RUK Ukp Lengkap 2020 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan merupakan salah satu bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga terwujud derajat kesehatan yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Indera penglihatan sangat menentukan kualitas sumber daya manusia, karena 83% informasi sehari-hari masuknya melalui jalur penglihatan sedangkan melalui pendengaran 11%, penciuman 3,5%, peraba1,5% dan pengecap 1,0%. Dari hasil survei Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran yang dilakukan di 8 (delapan) Provinsi menunjukkan bahwa prevalensi kebutaan di Indonesia 1,5%. Menurut WHO prevalensi kebutaan yang melebihi 1 % bukan hanya masalah medis saja tetapi sudah merupakan masalah sosial yang perlu ditangani secara lintas program dan lintas sektor. Penyebab utama kebutaan adalah katarak (0,78%), glaukoma (0,20%), kelainan refraksi (0,14%) dan penyakit-penyakit lain yang berhubungan dengan usia lanjut (0,38%). Untuk masalah gangguan pendengaran dan ketulian didapatkan prevalensi ketulian 0,4%, gangguan pendengaran 16,8%, gangguan pendengaran pads laki-laki 18,7%, pada perempuan 15,3%, sedangkan ketulian 0,5% pada laki-laki dan 0,3% pada perempuan. Penyebab terbanyak dari morbiditas telinga adalah serumen prop (3,6%), dan OMSK (3,1%) di samping gangguan pendengaran Iainnya yaitu presbikusis (2,6%), ototoksisitas (0,3%), tuli mendadak (0,2%) dan tuna rungu (0,1%). Sejalan dengan renacana strategi nasional penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan (RENSTRANAS PGPK) dan Rencana Strategi Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran Dan Ketulian (RENSTRANAS PGPKT), maka kepedulian dan pengetahuan masyarakat tentang upaya penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan dan penanggulangan gangguan pendengaran dan ketulian perlu ditingkatkan. Untuk dapat mengimplementasikan programkesehatan indera pengliahatan dan pendengaran, maka kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan Puskesmas yaitu Dokter dan Perawat yang terlibat dalam PGPK dan PGKT perlu ditingkatkan termasuk pengelolaan Program kesehatan Indera penglihatan dan pendengaran di Puskesmas Trenggglek



1



Bersamaan dengan terintegrasinya upaya kesehatan indera kedalam upaya kesehatan pengembangan diharapkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat lebih ditingkatkan secara profesianal dan bermutu. Puskesmas Trenggalek yang bertanggungjawat atas upaya Program Indera di wilayah kerjanya memberikan pelayanan didalam dan diluar guna untuk mencapai derajat kesehatan indera denga kegiatan promotof, preventif dan kuratif dengan kerjasama lintas program dan lintas sektor dengan instansi yang terkait sasaran diharapkan untuk mewujudkan tercapainya program. B. TUJUAN 1) Tujuan Umum Mewujudkan derajat kesehatan indera masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Trenggalek. 2) Tujuan Khusus a. Meningkatkan kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Trenggalek tentang kesehatan indera. b. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan indera (Upaya Kesehatan Mata dan Upaya Kesehatan Telinga). c. Meningkatnya temuan kasus gangguan indera. d. Meningkatnya cakupan pelayanan indera. C. MANFAAT 1) Menjadi bahan perencanaan kegiatan tahunan program indera puskesmas Trenggalek sehingga lebih fokus dalam melaksanakan kegiatan program. 2) Sebagai bahan masukan (usulan) kegiatan / program dalam Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan Rencana Kegiatan Dan Anggaran (RKA) Puskesmas Trenggalek



2



BAB II ANALISA SITUASI A. Gambaran Umum Program Indera 1. Tugas Pokok Program Indera a. Menyusun rencana usulan kegiatan upaya kesehatan mata / pencegahan kebutaan dan upaya kesehatan telinga / pencegahan gangguan pendengaran berdasarkan data hasil peniliaian kinerja Puskesmas, data hasil kegiatan Program Indera dari tahun ke tahun serta hasil survey kesehatan dan harapan masyarakat. b. Malakukan pemeriksaan mata, refraksi, dan penemuan katarak, pemeriksaan telinga dan fungsi pendengaran. c. Melakukan penyuluhan,rujukan dan koordinasi lintas program dan lintas sektor terkait. d. Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan serta visualisasi data sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada kepala puskesmas. e. Melakukan monitoring dan evalusai program Indera. 2. Wilayah kerja program indera Puskesmas Trenggalek terletak di Kecamatan Trenggalek tepatnya di Desa Karangsoko, dengan luas wilayah kerja 17,28 km2 yang terdiri dari 90 % dataran rendah 10 % dataran tinggi. Wilayah kerja Puskesmas Trenggalek terdiri dari 2 Desa dan 4 Kelurahan yaitu: a. Desa Karangsoko : 28 RT b. Desa Sambirejo : 15 RT c. Kelurahan Kelutan : 14 RT d. Kelurahan Tamanan : 14 RT e. Kelurahan Ngantru : 22 RT f. Kelurahan Sumbergedong : 20 RT Jumlah RT : 113 RT Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Trenggalek adalah: a. Utara : Wilayah Kerja Puskesmas Rejowinangun b. Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Pogalan c. Selatan : Wilayah Kerja Puskesmas Gandusari d. Barat : Wilayah Kerja Puskesmas Karangan



BAB III HASIL KEGIATAN TABEL CAPAIAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS TAHUN 2018 A. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP) PUSKESMAS TRENGGALEK Upaya Pelayanan Kesehatan/ Target Satuan Total Target Pencapai %Cakup No Program/Variabel/Sub Tahun sasaran (S) Sasaran Sasaran an an Riil 1 I



2 Pelayanan Non Rawat Inap 1. Angka Kontak 2.Rasio Rujukan Rawat Jalan Non Spesialistik 3.Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke FKTP (RPPB) 4. Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 5. Setiap penderita diabetes mellitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 6.Kelengkapan pengisian rekam medik rawat jalan 8. Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap gigi tetap yang dicabut 9.Bumil yang mendapat pemeriksaan kesehatan gigi 10.Pelayanan konseling gizi



3



4



5



6



7



8



150 per mil



Kunj JKN



182302



150/mil



37612



206,3



< 5%



Rujukan



4344



217,2



4342



5,0



50%



Peserta Prolanis



1080



540



923



170,9



100%



Px Hipertensi



157



157



157



100,0



100%



Px Diabetes



42



42



42



100,0



100%



Rekam Medik Rajal



27754



27754



27754



100,0



Gigi



275



0



1473



0,0



100%



Orang



450



450



439



97,6



5%



Orang



27754



1387,7



802



57,8



100%



nakes



17



17



16



94,1



80%



alat



500



400



500



125,0



100%



rekam medis



70



70



70



100,0



90%



.............



184



165,6



173



104,5



85%



.............



240



204



233



114,2



68%



.............



900



612



704



115,0



60%



Jenis pelayanan



50



30



23



76,7



100%



jumlah pasien



4682



4682



4576



97,7



100%



jumlah jenis pelayanan dan jumlah pasien



85



85



82



96,5



100%



jumlah pasien bumil



450



450



450



100,0



>1



per tahun II



III



IV



Pelayanan Gawat Darurat 1.Standar jumlah dan kualitas tenaga di Unit Gawat Darurat 2. Standar fasilitas, peralatan, sarana, prasarana dan obat emergensi di UGD 3.Kelengkapan pengisian informed consent dalam 24 jam setelah selesai pelayanan Pelayanan Kefarmasian 1.Kesesuaian item obat yang tersedia dalam Fornas 2 . Ketersediaan obat dan vaksin terhadap 20 obat indikator 3. Penggunaan obat rasional Pelayanan Laboratorium 1.Kesesuaian jenis pelayanan laboratorium dengan standar 2.Ketepatan waktu tunggu penyerahan hasil pelayanan laboratorium 3.Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu internal (PMI)



4. Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil K1



BAB IV ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH A.PERMASALAHAN Dalam pelaksanaan kegiatan UKP di Puskesmas Trenggalek masih ada beberapa hambatan permasalahan dari segi capaian ,pelaksanaan kegiatan dan sumber daya yang ada. Sehingga perlu adanya pemecahan masalah guna memperbaiki capaian program UKP. Adapun permasalahan kegiatan UKP adalah sebagai berikut No. 1



Masalah Pelayanan konseling gizi



2



Bumil yang mendapat pemeriksaan kesehatan gigi



Target



Pencapaian



5%



0,57 %



Kesenjangan 4,43 %



100%



97,6%



2,4%



100%



94,1



5,9%



60%



45,9



4,1 %



3



Standart jumlah tenaga Unit Gawat Darurat



4



Kesesuaian jenis pelayanan laboratorium dengan standar



5



Ketepatan waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium



100%



97,7



2,3%



6



Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu internal (PMI)



100%



96,5



3,5%



B.PRIORITAS MASALAH Mengingat keterbatasan kemampuan mengatasi masalah sekaligus, maka perlu dilakukan mengatasi masalah berdasarkan pendekatan metode USG (Urgency Seriousness Growt) No.



Masalah



1



Ketepatan waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium



Urgency



Seriousness



Growth



Total



Ranking



3



2



2



7



4



Bumil yang mendapat pemeriksaan kesehatan gigi



2



2



2



6



5



3



Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu internal (PMI)



3



3



3



9



2



4



Standart jumlah tenaga Unit Gawat Darurat



2



2



1



5



6



5



Pelayanan konseling gizi 3 Kesesuaian jenis pelayanan Laboratorium dengan 4 standart



3



2



8



3



3



3



10



1



2



6



Keterangan : 5 = Sangat tinggi 4 = Tinggi 3 = Cukup Tinggi



2 = Rendah 1 = Sangat Rendah



METODE



MAN Kurang sosialisasi dari petugas



Kurang pemahaman masyarakat



Kurang aktifnya petugas screening



Penemuan Kasus serumen prop 90,6%



LINGKUNGAN



SARANA/ALAT



DANA 7



Analisa Kesesuaian jenis pelayanan laboratorium dengan standar belum tercapai MANUSIA Kesiapan petugas



Belum tersedianya reagen dan bahan kontrol



Petugas belum melakukan pelatihan pengoperasian alat Kurang Petugas Penataan laboratorium yankurabaik



Ruang pemeriksaan terlalu sempit



MATERIAL



METODE



Tenaga



ruang



Kesesuaian jenis pelayanan laboratorium dengan standar belum tercapai



Analisa Kesesuaian Hasil Pemeriksaan Baku Mutu Internal (PMI) belum tercapai DANA



MANUSIA



Petugas dan teknisi alat belum melakukan maintenance alat



Harga bahan kontrol mahal



Terbatasnya bahan kontrol dari suplier



Kurangnya koordinasi pihak suplier



MATERIAL METODE



Terbatasnya kerjasama dengan suplier lain



Kesesuaian Hasil Pemeriksaan Baku Mutu Internal (PMI) belum tercapai



Analisa Pelayanan konseling gizi belum tercapai DANA



MANUSIA



Keterbatasan konseling



petugas



untuk



melakukan



Petugas rangkap tugas ,1 cuti bersalin



MATERIAL



METODE



Pelayanan konseling gizi belum tercapai



Man



Metode



Pelanyanan konseling gizi 0,57% dari target 5%



i



Environment



Money



Material



BAB IV ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH Tabel Cara Pemecahan Masalah Masalah Prioritas Masalah Penemuan kasus serumen prop



Penyebab Masalah Kurang pengetahuan masyarakat tentang gannguan pendengaran Berkunjung /periksa ke puskesmas bila kasus tidak bisa di tangani di rumah Belum memeriksakan kesh telnga secara berkala



Alternative Solusi Pemecahan Masalah Memberikan penyuluhan tentang kesehatan telinga dan akibat gannguan pendengaran



Melakukan konseling pada kasus telinga,penyuluhan kesehatan telinga di masyarakat.



Melaksanakan screnning pada pasien yang berkunjung dengan keluhan telinga



Melakukan pemeriksaan pada pasien kasus gannguan pendengaran



Melaksanakan pemeriksaan telinga pada anak sekolah



8



Pemecahan Masalah Tertulis



Melaksakan pemeriksaan telinga bersamaan pelaksanaan screnning anak sekolah



Masalah 2 Prioritas Masalah Pelayanan rujukan mata



Penyebab Masalah Masyarakat sebagian takut bila di lakukan rujukan



Alternative Solusi Pemecahan Masalah Memberikan penyuluhan tentang kesehatan mata



Memberi konseling pada kasus yang di rujuk



Kurang pemahaman tentang penyakit



Memberikan rujukan



Merujuk kasus yang tidak mampu di layani di puskesmas



masyarakat



Sebagian kasus mata (katarak) belum perlu dilaksakan rujukan



informasi



sistem



Melakukan rujukan pada kasus yang tidak bisa di layani di puskesmas



9



Pemecahan Masalah Tertulis



BAB V PENUTUP Demikian rencana usulan kegiatan (RUK) Program Indera Puskesmas Trenggalek tahun 2020 ini kami susun, kritik dan saran yang positif dan bersifat membangun sangat kami harapkan demi kemajuan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan Indera di Puskesmas Trenggalek. Semoga Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) ini dapat terlaksana dengan baik pada tahun 2020 yang akan datang, sehingga dukungan dana dan partisipasi dari semua puhak sangat kami harapkan.



Mengetahui Kepala Puskesmas Trenggalek



Trenggalek, Januari 2019 Pelaksana program indera



Drg. Andiek Muarifin NIP. 197012192002121004



Noor Syamsu Mariana,AMK. NIP. 196610121988022002



10