Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang Lansia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)



1. Topik 2. Tempat / Sasaran



: Gizi Seimbang Lansia : Posyandu/Posbindu/Lansia



A. TUJUAN UMUM Setelah mengikuti pertemuan ini peserta mampu memahami tentang gizi seimbang untuk Lansia



B. TUJUAN KHUSUS Pada akhir pertemuan, peserta dapat : 1. Mengerti dan menjelaskan tentang gizi seimbang 2. Menjelaskan pesan gizi seimbang Lansia 3. Menjelaskan makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi Lansia C. METODE



: Ceramah , Tanya Jawab



D. MEDIA



: Leaflet



E. KEGIATAN



No.



1.



2.



Materi



Kegiatan



Pembukaan



1. Menjelaskan pertemuan dan mengucapkan salam. 2. Menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus pertemuan 3. Menyampaikan waktu dan kontrak waktu yang akan digunakan dan mendiskusikannya.



Proses



Isi Materi Penyuluhan : 1. Menjelaskan tentang pengertian Gizi Seimbang 2. Menjelaskan Pesan Gizi Seimbang Menjelaskan makanan yang dihindari dan dibatasi Lansia



3.



4.



Evaluasi



1. Memberikan pertanyaan kepada peserta secara bergantian. 2. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya 3. Peserta mengerti seluruh materi penyuluhan yang telah disampaikan.



Penutup



1. Penyuluh mengucapkan terima kasih atas perhatian peserta. 2. Mengucapkan salam penutup



F. MATERI PENYULUHAN Lampiran Materi 1. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Kebutuhan Gizi dan Nutrisi Seimbang, khususnya pada Lansia adalah hal yang harus diperhatikan. Biarpun begitu, semua orang dari beragam umur dan juga jenis kelamin tetap harus selalu memperhatikan asupan gizinya. Kebutuhan gizi dan nutrisi harian pada Lansia ini wajib kita kontrol dan kita atur dengan ketat. Masa Lansia (Lanjut Usia) adalah masa dimana kemampuan dan kesehatan tubuh akan menurun dari berbagai hal. Dengan penurunan fungsi dari berbagai organ tubuh Lansia, asupan gizi dan nutrisi pada Lansia perlu menjadi perhatian utama. Dengan asupan gizi dan nutrisi yang seimbang, akan membantu para Lansia untuk menjaga tubuhnya tetap bugar dan sehat setiap hari. 2. MATERI a. Pengertian  Gizi Seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teraturdalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi. 



Pesan Gizi Seimbang Lansia Untuk memenuhi asupan gizi dan nutrisi pada Lansia, bisa dilakukan dengan merencanakan apa yang akan mereka konsumsi/makan



setiap harinya. Perencaan kebutuhan makanan bagi Lansia secara umum adalah: 1. Makanan yang akan diberikan kepada Lansia harus mengandung zat gizi yaitu zat tenaga, zat pembangun, dan juga zat pengatur. 2. Aturlah porsi makanan Lansia, jangan terlalu membuat mereka kenyang. Selain itu, daya tampung makanan pada Lambung di usia Lansia ini sangatlah terbatas, sehingga porsi makanannya juga akan berbeda dengan ketika mereka belum memasuki usia Lansia. Untuk memberi makan kepada mereka bisa dilakukan dengan ritme: pagi hari diberikan bubur ayam, pukul 10.00 pagi diberikan roti, siang hari makan nasi, telur, sup dan buah pepaya, pukul 16.00 makanan ringan seperti nagasari, dan malam hari bisa diberikan nasi, sayur bayam, tempe goreng dan juga buah pisang. 3. Perbanyak minum air putih untuk Lansia. 4. Hindarkan Lansia dari makanan yang terlalu manis, mengandung minyak, dan juga makanan berlemak. 5. Batasi minum kopi dan teh. 6. Berikan makanan yang bertekstur halus, karena kondisi lambung mereka sudah sulit untuk mencerna makanan dengan tekstur keras. Memperhatikan kebutuhan asupan gizi dan nutrisi seimbang pada lansia adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan mereka. Asupan gizi dan porsi makanan yang sesuai, akan membantu mereka selalu bugar dan tidak mudah terserang penyakit. 



Anjuran Makan bagi Lansia Kecukupan makanan sehat sangat penting bagi para usia lanjut. Orang yang berusia 70 tahun, kebutuhan gizinya sama dengan saat berumur 50-an. Sayangnya, nafsu makan mereka cenderung terus menurun. Karena itu, harus terus diupayakan konsumsi makanan penuh gizi. Bertambahnya usia menyebabkan indra rasa menurun. Sebagai kompensasi, banyak orang lanjut usia (lansia) memilih makanan yang rasanya sangat manis atau asin. Padahal, penambahan gula hanya memberikan kalori kosong (tidak ada nilai gizinya), sedangkan garam dapat meningkatkan tekanan darah. Indra pencium dan penglihatan juga terganggu, sehingga mengakibatkan pemilihan makanan yang berbau tajam atau minat terhadap makanan menurun. Perubahan emosi karena depresi dan kesepian juga membuat nafsu makan menurun. Masalah gigi sering dialami lansia, seperti gigi tanggal, gigi berlubang, dan gigi palsu yang tidak nyaman. Kesemuanya ini berisiko menimbulkan kurang gizi.



Waktu Makan



Pagi



Pria (2200 kal)



1 ½ gls nasi/ pengganti



Wanita (1850 kal)



1 gls nasi/ pengganti 1 btr telur



1 butir telur (Telur Mata Sapi) 100 gr sayuran 100 gr sayuran (Cah Kangkung) 1 gls susu skim 1 gls susu skim



Pukul 10.00 Siang



Snack/buah (Nagasari)



Snack/buah



1 ½ gls nasi 50 gr daging/ikan/unggas (Pepes Ikan)



1 gls nasi 50 gr daging/ikan/unggas 25 gr tempe/kacang-kacangan



25 gr tempe/kacang-kacangan (Tempe bb Tomat) 150 gr sayuran (Sayur Asem)



150 gr sayuran 1 ptg buah



1 ptg buah (Semangka)



Pukul 17.00



Malam



Snack/ buah (Bubur Kacang Hijau)



Snack/ buah



1 ½ gls nasi 50 gr daging/ikan/unggas (Basho Daging)



1 gls nasi 50 gr daging/ikan/unggas 50 gr tahu



50 gr tahu (Hot Tahu) 150 gr sayuran 150 gr sayuran (Sup Sayur) 1 1 ptg buah (Pisang)



p t g b u a h



Contoh Menu Lansia Dalam 1 Hari 



Zat Gizi yang Diperlukan Lansia a. Kalori Kebutuhan akan kalori menurun sejalan dengan pertambahan usia, karena metabolisme seluruh sel dan kegiatan otot berkurang b. Protein Gersovitz (1982) menganjurkan asupan protein sebesar 1,0 g/kg berat badan/hari untuk mempertahankan keseimbangan protein, Kebutuhan akan protein meningkat sebagai tanggapan atas stress fisiologis seperti infeksi, luka baker, patah tulang dan pembedahan c. Karbohidrat Karbohidrat yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah sekitar 55 – 60% dari kalori total d. Lemak Asupan lemak dibatasi, batas maksimal 20 – 25% dari energi total. Kelebihan dan kekurangan lemak diwujudkan dalam bentuk kadar kolesterol darah e. Serat Salah satu gangguan yang seringkali dikeluhkan oleh lansia adalah sembelit. Gangguan ini akan timbul manakala frekuensi pergerakan usus berkurang, yang akhirnya memperpanjang masa transit tinja,hal ini terjadi karena kelemahan tonus otot dinding saluran cerna akibat penuaan (kegiatan fisik berkurang) serta reduksi asupan cairan dan serat f. Vitamin Meskipun tampak sehat, kekurangan sebagian vitamin dan mineral tetap berlangsung pada lansia, dianjurkan untuk meningkatkan asupan vitamin B6, B12, vitamin D dan asam folat



G. BAHAN MAKANAN YANG DIHINDARI DAN DIBATASI OLEH LANSIA Banyak minum dan kurangi garam, dengan banyak minum dapat memperlancar pengeluaran sisa makanan, dan menghindari makanan yang terlalu asin akan memperingan kerja ginjal serta mencegah kemungkinan terjadinya darah tinggi. 1. Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak dan makanan



yang berlemak seperti santan, mentega dll. 2. Bagi pasien lansia yang proses penuaannya sudah lebih lanjut perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : Memakan makanan yang mudah dicerna, menghindari makanan yang terlalu manis, gurih, dan



3.



4. 5. 6.



7. 8. 9.



10. 11. 12. 13. 14.



goring-gorengan, bila kesulitan mengunyah karena gigi rusak atau gigi palsu kurang baik, makanan harus lunak/lembek atau dicincang, makan dalam porsi kecil tetapi sering, makanan selingan atau snack, susu, buah, dan sari buah sebaiknya diberikan. Batasi minum kopi atau teh, boleh diberikan tetapi harus diencerkan sebab berguna pula untuk merangsang gerakan usus dan menambah nafsu makan. Makanan mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan, hati, telur, daging rendah lemak, bayam, dan sayuran hijau. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus, atau dipanggang kurangi makanan yang digoreng. Dianjurkan untuk lebih banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak nabati atau lemak tidak jenuh, seperti tempe, tahu, minyak jagung, alpukat, dll. Minum air putih 1500-2000 cc (6-8 gelas) sehari Kurangi konsumsi garam, vetsin, dan makanan yang menggunakan pengawet Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung serat. Kebutuhan serat sehari untuk usia lanjut adalah 25-30 gram. Serat banyak diperoleh dari sayuran dan buah-buahan, serta biji-bijian seperti kacang. Konsumsi cukup makanan yang mengandung kalsium, seperti susu, tempe, yogurt, dll. Kalsium penting untuk kesehatan tulang. Usahakan waktu makan teratur. Jadwal makan dapat dibuat lebih sering namun porsi kecil. Pilihlah makanan yang mudah dikunyah dan mudah dicerna serta hindari makanan yang terlalu gurih dan manis. Batasi minum kopi atau teh. Hindari rokok dan alkohol



H. EVALUASI 1. Metode Evaluasi 2. Jenis Pertanyaan 3. Jumlah Pertanyaan 4. Soal



: Diskusi dan Tanya jawab : Lisan : 2 soal : Terlampir



Lampiran Soal 1. Zat Gizi apa saja yang diperlukan oleh Lansia ? 2. Makanan apa saja yang harus dihindari dan dibatasi Lansia? Lampiran Jawaban : a. Kalori Kebutuhan akan kalori menurun sejalan dengan pertambahan usia, karena metabolisme seluruh sel dan kegiatan otot berkurang b. Protein Gersovitz (1982) menganjurkan asupan protein sebesar 1,0 g/kg berat badan/hari untuk mempertahankan keseimbangan protein, Kebutuhan akan protein meningkat sebagai tanggapan atas stress fisiologis seperti infeksi, luka baker, patah tulang dan pembedahan c. Karbohidrat Karbohidrat yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah sekitar 55 – 60% dari kalori total d. Lemak Asupan lemak dibatasi, batas maksimal 20 – 25% dari energi total. Kelebihan dan kekurangan lemak diwujudkan dalam bentuk kadar kolesterol darah e. Serat Salah satu gangguan yang seringkali dikeluhkan oleh lansia adalah sembelit. Gangguan ini akan timbul manakala frekuensi pergerakan usus berkurang, yang akhirnya memperpanjang masa transit tinja,hal ini terjadi karena kelemahan tonus otot dinding saluran cerna akibat penuaan (kegiatan fisik berkurang) serta reduksi asupan cairan dan serat f. Vitamin Meskipun tampak sehat, kekurangan sebagian vitamin dan mineral tetap berlangsung pada lansia, dianjurkan untuk meningkatkan asupan vitamin B6, B12, vitamin D dan asam folat g. Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak dan makanan yang berlemak seperti santan, mentega dll. h. Bagi pasien lansia yang proses penuaannya sudah lebih lanjut perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : Memakan makanan yang mudah dicerna, menghindari makanan yang terlalu manis, gurih, dan goring-gorengan, bila kesulitan mengunyah karena gigi rusak atau gigi palsu kurang baik, makanan harus lunak/lembek atau dicincang, makan dalam porsi kecil tetapi sering, makanan selingan atau snack, susu, buah, dan sari buah sebaiknya diberikan. i. Batasi minum kopi atau teh, boleh diberikan tetapi harus diencerkan sebab berguna pula untuk merangsang gerakan usus dan menambah nafsu makan.



j. Makanan mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan, hati, telur, daging rendah lemak, bayam, dan sayuran hijau. k. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus, atau dipanggang kurangi makanan yang digoreng. l. Dianjurkan untuk lebih banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak nabati atau lemak tidak jenuh, seperti tempe, tahu, minyak jagung, alpukat, dll. m. Minum air putih 1500-2000 cc (6-8 gelas) sehari n. Kurangi konsumsi garam, vetsin, dan makanan yang menggunakan pengawet o. Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung serat. Kebutuhan serat sehari untuk usia lanjut adalah 25-30 gram. Serat banyak diperoleh dari sayuran dan buah-buahan, serta biji-bijian seperti kacang. p. Konsumsi cukup makanan yang mengandung kalsium, seperti susu, tempe, yogurt, dll. Kalsium penting untuk kesehatan tulang. q. Usahakan waktu makan teratur. Jadwal makan dapat dibuat lebih sering namun porsi kecil. r. Pilihlah makanan yang mudah dikunyah dan mudah dicerna serta hindari makanan yang terlalu gurih dan manis. s. Batasi minum kopi atau teh. t. Hindari rokok dan alkohol