25 0 837 KB
SEMINAR PROPOSAL
Pembuatan Roti Manis dengan Penambahan Spirulina Platensis dan Daun Kelor sebagai Makanan Alternatif Tinggi Protein Oleh : AINUN FADILA ROHANI NIM 10021181722017 Dosen Pembimbing : FERANITA UTAMA, SKM, M.Kes
POKOK PEMBAHASAN Tujuan Penelitian
Latar Belakang Metode Penelitian Tinjaun Pustaka
Lampiran
1 LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG Masalah kesehatan masyarakat seperti gizi kurang masih sering terjadi di dunia
Salah satu masalah kekurangan zat gizi makro yang masih menjadi perhatian besar ialah kurang energi protein (KEP)
ROTI MANIS berbasis Spirulina platensis dan Daun Kelor
Salah satu cara yang dapat dilakukan guna memenuhi kebutuhan protein adalah dengan mengkonsumsi makanan fungsional atau suplemen yang mengandung protein tinggi
Spirulina platensis dan Daun Kelor
2 TUJUAN PENELITIAN
TUJUAN PENELITIAN utama
Meningkatkan kandungan protein pada roti manis dengan penambahan Spirulina platensis dan daun kelor sebagai makanan alternatif tinggi protein. Menganalisis kandungan protein pada roti manis
Membandingkan nilai protein yang terkandung dalam roti manis berbasis Spirulina platensis dan roti manis berbasis daun kelor Menganalisis hasil uji organoleptik dari roti manis dengan penambahan Spirulina platensis dan daun kelor
KHUSUS
3 TINJAUAN PUSTAKA
Kerangka teori Pencegahan Kurang Energi Protein
Suplementasi
Modifikasi Makanan
Perubahan Diet
Fortifikasi
Pembuatan Roti Manis dengan penambahan Spirulina platensis dan Daun Kelor sebagai Makanan Alternatif Tinggi Protein
Uji organoleptik : Uji Hedonik
Uji Kandungan Zat Gizi : Analisis Protein
*Sumber : Modifikasi Katona dan Apto (2008)
Kerangka konsep
Pembuatan Roti Manis dengan penambahan Spirulina platensis dan Daun Kelor sebagai Makanan Alternatif Tinggi Protein
Variabel Bebas : Roti Manis dengan penambahan Spirulina platensis dan Daun Kelor sebagai Makanan Alternatif Tinggi Protein
Variabel Terikat : 1. Uji Organoleptik : Warna, Tekstur, Aroma, Rasa dan Tingkat Kesukaan (Uji hedonik) 2. Analisis Zat Gizi : Kandungan Protein
Penelitian Terdahulu
Nutritional and Physicochemical Characteristic Bread Enriched with Microalgae Spirulina platensis (Burcu Ak et al., 2016)
Kandungan Zat Gizi dan Tingkat Kesukaan Roti Manis Subtitusi Tepung Spirulina sebagai Alternatif Makanan Tambahan Anak Gizi Kurang (Eveline Sugiharto, 2014)
1. Penambahan mikroalga mengakibatkan peningkatan kandungan gizi pada roti 2. Pengayaan dengan spirulina memiliki pengaruh signifikan terhadap senyawa volatil roti 3. Roti dengan spirulina memiliki efek positif pada pengambatan pertumbuhan jamur di suhu ruang
1. Terdapat pengaruh substitusi tepung spirulina terhadap kadnungan gizi pada roti manis. 2. Terdapat pengaruh substitusi tepung spirulina terhadap tingkat kesukaan
Karatkteristik Roti Tawar substitusi Tepung Kentang (Solanum tuberosum) dengan Penambahan Tepung Daun Kelor 1. Roti dengan penambahan tepung daun kelor sebesar 20% menghasilkan roti dengan kandungan protein sebesar 2,26% 2. Uji organoleptik roti tawar pada warna hijau (1,97), flavor kelor (2,44), tekstur (3,06), kesukaan keseluruhan (2,51)
4 METODE PENELITIAN
Prosedur Kerja Desain Penelitian
Pembuatan Roti Manis (15% Spirulina platensis;15% Daun Kelor; Kontrol
Eksperimental
dengan rancangan acak
Roti Manis Spirulina
Roti Manis Daun Kelor
Roti Kontrol
sederhana
dimana terdapat 3 macam perlakuan.
Uji Organoleptik : Uji Hedonik
Roti Kontrol
Analisis Zat Gizi : Kandungan Protein
Jenis Data
Cara & Alat Pengambilan Data
Pengolahan Data
• •
Primer : Form kuisiner uji organoleptik (uji hedonik) Sekunder : Data kandungan gizi
Eksperimen, Pencatatan, Dokumentasi, Riset Internet
Software (Editing, Coding, Tabulating)
Validitas Data
Analisis Data
Penyajian Data
Pengukuran validitas faktor yaitu
•
Uji Normalitas
Bentuk teks, tabel dan grafik
mengkorelasikan antara skor faktor
•
Uji one way Anova (jika
sesuai
data bedistribusi normal)
diperoleh
dengan skor total faktor. Layak atau
tidaknya suatu item yang akan digunakan,
diketahui
dengan
•
Kruskall wallis (jika tidak
melakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap valid jika
berdistribusi normal)
•
Uji
Duncan (untuk
uji
organleptik)
berkorelasi signifikan terhadap skor total.
Uji statistik non parametrik,
•
Indepnsent
t-test (untuk
hasli analisis protein
dengan
data
yang
5 LAMPIRAN
Form Uji Organoleptik
TERIMAKASIH