RPP Pai 8 Genap [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KELAS ALOKASI WAKTU Standar Kompetensi



: 10.



: Pendidikan Agama Islam : 8 / Genap : 4 x Pertemuan (8 Jam Pelajaran) Menerapkan Hukum Bacaam Mad dan Waqaf



Kompetensi Dasar



: 10.1 Peserta didik menjelaskan hukum bacaan mad dan waqof 10.2 Menunjukkan contoh hukum bacaan mad dan waqof dalam bacaan surat-surat Al-Qur’an Mempraktekkan bacaan bacaan mad dan waqof dalam bacaan surat-surat Al-Qur’an Indikator 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



: Menjelaskan pengertian hukum bacaan Mad Menjelaskan macam-macam hukum bacaan Mad beserta contoh-contohnya Menjelaskan pengertian hukum bacaan Waqaf dan bacaan Washal Menjelaskan macam-macam tanda waqaf dan contohnya Menunjukkan contoh-contoh bacaan Mad pada ayat-ayat pilihan Menunjukkan contoh hukum bacaan Waqaf pada ayat-ayat pilihan Mempraktikkan cara membaca bacaan Mad pada ayat-ayat pilihan Mempraktikkan cara membaca bacaan yang diwaqafkan dan yang diwashalkan pada ayat-ayat pilihan Mempraktekkan bacaan mad dan waqaf pada ayat- ayat pilihan



Tujuan Pembelajaran : Melalui proses pembelajaran ini peserta didik dapat 1. Menjelaskan pengertian hukum bacaan Mad 9. Menjelaskan macam-macam hukum bacaan Mad beserta contoh-contohnya 10. Menjelaskan pengertian hukum bacaan Waqaf dan bacaan Washal 11. Menjelaskan macam-macam tanda waqaf dan contohnya 12. Menunjukkan contoh-contoh bacaan Mad pada ayat-ayat pilihan 13. Menunjukkan contoh hukum bacaan Waqaf pada ayat-ayat pilihan 14. Mempraktikkan cara membaca bacaan Mad pada ayat-ayat pilihan 15. Mempraktikkan cara membaca bacaan yang diwaqafkan dan yang diwashalkan pada ayat-ayat pilihan 9. Mempraktekkan bacaan mad dan waqaf pada ayat- ayat pilihan Materi Pembelajaran -



: Hukum bacaan Mad dan Waqaf



Pengertian Mad adalah : membaca panjang suatu huruf lebih dari satu harakat. Hukum bacaan Mad dibagi menjadi 2 yaitu Mad Thabi’I ( mad asli ) dan mad Far’I ( cabangcabang Mad ) seperti Mad Wajib Muttashil., Mad Jaiz Munfashil, Mad ‘Aridl Lissukun dll. Contoh Mad Thabi’I :    Contoh mad Wajib Muttashil : 



 -



Contoh Mad Jaiz Miunfashil :   Pengertian Waqaf adalah : berhenti sejenak atau putus bunyi suara dan berganti nafas, sedang Washal adalah cara membaca Al Qur’an dengan diteruskan ( sambung ) Macam-macam waqaf : Waqaf lazim, waqaf jaiz, Waslu Uala dll.



F. Metode Pembelajaran : - Inguiri -Quitioning - Modeling - CTL - Learning community Strategi Pembelajaran Pertemuan Pertama No



Kegiatan



Waktu



1



Pendahulua 1. Melakukan Appersepsi(Religius, disiplin ) 2. Menjelaskan Kompetensi yang harus dicapai dalam kegiatan pembelajaran(Hormat kepada guru ) Kegiatan Inti



10 menit



2



1



Metode Pemodelan



70 menit



3



1. Secara individu peserta didik membaca dan memahami materi tentang hukum bacaan Mad beserta contoh-contohnya .( rasa ingin tahu) 2. Secara berkelompok peserta didik mempresentasikan materi tentang bacaan Mad pada kelompok lain (kerja keras, komunikatif, menghargai prestasi, toletasnsi, bertanggung jawab) 3. Secara individu Peserta didik menanyakan halhal yang belum dimengerti ( rasa ingin tahu, kreatif ) Penutup 1. Guru bersama siswa mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar (bertanggung jawab, disiplin ) 2. Guru menugaskan Peserta didik untuk meresum materi tentang bacaan Mad (Bertanggung jawab, disiplin )



Inquire Learning community Tanya jawab



10 menit Refleksi Penugasan



Pertemuan Ke Dua No



Kegiatan



Waktu



1



Pendahuluan 1. Melakukan Appersepsi (Religius, disiplin) 2. Menjelaskan Kompetensi yang harus dicapai dalam kegiatan pembelajaran (Bertanggung jawab ) 3. Peserta didik menanyakan segala sesuatu yang berkaitan dengan Mad dan Waqaf ( rasa ingin tahu, ) Kegiatan Inti 1. Secara individu peserta didik membaca materi tentang macam-macam Waqaf beserta contohnya ( percaya diri , disiplin, gemar membaca ) 2. Secara kelompok peserta didik menemukan dan menuliskan contoh hukum bacaan Waqaf dalam ayatayat pilihan (disiplin, bertanggung jawab, demokratis) 3. Guru memberikan penilaian pada masing-masing kelompok dan memberikan kesimpulan ( tanggung jawab, menghargai prestasi ) Penutup 1. Guru bersama peserta didik mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar(tanggung jawab, disiplin) 2. Guru memberikan tugas kepada peserta didik bersama kelompoknya untuk mencari bacaan Mad dan Waqof pada Surat At Tin(bertanggung jawab)



10 menit



2



3



Metode Pemodelan Tanya Jawab



70 menit Inquire Learning community



10 menit Refleksi Penugasan



Pertemuan Ke Tiga No 1



Kegiatan



Waktu



Pendahuluan a. Melakukan Appersepsi (Religius, disiplin, antusias ) b. Menjelaskan Kompetensi yang harus dicapai dalam kegiatan pembelajaran ( Bertanggung jawab )



2



Metode



10 menit Pemodelan



2



3



Kegiatan Inti a. Secara individu peserta didik membaca dan menelaah materi tentang macam-macam bacaan Mad dan Waqaf ( percaya diri, Ingin tahu, gemar membaca) b. Secara perorangan peserta didik mencari bacaan mad dari ayat-ayat pilihan (kreatif, ingin tahu, kerja keras) c. Masing-masing peserta didik mempresentasikan hasil telaahnya tentang contoh bacaan Mad (kerja keras) d. Guru memberikan penilian terhadap peserta didik serta mengklarifikasi hasil temuan peserta didik (menghargai prestasi, tanggung jawab ) Penutup a. Guru bersama peserta didik mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar (bertanggung jawab, disiplin) b. Guru menugaskan peserta didik untuk menuliskan contoh-contoh bacaan Mad pada Surat-surat pilihan (bertanggung jawab, disiplin, kerja keras)



70 menit Inquire



Unjuk kerja



10 menit Refleksi Penugasan



Pertemuan Ke Empat No



Kegiatan



Waktu



1



Pendahuluan a. Melakukan Appersepsi (Religius, disiplin) b. Menjelaskan Kompetensi yang harus dicapai dalam Kegiatan pembelajaran ( Bertanggung jawab ) Kegiatan Inti a. Secara individu peserta didik membaca dan menelaah materi tentang macam-macam bacaan Mad dan Waqaf ( Percaya diri, Ingin tahu ) b. Secara perorangan peserta didik mencari bacaan waqaf dan washal dari ayat-ayat pilihan (ingin tahu, kerja keras ) c. Masing-masing peserta didik mempresentasikan hasil telaahnya tentang contoh bacaan waqaf dan washal ( bertanggung jawab, kerja keras ) d. Guru memberikan penilian terhadap peserta didik serta mengklarifikasi hasil temuan peserta didik. ( Bertanggung jawab) Penutup a. Guru bersama peserta didik mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar(Bertanggung jawab, Religius, disiplin) b. Guru menugaskan peserta didik untuk menuliskan contoh-contoh bacaan waqaf dan washal pada Suratsurat pilihan ( Bertanggung jawab, percaya diri, disiplin)



10 menit



2



3



Alat /Sumber Belajar Buku Tajwid’



:



a. Buku PAI kelas VIII c. Al Qur’anul karim



Penilaian 1. Jenis tagihan 2. Tehnik 3. Bentuk instrumen 4. Contoh instrumen Soal



: : - Ulangan harian - Tugas individu : - Ulangan harian - Tugas : - Uraian - Unjuk kerja : 3



Metode Pemodelan



70 menit Inquire



Unjuk kerja



10 menit Refleksi Penugasan



1. 2. 3. 4. 5.



Jelaskan macam-macam Mad ! Jelaskan maca-macam Waqaf ! Sebutkan tanda –tanda Waqaf ! Tulislah contoh bacaan Mad Wajib Muttashil Tulislah contoh bacaan yang bertanda waqaf Lazim !



5. Tes Unjuk Kerja ! Isilah kolom –kolom di bawah ini dengan Penggalan ayat yang mengandung bacaan Mad dari QS. Al Baqarah ayat 4- 10. No



Lafaz



Bacaan



Keterangan



Isilah kolom –kolom di bawah ini dengan Penggalan ayat yang mengandung tanda Waqof dari QS. Al -Tiin No



Lafaz



Bacaan



Keterangan



6. Tugas ! - Carilah contoh hukum bacaan Mad dan tanda waqaf dari QS. Al Baqarah ayat 15 s/d 25 di rumah Lamongan, 27 Juli 2010 Mengetahui, Kepala Sekolah



Guru PAI,



4



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KELAS ALOKASI WAKTU



: Pendidikan Agama Islam : 8 / Genap : 3 x Pertemuan (6 Jam Pelajaran)



Standar Kompetensi Kompetensi Dasar



: 11. Meningkatkan keimanan kepada Rosul Allah : 11.1 Menjelaskan pengertian beriman kepada Rosul Allah 11.2 Menyebutkan nama dan sifat-sifat Rosul Allah Meneladani sifat-sifat Rosul Allah Indikator : 1. Menjelaskan pengertian nabi dan rasul 2. Menjelaskan pengertian beriman kepada Rasul Allah. 3. Membaca dan mengartikan dalil naqli tentang iman kepada rasul Allah 4. Menjelaskan tugas nabi dan rasul Allah 5. Menyebutkan nama-nama nabi dan rasul Allah 6. Menyebutkan sifat-sifat wajib nabi dan rasul Allah 7. Menjelaskan keistimewaan rasul Ulul Azmi 8. Menjelaskan fungsi beriman kepada nabi dan rasul Allah 9. Menjelaskan keistimewaan sifat-sifat Rasulullah saw. 10. Meneladani sifat-sifat Rasulullah Saw, dalam beribadah 11. Meneladani sifat-sifat Rasulullah Saw, dalam bermuamalah. Tujuan Pembelajaran : Melalui proses pembelajaran ini peserta didik dapat 1. Menjelaskan pengertian nabi dan rasul 2. Menjelaskan pengertian beriman kepada Rasul Allah. 3. Membaca dan mengartikan dalil naqli tentang iman kepada rasul Allah 4. Menjelaskan tugas nabi dan rasul Allah 5. Menyebutkan nama-nama nabi dan rasul Allah 6. Menyebutkan sifat-sifat wajib nabi dan rasul Allah 7. Menjelaskan keistimewaan rasul Ulul Azmi 8. Menjelaskan fungsi beriman kepada nabi dan rasul Allah 9. Menjelaskan keistimewaan sifat-sifat Rasulullah saw. 10. Meneladani sifat-sifat Rasulullah Saw, dalam beribadah 11. Meneladani sifat-sifat Rasulullah Saw, dalam bermuamalah. Materi Pembelajaran : Iman Kepada Rasul - Nabi menerima untuk dirinya sendiri sedang rasul menerima wahyu untuk disampaikan umatnya. - Pengertian Iman kjepada rasul Allah : Menyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah mengutus pada rasul untuk menyampikan wahyu kepada umatnya. - Dalil naqli tentang Iman kepada rasul : Al Qur’an surat Al Hasyr ayat 7 yang artinya : ” Apa saja yang rasul datangkan untuk kamu maka ambilah dan apa yang dilarangnya maka ambilah ”. F. Metode Pembelajaran : - Inguiri -Quitioning - Modeling - CTL - Learning community G. Strategi Pembelajaran Pertemuan Pertama



:



No



Kegiatan



Waktu



1



Pendahuluan a. Melakukan Appersepsi (Religius, disiplin) b. Menjelaska n Kompetensi yang harus dicapai dalam kegiatan pembelajaran ( Bertanggung jawab) c. Peserta didik diminta menanyakan segala sesuatu yang berkaitan dengan iman kepada Rosul Allah ( Ingin tahu, cinta Ilmu ) Kegiatan Inti a. Secara individu peserta didik



10 menit



2



5



Metode Pemodelan



70 menit Inquire



membaca dan memahami materi iman kepada Rosul Allah ( percaya diri, ingin tahu, cinta ilmu ) b. Secara Kelompok peserta didik berdiskusi tentang pengertian nabi dan Rasul, Iman kepada nabi dan rasul,dalil naqli serta tugas nabi dan rasul ( kerja sama,bertanggung jawab, disiplin, menghargai keberagaman) c. Masing – masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelompok, sedang kelompok lain menanggapi. ( percaya diri, tanggung jawab, kerja keras menghargai keberagaman ) d. Dengan bimbingan guru peserta didik menyimpulkan hasil diskusi kelompok. ( bertanggung jawab ) e. Guru mengklarifikasi terhadap hasil belajar, serta mengadakan penilaian. ( bertanggung jawab ) 3



Penutup a. Guru bersama peserta didik mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar ( religius, disiplin, bertanggung jawab ) b. Guru menugaskan siswa untuk menuliskan hasil belajar tentang materi iman kepada Rasul Allah ( bertanggung jawab, disiplin kerja keras )



Learning community



10 menit Refleksi Penugasan



Pertemuan Ke Dua No 1



2



3



Kegiatan



Waktu



Metode



Pendahuluan 10 menit a. Melakukan Appersepsi ( religius, disiplin ) Pemodelan b. Menjelaskan Kompetensi yang harus dicapai dalam kegiatan pembelajaran ( bertanggung jawab ) c. Peserta didikdiminta menanyakan segala sesuatu yang Tanya jawab berkaitan dengan iman kepada Rasul Allah ( Ingin tahu, cinta ilmu ) Kegiatan Inti 70 menit a. Secara individu Peserta didik membaca dan Inquire memahami materi perbedaan antara nabi dan Rasul, pengertian Ulul Azmi Serta tugas nabi dan rasul ( Percaya diri, disiplin, cinta Diskusi ilmu, kerja keras ) Kelompok b. Bersama kelompoknya peserta didik berdiskusi tentang, nama-nama, sifat-sifat nabi dan rasul, rasul Learning Ulul Azmi, serta tugas nabi dan rasul (Bertanggung community jawab, disiplin, percaya diri menghargai keberagaman ) c. Masing – masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelompok, sedang kelompok lain menanggapi.( Bertanggung jawab, menghargai keberagaman, percaya diri ) d. Guru mengadakan penilaian pada masing-masing kelompok, serta mengklarifikasi hasil belajar Peserta didik.( Bertanggung jawab ) Penutup 10 menit a. Guru bersama Peserta didik mengadakan refleksi Refleksi terhadap proses dan hasil belajar( Religius, disiplin ) b. Guru menugaskan Peserta didik bersama Penugasan kelompoknya untuk membuat kesimpulan mengenasi iman kepada Rosul Allah( Bertanggung jawab, cintz ilmu, kerja keras )



6



Pertemuan Ketiga No



Kegiatan



Waktu



1



Pendahuluan a. Melakukan Appersepsi ( religius dan disiplin ) b. Menjelaskan Kompetensi yang harus dicapai dalam kegiatan pembelajaran ( Bertanggung jawab ) c. Peserta didik diminta menanyakan segala sesuatu yang berkaitan dengan iman kepada Rasul Allah ( Cinta Ilmu, Ingin Tahu ) Kegiatan Inti a. Secara individu Peserta didik membaca dan memahami materi keistimewaan Rasulullah Saw.( Cinta ilmu, ingin tahu ) b. Bersama kelompoknya peserta didik berdiskusi tentang, keistimewaan Rasulullah Saw. ( Bertanggung jawab, menghargai keberagaman, kerja keras ) c. Secara individu peserta didik mampu meneladani Rasulullah Saw. dalam kehidupan sehari-hari ( Ingin tahu , cinta ilmu, kerja keras ) d. Guru mengadakan penilaian pada masing-masing kelompok, serta mengklarifikasi hasil belajar peserta didik ( Bertanggung jawab ) Penutup a. Guru bersama peserta didik mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar ( Religius, disiplin ) b. Guru menugaskan peserta didik bersama kelompoknya untuk membuat kesimpulan mengenasi iman kepada Rasul Allah ( Bertanggung jawab, menghargai keberagaman, kerja keras, disiplin )



10 menit



2



3



H. Sumber Belajar I.



Penilaian Jenis tagihan Tehnik Bentuk instrumen Instrumen Soal



Metode Pemodelan Tanya jawab



70 menit Inquire Diskusi Kelompok Praktik



10 menit Refleksi Penugasan



: 1. Buku PAI 2. Buku Akhlak 3. Materi penunjang lainnya : : - Ulangan harian - Tugas : - Tes Tulis - Tugas : - Uraian : 1. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara Nabi dan Rasul 2. Jelaskan yang dimaksud rasul ulul Azmi ! 3. Jelasakan sifat –sifat wajib bagi rasul ! 4. Sebutkan fungsi beriman kepada rasul Allah 5. Jelaskan keistimewaan Rasulullah saw. !



5. Tugas ! 1. Tulislah dalil naqli yang berkaitan dengan iman kepada rasul allah saw. 2. Amatilah teman-teman mu sudahkah mereka mampu meneladani perilaku Rasulullah Saw, dan bagimana dengan dirimu sendiri !. Lakukan sel;ama satu minggu kemudian laporkan hasilnya ! Lamongan, 27 Juli 2010 Mengetahui, Kepala Sekolah



Guru PAI,



7



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KELAS ALOKASI WAKTU Standar Kompetensi Kompetensi Dasar



Indikator 1. 2. 3. 4. 5. 6.



: 12. : 12.1 12.2 12.3



: Pendidikan Agama Islam : 8 / Genap : 2 x Pertemuan (4 Jam Pelajaran) Membiasakan perilaku terpuji Menjelaskan adab makan dan minum Menampilkan contoh adab makan dan minum Mempraktekkan adab makan dan minum dalam kehidupan sehari-hari



: Menjelaskan adab / tata cara makan dan minum yang benar. Menunjukkan dalil naqli tentang adab makan dan minum. Menunjukkan contoh adab makan minum yang benar. Menunjukkan contoh adab makan dan minum yang salah Mempraktikkan adab dan minum dalam kehidupan sehari-hari Melafazkan do’a makan dan minum dalam kehidupan sehari –hari.



Tujuan Pembelajaran : Melalui proses pembelajaran ini peserta didik dapat 7. Menjelaskan adab / tata cara makan dan minum yang benar. 8. Menunjukkan dalil naqli tentang adab makan dan minum. 9. Menunjukkan contoh adab makan minum yang benar. 10. Menunjukkan contoh adab makan dan minum yang salah 11. Mempraktikkan adab dan minum dalam kehidupan sehari-hari 12. Melafazkan do’a makan dan minum dalam kehidupan sehari –hari. Materi Pokok : Adab Makan dan Minum A. Makanan dan minuman Makanan adalah pokok hidup yang paling penting, anak kunci kemuliaan dan kehinaan. Diapun mempunyai martabat antara lain sebagai berikut:  Paling rendah, sekedar perlu untuk kenyang saja  Derajad pertengahan ialah membagi- bagi perut menjadi tiga bagian: sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga di kosongkan untuk fikiran. B. Tata Cara Makan Yang Benar dan Yang Salah No Tata Cara makan Yang Benar Tata Cara Makan Yang Salah 1. Sebelum makan bacalah bismillah Sebelum makan tidak bacalah bismillah 2 Mengambil makanan yang dekat dengan Mengambil makanan yang jauh dengan tempat tempat duduk duduk 3 Menyuap makanan ke mulut dengan Menyuap makanan ke mulut dengan menggunakan tangan kanan. menggunakan tangan kiri. 4 Berhentilah makan sesudah merasa kenyang. Makan terus walaupun merasa kenyang. 5 Hindarkan bunyi mulut ketika mengunyah Biarkan mulut berbunyi keras ketika mengunyah makanan makanan 6 Ketika makan jangan banyak memandang Ketika makan banyak memandang orang yang orang yang berada di sekitar berada di sekitar dan sambil bersandar 7 Mengucapakan hamdalah dan memuji Tidak mengucapakan hamdalah dan mencela makanan yang dihidangkan makanan yang dihidangkan No 1 2 3 4



C. Tata Cara Minum Yang Benar dan yang Salah Tata Cara minum yang Benar Tata cara minum yang salah Sebelum minum membaca bismilah dan Sebelum minumtidak membaca bismilah dan hamdalah sesudahnya hamdalah sesudahnya Hendaknya menawarkan kepada orang yang Tidak menawarkan kepada orang yang disebelah disebelah apabila sedang bersama orang apabila sedang bersama orang lain. lain. Minumlah seteguk demi seteguk sehingga Mengumpulkan minuman di mulut sebanyakmenjadi cukup banyaknya, baru kita telan dan berulang sehingga banyak persediaan dalam tubuh Memegang gelas minuman ke mulut dengan Memegang gelas minuman ke mulut dengan menggunakan tangan kanan sambil duduk menggunakan tangan kirisambil berdiri 8



5



Tidak mencela minuman dan mengambil secukupnya



F. Metode Pembelajaran : G. Strategi Pembelajaran Pertemuan Pertama



Mencela minuman dan dan membuangnya.



- Inguiri -Quitioning - Modeling - CTL - Learning community :



No



Kegiatan



Waktu



1



Pendahuluan a. Melakukan Appersepsi( Religius, disiplin) b. Menjelaskan Kompetensi yang harus dicapai dalam kegiatan pembelajaran( bertanggung jawab) d. Siswa diminta menanyakan segala sesuatu yang berkaitan dengan adab makan dan minum(ingin tahu, cinta ilmu, bergaya hidup sehat) Kegiatan Inti 1. Secara individu peserta didik membaca dan memahami materi adab makan dan minum (bergaya hidup sehat, disiplin, cinta ilmu, ingin tahu) 2. Guru memberikan tugas pada peserta didik untuk berdiskudi kelompok tentang adab makan dan minum (bertanggung jawab, kerja keras, menghargai keragaman, disiplin) 3. peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara bergantian(menghargai keragaman, disiplin) 4. Guru mengklarifikasi dan memberi penguatan terhadap hasil belajar (bertanggung jawab) Penutup a. Guru bersama peserta didik mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar ( religius, disiplin) b. Guru memberi tugas kepada peserta didik untuk mengerjakan soal-soal dalam buku LKS (bertanggung jawab, disiplin, percaya diri, kerja keras)



10 menit



2



3



Metode Pemodelan



70 menit Inquiry



Diskusi Kelompok



10 menit Refleksi Penugasan



Pertemuan Ke Dua No



Kegiatan



Waktu



1



Pendahuluan a. Melakukan Appersepsi ( Religius, disiplin) b. Menjelaskan Kompetensi yang harus dicapai dalam kegiatan pembelajaran ( bertanggung jawab) c. Peserta didik diminta menanyakan segala sesuatu yang berkaitan dengan iman kepada Rosul Allah (ingin tahu, cinta ilmu) Kegiatan Inti a. Secara individu peserta didik melafazkan do’a sebelum dan sesudah makan (religius, disiplin, kerja keras) b. Bersama kelompoknya peserta didik mendiskusikan adab makan dan minum ketika makan bersama orang lain terutama pada orang yang lebih tua.(bertanggung jawab, kerja keras, menghargai keberagaman, santun) c. Secara bergantian setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka (kerja keras, bertanggung jawab, menghargai keberagaman) d. Guru mengadakan penilaian pada masing-masing kelompok (bertanggung jawab, Jujur) e. Guru mengklarifikasi terhadap hasil belajar ( bertanggung jawab)



10 menit



2



9



Metode Pemodelan



70 menit Inquire Diskusi Kelompok



3



Penutup a. Guru bersama peserta didik mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar (religius, disiplin) b. Guru memberi tugas kepada peserta didik untuk membuat majalah dinding tentang adab makan dan minum ( bertanggung jawab, kerja keras, disiplin)



10 menit Refleksi Penugasan



H. Sumber Belajar



: 1. Buku PAI 2. Buku Aqidah Akhlak dan buku penunjang lainnya I. Penilaian : 1. Jenis tagihan : Ulangan Harian Tugas Individu 2. Tehnik : Tes Tulis Tugas individu 3. Bentuk instrumen : Uraian Portopolio 4. Soal Ulangan harian : Sebutkan salah satu contoh adab makan dengan orang yang lebih tua! 1. Sebutkan tata cara makan dan minum yamg benar ! 2. Tulislah dalil naqli tentang adab makan dan minum ! 5. Tugas ! 1. Tuliskah do’a sebelum dan sesudah makan dengan benar ! 2. Hafalkan do’a sebelum dan sesudah makan ! Contoh lembar penilaian afektif tentang adab makan dan minum 1 Cobalah kamu mengadakan insrtrospeksi, sudahkan kamu menerapkan adab makan dan minum seperti di bawah ini, dengan mamberi tanda Ceklis ( V ) No Adab makan dan minum 1. Makan dan minum sambil duduk



Sudah



2.



Tidak bebrbicara saat makan dan minum



3.



Makan dan minum tidak berlebih-lebihan



4.



Makan dan minum tidak tergesa – gesa



5.



Makan dan minum tidak kekenyangan



6.



Berdo’a setelah makan dan minum



Belum



Kadang-kadang



Lamongan, 27 Juli 2010 Mengetahui, Kepala Sekolah



Guru PAI,



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SMP/MTs Mata Pelajaran



: SMP ................................................... : Pendidikan Agama Islam 10



Kelas/Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar



: Vlll/ 2 : 13. Menghindari perilaku tercela Menjelaskan pengertian perilaku dendam dan munafik : 13.1 Menjelaskan pengertian perilaku dendam dan munafik



kehidupan sehari-hari. 13.2 Menjelaskan ciri-ciri pendendam dan munafik 13.3 Menghindari perilaku pendendam dan munafik dalam kehidupan sehari-hari Indikator : 13.1.1 Menjelaskan pengertian dendam dan bahayanya 13.1.2 Menjelaskan pengertian munafik dan bahayanya 13.1.3 Menunjukkan dalil naqli yang terkait dengan dendam 13.1.4 Menunjukkan dalil naqli yang terkait dengan munafik 13.2.1 Menjelaskan ciri-ciri pendendam 13.2.2 Menjelaskan ciri-ciri munafik 13.3.1 Menghindari perilaku pendendam dan munafik dalam lingkungan keluarga 13.3.2 Menghindari perilaku pendendam dan munafik dalam lingkungan sekolah 13.3.3 Menghindari perilaku pendendam dan munafik dalam lingkungan masyarakat



Alokasi Waktu



: 4 X 40 Menit (2 x pertemuan)



A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah kegiatan belajar mengajar ini, diharapkan peserta didik dapat : 1. menjelaskan pengertian dendam dan bahayanya 2. menjelaskan pengertian munafik dan bahayanya 3. menunjukkan dalil naqli yang terkait dengan dendam 4. menunjukkan dalil naqli yang terkait dengan munafik 5. Menjelaskan ciri-ciri pendendam 6. Menjelaskan ciri-ciri munafik 7. Menghindari perilaku pendendam dan munafik dalam lingkungan keluarga 8. Menghindari perilaku pendendam dan munafik dalam lingkungan sekolah 9. Menghindari perilaku pendendam dan munafik dalam lingkungan masyarakat.



A. MATERI PEMBELAJARAN Sifat Dendam Dendam atau dalam bahasa Arabnya “Hiqdu”, berarti permusuhan dalam hati, dan menunggu saat yang tepat untuk membalas sakit hatinya, bahkan berusaha untuk mencelakai orang yang didendamnya. Rasa dendam merupakan akhlak mazmumah (akhlak tercela) yang harus dijauhi oleh setiap orang Islam. Seharusnya setiap orang mukmin memiliki akhlak mahmudah (akhlak mulia) yang bersumber dari kebersihan hati. Jika hati itu bersih maka bersih pula seluruh tubuh, jika hati itu rusak maka rusak pula seluruh tubuh. Rasulullah Saw bersabda : ‫ﻔﺳﺩ ﻔﺳﺩﺕ ﻭﺍﺫﺍ ﻛﻟﻪ ﺍﻟﺟﺳﺩ ﺻﻟﺡ ﺻﻟﺣﺕ ﻔﺎﺫﺍ ﻣﺿﻐﺔ ﺍﻟﺟﺳﺩ ﻔﻰ ﺍﻻﺍﻥ‬ ‫٭ ﺍﻟﻗﻟﺏ ﻫﻲ ﻭ ﺍﻻ ﻛﻟﻪ ﺍﻟﺟﺳﺩ‬ Artinya: “Ingatlah, sesungguhnya dalam tubuh manusia itu terdapat segumpal darah. Jika hal itu baik, maka baiklah seluruh tubuh. Tetapi jika hal itu rusak, maka rusak pula seluruh tubuh. Ketahuilah, dia adalah qalbu (hati)”. (HR Bukhari). Dendam dan permusuhan dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, juga dapat mengancam kelangsungan hidup umat manusia. Islam melarang umatnya berselisih dan menyimpan rasa dendam. Islam menganjurkan untuk saling memaafkan atau bersikap sabar dalam menghadapi segala persoalan yang terjadi dalam pergaulan. Allah Swt berfirman :



Artinya : Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS Al Anfal : 46).



11



Ayat di atas menunjukkan agar kita berusaha menghindarkan diri dari dendam dan permusuhan serta supaya tali silaturahmi antar sesame tetap terjalin dengan baik. Terjadinya dendam biasanya timbul dari permasalahan yang tidak dapat diselesaikan karena salah satu pihak merasa egois. Usaha untuk menghilangkan sifat dendam adalah dengan bersedia memaafkan kesalahan orang lain. Memaafkan kesalahan orang lain memang sangat berat, namun mulia di sisi Allah juga dalam pandangan manusia. Untuk itu jauhi sifat dendam, karena sama sekali tidak ada manfaatnya. Perdamaian (islah) harus dijunjung tinggi oleh semua pihak yang bertikai. Perdamaian dapat dilakukan sendiri, namun dapat juga dengan meminta bantuan orang lain yang dapat dipercaya. Rasulullah Saw bersabda yang artinya : “Maukah aku beritahukan kepadamu, perkara yang lebih utama dari puasa, shalat, dan sadaqah? Sahabat menjawab : “Tentu saja mau”, Rasulullah bersabda: “Yaitu mendamaikan dua orang yang berselisih diantara kamu. Karena rusaknya perdamaian diantara kami adalah menjadi pencuku. Bukan pencukur rambut, tetapi pencukur agama (perusak)”. (HR Abu Daud dan Tirmidzi). Manusia selain dibekali oleh Allah dengan akal, juga diberi nafsu. Nafsu yang tidak terkendali akan menjuruskan manusia ke jurang kehancuran dan malapetaka di dunia terlebih-lebih di akhirat. Jika manusia tidak mampu negendalikan nafsunya, maka setan akan terus mengobarkan api dendam yang semakin membara, bahkan mungkin berlangsung dalam waktu yang lama, dari zaman ke zaman. Rasulullah Saw bersabda yang artinya: “Janganlah kamu memutuskan hubungan, belakang-membelakangi, benci membenci, hasut menghasut. Hendaklah kamu menjadi hamba Allah yang bersaudara. Dan tidak halal bagi setiap muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari”. (HR Bukhari). Islam mengajarkan kepada umatnya agar bersaudara dan tidak bermarah-marahan dan bermusuhan. Nabi Muhammad Saw pernah bersabda :



َ ‫خُﻪ فَْو‬ ‫ق‬ َ ‫جَر َﺍ‬ َ ‫ﻥ ُيْه‬ ْ ‫سِلٍم َﺍ‬ ْ ‫حّل ِﻟُم‬ ِ ‫خَوﺍَنﺎ َﻻ َي‬ ْ ‫ل ِﺍ‬ ّ ‫عَبﺎَﺩ ﺍ‬ ِ ‫ﺳُدْﻭﺍ َﻭ َﻻ َتَدﺍَبُرْﻭﺍ َﻭُﻛْوُنْوﺍ‬ َ ‫حﺎ‬ َ ‫ضْوﺍ َﻭَﻻ َت‬ ُ ‫غ‬ َ ‫َﻻ َتَبﺎ‬ ‫ رﻭﺍه بخﺎري ﻭﻣسلم‬- ‫ث‬ ٍ ‫ل‬ َ ‫ َث‬Artinya : " Janganlah kamu saling bermarah-marahan, jangan saling dengki, dan jangan saling tak acuh satu sama lain. Tetapi jadilah kamu semua bersaudara, Islam melarang umatnya saling bermusuhan lebih dari tiga hari" ( H.R. Bukhari Muslim ) Dalam pandangan Islam, bahwa setiap mukmin adalah bersaudara. Sekalipun mereka tidak diikat dengan ikatan darah/ keturunan, tetapi mereka diikat dengan ikatan aqidah, aqidah Islam : satu Tuhan, satu Rasul, satu Kitab, satu Kiblat. Inilah ikatan yang kokoh kuat. Jadi di manapun mukmin itu berada bila bertemu dengan mukmin lainnya, adalah saudara. Allah Swt berfirman :



Artinya “ “Sesungguhnya setiap mukmin adalah saudara. Oleh karena itu, damaikan di antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mendapat rahmat”. (QS Al Hujurat: 10) Sifat dendam sangat berbahaya bagi dirinya dan orang lain. Di antara bahaya yang ditimbulkan sifat dendam adalah : 1. Menimbulkan rasa tidak nyaman, sebab hatinya kotor dan ingin melampiaskan rasa dendamnya 2. Merusak hubungan social dan keharmonisan dalam kehidupan 3. Menghilangkan rasa Kasih sayang, sebab yang ada hanya kebencian 4. Merusak amal-amal baiknya, sebab orang dendam menyimpan hasud dan kedengkian. Rasul Saw bersabda : ‫٭ ﺍﻟﺣﻃﺏ ﺍﻟنﺎر تﺄﻛﻝ يﺄﻛﻝﺍﻟﺣﺳنﺕﻛﻣﺎ ﺍﻟﺣﺳﺩ ﻔﺎﻥ ﻭﺍﻟﺣﺳﺩ ﺍيﺎﻛﻡ‬ Artinya : “Jauhilah hasud (dengki), karena hasud akan menghancurkan seluruh kebaikan, sebagaimana api membakar kau baker”. (HR Abu Daud) 5. Akan menanggung dosa besar, sebab ia tidak bias memaafkan kesalahan orang lain. Rasul Saw bersabda : ‫ﻣﻛﺱ ﺣﺏ ﺻﺎ خﻃينﺔ ﻣثﻝ عﻟيﻪ ﻛﺎﻥ ﻣنﻪ يﻘبﻝ ﻔﻟﻡ ﺍﻟﻣﺳﻟﻡ ﺍخيﻪ ﺍﻟﻰ ﺍعتﺩر ﻣﻥ‬ Artinya : 12



“Barangsiapa yang meminta maaf kepada saudaranya yang muslim, dan ia tidak mau memaafkannya, maka ia mempunyai dosa sebesar dosa orang merampok”. (HR Ibnu Majah). 6. Terasing dalam pergaulannya, sebab orang lain akan merasa takut menjadi pelampiasan dendamnya itu. Setelah kita mengetahui bahaya dari dendam, maka seyogyanya kita sebagai seorang muslim untuk menghindarkan diri dari sifat tersebut, serta bersegera berbuat kebajikan dan memohon ampunan Allah Swt.



Artinya : “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa; (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”. (QS Ali Imran: 133-134). Bagaimanakah cara menghilangkan sifat dendam? Beberapa tips di bawah ini mungkin dapat menghilangkan sifat dendam. 1. Menyadari bahwa sifat dendam itu tidak ada manfaatna, bahwa dapat membahayakan disi sendiri dan orang lain 2. Menyadari bahwa kita sebagai manusia makhluk ciptaan tuhan, sangatlah lemah tidak ada daya dan kekuatan, melainkan dengan kuasanya Allah 3. Manusia di hadapan Allah adalah sama: kaya-miskin, pintar-bodoh, kuat-lemah, semuanya terjadi atas takdir Allah Swt 4. Jika kita marah, segeralah kita beristighfar, berdzikir, mengambil air wudlu, atau melakukan kebaikan lainnya 5. Kita harus saling mengalah, lapang dada dan berjiwa besar, dan berjiwa pemaaf 6. Jalinlah selalu silaturahmi. 7. Mohon ampu kepada Allah atas segala dosa 8. Kuatkan iman dan takwa kita kepada Allah 9. Beribadahlah dengan tekun, khusyu disertai keikhlasan. Sifat Munafiq Menurut bahasa munafiq artinya orang yang bermuka dua, dan menurut istilah munafiq adalah orang yang mengaku beriman tetapi hatinya ingkar (tidak beriman) dan mendustakan agama. Orang munafgiq suka berpura, hati dikata lain pula di hati. Ia mengaku beriman padahal hatinya dalam kekafiran. Perbuatan demikian dinamakan nifaq, sedang pelakunya disebut munafiq. Allah Swt berfirman :



Artinya : “Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman." Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok". (QS Al Baqarah: 14) Ayat di atas menjelaskan bahwa orang munafiq suka berpura-pura dan berolok-olok. Dalam ayat lain Allah menjelaskan bahwa orang munafiq senang menyuruh berbuat munkar dan melarang berbuat kebajikan, kikir, dan fasik.



13



Artinya : “Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang mungkar dan melarang berbuat yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.” (QS At Taubah: 67) Allah Swt juga menggambarkan kondisi orang munafiq yang bermaksud menipu Allah dengan cara beribadah secara malas, ingin dipuji dan disanjung manusia. Sebenarnya mereka tidak menipu Allah, mereka hanya menipu dirinya sendiri. Allah juga akan membalas tipuan mereka.



Artinya : “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS An Nisa: 142). Rasulullah Saw menjelaskan tentang cirri-ciri orang munafiq : ‫ ثلث ﻔق ﺍﻟﻣنﺎ ﺍيﺔ‬: ‫ ﻛﺫﺏ ﺍﺫﺍﺣﺩث‬٬ ‫ ﺍخﻟﻑ ﻭﺍﺫﺍﻭعﺩ‬٬ ‫٭ خﺎﻥ تﻣﻥ ؤ ﺍﺍ ﻭﺍﺫ‬ Artinya : “Ciri-ciri khas orang-orang munafiq itu ada tiga : (1) Apabila berbicara selalu berdusta, (2) Apabila berjanji selalu ingkar, dan (3) Apabila dipercaya selalu berkhianat (menyeleweng).” (HR Bukhari dan Muslim). Ibnu Abbas ra berkata : “Sesungguhnya Allah Swt menjadikan dunia ini atas tiga bagian : (1) buat orang-orang mukmin, (2) buat orang munafiq, (3) buat orang kafir. Bagi orang mukmin dunia ini dipergunakan untuk menyediakan perbekalan akhirat. Bagi orang munafiq untuk perhiasan dan orang kafir untuk kesenangan nafsunya. Hasan Al Bisri berkata : “Orang mukmin sedikit berkata banyak bekerja, tetapi orang munafiq banyak bicara sedikit bekerja”. Ali bin Abi Thalib ra berkata: “Orang munafiq itu ilmunya adalah di lidahnya, tetapi orang mukmin ilmunya ada dalam hatinya”. Dari uraian di atas, maka kita dapat menyebutkan bahaya dari nifaq itu antara lain : 1. Menimbulkan perasaan tidak tenang, karena melakukan dan mengatakan sesuatu yang bukan sebenarnya dan bertentangan dengan hati nuraninya. 2. Akan dibenci dan dijauhi dari pergaulan social, karena memiliki sifat tercela, yaitu suka berbohong, ingkar dan berkhianat. 3. Menimbulkan bencana dan kerusakan bagi tatanan kehidupan berbangsa, bernegara, bermasyarakat. ‫٭ ر ﺍﻟنﺎ ﺍﻟﻰ يهﺩﻯ ﺍﻟﻔﺟﻭر ﺍﻟﻰ يهﺩﻯ ﺍﻟﻛﺫﺏ ﺍﻥ‬ Artinya : “Sesungguhnya dusta itu membawa kepada keburukan, dan keburukan itu membawa ke neraka”. (HR Mutafaq ‘alaih) 4. Akibat tidak menepati janjinya, maka ia akan merasakan sendiri akibatnya. Allah Swt berfirman : ۞ ….. ‫…… نﻔﺳﻪ عﻟﻰ ينﻛث نﻣﺎ ﻔﺎ نﻛﺱ ﻔﻣﻥ‬



Artinya : “………. barangsiapa yang melanggar janjinya, niscaya akan menimpa dirinya sendiri……. ”. (QS Al Fath: 10) 5. Akibat dari menyia-nyiakan amanat, maka tunggulah kehancurannya. Rasulullah Saw bersabda yang artinya :



14



“Jika amanat disia-siakan, maka tunggulah saat kehancurannya. Sahabat bertanya: Bagaimana menyia-nyiakan amanat itu? Rasulullah Saw menjawab: Jika suatu urusan, diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya”. (HR Bukhari) 6. Hilangnya kesempurnaan iman dan agama. ‫٭ ﻟﻪ عهﺩ ﻻ ﻟﻣﻥ ﺩيﻥ ﻭﻻ ﻟﻪ نﺔ ﻻﺍﻣﺎ ﻟﻣﻥ ﻥ ﻻﺍيﻣﺎ‬ Artinya : “Tidak sempurna bagi mereka yang tidak bersifat amanah. Dan tidak sempurna agama bagi mereka yang tidak menepati janji”. (HR Ahmad) Dengan mengetahui akibat buruk yang ditimbulkan munafiq, maka seyogyanya kita menghindarkan diri dari sifat nifaq. Tidak ada untungnya, malah hanya akan mencelakakan diri sendiri, dan akan merusak tegaknya syari’at Islam. Kekuatan iman hanya ada jika kita sebagai umat muslim bertolong-tolongan, berkasih sayang, dan saling menghormati. Rasulullah Saw bersabda yang artinya : Rasulullah Saw bersabda kepada Abi Dzar, “Hai Abi Dzar! Apakah yang menjadi urat tunggang iman yang teguh itu ? Jawabnya: Allah dan Rasulnyalah yang lebih tahu. Sabda Rasulullah: Orang-orang yang selalu berbuat tolong menolong karena Allah, berkasih saying sesamanya karena Allah, serta benci kepada sesamanya karena Allah”. (HR Baihaqi) Bagaimana cara menghilangan sifat nifaq? Berepa tif di bawah ini mungkin dapat menghilangkan sifat nifaq, yaitu : 1. Menyadari bahwa sifat nifaq tidak ada manfaatnya, dan sangat berbahaya dan merugikan diri sendiri dan orang lain. 2. Menyadari bahwa nifaq adalah dosa besar, Allah tidak akan mengampuni dosa nifaq sebelum dia bertobat 3. Perbuatan munafiq akan menghapus amal kebaikan, dan ia hanya menumpuk-numpuk dosa 4. Hilangkan keraguan terhadap syariat Islam 5. Hilangkan perbuatan su’udzan terhadap Allah, Rasulullah dan sesame muslim 6. Tingkatkan iman dan taqwa kepada Allah Swt 7. Bertaubat, memohon ampun atas segala dosa 8. Ibadah yang rajin, tekun dan khusyu’ disertai keikhlasan. C. METODE PEMBELAJARAN 1. Diskusi 2. Tanya jawab 3. Penugasan 4. Bermain peran 5. Inquiri D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN PERTAMA 1. Kegiatan Pendahuluan • Memberi salam dan membaca basmallah dan berdoa (Religius dan Disiplin) • Membaca ayat Alquran selama 5 - 10 menit (Religius,Gemar membaca) • Mengecek kehadiran siswa (Disiplin) • Menjelaskan materi yang akan diajarkan serta kompetensi dasar yang akan dicapai. (Komunikatif) 2. Kegiatan Inti • Peserta didik dengan bimbingan guru membaca dan menelaah berbagai literatur untuk menemukan konsep yang jelas dan benar tentang pengertian dendam dan munafiq beserta dalil naqlinya. (Gemar membaca , rasa ingin tahu dan kerja keras) • Peserta didik dengan bimbingan guru mencatat konsep tentang dendam dan munafiq, beserta dalil naqlinya (Tanggung jawab,Mandiri,Disiplin,Kerja keras) • Guru membagi Peserta didik menjadi 6 kelompok (Demokrasi) • Peserta didik melakukan diskusi sesuai kelompoknya dengan materi sebagai berikut (Kerja sama,Kreatif,komunikatif, menghargai perstasi)



1. 2. 3. 4.



Pengertian dan bahaya perilaku dendam Kiat-kiat untuk menghindari perilaku dendam Pengertian dan bahaya perilaku munafiq Kiat-kiat untuk menghindari perilaku munafiq 15



5. Menemukan Dalil Naqli tentang perilaku dendam 6. Menemukan Dalil Naqli tentang perilaku munafiq • Tiap kelompok menpresentasekan hasil diskusi sama,demokrasi,menghargai prestasi) 3. Kegiatan Penutup



(Tanggung



jawab,kerja



• Menyimpulkan hasil diskusi (Kreatif , kerja keras) • Memberi umpan balik (menghargai prestasi) • Guru memberi tugas pada masing-masing kelompok untuk mempersiapkan bermain peran pada pertemuan kedua (tanggung jawab,komunikatif,kerja keras,kreatif,kerjasama) dengan tokoh : • Pendendam • Pemaaf • Munafik • Penasehat • Peran pembantu PERTEMUAN KEDUA 1. Kegiatan Pendahuluan • Memberi salam dan membaca basmallah dan berdoa (Religius dan Disiplin) • Membaca ayat Alquran selama 5 - 10 menit (Religius,Gemar membaca) • Mengecek kehadiran siswa (Disiplin) • Melakukan pretes materi pada pertemuan pertama (Menghargai prestasi,kreatif) 2. Kegiatan Inti • Peserta didik bertempat duduk sesuai dengan kelompoknya (Disiplin ,Demokrasi) • Guru memberi Short Card tiap-tiap kelompok urutan maju(Demokrasi,tanggung jawab) • Tiap kelompok mendemonstrasikan (kreatif,kerja keras,komunikatif)



sesuai



dengan



perannya



masing-masing



• Kelompok yang lain memberikan umpan balik terhadap penampilan kelompok lain (Menghargai pretasi,jujur,demokrasi) 3. Kegiatan Penutup • Melakukan refleksi.(Menghargai prestasi,jujur) E. ALAT/SUMBER BELAJAR 1. Al- Qur’anul Karim 2. Buku PAI 3. Short Card



NO



KELOMPOK



Penyampaian materi (1- 3)



ASPEK PENILAIAN Ketepatan Kekompakan Jawaban (1 – 2) (1- 3)



Keaktifan (1 – 2)



Jumlah



1 2 3 4 5 6



RUBRIK PENILAIAN : SKOR 1 2 3



Penyampaian materi (1- 3) Tepat Tepat dan tegas Tepat, tegas dan



ASPEK PENILAIAN Ketepatan Kekompakan (1-2) Jawaban (1- 3) Kurang tepat Kurang kompak Tepat Kompak Tepat dan



16



Keaktifan (1-2) Kurang aktif Aktif



menarik



singkat



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SMP Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar



Indikator



Alokasi Waktu



: SMP ........................................... : Pendidikan Agama Islam : Vlll/ 2 : 14. Memahami hukum Islam tentang hewan sebagai sumber makanan : 14.1 Menjelaskan jenis-jenis hewan yang haram dan halal dimakan. 14.2 Menghindari makanan yang bersumber dari binatang yang diharamkan : 14.1.1 Menjelaskan jenis-jenis hewan yang halal di makan 14.1.2 Menjelaskan jenis-jenis hewan yang haram dimakan. 14.1.3 Menjelaskan dalil naqli yang terkait dengan hewan yang halal dan haram di makan 14.2.1 Menjauhi makanan yang berasal dari hewan yang haram dimakan dalam lingkungan keluarga 14.2.2 Menjauhi makanan yang berasal dari hewan yang haram dimakan dalam lingkungan masyarakat. : 4 X 40 Menit (2 x pertemuan)



A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah kegiatan belajar mengajar ini, diharapkan peserta didik dapat : 1. Menjelaskan jenis-jenis hewan yang haram dan halal dimakan 2. Menjelaskan jenis-jenis hewan yang haram dimakan. 3. Menjelaskan dalil naqli yang terkait dengan hewan yang halal dan haram di makan. 1. Menjauhi makanan yang berasal dari hewan yang haram dimakan dalam lingkungan keluarga 2. Menjauhi makanan yang berasal dari hewan yang haram dimakan dalam lingkungan masyarakat



B. MATERI PEMBELAJARAN Binatang Yang Dihalalkan Pada dasarnya semua ciptaan Allah di muka bumi ini adalah untuk manusia. Akan tetapi ternyata sebagian karunia Allah di bumi ini ada yang bermanfaat bagi manusia, dan ada pula yang membahayakan manusia itu sendiri. Makanan dan minuman yang membahayakan manusia diharamkan oleh Allah, sedangkan yang berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan serta kesehatan manusia dihalalkan. Tiap-tiap benda di permukaan bumi ini menurut hukum asalnya adalah halal, kecuali kalau ada larangan dari syara atau mendatangkan madlorot. Sabda Rasulullah Saw : ‫وﺍلﻔرﺍﺀ وﺍلجبﻦ ﺍلسمﻦ عﻦ وسلم عليﻪ ﺍل ﺼلﻰ ﺍل رسول س ﭠل‬ ‫بﻪ ﻜتﺎ ﻔﻰ ﺍل حرم مﺎ وﺍلحرﺍم بﻪ ﻜتﺎ ﻔﻰ ﺍل ﺍحل مﺎ ﺍلحلل ل ﻔﻘﺎ‬ ‫٭ لﮑم ممﺎ ﻔهو عﻨﻪ سﻜ ٺ ومﺎ‬ Artinya : “Rasulullah Saw telah ditanya tentang hukum minyak sapi (samin) keju dan farwah (kulit) binatang beserta bulunya yang dipakai untuk perhiasan atau tempat duduk, jawab beliau saw. “Barang yang dihalalkan oleh Allah dalam kitabnya adalah halal dan barang yang diharamkan oleh Allah dalam kitabnya adalah haram, dan sesuatu yang tidak diharamkannya maka barang itu termasuk yang dimaafkan-Nya sebagai kemudahan bagi kamu”. (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi). Penegasan Allah SWT tentang kehalalan makanan dan minuman ini dapat dibaca dalam surat Al Maidah ayat 96 sbb :



Artinya : “Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; 17



dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya lah kamu akan dikumpulkan.”, (QS. Al Maidah : 96). Dalam ayat tersebut ditegaskan bahwa binatang laut termasuk semua hasil laut baik yang berupa ikan atau pun bukan, mati karena ada penyebabnya atau mati sendiri halal dimakan tanpa harus disembelih. Rasulullah Saw telah menegaskan hal ini dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. beliau berkata: bahwa ada seorang laki-laki dari Bani Mudlij yang bernama Abdullah datang menghadap Rasullah! Sesungguhnya kami berlayar di laut dan kami hanya membawa air sedikit. Jika kami berwudlu dengan air itu, maka kami kehausan, bolehkah kami berwudlu dengan air laut? Lalu Rasulullah Saw bersabda : ‫٭ مﻴﺘتﻪ ﺍلحل ؤه مﺎ ﺍلﻄهور‬ Artinya : “Laut itu suci airnya dan halal bangkainya”. (HR Malik dan lainnya). Binatang yang hidup di darat yang dihalalkan adalah sapi, kerbau, kambing, kuda, unggas, begitu juga sebala binatang yang baik. Firman Allah SWT : ‫٭ م ﺍﻻﻨﻌﺎ بهﻴمﺔ لﻛم ﺍحلﺕ‬ Artinya : “Dihalalkan bagimu binatang ternak”, ( QS. Al Maidah : 2). ۞ ‫ﺍلخبﺌث علﻴهﻡ ﻡ ﻴحر و ﺍلﻄﻴبﺕ لهﻡ ﻴحل و‬ Artinya : “ Dan Allah menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang haram ”, (QS. Al A’raf : 157). Sabda Rasulullah Saw : ‫٭ ﺍلخﻴل لحوم ﻔﻰ وسلم عليﻪ ﺍل ﺼلﻰ ﺍلﻨبﻲ ﺍﺬ ﻦ بر جﺎ عﻦ‬ Artinya : “ Dari Jaiir, Nabi Saw telah memberi ijin memakan daging kuda ”, (HR. Bukhari Muslim). Ada berbagai macam binatang yang dihalalkan untuk kita makan sebagai makanan yang lezat dan bergizi, di antaranya: 1. Binatang ternak 2. Yang termasuk dalam katagori binatang ternak adalah : Sapi, kerbau, unta, kambing, domba, itik dan berbagai jenis unggas, serta segala binatang yang baik. ۞ ……. ‫…… ﻡ نﻌﺎ ﺍﻻ بهيﻣﺔ ﻟﻛﻡ ﺍحﻟﺕ‬. Artinya : “Telah dihalalkan bagi kamu binatang ternak”. (QS Al Maidah: 1) ۞ …. ‫…… ﺍﻟخبنث عﻟيهﻡ ﻭيﺣرﻡ ﺍﻟﻃيبﺕ ﻟهﻡ ﻭيﺣﻝ‬ Artinya : “Dan Allah menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk (menjijikan)” (QS Al A’raf: 157). 3. Kuda Kuda termasuk binatang yang halal dimakan. ‫٭ ﺍﻟخيﻝ ﻡ ﻟﺣﻭ ﻔﻰ وسلم عليﻪ ﺍل ﺼلﻰ ﺍﻟنبﻲ ﺍﺫﻥ‬ Artinya: “Nabi Saw telah memberi izin untuk memakan daging kuda”. (HR Bukhari Muslim) 4. Binatang Laut



Artinya : “Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya lah kamu akan dikumpulkan”.(QS Al Maidah: 96) Ayat di atas menerangkan bahwa binatang laut, termasuk semua hasil laut, baik yang berupa ikan ataupun bukan, mati karena ada penyebabnya atau mati karena sendirinya adalah halal dimakan. Rasullah Saw menegaskan : ‫٭ ﻣيتتﻪ ﺍﻟﺣﻝ ﻣﺎؤه ﺍﻟﻃهﻭر‬ 18



Artinya : “Laut itu suci airnya dan halal bangkainya”. (HR Malik dan lainnya) 5. Ikan dan Belalang ‫٭ ﻭﺍﻟﺟرﺍﺩ ﺍﻟﺳﻣﻙ ﻣيتتﺎﻥ ﻟنﺎ ﺍﺣﻟﺕ‬ Artinya : “dihalalkan bagi kita dua macam bangkai : ikan dan belalang”. (HR Ibnu Majah) Hadits di atas memberi keterangan bahwa ikan dan belalang, bangkainya halal. Ikan dan belalang tidak perlu disembelih tidak seperti hewan-hewan lainnya yang harus harus disembelih sebelum dimasak. Bangkai ikan dan belalang juga maksudnya halal sebelum membusuk. Adapun katagori ikan adalah binatang air yang bernafas dengan insang. Manfaat Binatang Yang Dihalalkan Dari binatang yang dihalalkan yang diciptakan Allah Swt, banyak manfaat yang dapat kita ambil, antara lain : a. Kita tidak akan merasa ragu untuk memakan dagingnya, menggunakan tanduk, bulu, dan kulitnya. b. Menghindarkan diri dari penyakit tertentu yang dibawa binatang c. Merupakan kenikmatan yang dikaruniakan Allah yang patut kita syukuri d. Binatang halal banyak mengandung protein tinggi, serta zat-zat lainnya yang sangat diperlukan oleh tubuh manusia untuk menjadi kalori, daya tahan tubuh, dan pertumbuhan badan



Artinya: “Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian darinya kamu makan,” (QS Al Mukminuun: 21) e. Dapat dijadikan tunggangan (kendaraan), seperti kuda, unta, keledai, sapi, kerbau, dan lain sebagainya.



Artinya: “Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka, maka sebagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebagiannya mereka makan.” (QS Yasin : 72) f. Dapat meningkatkan keimanan kepada Allah Swt melalui tafakur bahwa ternyata lebih banyak binatang yang dihalalkan daripada yang diharamkan. Jenis Binatang yang Diharamkan Sebagaimana diuraikan di atas, bahwa binatang ada yang dihalalkan ada juga yang diharamkan. Yang menjadi pokok diharamkannya binatang adalah sebagai berikut: a. Karena ada nash dari Al Qur’an dan Hadits Rasulullah yang mengharamkan binatang tertentu, seperti QS Al Maidah ayat 3 :



Artinya : “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang mati tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala”, (QS. Al Maidah : 3). Hadits Rasulullah Saw : 19



‫٭ حرﺍﻡ ﻉ ﺍلسبﺎ مﻦ ﻨﺎﺐ ﺬﻯ ﻛل‬ Artinya : “Setiap binatang buas yang mempunyai taring, haram dimakan”, (HR Muslim dan Tirmizi). ‫٭ ﺍلﻂﻴر مﻦ مخلﺐ ﺫﻯ ﻜﻝ عﻦ وسلم عليﻪ ﺍل ﺼلﻰ ﺍلﻨبﻰ ﻨهﻰ‬ Artinya : “Nabi Besar Saw telah melarang memakan setiap burung yang mempunyai kuku tajam”, (HR Muslim). ‫٭ ﻫﻟيﺔ ﺍﻻ ﺍﻟخﻣر ﻟﺣﻭﻡ عﻥ خيبر يﻭﻡ وسلم عليﻪ ﺍل ﺼلﻰ ﺍﻟنبﻲ نهﻰ‬ Artinya : “Nabi Saw telah melarang pada perang Khaibar untuk memakan khimar jinak”. (HR Bukhori Muslim) b. Karena disuruh membunuhnya, seperti : Ular, gagak, tikus, anjing galak dan burung elang, sebagaimana hadits Rasulullah Saw :



ُ ‫حّﻴُﺔ َﻭﺍْﻟُﻐَرﺍ‬ ‫ﺏ‬ َ ‫حَرﺍِﻡ ﺍْﻟ‬ َ ‫حّل َﻭﺍْﻟ‬ ِ ‫ﻦ ِفﻲ ﺍْﻟ‬ َ ‫ق ُيْﻘَﺘْل‬ َ ‫ﺳ‬ ِ ‫س َفَوﺍ‬ ٌ ‫خْم‬ َ .‫ﻡ‬.‫ل ص‬ ّ ‫ﺳْوُﻝ ﺍ‬ ُ ‫شَﺔ َﻗﺎَﻝ َر‬ َ ‫عﺎِئ‬ َ ‫ﻦ‬ ْ‫ع‬ َ ‫حَدﺍَءُة‬ ِ ‫ﺐ ﺍْﻟَﻌُﻘْوُر َﻭﺍْﻟ‬ ُ ‫ﺍَْﻻْيَﻘُع َﻭﺍﻟَْﻔْﺄَرُة َﻭﺍْﻟَﻜْل‬ ( ‫) رﻭﺍه ﻣسلم‬ Artinya : "Dari 'Aisyah, Rasulullah Saw bersabda : lima macam binatang yang jahat hendaklah dibunuh, baik di tanah halal maupun di tanah haram yaitu : ular, burung gagak, tikus, anjing galak, dan burung elang ( HR. Muslim ) c. Karena dilarang membunuhnya, seperti : Semut, lebah, burung hud-hud dan burung suradi. Rasulullah Saw bersabda : ‫ﻫِد ﻭﻟﺻرد‬ ُ ‫حَلِﺔ َﻭﺍْﻟُهْد‬ ْ ‫ﺏ ﺍﻟّﻨْمَلِﺔ َﻭﺍﻟّﻨ‬ ِ ‫ﻦ ﺍﻟّدَﻭﺍ‬ َ ‫ﻦ َﻗْﺘِل َﺍْرَبٍع ِﻣ‬ ْ‫ع‬ َ .‫ﻡ‬.‫ﺱ َنَهﻰ ص‬ ٍ ‫عّبﺎ‬ َ ‫ﻦ‬ ِ ‫ﻦ ﺍْب‬ ِ َ‫ع‬



( ‫) رﻭﺍه ﺍﺣمد ﻭغﻴره‬



Artinya : “Dari Ibnu Abbas ra, Nabi Saw telah melarang membunuh empat macam binatang: (1) semut, (2) lebah, (3) burung hud-hud, dan (4)burung suradi”, (HR. Ahmad dan lainnya). d. SWT



Karena keji (kotor), seperti: kutu, ulat, kepinding, dan sebagainya. Firman Allah ۞ ….. ‫… ﺍﻟخبنث عﻟيهﻡ ﻭيﺣرﻡ‬..



Artinya : “Dan (Allah) mengharamkan bagi mereka segala yang buruk”, (QS. Al A’raf: 157). Selain yang tersebut di atas, dijelaskan pula bahwa binatang yang hidup di dua alam (di darat dan di air) atau dinamakan binatang ampibi, seperti katak, kodok, swike, kura-kura, buaya, biawak, adalah haram dimakan. Ada juga dua jenis binatang yang diharamkan dan zatnya (materinya) termasuk najis berat (mughaladzah), yaitu anjing dan babi. Kedua jenis binatang ini haram dimakan. Madharat Binatang yang Diharamkan 1. mengandung racun 2. mengandung kuman-kuman 3. menjijikan C. METODE PEMBELAJARAN 1. Diskusi 2. Tanya jawab 3. Penugasan D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Pendahuluan • Memberi salam dan membaca basmallah dan berdoa ( Religius ) • Membaca ayat Alquran selama 5 - 10 menit ( Religius ) 20



• Menjelaskan materi yang akan diajarkan serta kompetensi dasar yang akan dicapai. 2. Kegiatan Inti Pertemuan Pertama : • Peserta didik dengan bimbingan guru membaca dan menelaah berbagai literatur tentang ketentuan hukum hewan yang dihalalkan dan diharamkan. ( Gemar Membaca, Rasa ingin Tahu , bekerja keras ) • Peserta didik dengan bimbingan guru melakukan diskusi kelompok tentang jenis-jenis hewan yang halal dimakan ( Demokratis ) • Setiap kelompok menyampaikan prtesentase hasil diskusi kelompoknya yang ditanggapi oleh kelompok lainnya.( Komunikatif ) Pertemuan Kedua : • Peserta didik dengan bimbingan guru melakukan diskusi kelompok tentang jenis-jenis hewan yang haram dimakan ( demokratis ) • Peserta didik dengan bimbingan guru menyampaikan presentase hasil diskusi kelompoknya yang ditanggapi oleh kelompok lainnya.( komunikatif ) 3. Kegiatan Penutup • Menyimpulkan ketentuan tentang hewan yang halal dan haram ( demokratis) • Mengevaluasi dengan cara tanya jawab.( tanggung Jawab ) • Memberi tugas Peserta didik untuk meneliti beberapa makanan haram yang masih biasa dikonsumsi oleh masyarakat sekitar dan yang pernah di konsumsi oleh siswa ( Kerja keras, jujur ) • Melakukan refleksi. E. ALAT/SUMBER BELAJAR 1. Al- Qur’anul Karim 2. Modul Pendidikan Agama Islam, MGMP PAI Kabupaten 3. Buku terjemah Subulus Salam 4. Buku Pedoman Auditor Makanan ,Depag F. PENILAIAN Tes tertulis 1. Jelaskan pengertian makanan yang haram dan halal! 2. Sebutkan beberapa jenis hewan yang halal dimakan! 3. Sebutkan beberapa jenis hewan yang haram dimakan! 4. Tunjukkan salah satu dalil aqli tentang diharamkannya daging babi! Rubrik Penilaian 1. Sebutkan 5 jenis makanan/minuman haram yang masih biasa dikonsumsi oleh masyarakat sekitarmu ( RT ) NO



JENIS MAKANAN HARAM



BANYAK ( 80-100 % )



FREKWENSI SEDANG SEDIKIT ( 40-79 % ) (1-39 % )



TIDAK PERNAH



1 2 3 4 5 Skor Nilai Pernomor : 20 Skor Nilai Maksimal : 100 2. Sebutkan 5 jenis makanan haram yang pernah kamu konsumsi ! NO



JENIS MAKANAN HARAM



FREKWENSI SEDANG SEDIKIT ( Musim ( 1-5 kali )



SERING ( makanan 21



TIDAK PERNAH



sehari-hari )



tertentu )



1 2 3 4 5 Skor Nilai Pernomor : 20 Skor Nilai Maksimal : 100



Mengetahui: Kepala SMP Negeri Workshop PAI, Asrama Haji Surabaya



Surabaya, 22 September 2010 Guru Mata Pelajaran,



…………………………………



Kelompok 7



22



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SMP/MTs Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu



: SMP ............................. : Pendidikan Agama Islam : VIIl / 2 : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)



A. Standar Kompetensi 15.Memahami sejarah dakwah Islam. B. Kompetensi Dasar 15.1. Menceritakan sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan Islam sampai masa Abbasiyah. C. Indikator 15.1.1.Menceritakan sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan Islam pada masa Nabi Muhammad Saw. 15.1.2.Menceritakan sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan Islam pada masa Khulafaur Rasyidin. 15.1.3.Menceritakan sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan Islam pada masa Bani Umayyah 15.1.4



Menceritakan secara sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan Islam pada masa Bani



Abbasiyah D. Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan proses pembelajaran, siswa dapat : 15.1.1.Menceritakan sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan Islam pada masa Nabi Muhammad Saw. 15.1.2.Menceritakan sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan Islam pada masa Khulafaur Rasyidin. 15.1.3.Menceritakan sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan Islam pada masa Bani Umayyah 15.1.4 Menceritakan sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan Islam pada masa Bani Abbasiyah F. Materi Pembelajaran 1. Dasar-dasar Ilmu pengetahuan pada masa Rosululloh: 1. Peletakan dasarkebudayaan Islam bersama denagn pembinaan masarakat 2. Penanaman nilai dan norma sosial kemasarakatan, diantaranya : peribadatan, sosial, ekonomi dan politik 3. Bersumber pada Al Qur;an dan Sunah rosul 2,. Perkembangan Ilmu pada masa khulafaaur rosydin: 1. Cikal bakal lahirnya ilmu pengetahuan dalam Islam ( munculnya masalah baru di daerah yang baru) 2. Munculnya ilmu klasik Islam yaitu : 1) Ulum An naqliyah / sariat ( bersumber pada Al qur’an dan Al Hadis. 2) ulum Al Aqliyah ( bersumber pada akal. Tetapi lebih didominasi oleh ilmu An Naqli. 3. Ilmu yang berkembang pada masa Khulafaurrosyidin : a.



Ilmu qiroat : untuk membaca .



b.



Ilmu tafsir : Untuk memahami Al Qur;an



c.



Ilmu hadis : Untuk memahami hadsis rosul



d.



Ilmu Khat : untuk menulis



e.



Ilmu Nahwu : Tata bahasa Arab



f.



Ilmu Fiqih : Untuk mempelajari tata cara ibadah



g.



Ilmu sastra: Mempelajari sastra / keindahan bahasa 23



h.



Ilmu Arsitektur: Ilmu bangunan utamanya pembanguan Masjid 3.Perkembangan Ilmu Pengetahuan Masa Daulah Bani Umayah Ilmu pengetahuan yang tumbuh pada masa ini antara lain : 1.



Ilmu arsitektur, seni bangunan (arsitektur) pada zaman Umawiyah bertumpu pada



bangunan sipil berupa kota-kota, dan bangunan agama seperti masjid. Pada masa Walid dibangun pula masjid agung yang terkenal dengan “masjid Damaskus” dengan arsitektur Abu Ubaidah bin Jarrah, masjid ini memiliki 68 pilar dilengkapi dinding yang berukir indah. 2.



Ilmu bahasa dan sastra, pada abad IX M bahasa arab sudah menjadi bahasa resmi pada



pemerintahan daulahUmawiyah. Tokoh yang menonjol pada zaman ini adalah Ali al Qali, serta sastrawan terkenal yaitu Abu Umar Ibnu Abdur Rabbih. 3.



Ilmu Qiraat, yaitu ilmu yang membahas cara membaca lafal-lafal Al Qur’an yang baik



dan benar, tokoh yang terkenal adalah Abu Amral al-Dani Utsman Ibnu Said yang berhasil menulis 120 buku, diantaranya al-Amuqni ‘uwa 4.



al-Talsi.



Ilmu filsafat, pada masa al-Nashir telah berkembang ilmu filsafat, dan ilmu ini



berkembang pesat pada masa al-Mustanshir. Ulama yang terkenal adalah Muhammad Ibnu Abdillah Ibnu Misarrah al-bathini. 5.



Ilmu astronomi, pada masa Umawiyah telah berkembang ilmu astronomi, adapun ulama



yang terkenal pada bidang ini adalah Abu al-Qasim Abbas Ibnu Farnas. 6.



Ilmu kedokteran, dokter-dokter yang terkenal pada masa ini adalah Ajmad Ibnu Iyas al-



Qurthubi dan al-Harrari yang hidup pada masa khalifah Muhammad I, Yahya Ibnu Ishaq pada masa Abdullah Ibnu Munzir yang kemudian diangkat menjadi menteri oleh an-Nashir, selain itu adalah Abu



al-Qasim al-Zahrawi yang di Barat dikenal dengan Abulcasis, ia dikenal



sebagai dokter bedah, perintis ilmu penyakit telinga dan pelopor ilmu penyakit kulit. Karyanya yang sangat terkenal adalah at-Tashrif li man Ajaza’an-Ta’lif. 7.



Ilmu sejarah, kegemaran mempelajari ilmu hadits menumbuhkan kecenderungan untuk



menekuni sejarah. Aktivitas pengumpulan hadis melahirkan minat untuk menghimpun kisah Rasulullah yang tahap berikutnya melahirkan usaha ke arah penulisan sejarah. Ulama yang terkenal di bidang ini adalah Marwan Abdul Malik Ibnu Habib yang wafat pada tahun 238 H/852 M. 4. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Masa Daulah Bani Abbasiyah 1.



Masa puncak peradaban Islam (khalifah Harun Ar Rasyid).



2.



Pusat penerjemahan dan penelitian perbintangan berada di Baitul Hikmah yang menjadi



pusat perpustakaan. 3.



Para ilmuwan dan ahli bahasa dipekerjakan dan digaji ooleh lembaga Baitul Hikmah



(Lembaga Ilmu Pengetahuan). 4.



Pesatnya perkembangan peradaban didukung oleh :



a. Kepeloporan khalifah-khalifah Bani Abbasiyah. b. Kemajuan ekonomi kekuasaan Bani Abbasiyah yang menjadi penghuung antara dunia timur dengan dunia barat. 5.



Ulama-ulama masa ini antara lain : a.



Ibnu Sina di bidang kedokteran. 24



b.



Ibnu Khaldun di bidang sosiologi.



c.



Imam Al Ghazali di bidang ilmu akhlak dan filsafat.



d.



Ibnu Rusdy di bidang filsafat.



F. STRATEGI PEMBELAJARAN No 1



Kegiatan



Waktu 10



Pendahuluan a.



Salam, presensi



menit



Metode -



dan berdo’a dengan membaca beberapa surat



Pemodel an



pendek (Relegius, Peduli sosial) b.



Melaksanakan



appersepsi dan motivasi (Kerja keras) c.



Menjelaskan tujuan



pembelajaran yang harus dicapai dalam kegiatan pembelajaran (empati,peduli sosial) d.



Membuat



kelompok dengan anggota 4 – 5 orang 2



Kegiatan Inti



60



a.



Secara Kelompok



menit



-



siswa membaca dan memahami materi



Unjuk kerja



( Kerjasama) b.



Secara kelompok



-



Inquiry



-



Privat



-



Perform



siswa mencari dan menulis ringkasan materi ( Rasa ingin tahu) c.



Guru membantu



kelompok yang masih kesulitan (Peduli sosial, kerjasama) d.



Wakil masing-



ance



masing kelompok mempresentasikan hasil kelom pok di depan kelas dan yang lain menanggapi



-



(demokratis)



n



e. 3



Penilaia



Guru memberi



penilaian Penutup



Proses dan produk 10



a.



Guru bersama



menit



-



Refleksi



-



Penugas



siswa melakukan refleksi terhadap proses dan hasi belajar. b.



Menugaskan siswa



untuk mencari contoh hal yang bisa diteladani dari para tokoh ( keteladanan) G. Sumber Bahan



:



25



an.



1. Tim Abdi Guru, 2004,Ayo belajar Agama Islam untuk SMP kelas VII,hal 177 -184 Jakarta, Penerbit Erlangga. 2. Tim MGMP PAI Tulungagung, LKS Pendidikan Agama Islam Kelas VIII, hal 97-102



H. Penilaian



:



1.Teknik Penilaian



: Tes tulis,.



2.Bentuk Instrumen



: Uraian



3.Soal/Instrumen



:



a. Tes Tulis 1.Tulislah dengan singkat sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan Islam pada masa Nabi Muhammad Saw! 2. Tulislah dengan singkat sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan Islam pada masa Khulafaur Rasyidin! 3. Tulislah dengan singkat sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan Islam pada masa Bani Umayyah ! 4 Tulislah dengan singkat sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan Islam pada masa Bani Abbasiyah! 5. Tuliskan yang bisa kamu teladai dari salah satu pahlawan/ tokoh pada awal perkrmbangan Islam b. Jawaban



:



1. Di jaman Rosul ilmu yang berkembang : ilmu dasar dari norma dan susila yang sumber pada rosul 2. Jaman Khulafaur Rosyidin : Ilmu sudah mulai berkembang



untuk menjawab



permasalahan yanag muncul sejalan berkembangnya wilayah Islam. Yang secara umum terbagi menjadi 2 yaitu ilmu naqli dan ilmu aqli. 3. Jaman Umayah Suadah mulai berkembang ilmu yang bersifat duniawai Arsitek, bahasa, sastra filsafat dan lainna. 4. Jaman Abasiyah : Mencapai puncak jaman keemasan ( Khalifah harun Ar Rosid) banyak penerjemahan buku, munculnya banyak ilmuwan terkenal, dan sudah digaji lewat baitul maal 5. Kesungguhan dan keuletan, ketaatan pada pim pinan, ruhul jihat. I. Skor dan Nilai : Masing-masing nomor skor maksimal 2



N = jumlah skor



Mengetahui, Kepala Sekolah



Lamongan, Januari 2010 Guru Mata Pelajaran PAI



26



--------------------------------



---------------------------------



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SMP/MTs Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu



: SMP 2 ------------------: Pendidikan Agama Islam : VIIl / 2 : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)



A. Standar Kompetensi 15.Memahami sejarah dakwah Islam. B. Kompetensi Dasar 15.2. Menyebutkan tokoh ilmuwan Muslim dan perannya sampai masa daulah Abbasiyah C. Indikator 15.2.1.Menyebutkan para ilmuwan Muslim dan peran mereka pada masa Bani Umayyah. 15.2.2.Menyebutkan para ilmuwan Muslim dan peran mereka pada masa Bani Abbasiyah D. Tujuan Pembelajaran Setelah melakukan proses pembelajaran, siswa dapat : 15.2.1.Menyebutkan para ilmuwan Muslim dan peran mereka pada masa Bani Umayyah. 15.2.2.Menyebutkan para ilmuwan Muslim dan peran mereka pada masa Bani Abbasiyah F. Materi Pembelajaran A.



Tokoh-tokoh Ilmuwan Muslim dan Peranannya Peranan cendekiawan muslim sangatlah besar dalam mewujudkan ilmu pengetahuan,



sehingga ilmu pengetahuan dapat berkembang pesat pada zaman sekarang. Cendekiawan muslim adalah sekelompok kaum terpelajar atau intelektual dari golongan Islam yang mencurahkan seluruh kemampuannya dalam bidang ilmu pengetahuan. Islam mengajarkan kepada kita untuk bekerja keras dan rajin dalam menuntut ilmu, karena dengan ilmulah kita akan mendapat derajat yang paling tinggi baik di sisi Allah atau manusia. Firman Allah swt :



ٍ ‫جا‬ ‫ت‬ َ ‫ن ُأوُتوا اْلِعْلَم َدَر‬ َ ‫ن َءاَمُنوا ِمنُكْم َواّلِذي‬ َ ‫ل اّلِذي‬ ُ ‫َيْرَفِع ا‬ Artinya : “niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. 58:11) Rasulullah bersabda : (‫ﻣﺎﺟﻪ‬



‫سِلٍم )رﻭﺍه ﺍبﻦ‬ ْ ‫عَلﻰ ُﻛّل ُﻣ‬ َ ‫ضﺔ‬ َ ‫ﺐ ﺍْﻟِﻌْلِم َفِرْي‬ ُ ‫ﻃَل‬ َ



Artinya : “Dari Anas bin Malik r.a. berkata, Rasulullah bersabda, “Mencari ilmu itu wajib atas setiap orang muslim.” (H.R. Ibnu Majah) Termotivasi dari pemikiran dan dalil inilah banyak bermunculan tokoh atau cendekiawan di kalangan umat Islam pada masa itu antara lain sebagai berikut :



27



1.



Ahli dalam bidangk kedokteran, fisika dan matematika a.



Ibnu Sina (ahli kedokteran)



Nama lengkapnya Abu Ali al-Husaini Ibnu Abdullah Ibnu Sina (wafat tahun 428 H/1037 M), beliau dibesarkan di lembah Sungai Dajlah dan Furat, di tepi selatan Laut Kaspia, kawasan Bukhara. Ketika masih kecil telah hafal Al-Qur’an, menguasai bahasa Arab, mantiq, filsafat, dan lain-lain. Pada usia 17 tahun telah memahami ilmu kedokteran dan diangkat menjadi penasehat para dokter dimasanya, dan di dunia kedokteran dijuluki Bapak Kedokteran Dunia, karyanya yang terkenal adalah



Al-Qanun Fit Tib (Dasar-dasar



Kedokteran), orang barat menyebutnya Avecina. b.



Ibnu Rusdy



Nama lengkapnya Abdul Walid Muhammad bin Rusdy, lahir di Cordoba Spanyol wafat tahun 595 H/198 M dalam usia 78 tahun. Ayahnya adalah Abu Qasim Ahmad seorang hakim di negerinya. Ibnu Rusdy belajar kedokteran, matematika, astronomi, filsafat diantaranya kepada Ibnu Basykawal, Ibnu Masarrah, Abu Ja’far Harun. Ibnu Rusdy adalah ahli didalam bidang kedokteran dengan karyanya yang terkenal alKulliyat (Colligent) yang diterjemahkan dalam beberapa bahasa diantaranya Inggris dan Jerman. Berkat keahliannya Ibnu Rusdy diangkat menjadi dokter pribadi khalifah di Maroko. Selain dalam ilmu kedokteran dia juga ahli dalam ilmu fisika dengan karyanya yang terkenal adalah at-Tabi’ah dan Tahafut. Ibnu Rusdy mempunyai pengaruh besar di Eropa terutama di Universitas, karena karyanya dijadikan bahan referensi. Dia dikenal oleh orang Barat sebagai Averus. c.



Al Khawarizmi



Beliau hidup pada tahun 1780 – 1850 M, beliau adalah ilmuwan dalam bidang matematika (Al Jabar), karyanya yang terkenal adalah al-Jabru wa Muqabbala. 2.



Ahli dalam bidang sosiologi a.



Ibnu Khaldun



Beliau hidup pada tahun 1332 – 1406 M, ia dikenal sebagai bapak sosiologi dan karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah. 3.



Ahli dalam bidang biologi a.



Ibnu Awwam



Beliau ahli dalam bidang biologi terutama dalam bidang pertanian, karyanya adalah alFallah. b.



Al-Jahiz



Beliau ahli dalam bidang biologi terutama dalam bidang ilmu hewan dan karyanya yang terkenal adalah al-Hayawan. c.



As Sinai



Beliau ahli dalam bidang biologi khususnya dalam bidang tumbuh-tumbuhan dan pepohonan, karyanya yang terkenal adalah Kitabun Nabati Wasy Syujjar. 4.



Ahli dalam bidang ilmu akhlak a.



Imam Al Ghazali



Nama lengkapnya adalah Abu Hanid Ibnu Ahmad al-Ghazali yang bergelar Hujjatul Islam, lahir pada tahun 450 H di daerah Tus daerah Khurasan di Baghdad, dan pada tahun 488 dia pindah ke Damaskus dengan kegiatan menulis buku-buku dan mendalami ilmu tasawuf, 28



kemudian beliau pindah lagi ke Palestina dan di sini beliau berhasil menulis buku Ihya Ulumuddin (Menghidupan Kembali Ilmu-Ilmu Agama). Setelah itu beliau kembali mengajar di Nizamiyah tahun 494 H dan hanya bertahan 2 tahun, kemudian kembali ke kota kelahirannya dan mendirikan sekolah hukum, beliau meninggal dalam usia 54 tahun 505 H / 1111 M. Banyak karya beliau dalam berbagai disiplin ilmu, karena ketenarannya banyak ilmuwan Barat terutama dalam bidang filsafat mengikuti pendirian beliau seperti Pascal dari Perancis, Thomas Aquinas dari Italia, dan sebagainya. Adapun karya-karya Imam al-Ghazali yang diterjemahkan oleh ahli-ahli Barat antara lain : -



Tahafutul Falasifah diterjemahkan oleh Cerra de Vaux.



-



Beberapa pasal Ihya Ulumuddin diterjemahkan oleh D.B. Mac Donald.



-



Al-Munqid Mihad Dalal diterjemahkan oleh Barboer de Meynard.



b.



Imam al-Mawardy



Beliau ahli dalam bidang akhlak dan wafat tahun 1053 M, karyanya yang terkenal adalah Ababud Dunya wad Din. c.



Ibnu Maskawaih



Beliau juga ahli dalam bidang akhlak seperti Al-Ghazali dan Al-awardy, bukunya yang terkenal adalah Tahzibul Akhlak dan Imamul ‘Azam. 5.



Ahli dalam bidang ilmu Tauhid



Ulama yang ahli dalam bidang ini salah satunya adalah Imam Abu Hasan dilahirkan di Basrah hidup pada tahun 260 H/873 M - 324 H/



Al Asy’ari,



935 M. Beliau berguru



kepada Abu Ali Al Jubbai yang berbeda tentang sifat-sifat Allah, maka beliau memisahkan diri dan membentuk paham lain yang diberi nama Asy’ariyah. Abu Hasan al Asy’ari banyak mengeluarkan hasil karya sampai sekitar 90 judul kita dari berbagai disiplin ilmu antara lain : -



Magalatul Islamiyah, tentang persoalan kepercayaan Islam serta Ilmu Kalam.



-



Al-Ibanah An Usuliddiyanah, tentang kepercayaan akidah dan penjelasan tentang



dasar-dasar agama. 6.



Al-Lama’, tentang ketuhanan, dosa besar, dan akidah. Ahli dalam bidang ilmu fikih (hukum Islam)



a.



Imam Abu Hanifah (Imam Hanafi)



Nama lengkapnya an-Nu’aim Ibnu Sabit at-Tamimi, lahir tahun 80 H/ 699 M di Kuffah. Beliau murid ulama besar Hammad Ibnu Abi Sulaiman seorang ahli fikih dan Atha’ Ibnu Rabiah dan Nafi’ Maula Ibnu Umar seorang ahli hadis. Imam Abu Hanifah menolak diangkat sebagai hakim oleh gubernur Irak bernama Yazid Ibnu Hurairah. Beliau sangat kuat dalam memegang prinsip dan tidak mengenal berkompromi dalam hal yang bertentangan dengan syariat Islam. Beliau tidak menghendaki adanya taklid, bid’ah dan khurafat, serta hal-hal yang tak ada dasar hukumnya dari Al Qur’an dan Hadis. Karena keteguhan itu, beliau meninggal akibat siksaan dan deraan para penguasa yang memenjarakannya. Hasil karya Imam Hanafi dalam ilmu fikih antara Usul, Masailul Nawadir, dan al-Fatawa wal Waqi’at. b.



Imam Maliki bin Anas (Imam Malik)



29



lain : Masailul



Nama lengkapnya Malik bin Amar bin Malik bin Amar Asbahy. Beliau lahir pada tahun 93 H/712 M di Yaman, ibunya bernama Siti Aliyyah binti Syuraik bin Abdurrahman bin Syuraih al-Azady. Kakeknya merupakan salah seorang sahabat Nabi bernama Abu Amir. Imam Malik berguru kepada ulama-ulama Madinah, antara lain : Abdurrahman Ibnu Hurmuz, Nafi’ Maulana Ibnu Umar, Ibnu Syihab



az-Zuhri dan lain-lain.



Beliau bersifat tawadhu’ sekalipun lebih pandai dari gurunya sendiri. Bahkan sang guru memberikan kesempatan kepadanya untuk memberikan fatwa. Namun beliau tidak bersedia sebelum mendapatkan pengakuan dari 70 ulama. Selain sebagai ahli hukum Islam (fikih), juga dikenal sebagai ahli hadis, hasil pembukuan hadisnya yang terkenal



al-Muwatta.



Beliau meninggal pada tahun 179 H/798 M dan dimakamkan di Baqi’ di luar kota Madinah. c.



Imam Syafii



Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad Ibnu Abbas Ibnu Utsman Ibnu Syafi’i Al Mutallibi, dari Abdul Muthalib Ibnu Abdi Manaf, dilahirkan di Guzzah pada tahun 150 H/767 M. Ibunya seorang srikandi dari Yaman. Dalam umur 9 tahun ia telah hafal AlQur’an. Kemudian beliau memperdalam dan memfasihkan hafalan serta bacaannya ke daerah Huzail, suatu daerah yang dikenal banyak penghafal/hafiz



Al-Qur’an. Beliau



bukan dari golongan hartawan, tetapi seorang anak dari keluarga miskin. Seorang hakim/qadi di Yaman, Mushaf Ibnu Abdillah Al Quraisy memberikan pekerjaan kepada Imam Syafi’i. Beliau sering berpindah tempat, namun dimana pun berada selalu dicari orang untuk menggali ilmunya, antara lain di Mekkah, Hijaz, serta Irak. Terakhir beliau menetap di Mesir sebagai tamu mulia Gubernur Abdullah Ibnu Hakam. Setelah mengidap penyakit yang berat, beliau meninggal dunia pada tahun 204 H/820 M hari Kamis malam Jum’at tanggal 29 Rajab. Karyanya yang terkenal adalah ar-Risalah merupakan kupasan dari dasar-dasar Ilmu Usul Fikih, Musnad Imam Syafi’i, Sirajul Auzany, Ikhtidaful Hadis, al-Fiqh, dan yang paling terkenal adalah al-Um. d.



Imam Ibnu Hambal (Imam Hambali)



Nama lengkapnya Ahmad Ibnu Hambal Ibnu asy-Syaibani. Beliau lahir pada tahun 164 H/780 M di Baghdad. Sampai umur 16 tahun beliau belajar di Baghdad, kemudian melanjutkan ke Kufah, Basrah, Syam, Yaman, Makkah dan Madinah. Beliau murid Imam Syafi’i yang sangat dikagumi oleh masyarakat dan gurunya sendiri. Imam Hambali dikenal sangat teguh pendiriannya. Ketika Khalifah



al-Makmun tidak



sependapat dengan pendapatnya, beliau tidak mau mengubah pendiriannya, meskipun berhadapan dengan penguasa. Beliau dipenjarakan dari tahun 218 H hingga 233 H. Setelah khalifahnya berganti barulah Imam Hambali diberikan kebebasan untuk berpegang pada pendirian, akidah serta itikadnya. Beliau meninggal pada hari Jum’at tanggal 12 Rabiul Awal tahun 241 H/855 M dalam usia 77 tahun. Karyanya yang terkenal adalah Musnad Imam Ahmad. F. STRATEGI PEMBELAJARAN No 1



Pendahuluan



Kegiatan



Waktu 10



a. Salam, presensi dan berdo’a dengan membaca



menit



30



Metode -



Pemodel



g. h.



beberapa surat pendek ( relgius, Peduli sosial)



an



b. Melaksanakan appersepsi dan motivasi (Kerja keras) c. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai dalam kegiatan pembelajaran (empati,peduli sosial) d. Membuat kelompok dengan anggota 4 – 5 orang 2



Kegiatan Inti



60



a. Secara Kelompok siswa membaca dan memahami



menit



-



materi ( Kerjasama)



Unjuk kerja



b. Secara kelompok siswa mencari dan menulis ringkasan materi ( Rasa ingin tahu



-



Inquiry



-



Privat



-



Perform



c. Guru membantu kelompok yang masih kesulitan (Peduli sosial, kerjasama) d. Wakil masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kelom pok di depan kelas dan yang lain menanggapi (demokratis)



ance



e. Guru memberi penilaian -



Penilaia n



Proses dan produk 3



Penutup



10



a. Guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap



menit



-



Refleksi



-



Penugas



proses dan hasi belajar. b. Menugaskan siswa untuk mencari contoh keteladanan dari salah satu tokoh yang sudah dipelajari G. Sumber Bahan : 1. 2.



an.



Tim Abdi Guru, 2004,Ayo belajar Agama Islam untuk SMP kelas VII,hal 177 -184 Jakarta, Penerbit Erlangga. Tim MGMP PAI Tulungagung, LKS Pendidikan Agama Islam Kelas VIII, hal 97-102



H. Penilaian



:



1. 2. 3.



Teknik Penilaian : Tes tulis,. Bentuk Instrumen : Uraian Soal/Instrumen : 1.Sebutkan para ilmuwan Muslim dan peran mereka pada masa Bani Umayyah. 2.Sutkan para ilmuwan Muslim dan peran mereka pada masa Bani Abbasiyah 4. Jawab. Para ilmuwan zaman Umayah dan Abasiyah dan bidangnya a. Ibnu Sina (ahli kedokteran) b. Ibnu Rusdy (ahli kedokteron) c. Al Khawarizmi (ahli matematika) b. Ibnu Khaldun (Ahli sosiologI) d. Ibnu Awwam (ahli biologi) e. Al-Jahiz ( ahli biologi) f. As Sinai ( ahli tumbuhan) Imam Al Ghazali ( ilmu ahlaq) Imam al-Mawardy i. Ibnu Maskawaih ( ahli ilmu ahlaq) 31



j. Imam Abu Hasan Al Asy’ari, ( Ilmu tauhid) k. Imam Abu Hanifah (Imam Hanafi); ilmu fikih (hukum Islam) l. Imam Maliki bin Anas (Imam Malik) ilmu fikih (hukum Islam) m. Imam Syafii ; ilmu fikih (hukum Islam) n. Imam Ibnu Hambal (Imam Hambali) ilmu fikih (hukum Islam)



Mengetahui, Kepala Sekolah



Bandung, Guru Mata Pelajaran PAI



---------------------------------



--------------------------------



32