Sap Dan Sop Brain Gym [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN DAN SOP SENAM OTAK (BRAIN GYM) PADA LANSIA



Dosen pengampu:Ns.Ratna D iah, M.Kep, Sp. Kep.kom



Nama kelompok : 1. Hanifah Nur Jamilah



1610711084



2. Mokhamad Dicky Ali P



1610711102



PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA 2019



1



SATUAN ACARA PENYULUHAN SENAM OTAK (BRAIN GYM) PADA LANSIA



Pokok bahasan



: Terapi peningkatan daya ingat pada lansia



Sub pokok bahasan



: Senam Otak (Brain Gym) pada lansia



Hari/Tanggal



: Selasa



Sasaran



: Lansia



Waktu penyuluhan



: 45 menit



Tempat



: Panti Wreda



A. LATAR BELAKANG



Proses menua dalam perjalanan hidup manusia merupakan suatu hal wajar dan akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai umur panjang, hanya lambat ceptnya proses tersebut bergantung pada masing-masing individu. Berdasarkan UU No. 13 Tahun 1998 dikatakan bahwa batasan lanjut usia adalah pada umur 60 tahun, terjadi proses penuaan secara ilmiah. Hal ini akan menimbulkan masalah fisik, mental, ekonomi dan spikologis. Sebagian besar klien usia lanjut mengeluh mengalami nyeri dan sakit/pegal-pegal pada ekstremitas bawah. Kondisi yang masih baik ini tentunya perlu dipertahankan dan dilakukan tindakan pencegahan untuk menjaga kesehatan kognitif maupun mencegah keluhan fisik . Oleh karena itu, dipandang perlu untuk mengadakan penyuluhan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan termasuk fungsi kognitif dan kesehatan fisik. Senam otak merupakan temuan baru yang sudah dibuktikan melalui penelitian dapat digunakan sebagai upaya pencegahan atau dapat



2



mengatasi masalah kesehatan kognitif, mencegah demensia, sehingga senam otak merupakan topik yang menarik untuk dilakukan pada acara penyuluhan



B. TUJUAN UMUM PENYULUHAN Setelah selesai mengikuti senam otak, peserta dapat menerapkan Senam Otak sebagai kegiatan olahraga rutin.



C. TUJUAN KHUSUS PENYULUHAN Setelah selesai mengikuti senam otak selama 1 x 45 menit, klien mampu : 1. Memahami konsep senam otak untuk lansia 2. Mengikuti senam otak dengan lancar sampai selesai 3. Mendemonstrasikan senam otak



D. MATERI (Terlampir)



E. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR



NO



PENYULUH



1.



Pembukaan



RESPON LANSIA a. Menjawab salam



a. Salam pembukaan



b. Berpartisipasi aktif



b. Apersepsi



c. Memperhatikan



c.



WAKTU 5 Menit



Perkenalan



d. Mengkomunikasikan tujuan 2.



Kegiatan inti : “SENAM OTAK” a. Menjelaskan



15 Menit



penjelasan dan



menguraikan tujuan senam otak.



a. Memperhatikan



penyuluh



dengan



cermat b. Memperhatikan simulasi



3



b. Menjelaskan prosedur



c. Menanyakan Senam



Otak c. Demonstrasi



hal



yang



halbelum 10 Menit



jelas. dan



pelaksanaan Senam



d. Memperhatikan jawaban



Otak d. Memberikan kesempatan kepada audience/lansia untuk bertanya e. Menjawab pertanyaan 3.



Penutup a. Menyimpulkan kegiatan yang telah disampaikan b. Melakukan evaluasi



a. Memperhatikan



15 menit



kesimpulan materi b. Menjawab pertanyaan c. Menjawab salam



dengan mengajukan pertanyaan c. Mengakhiri kegiatan



F. SETTING TEMPAT



Keterangan



: moderator : power point : penyuluh : fasilitator : Lansia



G. METODE 1. Ceramah 4



2. Praktek senam otak



H. MEDIA DAN ALAT 1. PPT 2. Musik video



I. EVALUASI a. Evaluasi struktur : 1. Satuan Acara Kegiatan sudah dibuat sebelum kegiatan dimulai 2. Media telah disipakan 3. Tempat telah disiapkan 4. Kontrak waktu telah disepakati b. Evaluasi Proses 1. Kegiatan senam otak dilakukan sesuai kemampuan peserta usia lansia 2. Semua peserta mengikuti proses dari awal sampai selesai c. Evaluasi Hasil 1. Peserta yang ikut 100 %. 2. Peserta mampu melaksanakan senam dengan baik. 3. Peserta menyampaikan secara verbal kenyamanan setelah senam otak.



5



MATERI GERAKAN SENAM OTAK (BRAIN GYM)



A. PENGERTIAN Senam otak adalah latihan yang terangkai atas gerakan-gerakan tubuh yang dinamis dan menyilang. Senam ini mendorong keseimbangan aktifitas kedua belahan otak secara bersamaan. Pada lansia senam otak berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan daya ingat, dimana pada umumnya lansia mengalami penurunan daya ingat yang beresiko terjadinya demensia. Kegiatan senam otak dapat dilakukan dengan berbagai macam gerakan yang disesuaikan dengan kemampuan pada lansia, setiap gerakan dilakukan berulang sampai beberapa kali dan dilakukan pergantian posisi pada setiap gerakan.



B. Manfaat Senam Otak Senam otak bisa dilakukan seseorang melalui gerakan sederhana sambil melakukan kegiatan sehari-hari. Senam otak dilakukan tanpa waktu khusus sehingga senam otak pun bisa dilakukan dengan sambil menonton televisi. Meskipun sederhana, sebagaimana dikemukakan Paul E. Dennison Ph.D bahwa senam otak mampu memudahkan kegiatan belajar dan melakukan penyesuaian terhadap ketegangan, tantangan, dan tuntutan hidup sehari-hari. Selain dapat meningkatkan kemampuan belajar, senam otak dapat memberikan beberapa manfaat seperti yang dikemukakan oleh Ayinosa, senam otak dapat memberikan manfaat berupa stress emosional berkurang dan pikiran lebih jernih, hubungan antar manusia dan suasana belajar/kerja lebih rileks dan senang, kemampuan berbahasa dan daya ingat meningkat, orang menjadi lebih bersemangat, lebih kreatif dan efisien, orang merasa lebih sehat karena stress berkurang, dan prestasi belajar dan bekerja meningkat. Disamping itu, senam otak bisa membantu meningkatkan kecerdasan, meningkatkan kepercayaan diri, dan menangani anak yang mengalami masalah dalam proses belajar mengajar. Senam otak juga sering digunakan untuk terapi beberapa gangguan pada anak-anak, seperti hiperaktif, gangguan pemusatan perhatian dan emosional, serta sindrom pada bayi, ataupun gangguan kemampuan belajar. Lebih dari itu, senam otak bisa berpengaruh positif dalam menambah konsentrasi, meningkatkan fokus dan daya ingat, serta mengendalikan emosinya. 6



Senam otak selain berfungsi membantu segala hal yang berhubungan dengan kecerdasan, juga bisa membantu mengatasi keterlambatan bayi dalam berjalan atau berlari, dan membantu anak yang tidak bisa lepas dari orang tuanya, serta meningkatkan motivasi dan semangat dirinya. Bayi yang mendapat rangsangan secara tepat dan berkesinambungan tentu akan mempengaruhi perkembangan otaknya. Dengan begitu, diharapkan perkembangan fisik, mental dan intelektualnya akan melampaui kemampuan dasar atau potensi genetiknya. Senam otak merupakan aktivitas fisik, meskipun begitu senam otak mempunyai fungsi atau manfaat yang sama sekali berbeda dengan senam biasa atau olahraga fisik lain yang selama ini kita kenal. Bila olahraga biasa digunakan untuk menjaga kondisi jantung, paru-paru, dan meningkatkan kekuatan otot, sedangkan senam otak bertujuan meningkatkan kinerja otak. Gerakan-gerakan yang dilakukan dalam senam otak akan mengaktifkan mata, telinga, tangan dan kaki secara simultan sehingga pada dimensi tertentu senam otak dapat mengaktifkan otak kiri dan otak kanan. Jadi, senam otak memiliki manfaat yang besar bagi tubuh utamanya dalam proses pembelajaran. Senam otak dapat dilakukan oleh segala jenis usia, mulai dari bayi sampai dewasa, sehingga siapapun bisa menjadikan senam otak sebagai salah satu stimulus yang paling diminati untuk mengembangkan kemampuan dan melancarkan proses belajar. C. Kemampuan Kognitif Lansia Perubahan tidak hanya terjadi pada fisik dan psikososial, tetapi juga pada kognitif, karena fungsi kognitif dipengaruhi oleh adanya perubahan pada struktur dan fungsi organ otak, penurunan fungsi sistem muskuloskeletal, dan sistem reproduksi. Atropi yang terjadi pada otak akibat penuaan menyebabkan penurunan hubungan antarsaraf, mengecilnya saraf panca indra sehingga waktu respon dan waktu bereaksi melambat, defisit memori, gangguan pendengaran, penglihatan, penciuman, dan perabaan. Menurunnya daya pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap nada tinggi, suara tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50% terjadi pada orang di atas umur 65 tahun. Fungsi kognitif juga berkaitan dengan aktivitas fisik, dimana aktivitas fisik erat kaitannya dengan sistem muskloskeletal. Pada dasarnya, setiap gerakan fisik yang dilakukan memberikan rangsangan kepada otak, dengan menurunnya aktivitas maka rangsangan kepada otak juga berkurang. Karena otak memiliki sifat plastisitas 7



dimana bila terus diberikan rangsangan, fungsinya akan tetap terjaga dan sebaliknya bila rangsangan tersebut kurang atau tidak ada, proses plastisitas tidak terjadi dan otak akan mengalami penurunan struktur dan fungsinya. Kognitif adalah kegiatankegiatan mental yang dibutuhkan dalam memperoleh, menyimpan, mendapat kembali, dan menggunakan pengetahuan suatu hal. Kognitif meliputi prosesproses mental, seperti mempersepsikan, belajar, mengingat, menggunakan bahasa, dan berpikir. Dalam kognisi, kita mempelajari sesuatu dan menempatkan sesuatu tersebut dalam ingatan kita, mengkomunikasikannya lewat bahasa menggunakan simbolsimbol mental, dan secara cerdas memecahkan masalah menggunakan informasi yang telah dipelajari dan disimpan. Oleh karena itu kemampuan fungsi mengingat pada seseorang akan mempengaruhi kemampuan berpikir sehingga respon kognitif yang ditimbulkan akan berbeda. Proses mengingat terjadi dengan menggabungkan antara informasi yang diterima melalui panca indra dengan informasi yang telah disimpan dalam ingatan jangka panjang. Kapasitas atau kemampuan kognisi seseorang disebut sebagai kecerdasan atau intelegensi. Kemampuan kognitif adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu, berkhayal, bercita-cita, atau melihat jauh ke depan, menetapkan tujuan-tujuan, dan membuat rencana kegiatan guna mencapai hal tersebut.



D. Struktur dan Fungsi Otak Otak manusia dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu otak besar (serebrum), batang otak (brain stem), dan otak kecil (serebelum). Lapisan yang menyelimuti otak besar adalah korteks serebri yang juga sering disebut sebagai ‘thinking cup’ karena di bagian inilah kemampuan intelektual disimpan. Korteks serebral dibagi menjadi dua bagian, yaitu hemisfer kiri dan hemisfer kanan, dimana fungsi kedua hemisfer ini berbeda bahkan bertentangan dalam proses kognitif. Hemisfer kanan mengontrol pemrosesan informasi spasial dan visual seperti melihat, memperkirakan, atau memahami ruang atau benda secara tiga dimensi. Dengan demikian, kegiatan seperti menuruni tangga atau mengambil barang di depan kita dapat dilakukan dengan baik. Sedangkan, hemisfer kiri mengontrol kegiatan berbahasa, berpikir secara sistematis, logika. Bila terjadi gangguan pada bagian ini, maka yang terganggu adalah fungsi berbicara, bahasa, dan matematika.



8



Daerah di otak dibagi menjadi beberapa bagian (lobus) yang memiliki fungsi spesifik. Fungsi pancaindra seperti pusat penglihatan terletak di area 17 lobus oksipitalis, pusat pendengaran di area 41 lobus temporalis, pusat sensorik di area 3,4,5 lobus parietalis (postsentral), pusat penghidu terletak di daerah yang berdekatan dengan girus parahipotalamus lobus temporalis, dan pusat motorik terletak di area 4,6,8 lobus frontalis (presentral). Masing-masing pusat pancaindra memiliki area asosiasi untuk memahami stimulus sensorik yang masuk. Kemampuan otak (kognitif) akan meningkat secara optimal apabila terdapat integrasi yang baik antara area sensoris dan asosiasi. Lobus frontalis, parietalis, dan temporalis merupakan tiga daerah asosiasi yang penting, serta bertanggung jawab atas kemampuan kognitif. Perhatian atau konsentrasi berada di lobus frontalis terutama otak bagian sisi kanan, pusat visuospasial (persepsi dan orientasi) di lobus parietalis (bagian atas otak) terutama bagian otak sisi kanan, pusat daya ingat di lobus temporalis, untuk daya ingat visual di belahan otak sisi kanan, pusat bahasa di lobus frontalis dan temporalis terutama bagian otak sisi kiri. Lobus frontalis merupakan lobus terbesar dan paling akhir berkembang, dan merupakan pusat integrasi semua fungsi lobus yang ada. Integrasinya dengan lobus di sekitarnya memiliki peran yang penting, termasuk kemampuan memori kerja (working memory) dan kemampuan seseorang dalam executive function (pengorganisasian, perencanaan, dan pelaksanaan). E. PROSEDUR SENAM OTAK (Terlampir di SOP)



9



STANDAR OPERASIONAL SENAM OTAK (BRAIN GYM) Gerakan Senam Otak (Brain Gym) 1. Dimensi Lateralis Beberapa contoh gerakan Dimensi lateralitas: Gerakan



Cara melakukan gerakan dan Fungsinya Cara melakukan gerakan : Menggerakkan tangan kanan bersamaan dengan kaki kiri dan kaki kiri dengan tangan kanan. Bergerak ke depan, ke samping, ke belakang, atau jalan di tempat.



Untuk



menyeberang



garis



tengah sebaiknya tangan menyentuh lutut yang berlawanan. Gambar 2.2. Gerakan Silang (Cross Crawl)



Fungsinya : a. Meningkatkan koordinasi kiri/kanan b. Memperbaiki pernafasan dan stamina c. Memperbaiki koordinasi dan kesadaran tentang ruang dan gerak. d. Memperbaiki pendengaran dan penglihatan.



10



Cara melakukan gerakan : Gerakan



dengan



membuat



angka



delapan tidur di udara, tangan mengepal dan jari jempol ke atas, dimulai dengan menggerakkan kepalan ke sebelah kiri atas dan membentuk angka delapan tidur. Diikuti dengan gerakan mata melihat ke ujung jari jempol. Buatlah angka 8 tidur 3 kali setiap tangan dan dilanjutkan 3 kali dengan kedua tangan. Gambar 2.3. 8 Tidur (Lazy 8) Fungsinya : a. Melepaskan ketegangan mata, tengkuk, dan bahu pada waktu memusatkan perhatian dan meningkatkan kedalaman persepsi b. Meningkatkan pemusatan, keseimbangan dan koordinasi.



Cara melakukan gerakan : Menggambar dengan kedua tangan pada saat yang sama, ke dalam, ke luar, ke atas dan ke bawah. Coretan ganda dalam bentuk



nyata



seperti



:



lingkaran,



segitiga, bintang, hati, dsb. Lakukan dengan kedua tangan.



Gambar 2.4. Coretan Ganda (Double doodle)



Fungsinya : a. Kesadaran akan kiri dan kanan. b. Memperbaiki penglihatan perifer



11



c. Kesadaran akan tubuh, koordinasi, serta keterampilan khusus tangan dan mata. d. Memperbaiki kemampuan olahraga dan keterampilan gerakan.



1. Dimensi Pemfokusan Beberapa contoh gerakan Dimensi Pemfokusan : Gerakan



Cara melakukan gerakan dan Fungsinya Cara melakukan gerakan : Urutlah otot bahu kiri dan kanan. Tarik napas saat kepala berada di posisi tengah, kemudian embuskan napas ke samping atau ke otot yang tegang sambil relaks. Ulangi gerakan dengan tangan kiri. Fungsinya : a. Melepaskan ketegangan tengkuk dan bahu yang timbul karena stress. b. Menyeimbangkan otot leher dan tengkuk (Mengurangi sikap tubuh yang terlalu condong ke depan) c. Menegakkan kepala (Membantu mengurangi kebiasaan 12



memiringkan kepala atau bersandar pada siku



Gambar 2.5. Burung Hantu (The Owl) Cara melakukan gerakan : Luruskan satu tangan ke atas, tangan yang lain ke samping kuping memegang tangan yang ke atas. Buang napas pelan, sementara otot-otot diaktifkan dengan mendorong tangan keempat jurusan (depan, belakang, dalam dan luar), sementara tangan yang satu menahan dorongan tsb.



Fungsinya : a. Peningkatan fokus dan konsentrasi tanpa fokus berlebihan b. Pernafasan lebih lancar dan sikap lebih santai c. Peningkatan energi pada tangan dan jari



Gambar 2.6. Mengaktifkan Tangan



13



(The Active Arm)



Cara melakukan gerakan : Cengkeram tempat-tempat yang terasa sakit di pergelangan kaki, betis dan belakang lutut, satu persatu, sambil pelan-pelan



kaki



dilambaikan



atau



digerakkan ke atas dan ke bawah.



Fungsinya :



Gambar 2.7. Lambaian Kaki (The Footflex)



a. Sikap tubuh yang lebih tegak dan relaks b. Lutut tidak kaku lagi c. Kemampuan berkomunikasi dan memberi respon meningkat



14



Cara melakukan gerakan : Duduk di kursi dan silangkan kaki. Tundukkan badan dengan tangan ke depan bawah, buang nafas waktu turun dan ambil nafas waktu naik. Ulangi 3 x, kemudian ganti kaki.



Gambar 2.8. Luncuran Gravitasi (The Gravitational glider)



Fungsinya : a. Merelakskan daerah pinggang, pinggul dan sekitarnya. b. Tubuh atas dan bawah bergerak sebagai satu kesatuan Cara melakukan gerakan : Mulai dengan kaki terbuka. Arahkan kaki kanan ke kanan, dan kaki kiri tetap lurus ke depan. Tekuk lutut kanan sambil buang napas, lalu ambil napas waktu lutut kanan diluruskan kembali. Pinggul ditarik ke atas. Gerakan ini untuk menguatkan otot pinggul (bisa dirasakan di kaki yang lurus) dan membantu kestabilan punggung. Ulangi



Gambar 2.9. Pasang kuda-Kuda



3x, kemudian ganti dengan kaki kiri.



(Grounder) Fungsinya : a. Keseimbangan dan kestabilan lebih besar b. Konsentrasi dan perhatian meningkat c. Sikap lebih mantap dan relaks 3. Dimensi Pemusatan Beberapa contoh gerakan Dimensi Pemusatan : 15



Gerakan



Cara melakukan gerakan dan Fungsinya Air merupakan pembawa energi listrik yang sangat baik. Dua per tiga tubuh manusia terdiri dari air. Air dapat mengaktifkan otak untuk hubungan elektro kimiawi yang efisien antara otak dan sistem saraf, menyimpan dan menggunakan kembali informasi secara efisien. Minum air yang cukup sangat bermanfaat sebelum menghadapi test atau kegiatan lain yang menimbulkan stress. Kebutuhan air adalah kira-kira 2



Gambar 2.10. Air (Water)



% dari berat badan per hari.



Fungsinya : a. Konsentrasi meningkat (mengurangi kelelahan mental) b. Melepaskan stres, meningkatkan konsentrasi dan keterampilan sosial. c. Kemampuan bergerak dan berpartisipasi meningkat. d. Koordinasi mental dan fisik meningkat (Mengurangi berbagai kesulitan yang berhubungan dengan perubahan neurologis) Cara melakukan gerakan : Sakelar otak (jaringan lunak di bawah tulang selangka di kiri dan kanan tulang dada), dipijat dengan satu tangan, sementara tangan yang lain memegang pusar.



16



Fungsinya : a. b. c.



d.



Keseimbangan tubuh kanan dan kiri Tingkat energi lebih baik Memperbaiki kerjasama kedua mata (bisa meringankan stres visual, juling atau pandangan yang terus-menerus) Otot tengkuk dan bahu lebih relaks



Gambar 2.11. Sakelar Otak (Brain Buttons)



Cara melakukan gerakan : Letakkan dua jari dibawah bibir dan tangan yang lain di pusar dengan jari menunjuk ke ba-wah.Ikutilah dengan mata satu garis dari lantai ke loteng dan kembali sambil bernapas dalam-dalam. Napaskan energi ke atas, ke tengahtengah badan. Gambar 2.12. Tombol Bumi (Earth Buttons)



Fungsinya : a. b. c.



Kesiagaan mental (Mengurangi kelelahan mental) Kepala tegak (tidak membungkuk) Pasang kuda-kuda dan koordinasi seluruh tubuh



17



Cara melakukan gerakan : Sentuhkan 2 jari ke belakang telinga, di lekukan tulang bawah tengkorak dan letakkan tangan satunya di pusar. Kepala sebaiknya lurus ke depan, sambil nafas dengan baik selama 1 menit. Kemudian sentuh belakang kuping yang lain.



Gambar 2.13. Tombol imbang (Balance Buttons)



Fungsinya : a. b. c.



Perasaan enak dan nyaman Mata, telinga dan kepala lebih tegak lurus pada bahu Mengurangi fokus berlebihan pada sikap tubuh



Cara melakukan gerakan : Letakkan 2 jari di atas bibir dan tangan lain pada tulang ekor selama 1 menit, nafaskan energi ke arah atas tulang punggung.



Fungsinya : a. b. Gambar 2.14. Tombol Angkasa



c.



Kemampuan untuk relaks Kemampuan untuk duduk dengan nyaman Lamanya perhatian meningkat



(Space Buttons) Cara melakukan gerakan : Pijit daun telinga pelan-pelan, dari atas sampai ke bawah 3x sampai dengan 5x. 18



Fungsinya : a. b. c. d.



Energi dan nafas lebih baik Otot wajah, lidah dan rahang relaks. Fokus perhatian meningkat Keseimbangan lebih baik



Gambar 2.15. Pasang Telinga (The Tinking Cap) Cara melakukan gerakan : Pertama, letakkan kaki kiri di atas kaki kanan, dan tangan kiri di atas tangan kanan dengan posisi jempol ke bawa, jari-jari



kedua



tangan



saling



menggenggam, kemudian tarik kedua tangan ke arah pusat dan terus ke depan dada. Tutuplah mata dan pada saat Gambar 2.16. Kait relaks



menarik napas lidah ditempelkan di langit-langit mulut dan dilepaskan lagi



(Hook-Ups)



pada saat menghembuskan napas. Tahap kedua, buka silangan kaki, dan ujungujung



jari



kedua



tangan



saling



bersentuhan secara halus, di dada atau dipangkuan, sambil bernapas dalam 1 menit lagi.



Fungsinya : a.



Keseimbangan meningkat



dan



koordinasi



19



b.



c.



Perasaan nyaman terhadap lingkungan sekitar (Mengurangi kepekaan yang berlebihan) Pernafasan lebih dalam



Cara melakukan gerakan : Sentuhlah titik positif dengan kedua ujung jari tangan selama 30 detik sampai dengan 30 menit.



Fungsinya : a.



b.



Mengaktifkan bagian depan otak guna menyeimbangkan stres yang berhubungan dengan ingatan tertentu, situasi, orang, tempat dan ketrampilan Menghilangkan refleks 20



c.



Menenangkan pada saat menghadapi tes di sekolah dan dalam penyesuaian sehari-hari.



Gambar 2.17. Titik Positif (Positive Point)



4. Kesiapan Belajar Beberapa langkah Brain Gym untuk kesiapan belajar adalah sebagai berikut :



Gambar 18. PACE (Positive-Aktif-Clear-Energetis)



21



Daftar Pustaka



Dennison, Paul E & Dennison, Gail E. 2006. Brain Gym (Senam Otak) Buku Panduan Lengkap. Terjemahan Bene Ridianto PS. Jakarta: Grasindo



22