Sap Penanganan Batuk Pada Anak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BATUK PADA ANAK DIRUMAH DI RUANG PERAWATAN ANAK RSUD RADEN MATTAHER KOTA JAMBI



Disusun Oleh : Kelompok 1



FerdinanAlpiansa



G1B218036



QoriAuliya



G1B218022



RistiraArgawani



G1B218023



PratiwiOktafia A



G1B218018



YuyunPuspita Sari



G1B218037



RahmaSusanti



G1B218033



Melan Sari



G1B218032



Rena AdhaSabtriatna



G1B218025



Fiana Nanda Syafitri



G1B218016



PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI 2019



SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BATUK PADA ANAK DIRUMAH DI RUANG PERAWATAN ANAK RSUD RADEN MATTAHER KOTA JAMBI



Topik



: Penanganan dan Pencegahan Batuk Pada Anak dirumah



Sasaran



: Orang tua yang mempunyai anak usia 1-15 tahun



Hari/Tanggal



: Sabtu, 25 Mei 2019



Jam/waktu



: Pukul 11.00 Wib



Tempat



: Ruang Perawatan Anak RSUD Raden Mattaher Jambi



Waktu



: 35 Menit



I. Latar Belakang Penyakit batuk, masih dianggap remeh oleh beberapa keluarga dan tidak berbahaya. Penyakit ini dapat mengenai anak berulang kali, tetapi mereka tidak mengerti bahwa penyakit ini dapat menimbulkan penyakit yang lebih berat jika tidak diobati terutama saat daya tahan tubuh menurun. Kesehatan anak pada usia ini perlu mendapatkan perhatian dari keluarga dan perlu mendapatkan pelayanan kesehatan secepatnya. Batuk merupakan yang paling sering menyerang pada bayi dan anak. Anak balita dibawah lima tahun sangat peka terhadap batuk karena anak balita belum mempunyai daya tahan tubuh yang baik untuk melawan virus ini melalui infeksi sebelumnya. Riset Ksehatan Dasar (Riskesdas 2010) melaporkan bahwa kematian balita di indonesia mencapai 15,5%. Sampai saat ini penyakit pneumonia merupakan penyebab utama kematian balita di dunia. Diperkirakan ada 1,8 juta atau 20% dari kematian anak diakibatkan oleh pneumonia, melebihi kematian AIDS, malaria dan tuberculosis. Di Indonesia, pneumonia juga merupakan urutan kedua penyebab kematian pada balita setelah diare. Teradinya pneumonia ditandai dengan batuk, atau kesulitan bernapas seperti napas cepat, dan tarikan di dinding dada bagian bawah ke dalam. Pada umumnya pneumonia merupakan penyakit menular yang ditularkan melalui udara, dengan sumber penularan adalah penderita pneumonia yang menyebarkan kuman dalam bentuk droplet ke udara pada saat batuk atau bersin.



Angka kejadian batuk pada anak yang ada di ruang bangsal anak RSUD Raden Mattaher Kota Jambi menunjukkan, dari tahun 2018 hingga bulan april 2019 adalah total 118 anak yang terkena batuk yang dirawat di bangsal anak di RSUD Raden Mattaher Kota Jambi. 5 dari 8 orang tua yang anaknya sedang dirawat di bangsal anak RSUD Raden Mattaher mengatakan bahwa kurang mengetahui cara penanganan pada anak-nya yang sedang batuk dirumah. Peran aktif keluarga dalam menangani pneumonia sangat penting, karena penyakit pneumonia merupakan penyakit yang sangat sering terjadi dalam kehidupan keluarga. Hal ini perlu mendapatkan perhatian serius, karena biasanya keluarga menganggap pneumonia pada balita merupakan penyakit biasa yang sering timbul dan tidak berbahaya serta bisa menghilang dengan sendirinya. Orang tua (ayah dan ibu) merupakan sasaran utama dalam pencegahan penyakit dikarenakan orang tua harus mengetahui dan mengerti mengenai perawatan balita pneumonia yang baik agar anak tidak bertambah parah dan cepat tertangani. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka kelompok tertarik untuk mengambil penyuluhan tentang “Pencegahan dan Penanganan Batuk Pada Anak Dirumah” II. Tujuan instruksional umum Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan orang tua dapat mengetahui masalah batuk anak dan mengetahui cara perawatan batuk pada anak dirumah. III. Tujuan instruksional khusus Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit, sasaran diharapkan dapat: a.



Menjelaskan kembali tentang pengertian batuk



b.



Mengetahui tanda dan gejala batuk pada anak



c.



Menyebutkan tujuan dari penanganan batuk



d.



Mempraktekkan teknik penanganan batuk pada anak



III. Sasaran Orang tua dengan anak-anak umur 1-10 tahun IV. Materi Terlampir IV. Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab



3. Demostrasi V. Media dan Alat 1. LCD 2. Power point 3. Leaflet



VII. Daftar Pustaka (Terlampir) VIII. Setting Tempat



LCD U



PM



U



MODERATOR



F



P



N



PEMATERI D



D



P



P



P



p



F



F O



Keterangan: PM



: Pembimbing



U



: Undangan



F



: Fasilitator



P



: Peserta



O



: Observer



N



: Notulen



D



: Demonstran



IX. Penugasan 1. Moderator a. Mengatur dan memberi arahan kepada peserta penyuluhan. Moderator juga biasa disebut sebagai pemimpin diskusi b. Mahasiswa yang bertanggung jawab adalah: Yuyun Puspita Sari 2. Pemateri a. Menyajikan hasil diskusi dan memberitahukan kepada moderator agar moderator dapat memberi arahan selanjutnya kepada peserta-peserta diskusinya.



b. Mahasiswa yang bertanggung jawab adalah: Rahma Susanti 3. Fasilitator a.



Memfasilitasi, member alternative sehingga peserta bisa belajar sendiri dan juga menghargai keberhasilan kecil agar peserta memiliki semangat untuk terus belajar



b.



Mahasiswa yang bertanggung jawab adalah: 1. Fiana Nanda 2. Rena Adha 3. Pratiwi Oktafia



4. Notulen a. Mencatat jalannya penyuluhan dan mencatat pertanyaan yang diajukan oleh peserta. b. Mahasiswa yang bertanggung jawab adalah: Ristira Argawani 5. Observer a. Menjalankan observasi membuat interpretasi terhadap apa yang diamati dan informasi siapa yang direkam dalam bentuk nilai tertentu, dan juga seorang observer menyimpulkan tentang apa yang diamati. b. Mahasiswa yang bertanggung jawab adalah: Ferdinan Alpiansa Nainggolan 6. Demonstran a. Mendemonstrasikan penanganan batuk pada anak yang sesuai guna untuk bisa di praktekkan oleh peserta. b. Mahasiswa yang bertanggung jawab adalah : 1. Qori Auliya 2. Melan Sari



X. KegiatanPembelajaran Hari dan tanggalkegiatan No 1.



2.



4



: Sabtu, 25 Mei 2019



Waktu 5menit



KegiatanPenyuluhan KegiatanPeserta Pembukaan: Moderator 1. Memberi salam 2. Memperkenalkan pembimbing lapangan dan 1. Menjawab salam pembimbing akademik dan rekan-rekan 2. Mendengarkan dan sesama mahasiswa. memperhatikan 3. Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan. 4. Menjelaskan kontrak waktu 30menit Pelaksanaan : Penyaji 1. Mengkaji pengetahuan peserta 2. Penyampaian materi a. MenjelaskanPengertian batuk b. Menjelaskan tanda dan gejala dari batuk c. Menjelaskan tujuan dari penanganan batuk 1. Menyimak dan d. Mempraktekkan teknik penanganan batuk memperhatikan Pelaksanaan : Demonstran 3. Demonstrasi cara melakukan penanganan batuk pada anak 4. Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya 5 menit Penutup : Moderator 1. Evaluasi hasil 2. Menyimpulkan materi yang telah dibahas. 1. Menjawab salam 3. Memberikan salam penutup



XI. Kriteria Evaluasi 1. Evaluasi Struktur a. Kesepakatan dengan peserta (waktu dan tempat) b. Kesiapan materi penyaji 2. Evaluasi Proses a. Peserta berada di tempat sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan b. Peserta antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya c. Peserta menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan 3. Mahasiswa a. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan b. Dapat menjalankan perannya sesuai dengan tugas 4. Evaluasi Hasil a. Sebesar 75% peserta dapat menjawab pertanyaan dengan benar



MATERI PENYULUHAN



I. Pengertian Batuk Batuk adalah bentuk pertahanan tubuh untuk mengeluarkan zat dan partikel dari dalam saluran pernapasan, serta pencegahan benda asing masuk ke saluran napas bawah. Tenggorokkan dan saluran napas dilengkapi saraf yang merasakan jika terdapat



bahan dan zat yang mengganggu. Kondisi ini



menstimulasi saraf untuk mengirim sinyal pada otak, yang selanjutnya di respons oleh otak dengan mengirim kembali sinyal untuk mengeluarkan zat tersebut dengan batuk. (Hull, David, 2010) Batuk yang terjadi sesekali itu normal, karena dapat membantu menggerskkan dahak yang bertugas menjaga saluran napas agar tetap lembab. Namun, batuk yang terus menerus apalagi ditambah gejala lain seperti demam, dan dahak berwarna merah atau berdarah dapat menandakan gangguan medis. Berdasarkan durasinya, batuk dapat digolongkan menjadi batuk akut, yang berlangsung selama kurang dari 3 minggu, batuk sub-akut terjadi selama 3-8 minggu, dan batuk kronis yang berlangsung lebih dari 8 minggu. (Hull, David, 2010) II. Tanda dan Gejala Batuk Selain proses normal tubuh untuk mengeluarkan benda asing, batuk dapat menjadi gejala suatu penyakit, seperti flu, penyakit paru, jantung, atau sistem saraf. Dalam hal ini, kemunculan batuk juga disertai dengan gejala lain, seperti: 



Pilek.







Demam.







Lemas.







Nyeri tenggorokan.







Sulit menelan atau batuk saat menelan.







Mengi atau bengek.







Sesak napas. Gatal pada tenggorokan biasanya menjadi tanda awal dari sakit batuk.



Selain gatal, seringkali batuk juga disertai dengan radang sehingga membuat tenggorokan terasa sakit saat menelan.



III. Jenis-jenis Batuk 1. Batuk Kering Tanda dari batuk kering adalah rasa gatal pada tenggorokan yang jadi pemicu batuk. Batuk tanpa dahak ini biasanya terjadi pada tahap akhir pilek atau saat sistem pernafasan terkena iritasi. 2. Batuk Berdahak Sedangkan pada batuk berdahak, batuk justru membantu karena dapat mengeluarkan dahak. Dahak tersebut bisa berasal dari tenggorokan, sinus, serta paru-paru. Walaupun jarang terjadi, faktor-faktor di atas tetap bisa menjadi penyebab awal dari penyakit yang menyebabkan batuk jangka panjang. Umumnya, batuk ringan jarang membutuhkan langkah pengobatan khusus. Tapi perlu diingat untuk langsung menghubungi dokter apabila batuk yang dialami sebagai berikut: a. Lebih dari tiga minggu akibat infeksi virus b. Bertambah parah c. Disertai darah, kesulitan bernapas, sakit dada, penurunan berat badan tanpa alasan jelas, demam, atau terjadi pembengkakan dan muncul benjolan di leher 3. Batuk pada Bayi & Anak-anak Batuk yang dialami bayi dan anak-anak dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang sama dengan batuk pada orang dewasa, antara lain infeksi saluran pernapasan, asma, dan GERD. Jika batuk pada di kecil terus menerus bisa jadi ada infeksi saluran pernafasan yang lebih serius. Untuk itu temui dokter dan bicarakan masalah batuk parah yang dialami si kecil. 4. Batuk Rejan pada Anak-anak dan Bayi Perhatikan gejala batuk rejan yang terjadi pada si kecil, seperti: a. Suara lengkingan di setiap tarikan napas dalam-dalam setelah batuk b. Batuk bertubi-tubi dan intens yang mengeluarkan dahak kental



IV. Mencegah Batuk Pada Anak Meski batuk pada anak sering terjadi, tetapi orang tua bisa mambantu mencegah batuk pada anak, caranya adalah sebagai berikut: 1. Cuci Tangan Pakai Sabun Jangan pernah bosan mengingatkan anak untuk cuci tangan pakai sabun sebelum makan, setelah bermain dan pulang dari sekolah, dan lainnya. Orang tua sendiri juga harus rutin untuk cuci tangan, terutama sebelum menyiapkan makanan bagi anak setelah berpergian keluar rumah. 2. Bersihkan rumah dan seluruh isinya, bukan hanya menyapu lantai Menyapu dan mengepel sepertinya telah menjadi kegiatan harian setiap orang di rumahnya. Namun menyapu dan mengepel saja tidak cukup. Daniel Frattarelli, seorang pakar sekaligus anggota American Academy of Pediatrics, menjelaskan bahwa kuman banyak terdapat pada tempat-tempat yang tidak terduga dan sering kita sentuh, misalnya remote tv, boneka anak. 3. Sajikan buah-buahan Ada banyak anak-anak yang merasa sangat malas untuk makan buah dengan berbagai alasan. Namun cukup banyak juga anak-anak yang malas bukan karena tidak suka, namun karena malas mengolahnya. Misal harus membuka atau mengupas kulitnya dan membuang bijinya. Untuk memudahkannya, orang tua bisa memotongnya menjadi kecil-kecil. Tidak perlu meminta anak untuk menghabiskannya. Beberapa potong saja jika dilakukan setiap harinya jauh lebih baik dibandingkan makan buah seminggu sekali saja. Kuncinya adalah membiasakan anak untuk makan buah. Pastikan ada variasi buah. Misalnya hari ini mangga, besok apel, dan seterusnya. Setiap buah punya manfaat khas. Misalnya buah merah seperti semangga dan anggur memiliki lycopene, yaitu antioksidan untuk menangkal efek radikal bekas. Buah-buahan berwarna jingga dan kuning memiliki beta-karoten yang akan diubah menjadi vitamin A dan dapat menguatkan sistem imun dan menjaga kesehatan mata dan kulit



4.Pastikan anak cukup tidur Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh kualitas tidurnya. Tidur yang kurang dan tidak berkualitas dapat meningkatkan kelelahan serta mengurangi kerja sistem kekebalan tubuh pada anak. Maka dari itu, pastikan anak tidur yang cukup setiap hari. Jauhkan anak dari hal-hal yang bisa menganggu tidur anak ketika malam. Misalnya televisi, game, komik, dan handphone. 5. Berikan asupan probiotik Probiotik yang terdapat pada makanan dan minuman memiliki banyak sekali bakteri baik yang akan membantu saluran pencernaan. Namun, ternyata bukan hanya bermanfaat bagi pencernaan. Probiotik juga menstimulasi respon imun pada tubuh, mencegah infeksi jamur hingga mencegah infeksi pada saluran napas anak. Probiotik bahkan mengoptimalkan hormon tiroid yang berperan penting dalam pengaturan tubuh. Probiotik biasanya ada pada makanan atau minuman fermentasi baik itu tempe, miso, yogurt.



V. Cara Mengatasi Batuk Pada Anak 1. Berikan asupan rotein untuk daya tahan tubuh 2. Pastikan anak cukup tidur 3. Jauhkan dari area berdebu A. Cara Mengatasi Batuk Pada Anak Usia 1-2 Tahun 1. Menggunakan balsem hangat. Cara ini dapat meringankan gejala pilek, terutama pada bayi dan balita. Usapkan balsem pada punggung atau dada, dan jangan sampai masuk ke lubang hidung, karena selain terasa pedih, juga bisa mengganggu napas.



2. Tetes saline (air garam). Anda bisa dapatkan larutan ini di apotek dan menggunakan pipet untuk meneteskan larutan ini ke hidung atau telinga anak yang tersumbat. Posisikan kepala anak menengadah ke atas sebelum memberikan 2-3 tetes pada setiap lubang hidung. Diamkan selama setidaknya 30 detik sebelum membersihkan hidung dengan cotton bud.



3. Memberikan campuran madu, ingatlah, ini hanya disarankan kepada anak yang berusia 1 tahun ke atas. Berikan sebanyak ½ hingga 1 sendok teh madu yang dicampur dengan air hangat atau sedikit perasan lemon yang mengandung vitamin C.



4. Untuk bayi yang mengalami pilek, disarankan orang tua bayi untuk langsung menyedot hingus bayi tersebut, jangan sampai orang tua menyedot terlalu keras atau menggunakan alat penghisap lendir bayi yang disebut nasal aspirator, namun alat ini seringkali tidak mampu membersihkan hidung bayi secara tuntas, selain itu bagian dalam alat ini juga sulit untuk dibersihkan.



*Penggunaan Nasal Aspirator



B. Cara Penanganan Batuk Pada Anak Usia > 3 tahun 1. Menghirup uap air panas. Cara ini dapat membantu mengencerkan ingus yang menyumbat hidung, sehingga mudah dikeluarkan. Anda bisa menaruh air panas pada sebuah mangkuk untuk dihirup uapnya. Alangkah baiknya jika ditambah dengan bahan lain seperti minyak kayu putih atau minyak menthol.



2. Memposisikan kepala anak lebih tinggi dengan menambahkan beberapa bantal atau dengan menyelipkan beberapa gulung handuk di bawah kasur jika anak anda sering gelisah dalam tidurnya. 3. Mengajarkan batuk efektif Alat dan Bahan yang disediakan 1. Tissue/sapu tangan 2. Wadah tertutup berisi cairan desinfektan (air sabun / detergen, air bayclin, air lisol) atau pasir. 3. Gelas berisi air hangat Cara Mempersiapkan Tempat Untuk Membuang Dahak 1. Siapkan tempat pembuangan dahak: kaleng berisi cairan desinfektan yang dicampur dengan air (air sabun / detergen, air bayclin, air lisol) atau pasir 2. Isi cairan sebanyak 1/3 kaleng 3. Buang dahak ke tempat tersebut 4. Bersihkan kaleng tiap 2 atau 3 kali sehari. 5. Buang isi kaleng bila berisi pasir : kubur dibawah tanah 6. Bila berisi air desinfektan : buang di lubang WC, siram 7. Bersihkan kaleng dengan sabun



Teknik Batuk Efektif 1. Tarik nafas dalam 4-5 kali 2. Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan selama 1-2 detik 3. Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukkan dengan kuat dan spontan 4. Keluarkan dahak dengan bunyi “ha..ha..ha” atau “huf..huf..huf..” 5. Lakukan berulang kali sesuai kebutuhan (Ditjen Yankes, 2018)



DAFTAR PUSTAKA 1. Hull, David, Buku Pedoman Bagi Orang Tua, Kesehatan Anak, 2010, Jakarta; Arcan 2. Suriadi, Yuliani, Rita, Buku Asuhan Keperawatan Pada Anak, 2010, Jakarta; Fajar Interpratama 3. Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit, 2011, Jakarta; EGC. 4. Husodo, Sugiyo, Teha. 2011. Penyakit Menular, Cara Pencegahan, dan Cara Pengobatannya. Bandung; Alumni 5. Ronald, 2006. Obat-Obatan Ramuan Tradisional. Bandung: Yrama Widya 6. Ditjen Yankes, 2018. Teknik Batuk Efektif.