9 0 372 KB
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Dosen Pembimbing : Ns. Tutwuri Prihatin, S.Kep., M.Kep Stase : Komunitas
Nama Kelompok:
1. Mila Zaskia
10. Isna Kurnianingrum
2. Isti Nurkhikmah
11. Laila Nilawati
3. Nurul Kisna Kamalia Z
12. Rina Sulistiyana
4. Astuty Winny T
13. Sri Pujiyati
5. Kharisma Lestina A
14. Titik Rudianingsih
6. Dwi Wijayanti
15. Tri Widyaningsih
7. Eni Marlia
16. Winahyu Retno Utami
8. Fajriatun Nafiah 9. Fitri Ahmawati
PROGRAM STUDI PROFESI NERS UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENGUKURAN TENSIMETER DIGITAL 1. TOPIK Pelatihan pemeriksaan tekanan darah menggunakan tensimeter digital 2. SASARAN Kader Posyandu Lansia, RT 1,2,3,4,5 3. TUJUAN a. Tujuan Instruksional Umum Kader Posyandu lansia dan 1,2,3,4,5 wilayah rowosari setelah dilakukan pelatihan pemeriksaan tekanan darah diharapkan mampu memahami dan melakukan pemeriksaan tekanan darah dengan hasil 90%. b. Tujuan Instruksional Khusus 1) Kader posyandu lansia wilayah rowosari mengetahui tentang pemeriksaan tekanan darah 2) Kader posyandu lansia wilayah rowosari dapat melakukan pemeriksaan tekanan darah 4. SETTING TEMPAT Keterangan :
: Penyaji : Kader dan Warga Desa
5. KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN No 1.
Tahap Pembukaan
Waktu 3 menit
Kegiatan Penyuluh
Pelaksanaan
-
-
Menjelaskan kontrak dan
Salam dan
tujuan pertemuan
mendengak
Apersepsi tentang Tekanan
an
Darah 5 menit Menjelaskan tentang : Pengertian
Tekanan
-
Memperagakan tekanan
-
Ceramah,
dan Spigmoma
ikan
digital
pemeriksaan darah tensimeter
digital Mengajukan
pertanyaan
kader
lansia
-
cara
menggunakan
pada
menjawab Mendengar
memperhat nometer
melakukan
5 Menit
serta
kan
Darah
Evaluasi
Sasaran Menjawab Ceramah
Salam perkenalan
-
3.
Media
-
2.
Kegiatan
dan
-
Menjawab
Ceramah,
posyandu
pertanyaan Spigmoma
memberi
dan
nometer
kesempatan mempraktekan
melakukan digital
cara
pemeriksaa
melakukan
pemeriksaan tekanan darah
n
tekanan
Memberikan reinforcement
darah
positif atas jawaban yang 4.
Penutup
2 menit
-
diberikan Menutup pendidikan dengan salam
TOTAL
15 menit
6. MATERI (terlampir) 7. METODE a. Ceramah
kegiatan kesehatan
Menjawab salam Ceramah
b. Diskusi / Tanya jawab c. demonstrasi 8. MEDIA a. Spigmomanometer digital 9. TEMPAT Balai RW 10. KRITERIA EVALUASI a. Kriteria Struktur : 1) Peserta hadir kader posyandu lansia dan warga desa RT 1,2,3,4,5 2) Penyelenggara penyuluhan dilakukan di balai RW wilayah rowosari 3) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat penyuluhan b. Kriteria Proses : 1) Kader dan warga desa antusias terhadap materi pendidikan kesehatan 2) Peserta konsentrasi mendengarkan pendidikan kesehatan 3) Keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar c. Kriteria Hasil : 1) Kader mengetahui pengertian Pemeriksaan Tekanan Darah 2) Kader mengetahui manfaat Pemeriksaan Tekanan Darah 3) Kader mampu melakukan Pemeriksaan Tekanan Darah
Lampiran Materi SAP
Prosedur Pengukuran Tekanan Darah A. Alat dan Bahan: 1. Tensimeter Digital atau Tensimeter manual (Air Raksa) 2. Mancet besar B. Cara Pengukuran menggunakan Tensi Meter Digital: 1. Tekan tombol “START/STOP” untuk mengaktifkan alat.
2. Sebelum melakukan pengukuran tekanan darah, responden sebaiknya menghindar kegiatan aktivitas fisik seperti olah raga, merokok, dan makan, minimal 30 menit sebelum pengukuran. Dan juga duduk beristirahat setidaknya 5- 15 menit sebelum pengukuran. 3. Hindari melakukan pengukuran dalam kondisi stres. Pengukuran sebaiknya dilakukan dalam ruangan yang tenang dan dalam kondisi tenang dan posisi duduk. 4. Pastikan responden duduk dengan posisi kaki tidak menyilang tetapi kedua telapak kaki datar menyentuh lantai. Letakkan lengan kanan responden di atas meja sehinga mancet yang sudah terpasang sejajar dengan jantung responden. 5. Singsingkan lengan baju pada lengan bagian kanan responden dan memintanya untuk tetap duduk tanpa banyak gerak, dan tidak berbicara pada saat pengukuran. Apabila responden menggunakan baju berlengan panjang, singsingkan lengan baju ke atas tetapi pastikan lipatan baju
tidak terlalu ketat sehingga tidak menghambat aliran darah di lengan.
6. Biarkan lengan dalam posisi tidak tegang dengan telapak tangan terbuka ke atas. Pastikan tidak ada lekukan pada pipa mancet. 7. Ikuti posisi tubuh, lihat gambar dihalaman berikut. 8. Jika pengukuran selesai, manset akan mengempis kembali dan hasil pengukuran akan muncul. Alat akan menyimpan hasil pengukuran secara otomatis. 9. Tekan “START/STOP” untuk mematikan alat. Jika Anda lupa untuk mematikan alat, maka alat akan mati dengan sendirinya dalam 5 menit. C. Prosedur penggunaan manset 1. Masukkan ujung pipa manset pada bagian alat 2. Perhatikan arah masuknya perekat manset
3. Pakai manset, perhatikan arah selang
4. Pastikan selang sejajar dengan jari tengah, dan posisi lengan terbuka keatas
5. Jika manset sudah terpasang dengan benar, rekatkan manset 6. Menghasilkan pengukuran yang akurat 7. Pada formulir hasil pengukuran dan pemeriksaan 8. Pengukuran dilakukan dua kali, jarak antara dua pengukuran sebaiknya antara 2 menit dengan melepaskan mancet pada lengan
9. Apabila hasil pengukuran satu dan kedua terdapat selisih > 10 mmHg, ulangi pengukuran ketiga setelah istirahat selama 10 menit dengan melepaskan mancet pada lengan. 10. Apabila responden tidak bisa duduk, pengukuran dapat dilakukan dengan posisi berbaring, dan catat kondisi tersebut di lembar catatan. Hal-hal yang perlu diperhatikan : Beberapa hal yang perlu diketahui berkaitan dengan pengukuran tekanan darah, yaitu bahwa hasil pengukuran tekanan darah bisa “tidak benar” akibat minum kopi atau minuman beralkohol akan meningkatkan tekanan darah dari nilai sebenarnya. Demikian juga merokok, rasa cemas (tegang), terkejut, dan stress. Ingin kencing, karena kandung kemih penuh, juga dapat meningkatkan tekanan darah. Oleh karena itu, sebelum melakukan pengukuran tekanan darah, sebaiknya: a. Buang air kecil terlebih dahulu (kosongkan kandung kemih). b. Tidak minum kopi atau minuman beralkohol, dan tidak merokok. c. Sebaiknya tenangkan pikiran dan perasaan, misalnya dengan duduk santai selama lebih kurang lima menit. Duduklah dengan menapakkan kaki di lantai atau di injakan kaki dan sandarkan punggung. Injakan kaki dan sandaran punggung akan membantu untuk rileks dan memberikan hasil pengukuran tekanan darah yang lebih akurat. Agar pengukuran tekanan darah yang dilakukan hasilnya valid, maka harus diperhatikan validitas alat pengukuran tekanan darah, terutama alat pengukur tekanan darah di Rumah (ATDR).
DAFTAR PUSTAKA Hidayat, A. A. 2004. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : EGC Panduan Peringatan Hari Kesehatan Sedunia