RPL 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING (RPP BK)



Nama



: A (Nama Samaran)



Mata Pelajaran : Bimbingan Konseling Kelas



: VIII-1



Hari/tanggal



: Selasa , 01 Mei 2018



A. Judul / Spesifik Layanan



: Sering tidak masuk sekolah



B. Hari / tanggal



: Selasa, 01 Mei 2018



C. Tempat / Waktu



: Ruang Guru, 11.30 – 12.00



D. Jenis Layanan



: Konseling Individual



E. Bidang Bimbingan



: Bimbingan Pribadi dan sosial



F. Fungsi Layanan



: Pengentasan dan pengembangan



G. Tujuan



: Melihat perubahan tingkah laku konseli



H. Sasaran Layanan



: Kelas VIII-1



I.



Jumlah



: 1 orang



Uraian Kegiatan



:



 Konseli dipanggil pada jam istirahat.  Konselor mengucapkan salam dan menanyakan kabar konseli  Mengajukan pertanyaan pembuka untuk membuka topik permasalahan  Menutup layanannya dan mengakhiri pertemuan.  Memberikan penguatan positif serta menyimpulkan dari kegiatan konseling yang telah dilakukan.



J.



Metode



: Client Centered Therapy



K. Pihak Penyelenggara



: Praktikan PPL-BK ( Nia Lavenia )



L. Pihak Yang terlibat



: Siswa kelas VIII-1 dan praktikan



M. Media/Alat Bantu



: Kursi dan Buku layanan Konseling



N. Rencana tindak lanjut



: Memantau



perubahan



siswa



secara



langsung



dan



Membantu



konseli agar menjalankan keputusan yang baik



Palangka Raya, 01 Mei 2018 Praktikan



Nia Lavenia NIM. AFB 114 017 Menyetujui, Dosen Pembimbing



Konselor Pamong



Prof. Dr. Helmuth Y Bunu



Tesalonika, S.Pd



NIP. 19500101 197603 1 003



NIP. 19660913 198812 2 003



Mengetahui, Kepala Sekolah SMPN 2 Palangka Raya



M. Usman, S.Pd., MM NIP. 19590421 198103 1 021



REKAMAN KONSELING Identitas Konseli Nama Siswa



: A



Kelas



: VIII-1



Hari/Tanggal



: Selasa,01 Mei 2018



Pertemuan ke



: Pertama



Eksplorasi Masalah 1. Data klien yang telah diketahui :  Data konseli yang didapatkan dari wali kelas dan konselor/pamong.



2. Data penting yang terjaring dalam konseling :  Konseli anak pertama dari 3 bersaudara.  Konseli tinggal bersama orang tuanya di Palangka Raya.  Konseli anak yang cukup rajin.  Prestasi akademiknya cukup memuaskan.  Konseli sering gelisah ketika jam pelajaran berlangsung 3. Alternatif Pemecahan Masalah : 1) Kamu akan membuang pikiran irasional mu dan mulai berpikir secara sehat. 2) Membiasakan belajar setiap hari dan mengikuti bimbingan belajar sebagai usaha dalam memperbaiki nilai dan mempersiapkan diri menghadapi Ujian kenaikan kelas. 4. Putusan pemecahan Masalah dan Implementasinya :  Konseli memutuskan untuk memilih semua alternatif yang diberikan Guru Bk (Praktikan)



5. Rencana Perlakuan Lanjut :  Praktikan akan terus memantau perkembangan konseli untuk beberapajangkawaktukedepan 6. Evaluasi Proses dan hasil Sementara :  Selama proses konseling konseli terlihat cukup terbuka terhadap permasalahannya  Dari hasilsementarakonseli sudahmelaksanakanalternatif pemecahan masalah yang konseliputuskansendiridenganbantuan praktikan.



Palangkaraya,



Mei 2018



Mengetahui: Konselor Pamong



Praktikan,



Tesalonika, S.Pd NIP. 19660913 198812 2 003



Nia Lavenia NIM. AFB 114 017



LAPORAN VERBATIM A. Identifikasi Masalah 1. Nama



: A (nama samara)



2. Jenis Kelamin



: perempuan



3. Tempat Tanggal Lahir



: Palangka Raya, 12 Juli 2003



4. Alamat



: Jln. Cilik Riwut KM 9



5. Agama



: Islam



6. Kelas



: VIII-1



7. Sekolah



: SMPN 2 Palangka Raya



B. Latar Belakang Klien A (Nama Samaran) disekolah merupakan anak yang periang dan bersahabat.Namun akhirakhir ini kelihatan murung dan pendiam.Anak cenderung kelihatan seperti tidak bersemangat dan gelisah. C. Pendekatan Wawancara Konseling Yang Digunakan Dalam Wawancara konseling ini Praktikan menggunakan pendekatan Rational Emotif Behavior Therapy (REBT) dengan tahap-tahap Analisis, Sintesis, Diagnosis, Prognosis, Konselingatau Treatmen dan Follow-Up.



STUDI KASUS 1. Identitas Klien Namakonseli



: A (NamaSamaran)



TTL



: Palangka Raya, 2 Juli 2003



Umur



: 13 tahun



Jenis kelamin



: Perempuan



Agama



: Islam



Alamat



: Jln. Tjilik Riwut KM 9



Sekolah



: SMP Negeri 2 Palangka Raya



Status



: Pelajar



2. Keadaan jasmani Warna kulit



: Sawu Matang



Bentuk badan



: sedang



Rambut



: Panjang



3. Keadaan keluarga a. Pendidikan orang tua Ayah



: -



Ibu



: -



b. Pekerjan Ayah



: Swasta



Ibu



: Ibu Rumah Tangga



c. Jumlah anak Anak Ke



: 3



Dari



: 3



4. Gejala Dan Alasan Pemilihan Kasus a. Gejala Menurut laporan wali kelas dan juga pantauan praktikan, konseli akhir-akhir ini kelihatan murung dan pendiam dan konseli tidak bersemangat dalam belajar. b. Alasan Pemilihan Kasus Berdasarkan gejala-gejala diatas diduga konseli mempunyai masalah yang harus segera diatasi karena dikawatirkan masalah itu akan membuat konseli tidak Naik kelas. c. Langka-Langkah Penanganan Kasus 1. Analisis Pada tahap analisis ini dikumpulkan data tentang konseli sebanyakbanyaknya.Data tersebut dikumpulkan dengan meminta data pribadi siswa dari koordinator konselor sekolah. Sehingga dapat diperoleh data sebagai berikut : 



Konseli anak ke 3 dari 3 bersaudara.







Konseli tinggal bersama orang tua di Palangka Raya.







Konseli anak yang cukup rajin.







Prestasi akademiknya cukup memuaskan.







Konseli tidak semangat dalam belajarakhir-akhirini.







Konseliterlihatcemas akhir-akhir ini disekolah.



2. Sintesis



Konseli adalah anak pertama dari 2 bersaudara, ia merupakan seorang anak yang prestasinya kurang, konseli anak yang ceria namun akhir-akhir ini cemas dan tidak semangat belajar. 3. Diagnosis 



Identitas masalah yaitu masalah pribadi : konseli bermasalah karena merasa nilai ujiannya rendah.







Penentuan sumber dan penyebab masalah  Faktor internal : factor fisikologis (kurang semangat , gelisah, takut dan merasa cemas )  Faktor eksternal : konseli merasa gelisah dan takut tidak naik kelas



4. Prognosa Pada tahap ini konselor menentukan beberapa prediksi terhadap klien yaitu apabila masalah tidak segera diatasi dan apabila masalah dapat diatasi. 



Apabila masalah tidak dapat diatasi :. 1. Konseli akan tidak naik kelas 2. Nilai konseli akan sangat rendah







Apabila masalah klien dapat diatasi : 1. Nilai konseli akan menjadi lebih baik. 2. Konseli akan naik kelas



5. Treatment/ konseling Konseling dilaksanakan oleh konselor kepada konseli disekolah tepatnya di ruangan bimbingan konseling di sekolah. Dalam proses konseling klien menceritakan masalahnya kepada konselor, sehingga klien diajak berdikusi dalam pemechan masalahnya. Dalam percakapan konseling konselimengemukakanusaha yang



direncanakanya, konseli merencanakan membiasakan untuk disiplin waktu, konseli merencanakan lebih rajin belajar lagi. Kegiatan konseling berakhir dengan kesanggupan konseli melaksanakan usaha yang sudah direncanakannya berdasarkan berbagai pertimbangan, sehingga masalahnya diharapkan dapat diatasi. 6. Follow Up Kegiatan follow up dilakukan oleh konselor dengan metode wawancara yaitu konselor bertanya kepada konseli tentang perubahan pada diri konseli, dan konseli mengatakan bahwa melaksanakan usaha yang telah dikemukakan dalam konseling sebelumnya yaitu konseli merencanakan membiasakan diri berfikir rasional, klien merencanakandenganmenanamkanoptimismepadadirisendiri, menciptakan motivasi belajar serta lebih meningkatkan belajarnya. Konselor mendukung semua rencana konseli dan yakin konseli bisa menyelesaikan masalahnya.



VEBATIM Klien Konselor Klien Konselor



Selamat siang, permisi Miss.. Selamat siang, silahkan masuk, silahkan duduk nak. Iya miss..terima kasih Gimana kabar hari ini ?



Klien Tidak cukup baik miss.. Konselor Oh begitu nak , coba cerita sama bapak apa yang membuat kabar kamu tidak baik sekarang ini.. Klien Emm, begini miss.. (diam) Konselor kamu ngga perlu takut ataupun ragu nak untuk menceritakan masalah kamu, bapak akan menjamin kerahasiaan masalah kamu nak dan bapak akan membantu untuk menyelesaikan permasalahan yang kamu hadapi ini. Jadi coba kamu ceritakan apa yang membuat kamu nampak gelisah seperti ini ? Klien Sebenarnya begini miss , 2 minggu yang lalu saya ketahuan membolos dari sekolah oleh orangtua saya. Kemudian saat di rumah saya dimarahi oleh orang tua saya , Mereka menanyakan mengapa saya membolos dari sekolah. Saya sangat takut Miss , Akhirnya saya jujur kepada mereka bahwa saya memang membolos dan saya katakan bahwa penyebab saya membolos adalah karena guru saya cara yang mengajar sangat tidak enak sehingga saya membolos sekolah dan ketahuan. Saya takut miss. Konselor Lalu, sudah berapa kali kamu membolos dalam 1 minggu terakhir ini nak ?” Klien Sudah 2 kali miss. Saya benar-benar takut , Saya takut dimarahi sama orang tua miss Konselor Miss kurang mengerti tentang perasaan takut kamu nak , Coba kamu jelaskan maksud dari ketakutan yang kamu alami itu nak? Klien Saya sangat takut kalau seandainya nanti orang tua saya bakal memberhentikan saya sekolah Miss , Memotong uang belanja saya , Dan saya sangat takut kak saya tidak akan diperbolehkan lagi bergaul dengan teman-teman saya. Konselor Sekarang coba kamu jelaskan apa yang kamu rasakan dari peristiwa yang kamu alami nak? klien Yang saya alami sekarang Miss , Saya sangat takut saya merasa tidak memiliki arti , saya malu miss... dan saya sangat tertekan sehingga saya sangat takut dan saya ingin lari dari masalah yang saya alami ini miss



Attending



Menanyakan Kabar



Pertanyaan Terbuka



Pertanyaan Tertutup



Claryfying



Claryfying



Konselor Iya...iya, Miss mengerti dan Miss sangat prihatin mendengarnya (dengan suara pelan dan menyentuh) dan Miss sangat mengerti apa yang kamu rasakan saat ini nak. Klien Iya Miss Konselor Tampaknya semua hal yang kamu ungkapkan kepada miss merupakan gambaran dari perasaan ketakutan kamu yang sangat luar biasa karena kamu sangat takut kehilangan perhatian dan rasa sayang dari orangtua kamu nak. Klien Iya miss.. Konselor Sekarang , Miss meminta kamu untuk mengungkapkan perasaan kamu selama ini kepada guru yang membuat kamu tidak nyaman saat di kelas sehingga akhirnya membolos ? Klien Saya bingung mengungkapkan perasaan saya Miss.. Konselor Kalau begitu , Coba kamu anggap Bapak ini sekarang sebagai guru yang membuat kamu tidak nyaman di kelas.. Klien Miss... Miss tahu tidak bahwa saya sangat tertekan belajar dengan Miss , Saya sangat muak dengan cara Miss mengajar yang hanya membentak saya , Menyuruh saya mencatat buku , Tidak memberikan saya kebebasan dalam berpendapat , Dan selalu ingin menang sendiri. Miss tahu saya benar-benar muak melihat Miss sehingga saya selalu membolos dari jam pelajaran Miss di kelas biar Miss memperhatikan perasaan saya di kelas. Konselor Baiklah kalau begitu.. Sekarang , Kita telah mengetahui bagaimana perasaan kamu kepada guru yang membuat kamu sering membolos dari sekolah sedangkan fokus permasalahan kita sekarang adalah perilaku membolos kamu nak. Mengenai tindakan membolos kamu , Apakah kamu merasa itu bagian dari tindakan pelarian kamu atas rasa ketidak puasan kamu pada guru di kelas nak ? klien Iya... Miss, Kalau mengingat guru itu saya benarbenar emosi dan terbawa suasana marah Miss. Saya memang merasakan tindakan saya membolos ini merupakan salah satu upaya pelarian saya dari keadaan kelas yang tidak sesuai dengan harapan saya miss Konselor Iya Miss maklumi kamu memang terbawa suasana nak. kamu merasa bahwa tindakan membolos ini memang sebagai pelarian dari suasana tidak menyenangkan di kelas. Kamu sadar nak tidak



Empati



Refleksi



Proyeksi



Teknik Fokus



Opened Question



Klien



Konselor



Klien



Konselor



Klien



Konselor



Klien Konselor



Bagaimana akibat dari tindakan membolos ini baik pada diri kamu maupun orang tua kamu nak ? Iya Miss , Saya benar-benar menyadarinya bahkan saya mengalaminya sendiri Miss sampai saya benarbenar dimarahi sama orang tua dan juga tindakan saya yang membolos ini tidak membawa perubahan apapun terhadap kondisi di kelas saya malah membolos membuat hubungan saya dengan orangtua dan guru menjadi tegang miss Dari jawaban Kamu tadi Miss mengetahui bahwa kamu sadar akibat yang timbul dari tindakan membolos , Tetapi Kenapa tindakan membolos tetap Kamu ambil sebagai jalan pelarian kamu atas ketidak nyamanan kamu di kelas nak? Saya melakukan itu pak agar saya dapat diperhatikan , Saya dapat didengar, dan Saya dapat menyampaikan kepada guru tersebut bahwa cara mengajarnya banyak tidak disukai oleh siswa. Dan saya tahu tindakan membolos itu bukanlah tindakan yang tepat untuk diambil. Kamu tidak perlu menyesal terlalu dalam begitu nak, yang terjadi dimasa lalu biarlah menjadi kenangan dan pembelajaran yang terpenting adalah bagaimana kamu sekarang mampu menyadari kesalahan kamu dan mau berubah nak. Yang harus dilakukan sekarang adalah kamu harus menentukan tindakan-tindakan dan perilaku kamu dimasa yang akan datang sehingga kejadian membolos ini tidak terulang lagi. Saya sangat berterima kasih sama Miss atas nasehatnya tadi , Tetapi disini saya bingung miss tindakan-tindakan apa yang harus saya ambil untuk mengatasi sikap membolos saya? Sekarang , kamu harus sadar bahwa penyebab Adik itu membolos dari sekolah bukanlah dari faktorfaktor yang ada di luar diri kamu tetapi faktor-faktor itu datang dari dalam diri kamu sendiri nak. Sehingga kamu harus menyadari dulu dan memunculkan rasa tanggung jawab dari diri kamu nak Iya miss.. Sekarang Miss ingin kamu menyebutkan kalimat ‘Saya Bertanggung jawab....’ dengan kalimat akhir kamu yang menentukan sendiri kamu bertanggung jawab atas apa yg ingin kamu pertanggung jawabkan nak.



Teknik Konfrontasi



Saya bertanggung jawab



Klien



Konselor



Klien Konselor Klien



Konselor Klien Konselor Klien Konselor



Saya bertanggung jawab atas perbuatan saya membolos dari sekolah dan saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Nah itu sudah bagus.. dan disini miss mengharapkan kamu untuk selalu mengingat katakata yang kamu ucapkan tadi untuk menjadi pegangan kamu agar tidak lagi membolos. Apakah kamu mengerti nak? Iya miss saya mengerti. Nah, apakah ada hal lain lagi yang ingin kamu sampaikan ke miss lagi nak? Oh, sudah tidak ada miss.. saya ucapkan terima kasih karena bapak sudah mau meluangkan waktu untuk mendengarkan masalah saya hari ini. Iya nak, sama-sama.. sudah semestinya begitu nak. Iya miss, kalau begitu saya pamit dulu miss, permisi miss.. Iya nak hati-hati ya. Selamat siang miss. Iya selamat siang juga nak.



Penutup