Sholat Sunnah Lengkap [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tuntunan Praktis Sholat Sunah 1. Shalat Sunah Rawatib Shalat rawatib adalah shalat sunah yang mengiringi shalat fardhu, baik yang dilakukan sebelum (qabliyah) maupun sesudahn (ba’diyah) shalat fardhu. Hukum mengerjakan shalat sunar rawatib ada yang sunah muakkad, yaitu sunah yang tidak begitu dianjurkan. Shalat sunah rawatib yang muakkad terdiri dari : 1. 2. 3. 4. 5.



Dua rakaat sebelum sholat subuh Dua rakaat sebelum sholat zuhur Dua rakaat sesudah sholat zuhur Dua rakaat sesudah sholat magrib Dua rakaat sesuadah sholat isya



Sedangkan shalat sunah rawatib yang ghairu muakkad terdiri dari : 1. Dua rakaat sebelum zuhur (bagi yang mengerjakan shalat qabliah sebanyak empat rakaat, dua rakaat pertama menjadi sunah mauakkad dan dua rakaat setelahnya adalah ghairu muakkad) 2. Dua rakaat sesudah shalat zuhur (bagi yang mengerjakan shalat sunah ba’diyah sebanyak empat rakaat, dua rakaat yang pertama adalah sunah muakkad dan dua rakaat berikut adalah sunah ghairu muakkad) 3. Empat rakaat sebelum shalat ashar 4. Dua rakaat sebelum shalat magrib 5. Dua rakaat sebelum shalat isya Waktu menegerjakan shalat ini adalah sebelum atau setelah menerjakan shalat fardhu pada masing-masing waktunya. -



Shalat sunah qabliyah subuh harus dilakukan sebelum menegerjakan sholat subuh Shalat sunah qabliyah zuhur dilakukan sebelum melakukan shalat zuhur Shalat sunah ba’diyah zuhur dilakukan sesudah melakukan shalat zuhur Shalat sunah qabliyah asar dilakukan sebelum melakukan shalat ashar Shalat sunah qabliyah magrib dilakukan sebelum melakukan shalat magrib Shalat sunah ba’diyah magrib dilakukan sesudah melakukan shalat magrib Shalat sunah qabliyah isya dilakukan sebelum melakukan sholat isya Shalat sunah ba’diayah isya dilakukan sesudah melakukan shalat isya



Cara Mengerjakannya Gerakan dalam bacaan dalam shalat sunah rawatib sama dengan shalat fardhu atau shalat sunah yang lain, dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Namun, shalat rawatib ini dilakukan secara berjamaah, tanpa azan dan iqamat, serta niatnya tergantung dengan shalat yang dilakukan. Niat Shalat Sunah Rawatib 1. Niat shalat sunah sebelum shalat subuh



‫أ صلى سنة الصبح ركعتين قبلية ِل تعلى‬ Ushallii sunnatash shubhi rak’ataini qabliyatan lillahita’ala.



“Aku niat mengerjakan shalat sunah dua rakaat sebelum subuh karena Allah Ta’ala.” 2. Niat shalat sunah sebelum shalat zuhur



‫لِلَتَعَلَى‬ ََ ََ‫أصَلَىَسَنَةََاَلَظَهَرََرَكَعَتَيَنََقَبَلَيَة‬ Ushallii sunnatazh zhuhri rak’ataini qabliyatan lillahita’aala “Aku niat mengerjakan shalat sunah dua rakaat sebelum zuhur karena Allah ta’ala.” 3. Niat shlat sunah sesudah shalat zuhur



‫أصلىَسنةَاَظهرَركعتينَبعديةََلِلََتَعَلَى‬ Ushalli sunnatazh zhuhri rak’ataini ba’diyatan lillahita’aala. “aku niat mengerjakan shalat sunah dua rakaat sesudah zuhur karena Allah ta’ala. 4. Niat Sholat Sunah sebelum asar



‫أصلىَسنةَالعصرَركعتينَقَبَلَيَةََلِلَتعلى‬ Ushallli sunnatal ashri rak’ataini qabliyatan lillahita’ala. “Aku niat mengerjakan shalat sunah dua rakaat sebelum ashar karena Allah Ta’ala. 5. Niat shalat sunah sesudah shalat magrib



‫أصلىَسنةَالمغربَركعتينَبعديةَلِلَتعلى‬ Ushallii sunnatal maghribi rak’ataini ba’diyatan lillahita’ala. “Aku niat mengerjakan shalat sunah dua rakaat sesudah magrib karena Allah Ta’ala.” 6. Niat shalat sunah sebelum shalat isya



‫أصلىَسنةَاَلعشاءََركعتينَقبليةَلِلَتعلى‬ Ushalli sunnatal ‘isyaa’i rak’ataini qabliyatan lillahita’aala. “Aku niat mengerjakan shalat sunah dua rakaat sebelum isya karena Allah Ta’ala.” 7. Niat shalat sunah sesudah shalat isya



‫أصلىَسنةَاَلعشاءََركعتينَبعديةَلِلَتعلى‬ Ushalli sunnatal ‘isyaa’i rak’ataini ba’diayatan lillahita’aala. “Aku niat mengerjakan shalat sunah dua rakaat sesudah isya karena Allah Ta’ala.” Keistimewaannya Hikmah dan keistimewaan yang terdapat dalam shalat sunah rawatib sangat banyak, bahkan manfaatnya akan dirasakan didunia. Rasulullah pernah mengatakan bahwa dua rakaat sebelum subeh lebih baik dari pada dunia beserta isinya. Rasulullah pun tidak pernah meninggalkan. Bahkan, beliau menyempatkan shalat sunah ini pada saat berpergian dan dalam keadaan sakit. Rasulullah bersabda,



‫َالرَكعتتينَعندََطلوَعَالفجرَلهماَأحبَإل َيَمنَالدَنياَجمَيعا‬ َ ‫فيَشأَن‬ “Dua rakaat fajar ( shalat sunah sebelum subuh )itu lebih baik dari pada dunia dan seisinya.”(HR Muslim)



Abu Hurairah pernah menceritakan bahwa Rasulullah bersabda,



َ‫مَنَصلىَأربعَركعاَتٍَبعدَزوالَلشَمسَيحسنَقرَاءته َنَوركوَعه َنََوسجوَده َن‬ َ‫صلَىَمعهَسبعنَألفَملكَيستغفرَونَلهَحتىَاللَيل‬ “Siapa saja yang shalat empat rakaat setelah bergesernya bayangan matahari dengan bacaan, rukuk, dan sujud sebaik mungkin maka tujuh puluh ribu malaikat akan memintakan rahmat dan ampunan kepada Allah sampai malam hari tiba. 2. Shalat Dhuha Shalat sunah dhuha adalah shalat sunah yang dilkaukan pada waktu pagi hari atau pada waktu dhuha. Waktu dhuha dimulai ketika matahari naik setinggi tombak, kira-kira mulai jam tujuh pagi. Hukum mengerjakan shalat sunah dhuha adalah sunah. Waktu mengerjakan shalat dhuha dimulai pada saat matahari muali naik setinggi satu tombak, juga ketika matahari bersinar penuh menghiasi kira-kira seperempat dari langit dan masih berada disisi timur. Sementara waktu habisnya shalat sunah dhuha adalah masuknya waktu zuhur. Cara Mengerjakan Shalat Dhuha Mengerjakan shalat dhuha sama seperti shalat sunah lainnya, baik dalam gerakan maupun bacaan tapi berbeda dalam niatnya. Niat Shalat Dhuha



‫َلِلَتعالى‬ َ ‫اصليَسنَةَالضحىَركعتين‬ Ushallii sunnatadh dhuhaa rak’ataini lillahi ta’aala. “Saya berniat mengerjakan shalat sunah dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala.” Jumlah Rakaatnya Jumlah rakaat shalat dhuha paling sedikit dua rakaat dan paling banyak delapan rakaat. Ada juga yang berpendapat bahwa shalat dhuha harus dilakukan sebnayak delapan rakaat. Hal ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan dari Ummu Hani, saudara perempuan Ali bin Abi Thalib yang menuturkan.



َ ٍ ‫أن َالنَبب َى َيو َم َفتح َمكَت َاغتسل َفى َبيتها َفصلَى َثمان َركعا‬ َ‫ت َفمارأيته َصلَى َ َصالة‬ َ‫فَمنهاَغيرَأََنَهَيتمَالرَكوعَوالسجود‬ َ ‫أخ‬ “Pada hari fathu makkah (pembebasan toko mekah), Rasulullah mandi dirumahnya (Ummu Hani), lalu mengajarkan shalat dhuha sebanyak delapan rakaat. Aku tidak



melihatnya sholat kurang dari jumlah tersebut, kecuali mengerjakan dengan sujud ruku yang sempurna.”(HR Bukhari dan Muslim) Ada juga yang mengatakan bahwa jumlah shalat dhuha itu sebanyak empat rakaat. Hal ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Aisyah yang menuturkan.



‫كانَالنَبيَصلَىَهللاَعليهَوسلَمَيَصليَالضحاَأربعَركعاَتٍَويزَيدَماشاَءَهللا‬ “Rasulullah mengerjakan shalat dhuha hanya empat rakaat, dan beliau menambah beberapa yang dikehendakinya.”(HR Muslim) Bacaan Surat Ketika Shalat Dhuha Surat yang dianjurkan untuk dibaca pada rakaat pertama shalat dhuha adalah surat AsySyams, dan pada rakaat kedua membaca surat Ad-Dhuha. Atau, bisa juga dengan membaca surat Al-Kafirun pada rakaat pertama dan Al-Ikhlas pada rakaat kedua setelah surat Al-Fatihah. Keistimewaan Mengerjakan Apabila shalat dhuha dikerjakan dengan rutin, Allah akan mengampuni dosa-dosa yang pernah dilakukan. Hal ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah yang menuturkan bahwa Rasulullah pernah bersabda,



َ‫منَحاَفظَعلىَشفعةَالضحىَغفرَلهَذنوبهَوإنَكاَنتَمثلَزبدََالبحر‬ “Seseorang yang rutin mengerjakan shalat dhuha maka dosanya akan diampuni meski sebanyak buih air laut”(HR At- Tarmidzi) Abu Dzar meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Membaca shalawat padaku adalah sedekah. Setiap bacaan tasbih adalah sedekah. Setiap bacaan tahmid adalah sedekah. Setiap bacaan tahmid adalah sedekah. Setiap bacaan takbir adalah sedekah. Setiap memerintah pada suatu kebaikan adalah sedekah. Setiap mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Semua itu sudah cukup bagimu dengan melakukan dua rakaat shalat dhuha.”(HR Muslim) Doa Sesudah Shalat Dhuha



َ‫الله َم َا َن َالضحاء َضحاءك َوالبهاء َبهائك َوالجمال َجمالك َوالق َوة َق َوتك َوالقدرة َقدَرتك‬ َ‫سماء َفانَزله َوان َكان َفىَاالرض َفاخرجه‬ َ ‫والعصمة َعصمتك َالله َم َان َكان َرَزقىَفىَال‬ َ‫وان َكان َمعسرا َفيسره َوان َكان َحراما َفطهره َوان َكان َبعيدا َفقربه َبحق َضحائك‬ ‫صالحين‬ َ ‫وبهائكَوجمالكَوق َوتكَوقدرتكَاتنىَمَااتيتَعبادكَال‬ Allahumma innadh dhuhaa’a dhuhaa’uka wal bahaa’a bahaa’uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal ishmata ishmatuka. Allahumma in kaana rizqii fiis samaa’i fa anzilhu wa in kaana fil ardhi fa akhrajhu wa in kaana mu’siran fa yassirhu wa in kaaana haraaman fa thahirhu wa in kaana ba’iidan fa qarribhu bi haqqi dhuhaa’ika wa bahaa’ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika wa qudratik aatini maaaataota ‘ibadakash shaalihiin. “Ya Allah, waktu dhuha ini adalah waktu dhuha-Mu keelokan ini adalah keelokan-Mu. Keindahan ini adalah keindahan-Mu. Kekuatan ini adalah kekuatan-Mu. Kekuasan ini adalah kekuasaan-Mu. Perlindungan ini adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezeki ku



masih dilangit maka turunkanlah. Jika rezekiku ada dibumi maka keluarkanlah. Jika rezekiku sulit maka mudahkanlah. Jika rezekiku haram maka sucikanlah. Jika rezekiku masih jauh maka dekatkanlah. Semua berkat dhuha- Mu, keagungan-Mu, keelokan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan Kekuasaan-Mu. Limpahkanlah krpada kami segala yang telah engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh.” 3. Shalat Tahajud Tahajud adalah shalat sunah yang dilaukan pada malam hari setelah tidur, meskipun tidurnya hanya sebentar. Karenanya, bila shalat ini dilakukan sebelum tidur ia tidak lagi dapat dinamakan shalat tahajud, melainkan hanya shalat malam biasa, seperti halnya shalat sunah yang lain. Hukum mengerjakan shalat tahajud adalah sunah muakkad. Waktu Mengerjakannya Waktu mengerjakan shalat tahajud sesudah mengerjakan shalat isya hingga msuk waktu subuh. Sepanjang malam itu menjadi tiga bagian, salah satunya (sepertiga malam terakhir) adalah waktu paling utama mengerjakan shalat tahajud. Pembagian waktu malam adalah sebagai berikut. a. Sepertiga malam pertama : antara pukul 20.30 sampai dengan pukul 23.00 b. Sepertiga malam kedua :antara pukul 23.00 sampai dengan pukul 01.30 c. Sepertiga malam ketiga : antara pukul 01.30 sampai dengan masuknya waktu subuh. Ini merupakan waktu mengerjakan shalat tahajud yang paling utama. Cara Mengerjakannya Cara mengerjakannya sama seperti shalat sunah lainnya perbedaan hanya pada niatnya. Niat shalat Tahajud



‫اصلىَسنَةََالتَهجدََركعتينََللََتعالى‬ Ushalli sunnatat tahajjudi rak’ataini lillahi ta’aala. “saya berniat mengerjakan shalat sunah tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala.” Jumlah Rakaatnya Jumlah rakaatnya shalat tahajud paling sedikit dua rakaat dan paling banyak tidak terbatas. Doa Setelah Shalat Diriwayatkan dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa Rasulullah setiap kali terjaga pada malam hari pasti melaksanakan shalat tahajud. Setelah selesai mengerjakannya, beliau membaca doa berikut.



ََ‫سموات‬ َ ‫َولكََالحمدََانتََمالكََال‬.‫سمواتََواالرضََومنََفيه َن‬ َ ‫الله َمََلكََالحمدََانتََقيمََال‬ ََ‫َولكََالحمدََانت‬.‫سمواتََواالرضََومنََفيه َن‬ َ ‫َولكََالحمدََانتََنورََال‬.‫واالرضََومنََفيه َن‬ ََ‫الحقََووعدكََالحقََولقاءكََحقََوقولَكََحقََوالجنَةََحقََوالنَارََحقََوالنَبيونََحقََمح َمد‬ ََ‫َالله َمََلكََاسلمتََوبكََامنتََوعليكََتوكَلتََواليك‬.‫ساعةََحق‬ َ ‫صلَىَهللاََعليهََوسلَمََحقََوال‬ َ‫انبتََوبكََخاصمتََواليكََحاكمَتََفاغفرليََماقدَمتََوماَا َخرتََوماَاسررتََوماَاعلنتََوما‬ َ‫َوالََحولََوالََق َوةََاالَََبالل‬.‫َانتََالمقدمََوانتََالمؤخرََالالهََاالَََانت‬.‫انتََاعلمََبهََمني‬



َ‫العليَالعظيم‬ Allahumma lakal hamdu anta qayyuumus samaawaati wal ardi wa man fiihinna wa lakal hamdu antal haqqu wa wa’dukal haqqu wa liqaa uka haqqu wa qauluka haqqun waljannatu haqqu wa naaru haqqun wa nabiyunna haqqun wan naaru haqqun wa nabuyuuna haqqun wa naaru haqqu wa nabiyyuna haqqun wa muhammadun shallalahu’alaihi wa salam haqqu was saa’atu haqqu. Allahumma laka aslamtu wa bika aamantu wa’alaika tawakkaltu wa ilaika anabtu wa bika khaashamtu wa ialaika haakamtu fagfirllii ma qaddamtu wa maa akhkhartu wa ma asrartu wa maa a’lantu antal muqaddimu wa antal muakhkhiru. Laa ilaaha illaa anta wa laa hawla wa laa quwwata illa billaahil ‘aliyyil’ azhiim. “Ya Allah, segala puji hanya bagi-Mu. Engkau penegak langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mulah segala puji. Engkau benar. Perjumpaan dengan –Mu benar. FirmanMu benar. Surga itu benar. Neraka itu benar. Para nabi itu benar. Nabi Muhammad itu benar hari kiamat juga benar. Ya Allah, kepada-Mulah saya berserah diri. Denganmu saya beriman –percaya. Kepada-Mu saya kembali. Dengan-Mu saya beriman –percaya. Kepada-Mu saya bertakwa. Kepada-Mu say meminta putusan. Ampunilah dosa-dosaku yang terdahulu dan dosa yang terakhir, yang tersembunyi dan nampak. Enkaulah Zat yang maha mengakhiri dan maha mendahulukan. Tiada tuhan yang layak disembah selain Engkau tidak ada daya dan kekuatan selain dengan pertolongan Allah yang mahaluhur dan Mahaagung.”(HR. Bukhari dan Muslim). 4. Shalat Sunah Tarawih Shalat tarawih adalah shalat sunah yang dikerjakan pada malam hari, setelah shalat isya selama bulan Ramadhan. Hukum mengerjakan shalat tarawih adalah sunah muakkad. Waktu Mengerjakan Shalat Tarawih Waktu mengerjakan shalat tarawih adalah setelah mengerjakan shalat isya hingga menjelang masuk waktu subuh. Cara Mengerjakannya Bacaan dan gerakan dalam shalat sama seperti shalat sunah lainnya. Hanya niatnya yang berbeda. Shalat ini dapat dikerjakan secara berjamaah atau sendiri.



Niat Shalat Tarawih



‫اصلىَسنَةَالتَراويحَركعتينَللَتعالى‬ Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini lillaahi ta’aala. “Saya berniat mengerjakan shalat sunah tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala.” Jumlah Rakaatnya Ada dua pendapat mengenai jumlah rakaat shalat tarawih. Pendapat pertama menyebutkan bahwa jumlah rakaat shalat tarawih sebanyak dua puluh rakaat. Pendapat kedua menyebutkan bahwa jumlah rakaat sebanayak delapan rakaat. Masing-masing dikerjakan dalam dua rakaat dalam satu malam. Pendapat yang mengatakan bahwa shalat



tarawih dikerjakan delapan rakaat ditambah witir tiga rakaat berdasarkan hadist yang diriwayatkan Aisyah bahwasanya Rasulullah saw tidak pernah menambah atau mengurangi jumlah rakaat tarawihnya dari jumlah rakaat tersebut, hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Ibn Khuzaimah dan Ibn Hibbah. Sementara pendapat kedua yang mengatakan dua rakaat berdasarkan praktik shalat tarawih pada masa Umar dan Utsman yang mengerjakan dua puluh rakaat shalat tarawih ditambah tiga shalat witir. Ada pula pendapat lain yang mengatakan bahwa shalat dikerjakan dengan tiga puluh enam rakaat, hal ini sebagaiman dikejakan oeleh imam Malik dan penduduk Madinah. Doa Setelah Shalat Tarawih



َ ‫َول‬.‫صالةَحافظين‬ َ‫َولما‬.‫لزكاةَفاعليَن‬ َ ‫َولل‬.‫َوللفرائضَمؤدين‬.‫لله َمَاجعلناَبااليمانَكاملين‬ َ‫َوَفىَالدنيا‬.‫َوعنَالَلغوَمعرضين‬.‫َوبالهدىَمتمسكين‬.‫َولعفوكَراجين‬.‫عندكَطالبين‬ َ.‫َوعلىَالبالءَصابريَن‬.‫َوللنَعماءَشاكرين‬.‫َوبالقضاءَراضين‬.‫َوفىَاآلخرةَراغبين‬.‫زاهدين‬ َ‫َوالى‬.‫وتحتَلَواءَمح َمدٍَصلَىَهللاَعليهَوسلَمَيومَالقيامةَسائرينَوالىَالحوضَواردين‬ َ.‫َومنَحو ٍرعي ٍنَمتزوجيَن‬.‫َوعلىَسريرالكرامةَقاعدين‬.‫َومنَالنَارَناجين‬.‫الجنَةَداخلين‬ َ‫َومنَلب ٍنَوعس ٍلَمصفًّى‬.‫َومنَطعامَالجنَةَآكلين‬.‫قَوديباجٍَمتلبسين‬ ٍ ‫ومنَسَند ٍسَواستبر‬ َ‫َمعَالَذينَانعمتَعليهمَمنَالنَبيينَوالصديقَين‬.‫َواباريقَوكأ ٍسَمنَمعين‬ ٍ ‫َباكوا‬.‫شاربين‬ َ ‫ب‬ ‫َذلكَالفضلَمنَهللاَوكفىَباللَعليما‬.‫صالحينَوحسنَاولئكَرفيقا‬ َ ‫والشهدآءَوال‬. َ‫َوالتَجعلناَمن‬.‫الله َمَاجعلناَفىَهذهَاللَيلةَالشَهرالشَريفةَالمباركةَمنَالسعداءَالمقبولين‬ َ‫َبرحمتكَياارحم‬.‫َوصلَىَهللاَعلىَمح َمدٍَوآلهَوصحبهَاجمعين‬.‫االشقياءَالمردودين‬ َ‫الراحمينَوالحمدَللَربَالعالمين‬ َ . Allaahummaj’alnaa bil iimaani kaamiliin wa li faraa’idhika muaddiin wa ‘alash-shalawaati muhaafizhiin wa liz zakaati faa’illiin wa limaa’ indaka thaalibiin wa li’ afwika raajiin wa bil hudaa mutamassikiin wa’ anil laghwi mu’ridhin wa fid dun-yaa zaahidiin wa fil aakhirati raaghibiin wa bil qadhaa’i raadhiin wa bin na’maa’i syaakiriin wa’alal balaa’i shaabiriin wa tahta liwaa’i sayyidinaa muhammadin yaumal qiyaamati saa’iriin wa’ alal haudhi waaridin wa fil jannati daakhiliin wa minan nari naajin wa’alaa sariiratil karaamati qaa’idiin wa bi huurin ‘iin mutazawwijinwa min sundusin wa istabraqin wa diibaajin mutalabbisiin wa min tha’aamil jannati aakillin wa min labanin wa’asalin mushaffaini syaaribiin bi akwaabin wa abaariqa wa ka’sin min ma’iin ma’al ladziina an’amta’alaihiimim minan nabiyyinaa wash shiddiiqiina wash syuhada’i was shaalihiin wa hasanu ulaa’ika rafiqa. Dzaalikal fadhlu minallaah wa kafaa billaahi ‘aliima. InnAllaha wa mala ikatahuu yushalluuna ‘alaan nabiy ya ayyuhaal ladziina aamanuu shalluu ‘alaihi wa sallimuu tasliima wa aakhiru da’waahum ‘anil hamdu lillaahi rabbil’aalamiin. Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang melaksanakan kewajiban-kewajiban terhadap-Mu, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akherat , yang ridha dengan ketentuan, yang bersyukur atas nikmat yang diberikan, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, sampai kepada telaga (yakni telaga Nabi Muhammad) yang masuk ke dalam surga, yang duduk di atas dipan kemuliaan, yang menikah de¬ngan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan



surga, yang minum susu dan madu yang murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka sebaik-baik teman kami. Demikianlah kemurahan dari Allah. Cukuplah Allah saja yang maha mengetahui. Ya Allah jadikanlah kami pada bulan yang mulia ini sebagai orang yang bahagia yang terterima dan jangan jadikan kami sebagai orang yang tidak beruntung dan tertolak. Semua nya dengan rahmat-Mu, wahai Zat yang paling penyayang diantara penyayang. Sesungguhnya Allah dan para malaikat membaca shalawat pada Nabi saw. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawat dan ucapkan salam pada beliau. Doa mereka yang terakhir adalah segala puji bagi Allah, Thuan seluruh alam.” 5. Shalat Witir Shalat witir adalah shalat yang dilakukan setelah shalat isya dengan rakaat ganjil. Jumlah rakaatnya mulai dari satu rakaat , tiga rakaat, dan seterusnya. Menurut Asy-Syafi’i, Ahmad bin Hanbal, dan malik hukum menegrjakannya adalah sunah muakkad. Sementara menurut majhab imam Abu Hanifah, mengerjakan shalat witir hukumnya wajib. Waktu Mengerjakannya Waktu mengerjakan shalat witir adalah setelah shalat isya sampai terbit fajar ( terbit waktu subub). Hal ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan dar Abu Sa’id Al-Khudri yang meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda,



‫أوترواقبلَأنَتصبحوا‬ “Shalat witirlah kalian sebelum tiba waktu subuh.”(HR Muslim) Cara Mengerjakannya Gerakan dan bacaan sholat sunah witir sama dengan sholat sunah lainnya, hanya niatnya yang berbeda. Jika witir dilakukan satu rakaat, berati satu salam. Jika tiga rakaat, bisa dilakukan dengan shalat dua rakaat kemudian salam, lalu satu rakaat dan salam. Atau, dapat dilakukan dengan tiga rakaat sekaligus dengan sekali salam. Niat Shalat Witir 1. Niat Sholat Witir Yang Dua Rakaat



‫لل تَعَالَى‬ ‫سنًّةَ ا ْل هوتْ هر َر ْك َعت َ ْي هن ه‬ َ ُ‫ا‬ ُ ‫ص هلِّى‬ Ushallii sunnatal witri rak’atani lillahi ta’aala. “Saya berniat mengerjakan shalat sunah witir dua rakaat karena Allah Ta’ala. 2. Nia sholat Witir Yang Satu Rakaat



‫لل تَعَالَى‬ ‫سنًّةَ ا ْل هوتْ هر َر ْك َعة ه ه‬ َ ُ‫ا‬ ُ ‫ص هلِّى‬ Ushallii sunnatal witri rak’atani lillahi ta’aala. “Saya berniat mengerjakan shalat sunah witir dua rakaat karena Allah Ta’ala.” Jumlah Rakaatnya Jumlah rakaat shalat witir adalah bilangan ganjil. Paling sedikit satu rakaat dan paling banyak sebelas rakaat.



Surat yang dibaca Surat yang dianjurkan dibaca pada rakaat pertama shalat witir setelah membaca surat AlFatihah adalah surat A’la, kemudiian pada rakaat kedua yang dianjurkan membaca surat Al-Kafirun dan rakaat yang ketiga surat Al-Ikhlash disambung dengan surat Al-Falaq dan An-Nas. Doa Sesudah Shalat Witir



َ‫ َونسألكَ َيقينا‬،‫ َونسألكَ َعلما َنافعا‬،‫ َونسألكَ َقلبا َخاشعا‬،‫الله ََم َإنَا َنسـألكَ َايَمانا َدائما‬ ََ‫ َونسألكَ َالعفو‬،‫ َونسألكَ َخيرا َكثيرا‬،‫ َونسألكَ َديناقيما‬،‫ َونسألكَ َعمالَ َصالحا‬،‫صادقا‬ َ،‫َونسألكََالغناءََعنََالنَاس‬،‫َونسألكََالشكرََعلىَالعافية‬،‫َونسألكََتمامََالعافية‬،‫والعافية‬ َ‫الله َمََربَناَتقبَلََمنَاَصالتناَوصيامناَوقيامناَوتخشعناَوتضرعناَوتعبدناَوتممََتقصيرنا‬ ََ‫َوصلَىَهللاََعلىَخيرََخلقهََمح َم ٍدََوعلىَالهََوصحبه‬.‫ََالرحمين‬ َ ‫ياَاللََيااللََيااللََياارحم‬ َ‫َوالحمدََللََربََالعالمين‬،‫اجمعين‬. Allahumma innaa nas'aluka iimaanan daaimaan, wan'asaluka qalban khaasyi'an, wanas'aluka 'ilman naafi'an, wanas'aluka yaqiinan shaadiqon, wanas'aluka 'amalan shaalihan, wanas'aluka diinan qayyiman, wanas'aluka khairan katsiran, wanas'alukal 'afwa wal'aafiyata, wanas'aluka tamaamal 'aafiyati, wanas'alukasyukra 'alal 'aafiyati, anas'alukal ghinaa'a'aninnaasi. Allahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa waqiyaamanaa watakhusy-syu'anaa watadhorru'anaa wata'abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allaahu yaa allaahu yaa allaahu yaa arhamar raahimiin. washallallaahu 'alaa khairi khalqihi muhammadin wa'alaa aalihi washahbihi ajma'iina, walhamdu lillaahi rabbil 'aalamiina. "Ya Allah. Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyu', kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami memohon kepada-Mu amal yang shaleh, kami memohon kepada-Mu agama yang lurus, kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan afiat, kami memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna, kami memohon kepada-Mu syukur atas kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu terkaya dari semua manusia.""Ya Allah, Tuhan kami. Terimalah dari kami shalat kami, puasa kami, shalat malam kami, kekhusyu'an kami, kerendahan hati kami, ibadah kami. Sempurnakanlah kelalaian atau kekurangan kami, Ya Allah Ya Allah Ya Allah Wahai Dzat yang Paling Penyayang diantara para penyayang. Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada sebaik-baiknya makhluk-Nya, Muhammad, keluarga dan sahabatnya semua, dan segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam." 6. Shalat Awwabin Shalat awwabin adalah shalat sunah yang bertujuan agar lebih mendekatkan diri kepada Allah. Dinamakan shalat awwabin karna orang yang mengerjakannya telah bertobat kepada Allah dari perbuatan maksiat yang dikerjakan pada siang harinya. Shalat ini dinamakan juga shalat orang yang lalai. Hukum mengerjakan shalat awwabin adalah sunnah muakkad. Waktu Mengerjakannya Waktu mengerjakan shalat awwabin adalah antara waktu magrib dan isya, yang dilakukan sesudah mengerjakan shalat ba’diyah magrib. Cara Mengerjakannya



Cara mengerjakan shalat ini sama seperti shalat sunah lainnya. Hanya niatnya yang berbeda. Niat Shalat Awwabin



‫اصلىَسنَةَاأل َوابينَركعتينَللَتعالى‬



Ushallii sunnatal awwaabiina rak’ataini lillahi ta’aalaa. “Saya berniat mengerjakan shalat sunnah awwabin dua rakaat karena Allah Ta’ala.” Jumlah Rakaat Shalat Jumlah rakaat shalat awwabin adalah enam rakaat. Jumlah ini berdasarkan dari kebiasaan Rasulullah saat mengerjakan shalat ini. Namun, dalm beberapa kitab fikih Syafi’iyah disebutkan bahwa jumlah maksimal dari shalat ini adalah dua puluh rakaat. Keistimewaan Mengerjakannya Banyak sekali keistimewaan yang bisa diperoleh ketika mengerjakan shalat ini. Sebagian ulama berpendapat bahwa shalat inilah yang yang dimaksud dalam firman Allah dalam Surat As-Sajdah (32):16. Dalam hadist disebutkan,



َ‫منَصلَىَستَ َركعاتٍَبينَالمغربَوالعشاءَكتبَهللاَلهَعبادةَاثنتيَعشرةَسنة‬



”Barang siapa shalat setelah magrib (shalat awwabin) sebanyak dua puluh rakaat, maka Allah akan membangunkan baginya rumah disurga.”(HR Tirmidzi) Keistimewaan lain mengerjakan shalat awwabin adalah semua harta orang yang mengerjakan akan dijaga oleh Allah, baik disunia maupun diakhirat. Surat yang Dibacakan Ketika Shalat Surat yang dianjurkan dibaca adalah surat Al-ikhlas. Doa Setelah Shalat



َ‫اللهمَاجعَلنيَصبوراَواجعلنيَصَبوراَواجعلنيَفىَعينيَصغيرَوفىَأعينَالنَاَسَكبير‬ َ‫َلِل َرب َا َلعا‬ َ ‫اربَناَآتناَفىَالدَ َني َحسنة َوفىَاآلخرةحسنة َوقناَعذاب َاَلنَاَر َوالحمد‬ ‫لمين‬ Allahummaaj’alnii syakuuran waj’alnii shabuuran waj’alanii fii ‘ainii shaghiiran wa fii a’ayunin naasi kaabiira. Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanatan wa fii akhirati hasanatan wa qinaa adzaaban naar. Wal hamdulillahi rabbil ‘aalamiin. “ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang yang bersyukur. Jadikan aku termasuk orang yang sabar. Jadikan aku kecil dimataku, namun besar dalam pandangan orang lain. Ya Allah, berikan lah kami kebagiaan didunia dan diakhirat serta selamatkanlah kami dari siksa api neraka. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.” 7. Shalat Idul Fitri Shalat idul fitri adalah shalat sunah yang dikerjakan pada hari pertama bulan syawal, setelah berakhirnya bulan Ramadhan. Awal disyariatkannnya shalat idul fitri pada tahun kedua hijriyah dan selalu dikerjakan Rasulullah. Mengerjakan shalat idul fitri hukumnya sunnah muakkad. Waktu Mengerjakannya Waktu mengerjakan shalat idul fitri adalah pada tanggal satu syawal, mulai terbit matahari kira-kira jam 06.30 – sampai masuknya waktu shalat zuhur. Disunnahkan diakhirkan dari terbitnya matahari, sehingga memberikan kesempatan luang bagi yang melaksanakan zakat fitrah. Bagi wanita yang sedang berhalangan juga tetap dianjurkan untuk keluar menuju tempat shalat Id untuk menampakkan syariat islam. Cara Mengerjakannya



Shalat hari raya dikerjakan secara berjamaah.cara menegrjakan shalat idul fitri sama dengan cara melakukan shalat sunnah lainnya. Yang beda hanya pada niatnya. Selain itu, pada rakaat pertama, takbir dibaca sebanyak tujuh kali- bacaannya persis seperti bacaan takbir pada takbiratul ihram, sementara pada rakaat kedua, takbir dibaca sebanyak lima kali. Disela-sela mengucapkan masing-masing takbir, dianjurkan membaca.



َ‫سبحانَهللاَوالحمدَلِلَوالَإلهَإ َالَهللاَوهللاَأكبَر‬



Subhannalllah wal-hamdu lillah wa laa ilaaha illAllah wallaahu akbar. “Maha suci Allah, segala puji bagi Allah. Tiada tuhan selain Allah. Allah Maha Besar.” Setelah selesai shalat diadakan khotbah oleh seorang khatib. Niat Mengerjakan Shalat Idul fitri



َ‫أصلىَسنَةَلعيدَالفطرَركعتينَلِلَتعالى‬



Ushalli sunnatan li’iidil fithri rak’ataini lillahi ta’aala. “Saya berniat mengerjakan shalat idul fitri dua rakaat karena Allah ta’ala.” Jumlah Rakaatnya Jumlah shalat rakaat idul fitri ada dua rakaat. Surat yang Dibaca Bacaan surat yang dianjurkan pada rakaat pertama adalah surat Qaf atau surat Al-A’la pada rakaat kedua surat yang dibaca adalah surat Al-Qamar atau surat Al-Gasyiyah. Bacaan Takbir Pada idul fitri, pembacaan takbir disunnahkan mulai dari setelah magrib malam idul fitri sampai dengan masuknya imam untuk shalat Id. Adapun bacaan lengkap takbir sebagai berikut.



‫ََللَاَاَكبرَولِلَالحم َد‬ َ ‫َـََللَاَاكبر‬ َ ‫ََللَا‬ َ َ‫رََللَاَاكبرَـَآلالهَاال‬ َ ‫ََللَاَاكب‬ َ ‫َللَاَاكبر‬ َ َ‫ََللَاَوالنعبدَاالََايَاه‬ ََ َ‫ََللَاَبكرةَواصيالَـَآلَالهَاال‬ َ ‫َلِلَكثيراَوسبحان‬ َ ‫َللَاَاكبرَكبيراَوالحمد‬ َ َ‫ََللَاَوحدهَصدقَوعـدهَونصرعبدهَواع َزَجنده‬ ََ َ‫مخلصينَلهَالدينََولوكرهَالكافرونَآلالهَاال‬ َ‫ََللَاَاكبرَولِلَالحمد‬ َ ‫ََللَاَاكبر‬.َ َ ‫ََللَا‬ َ َ‫وهزمَاألحزابَوحدهَآلَالهَاال‬ Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. allaahu akbar walillaahilhamdu. Allaahu akbar kabiiraw wal hamdu lillaahi katsiiraa wasubhaanallaahibukrataw wa ashiilaa. laa ilaaha illallaahu walaa na'budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahud-diina walau karihal kaafiruun. laa ilaaha illallaahu wahdahu shadaqa wa'dahu wa nashara abdahu wa a'azza jundahu wa hazamalahzaaba wahdah. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, Allaahu akbar wa lillaahil-hamdu. Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. tidak ada tuhan melainkan Allah, dan Allah maha besar, Allah maha besar dan segala puji bagi Allah. Allah maha besar dan aku mengagungkan Allah dengan besar-besar keagungan. dan segala puji bagi Allah dan kami memuji Allah sebanyak-banyaknya. maha suci Allah pada pagi dan petang, tidak ada tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang kami sembah kecuali hanya Allah, dengan ikhlas kami beragama kepadanya, walaupun orang-orang kafir membenci. tidak ada tuhan melainkan Allah sendirinya, benar janjinya, dan dia menolong hambanya, dan dia mengusir musuh nabinya dengan sendirinya, tidak ada tuhan melainkan Allah, Allah maha besar Allah maha besar dan segala puji bagi Allah. 8. Shalat Idul Adha Shalat idul adha yaitu shalat yang dikerjakan pada hari kesepuluh bulan Dzulhijjah. Menurut imam malik, hukum mengerjakannya adalah sunnah muakkad, fardhu kifayah menurut Imam Ahmad, dan fardu ain menurut Imam Abu Hanifah. Waktu Mengerjakan



Waktu mengerjakan shalat Idul Adha pada tanggal sepuluh Dzulhijjah, dimulai terbitnya matahari kira-kira jam 06.30 sampai masuknya waktu shalat zuhur. Untuk sahalat Idul Adha ini disunahkan segera dilaksanakan bagitu masuk waktunya, supaya waktu penyembelihan kurban bisa segera dilaksanakan. Cara Mengerjakan Shalat Idul Adha dikerjakan secara berjamaah. Cara mengerjakan shalat Idul Adha sam dengan cara melakukan shalat Idul Fitri. Perbedaannya pada niatnya. Pada rakaat pertama, membaca takbir tujuh kali seperti takbir pada Takbiratul Ihram dan pada raakt kedua membaca takbir sebanyak lima kali. Setiap selesai membaca takbir tersebut, membaca,



َ‫سبَحانَهللاَوالحمدَلِلَوالَإلهَإ َالَهللاَوهللاَأكبر‬



Subhanallah wal-hamdu lillah wa laa ilaaha illallaah wallahu akbar. “Maha suci Allah, segala puji bagi Allah. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar.” Selesai shalat Id, diadakan khotbah yang disampaikan oleh seorang khatib. Niat Shalat Idul Adha



َ‫أصلىَسنَةَلعيدَااَألضحىَركعتينَلِلَتعالى‬ Ushalli sunnatan li’lidil adh-ha rak’ataini lillahi ta’aala “Saya berniat shalat Idul Adha dua rakaat jadi imam atau makmum karena Allah Ta’ala.” Jumlah Rakaat Shalat Idul Adha Surat yang dibaca pada rakaat pertama adalah surat Qaf atau surat Al-A’la dan pada rakaat kedua membaca surat Al-Qamar atau Al-Gasyiyah. Bacaan Takbir Bacaan takbir sama dengan bacaan takbir Idul Fitri. Adapun untuk membacanya setelah melakukan shalat fardu atau sunnnah, mulai dari selepas mengerjakan shalat subuh pagi hari arafah ( tanggal 9 Dzulhijah ) sampai dengan selepas mengerjakan shalat ashar hari tasyriq terakhir (tanggal 13 Dzulhijjah). 9. Shalat Ba’da Wudhu Shalat ba’da wudhu adalah shalat yang dilakukan selesai berwudhu. Adapun hukum mengerjakan shalat ba’da wudhu yaitu sunah. Waktu Mengerjakan Shalat ini dilakukan setiap saat setelah melakukan wudhu Cara Mengerjakan Cara melakukan shalat ini sama dengan melakukan shalat sunnah lainnya, perbedaannya hanya pada niatnya. Niat Shalat َََََََََََََََََََََ َ‫َلِلَتعلى‬ َ ‫أصلىَسنَةَالوَضوءَركعتين‬ Ushalli sunnatal wudhu’i rak’ataini lillahi ta’aalaa “Saya berniat shalat wudhu dua rakaat karena Allah Ta’ala.” Jumlah Rakaat Shalat Wudhu Jumlah rakaatnya dua rakaat. Keutamaan Shalat Ba’da Wudhu Manusia tidak luput dari salah dan dosa. Berwudhu merupakan amalan untuk menjaga diri dari emosi dan melakukan maksiat. Selain itu, berobat merupakan suatu keharusan karena kesalahan dan perbuatan dosa dapat membuat merana dan sengsara didunia dan akhirat. Dan diantara keutamaan shalat wudhu ini adalah akan diampuni segala dosa kita yang telah lalu. 10. Shalat Tahiyatul Masjid



Shalat tahuyatul masjid adalah shalat penghormatan pada masjid, karena masjid adalah tempat untuk beribadah kepada Allah SWT, baik siang maupun malam. Untuk itu dianjurkan memberi penghormatan dengan melakukan tahiyatul masjid. Hukum Shalat Tahiyatul Masjid Hukumnya adalah sunah muakkad, bahkan pada waktu khotbah jum’at shalat tersebut masih dianjurkan untuk dikerjakan, dan mengerjakannya akan mendapat keutamaannya. Waktu Mengerjakannya Shalat dilakukan kapan saja ketika memasuki masjid, baik siang maupun malam hari. Mazhab syafi’i tidak menghukumi makruh melakukan shalat tahiyatul masjid pada waktu yang dimakruhkan seperti setelah ashar, setelah shalat subuh, waktu terbitnya matahari, waktu munculnya matahari, waktu menculnya matahari, dan terbenamnya matahari. Cara Mengerjakannya Cara shalat tahiyatul masjid sama seperti mengerjakan shalat sunah lainnya, hanya niatnya yang berbeda. Niat Shalat Tahiyatul Masjid



‫َلِلَتعالى‬ ‫اصلىَسنَةَتحيَةَالمسجدَركعتين ه‬



Ushalli sunnata tahiyatil masidi rak’ataini lillahi ta’aalaa. “Saya berniat shalat tahiyatul masjid dua rakaat karena Allah Ta’ala.” Jumlah Rakaat shalat Jumlahnya yaitu sebanyak dua rakaat atau lebih. Diperolehkan shalat lebih dari dua rakaat menurut kitab Al-Muhadzab itu masih dianggap mengerjakan shalat dua rakaat. Keutamaan Shalat Tahiyatul Masjid Jika memasuki masjid diutamakan dalam keadaan berwudhu. Apabila hanya lewat-lwat dan duduk-duduk dimasjid bacalah tasbih, tammid, takbir dan tahlil (laa ilaha illaa Allaah) empat kali. Barang siapa yang membaca bacaan tersebut maka keutamaannya sama seperti shalat tahiyatul masjid dua rakaat. Dianjurkannya shalat tahiyyatul masjid, jika dianalogikan seperti kita hendak masuk kerumah pejabat atau pengusa saja – betapapun tinggi kekuasaan-Nya kita harus memakai aturan dan adab tata krama tertentu, apalagi kalau kita hendak masuk rumah tempat kita menyembah Allah. Doa Masuk dan Keluar Masjid Ketika seseorang hendak masuk kedalam masjid hendaknya ia membaca doa tersebut.



َ.‫َبسمَهللاَوالحمدَلِل‬.‫َالرجيم‬ َ ‫أعوذَباللََالعظيمَوبوجههَالكريمَوسلطانهَالقديمَمنَالشَيطان‬ َ‫َاللَه َمَاغفرَليَذنوبيَوَافتَحَلي‬.ٍ‫أللَه َمَصلَوسلمَعلىَسيدناَمح َمدٍَوعلىَآلَسيدناَمح َمد‬ َ‫أبوابَرحمتك‬ A’uudzubillahil ‘azhiim, wa biwajhihil kariim, wa sulthaanihil qadiim minasy syaithaanir rajiim, alhamdulillah, allahumma shalli wa sallim ‘alaa muhammadin wa ‘alaa aali muhammad, allaahummagfirlii dzunuubii waftahlii abwaaba rahmatik. Aku berlindung kepada Allah yang Maha Agung, dan dengan ‘wajah-Nya yang mulia, dan dengan kekuasaan –Nya yang abadi dari segala godaan setan yang terkutuk. Sega puji bagi Allah. Ya Allah selamatkanlah dan sejahtrakanlah Nabi Muhammad dan keluarganya. Ya Allah, ampunilah aku atas segala dosaku, dan bukalah pintu rahmat bagiku. Ketika hendak keluar dari masjid hendaknya membaca doa berikut ini



َ‫الَله َمَصلَوسلَوسلمَعلىَسيدَناَمح َمدٍَوعلىَآلَسيَدَناَمح َمدٍالله َمَاغفرََليَذَنوَبي‬ َ‫وافتحَليَأبوَابَفضلك‬



Allahumma shalli wa sallim ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa’alaa aali sayyidinaa muhammadin. Allahummaghfir lii dzunuubi waftahlii abwaaba fadhlik. “Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahtraan-Mu kepada junjungan kami Nabi saw dan keluarganya. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, dam bukalah untukku pintu-pintu keutamaan-Mu. 11. Shalat Tasbih Shalat tasbih adalahshalat yang didalamnya banyak membaca tasbih sehingga dalam empat rakaat yang dikerjakan itu bacaan tasbih berjumlah 300 tasbih. Dianjurkan untuk mengamalkannya, kalau bisa dilakukan pada tiap malam. Apabila tidak bisa dilakukan tiap malam, dilakukan sekali dalam tiap minggu, dilakukan seklai tiap bulan. Kalau tidak bisa dilakukan pada tiap bulan, dilakukan sekali tiap tahun. Kalau tidak bisa dilaukan pada tiap tahun, setidak-tidaknya sekali seumur hidup. Hukum mengerjakan shalat tasbih adalah sunah. Waktu Mengerjakan Shalat Tasbih Shalat ini dilakukan kapan saja, baik pada siang hari maupun malam hari. Jika dilakukan pada siang hari maka dengan satu salam, sedangkan jika dikerjakan pada malam hari maka dengan dua salam. Cara Mengerjakannya Cara melakukan shalat tasbih sama dengan melakukan shalat sunah lainnya, perbedaannya hanya pada niatnya. Shalat ini tidak disunahkan berjamaah. Pada setiap gerakan sesudah membaca surat, diharuskan untuk membaca tasbih seperti dibawah ini.



َ‫َلِلَوالَالهَإالََاَللَوَللَاَاكبرَوالحوَلَوالَق َوَةإالََباللَاَل َعَليالعظيم‬ َ ‫سبحاَنَهللاَالحمد‬ Subhaanaallaah walhamdu lillah walaa ilahaa illaa Allah wallaahu akbar walaa haula walaa quawwata illaa billahil ‘aliyyiln’azhiim “Mahasuci Allah dan segala puji bagi Allah. Tidak ada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang maha tinggi lagi Maha Agung.” Cara menegerjakan shalat tasbih sebagai berikut. 1. Niat shalat tasbih lalu takbiratul ihram. 2. Membaca surat Al-Fatihah satu kali lanjutkan membaca surat l-Kafirun. Lebih utama lagi membaca surat-surat Al-Qur’an yang dimulai dengan kalimat tasbih, seperti surat Al-Hadid, Hasyr, Shaff, Al-Jum’ah, atau At-Taqhabun. 3. Sesudah membaca surat dilanjutkan dengan membaca tasbih lima belas kali. 4. Rukuk, selesai membaca doa rukuk membaca tasbih sebanyak sepuluh kali 5. Iktidal, lalu membaca tasbih sebanyak sepuluh kali 6. Sujud, selesai membaca doa sujud lalu membaca tasbih sepuluh kali. 7. Duduk diantara dua sujud, selesai membaca doa iftirasy (duduk diantara dua sujud), lanjutkan membaca tasbih lagi sepuluh kali. 8. Lalu sujud kembali dengan membaca doa sujud, setelah itu membaca tasbih sepuluh kali. 9. Hal ini dilakukan pada setiap rakaatnya sampai empat rakaat. Jumlah hitungan tasbih pada setiap rakaat tujuh puluh lima dan jika dijumlah bacaan tasbih 4 rakaat maka hitungan semuanya menjadi 300 bacaan tasbih. Niat Shalat Tasbih



‫أصليَسنَةَالتسبيحَركعتينَلِلَتعالى‬



Ushalii sunnatat tasbiihi rak’ataini lillahi ta’aalaa. “Saya berniat shalat tasbih dua rakaat karena Allah Ta’ala Jumlah Rakaat Shalat Tasbih Jumlah rakaatnya adalah empat rakaat. 12. Shalat Sunah Kusuf (Gerhana Matahari) Shalat sunah kusuf adalah shalat sunah yang dilakukan ketika terjadi gerhana matahari. Shalat kusuf (shalat gerhana matahari) disyariatkan pada tahun kedua hijriyah. Hukum shalat tersebut adalah sunah muakkad. Waktu Mengerjakanya Mengerjakan shalat sunah kusuf jika terjadi gerhana matahari pada siang hari sampai tampak sinar terang seperti semula. Cara Mengerjakan Shalat sunah gerhana dianjurkan dilaksanakan didalam masjid dengan berjamaah. Berjumlah dua rakaat dengan cara sebagai berikut. - Takbiratul ihram - Pada rakaat pertama membaca surat. Al-Fatihah dilanjutkan membaca surat. Membacanya tdak dikeraskan, karena shalat dilakukan pada siang hari. - Rukuk, dianjurkan delam rukuk membaca tasbih sebanyak seratus kali. - Iktidal. - Setelah iktidal, berdiri kembali untuk membaca Al-Fatihah dan surat. - Rukuk kembali, dalam rukuk ini, dianjurkan membaca tasbih sebanyak delapan puluh kali. - Iktidal - Kemudian sujud - Lalu duduk iftirasy ( duduk antara dua sujud) - Kemudian sujud kembali - Setelah itu bangun untuk melakukan rakaat kedua - Pada rakaat kedua pun demikian, dengan melakukan dua kali rukuk dan dua kali berdiri. - Pada rakaat kedua ini, rukuk yang pertama dianjurkan membaca tasbih sebanyak tujuh puluh kali dan rukuk yang keduanya pada rakaat kedua ini dengan membaca tasbih sebanyak lima puluh kali - Selesai shalat, imam berkhotbah dengan dua kali khotbah Niat Shalat Kusuf (Gerhana Matahari)



‫ف َر ْك َعتَي ِْن ِ هَلِلِ ت َ َعالَى‬ ِ ‫س ْو‬ ُ ‫سنهةَ اْل ُك‬ ُ ‫ص ِلِّ ْي‬ َ ُ‫أ‬



Ushalli sunnatal kusuufi rak’ataini lillahi ta’aala. “Saya berniat shalat sunah gerhana matahari dua rakaat karena Allah Ta’ala.” Bacaan surat yang dianjurkan - Pada rakaat pertama, berdiri pertama membaca surat Al-fatihah dan surat Al-Baqarah. Lalu, pada berdiri yang kedua dari rakaat pertama membaca surat Al-Fatihah dan surat Ali Imran. - Pada rakaat kedua, berdiri pertama membaca surat Al-Fatihah dan surat An-Nisa. Lalu, berdiri yang kedua pada rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dan surat AlMaidah atau juga bisa membaca surat-surat yang lain yang dikehendaki untuk lebih ringkas. 13. Shalat Khusuf (Gerhana Bulan) Shalat khusuf adlah shalat yang dilakukan karena terjadi gerhana bulan. Menurut pendapat ulama, shalat ini disyariatkan pada bulan jumadil akhir tahun kelima hijriyah.



Hukum Shalat Hukum shalat gerhana bulan adalah sunah muakkad. Ketika seseorang tidak mengajarkannya, tidak disunahkan baginya untuk meng-qadha ( menggantikan ) shalat. Waktu Mengerjakan Shalat sunah khusuf dikerjakan ketika terjadi gerhana bulan dan dilakukan pada malam hari setelah shalat isya. Cara Mengerjakan Pengerjaannya sama dengan shalat sunah kusuf ( gerhana matahari). Shalat sunah kusuf ( gerhana bulan) dianjurkan berjamaah sebanyak dua rakaat didalam masjid dengan dua kali rukuk. Disunahkan rukuk yang pertama dilamakan dari ruku yang kedua dan pada tiap rakaatnya, imam dianjurkan mengeraskan bacaannya karena shalat dilaksanakan pada waktu malam.



Niat Shalat Niat shalat khusuf ( Gerhana Bulan)



‫ف َر ْك َعتَي ِْن ِ هَلِلِ ت َ َعالَى‬ ِ ‫س ْو‬ ُ ‫سنهةَ ال ُخ‬ ُ ‫ص ِلِّ ْي‬ َ ُ‫أ‬



Ushalli sunnatal khusuufi rak’ataini lillahi ta’ala. “Saya berniat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta’ala.” Jumlah Rakaat Shalat Jumlah rakaatnya dua rakaat dengan empat kali ruku,empat kali iktidal, empat kali sujud. Bacaan Surat yang Dianjurkan Surat yang dibaca ketika melaksanakan shalat ini adalah sama dengan membaca surat ketika melakukan shalat kusuf. Atau, bisa membaca surat –surat yang lain yang lebih mudah atau lebih ringkas. 14. Shalat Istisqa Shalat istiqsa adalah shalat meminta hujan pada wantu tidak turun hujan atau gersang dalam waktu yang lama. Hukum shalat tersebut sunah muakkad. Waktu Mengerjakan Waktu mengerjakannya kapan saja pada saat membutuhkan air dan sudah lama sekali tidak turun hujan. Cara Mengerjakan Apabila tidak pernah hujan, imam disunahkan untuk menyerukan pada muslimin untuk berpuasa 3 hari berturut-turut, meninggalkan kejaliman, setelah puasa selesai, pada hari keempat muslimin dianjurkan keluar menuju tanah lapang dengan menggiring binatang ternaknya dan dianjurkan berpakaian sederhana tanpa memakai wangi-wangian. Kemudian shalat istisqa berjamaah. Setelah mengucapkan salam, khatib berkhotbah dengan khotbah. Khotbah pertama, khatib membaca istigfar sembilan kali, dan khotbah yang kedua membaca istighfar tujuh kali. Ketika berkhotbah, hendaknya khatib memakai selendang, dan menganjurkan muslimin untuk memperbanyak membaca istighfar, merendahkan diri, meyakinkan pada diri sendiri dengan penuh pengharapan bahwa Allah SWT akan memberikan hujan. Pada khotbah yang kedua dianjurkan berdoa. Ketika berdoa, khatib dianjurkan menghadap kiblat dengan membelakangi makmum sambil berdoa bersama dengan suara yang keras atau nyaring. Ketika berdoa, khatib supaya memindahkan selendangnya, yang tadinya disebelah kanan dipindah kesebelah kiri, atau sebaliknya yang tadinya selendang disebelah kiri pidah kesebelah kanan. Lalu mengangkat kedua tangannya dan berdoa dengan khusyuk. Niat Shalat Istisqa



ِ ‫اء َر ْك َعتَي ِْن ِ ه‬ ‫َلِل ت َ َعالَى‬ ِ َ‫سنهةَ ا ِال ْستِ ْسق‬ ُ ‫ص ِلِّ ْي‬ َ ُ‫أ‬



Ushalli sunnatal istisqaa’i rak’ataini lillaahi ta’aala. “Saya berniat shalat sunah istisqa’ dua rakaat karena Allah Ta’ala.” Jumlah Rakaat Jumlah rakaat shalat istisqa sebanyak dua rakaat. Doa Setelah Khotbah Shalat Istisqa



َ‫ََللَا َيفعل َماَيريد َاللَه َم‬ َ َ‫َالرحيم َمالك َيوم َالدين َالَإله َإال‬ َ ‫لحمد‬ َ ‫َالرحمن‬ َ ‫َلِل َرب َالعالمين‬ َ‫ََللَا َالَإله َإالَأَنت َأنت َالغني َونحن َالفقراء َأنزل َعَليناَالغيث َواجعل َماَأنزلت َق َوة‬ َ ‫أنت‬ َ‫ينََاللَه َمَإنَكَأَمرَتناَبدَعاَئناَوو َعدتناَإجاَبتكَفقدَدعونكَكمَأمرَتناَفا‬ ٍ ‫وبالغاَإلىَح‬ َ‫ستجب َلنا َكما َوعدتنا َ َاللَه َم َفا َمنن َعلين َبمغفرة َما َقا َر َفنا َواجا َبتك َفى َسقيا َنا‬ َ‫وسعةَأرزقننا‬ Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin. Arrahmaanir rahiim, maaliki yaumid diin, laa ilaaha illaallaah, yaf’alu maa yuriidu, allahumma antallah, laa ilaaha illaa anta. Antal ghani wa nahnul fuqaraa. Anzil’ alainaal ghiitsa, waj’al maa anzalta alainaa quutn wa balaaghan ilaa hiin. Allaahumma innaka amartanaa bidu’aa’ika wa wa’adtanaa ijaabataka faqad da’aunaka kamaa amartanaa, fastajib lana kama wa’adtanaa. Allahumma famnun alainaa bimagfirati ma qaarafanaa wa ijaabataka fi suqyaanan wasi’atan arzuqana. “Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Yang Menguasai Pada Hari Kiamat , tidak ada Tuhan selain Allah, dia melakukan sesuatu yang dikendaki-Nya. Ya Allah, tiada tuhan selain engkau. Engkau Maha Kaya sedangkan kami adalah miskin, turunkanlah hujan kepada kami dan jadikanlah hujan yang engkau turunkan sebagai kekuatan kami sampai Hari Kiamat. Ya Allah sesungguhnya Engkau telah memerintahkan kami, maka kami telah miminta pada Engkau seperti apa yang telah Engkau perintahkan padaa kami dan kabulkanlah permohonan kami seperti yang telah Engkau perintahkan.Ya Allah, karuniakanlah ampunan dengan apa yang aku perbuat dan berikanlah siraman hujan yang luas.” 15. Shalat Mutlak Shalat mutlak yaitu shalat sunah yang bisa dilakukan kapan saja, tidak terikat dengan sebab atau peristiwa tertentu dalam mengerjakannya. Mengerjakan shalat mutlak adalah sunah. Waktu Mengerjakan Shalat ini dilakukan pada setiap saat, asal tidak dikerjakan pada waktu yang dilarang untuk mengerjakan shalat sunah seperti sesudah shalat subuh dan sesudah shalat ashar. Cara Mengerjakan Cara melakukan shalat mutlak sam dengan melakukan shalat sunah lainnya, perbedaannya hanya pada niat. Niat Shalat Mutlak



‫اصلىَسنَةَالمطلقََركعتينَللَتع ٰالى‬ Ushalli sunnatal mutlaqi rak’aatain lillaahi ta’aalaa. “Saya berniat shalat sunah mutlak dua rakaat karena Allah Ta’ala.” Jumlah Rakaat Shalat Jumlah rakaat shalat sunah mutlak ini tidak terbatas. Anjuran Mengerjakan Shalat Mutlak Shalat ini tidak ada anjuran hadist yang menganjurkan secara detail. Oleh karena itu bagi seseorang yang mempunyai banyak waktu luang silakan mengerjakannya.



Bacaan Surat Pada Shalat Mutlak Bacaan surat yang dianjurkan dibaca adalah sural Al-Kafirun satu kali dan surat AlIkhlash satu kali setiap selesai membaca Al-Fatihah. Doa Setelah Sholat Mutlak



َ‫اللَه َمَاسألكَتوَفيقَاهلَالَهدىَواعماَلَاهلَاليقينَومناَصحةَاَهلَالتَوَبةَوعزَمَاهل‬ َ‫َالر َغبة َوتعبد ََاهل َالورع َوعر‬ َ ‫صبر َوجدََاهلَ َال‬ َ ‫ال‬ َ ‫صبر َوجدََاهل َالخشية َوطلب َاهل‬ َ‫فانَاهلَالعلمَحتىَاخاَفك‬



Allahumma as’aluka taufiiqa ahlil huda wa a’maala ahlil yaqiin wa munaashahata ahlit taubah wa ‘azma ahlish shabri wa jidda ahlil khasyati wa thalaba ahlir raghbati wa ta’abbuda ahli wara’i wa ‘irfaana ahlil ‘ilmi hattaa akhaafaka. “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu taufik yang telah Engkau berikan kepada orangorang yang mendapat petunjuk, amalan-amalan orang yang mendapat keyakinan, keikhlasan orang-orang yang bertobat, keteguhan hati orang-orang yang bersabar, kesungguhan orang-orang yang takut pada-Mu, mencari cinta-Mu seperti orang-orang yang mencintai-Mu, ibadahnya orang-orang yang warak dan pengetahuan orang-orang yang berilmu sehingga aku menjadi takut kepada-Mu.” 16. Shalat istikharah Shalat istikharah adalah sahalat yang dilakukan untuk memohon kepada Allah agar memberikan pilihan yang baik dari dua pilihan atau menghilangkan keraguan hari dalam memilih diantara beberapa pilihan supaya tidak menyesal pada kemudian hari. Mengerjakan shalat istikharah adalah sunah. Waktu Mengerjakan Shalat Istikharah Shalat ini bisa dilakukan kapan saja, baik siang maupun malam. Namun, lebih afdhal (utama) jika dilakukan pada malam hari, sebagaimana waktu shalat tahajud yang dilakukan sepertiga malam terakhir. Waktu yang dianjurkan untuk mengerjakan shalat ini adalah diluar waktu makruh untuk mengerjakan shalat. Cara Mengerjakan Shalat Istikharah Cara melakukan shalat istikharah sama dengan melakukan shalat sunah lainnya, perbedaannya hanya pada niatnya. Setelah selesai shalat istikharah maka bacalah wirid dibawah ini. - Istighfar 100 kali - Sholawat 100 kali - Kalimat Thoyyibah 100 kali Kemudian membaca doa istikharah. Niat Shalat Istikharah



‫َلِلَتعلى‬ َ ‫اصلىَسنةَاَإلستخاَرةَركعتين‬



Ushalli sunnatal istikharah rak’ataini lillaahi ta’aala. “Saya berniat shalat istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala.” Jumlah Rakaat Shalat Istikharah Jumlah rakaatnya adalah dua rakaat. Bacaan Surat Pada Shalat Istikharah Bacaan surat yang dianjurkan untuk dibaca, pada rakaat pertama membaca surat AlKafirun dan rakaat kedua membaca Al-Ikhlash.



Doa Setelah Shalat Muslim yang mengalami kesusahan dan tidak menemukan solusinya, Rasulullah saw menganjurkan untuk melakukan shalat dua rakaat. Pada rakaat pertama membaca surat



Al-fatihah dan surat Al-Kafirun, rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dan Surat AlIkhlas, dan setelah selesai salam, membaca doa sebagai berikut.



ْ َ‫سأ َ لُكَ هم ْن ف‬ َ‫ض هلك‬ ْ َ ‫ست َ ْق هد ُركَ هبقُ ْد َر هتكَ ا‬ ْ ‫ست َ هخ ْي ُر كَ هب هع ْل همكَ َوا‬ ْ ‫اَلَل ُهم اه هنِّى ا‬ ‫ب اَلل ُهم‬ ‫اْلَ ْع َظ هم فَ هإنكَ ت َ ْق هد ُر َولَ أ َ ْق هد ُر َوت َ ْعلَ ُم َولَ أ َ ْعلَ ُم َوأ َ ْنتَ عَال ُم الغُيُو ه‬ ‫ َخ ْي ُر هلي فهي هد ْينهى َو َم َعا هش َوعَا قه َب هة‬........ ‫ا ْهن ُك ْنتَ ت َ ْعلَ ُم أَن َه َذ ا لَ ْم َر‬ ْ َ‫ا َ ْم هرى ف‬ ‫شَر هلي فهى‬....... ‫مر‬ ‫اقد ْهرهُ هلى َو َي ه‬ َ َ‫س ْرهُ هلى َوا ْهن ُك ْنتَ ت َ ْعلَ ُم أَنَ َه َذاْل‬ ُ ‫ي ال َخ ْي َر َح ْي‬ ‫ث‬ َ ‫ع هقبَ هة ا َ ْم هرى فَاص هْر ْفنهى َواص هْر ْفنهى‬ َ ‫اش َو‬ ‫هد ْينهى َو َمعَ ه‬ َ ‫ع ْنهُ َو ْقد ْهر هل‬ َ ‫ك‬ ‫ش ْيئ قَ هد ْي ٌرز‬ َ َ‫َان ثُم اَ ْر هضنهي به هه اه َنك‬ َ ‫علَى ُك ه ِّل‬ Allaahumma innii astakhiiru bi'ilmika wa astaqdiruka biqudratika wa as aluka min fadlikal 'aziimi fa innaka taqdiru wa laa aqdiru wa laa a'lamu wa anta 'allaamul guyuub.Allaahumma in kunta ta'lamu anna haadzal amra (...../sebutkan keperluannya) khairulii fii diinii wa ma'aasyi faqdurhu lii wa yassirhu lii tsumma baarik lii fii hi wa in kunta ta'lamu anna haadzal amro syarrun lii fii diinii wa ma'aasyii wa 'aaqibati amrii wa 'aajlihii fashrifhu 'annii wasrifnii 'anhu waqdurhu liyal-khaira haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bihi. Innaka ‘alaa kulli syai’in qadiir. “Ya Allah, sesungguhnya saya memohon kepada-Mu memilihkan nama yang baik menurut pengetahuan-Mu dan saya memohon kepada-Mu untuk memberi ketentuan dengan kekuasaan-Mu, dan saya memohon anugrah-Mu yang agung, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedangkan saya tidak berkuasa dan Engkau Maha mengetahui sedangkan saya tidak mengetahui dan Engkaulah yang Maha mengetahui yang gaib. Ya Allah, apabila Engkau ketahui bahwa perkiraan ini ( sebutkan perkara yang dihadapi) baik bagiku, dan agamaku, penghidupan ku dan baik akibatnya maka tetapkanlah perkara itu untukku dan mudahkanlah bagiku dan berikanlah keberkahan bagiku. Apabila engkau ketahui bahwa perkara ini (sebutkan perkara yang kita hadapi) buruk bagiu dalam agamaku, untuk penghidupanku dan buruk akibatnya maka jauhkanlah perkara itu dariku, dan jauhkanlah aku dari padanya, dan tetapkanlah yang baik untukku dimana saja berada, lalu jadikanlah saya ridha denganmu. Sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa atas segala sesuatu.” 17. Shalat Safar Shalat safar adalah shalat sunah yang dilakukan sebelum keluar dari rumah untuk berpergian dan begitu juga ketika kembali dari berpergian. Shalat ini juga dinamakan shalat musafir. Adapun hukumnya mengerjakan shalat safar yaitu sunah. Waktu Mengerjakan Shalat Safar Shalat ini dilakukan ketia sebelum keluar dari rumah untuk berpergian dan ketika embali dari berpergian. Cara Mengerjakan Shalat Safar Cara melakukan shlat safar sama dengan melaukan shalat sunah lainnya, perbedaannya hanya pada niatnya. Niat Shalat Safar



‫َلِلَتعلى‬ َ ‫اصلىَسنَةَالسفرََرةَركعتين‬



Ushalli sunnatas safari rak’ataini lillahi ta’aala. “Saya berniat shalat safar dua rakaat karena Allah Ta’ala.” Jumlah Rakaat Shalat Safar



Jumlahnya empat rakaat. Dua rakaat shalat sebelum keluar rumah un tuk berpergian dan dua rakaat ketika kembali berpergian. Bacaan Selesai Shalat Safar Membaca surat dalam Al-Qur’an yang mudah untuk dibaca. Doa Selesai Shalat Safar Setelah shalat safar membaca doa sebagai berikut.



‫َلِلََالَذَيَخلقنيَوآوَنيَورزقنيَبغيرَحوَ ٍلَوق َوة‬ َ ‫الحمد‬



Alhamdulillahil ladzii khalaqanii wa aawanii wa razaqanii bighairi haulin waquwwatin. “Segala puji bagi allah yang telah menciptakanku, melindungiku dari segala kejahatan, memberiku rezeki tanpa mengeluarkan daya dan kekuatan.’’ Doa ketika masuk dan keluar rumah yaitu,



َ‫ق َواجعل َليَمن َلدنك‬ َ ‫بسم‬ َ ‫َالرحمن‬ َ ‫َََللَا‬ ٍ ‫َق َوأخرَج َصد‬ ٍ ‫َالر َحيم َرب َأدخلنيَمدخل َصد‬ َ‫ىََللَا‬ َ ‫ََللَاَخرَجناَوعل‬ َ ‫سلطاَناَنصيراَاللَهمَإنيَأسأََلكَخيرالمَوَلجَوخيرَالمخرجَباَسم‬ ‫توَكَلنا‬ Bismillaahirahmanirahiim rabbi adkhilnii mudkhala shadqin wa akhrijnii mukhraja shadqin waj’allii min ladunka sulthaanan naashira. Allahumma innii’ as’aluka khairal muuliji wa khairal mukhriji bismillahi kharajna rabbanaa wa’ alallaahi tawakkalnaa. “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah, “ya Tuhanku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah pula aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi engkau kekuasaaan yang menolong. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pada –Mu kebaikan saat keluar. Dengan nama Allah aku keluar. Ya Tuhan kami hanya kepada-Mu aku berserah.” Atau, membaca doa sebagai berikut ketika seseorang akan berpergian.



ٍَ‫سفرَوالخليفةَفيَاَألهلَاللَهمَاصحبناَبنصحكَواَقلبناَبَذَ َمة‬ َ ‫اللَهمَأنتَال‬ َ ‫صاَحبَفيَال‬ َ‫سفر َوكاَبة‬ َ ‫سفر َاللَه َم َإَنيَأعوذ َبَك َمن َوعثاَء َال‬ َ ‫اللَهم َازو َلناَاألرض َوهون َعلَيناَال‬ َ‫المنقلب‬



Allahumma antash shaahibu fis safari wal khaliifatu fil ahli. Allahummash-habnaa binushhika waqlibnaa bidzimmatin. Allahummazwi lanaal ardha wa hawwin ‘alainas safara. Allahumma innii a’uudzubika min wa’ tsaa is safari wa ka’ aabatil minqalabi. “Ya Allah, Engkaulah yang memahami dalam perjalanan, yang menggantikan ku dalam keluarga. Ya Allah, temanilah kami akan nasihat-Mu, dan kembalikanlah kami dengan tanggungan –(Mu). Ya Allah, tundukanlah bumi bagi kami dan mudahkanlah perjalanan kami. Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari aral perjalanan dan halangan tempat dengan perbuatan baik. 18. Shalat Qudum Shalat qudum adalah shalat sunah yang dilakukan pada saat kembali dari berpergian. Hukum mengerjakan shalat qudum adalah sunah. Waktu Mengerjakan Shalat ini dilakukan setiba dari berpergian. Cara Mengerjakan Cara melakukan shalat qudum sama dengan melakukan shalat sunah lainnya, perbedaannya pada niatnya saja. Niat Shalat Qudum



‫َلِلَتعلى‬ َ ‫أصلىَسنةَالقدومنَال‬ َ ‫سفرَركعتين‬



Ushalli sunnatal quduumi minas safari rak’ataini lillahi ta’aala.



“Saya berniat shalat qudum minassafari dua rakaat karena Allah Ta’ala.” Jumlah Rakaat Shalat Qudum Jumlah rakaatnya adalah dua raaat. Doa Yang Dianjurkan Dibaca Ketika seseorang pulang dari perjalanan baik itu dari peperangan, haji maupun perniagaan maka setelah selesai menjalankan shalat tersebut, hendaknya membaca doa sebagai berikut.



Allahu akbar allahu akbar allahu akbar. Laa ilaahaillaahu wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai’in qadiir. Aayibuuna taaibuuna ‘aabiduuna lirabbinaa haamiduun. Shadaqallaahu wa’dahuu wanashara ‘abdahuu wahazamal ahzaaba wahdah. “Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar. Tiada tuhan selain Allah, dialah tuhan satu-satunya. Tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya semua kerajaan dan banyi-Nya segala puji dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Kami pulang, berobat, mengabdikan diri serta memuji Tuhan. Mahabesar Allah, Tuhan yang telah menepati segala janji-Nya, Tuhan yang telah menolong hamba-hamba-Nya dan menghancurkan segala musuh-musuh dengan keagungan-Nya.” 19. Shalat Zawaj Shalat zawaj adalah shalat sunah yang dilakukan pada saat pasangan pengantin baru akan melakukan hubungan suami istri. Hukum mengerjakan shalat zawaj adalah sunah. Waktu Mengerjakan shalat Cara melakukan shalat zawaj sama dengan melakukan shalat sunah lainnya, perbedaaan hanya ada niatnya.



َ‫ََللَا َوحده َال َشريك َله َله َاملك َوله َالحمدََوهو َعلى‬ َ َ‫ََللَا َأكبر َال َإله َإال‬ َ ‫ََللَا َأكبر‬ َ ‫َللَاََأكبر‬ َ َ‫ََللَا َوعد َه َونصر َعبده َوهذمََاَألحزا‬ َ ‫كل َشيءٍ َقدير َآيبو َن َتاَئَيَبن َلربناَحامدن َصدق‬ َ‫بَوحده‬ Niat shalat zawaj



‫َلِلَتعلى‬ َ ‫أصلىَسنةَللزَواجَركعتين‬



Ushalli sunnata lizzuwaaji rak’ataini lillahi ta’aala. “saya berniat shalat zawaj dua rakaat karena Allah Ta’ala.” Jumlah Rakaat Shalat Jumlah rakaatnya adlah dua rakaat. Anjuran Mengerjakan Diriwayatan dari Abi Ayyub Al-Anshari ra bahwa sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, “Rahasiakanlah pinanganmu kemudian wudhulah dengan baik dan shalatlah tentang sesuatu yang telah Allah tuliskan padamu lalu pujilah dan muliakanlah Allah SWT dan berdoa,



‫بَسمَهللاَاللَه َمَجنبناَاَلشَيطاَنَوجنبَالشَيطنَماَرزقتنا‬



“Dengan nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari setan dan jauhkan setan dari anakanak yang Engkau berikan.” Bacaan Surat Tidak ada perintah hadist yang menganjurkan pada bacaan tertentu, diperbolehkan membaca surat apa saja.



20. Shalat Hifzhul Qur’an Shalat hifdzul Qur’an adalah shalat sunah yang dilakukan ketika menginginkan menghafal Al-Qur’an agar tidak ada kesulitan atau eraguan selama menghafal Al-Qur’an. Hukum mengerjakan shalat Hifzhul Qur’an adalah sunah. Waktu Mengerjakan Shalat ini dilakukan seperti halnya melakukan shalat tahajud, yaitu pada waktu sepertiga malam yang terakhir (01.30 sampai masuknya waktu subuh ). Namun, jika tidak bisa pada sepertiga malam terakhir, boleh dilakukan pada sepertiga malam yang kedua (kira-kira pukul 11.00-01.30). Jika tidak dilakukan sepertiga malam kedua, boleh dilakukan pada sepertiga malam pertama (19.30-11.00). sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada malam jum’at sebagaimana yang dituturkan dalam hadist yang diriwayatkan At-Tirmidzi. Cara Mengerjakan Cara melakukan shalat Hifzhul Qur’an sama dengan melakukan shalat sunah lainnya, perbedaannya hanya pada niatnya. Niat Shalat Hifzhul Qur’an



‫َلِلَتعلى‬ َ ‫أصلىَسنةَلحفظَالقرآنَركعتين‬



Ushalli sunnatal liihifzhil qur’aani rak’aatain lillaahi ta’aala. “Saya berniat shalat Hifdz Al-Qur’an dua rakaat karena Allah Ta’ala.” Jumlah Rakaat Shalat Jumlah rakaatnya adalah empat rakaat dengan dua kali salam Anjuran Mengerjakan Diriwayatkan dari ibnu Abbas beliau berkata, “Diantara aku dan Rasulullah saw datanglah Ali bin Abi Thalib ra beliau berkata, ‘Ya Rasulullah, engkau telah kuanggap sebagai ayah ibuku, Al-Qur’an ini telah lepas dari dadaku dan sekarang aku tidak sanggup lagi untuk menghafalnya. Lalu, Rasulullah saw berkata, hai Abu Al-Hasan, ingatkah engkau, aku telah mengajarkanmu beberapa kalimat yang Allah akan memberi faedah padamu dengan menghafalnya dan memberikan faedah bagi orang yang mengajarkannya maka tetaplah kamu menghafalnya. “Ali berkata, ‘Saya setuju, wahai Rasulullah. Maka, ajarkanlah pada saya sesuatu.’Rasulullah saw menjawabnya, ‘jika kamu mampu melakukannya, bangunlah pada sepertiga malam hari jum’at karena waktu itu adalah waktu yang disaksikan para malaikat, dan berdoa pada waktu itu adalah mustajab (dikabulkan), akan tetapi jika tidak mampu maka pada pertengahan malam dan jika tidak mampu maka pada awalnya (sesudah shalat isya), lalu shalatlah empat rakaat, yang pada rakaat pertama membaca surat Al-Fatihah dan yasin, rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dan Ad-Dukhan, pada rakaat ketiga membaca surat Al-Fatihah dan As-Sajadah dan pada rakaat keempat membaca surat Al-Fatihah dan surat Al-Mulk. Setelah salam membaca tahmid pada Allah dengan pengharapan yang baik, membaca shalawat pada Nabi saw dengan baik dan juga pada nabi-nabi yang lain memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman, saudara nya muslim yang telah mendahului keimanannya lalu membaca doa. Lakukanlah shalat tersebut dalam tiga kali jum’at atau lima kali jum’at atau tujuh kali jum’at maka Allah akan mengabulkannya.” Rasulullah saw bersabda,”Demikian Allah SWT yang telah mengutusku dengan membawa kebenaran, aku tidak pernah menyalahkan pada seorang mukmin sam sekali.”(HR At-Tarmidzi dan Al-Hakim) Bacaan Surat yang Dianjurkan Bacaan surat yang dianjurkan untuk dibacanya, pada rakaat pertama membaca surat Yasin satu kali, rakaat kedua membaca surat Ad-Dukhan, Rakaat ketiga membaca surat AsSajadah Satu kali, dan Rakaat keempat membaca surat Al-Mulk satu kali. Doa Setelah Shalat



َ ،َ‫ َوَارَحَمَنَيَ َأَنَ َأَتَكَلَفَ َمَا َالَ َيَعَنَيَنَي‬،َ‫اَلََلهَ ََم َارَحَمَنَيَ َبَتَرَكَ َالمَعَاصَي َأَبَدَا َمَا َأَبَقَيَتَنَي‬ ََ‫ َذَا َالَجَالَل‬،َ‫سَمَوَاتَ َوَاَألَرَض‬ َ ‫ َاَللََهَمَ َبَدَيَعَ َال‬،‫وَرَارَزَقَنَيَ َحَسَنَ َالنََظَرَ َفَيَمَا َيَرَضَيَكَ َعَنَي‬ ََ‫َبَجَالَلَكََوَنَوَرََوَجَهَكََأَنََتَلَزَمََقَلَبَي‬،َ‫َيَاَرَحَمَن‬،‫َأَسَأَلَكََياََهللا‬،َ‫وَاَإلَكَرَامََوَالعَزَةََالََتَيَالََتَرَام‬ ََ‫َاَلََلهَمََبَدَيَع‬.‫َلىََالنَحَوََالََذَيََيَرَضَيَكََعَنَي‬ َ ‫َوَارَزَقَنَيَأَنََأَتَلَوَهََع‬،‫حَفَظََكَتَابَكََكَمَاَعَلََمَتَنَي‬ َ ‫َذَاَاَلجَالَلََوَاإلَكَرَامََوَاَلع‬،َ‫سَمَوَاتََوَاَألَرَض‬ َ،َ‫َيَاَرَحَمَن‬،‫َأَسَأَلَكََيَاَاَلل‬،َ‫َزَةََالََتَيَالََتَرَام‬ َ ‫ال‬ ََ‫َوَأَنََتَفَرَجََبَهََعَن‬،‫َوَأَنََتَطَلََقََبَهََلَسَانَي‬،َ‫بَجَالَلَكََوَنَوَرََوَجَهَكََأَنََتَنَوَرََبَكَتَابَكََبَصَرَي‬ َ،َ‫َفَإَنََهََالََيعنينيََعَلَىَالَحَقََغَيَرَك‬،َ‫َوَأَنََتَغَسَلََبَهََبَدَنَي‬،َ‫َوَأََنََتَشَرَحََبَهََصَدَرَي‬،َ‫قَلَبَي‬ .َ‫َوَةََإَالََبَاللََالَعَلَيََالَعَظَيَم‬ َ ‫َوَالََحَوَلَوَالََق‬،َ‫وَالَيَؤَتَيَهََإَالَََأََنَت‬. Allahummarhamnii bi tarkil ma’aashi abadan maa abqaitanii warhamni an atakallafa maa laa ya’ninii warzuqni hasanan nazhari fii maa yurdhiika ‘anni. Allahumma badii’as samaawaati wal ardhi dzal jalaali wal ikraam wal izzaatil latii la taraamu as ‘aluka ya Allah ya rahmaan bijalaalika wa nuuri wajhika an talzama qalbii hafizha kitaabaka kamaa ‘allamtanii warzuqni an atluhu ‘alaan nahwil ladzii yurdhiika ‘anni. Allahumma badii’as samawaati wal ardhi dzal jalaali wal ikraam wal izzatil latii la taraamu as’aluka yaa Allaah ya rahman bijalaalika wa nuru wajhika an tunawwira bikitaabika basharii wa an nuuru wajhika an tunawwira bikitaabika bashari wa an tathallaqa bihii lisaanii wa an tufarrija bihil ‘an qalbii wa an tusyraha bihii shadirii wa an tughsilu bihii badanii fainnahuu laa ya ninii ‘alaall haqqi ghairuka wa la yu’tihi illaa anta wa laa haula walaa quwwata illaa billaahi ‘aliyyi al azhhiim. “Ya Allah, belas kasihanilah aku dengan meninggalkan maksiat selama engkau hidupkan aku, kasihanilah aku (dari) ikut campur dalam perkara yang tidak ada manfaatnya bagiku, berilah aku rezeki dalam perkara yang menjadikan jalan ridha-Mu, ya Allah. “Ya Allah, Rahmatilah aku untuk meninggalkan kemaksiatan selamanya Engkau hidupkan aku. Kasihanilah aku dalam menanggung beban yang tak dapat aku pikul. Berikanlah rezeki dengan membaguskan pandangan yang mendatangkan keridhaan-Mu kepadaku. Ya Allah, yang telah menciptakan langit dan bumi, yang memiliki keagungan, kemuliaan, kekuasaan yang tak pernah hancur. Aku mohon kepada-Mu ya Allah, wahai zat yang Maha pengasih dengan segala kebesaran-Mu, agar hatiku salalu hafal kitab-Mu sebgaimana Engkau mengajarkanku berikanlah rezeki untuk membacanya dari arah yang membuat Engkau ridhai-Ku. Ya Allah yang telah menciptankan langit dan bumi,yang memiliki keagungan, kemuliaan, dan kekuasaan yang tak pernah hancur. Aku memohon kepada-Mu ya Allah, wahai zat yang maha pengasih dengan segala kebesaran –Mu dan cahaya wajah-Mu, berikanlah cahaya kepada penglihatanku melalui kitab-Mu lisanku selalu mengucapkannya, dan membukakan hatiku melaluinya. Melapangkan dadaku melaluinya, dan badanku mandi dengannya. Karena sesungguhnya Al-Qur’an tidak memberikan kepadaku manfaat yang benar atas izin Engkau. Tidak dapat mendatangkan kebaikan kecuali Engkau, dan tiada daya dan upaya kecuali atas izin Allah maha tinggi dan Agung.” 21. Shalat Hajat Shalat Hajad adalah shalat sunah yang dilakukan seorang muslim ketika mempunyai hajat tertentu dan ingin hajat tersebut dikabulkan Allah. Brang siapa yang menghendaki sesuatu akan tetapi masalahnya menjadi semakin rumit untuk memutuskan apa yang terbaik dalam agama dan kehidupan, jalan yang terbaik adalah melakukan shalat hajat. Hukum melaukan shalat hajat adalah sunah.\



Barang siapa yang menghendaki sesuatu akan tetapi masalahnya menjadi semakin rumit untuk memutuskan apa yang terbaik dalam agama dan kehidupan, jalan yang terbaik adalah melaukan shalat hajat. Hukum melakukan shalat hajat adalah sunah. Waktu Mengerajakan Shalat ini dapat dilakukan kapan saja asalkan tidak pada waktu-waktu yang dilarang untuk melakukan shalat namun waktu yang utama dilakukan pada malam hari sebagaimana waktu shalat tahajud yang dilakukan sepertiga malam terakhir. Niat Shalat



‫َلِلَتعالى‬ َ ‫أصليَسنَةَالحاجةَركعتين‬



Ushalli sunnatal haajati rak’atainii lillahi ta’aala. “Saya berniat shalat sunah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala.” Jumlah Rakaat Sedangkan mengenai jumlah rakaatnya yaitu paling sedikit dua rakaat dan paling banyak dua belas rakaat dengan salam setiap dua rakaat. Bacaan Surat Shalat Hajat Bacaan surat yang dianjurkan untuk membacanya, yaitu surat Al-Kafirun satu kali dan surat Al-Ikhlash satu kali. Doa Setelah Shalat Hajat



َ‫َأسئلك‬.‫َلِلَرَبَالعالمين‬ َ ‫َالحمد‬.‫َسبحانَهللاَربَالعرشَالعظيم‬.‫الإلهَإالََهللاَالحليمَالكريم‬ َ‫سالمةَمنَك َلَإثمَالَتدَعَلنا‬ َ ‫موجباتَرحمتكَوَعزائمَمغفرتكَوَالغنيمةَمنَكلَب ٍـرَوَال‬ َ‫َالراحمين‬ َ ‫ذنبـاَإالََغفرتهَوَالَه ًّماَإالََف َرجتهَوَالَحاجةَهيَلكَرضاَإالََقضيتهـاَياَأرحم‬ Laa illaaha illallaahul-haliimul-kaarim, subhaanallaahi rabbil'arsyil-'adzim. Al-hamdu lillaahi rabbil-'aalamiin. As'aluka muujibaati rahmatika wa 'azaa'ima magfiratika wal -'ismata min kulli dzambiw wal-ganiimata min kulli birriw was-salaamata min kulli istmin, laa tada' lii dzamban illaa gafartahuu wa laa hamman illaa farrajtahuu wa laa haajatan hiya laka ridan illaa qadaitahaa yaa arhamar-raahimiin. “Tiada Tuhan selain Allah, Zat yang Maha Pemurah dan Mulia. Maha suci Allah, Tuhan seluruh alam. Saya memohon kepada-Mu, rajin gemar mengerjakan dalam kebaikan keselamatan dari setiap melakukan dosa maka ampunilah segala dosa-dosaku, dan tidak ada kepentingan kecuali Engkau berikan jalan keluar, berikanlah ridha-Mu pada setiap hajatku, dan kabulkanlah. Ya Allah Zat yangmaha penyayang diantara semua yang penyayang. 22. Shalat Tawaf Shalat tawaf adalah shalat sunah yang dilakukan pada saat mengerjakan tawaf. Hukum mengerjakan shalat tawaf adalah sunah. Waktu Mengerjakan Shalat ini dilakukan sewaktu-waktu, baik siang maupun malam hari setelah melaukan tawaf. Cara Mengerjakan Cara melakukan shalat tawaf sama dengan melakukan shalat sunah lainnya, perbedaannya hanya pada niatnya. Shalat tawaf ini dibaca jahr (keras) jika dikerjakan pada malam hari, dan dibaca sirr (lirih) jika dikerjakan pada siang hari. Niat Shalat Tawaf



‫ّلِل تَ ‘ َٰالى‬ ‫اف َر ْك َعتَي هْن ه ه ه‬ َ ُ‫ا‬ ‫سنة الطو ه‬ ُ ‫ص هلِّى‬



Ushalli sunnatat thawaafi rak’ataini lillahi ta’aala. “Saya berniat shalat tawaf dua rakaat karena Allah Ta’ala.



Jumlah Rakaat Shlat Tawaf Jumlah rakaatnya adlah dua rakaat. Bacaan Surat pada Shalat Tawaf Bacaan yang dianjurkan dibacanya, pada rakaat pertama membaca surat Al-Kafirun dan rakaat kedua membaca surat Al-Ikhlash. 23. Shalat Tobat Shalat tobat adalah shalat sunah yang dilakukan pada saat ketika akan meminta ampun pada Allah Ta’ala atas segala perbuaatan yang tidak diridhai-Nya. Hukum mengerjakan shalat tobat adalah. Waktu Mengerjakan Shalat ini dilakukan sewaktu-waktu, baik siang maupun malam. Cara Mengerjakan Cara melakukan shalat tobat sama dengan melakukan sunah lainnya, perbedaannya pada niatnya saja. Shalat ini dikerjakan sebelum seseorang bertobat kepada Allah SWT atas doa yang telah dikerjaannya. Shalat ini sunah dikerjaan sebagai sarana agar tobat yang akan dilakukan diterima disisi Allah, sementara tobat itu sendri hukumnya wajib, baik dari dosa-dosa kecil apalagi dosa besar. Niat shalat



‫ّلِل تَعَالَى‬ ‫سنةَ الت ْوبَةَ َر ْكعَتَي هْن ه ه‬ َ ُ‫أ‬ ُ ‫ص هلِّى‬



Ushalli sunnatal taubati rak’ataini lillahi ta’aala. “Saya berniat sholat tobat dua rakaat karena Allah Ta’ala.” Jumlah Rakaat Shalat Jumlah Rakaatnya adalah dua rakaat. Bacaan Surat Tidak ada perintah hadist yang menganjurkan pada bacaan tertentu, diperbolehkan membaca surat apa saja dalam shalat sunah ini. Doa Setelah Shalat Dari Sadad bin Aus berkata bahwa sesungguhnya Rasulullah saw telah bersabda tentang sayyid (pemimpin) istighfar. Berikut ini adalah ancaman bacaannya.



َ،‫َوأناَعلىَعهدكَووعدكَماَاستطعت‬،‫َخلقتنيَوأناَعبدك‬،‫أللَه َمَأنتَربيَالَإلـهَإالََأنت‬ َ‫َوأبوءَبذنبيَفاغفرَليَفإنَهَالََيغفر‬،‫َأبوءَلكَبنعمتكَعل َي‬،‫أعوذَبكَمنَشرَماَصنعت‬ َ‫الذنوبَإ َالََأنت‬ Allahumma anta rabbi laa ilaaha illa anta khalaqtani wa ana ‘abduka waana ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastath’tu a’uudzubika min syarri maa shana’tu abuu-u laka bini’matika ‘alay yaw a abuu-u bidzanbii faghfirlii fa innahuu laa yagh firudz dzunuuba illa anta. Rabbanaa aatinaa fid dun yaa hasanatan wa fil aakhirati hasanatan wa qinaa’adzaaban naar. Wal hamdu lillaahi rabbil ‘alamiin”. “Ya Allah, Engkaulah pemeliharaku, tiada Tuhan selain Engkau yang menciptakan aku. Aku ini hamba-Mu, memenuhi janji dan ikatan pada-Mu sejauh kemampuanku. Aku berlindung pada-Mu dari kejahatan yang telah keperbuat, aku akui segala nikmat dari-Mu kepadaku dan aku akui dosaku maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain engkau senidiri.