RPP KD 3.10 Pengendalian Penyakit [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SILABUS MATA PELAJARAN AGRISBISNIS PRODUKSI TANAMAN PANGAN Nama Sekolah Kelas/Semester Kompetensi Inti



: SMK Negeri 5 Jember : XI/ Genap : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.



Kompetensi Dasar



Indikator



3.10 Menganalisis 3.10.1 Mendefinisikan jenis-jenis pengendalian penyakit penyakit pada tanaman tanaman pangan pangan 3.10.2 Menyebutkan jenis-jenis penyakit berdasarkan penyebab pada tanaman pangan 3.10.3 Mendiagnosis gejala serangan penyakit pada tanaman pangan 3.10.4 Menjelaskan pengertian pengendalian penyakit secara fisik pada tanaman pangan 3.10.5 Menguraikan metode pengendalian penyakit pada tanaman pangan secara fisik 3.10.6 Memberikan contoh pengendalian penyakit pada tanaman pangan secara fisik 3.10.7 Menjelaskan pengertian pengendalian penyakit pada tanaman pangan secara kimiawi 3.10.8 Menguraikan metode pengendalian penyakit pada



Materi Pokok Teknik Pengendalian Penyakit pada Tanaman Pangan  Macam-macam Penyakit pada Tanaman Pangan  Pengertian dan Teknik Pengendalian Penyakit secara Fisik  Pengertian dan Teknik Pengendalian Penyakit secara Kimiawi  Pengertian dan Teknik Pengendalian Penyakit secara Terpadu Deskripsi Materi : Fakta = Macam-macam penyakit, teknik pengendalian penyakit secara fisik, kimiawi, dan terpadu Konsep = Definisi pengendalian penyakit



Kegiatan Pembelajaran



Penilaian



Mengamati dan mencari referensi: Tugas :  Macam-macam pengendalian  Menyelesaikan penyakit pada tanaman pangan masalah konsep dan tentang:  Tujuan pengendalian penyakit pada prosedur tanaman pangan berdasarkan pengertian pengendalian metode pengendalian penyakit pada  Penerapan metode pengendalian penyakit tanaman pangan, penyakit pada tanaman pangan tujuan pengendalian penyakit pada Menanya tanaman pangan, Diskusi kelompok tentang macammacam pengendalian penyakit pada teknik pengendalian penyakit pada tanaman pangan tanaman pangan secara fisik, kimiawi, Mengeksplorasi/Eksperimen dan terpadu Penugasan pada siswa tentang:  Melakukan pengaplikasian metode pengendaliam penyakit pada Observasi lembar tanaman pangan secara fisik,  Ceklist pengamatan kegiatan kimiawi, dan terpadu presentasi kelompok  Instrumen Mengasosiasikan  Menghubungkan dan mengevaluasi pengamatan: jujur, tanggung kegiatan pengendalian penyakit pada disiplin, jawab, peduli, tanaman pangan santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, Mengkomunikasikan cinta damai, Wakil masing-masing kelompok responsif dan promempresentasikan hasil pencarian aktif data, pengamatan, dan pelaksanaan



Alokasi Sumber Belajar Waktu 15 JP  Buku Teks Bahan Ajar Siswa Tanaman Pangan dan Palawija Kelas XI



tanaman pangan secara kimiawi 3.10.9 Menyebutkan jenis-jenis pestisida yang digunakan dalam pengendalian penyakit secara kimiawi 3.10.10Menentukan teknik perhitungan kalibrasi dan dosis pestisida 3.10.11Menjelaskan pengertian pengendalian penyakit pada tanaman pangan secara terpadu 3.10.12Menguraikan metode pengendalian penyakit pada tanaman pangan berbasis lingkungan/ secara terpadu



4.10 Melaksanakan 4.10.1 Melaksanakan diagnosis pengendalian penyakit gejala penyakit pada secara fisik, kimiawi dan tanaman pangan terpadu pada tanaman 4.10.2 Melaksanakan teknik pangan pengendalian penyakit pada tanaman pangan secara fisik 4.10.3 Melaksanakan teknik pengendalian penyakit pada tanaman pangan secara kimiawi 4.10.4 Melaksanakan teknik



secara fisik, kimiawi, dan terpadu, tujuan pengendalian penyakit, jenis penyakit Prosedur = Prosedur identifikasi jenis penyakit, menentukan jenis dan metode pengendalian penyakit, prosedur menentukan waktu dan cara pengendalian penyakit Prinsip/ Metakognitif = Menggunakan prinsipprinsip untuk mengontrol, mengendalikan, mengevaluasi proses pengendalian penyakit



Portofolio Hasil Presentasi kelompok Tes Tes tertulis bentuk uraian dan/atau pilihan ganda tentang materi pengendalian penyakit pada tanaman pangan



pengendalian penyakit pada tanaman pangan secara terpadu 4.10.5 Membuat laporan hasil pelaksanaan teknik pengendalian penyakit pada tanaman pangan 4.10.6 Melaksanakan presentasi kelompok dari hasil pelaksanaan teknik pengendalian penyakit pada tanaman pangan



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMK Negeri 5 Jember : Agribisnis Tanaman Pangan : XI/ Ganjil : Pengendalian Penyakit Tanaman Pangan : 15 JP / @ 45 menit (Pertemuan 1, 2 dan 3)



A. Kompetensi Inti  KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.  KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.  KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.  KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.



B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.10 Menganalisis pengendalian 3.10.13Mendefinisikan jenis-jenis penyakit pada tanaman penyakit tanaman pangan pangan 3.10.14Menyebutkan jenis-jenis penyakit berdasarkan penyebab pada tanaman pangan 3.10.15Mendiagnosis gejala serangan penyakit pada tanaman pangan 3.10.16Menjelaskan pengertian pengendalian penyakit secara fisik pada tanaman pangan 3.10.17Menguraikan metode pengendalian penyakit pada tanaman pangan secara fisik 3.10.18Memberikan contoh pengendalian penyakit pada tanaman pangan secara fisik 3.10.19Menjelaskan pengertian pengendalian penyakit pada tanaman pangan secara kimiawi 3.10.20Menguraikan metode pengendalian penyakit pada tanaman pangan secara kimiawi 3.10.21Menyebutkan jenis-jenis pestisida yang digunakan dalam pengendalian penyakit secara kimiawi 3.10.22Menentukan teknik perhitungan kalibrasi dan dosis pestisida 3.10.23Menjelaskan pengertian pengendalian penyakit pada tanaman pangan secara terpadu 3.10.24Menguraikan metode pengendalian penyakit pada tanaman pangan berbasis lingkungan/ secara terpadu 4.10 Melaksanakan 4.10.7 Melaksanakan diagnosis gejala penyakit pada pengendalian penyakit secara tanaman pangan fisik, kimiawi dan terpadu pada 4.10.8 Melaksanakan teknik pengendalian penyakit pada tanaman pangan tanaman pangan secara fisik 4.10.9 Melaksanakan teknik pengendalian penyakit pada tanaman pangan secara kimiawi 4.10.10Melaksanakan teknik pengendalian penyakit pada tanaman pangan secara terpadu 4.10.11Membuat laporan hasil pelaksanaan teknik pengendalian penyakit pada tanaman pangan 4.10.12Melaksanakan presentasi kelompok dari hasil pelaksanaan teknik pengendalian penyakit pada tanaman pangan C. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat : 1. Mengidentifikasi penyakit tanaman berdasarkan penyebab (jamur, bakteri, virus)



2. Melalui diskusi sederhana siswa dapat menganalisis pengendalian penyakit pada tanaman pangan dengan benar 3. Menyebutkan metode pengendalian penyakit secara fisik, kimiawi, dan terpadu pada tanaman pangan dengan benar 4. Mendefinisikan pengendalian penyakit secara fisik, kimiawi, dan terpadu pada tanaman pangan dengan benar 5. Menerapkan metode pengendalian penyakit secara fisik, kimiawi, dan terpadu pada tanaman pangan dengan tepat dan benar D. Materi Pembelajaran 1. Macam-macam Penyakit Pada Tanaman Pangan (Jagung) - Bulai - Bercak Daun - Hawar Daun - Busuk Batang dan Pelepah 2. Teknik Pengendalian Penyakit Secara Fisik 3. Teknik Pengendalian Penyakit Secara Kimiawi - Pestisida (butiran (granul), cairan, tepung, fumigan) - Penggunaan Alat Pelindung Diri - Kalibrasi penyemprotan pestisida 4. Teknik Pengendalian Penyakit Secara Terpadu - Melakukan pengendalian dengan orientasi lingkungan E. Metode Pembelajaran Pendekatan : Scientific Learning/ Saintifik Model Pembelajaran : Inquiry Based Learning (PBL)/ Pembelajaran Berbasis Inkuiri Project Based Learning (PjBL)/ Pembelajaran Berbasis Proyek F. Media, Alat dan Bahan Pembelajaran Media : LKS, lembar penilaian, modul Alat/ Bahan : Spidol, papan tulis, laptop, proyektor lcd G. Sumber Belajar  BSE Agribisnis Tanaman Pangan dan Palawija  http://zairif.blogspot.com/2011/05/teknikcara-pengendalian-penyakit.html  https://agroekologis.blogspot.com/2013/05/penyebab-penyakit-pada-tanaman.html  http://mplk.politanikoe.ac.id/images/pdf/Panduan_Prak._Perlintan/012_MENGENAL_G EJALA_PENYAKIT_DAN_TANDA_PADA_TANAMAN.pdf



H. Kegiatan Pembelajaran Peretemuan 1 Kegiatan Guru



Kegiatan Siswa



Alokasi Waktu



a. Kegiatan Pembukaan  Guru membuka pelajaran dengan  Siswa menjawab salam guru mengucapkan salam  Guru berdoa terlebih dahulu  Siswa berdoa menurut agamanya kemudian meminta siswa untuk yang dipimpin oleh ketua kelas memimpin doa sebelum memulai pelajaran.  Guru melakukan presensi terhadap  Siswa mengucapkan hadir ketika siswa namanya disebut guru  Guru memberikan apersepsi dengan  Siswa diharapkan menjawab pertanyaan “Apa penyebab lain pertanyaan dengan kerusakan pada tanaman selain mengacungkan jari tangan hama?”



10 menit



 Guru menyampaikan tujuan  Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pembelajaran yang disampaikan yaitu : melalui kegiatan oleh guru pembelajaran siswa dapat menjelaskan penyebab penyakit pada tanaman  Guru melakukan pre test dengan  Siswa mendengarkan pertanyaan membagikan soal. guru dan menjawabnya pada lembaran kertas yang dibagikan guru. b. Kegiatan Inti Fase 1 (Menyajikan pertanyaan Fase 1 (Menyajikan pertanyaan atau masalah) atau masalah) - Guru mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok yang berjumlahkan 5 orang setiap masing – masing kelompok. - Guru memberikan permasalahan kepada siswa berupa macam-macm gejala penyakit yang berpotensi menyerang tanaman jagung - Guru menanyakan mengenai bentuk serangan penyakit yang terlihat pada tanaman jagung yang



- Siswa membentuk kelompok dengan jumlah anggota 4 orang per- masing – masing kelompok - Siswa memperhatikan permasalahan yang diberikan oleh guru. - Siswa menganalisis permasalahan yang telah diberikan oleh guru secara



200 menit



terserang penyakit



berkelompok.



Fase 2 (Membuat hipotesis)



Fase 2 (Membuat hipotesis)



- Guru membimbing siswa untuk membuat hipotesis secara berkelompok mengenai macammacam penyakit yang berpotensi menyerang tanaman dan gejala serangan penyakit yang terlihat pada tanaman jagung.



- Siswa membuat hipotesis sesuai dengan hasil diskusi kelompok.



Fase 3 (Merancang percobaan) - Guru memberikan kesempatan siswa menentukan langkah – langkah sesuai dengan hipotesis yang dilakukan. - Guru membimbing siswa untuk mengurutkan langkah – langkah yang akan dibuat dalam menyusun percobaan. Fase 4 (Melakukan percobaan)



Fase 3 (Merancang percobaan) - Siswa melakukan langkah – langkah penelitian mengenai faktor penyebab kerusakan pada tanaman.



Fase 4 (Melakukan percobaan)



- Guru membimbing siswa untuk - Siswa melakukan percobaan dilapang secara berkelompok melakukan diagnosis gejala serangan penyakit pada tanaman jagung secara langsung di lapang. - Guru membantu siswa dalam - Siswa mengejakan tugas sesuai dengan LKPD mencari informasi data eksperimen yang dilakukan dilapang - Guru membibing siswa untuk mengerjakan hasil penelitian dilapang sesuai dengan LKPD Fase 5 (Menganalisa dan Fase 5 (Menganalisa dan mengevaluasi proses pecahan mengevaluasi proses pecahan masalah) masalah) - Guru meminta siswa menyampaikan hasil analisis dan mempresentasikan hasil analisisnya di depan kelas serta mendiskusikan dengan kelompok lainnya dipandu guru untuk melatih sikap berkomunikasi yang baik - Guru melakukan evaluasi per



- Salah satu perwakilan kelompok menyampaikan hasil analisis dan mempresentasikan di depan kelas serta mendiskusikan dengan kelompok lain. - Siswa mendengarkan dan memperhatikan hasil evaluasi



kelompok mengenai hasil pengamatan siswa - Guru melakukan evaluasi proses penelitian dilapang.



kegiatan dilapang disampaikan oleh guru



yang



c. Kegiatan Penutup  Guru dan siswa meriview kembali  Siswa meriview materi yang dan menambahkan sedikit materi telah dipelajari dan mencatat yang telah dipelajari mengenai tambahan materi yang diberikan pembelajaran hari ini  Guru menyimpulkan pembelajaran  Siswa mendengarkan mengenai penyebab penyakit pada kesimpulan mengenai tanaman pemebelajaran hari ini  Guru menutup kegiatan  Siswa menjawab salam yang pembelajaran dengan salam. diucapkan oleh guru



15 menit



Pertemuan 2 Kegiatan Guru



Kegiatan Siswa



Alokasi Waktu



a. Kegiatan Pembukaan  Guru membuka pelajaran dengan  Siswa menjawab salam guru mengucapkan salam  Guru berdoa terlebih dahulu  Siswa berdoa menurut agamanya kemudian meminta siswa untuk yang dipimpin oleh ketua kelas memimpin doa sebelum memulai pelajaran.  Guru melakukan presensi terhadap  Siswa mengucapkan hadir ketika siswa namanya disebut guru  Guru memberikan apersepsi dengan  Siswa diharapkan menjawab pertanyaan “Macam-macam pertanyaan dengan pengendalian penyakit berdasarkan mengacungkan jari tangan metode?”  Guru menyampaikan tujuan  Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pembelajaran yang disampaikan yaitu : melalui kegiatan oleh guru pembelajaran siswa dapat menjelaskan serta menerapkan pengendalian penyakit pada tanaman secara kimiawi dan fisik  Guru melakukan pre test dengan  Siswa mendengarkan pertanyaan



10 menit



membagikan soal.



guru dan menjawabnya pada lembaran kertas yang dibagikan guru.



b. Kegiatan Inti Fase 1 (Penentuan mendasar)



pertanyaan Fase 1 (Penentuan pertanyaan mendasar)



- Guru mengemukakan pertanyaan esensial yang bersifat eksplorasi pengetahuan yang telah dimiliki siswa berdasarkan pengalaman belajarnya :  Apa saja cara untuk mengendalikan penyakit pada tanaman?  Bagaimana cara mengendalikan penyakit secara kimiawi?  Bagaimana cara mengendalikan penyakit secara fisik?



- Siswa memperhatikan pertanyaan yang diberikan oleh guru - Siswa menganalisis permasalahan yang telah diberikan oleh guru secara berkelompok. - Siswa memberikan argumen secara individu hasil dari diskusi berkelompok.



Fase 2 (Mendesain perencanaan Fase 2 (Mendesain perencanaan proyek) proyek) - Guru mengarahkan siswa untuk - Siswa membentuk kelompok membentuk kelompok yang dengan jumlah anggota 4 orang berjumlahkan 5 orang setiap per- masing – masing kelompok masing – masing kelompok. - Siswa membuat perencanaan - Guru membimbing siswa untuk proyek bersama kelompoknya menyusun rencana proyek, dengan bimbingan guru. meliputi : kegiatan, waktu kegiatan, lokasi pelaksanaan kegiatan, hal-hal yang dilaporkan, serta alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek. Fase 3 (Menyusun jadwal)



Fase 3 (Menyusun jadwal)



- Guru memberikan kesempatan siswa menentukan jadwal kegiatan/ proyek yang mengacu pada waktu maksimal pelaksanaan proyek.



- Siswa mendiskusikan jadwal pelaksanaan kegiatan/ proyek bersama kelompok dengan dibimbing oleh guru.



Fase 4 (Memonitor peserta didik Fase 4 (Memonitor peserta didik



200 menit



dan kemajuan proyek)



dan kemajuan proyek)



- Guru membagikan LKS yang berisi - Siswa melakukan proyek tugas proyek dan meminta siswa dilapang secara berkelompok mengerjakannya secara berkelompok. - Guru memonitoring aktivitas siswa - Siswa mengejakan tugas sesuai dengan LKPD selama mengerjakan proyek dengan cara melakukan scaffolding jika terdapat ketidak sesuaian langkah. Fase 5 (Menguji proses dan hasil Fase 5 (Menguji proses dan hasil belajar) belajar) - Guru telah melakukan penilaian - Siswa melaksanakan kegiatan proyek sesuai dengan arahan selama monitoring dilakukan guru. dengan mengacu pada rubrik penilaian.yang bertujuan: mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya. Fase 6 (Mengevaluasi Fase 6 (Mengevaluasi pengalaman) pengalaman) - Guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan - Salah satu perwakilan kelompok menyampaikan hasil analisis hasil kegiatan dan hasil proyek dan mempresentasikan di depan yang telah dilaksanakan. kelas serta mendiskusikan - Guru memantau dan membimbing dengan kelompok lain. jalannya presentasi. - Guru memberikan evaluasi dari mendengarkan dan hasil kegiatan dan proyek yang - Siswa memperhatikan hasil evaluasi telah dilaksanakan oleh siswa. kegiatan dilapang yang disampaikan oleh guru c. Kegiatan Penutup



 Guru dan siswa meriview kembali  Siswa meriview materi yang dan menambahkan sedikit materi telah dipelajari dan mencatat yang telah dipelajari mengenai tambahan materi yang diberikan pembelajaran hari ini  Guru menyimpulkan pembelajaran  Siswa mendengarkan mengenai pengendalian penyakit kesimpulan mengenai secara kimia dan fisik pembelajaran hari ini  Guru memberikan lembar penilaian  Siswa melakukan ujian penilian harian kepada siswa. harian  Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam.



15 menit



Pertemuan 3 Kegiatan Guru



Kegiatan Siswa



Alokasi Waktu



d. Kegiatan Pembukaan  Guru membuka pelajaran dengan  Siswa menjawab salam guru mengucapkan salam  Guru berdoa terlebih dahulu  Siswa berdoa menurut agamanya kemudian meminta siswa untuk yang dipimpin oleh ketua kelas memimpin doa sebelum memulai pelajaran.  Guru melakukan presensi terhadap  Siswa mengucapkan hadir ketika siswa namanya disebut guru  Guru memberikan apersepsi dengan  Siswa diharapkan menjawab pertanyaan “Pengendalian penyakit pertanyaan dengan yang aman dan ramah lingkungan?” mengacungkan jari tangan  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai  Siswa mendengarkan tujuan yaitu : melalui kegiatan pembelajaran yang disampaikan pembelajaran siswa dapat oleh guru menjelaskan serta menerapkan pengendalian penyakit pada tanaman secara kimiawi dan fisik  Guru melakukan pre test dengan membagikan soal.  Siswa mendengarkan pertanyaan guru dan menjawabnya pada lembaran kertas yang dibagikan guru. e. Kegiatan Inti



10 menit



Fase 1 (Penentuan mendasar)



pertanyaan Fase 1 (Penentuan pertanyaan mendasar)



- Guru mengemukakan pertanyaan esensial yang bersifat eksplorasi pengetahuan yang telah dimiliki siswa berdasarkan pengalaman belajarnya :  Adakah cara mengendalikan penyakit tanaman tanpa bahan kimiawi?  Bagaimana cara mengendalikan penyakit secara terpadu?



- Siswa memperhatikan pertanyaan yang diberikan oleh guru - Siswa menganalisis permasalahan yang telah diberikan oleh guru secara berkelompok. - Siswa memberikan argumen secara individu hasil dari diskusi berkelompok.



Fase 2 (Mendesain perencanaan Fase 2 (Mendesain perencanaan proyek) proyek) - Siswa membentuk kelompok - Guru mengarahkan siswa untuk dengan jumlah anggota 4 orang membentuk kelompok yang per- masing – masing kelompok berjumlahkan 5 orang setiap - Siswa membuat perencanaan masing – masing kelompok. proyek bersama kelompoknya - Guru membimbing siswa untuk dengan bimbingan guru. menyusun rencana proyek, meliputi : kegiatan, waktu kegiatan, lokasi pelaksanaan kegiatan, hal-hal yang dilaporkan, serta alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek. Fase 3 (Menyusun jadwal) Fase 3 (Menyusun jadwal) - Siswa mendiskusikan jadwal - Guru memberikan kesempatan pelaksanaan kegiatan/ proyek siswa menentukan jadwal kegiatan/ bersama kelompok dengan proyek yang mengacu pada waktu dibimbing oleh guru. maksimal pelaksanaan proyek. Fase 4 (Memonitor peserta didik Fase 4 (Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek) dan kemajuan proyek) melakukan proyek - Guru membagikan LKS yang berisi - Siswa dilapang secara berkelompok tugas proyek dan meminta siswa mengerjakannya secara berkelompok. - Siswa mengejakan tugas sesuai - Guru memonitoring aktivitas siswa dengan LKPD selama mengerjakan proyek



200 menit



dengan cara melakukan scaffolding jika terdapat ketidak sesuaian langkah. Fase 5 (Menguji proses dan hasil Fase 5 (Menguji proses dan hasil belajar) belajar) - Siswa melaksanakan kegiatan - Guru telah melakukan penilaian proyek sesuai dengan arahan selama monitoring dilakukan guru. dengan mengacu pada rubrik penilaian.yang bertujuan: mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya. Fase 6 (Mengevaluasi Fase 6 (Mengevaluasi pengalaman) pengalaman) - Guru meminta perwakilan - Salah satu perwakilan kelompok kelompok untuk mempresentasikan menyampaikan hasil analisis hasil kegiatan dan hasil proyek dan mempresentasikan di depan yang telah dilaksanakan. kelas serta mendiskusikan - Guru memantau dan membimbing dengan kelompok lain. jalannya presentasi. - Guru memberikan evaluasi dari - Siswa mendengarkan dan hasil kegiatan dan proyek yang memperhatikan hasil evaluasi telah dilaksanakan oleh siswa. kegiatan dilapang yang disampaikan oleh guru f. Kegiatan Penutup  Guru dan siswa meriview kembali  Siswa meriview materi yang dan menambahkan sedikit materi telah dipelajari dan mencatat yang telah dipelajari mengenai tambahan materi yang diberikan pembelajaran hari ini  Guru menyimpulkan pembelajaran  Siswa mendengarkan mengenai pengendalian penyakit kesimpulan mengenai secara kimia dan fisik pembelajaran hari ini  Guru memberikan lembar penilaian  Siswa melakukan ujian penilian harian kepada siswa. harian  Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam.



15 menit



I. Penilaian Hasil Belajar a. Teknik Penilaian : Aspek Penilaian Sikap Pengetahuan Ketrampilan



Teknik Observasi sikap Tes tulis Penugasan Observasi kinerja Penilaian hasil



Bentuk Instrumen Lembar penilaian sikap Lembar soal ulangan Lembar kerja peserta didik Lembar penilaian presentasi Lembar kerja penilaian praktikum



b. Instrumen Penilaian (Lampiran Instrumen Penilaian)



J. Referensi Buku Siswa, Lembar Kerja Siswa, Bahan ajar



LAMPIRAN



1. Materi Pembelajaran MODUL 1 AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN MATERI PENGENDALIAN PENYAKIT PADA TANAMAN PANGAN



AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN KOMODITAS ………………………. UNTUK SMK KELAS XI. GANJIL



PETA KONSEP MATERI PENGENDALIAN PENYAKIT PADA TANAMAN PANGAN



Kompetensi Dasar 3.10 Menganalisis pengendalian penyakit tanaman pangan 4.10 Melaksanakan pengendalian penyakit secara fisik, kimiawi dan terpadu pada tanaman pangan Peta Konsep



Materi 1. Penyakit Pada Tanaman Jagung dan Pengendaliannya A. Pengertian Pengendalian dan Pengendalian Penyakit Tanaman Pengendalian adalah suatu tindakan aktivitas yang bertujuan untuk mengurangi atau menekan terjadinya suatu kegagalan dalam kegiatan pengendalian tanaman mempunyai arti adalah suatu tindakan pada tanaman yang terserang penyakit atau yang mempengaruhi terhambatnya terjadinya proses pertumbuhan yang normal. Maksud dari pengendalian penyakit tanaman adalah untuk memperbaiki kuantitas dan kualitas hasil produksi tanaman yang kita usahakan; dengan arti yang lebih luas lagi, adalah untuk memaksimalkan penggunaan lahan pertanian secara efisien dan efektif, atau juga mengoptimasikan produktifitas lahan pertanian tersebut, guna mendapatkan hasil produksi untuk memenuhi kebutuhan akan pangan, sandang, serta kebutuhan lain yang memintanya terus semakin meningkat diseluruh dunia. B. Tujuan Pengendalian Penyakit Tanaman Tujuan dari pengendalian penyakit tanaman tersebut adalah untuk mencegah terjadinya kerugian ekonomis serta menaikkan nilai hasil produksi dari tanaman yang kita usahakan. Oleh karena itu, pada umumnya kita hanya memperhatikan dan mengendalikan penyakit tanaman yang dapat menimbulkan kerugian yang berarti jelas. Biasanya usaha pengendalian itu hanya perlu dilaksanakan apabila biaya yang dikeluarkan (diperlukan) untuk pengendalian lebih kecil dari pada kerugian yang terjadi sebagai akibat dari penyakit kalau tidak dilakukan pengendalian. Ini berarti nilai akibat dari pengendalian tersebut, haruslah lebih besar daripada nilai biaya yang dikeluarkan untuk pengendaliannya. Sering kali suatau anjuran tentang pengendalian suatu penyakit tanaman tak dapat dilakukan dengan tepat untuk semua daerah atau lokasi. Oleh karena itu, masalah pengendalian setiap macam penyakit tersebut perlu diperhatiakn sendiri-sendiri untuk setiap daerah sesuai dengan tempat serta lokasinya. Cara pengendalian yang paling tepat mungkin akan berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lain, atau antara petani yang satu dengan petani yang lain, bahkan juga tergantung pada cuaca, tempat, dan lahan pertaniannya, keadaan serta jenis maupun tipe tanaman, cara bercocok tanam, nilai hasil tanaman, dan lain sebagainya. Jelaslah bahwa maksud dan tujuan dari pengendalian penyakit tanaman tersebut ialah untuk mempertahankan tingkat produksi yang tinggi, mantab dan berkesinambungan, tetapi secara ekologis dan ekonomis dapat dipertanggung jawabkan; bahkan sekarang ini perlu pertimbangan terhadap kelestarian lingkungan. Jadi penyakit tanaman tersebut haruslah ditekan atau dikurangi sampai dibawah ambang ekonomi. Sifatnya dalah dinamis dan regional sebab yang dihadapi adalah proses yang berubahubah dari interaksi yang kompleks antara patogen penyebab penyakit, lingkungan, tanaman inang, keadaan sosial dan ekonomi pertaniannya. Oleh karena itu, konsep pengendalian ini berdasarkan pada ekologi, yaitu suatu ilmu yang mempelajari hubungan fungsional timbal balik antara komponen-komponen ekosistem.



C. Gejala Penyakit Dilihat dari segi biologi, penyakit tanaman merupakan terjadinya perubahan fungsi sel dan jaringan inang sebagai akibat gangguan yang terus menerus oleh agensi patogen atau faktor lingkungan dan berkembangnya gejala. (Desy, 2010). Penyebab munculnya penyakit pada tanaman bisa terjadi karena di suatu tempat ada tanaman, patogen, serta lingkungan (segitiga penyakit karena tiga faktor). Agar muncul penyakit pada tanaman, maka ketiga faktor tersebut harus memenuhi syarat berupa tanaman harus peka, penyebab penyakit harus ganas, dan lingkungan mendukung. Akan tetapi, adanya keikusertaan manusia dalam pembudidayaan tanaman dapat mempengaruhi tiga faktor sebelumnya, karena manusia dapat menciptakan kondisi dimana penyebab penyakit dapat berkembang dengan baik. ( Ririnpunto, 2011). Gejala penyakit tanaman adalah kelainan atau penyimpangan dari keadaan normal tanaman akibat adanya gangguan penyebab penyakit dan gejala dapat dilihat dengan mata telanjang. Berdasarkan sifatnya, ada dua tipe gejala: a). Gejala lokal, yaitu gejala yang dicirikan oleh perubahan struktur yang jelas dan terbatas. Biasanya dalam bentuk bercak atau kanker. Gejalanya terbatas pada bagian-bagian tertentu dari tanaman (pada daun, buah, akar). b). Gejala sistemik, yaitu kondisi serangan penyakit yang lebih luas, bisanya tidak jelas batas batasnya. Contohnya adalah serangan oleh virus mosaik, belang maupun layu. Gejalanya terdapat di seluruh tubuh tanaman (layu, kerdil). (Fahmi, 2012). Berdasarkan bentuknya gejala penyakit tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu : a) Gejala Morfologi : gejala luar yang dapat dilihat dan dapat diketahui melalui bau, rasa, raba dan dapat ditunjukkan oleh seluruh tumbuhan atau tiap organ dari tumbuhan. b) Gejala Histologi : gejala yang hanya dapat diketahui lewat pemeriksaan-pemeriksaan mikroskopis dari jaringan yang sakit (Fahmi, 2012). Gejala histologi dapat dibedakan menjadi 3 tipe gejala, yaitu : 1. Gejala Nekrotik. Gejala nekrotik terjadi karena adanya kerusakan pada sel atau bagian sel bahkan kematian sel. Gejala nekrotik dibagi menjadi : 1) Nekrosis atau matinya bagian tanaman Sekumpulan sel yang terbatas dalam jaringan tertentu mati dan pada alat tanaman terlihat adanya bercak-bercak atau bintik-bintik hitam. 2) Hidrosis disebabkan karena air sel keluar dari ruang sel masuk ke dalam ruang sela-sela sel, bagian ini akan tampak kebasah-basahan. 3) Klorosis, yaitu rusaknya kloroplas yang menyebabkan menguningnya bagian-bagian yang lazimnya berwarna hijau. 4) Layu, yaitu gejala sekunder yang disebabkan karena adanya gangguan dalam berkas pengangkutan atau adanya kerusakan pada susunan akar yang menyebabkan tidak seimbangnya penguapan dengan pengangkutan air. 5). Gosong atau scorch yang sering disebut terbakar adalah mati dan mengeringnya bagian tanaman tertentu hampir sama dengan gejala nekrosis.



5) Mati ujung, biasanya terjadi pada ranting atau cabang yang dimulai dari ujungnya baru meluas kepangkal. 6) Busuk yang disebabkan karena rusaknya sel-sel atau jaringan-jaringan. Busuk dipakai untuk bagian-bagian yang tebal seperti buah, batang, akar. Busuk terbagi menjadi dua yaitu busuk basah dan busuk kering. Busuk basah biasanya disertai bau yang tidak enak atau cairan-cairan yang kental biasanya terjadi pada bagian tanaman yang berdaging, sedangkan busuk kering jarang berbau. 7) Rebah semai jamur yang biasanya menyerang adalah jenis Rhizoctonia, Sclerotium, Fusarium, Phytium, Phytophthora dan menyebabkan batang membusuk atau tanaman rebah. 8) Kanker, gejala ini lazimnya terjadi pada bagian-bagian yang berkayu pada batang, ranting ataupun akar. 9) Perdarahan atau eksudasi, gejala ini biasanya ditunjukkan dengan adanya cairancairan yang keluar bagian tanaman. (Fahmi, 2012). 2. Gejala Hipoplastik. Adalah gejala yang disebabkan karena terhambat atau terhentinya pertumbuhan sel, gejala ini terbagi menjadi berikut: 1) Kerdil atau tumbuh terhambat pertumbuhan bagian-bagian tanaman, sehingga ukurannya lebih kecil daripada biasanya. 2) Klorosis, yaitu rusaknya kloroplas menyebabkan menguningnya bagian-bagian yang lazimnya berwarna hijau. 3) Etiolasi, gejala ini ditunjukkan dengan tanaman yang menjadi pucat, tumbuh memanjang dan mempunyai daun-daun yang sempit. 4) Pemusaran (resetting). (Fahmi, 2012). 3. Gejala Hiperplastik Ini disebabkan karena adanya pertumbuhan sel yang lebih dari biasanya (overdevelopment). Gejala hiperplastik terbagi sebagai berikut: 1) Menggulung atau mengeriting, yaitu gejala gulung daun (leaf roll) atau gejala mengeriting (curling) yang disebabkan karena pertumbuhan yang tidak seimbang dari bagian-bagian daun. 2) Rontok, peristiwa ini dianggap sebagai gejala penyakit jika terjadi sebelum waktunya (prematur) dan dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya. 3) Perubahan warna, yaitu perubahan warna yang bukan klorosis misalnya daun yang sakit berubah warna menjadi keunguan karena membentuk antosianin. (Fahmi, 2012). D. Konsep Gangguan Gangguan adalah perubahan pertanaman yang mengarah kepada pengurangan kuantitas atau kualitas hasil yang diharapkan sebagai akibat gangguan. Timbulnya gangguan pada tumbuhan inang sangat bervariasi tegantung faktor pendukung diantaranya lingkungan yang sesuai, inang yang rentan dan penyebab jasad pengganggu yang agresif dan virulen.



1. Konsep Segitiga Gangguan Menurut konsep ini bahwa gangguan terhadap tanaman inang diakibatkan oleh interaksi antara lingkungan (L), inang (I), dan penyebab gangguan (P). Apabila ketiganya seimbang, maka akan menghasilkan lingkungan yang stabil, sehingga jarang timbul gangguan. Contoh : hutan primer. 2. Konsep Segiempat Gangguan Gangguan terjadi akibat campur tangan manusia (M). Dengan lingkungan, inang yang direkayasa oleh manusia, maka keseimbangannya akan terganggu. Contoh : lahan pertanian, hutan industri, perkebunan yang lingkungannya relative tidak stabil.



3. Konsep Limas Gangguan Disini faktor waktu (W) merupakan faktor penting dalam mendorong timbulnya epidemic. Interaksi antara faktor-faktor yang mendorong timbulnya gangguan bersifat dinamis dari waktu ke waktu.



E. Penyebab Penyakit Pada Tanaman Penyebab penyakit pada tanaman terdiri dari faktor abiotik (tak hidup) antara lain kekurangan atau kelebihan unsur hara, kekurangan atau kelebihan air, sinar matahari, temperatur. Dan, faktor biotik. Penyebab penyakit dari faktor biotik antara lain: 1. Cendawan/ Jamur Cendawan termasuk dalam Thallophita. Cendawan merupakan makhluk hidup yang tidak mempunyai klorofil (zat hijau daun) untuk berfotosintesa sehingga untuk memperoleh makanan berasal dari organisme lain yang telah mati (saprofit) atau dari organisme yang masih hidup (parasit). Cendawan ada yang satu sel dan ada yang terdiri banyak sel yang bentuknya seperti benang halus (hifa). Hifa ada yang bersekat dan ada yang tidak bersekat. Kumpulan dari hifa disebut miselium. Hifa tidak bisa terlihat dengan mata telanjang harus dengan mikroskop. Namun, miseliumnya bisa dilihat dengan mata biasa. Miselium dari cedawan parasit bisa tumbuh



di permukaan atau di dalam tubuh inang. Miselium yang ada di permukaan inang biasanya berwarna keputihan halus, menyerupai sarang labah-labah, benang-benang hitam atau benangbenang cokelat misalnya cendawan tepung dan cendawan jelaga. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh cendawan antara lain penyakit bulai jagung, jamur upas, kanker polong (antraknose buncis) dll. 2. Bakteri Bakteri adalah tumbuhan tingkat rendah yang paling kecil. Umumnya bakteri bersel tunggal tidak mempunyai klorofil serta berkembangbiak dengan cara membelah diri. Bakteri jika berkelompok, wujudnya seperti lendir yang kental dan berbentuk tidak teratur. Bakteri parasit hidupnya menyerang kehidupan lain, diantaranya tanaman. Karena hanya bisa hidup pada tanaman, bakteri ini digolongkan sebagai penyakit, yaitu penyebab tanaman menjadi sakit. Tipe penyakit karena bakteri ada 3 macam yaitu :  Penyakit pembuluh pengangkut air Penyakit ini menyerang pembuluh pengangkut air pada tanaman sehingga pembuluh itu penuh bakteri. Jalannya air pun ikut terhambat tidak bisa mencapai daun dan akhirnya daun akan menjadi layu.  Penyakit Parenkim Patogen menyerang jaringan parenkim yang lunak. Akibatnya, bagian yang terserang membusuk.  Penyakit Hyperplastis Bakteri ini menyebabkan terjadinya bintil, tumor, bonggol atau bengkak. Bakteri merangsang sel-sel tanaman hingga terjadiperkembangan yang lebih cepat dari biasanya hingga terbentuk bisul atau tumor. Beberapa contoh penyakit yang disebabkan bakteri antara lain penyakit layu bakteri pada tanaman cabai, busuk lunak bakteri pada tanaman sayuran seperti sawi, wortel, tomat, selada. 3. Virus Kata virus berasal dari bahasa latin yang berarti lendir yang beracun dan bisa menular. Virus merupakan organisme hidup karena mampu berkembangbiak. Virus berukuran sangant kecil namun banyak merugikan makhluk hidup. Virus merupakan parasit mutlak karena hanya dapat hidup dan berkembang di dalam organisme hidup. Tipe penyakit karena virus antara lain :  Klorosis Pembuluh tulang daun menjadi jelas (menguning) atau daun belang-belang setempat atau mosaik. Jaringan yang dekat pembuluh lebih pucat warnanya.  Nekrosis Ada bercak-bercak cokelat mati atau garis cokelat mati. Dalam keadaan serangan berat, seluruh atau sebagian organ tanaman bisa mati.  Kerdil Bentuk tubuh tanaman tidak normal. Beberapa contoh penyakit yang disebabkan oleh virus antara lain penyakit tungro padi, CVPD pada jeruk.



F. Kerugian Disebabkan Oleh Penyakit Tanaman 1. Mengurangi Kuantitas Hasil Penyakit tanaman dapat mengurangi kuantitas tanaman yang diusahakan. Misalnya, karena rusaknya pangkal batang atau akar tanaman, maka ia dapat mati. Pada tanaman keras (Perennial crops), matinya ini akan lebih hebat lagi menimbulkan kerugian. Kalau sudah sampai mati akan jelas lagi mengurangi produksi total pula, begitu pula tanaman yang lainnya, tidak saja berupa tanaman keras tetapi tentunya juga tanaman muda (annual crops). Kerusakan atau sakitnya daun tentu saja akan mengurangi fotosintesis. Karena penyakit itu, tenaman akan merana tumbuhnya, maka produksinya tentulah akan berkurang pula, demikian seterusnya. Penyakit dapat pula memperpendek umur ekonomis produktif tanaman, tentu juga akan mengurangi produktifitasnya. Parasit-parasit sering pula menghasilkan toksin, sehingga kerugian yang dialami akan jauh lebih besar lagi dari yang kita duga. 2. Menurunkan Kualitas Hasil Penyakit tertentu akan menurunkan mutu atau kualitas dari hasil tanaman, tanpa mengurangi kuantitas hasilnya. Misalnya, penyakit kudis pada kentang yang disebabkan oleh treptomyces scabies, praktis tidak menurunkan timbangan atau kuantitas hasil kentang, bahkan umbi yang berkudis pun, sebenarnya tidak mempunyai kejelekan untuk dikonsumsi. Tetapi, karena umbi yang berkudis tersebut kelihatannya tidak baik, maka kurang menarik bagi para konsumen, sehingga harganya rendah. Penyakit busuk galih (Heart rot) yang disebabkan oleh Diploidia sp. pada pohon-pohon hutan, pohon atau batang yang sakit, tidak menunjukkan gejala yang jelas. Baru diketahui setelah pohon ditebang, dan penyakit busuk galih ini dapat menurunkan harga kayunya. Kerusakan pada tanaman hias, pada umumnya sangat merugikan dan mengurangi nilai tanamn tersebut. tetapi sebaliknya kalau sesuai dengan selera konsumen, maka penyimpangan oleh penyakit justru dapat mempertinggi nilai tanaman tersebut. misalnya, menjadi belangnya daun tanaman Abutilon atau daun keladi hias, begitu pula menjadi pecahnya bunga tulips yang diserang virus, menjadi sangat indah dan menarik, sehingga harganya menjadi mahal. Banyak lagi penyakit atau gangguan oleh penyakit seperti pada buah-buahan dan sayur-sayuran yang menyebabkan menurunnya kualitas dan harganya, bahkan tak berharga sama sekali. 3. Untuk Memberantas Atau Mengendalikan Penyakit Tanaman Diperlukan Biaya Adakalanya dari hasil-hasil penelitian dapat ditemukan cara pengendalian yang tepat untuk suatu penyakit tanaman tertentu. Tetapi tidak boleh dilupakan bahwa untuk melakukan pengendalian tersebut diperlukan biaya, yang sering kali tidak sedikit. Misalnya penyakit cacar the yang disebabkan oleh Exobasidium vexans, yang biasanya hanya dapat dikendalikan dengan penyerbukan atau embusan sebanyak 1-1,5 kg tembaga yang dicampur dengan 10-15 kg talk per hektarnya, dan harus dilakukan beberapa kali dalam musim penghujan. Begitu pula penyakit RBL pada cengkeh, berhasil baik dikendalikan dengan system infuse memakai “tetracycline tree injection” yang harus diimpor dan terbatas



penyebarannya, serta harganya mahal. Hal ini tak terjangkau oleh petani yang serba terbatas keadaaanya. Pemakaian terusi (sulfat tembaga) untuk fungisida di Amerika Serikat tiap tahunnya rata-rata 72,5 ribu ton . untuk mengendalikan penyakit sigatoka pada piang di Amerika Tengah, yang disebabkan oleh Cercospora musae/ Mycosphaerella musicola, diperlukan sebanyak 22,5 ribu ton tiap tahunnya. Tidak boleh pula melupakan bahwa fungisida dapat membahayakan kesehatan. Memang pada umumnya fungisida agak kurang berbahaya dibandingkan dengan insektisida, nematisida, atau pestisida lainnya, tetapi dengan bertambahnya pemakaian fungisida yang banyak mengandung air raksa (Hg), seperti Tillex, maka perlu perhatian yang serius. Usahausaha pengendalian yang lain pun memerlukan biaya pula. Misalnya pada pengendalian cendawan akar putih (Fomes lignosus = Leptoporus lignosus= Rigidoporus lignosus) pada karet dan tanaman keras lainnya, diperlukan pembongkaran tunggul-tunggul, penggalian selokan isolasi serta pembukaan atau penelanjaran leher akar, yang semuannya ini memrlukan biaya yang banyak. Sehubungan dengan biaya yang cukup banyak, maka untuk mengendalikan suatu penyakit tertentu, kita perlu dan terpaksa memilih dan menanam varietas atau mengalihkan tanaman yang tahan atau kuarang dirusak oleh suatu penyakit, meskipun kuantitas dan kualitas hasilnya agak rendah. 4. Menyebabkan Kerusakan Hasil Panen Selam Pengangkutan dan Penyimpanan Penyakit tertentu pada buah, biji, atau pada hasil sayur-sayuran dapat mulai timbul semenjak dilapangan , kalau tidak dikendalikan sejak dini, penyebab penyakit (patogen) dapat meneruskan perkembangan serta seranganya selama dalam pengangkutan dan setelah penyimpanan hasil panen tersebut. ada diantara penyakit ini yang timbul setelah tanaman dipanen. Buah jeruk yang disimpan sering diserang oleh cendawan Glocosporium musarium. Buah cabai atau Lombok (Capsicum annuum) sering diserang oleh cendawan Colletotrichum piperatum. Buncis dalam penyimpanan menjadi busuk berlendir serta berbau tidak enak karena diserang oleh Erwinia caratovora. Tidak hanya buah-buahan segar yang dapat diserang atau dirusak dalam penyimpanan, hasil-hasil pertanian dalam bentuk yang kering pun, dalam udara biasa bisa terserang oleh cendawan dan bakteri. Apalagi sayur-sayuran yang berbentuk daun, umbi, dan buah seperti kubis, bayam, tomat, kangkung, kentang, dan sebagainya, sering membusuk oleh saprofit dan parasit, sehingga dalam ilmu penyakit tanaman kita kenal dengan penyakit gudang/bahan simpan (Storage diseases), dan penyebabnya disebut pathogen penyimpanan (Storage pathogens). 5. Menimbulkan Gangguan Pada Manusia dan Hewan yang Memakannya Kerugian yang disebabkan oleh gangguan pada manusia dan hewan yang memakainya ini tidak banyak diberitakan. Pada prinsipnya penyakit tanaman dapat menimbulkan gangguan pada manusia dan hewan yang memakannya. Contohnya Claviceps purpurea dapat membentuk racun yang berbahaya dalam trigu rogge yang diserangnya dan menyebabkan penyakit “Ergotisme”. Penyakit etogisme ini menyebabkan jari tangan, kaki



dan bahkan hidung serta telinga penderita bengkak-bengkak dan dapat menyebabkan putusnya bagian-bagian tersebut, hingga akhirnya penderita mati. Karena penyakit tanaman dapat menimbulkan kerugian melalui berbagai cara dan peristiwa maka menentukan besarnya kerugian karena suatu penyakit bukanlah merupakan suatu pekerjaan yang mudah. Kerugian akibat penyakit tanaman yang sering diperhatikan adalah berkurangnya kuantitas hasil. Namun, kerugian semacam ini pun tidak disebutkan dengan teliti, karena belum adanya cara-cara tertentu yang dapat dipakai untuk memperhitungkan besarnya kerugian itu, apalagi kerugian secara tak langsung serta kualitasnya.



2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD01) PRAKTIKUM IDENTIFIKASI PENYAKIT PADA TANAMAN JAGUNG Kelompok : Kelas : Anggota Kelompok : 1. 2. 3. 4. 5. 6. A. Tujuan Kegiatan - Siswa mampu mengetahui gejala serangan penyakit pada tanaman - Siswa mampu mengetahui penyebab serangan penyakit pada tanaman B. Materi Pembelajaran 1. Gejala Penyakit Tanaman Gejala penyakit tanaman timbul akibat masuknya pathogen ke dalam jaringan tanaman dan menyebabkan terjadinya infeksi sehingga menimbulkan terjadinya perubahan pada sel atau jaringan tersebut. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada sel, gejala penyakit dibedakan menjadi 3 tipe : a. Tipe Nekrotik Gejala yang terjadi akibat rusaknya atau matinya sel – sel tanaman. Gejalanya disebut nekrosis. b. Tipe Hipoplastis Gejala yang terjadi sebagai akibat terhambatnya atau terhentinya perkembangan sel. Gejalanya disebut hipoplasia. c. Tipe Hiperplastis Gejala akibat terjadinya perkembangan sel yang luar biasa. Gejalanya disebut hyperplasia. Apabila disebabkan akibat bertambahnya ukuran individu sel akibat hipertrofi, dan apabila disebabkan bertambahnya jumlah sel disebut hyperplasia.  Gelaja Nekrosis Gejala bagian tanaman tampak 1 Hidrosis kebasah-basahan Gejala berupa menguningnya bagian–bagian tanaman yang 2 Klorosis semula berwarna hijau akibat rusaknya klorofil Gejala berupa bercak, warna dan bentuk bercak bermacam– 3 Nekrosis macam tergantung jenis penyakitnya



Penyakit bulai jagung oleh Pseronosclerospora maydis



Bercak daun kentang oleh Plytophthora infestan, Spot daun padi oleh Pyricularia aryzae



4



5



6



Gejala berupa terbentuknya lubang-lubang karena runtuhnya Perforasi sel-sel yang telah mati pada bercak nekrosis Gejala berupa bercak seperti nekrosis tetapi menyerang Busuk jaringan yang tebal seperti akar, umbi, buah



Eksudasi



Gejala terjadinya pengeluaran cairan dari suatu tanaman



Gejala kematian jaringan kulit tumbuhan berkayu. Di bagian 7 Kanker tepinya akan berkembang jaringan kalus Gejala yang timbul akibat hilangnya turgor pada daun atau 8 Layu tunas akibat gangguan jaringan pengangkutan Gejala matinya ranting atau Mati 9 cabang yang dimulai dari ujung Ujung meluas ke pangkal Gejala mengeringnya bagian 10 Terbakar tanaman tertentu yang disebabkan oleh faktor abiotik



Daun karet terserang Mycrocylus ulei



Busuk basah wortel oleh Erwinia carotovora



Batang karet yang terserang Upasia salmonicolor akan mengelurkan latek dari dalam batang. Pengeluaran blendok dari jeruk larena jamur Diplodia natalensis Bidang sadapan karet yang terserang Phytophthora palmivora Tanaman tomat terserang Fusarium oxysporum



Tanaman jeruk yang terserang Colletrothricum sp. Tanaman yang mengalami keracunan senyawa-senyawa kimia beracun



 Gejala Hipoplasia



1



2



3



Etiolasi



Kerdil



Klorosis



Gejala disebabkan tanaman kurang mendapat cahaya, sehingga menjadi pucat, tumbuh memanjang dan mempunyai daun-daun yang sempit Gejala tanaman menjadi kerdil akibat penghambatan pertumbuhan Gejala penghambatan pembentukan klorofil



Tanaman padi terserang tungro



Mozaik daun tembakau CVPD pada Jeruk Vein Clearing pada Jeruk (penyakit Tristeza)



Gejala penghambatan pertumbuhan pada Perubahan 4 bagian tertentu sehingga simetri terjadi penyimpangan bentuk Gejala daun yang berdesakan membentuk suatu karangan akibat 5 Roset penghambatan pertumbuhan ruas ruas batang



Batang tebu terserang Fusarium maniliforme



 Hiperplasia 1 2



3



4



5



6



7



8



Gejala terbentuknya banyak trikoma Gejala berubahnya Fasiasi bentuk dari silindris atau lurus menjadi pipih, lebar Gejala pembengkakan Intumesensia organ tanaman akibat pemanjangan sel Gejala kenampakan sebagai bercak kasar, Kudis berbatas dan agak menonjol, kadang pecahpecah Gejala yang muncul karena pertumbuhan tidak Keriting seimbang dari bagian bagian daun Gejala pembentukan bagian-bagian tertentu secara luar biasa, seperti Pembentukan perubahan bunga menjadi alat yang luar daun kecil-kecil, biasa pembentukan anak daun yang kecil dari sisi bawah tulang daun Gejala berkembangnya tunas-tunas tidur yang Prolepsis berada dekat di sisi bagian yang sakit menjadi tunas air Gejala berkembangnya Sapu tunas ketiak yang biasanya tidur menjadi Erionase



Daun Crotalaria terserang tungau Batang karet muda (penyebab belum diketahui) Daun Cassia tomentosa (penyebab belum diketahui) Umbi kentang terserang Streptomyces scabies



Virus kerupuk pada daun tembakau



Tanaman jagung yang terserang virus kerupuk



Cabang karet yang terserang Upasia salmonicolor



Tanaman kacang tanah yang diserang mikoplasma



9



Sesidium



seberkas ranting yang rapat Gejala pembengkakan setempat pada jaringan tanaman sehingga terbentuk bintil-bintil



Daun dammar terserang Aecidium sp.



2. Penyebab Penyakit Tanaman Penyebab penyakit tanaman ada 2 yaitu biotik dan abiotik. Penyebab biotik disebabkan oleh pathogen, dan penyakit ini biasanya dapat ditularkan, sedangkan penyakit abiotik disebabkan oleh faktor lingkungan dan sifatnya tidak menular. Penyebab penyakit biotik diantaranya jamur, bakteri, virus dan nematoda. 1) Jamur Dunia jamur (Myceteae) yang termasuk penyebab penyakit tanaman diantaranya Phycomycetes, Ascomycetes, Basidiomycetes dan Deuteromycetes. Beberapa jenis jamur yang menyerang tanaman antara lain : a. Peronosclerospora maydis mengakibatkan penyakit bulai tanaman jagung b. Puccinia arachidis mengakibatkan penyakit karat pada kacang tanah c. Fusarium oxysporum mengakibatkan penyakit layu tomat d. Rhizoctonia solani mengakibatkan penyakit rebah semai pada kentang 2) Bakteri Bakteri merupaka jasad uniseluler yang tergolong dalam dunia Prokariotik. Perbanyakan selnya berlangsung dengan pembelahan secara biner. Beberapa jenis bakteri yang berperan sebagai pathogen adalah : a. Erwina carotovora penyebab busuk basah pada wortel b. Pseudomonas solanacearum penyebab layu pada cengkeh c. Xanthomonas citri penyebab kanker pada jeruk d. Xanthomonas malvacearum penyebab bercak daun pada kapas 3) Virus Virus merupakan agen menular submikroskopik yang mengandung salah satu bentuk asam nukleat dan memperbanyak diri hanya di dalam sel-sel tanaman inang. Virus tersusun atas 2 komponen yaitu asam nukleat (RNA atau DNA) dan protein. Beberapa jenis virus yang berperan sebagai pathogen adalah : a. CMV (Cucumber Mosaic Virus) b. TYMV (Turnip Yellow Mosaic Virus) c. TMV (Tobacco Mosaic Virus) d. PVX (Potato Virus X) C. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain alat tulis, LKPD, sedangkan bahan yang dibutuhkan yaitu tanaman jagung yang teserang penyakit.



D. Langkah Kegiatan 1. Pada lahan tertentu carilah tanaman atau bagian tanaman yang sakit 2. Ambil bagian tanaman tersebut, masukkan dalam plastik dengan bagian pangkal batang tertutup kapas 3. Diagnosis penyebab penyakit dengan mencocokkan gejala serangan penyakit pada tanaman dengan tabel gejala serangan pada materi pembelajaran. E. Tabel Kegiatan Gambar Keseluruhan Tanaman Sakit



Keterangan 1. Nama tanaman 2. Gejala 3. Bagian yang sakit 4. Bagian yang sakit 5. Tipe gejala penyakit



F. Soal Latihan Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Apakah yang dimaksud dengan pengendalian penyakit? 2. Apa tujuan dari kegiatan pengendalian penyakit pada tanaman? 3. Apa saja yang menyebabkan penyakit menyerang tanaman? 4. Sebutkan tipe-tipe gejala serangan penyakit pada tanaman! 5. Sebutkan penyebab terjadinya serangan penyakit pada tanaman secara biotik!



KISI – KISI DAN INSTRUMEN SOAL ULANGAN HARIAN KD 3.2/4.2 Jenis Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester



: SMKN 5 Jember : Pengendalian Penyakit : XI ATP/Genap



A. KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN Kompetensi IPK Materi Dasar 3.10 Menjelaskan Pengendalian Menganalisis pengendalian penyakit pengendalian penyakit secara penyakit secara kimiawi kimiawi tanaman pangan 4.10 Melaksanakan pengendalian penyakit secara fisik, kimiawi dan terpadu pada tanaman pangan



Menghitung dosis dan kebutuhan pestisida



Mengevaluasi pengendalian penyakit secara terpadu



Pengendalian penyakit secara terpadu



Mengevaluasi pengendalian penyakit secara fisik



Pengendalian penyakit secara fisik



Jumlah soal Penyusun



: :



5 soal



Indikator Soal



Bentuk Soal



- Diberikan masalah yang berkaitan dengan pengendalian penyakit secara kimiawi



Soal Essay



No Soal 1



- Diberikan masalah yang berkaitan dengan perhitungan dosis dan kebutuhan pestisida - Diberikan masalah yang berkaitan dengan pengendalian penyakit secara terpadu pada tanaman - Diberikan masalah yang berkaitan dengan pengendalian penyakit pada tanaman secara fisik -



Soal Essay



4



Soal Essay



2



Soal Essay



4



PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN



SMK NEGERI 5 JEMBER Jl. Brawijaya 55, Jember e-mail : [email protected]



Website : www.smkn5jember.sch.id



KARTU SOAL ESSAY Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Kurikulum Bentuk Tes Kompetensi Dasar 3.10 Menganalisis pengendalian penyakit tanaman pangan 4.10 Melaksanakan pengendalian penyakit secara fisik, kimiawi dan terpadu pada tanaman pangan Materi Pengendalian Penyakit Tanaman Secara Kimiawi



Indikator Diberikan masalah yang berkaitan dengan teknik pengendalian penyakit pada tanaman secara kimiawi



: SMKN 5 Jember Nama Penyusun : Mega Ayu R. : Agribisnis Tanaman Pangan Tahun Pelajaran : 2018/2019 : XI/ Ganjil : 2013 : Tulis No. Soal Bobot Referensi 1 Buku Ajar Siswa



Rumusan Butir Soal: C4 Menganalisis Pak Ahmad seorang petani jagung yang memiliki lahan cukup luas. Pada musim tanam kali ini, pak Ahmad mengalami kerugian yang cukup besar dikarenakan separuh dari tanamannya memiliki tongkol yang rusak dan tidak dapat dipanen. Kerusakan yang terjadi pada tongkol seperti yang tertera pada gambar. Menurut kalian, apakah yang menyebabkan tanaman pak Ahmad rusak dan upaya apakah yang tepat untuk menanggulangi terjadi hal yang sama pada penanaman selanjutnya?



Kunci Jawaban Tanaman jagung milik pak Ahmad terserang penyakit Gosong (Smuts) yang disebabkan oleh cendawan Ustilago maydis yang dapat menular melalui spora yang terbang di udara. Penyakit gosong menyukai lahan dengan kadar N tinggi. Penanggulangan yang dapat dilakukan oleh pak Ahmad yaitu dengan cara melakukan rotasi tanaman pada lahan yang digunakan, menggunakan varietas benih yang tahan terhadap serangan cendawan Ustilago maydis serta perlakuan benih dengan cara merendam benih dalam larutan fungisida sebelum di tanam.



KARTU SOAL ESSAY Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Kurikulum Bentuk Tes Kompetensi Dasar 3.10 Menganalisis pengendalian penyakit tanaman pangan 4.10 Melaksanakan pengendalian penyakit secara fisik, kimiawi dan terpadu pada tanaman pangan Materi Pengendalian Penyakit Tanaman Secara Terpadu



Indikator Diberikan masalah yang berkaitan dengan penerapan pengendalian penyakit pada tanaman secara terpadu



: SMKN 5 Jember Nama Penyusun : Mega Ayu R. : Agribisnis Tanaman Pangan Tahun Pelajaran : 2018/2019 : XI/ Ganjil : 2013 : Tulis No. Soal Bobot Referensi 2 Buku Ajar Siswa Rumusan Butir Soal: C5 Mengevaluasi Sebuah lahan pertanaman padi diserang oleh penyakit kresek yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris. Pemilik lahan berupaya untuk mengendalikan penyakit kresek dengan cara menyemprotkan bakterisida sesering mungkin agar penyakit lekas hilang dari tanaman. Namun setelah dilakukan pengendalian, penyakit semakin meluas sehingga mempengaruhi hasil panen padi. Menurut Anda, apa evaluasi yang harus dilakukan oleh pemilik lahan terhadap serangan penyakit yang semakin meluas?



Kunci Jawaban Pemilik lahan harus mengevaluasi dosis dan waktu pengaplikasian bakterisida pada tanaman padi. Penggunaan dosis bakterisida harus memperhatikan anjuran dari pabrik dan juga ambang ekonomi dari serangan penyakit tersebut. Pemberian bakterisida yang berlebihan dapat meningkatkan resistensi bakteri terhadap bahan kimia sehingga tingkat kekebalan bakteri menjadi bertambah dan serangan penyakit semakin meluas.



KARTU SOAL ESSAY Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Kurikulum Bentuk Tes Kompetensi Dasar 3.10 Menganalisis pengendalian penyakit tanaman pangan 4.10 Melaksanakan pengendalian penyakit secara fisik, kimiawi dan terpadu pada tanaman pangan Materi Pengendalian Penyakit Tanaman Secara Fisik



Indikator Diberikan masalah yang berkaitan dengan penerapan pengendalian penyakit pada tanaman



: SMKN 5 Jember Nama Penyusun : Mega Ayu R. : Agribisnis Tanaman Pangan Tahun Pelajaran : 2018/2019 : XI/ Ganjil : 2013 : Tulis No. Soal Bobot Referensi 3 Buku Ajar Siswa Rumusan Butir Soal: C5 Mengevaluasi Pada lahan tanaman jagung milik Pak Husein telah dilakukan pengendalian preventif terhadap penyakit bulai, dengan melakukan rotasi tanaman. Akan tetapi pada musim tanam selanjutnya, tanaman jagung tetap terserang penyakit bulai. Berdasarkan fenomena tersebut, berikan rekomendasi Anda mengenai cara pengendalian preventif yang tepat untuk memutus penyebaran penyakit bulai pada lahan jagung milik Pak Husein!



Kunci Jawaban Pengendalian secara preventif yang dapat dilakukan oleh Pak Husein dengan menerapkan pemberoan (pengistirahatan) pada lahan agar tanah memiliki kesempatan untuk memulihkan kondisi hara. Selain itu, juga dapat menerapkan rotasi tanam dakam beberapa musim tanam untuk memutus siklus hidup penyakit bulai dalam tanah.



KARTU SOAL ESSAY Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Kurikulum Bentuk Tes Kompetensi Dasar 3.10 Menganalisis pengendalian penyakit tanaman pangan 4.10 Melaksanakan pengendalian penyakit secara fisik, kimiawi dan terpadu pada tanaman pangan Materi Pengendalian Penyakit Tanaman Secara Kimiawi



Indikator Diberikan masalah yang berkaitan dengan penerapan pengendalian penyakit pada tanaman secara kimiawi



: SMKN 5 Jember Nama Penyusun : Mega Ayu R. : Agribisnis Tanaman Pangan Tahun Pelajaran : 2018/2019 : XI/ Ganjil : 2013 : Tulis No. Soal Bobot Referensi 4 Buku Ajar Siswa Rumusan Butir Soal: C6 Mencipta Hasil kalibrasi menunjukkan bahwa volume semprot dari Knapsack Sprayer tipe solo berkapasitas 15 liter adalah 400 liter/ha, fungisida yang digunakan adalah Dithane 80 WP, untuk mengendalikan penyakit bercak daun pada tanaman; konsentrasi aplikasi Dithane 80 WP adalah 1,5 gr/L air, maka berapa jumlah kebutuhan fungisida Dithane 80 WP untuk lahan seluas 0,25 ha?



Kunci Jawaban Untuk mengetahui jumlah kebutuhan fungisida Dithane 80 WP untuk lahan seluas 0,25 ha harus menghitung dosis aplikasi terlebih dahulu, dengan cara : 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑎𝑝𝑙𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 = 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑝𝑙𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 × 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑝𝑙𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 = 1,5 𝑔𝑟⁄𝐿 × 400 𝐿⁄ℎ𝑎 = 600 𝑔𝑟⁄ℎ𝑎 Setelah ditemukan dosis aplikasi, kemudian memasukkan hasil hitungan tersebut ke dalam rumus : 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 = 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑎𝑝𝑙𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖 × 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = 600 𝑔𝑟⁄ℎ𝑎 × 0,25 ℎ𝑎 = 150 𝑔𝑟⁄ℎ𝑎 Maka, jumlah fungisida Dithane 80 WP yang perlu dipersiapkan untuk lahan seluas 0, 25 ha adalah 150 gr/ ha.



PENILAIAN A. Penilaian Sikap 1. Petunjuk Umum a. Instrumen penilaian sikap sosial ini berupa lembar observasi b. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai 2. Petunjuk Pengisian Berdasarkan pengalaman Anda selama mengajar pada kompetensi dasar tersebut, nilailah sikap setiap peserta didik Anda dengan memberi memberi tanda checklist (√) sesuai rubrik yang tercantum pada lembar penilaian sikap ini! 3. Lembar Observasi Sikap Kelas/semester : ____________________________ Tahun pelajaran : ____________________________ Periode pengamatan : tanggal__________sampai dengan ______



No



Nama Siswa/ Kelompok



Jujur 1



2



3



4



Aspek yang dinilai Tanggung Disiplin Jawab 1 2 3 4 1 2 3 4



Sopan atau santun 1 2 3 4



Total Skor



1 2 3 4 dst. 4. Rubrik Penilaian No



1.



2.



3.



Aspek yang dinilai



Jujur



Disiplin



Tanggung Jawab



Indikator Tidak pernah menyontek dalam mengerjakan ujian dan tugas mandiri 1 kali menyontek dalam mengerjakan ujian dan tugas mandiri 2 kali menyontek dalam mengerjakan ujian dan tugas mandiri Selalu menyontek dalam mengerjakan ujian dan tugas mandiri Selalu masuk kelas dan berpakaian rapi (menaati tata tertib) Masuk kelas tepat waktu dan berpakaian tidak rapi (tidak menaati tata tertib) 1 kali masuk kelas terlambat dan berpakaian rapi (menaati tata tertib) 2 kali masuk kelas dan berpakaian tidak rapi (tidak menaati tata tertib) Mengumpulkan tugas tepat waktu Mengumpulkan tugas tidak tepat waktu (kurang dari 3 hari setelah waktu pengumpulan) Mengumpulkan tugas tidak tepat waktu (lebih dari 3 hari



Skor 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2



Santun atau sopan



4.



setelah waktu pengumpulan) Tidak mengumpulkan tugas Selalu menggunakan kata-kata sopan (tidak kotor dan kasar) dan masuk ruangan dengan meminta ijin Menggunakan kata-kata sopan (tidak kotor dan kasar) namun masuk ruangan tidak meminta ijin Menggunakan kata-kata tidak sopan (kotor dan kasar) namun masuk ruangan dengan meminta ijin Menggunakan kata-kata tidak sopan (tidak kotor dan kasar) namun masuk ruangan tidak meminta ijin



B. Penilaian Psikomotorik - Penilaian Laporan Lembar Observasi Laporan Kelas/semester Tahun pelajaran Periode pengamatan



No.



Nama Siswa



1 4 3 2 1



: ____________________________ : ____________________________ : tanggal__________sampai dengan ______



Instrumen pengumpulan data B C K



Kriteria Kualitas Laporan B



C



K



Kelengkapan Laporan B



C



K



1 2 3 4 5 Kriteria penskoran : B = Proposal proporsional, instrumen jelas, Laporan tertulis lengkap & berkualitas. C = Proposal kurang proporsional, instrumen kurang jelas, Laporan tertulis kurang lengkap & kurang berkualitas. . K = Proposal tidak proporsional, instrumen tidak jelas, Laporan tidak tertulis lengkap & tidak berkualitas -



Penilaian Kegiatan LKPD Lembar Observasi Kegiatan LKPD Kelas/semester : ____________________________ Tahun pelajaran : ____________________________ Periode pengamatan : tanggal__________sampai dengan ______



No. 1



2



3



4



5.



Kompetensi Kegiatan Mengidentifikasi jenis penyakit yang menyerang tanaman



Menentukan jenis pengendalian penyakit yang sesuai pada tanaman Melakukan pengendalian penyakit pada tanaman sesuai dengan metode Menentukan dosis pestisida dalam pengendalian penyakit pada tanaman Menghitung kalibrasi penyemprotan pestisida



Kriteria 1



Range 2 3



4



Mengetahui jenis penyakit yang menyerang tanaman berdasarkan penyebabnya Jenis pengendalian penyakit yang hendak diterapkan harus sesuai dengan jenis penyakit Pengendalian penyakit dilakukan agar tanaman terbebas dari penyakit Dosis pestisida dihitung menggunakan rumus yang telah tersedia Kalibrasi dilakukan untuk mengetahui waktu dan jangkauan dari nozel



- Rubrik penilaian : 1) Mengidentifikasi jenis penyakit Skor 4 Melakukan identifikasi penyakit dengan mencocokkan ciri-ciri penyakit dan penyebabnya secara tepat Skor 3 Melakukan identifikasi penyakit dengan mencocokkan ciri-ciri penyakit dan penyebabnya akan tetapi kurang tepat Skor 2 Melakukan identifikasi penyakit tetapi tidak cocok dengan ciriciri dan penyebabnya Skor 1 Tidak melakukan identifikasi dan tidak mencocokkan ciri-ciri dan penyebab penyakit



2) Menentukan jenis pengendalian penyakit Skor 4 Memilih jenis pengendalian penyakit yang sesuai dengan penyebab penyakit pada tanaman Skor 3 Memilih jenis pengendalian penyakit yang tetapi kurang sesuai dengan penyebab penyakit pada tanaman Skor 2 Memilih jenis pengendalian penyakit yang tidak sesuai dengan penyebab penyakit pada tanaman Skor 1 Tidak memilih jenis pengendalian penyakit 3) Melakukan pengendalian penyakit tanaman Skor 4 Melakukan pengendalian penyakit pada tanaman sesuai dengan metode dan dilakukan secara berurutan Skor 3 Melakukan pengendalian penyakit pada tanaman sesuai dengan metode namun tidak dilakukan berurutan Skor 2 Melakukan pengendalian penyaikit pada tanaman namun metode tidak tepat Skor 1 Tidak melakukan pengendalian penyakit 4) Menentukan dosis pestisida Skor 4 Menghitung dosis pestisida menggunakan rumus yang benar serta diperoleh hasil yang tepat Skor 3 Menghitung dosis pestisida menggunakan rumus yang benar namun hasil yang diperoleh kurang tepat Skor 2 Menghitung dosis pestisida menggunakan rumus yang tidak tepat Skor 1 Tidak melakukan penghitungan dosis 5) Menghitung kalibrasi penyemprotan Skor 4 Menghitung kalibrasi penyemprotan pestisida menggunakan rumus yang benar serta diperoleh hasil yang tepat Skor 3 Menghitung kalibrasi penyemprotan pestisida menggunakan rumus yang benar namun hasil yang diperoleh kurang tepat Skor 2 Menghitung kalibrasi penyemprotan pestisida menggunakan rumus yang tidak tepat Skor 1 Tidak melakukan penghitungan kalibrasi



-



Penilaian Diskusi Lembar Observasi Diskusi Kelas/semester Tahun pelajaran Periode pengamatan



: ____________________________ : ____________________________ : tanggal__________sampai dengan ______



No



Aspek



1 2 3 4 5



Terlibat Penuh Bertanya Menjawab Memberikan Gagasan Orisinil Kerja sama



4



Penilaian 3 2



1



Kriteria penilaian: 1) Aspek terlibat penuh Skor 4 Diskusi kelompok terlibat aktif, tanggung jawab, mempunyai pemikiran/ide, berani berpendapat Skor 3 Diskusi kelompok terlibat aktif, dan berani berpendapat Skor 2 Diskusi kelompok kadang-kadang berpendapat Skor 1 Diam sama sekali tidak terlibat



2) Aspek bertanya Skor 4 Memberikan pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang jelas Skor 3 Memberikan pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa kurang jelas Skor 2 Kadang-kadang memberikan pertanyaan Skor 1 Diam sama sekali tidak bertanya 3) Aspek menjawab Skor 4 Memberikan jawaban dari pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa yang jelas Skor 3 Memberikan jawaban dari pertanyaan dalam kelompok dengan bahsa yang kurang jelas Skor 2 Kadang-kadang memberikan jawaban dari pertanyaan kelompoknya Skor 1 Diam tidak pernah menjawab pertanyaan



4) Aspek memberikan gagasan orisinil Skor Memberikan gagasan/ide yang orisinil berdasarkan pemikiran sendiri 4 Skor Memberikan gagasan/ide yang didapat dari buku bacaan 3 Skor Kadang-kadang memberikan gagasan/ide 2 Skor Diam tidak pernah memberikan gagasan 1 5) Aspek kerjasama Skor Diskusi kelompok terlibat aktif, tanggung jawab dalam tugas, dan membuat 4 teman-temannya nyaman dengan keberadaannya Skor Diskusi kelompok terlibat aktif tapi kadang-kadang membuat teman temannya 3 kurang nyaman dengan keberadaannya Skor Diskusi kelompok kurang terlibat aktif 2 Skor Diam tidak aktif 1 -



Rubrik Penilaian Presentasi No 1 2 3



Aspek



4



Penilaian 3 2



1



Kejelasan Presentasi Pengetahuan Penampilan



Kriteria penilaian 1) Aspek Kejelasan Presentasi Skor 4 Sistematika penjelasan logis dengan bahasa dan suara yang jelas Sistematika penjelasan logis dengan bahasa dan suara yang Skor 3 jelas tetapi suara kurang jelas Skor 2 Sisrtematika penjelasan tidak logis meskipun menggunakan bahasa dan suara yang cukup jelas Skor 1 Sisrtematika penjelasan tidak logis, menggunakan bahasa dan suara yang kurang jelas 2) Aspek Pengetahuan Skor 4 Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan kesimpulan mendukung topik yang dibahas



Skor 3



Skor 2



Skor 1



Cukup menguasai materi presentasi dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan kesimpulan mendukung topik yang dibahas Kurang menguasai materi presentasi meskipun bisa menjawab pertanyaan dan kesimpulan tidak berhubungan dengan topik yang dibahas Tidak menguasai materi presentasi dan tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik dan kesimpulan tidak mendukung topik yang dibahas



3) Aspek Penampilan Skor 4 Penampilan menarik, sopan, dan rapi, dengan penuh percaya diri serta menggunakan alat bantu Penampilan cukup menarik, sopan, dan rapi, dengan penuh Skor 3 percaya diri serta menggunakan alat bantu Penampilan kurang menarik, sopan, dan rapi, tapi kurang Skor 2 percaya diri serta menggunakan alat bantu Skor 1 Penampilan kurang menarik, sopan, dan rapi, tapi kurang percaya diri serta tidak menggunakan alat bantu