10 0 363 KB
Mata Kuliah
: Keperawatan Maternitas
Dosen Mata Kuliah
: Yusrah Taqiah, S.Kep, Ns, M.Kes.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KONTRASEPSI ALAMIAH METODE KALENDER
DISUSUN OLEH: KELOMPOK 4
NUR INTAN ANA SOFIAN
14220170011
YUTIA FERIANTI YUNUS PADU
14220170014
A. FAJRI NUR ISLAMI
14220170007
SUMARNO
14220170029
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2019
SAP ( SATUAN ACARA PENYULUHAN )
Judul
: Metode Kalender Kontrasepsi Alamiah
Waktu
: Kamis, 05 Desember 2019
Tempat
: Rumah Ny. S
Sasaran
: Ny. S
Pengorganisasian
:
a. Pemateri
: Kelompok 4
1. Tujuan Intruksional a. Tujuan umum : Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit Ibu diharapkan dapat mengerti, memahami, dan menjelaskan kembali tentang metode keluarga berencana/kontrasepsi alamiah.
b. Tujuan Khusus
:
1) Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit Ibu mampu menjelaskan pentingnya mengikuti program Keluarga Berencana dengan benar. 2) Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit Ibu mampu menjelaskan Keluarga Berencana alamiah dengan metode pantang berkala atau metode kalender dengan benar. 3) Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit Ibu mampu menjelaskan Keluarga Berencana dengan metode suhu basal tubuh dengan benar. 4) Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit Ibu mampu menjelaskan Keluarga Berencana dengan metode mukosa serviks dengan benar.
5) Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit Ibu mampu menjelaskan Keluarga Berencana dengan metode simpto thermal dengan benar
2. Bahasan a. Pokok Bahasan
: Metode Keluarga Berencana Alamiah
b. Sub pokok bahasan
:
1) Pengertian Keluarga Berencana 2) Metode Pantang Berkala/Metode Kalender No
1.
Tahapan
Pembukaan
Waktu
5 menit
Kegiatan penyuluhan
Kegiatan sasaran
a. Memberi salam
a. Menjawab
b. Perkenalan diri
salam
c. Tujuan penyuluhan
b. Mendengarkan
d. Pengabdian
c. Menyimak
e. Pembagian Leaflet
d. Mendengarkan e. Menerima leaflet
a. Menjelaskan tentang :
a. Menyimak
1) Pengertian Keluarga b. Mendengarkan Berencana 2) Metode 2.
c. Mencatat Pantang
point-point
Berkala/Metode yang dianggap Pelaksanaan Kalender penting (Inti 15 menit penyuluhan) b. Memberikankesempatan d. Bertanya pada pada
peserta
untuk
bertanya
penyuluh e. Peserta
aktif
dalam bertanya a. Memberikan balik 3.
penutup
5 menit
umpan a. Menjawab dengan
memberikan pertanyaan
pertanyaan yang diberikan
pada peserta b. Membacakan kesimpulan dari materi yang di jelaskan c. Salam
b. Menyimak kesimpulan yang diberikan c. Menjawab salam
3. Garis Besar Materi (Materi Lengkap Terlampir ) 4. Metode a. Ceramah b. Tanya Jawab c. Diskusi 5. Media Leafleat 6. Struktur a. Klien hadir ditempat penyuluhan. b. Penyelenggaraan penyuluhan diselenggarakan di rumah klien, 7. Proses a. Penyaji bekerja sesuai dengan tugasnya. b. Klien sangat antusias terhadap materi penyuluhan. c. Klien tidak meninggalkan penyuluhan dan tetap memperhatikan. d. Klien mengajukan petanyaan dan penyaji menjawab pertanyaan. 8. Hasil dari Penyuluhan a. Penyuluhan berjalan dengan lancar, aman dan tertib. b. klien dapat mengetahui lebih luas lagi tentang metode KB alamiah. c. klien merasa puas dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan karena jawaban yang diberkan dapat dimengerti.
MATERI TERLAMPIR
A. Pengertian Keluarga Berencana Keluarga Berencana ( KB ) adalah suatu program yang dicanangkan pemerintah dalam upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan ( PUP ), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Keluarga Berencana menurut WHO (World Health Organisation) adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk : a. Mendapatkan objektif - objektif tertentu. b. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan. c. Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan. d. Mengatur interval di antara kelahiran. e. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami isteri. f. Menentukan jumlah anak dalam keluarga.
B. Metode Kalender atau Pantang Berkala (Calendar Method Or Periodic Abstinence) 1. Dasar a. Menentukan waktu ovulasi dari data haid yang dicatat selama 6-12 bulan terakhir. b. Tahun 1930 Kyusaku Ogino di Jepang dan Herman Knaus di Austria, yang bekerja sendiri-sendiri, menemukan bahwa: 1) Ogino : ovulasi umumnya terjadi pada hari ke-14 sebelum haid berikutnya, tetapi dapat pula terjadi 12-16 hari sebelum haid yang akan datang. 2) Knaus : ovulasi selalu terjadi pada hari ke-14 sebelum haid yang akan datang.
c. Problem terbesar dengan Metode Kalender adalah bahwa jarang ada wanita yang mempunyai siklus haid teratur setiap 28 hari. 2. Pengertian Metode kalender atau pantang berkala adalah metode kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama atau hubungan seksual pada masa subur (ovulasi). 3. Manfaat Metode kalender atau pantang berkala dapat bermanfaat sebagai kontrasepsi maupun konsepsi. a. Manfaatkontrasepsi
:Sebagai
alat
pengendalian
kelahiran
atau
mencegah kehamilan. b. Manfaatkonsepsi : Dapat digunakan oleh para pasangan untuk mengharapkan bayi dengan melakukan hubungan seksual saat masa subur/ ovulasi untuk meningkatkan kesempatan bisa hamil. 4. Keuntungan Metode kalender atau pantang berkala mempunyai keuntungan sebagai berikut: a. Metode kalender atau pantang berkala lebih sederhana. b. Dapat digunakan oleh setiap wanita yang sehat. c. Tidak ada resiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi d. Tidak membutuhkan alat atau pemeriksaan khusus. e. Tidak
mengganggu
pada
saat
berhubungan
seksual.
dapat
menghindari resiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi. f. Tidak memerlukan biaya. g. Tidak ada efek samping sistemik h. Tidak memerlukan tempat pelayanankontrasepsi. 5. Keterbatasan Sebagai metode sederhana dan alami, metode kalender atau pantang berkala ini juga memiliki keterbatasan, antara lain:
a. Memerlukan kerjasama yang baik antara suami istri. b. Harus ada motivasi dan disiplin pasangan dalam menjalankannya. c. Pasangan suami istri tidak dapat melakukan hubungan seksual setiap saat. d. Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak subur. e. Harus mengamati sikus menstruasi minimal enam kali siklus. f. Siklus menstruasi yang tidak teratur (menjadi penghambat). g. Lebih efektif bila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain. 6. Efektifitas Metode kalenderakan lebih efektif bila dilakukan dengan baik dan benar. Sebelum menggunakan metode kalender ini, pasangan suami istri harus mengetahui masa subur.Diperlukan pengamatan minimal enam kali siklus menstruasi. Selain itu, metode ini juga akan lebih efektif bila digunakan bersama dengan metode kontrasepsi lain. Berdasarkan penelitian dr. Johnson dan kawan-kawan di Sidney, metode kalenderakan efektif
tiga
kali
lipat
bila
dikombinasikan
dengan
metode
simptothermal.Angka kegagalan penggunaan metode kalender adalah 14 per 100 wanita per tahun. 7. Faktor Penyebab Metode Kalender Tidak Efektif Hal yang dapat menyebabkan metode kalender menjadi tidak efektif adalah: a. Penentuan masa tidak subur didasarkan pada kemampuan hidup sel sperma dalam saluran reproduksi (sperma mampu bertahan selama 3 hari). b. Anggapan bahwa perdarahan yang datang bersamaan dengan ovulasi, diinterpretasikan
sebagai
menstruasi.
Hal
ini
menyebabkan
perhitungan masa tidak subur sebelum dan setelah ovulasi menjadi tidak tepat.
c. Penentuan masa tidak subur tidak didasarkan pada siklus menstruasi sendiri. d. Kurangnya pemahaman tentang hubungan masa subur/ovulasi dengan perubahanjenismukus/lendir serviks yang menyertainya. e. Anggapan bahwa hari pertama menstruasi dihitung dari berakhirnya perdarahanmenstruasi. Hal ini menyebabkan penentuan masa tidak subur menjadi tidak tepat. 8. Teknik Metode Kalender Hal yang perlu diperhatikan pada siklus menstruasiwanita sehat ada tiga tahapan: a. Pre ovulatory infertility phase (masa tidak subur sebelum ovulasi). b. Fertility phase (masa subur). c. Post ovulatory infertility phase (masa tidak subur setelah ovulasi). 1) Seorang wanita menentukan masa suburnya dengan cara: a) Mengurangi 18 hari dari siklus haid terpendek, untuk menentukan awal dari masa suburnya. b) Mengurangi 11 hari dari siklus haid terpanjang, untuk menentukan akhir dari masa suburnya. 2) Kalkulasi masa subur secara tradisional didasarkan pada 3 asumsi: a) Ovulasi terjadi pada hari ke 14 ditambah ± 2 hari sebelum dan sesudah ovulasi b) Spermatozoa bertahan hidup 2-3 hari. c) Ovum hidup selama 24 jam. 3) Diperlukan catatan siklus haid 8 bulan atau lebih. a) Hari pertama persangkaan masa subur : siklus terpendek – 18. Asal angka 18 : 14 + 2 + 2 2:
Hari hidup spermatozoa.
b) Hari terakhir persangkaan masa subur : siklus terpanjang – 11 Asal angka 11 : 14 –2 – 1 1 : Hari hidup ovum.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi Biran, dkk. 2011, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 3. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hartanto, Hanafi. 2004. Keluaarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan