Sifat Biologi Tanah [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Bunga
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENYEHATAN TANAH Sifat-Sifat Biologi Tanah Dosen Pengampu : Catur Puspawati, ST., M.KM.



Kelompok 4



Disusun Oleh : Bunga Herlina Ramadhan (P21345120014) Kelompok 4 Kelas : 2/ D3-A



PROGRAM STUDI D-III KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II TP 2021/2020



Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat, petunjuk dan karunia-Nya, makalah dengan judul Sifat-sifat Biologi Tanah ini telah selesai disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penyehatan Tanah. Tak lupa ucapan terima kasih disampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu kami meminta maaf dan tentunya juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami dan bagi para pembaca.                                                                                                            



Jakarta, 26 September 2021



Kelompok 4



Daftar Pustaka Kata Pengantar....................................................................................................................................2 Daftar Pustaka.....................................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4 1.1



Latar Belakang.....................................................................................................................4



1.2



Rumusan Masalah..............................................................................................................4



1.3



Tujuan Penulisan.................................................................................................................4



BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................5 2.1 Pengertian Tanah dan Peranan Sifat Biologi Tanah..............................................................5 2.2 Mikroorgaanisme Tanah..........................................................................................................6 2.3 Fungi/Jamur Tanah...................................................................................................................8 2.4 Cacing Tanah.............................................................................................................................9 BAB III PENUTUP...........................................................................................................................11 3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................11 Daftar Pustaka...................................................................................................................................12



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Tanah merupakan salah satu bagian terbesar dalam permukaan bumi. Tanah



menyediakan air, udara dan nutrisi yang dibutuhkan mahluk hidup seperti organisme tanah dan tumbuhan. Melalui penggunaan tanah seperti pertanian dan produksi biomassa, sumber daya tanah dapat menghasilkan pangan, pakan, sandang, papan dan bioenergi yang dapat mendukung kehidupan manusia. Oleh karena itu, sejarah penggunaan tanah berkaitan erat dengan sejarah peradaban manusia. Keberhasilan dan kegagalan dalam membangun peradaban ditentukan oleh kualitas tanah dan manajemen penggunaannya. Kehidupan manusia tidak terlepas dari kodisi tempat dimana mereka tinggal. Tempat tinggal seseorang akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatannya. Tanah



merupakan



tempat



berpijak



dan



tempat



seluruh



makhluk



hidup



menggantungkan kehidupannya. Kondisi tanah dipengarungi juga oleh agregat-agregat penyusunnya. Didaerah pegunungan berkapur akan mengakibatkan tanah yang tersusun berkapur, begitu pula tanah di dipinggiran pantai akan terbentuk tanah berpasir, sedangkan didaerah hutan dan rawa akan terbentuk tanah gambut. Pada umumnya tanah berarti bagian permukaan terpisah dari bumi dan bulan sebagaimana dibedakan dari batuan yang padat 1.2



Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan tanah dan apa saja peranan sifat biologi tanah? 2. Bagaimana dengan mikrooganisme taanh? 3. Bagaimana dengan fungi/jamur tanah? 4. Bagaimana dengan cacing tanah?



1.3



Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian tanah dan pernanan sifat biologi tanah 2. Untuk mengetahui mikroorganisme tanah 3. Untuk mengetahui fungi/jaamur taanah 4. Untuk mengetahui cacing tanah



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Tanah dan Peranan Sifat Biologi Tanah Di dalam tanah, ada milyaran organisme. Organisme tanah yang disebut juga sebagai biota tanah adalah semua makhluk hidup, baik hewan ataupun tumbuhan yang seluruh atau sebagian dari fase hidupnya berada di dalam tanah. Umumnya, organisme tersebut berada pada lapisan tanah bagian atas, kurang lebih 10 cm di bawah permukaan tanah. Tanah merupakan komponen yang sangat penting. Peranan tanah selanjutnya akan dijelaskan dibawah ini. 1. Sebagai alat pertumbuhan tanaman. Agar kamu bisa mendapatkan hasil panen yang baik, tanah membantu menjaga pertumbuhan tanaman. Dengan cara apa? Yaitu dengan menampung air (kelembaban) dan mempertahankan jumlah pemasukan oksigen di dalam air, sehingga mineral dan nutrisi yang diberikan kepada tanaman memiliki kualitas yang baik. Selain memberikan nutrisi, tanah juga memberikan perlindungan kepada akar dan tanaman itu sendiri. Perlindungan yang diberikan memiliki tujuan agar akar tetap tegak saat pertumbuhan berlangsung, juga melindungi tanaman dari erosi dan kerusakan. 2. Sistem penyaringan air. Ternyata air yang baik untuk digunakan menyiram tanaman adalah air bersih yang berasal dari dalam tanah. Bukannya karena tercampur tanah airnya jadi kotor? Di permukaan tanah, air memang kotor. Tapi itu hanya sebagian dari air hujan yang turun. Kebanyakan air menyusup ke dalam tanah yang berlapis-lapis. Debu, bahan kimia dan kotoran lainnya disaring oleh lapisan-lapisan tanah. Lalu pada lapisan tertentu, terdapat air yang bersih dan jernih, yang kemudian bisa kamu gunakan untuk menyiram tanamanmu. 3. Penyimpan gas karbon dan gas atmosfer lainnya. Rerumputan dan tumbuhan yang berkualitas dihasilkan dari tanah yang mendaur ulang nutrisi dan gas-gas hasil dari efek rumah kaca, seperti Fosfor, Nitrogen dan CO2. Selain menghasilkan rerumputan yang berkualitas, dengan menampung gas-gas tersebut, tanah juga berperan untuk mengurangi gas yang dihasilkan dari efek rumah kaca yang sedang terjadi saat ini. 4. Habitat untuk serangga dan organisme lainnya. Tanah tidak hanya untuk membantumu mendapatkan hasil panen yang baik, Bagi serangga dan organisme lainnya, tanah menjadi tempat tinggal untuk mendapatkan udara



dan makanan yang mereka butuhkan. Selain itu, serangga juga membutuhkan tempat untuk bertelur dan menetaskan telurnya. 2.2 Mikroorgaanisme Tanah Seperti yang diketahui tanah mempunyai berbagai macam jenis bakteri dan organismeorganisme hidup di dalamnya, dimana mereka pada umumnya hidup 10 cm dari permukaan tanah. Keberadaan organisme tersebut akan mempengaruhi kesuburan, tekstur tanah, serta kegemburan tanah. Ada beberapa peran organisme di bawah tanah yaitu : 1. Dekompesor Peran penting organisme dalam tanah yang pertama adalah sebagai dekomposer. Organisme di dalam tanah dapat melakukan dekomposisi atau penguraian terhadap bahanbahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup, misalnya daun-daun yang jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad hewan yang telah mati. Seluruhnya kemudian diuraikan menjadi materi organik yang lebih sederhana. Dekomposisi ini dapat dilakukan oleh bakteri, fungi, dan cacing. Dekomposer bahan organik sangatlah penting karena dekomposisi yang dilakukan akan menghasilkan unsur-unsur yang diperlukan tumbuhan, seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg). Organisme dalam tanah yang berfungsi sebagai dekomposer ini dapat dimanfaatkan dalam pembuatan pupuk kompos, salah satu pupuk organik yang dibuat dengan cara menguraikan sisa-sisa tanaman dan hewan dengan bantuan organisme hidup, dapat berupa mikroorganisme maupun makroorganisme. 2. Pereaksi kimia tanah Bakteri di dalam tanah bisa menguraikan material organik yang berasal dari sisa makhluk hidup yang telah mati dan akan diuraikan menjadi zat nitrat. Zat nitrat atau nitrogen dalam tanah ini sangat dibutuhkan oleh tumbuhan. Kita tahu bahwa akan terdapat nitrogen di dalam tanah berkat dekomposisi. Nitrogen dalam bentuk gas di alam tidak dapat digunakan secara langsung oleh tumbuhan dan hewan, tetapi dapat digunakan secara langsung oleh beberapa bakteri untuk metabolisme dan untuk menghasilkan senyawa nitrogen dalam bentuk lain, dengan siklus yang dimulai dari fiksasi nitrogen, nitrifikasi, amonifikasi, dan denitrifikasi. Selain organisme yang berperan dalam siklus nitrogen, terdapat pula mikoriza, yaitu jamur yang dapat membantu tanaman untuk meningkatkan pertumbuhan, ketahanan terhadap serangan penyakit, kemampuan menyerap unsur-unsur hara, serta dapat pula meningkatkan aerasi tanah. 3. Penguraian polutan di dalam tanah



Bakteri yang ada di dalamtanah akan berfungsi sebagai filter dan menguraikan zat kimia yang masuk ke dalam tanah akibat penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan. Semakin banyak organisme di dalam tanah maka akan semakin cepat aktivitas penguraian bahan kimia di dalam tanah. Peran penting organisme dalam tanah adalah sebagai agen biologis yang dapat membersihkan polutan dengan menguraikannya menjadi bahan yang tidak berbahaya. Kamu tahu enggak, ternyata, di dalam tanah, ada banyak sekali polutan! Misalnya limbah padat, pestisida, dan detergen. Keberadaan nitrogen, fosfor, dan garam mineral yang berlebihan di dalam tanah juga dapat bersifat racun bagi tumbuhan. Sumber polutan utama tanah biasanya berasal dari kegiatan pertanian yang menggunakan pupuk dan pestisida dalam jumlah besar serta irigasi. Penguraian polutan di dalam tanah ini dapat dilakukan dengan lebih cepat jika aktivitas organisme tanah semakin tinggi, dengan terkuncinya unsur racun dan polutan dalam tubuh bakteri yang dapat menjadikan polusi tidak bertambah parah. 4. Mencegah penyakit di dalam tanah Tanah dapat dikatakan memiliki kondisi normal apabila tanah memiliki senyawa organik dan aktivitas organisme yang tinggi. Pada saat itu, organisme tanah dapat melawan organisme penyakit yang masuk ke dalam tanah. Secara alami organisme tanah memanfaatkan prinsip pengendalian biologis sehingga organisme yang mengganggu tanah dapat terkendali. 5. Memberikan efek tekstur pada tanah Tanah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan teksturnya, yaitu keadaan tingkat kehalusan tanah yang dipengaruhi oleh perbedaan komposisi kandungan pasir, debu, dan liat dalam tanah. Macam-macam tekstur tanah misalnya tanah bertekstur halus atau tanah liat, tanah bertekstur sedang atau tanah lempung, dan tanah bertekstur kasar atau tanah pasir. 6. Sebagai pengatur struktur tanah dan kegemburan tanah Kegemburan tanah sangat dipengaruhi oleh banyaknya organisme di dalam tanah itu sendiri. Hal ini dikarenakan organisme mampu membuat pori pada tanah yang berfungsi untuk menggemburkan dan menyuburkan tanah. Karena proses sirkulasi di dalam tanah yang menjadi lebih baik akibat adanya poripori ini. Struktur tanah ialah susunan partikelpartikel tanah yang terikat satu sama lain menjadi suatu gumpalan. Pengikatnya ialah suatu perekat seperti bahan organik yang dihasilkan oleh organisme tanah. Kemudian, lendir yang dihasilkan organisme tanah akan bercampur dengan tanah dan membentuk gumpalangumpalan tanah. Struktur dan kegemburan pada tanah saling berkaitan.



Organisme tanah mampu membuat pori-pori yang dapat menggemburkan tanah serta memungkinkan terjadinya aerasi tanah. Tanah dengan aerasi dan jumlah air yang cukup akan sangat baik bagi pertumbuhan tanaman. 2.3 Fungi/Jamur Tanah Fungi merupakan organisme eukariotik yang berbentuk filamen. Terdapat membran inti, mitokrondria dan organel. Fungi mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa dan khitin. Bersifat multiseluler dan mempunyai kromosom ganda Sedangkan diameter sel lebih dari 5um. Fungi sering kali menyusun biomassa mikroba tanah paling banyak Fungi adalah perombak (decomposers) material tanaman yang sangat efektif. Walaupun demikian, beberapa fungi tanah bersifat patogen atau berbahaya bagi tanaman tertentu. Fungi tanah yang lain dapat membentuk suatu hubungan intim saling menguntungkan (simbiosis) dengan tanaman melalui pengembangan mikoriza yang memungkinkan akar tanaman terinfeksi menyerap air dan unsur hara, terutama fosforus, lebih tinggi daripada akar tanaman yang tidak terinfeksi. Fungi dibedakan menjadi tiga golongan yaitu ragi, kapang dan jamur. Kapang dan jamur mempunyai arti penting bagi pertanian. Bila tidak karena fungi ini maka dekomposisi bahan organik dalam suasana masam tidak akan terjadi. Menurut C.K. Jackson (1975), genera jamur yang paling banyak ditemul di tanah adalah; Alternaria, Aspergillus, Cladosporlum Cephalosporium Botrytis, Chaetomlum, Fusarlum, Mucor, Penicillium, Pythium, dll. Jamur tanah memiliki sifat aerob dan heterotrofik, sehingga jamur membutuhkan pasokan oksigen dan bahan organik yang melirmpah di tanah. Jamur dominan di tanah asam, karena lingkungan asam tidak kondusif / cocok untuk keberadaan bakteri atau aktinomisetes. Kisaran PH optimal untuk jamur terletak antara 4,5 sampal 6,5. Mereka juga hadir di tanah netral dan alkali dan beberapa bahkan dapat mentolerir PH melampaul 9.0. Jamur memiliki peran sebagai berikut: 1. Jamur berperan penting dalam tanah dan nutrtsi tanaman 2. Mereka memainkan peran penting dalam degradasi / dekomposis selulosa, hemi selulosa, pati, pektin, lignin dalam bahan organik yang ditambahkan ke tanah. Lignin yang tahan terhadap dekomposisi oleh bakteri terutama 3. didekomposisi oleh jamur. 4. Jamur Juga berfungsi sebagai makanan untuk bakteri



5. Jamur tertentu milik sub divisi Zygomycotina dan Deuteromycotina bersifat predator dan menyerang protozoa dan nematoda di tanah dan dengan demikian menjaga keseimbangan biologis di tanah. 6. Jamur juga berperan penting dalam agregasi tanah dan dalam pembentukan humus. 7. Beberapa jamur tanah bersifat parasit dan menyebabkan jumlah penyakit tanaman seperti layu, akar membusuk, redaman dan embun pembibitan. Pythium, Phyiophlhora, Fusarium, Verticillum dll 8. Jumlah jamur tanah membentuk asosiasi mikoriza dengan akar tanaman yang lebih tinggi dan membantu dalam mobilisasi fosfor tanah dan nitrogen misalnya. Glomus, Gigaspora, Aculospora,



(Endomycorrhiza)



dan



Amanita,



Boletus,



Entoloma,



Lactarlus



(Ectomycorrhiza). 2.4 Cacing Tanah Cacing tanah dapat meningkatkan kesebuburan tanah melalui N yang termineralisasi. N Meningkat karena meneralisasi cacaing tanah yang telah mati ( kurang lebih 3 % dalam bentuk senyawa organik). Tubuh cacaing tanah mengandung 72 % protein dari berat keringnya dan tubuh cacing tanah yang mati dapat menghasilkan 10 mg mirat. Pelaupkan cacaing tanah per hektar dapat mencapai 3,75 juta dan ini dapat menghasilkan kira-kira 217 kg nitrat/ha. Ekskresi cacing tanah juga mengandung senyawa nitrogen. Diperkirakan bahwa total N yang dikeluarkan cacaing tanah sebagai berikut : 



½ dikeluaerkan sebagai mukoprotein melalui sel-sela kelenjar pada epidermis







½ lagi dalam bentuk amonia, urea dan allantoin dalam cairan urine yang telah diekskresikan. Hal ini tergantung dari tingkat makanan cacing tanah. Ini bisa mencapai 129 ppm NH4



dan NO3. Hasil penelitian menunjukkan dalam plot yang mengandung 126 g cacing per m2, telah menghasilkan 70 kg N/ha, walaupun jenis iki akan dikonsumsi kembali oleh cacing tanah yang lain. 26 Pengaruh Cacing Tanah terhadapa Hara Tersedia Tanah-tanah yang dihuni cacaing tanah emmiliki kapasitas tukar basa lebih tinggi ( base exchnage capasity), Ca, Mg K dan P-tersedia juga lebih tinggi dibandingkan dengan tanah-tanah tanpa dihuni cacing tanah seperti sebagai berikut : Dalam kotoran cacaing tanah unsur-unsur di atas juga lebih tinggi dibandingkan dengan dalam tanah. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa cacaing tanah telah mampu menciptakan unsur hara lebih tersedia bagi tanaman.



Dari berbagai hasil penelitian dilaporkan bahwa aktivitas cacing tanah dapat berperan dalam : 



Memantapkan struktur tanah







Meningkatkan stabilitas agregat







Menghancurkan butir-butir tanah







Membalikkan tanah







Memperbaiki kondisi aerasi Dengan demikian cacaing tanah dikatakan dapat meningkatkan kesuburan tanah dan



produktivitasnya. Pemgaruh cacing tnah terhadap struktur tanah melalui ebebrapa kegiatan: 1. Menghancurkan bahan organik dan mencampurbaurkan fraksi-fraksi tersebut, lalu mengeluarkan kotoran ke permukaan tanah. 2. Menggali terowongan dan mengangkut tanah bawah ( sub soil) ke permukaan. Pemecahan partikel-prtikel tanah telah dibuktikan bahwa cacing tanah dapat menghancurkan partikel-partikel granit dan batuan basat



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Tanah merupakan lapisan teratas dari bumi. Tanah sangat penting bagi manusia karena kehidupan manusia berada di atasnya. Tanah adalah material mineral yang sifatnya tidak terkonsolidasi pada permukaan bumi. Peranan sifat kimia tanah sangat penting, yaitu untuk mengukur kesuburan suatu tanah yang akan mempengaharui pertumbuhan tanaman diatasnya. Sifat kimia tanah meliputi pH, koloid tanah (organik dan anorganik), kejenuhan basa, dan KTK. Pengambilan sampel kimia tanah harus memperhatikan beberapa hal seperti permukaan tanah, kawasan, dan alatalat yang digunakan. Sampel tanah dapat diambil mengikuti waktu tanah di pagi hari, siang hari, atau malam hari.



Daftar Pustaka https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/ 450aa2088a4ee3f8604e6a4016ba2966.pdf http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/PenyehatanTanah_SC.pdf