9 0 77 KB
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) “PENYAKIT FRAMBUSIA” Pokok Bahasan
: Penyakit Frambusia
Sub Pokok Bahasan
: Pengertian, Penyebab, Sumber dan Cara Penularan, Masa Inkubasi dan Masa Penularan, Gejala Klinis menurut stadium, Klasifikasi Kasus Frambusia, Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Frambusia
Sasaran
: Petugas Puskesmas
Hari/tanggal
: Selasa, 06 September 2022
Tempat
: Ruang tunggu Puskesmas Mapitara
A. Tujuan Penyuluhan 1. Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang penyakit frambusia diharapkan petugas puskesmas mampu memahami tentang penyakit frambusia. 2. Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan diharapakan petugas puskesmas mampu : 1. Mengetahui pengertian Penyakit Frambusia 2. Mengertahui penyebab Penyakit Frambusia 3. Mengetahui sumber dan cara penularan Penyakit Frambusia 4. Mengetahui masa inkubasi dan masa penularan Penyakit Frambusia 5. Mengetahui gejala klinis menurut stadium perjalanan Penyakit Frambusia 6. Mengetahui klasifikasi kasus frambusia 7. Mengetahui pencegahan dan pengobatan Penyakit Frambusia B. Materi Penyuluhan 1. Pengertian Penyakit Frambusia 2. Penyebab Penyakit Frambusia 3. Sumber dan Cara Penularan 4. Masa Inkubasi dan Masa Penularan 5. Gejala Klinis menurut Stadium Perjalanan Penyakit 6. Klasifikasi Kasus Frambusia 7. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Frambusia
C. STRATEGI PELAKSANAAN a. Persiapan Membuat Satuan Acara Penyuluhan Membuat Leaflet Membuat surat undangan sosialisasi kepada seluruh staf puskesmas. Membekali diri
dengan ilmu pengetahuan yang
cukup dan
mempersiapkan mental untuk menyampaikan penyuluhan b. Pelaksanaan Kegiatan No Tahap kegiatan
Kegiatan Penyuluhan
Peserta
1.
1. Menyiapkan tempat
-
Pra Kegiatan
2. Menyiapkan media penyuluhan (Laptop, LCD, Power Point) 2.
Kegiatan Inti
1. Pembukaan 2. Memberi salam
- Menjawab salam
3. Kegiatan inti pengertian - Menyimak
- Menjelaskan
penyakit frambusia - Menjelaskan
penyebeb
penyakit frambusia - Menjelaskan
sumber
dan
cara penularan - Menjelaskan masa inkubasi dan masa penularan - Menjelaskan
gejala
klinis
menurut stadium perjalanan penyakit frambusia - Menjelaskan
klasifikasi
penyakit frambusia - Menjelaskan dan
pencegahan
pengobatan
penyakit
frambusia 4. Tanya jawab
- Memberi pertanyaan
5. Membagikan leafleat
- Menerima leafleat yang di berikan
6. Memberikan daftar hadir
- Mengisi
daftar
hadir 3.
Penutup
Memberikan salam penutup
Menjawab salam
D. METODE a.
Ceramah
b. Tanya jawab E. MEDIA a.
Leaflet
b.
Power Point
F. EVALUASI 1.
Peserta dapat menjelaskan kembali hal-hal yang telah diterangkan oleh penyuluh, berupa : a) Pengertian Penyakit Frambusia b) Penyebab Penyakit Frambusia c) Sumber dan Cara Penularan d) Masa Inkubasi dan Masa Penularan e) Gejala Klinis menurut Stadium Perjalanan Penyakit f) Klasifikasi Kasus Frambusia g) Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Frambusia
2.
Peserta merasa senang mengikuti penyuluhan
G. MATERI PENYULUHAN 1.
Pengertian Penyakit Frambusia Frambusia adalah penyakit kulit menular kronis. Penanganan yang kurang tepat pada penyakit ini, dapat menyebabkan deformitas yang menetap pada tulang kaki dan hidung
2.
Penyebab Penyakit Frambusia Penyakit Frambusia disebabkan oleh kuman Treponema pallidum subspesies pertenue.
3.
Sumber dan Cara Penularan Manusia satu-satunya sumber penularan dengan kontak langsung luka terbuka dengan lesi frambusia. Cairan (getah, eksudat) yang keluar dari lesi frambusia stadium 1 mengandung banyak bakteri frambusia yang sangat menular. Bakteri frambusia tidak dapat menembus kulit utuh, tetapi masuk melalui luka lecet, goresan atau luka infeksi kulit lainnya. Lesi frambusia yang sudah lama sudah tidak menular
4.
Masa Inkubasi dan Masa Penularan Masa inkubasi frambusia antara 9-90 hari, rata-rata 21 hari. Masa penularan bervariasi dan dapat berlangsung lama. Lesi frambusia muncul pada kulit penderita secara intermiten selama beberapa tahun. Pada lesi destruktif stadium akhir, bakteri frambusia sebagai penyebab infeksi awal biasanya sudah tidak ditemukan.
5.
Gejala Klinis Menurut Stadium Perjalanan Penyakit Tabel Gejala Klinis Frambusia Menurut Stadium Perjalanan Penyakit STADIUM 1 STADIUM 2 STADIUM 3 a. Papul :
Lesi di kulit dalam bentuk -Gumma
- Tunggal
(benjolan
(mother sama dengan stadium 1, mengalami
yaws)
tetapi tersebar di beberapa dan
- Lebih dari 1 (multiple tempat, yaws)
terutama
yg
perlunakan
merusak
sehingga
muka, cacat)
lengan, tungkai dan pantat -Gangosa (hidung keropos)
b. Papilloma
Lesi dapat terjadi pada -Juxta
c. Nodul
tempat khusus :
(benjolan pada sendi) bisa
d. Ulkus
Telapak tangan/kaki :
menjadi
e. Krusto papilloma
- Penebalan
kelainan
Lesi
stadium
kemudia
1
ini
(hiperkeratotik)
articuiar
dalam peredaran darah
bengkok, tulang
seperti
pedang
menghilang - Pecah – pecah (fisurasi) -Gondou:
tetapi bakteri masuk ke - Nyeri
nodes
benjolan
di
tulang -Telapak tangan/ telapak
(sistemik) dan masuk
kaki
stadium 2
fisurasi
hiperkeratotik,
DINI
LANJUT
Sangat Menular
Tidak/kurang menular
6.
Klasifikasi Kasus Frambusia a.Kasus Frambusia Suspek adalah seseorang yang menunjukan satu atau lebih gejala/tanda klinis (. 2 minngu) sebagai berikut : - Papul atau papilloma - Ulkus frambusia (terdapat krusta dan tidak sakit) - Macula papula - Hyperkeratosis di tapak tangan atau tapak kaki - Perubahan pada tulang dan sendi b.
Kasus Frambusia Probable yang selanjutnya disebut kasus probable, adalah kasus suspek yang memiliki kontak erat dengan kasus frambusia. Secara teknis, kontak erat dengan kasus frambusia konfirmasi diartikan sebagai: - Kontak lebih dari 20 jam per minggu - Waktu kontak antara 9-90 hari sebelum munculnya lesi frambusia
c.Kasus Frambusia Konfirmasi yang selanjutnya disebut kasus adalah kasus suspek atau kasus probable frambusia dengan hasil positif pada uji serologi (Rapid Diagnostic Test/RDT). Jika hasil tes tersebut meragukan, dapat dilakukan tes Rapid Plasma Reagen (RpR) atas rekomendasi pakar. d.
Kasus suspek/probable RDT (-) yang kemudian disebut kasus RDT (-) adalah kasus suspek atau kasus probable dengan hasil pengujian RDT negative (-)
7.
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Frambusia a.Pencegahan dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS): - Mandi rutin dengan air bersih dan sabun - Mencuci tangan pakai sabun dibawah air mengalir - Menjaga kebersihan lingkungan b.
POPM (Pemberian Obat Pencegahan Massal) Frambusia pada desa/kelurahan endemis
c.Pada daerah non endemis, maka dilakukan Surveilans Kasus Frambusia