12 0 78 KB
Sejarah Berdirinya Bank Indonesia Konferensi Meja Bundar (KMB) yang berlangsung di Den Haag, Belanda tahun 1949, boleh dikatakan tonggak sejarah berdirinya Bank Sentral di Indonesia. Salah satu keputusan penting KMB adalah menunjuk De Javasche Bank sebagai Bank sentral. De Javache Bank adalah bank komersial dan sirkulasi milik pemerintah Kolonial Hindia Belanda yang sudah berdiri sejak tahun 1828. Dalam UUDS Republik Indonesia artikel 110 disebutkan :
Ada satu Bank Sentral untuk Indonesia.
Penunjukan Bank Sentral dan mengenai susunan serta wewenangnya diatur dalam UU.
Pada tanggal 11 Oktober 1827 De Javasche Bank didirikan dengan modal pertama satu juta Gulden. Unag ini disetor oleh Pemerintah Hindia Belanda bersama “De Nedherlandsche Handel Maatschaappi” (NHM). Dengan berdirinya De Javasche Bank maka uang yang semula diedarkan oleh pemerintah dialihkan ke tangan De Javasche Bank. Bank ini memperoleh monopoli mengedarkan uang kertas. Tugas – tugas yang dilekukan oleh De Javasche Bank ialah :
Mengeluarkan dan mengedarkan uang kertas.
Mendiskonto wesel, surat utang jangka pendek, obligasi negara, dsb.
Menjadi kasir dari pemeritah.
Menyimpan dan menguasai dana – dana devisa.
Bertindak sebagai pusat kliring sejak tahun 1909.
Sejarah Singkat KBI Makassar. Cikal bakal keberadaan Bank Indonesia Makassar adalah sebagai kantor cabang keempat De Javasche Bank yang dibuka pada tanggal 21 Desember 1864. Gagasan untuk mendirikan Kantor Bank Indonesia Makassar sudah timbul sejak lama yaitu beberapa waktu setelah didirikannya De Javasche Bank tanggal 24 Januari 1928. Gagagasan
tersebut
terhambat
oleh
ketetntuan/peraaturan
De
Javasche Bank yang membatasi wewenang direksi untuk melakukan kegiaatan operasi diluar pulau jawa dan kekentuan yang menetapkan pula bahwa bilyet – bilyet Bank (uang kertas bank) sebagai alt pembaaayaaran yang sah yang berlaku di Pulau Jawa dan Madura. Dengan
adanya
ketentuan
yang
dikeluarkan
pada
tanggal
2
November 1859, wilayah opersi De Javasche Bank berubah hingga meliputi seluruh wilayah Hindia Belanda. Berdasarkan hal tersebut maka pada Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 6 Agustus 1864 diputuskan
untuk
mendirikan
kantor
cabang
Mkassar
dengan
persetujuan Gubernur Jendral hindia belanda melalui surat keputusan tanggal 11 Agustus 1864. Adapun peresmiannya dilakukan tanggal 21 Desember 1853 Devasche Bank berubah menjadi Bank Indonesia.
Bank Indonesia pada saat pertama berdiri menggunakan ruang darurat
pada
salah
Nedherlandsche
satu
Handel
ruangan
kantor
Maatschaapij”.
“Factory
Kantor
Bank
Von
De
Indonesia
Cabang Makassar pada bulan Juni 1866 telah memiliki gedung tersendiri
di
jalan
Jampea.
Pada
tahun
1912
KC
Makassar
membangun kantor sendiri di jalan Nusantara. Pembangunan gedung tersebut
dialakukan
bersamaan
dengan
pembangunan
gedung
kantor Jakarta kota dan Bank Indonesia Makassar ke Bank Arsitektur. Dengan adanya perubahan dari Bank Indonesia Makassar ke Bank Indonesia Ujung Pandang, tanggal 4 Maret 1878 bank Indonesia Ujung pandang menempati gedung baru di jalan Jendral Sudirman, sementara gedung lama digunakan oleh Bank Pembangunan Daerah Sul – Sel. Selaku koordinator, KBI Makassar mengkoordinir beberapa KBI yaitu KBI Ambon, Manado, Palu, Kendari dan Ternate. Sementara itu dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya KBI Makassar saat ini dibagi menjadi 2 bidang, terdiri atas 6 seksi dan 2 tim, didukung oleh 79 orang pegawai tetap, 1 orang konsultan PPUK, dan 2 orang pegawai Arta Jasa. Selain itu, KBI Makassar dalam operasionalnya dibantu oleh tenaga honorer yang berada dibawah PT. Bina Karsa Swadaya (PT.BKS) yang merupakan anak perusahaan YKK-Bank Indonesia, yang terdiri dari 7 orang pengemudi 12 orang penjaga malam, dan 5 orang pesuruh. Sejak berdiri sampai sekarang,
kepemimpinan KBI Makassartelah berganti sebannyak 46 kali dengan nama – nama pejabat sebagai berikut :
Urutan Penggantian Pemimpin Bank Indonesia
Masa De Javasche Bank
Juni Mei
1865
J.C Spengler
Juni
191
J.P.A.Ahn
1874
D.Groenefeld
Juli
9 192
P.J.W.Noorduij
Juni
1 192
n E.A.V.Muller W.
1876
J.W. Diemont
Mei
1879
M.L.Van den
Juli
5 193
Mei
1883
Broek H.M.A.C. Broes
Juli
1 193
Schansman D.C. Loman
Juni
2 193
D. Bierstecker J.L. Been
Mei
1886
H.J.J. Hepp
Juni
1893
J.F.H.De
Mei
9 194
Juni
1896
Vendervelde E.M.H.Noothout
Oktober
0 194
J. Koning L. Swaan
Mei
1902
J. Kempen
Juni
0 194
Mei
1905
L. De Koning
Juni
9 195
M. Plantema
Juli
0 195
M. Roeske
Juni
1906
P.F. Van den
Juni
1911
Berg B.J. Schadd
Juni
1917
J.F. Van Rossem
Juni
1 195
L. Martijn
Juli
2 195
P. Bordes
3 Juni
1918
B.J. Schadd
Masa Bank Indonesia Okt.
195
Agus Gelar Datuk
Okt.
4 195
Jan.
197
Wiardi
Radjo Nan Gadang Des.
4 197
Ahmad Siroid
Mar.
7 196
M. R.M. Kamarga
Agust
7 198
Sutedja
Mar.
0 196
R.M.S.
. Juli
2 198
Trisnoatmadja Soedharrunindhit
Sept
1 196
Surjodarmodjo R. Soejoto
Juli
4 198
o Irfano Chamra
. Juli
3 196
G.J. Najoan
Juli
7 199
TontowiDjauhari
Jan
5 196
Mahfud Jakila
Juli
0 199
L Wiwiek Sudibya
Juni
7 196
Irfan Syhendra
Agust
4 199
Sidik Suharto S.
Jan.
8 197
R. Soemartono
. Juni
6 199
Tjarlis Gafar
Nov.
8 200
Djoko Sutrisno
1
1
Struktur Organisasi Kantor Bank Indonesia (KBI) Makassar. Kantor Bank Indonesia (KBI) Makassar dalam melaksanakan tugasnya, mempunyai struktur organisasi yang terdiri aaatas 2 bidang, yaitu bidang Ekonomi Moneter dan dan Perbankan, serta bidang pembayaran dan manajemen interen. Masing – masing bidang tersebut membawahi beberapa seksi. Untuk lebih jelasnya berikut adalah
pembagian
tugas
pada
Kantor
Bank
Indonesia
(KBI)
Makassar : 1. Bidang Ekonomi Moneter dan Perbankan yang terdiri atas 3 seksi, yaitu : a.
Seksi Statistik dan Kajian Ekonomi Moneter. o
Membuaat proposal rencana penelitian ekonomi
regional o
Melakukan penelitian lapangan atau keputakaan
o
Mengumpulkan,
mengelolah
dan
menganalisa
data perbankan dan ekonomi daerah. o
Membuat
masukan
kepada
Pemda
tentang
pengembangan ekonomi daerah yang berkaitan dengan bidang moneter dan perbankan serta masukan ke kantor pusat tentang penyempurnaan ketentuan.
o
Membuat mkalah, pidato dan tanggapn kepada
pihak ke III. o
Menerima,
meneliti
kebenaran,
mengirim,
mencetak, mengkompilasi menatausahakan LBU (Laporan Bulanan Bank Umum), LBPR (Laporan Bulanan Perkreditan Rakyat), LMB (Laporan Mingguan Bank), LKBPP dan SID (Sistem Informasi Debitur). o
Membuat
angka
–
angka
statistik
ekonomi
daaerah dan perbankan o
Mengirimkan angka – angka statistik ekonomi
daerah dan perbankan kepada KBI di Dati II dan pihak yang memerlukan wilayah kerjanya. o
Menatausahakan buku – buku, publikasi lainnya
serta pelaynan perpustakaan. b.
Seksi Pelaksanaan Kebijakan Moneter o
Melaksanakan
dan
menatausahakan
jual-beli SBI/SPBU. o
Membuat laporan perkembangan pasar
uaang ddan modal. o
Membuat laporan perkembangan dan
pemotongan serta penyetoran pajak tabungan masyarakat. o
Menatausahakan
perhitungan bunga kredit likuiditas BI.
dan
melakukan
Melaksanakan
o
lokakarya,
pembinaan
dan konsultasi, evaluasi, bantuan teknis publikasi dan promosi dalam rangka pengembangan usaha kecil. Mengkoordinasikan
o
pelaksanaan
bantuan teknis usaha kecil dalam wilayah koordinasinya khusus bagi KBI kelas II yang berfungsi sebagai koordinator. Melaksanakan rediskonto devisa hasil
o eksport.
Memperhitungkan/mengelola
o
dana
bantuan luaar negeri. c.
Tim Pengawasan Bank. o Melakukan pembinaan terhadap BU (Bank Umum) dan BPR
(Bank
Perkreditan
Rakyat)
yang
menjadi
objek
pengawasannya. o Melakukan pengawasan terhadap BU (Bank Umum) dan BPR
(Bank
Perkreditan
Rakyat)
yang
menjadi
objek
pengawasannya. o Menyelesaikan permohonan izin yang berkaitan dengan kelembagaan dan kegiatan operasional BU dan BPR yang menjadi objek pengawasannya. o Menyediakan permasalahaan pengawasannya.
informasi BU
dan
tentang BPR
yang
kondisi
dan
menjadi
objek
o Menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh BU dan BPR yang menjadi objek pengawasannya. o Menyelesaikan proses pencabutan izin usaha
BU dan
BPR yang menjadi objek pengawasannya. o Memberikan masukan tentang efektifitas kebijaksanaan moneter dan perbankan di wilayah kerja KBI di Dati I. o Memberikan bantuan atas pembinaan dan pengawasan kantor-kantor Bank yang mempunyai Kantor Pusat di wilayah kerja (Non Dedicated Banks). o Melakukan
peran
aktif
dalam
perkembangan yang sehat dari bank
menciptakan
dalam wilayah kerja
(dedicated and non dedicated bank). o Melakukan evaluasi kesesuaian antara komposisi TIM Pengawas dengan bebas tugasnya. 2.
Bidang
Sistem
Pembayaran
dan
Manajemen
Intern, terdiri atas 4 seksi, yaitu: a.
Seksi Kas dan Pengedaran. o Mengelola uang dan warkat-warkaat berharga dalam khazanah harian. o Membukukan
dan
melaksanakan
pembayaran,
penyetoran dan penukaran uang kartal. o Membukukan dan melaksanakan jual beli uang kertas asing.
o Melakukan penelitian uang palsu. o Mengelola uang dan warkat-warkat dalam khasanah besar o Memuat perkiraan kebuthan Kas. o Merencanakan dan melaksanakan remise masuk dan keluar dari dan ke KP/KBI khusus untuk KBI yang berfungsi sebagai koordinator. o Melaksanakan hitung ulang uang eks
peti asli dan eks
setoran bank-bank. o Melaksanakan dan menatausahakan kegiatan pemberian tanda tidak berharga (PTTB) dan pemusnahan uang. o Membuat laporan berkala mengenai dan pengedaran uang. b.
Seksi Akunting dan kliring. o Mengelola rekening nasabah, pemerintah dan pegawai o Menatausahakan kaartu contoh tanda tangan. o Menatausahakan
warkat
pembukuan
yang
akan
diperhitungkan melalui kliring antar Bank. o Penatausahaan peserta kliring. o Mantausahakan dan menyusun hasil kegiaatan kliring. o Menatausahakan cek/BG kosong dan daftar hitam. o Membuat laporan perputaran kliring dan cek/BG kosong c.
Seksi Sumber Daya.
o
Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan
penerimaan,
penempatan,
pembinaan
dan
pemutusan
hubungan kerja. o
Menatausahakan data kepegawaian.
o
Menyelenggarakan pendidikan dan latihan pegawai.
o
Melakukan
kegiatan
yang
berkaitan
dengan
pembayaran gaji, upah dan emolumen, deklarasi biaya sakit, kerja lembur, pinjaman pegawai, cuti, absensi, THT dan kesejahteraan pegawai lainnya. o
Membuat laporan berkala yang berkaitan dengan
kepegawaian. o
Mengkoordinasikan
penyusunan
RKAT
dan
mengevaluasi dan PKAT KBI. o
Menatausahakan
dan
melaksakan
pengadaan
barang dan jasa. o
Melaksakan dan melaksakan pengadaan barang
dan jasa. o
Melaksanakan
dan
melaksanakan
pengadaan
barang dan jasa. o
Melaksanakan
pemeliharaan
gedung,
inventaris
kantor, rumah dinas, rumah istirahat dan perabotnya serta sarana lainnya.
Menyelesaikan tagihan listrik, air, telepon dan gas
o
serta sarana lainnya. Membuat laporan berkala yang berkaitan dengan
o logistik. d.
Seksi sekretariat, komunikasi dan pengamanan. o Menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan aspek hukum. o Menatausahakan surat warkaat. o Mengoperasikan alat komunikasi keluaar-masuk (telepon, fax, dan telex) pemberian dan pencocokan kode rahasia telex. o Menatausahakan
dan
melaksanakan
pengamanan
gedung, kantor, tata tertib kantor, remisi, kas mobil, rumah dinas, dan rumah peristrihatan serta sarana lainnya. o Merencanakan
dan
melaksanakan
pelatihan
yang
berkaitan dengan tugas pengamanan. o Membuat laporan berkala mengenai kesekertariatan, komunikasi, dan pengamanan.