Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Usulan Sertifikasi Guru Dengan Metode Simple Additive Weighting [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IV, Nomor: 2, Agustus 2013



ISSN : 2301-9425 



SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRIORITAS USULAN SERTIFIKASI GURU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Hotmaria Ginting Munthe (1011942) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Sp. Limun Medan http : // www.stmik-budidarma.ac.id // Email: [email protected] ABSTRAK Sertifikasi guru adalah salah satu upaya peningkatan mutu guru yang di ikuti dengan kesejahteraan guru, sehingga dapat di harapkan meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan secara berkelanjutan. Pelakasanaan sertifikasi guru dapat di lakukan dengan beberapa tahap. Pada hakekatnya metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode Simple Additive Weighting (SAW) adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode Simple Additive Weighting (SAW) membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan. Oleh karena itu penulis menggunakan metode Simple Additive Weighting atau lebih sering disebut dengan metode SAW, untuk menyelesaikan masalah tersebut. Metode ini salah satu metode yang dapat melakukan penilaian kriteria majemuk dan detail dengan suatu kerangka berfikir yang komprehensif pertimbangan proses hirarki yang kemudian dilakukan perhitungan bobot untuk masing-masing kriteria dalam menentukan proiritas pengajuan sertifikasi sesuai dengan kouta. Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan (SPK), dan Metode Simple Additive Weighting (SAW). 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Menurut undang-undang dari dinas pendidikan nomor 20 tahun 2003 pasal 11 ayat 1 mengamanatkan kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk menjamin terselenggara pendidikan yang bermutu bagi setiap warga Negara. Terwujudnya pendidikan yang bermutu membutuhkan upaya terus menerus untuk selalu meningkatkan pendidikan. Maka saat ini banyak guru yang berhak mengikuti sertifikasi guru. Namun banyak guru ditingkat satuan daerah yang mengeluhkan proses sertifikasi yang tidak transparan, diantaranya guru yang usia muda serta masa kerja yang lebih sedikit mendapat kesempatan lebih dulu menjalani proses sertifikasi daripada guru yang notabene mempunyai pengalaman kerja lebih lama. Pada hakekatnya metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode Simple Additive Weighting (SAW) adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode Simple Additive Weighting (SAW) membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan. Oleh karena itu penulis menggunakan metode Simple Additive Weighting atau lebih sering disebut dengan metode SAW, untuk menyelesaikan masalah tersebut. Metode ini salah satu metode yang dapat melakukan penilaian kriteria majemuk dan detail dengan suatu kerangka berfikir yang



komprehensif pertimbangan proses hirarki yang kemudian dilakukan perhitungan bobot untuk masing-masing kriteria dalam menentukan proiritas pengajuan sertifikasi sesuai dengan kouta. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang yang ada maka dapat di buat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana syarat-syarat sertifitikasi dalam penentuan sertifikasi guru ? 2. Bagaimana menerapkan Metode Simple Addtive Weighting (SAW) untuk penentuan sertifikasi guru ? 3. Bagaimana merancang sistem pendukung keputusan penentuan prioritas sertifikasi guru ? 1.3 Batasan Masalah Agar tidak menyimpang dari tujuan, maka dalam menyusun skripsi ini dibuat batasan masalah yaitu : 1. Hanya membahas tentang prosedur menerimaan sertifikasi guru SD. 2. Menggunakan Metode Simple Addtive Weighting (SAW). 3. Tentang criteria untuk penerima sertifikasi guru SD. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan perumusan masalah dan batasan masalah maka di dapat tujuan dan manfaat dari penelitian yaitu :



Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Usulan Sertifikasi Guru Dengan Metode   Simple Additive Weighting. Oleh : Hotmaria Ginting Munthe 



52



Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IV, Nomor: 2, Agustus 2013



1.



Untuk membantu para calon sertifikasi menerima sertifikasi 2. Untuk menerapkan metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk penentuan sertifikasi guru pada sekolah SD Negeri 060837. 3. Untuk merancang sistem pendukung keputusan untuk menentukan sertifikasi guru. Berdasarkan perumusah masalah di atas maka yang menjadi manfaat dari penelitian yaitu : 1. Dapat mempermudah dalam memproses data yang telah ditentukan dari para calon penerima sertifikasi 2. Dapat dipakai untuk membuat sistem dalam penentuan sertifikasi guru. 3. Dapat dipergunakan untuk membantu penentuan penerima sertifikasi guru. 2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Simple Additive Weighting Metode Simpel Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode Simple Additive Weighting (SAW) adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut (Fishburn, 1967) (MacCrimmon, 1968). Metode Simple Additive Weighting (SAW) membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) kesuatu. (Sri Kusumadewi dan Sri Hartati, 2006 :74).



ISSN : 2301-9425 



Ada beberapa langkah dalam penyelesaian metode Simple Additive Weighting (SAW). Yang diterapkan sebagai berikut : 1. Menentukan kriteria-kriteria yang dijadikan acuan dalam pendukung keputusan yaitu Ci. 2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria. 3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci). 4. Kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R. 5. Hasil akhir diperoleh dari proses perangkingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vector bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi. 2.2 IDE ( Integrated Development Environment ) Visual Studio. NET 2008 Untuk mengembangkan aplikasi menggunakan Visual Basic. Net 2008, terlebih dahulu adalah mengenal IDE dari Visual Studio. NET 2008. Pada waktu Visual Studio. NET 2008 dijalankan, maka akan tampil sebuah tampilan awal atau Start Page dari Visual Studio. NET 2008.



(Jika j adalah atribut keuntungan\Benefit) (Jika j adalah aribut biaya \Cost) Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,…,m dan j=1,2,…,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai : Dimana : rij = rating kerja ternormalisasi. maxi = nilai maksimum dari setiap baris dan kolom. mini = nilai manimum dari setiap baris dan kolom. Xij = baris dan kolom dari matriks. (rij) adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif (Ai) pada atribut (Cj) i= 1,2…,m dan j= 1,2…,n.



Gambar 1. Tampilan Awal Studio. NET 2008 Sumber : Mesran, Diktat Perkuliahan Pemrograman Visual 2011 Untuk membuat sebuah project baru menggunakan Visual Studio. NET 2008, klik menu File| New| Project.



2.3 MySQL MySQL adalah suatu perangkat lunak Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa database relasi (Relasi Database Management alternatif Ai lebih terpilih. System atau RDBMS) seperti halnya dengan Oracle Dimana : dan Postgresql, MMSQL. MySQL adalah sebuah Vi = nilai akhir dari alternatif. perangkat lunak sistem management basis data SQL Wi = bobot yang telah ditentukan. (Database Management System atau DBMS) yang rij = normalisasi matriks multi-thread, multi-user, dengan sekitar 6 juta nilai yang lebih besar mengindikasikan bahwa instalasi diseluruh dunia. alternatif lebih terpilih. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi General Public License (GPL), tetapi mereka juga Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Usulan Sertifikasi Guru Dengan Metode   53 Simple Additive Weighting. Oleh : Hotmaria Ginting Munthe 



Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IV, Nomor: 2, Agustus 2013



menjual dibawah lisensi komersial untuk kasuskasus dimana penggunanya tidak cocok dengan pengguna GPL, (www.storydig.co.cc/ 2010/08/pengertian-mysql.html). MySQL adalah perangkat lunak database server atau bisa juga disebut database. MySQL juga banyak dipakai pada web database sehingga data semakin terintegrasi antara database desktop dengan database web. Untuk menggunakan database MySQL harus menginstalasinya terlebih dahulu ke komputer. Sebagai server database dengan konsep database modern, MySQL memiliki keistimewaan. Beberapa keistimewaan MySQL sebagai berikut : 1. Portability 2. Open Source 3. Multiuser 4. Performance Tuning 5. Column Type 6. Command dan Functions 7. Security (Sri Eniyati, 2011:12). 3 Analisa Dan Perancngan 3.1 Analisa Penentuan Sertifikasi Adapun syarat-syarat yang harus di penuhi oleh para guru untuk dapat menerima sertifikasi yaitu : 1. Guru yang belum memiliki sertifikat pendidik dan masih aktif mengajar di sekolah di bawah binaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kecuali guru Pendidikan Agama. Sertifikasi bagi guru Pendidikan Agama dan semua guru yang mengajar di madrasah diselenggarakan oleh Kementerian Agama dengan kuota dan aturan penetapan peserta dari Kementerian Agama (Surat Edaran Bersama Direktur Jenderal PMPTK dan Sekretaris Jenderal Departemen Agama Nomor SJ/Dj.I/Kp.02/1569/ 2007, Nomor 4823/F/SE/2007 Tahun 2007). 2. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) dari program studi yang terakreditasi atau minimal memiliki izin penyelenggaraan. 3. Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas dengan ketentuan: 1) diangkat menjadi pengawas satuan pendidikan sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (1 Desember 2008), atau 2) memiliki usia setinggi-tingginya 50 tahun pada saat diangkat sebagai pengawas satuan pendidikan. 4. Guru yang Belum memiliki kualifikasi akademik S-1/D-IV apabila: 1) pada 1 Januari 2013 sudah mencapai usia 50 tahun dan mempunyai pengalaman kerja 20 tahun sebagai guru, atau 2) mempunyai golongan IV/a atau memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan



5.



6.



7. 8.



9.



ISSN : 2301-9425 



IV/a (dibuktikan dengan SK kenaikan pangkat). Sudah menjadi guru pada suatu satuan pendidikan (PNS atau bukan PNS) pada saat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ditetapkan tanggal 30 Desember 2005. Guru bukan PNS pada sekolah swasta yang memiliki SK sebagai guru tetap minimal 2 tahun secara terus menerus dari penyelenggara pendidikan (guru tetap yayasan), sedangkan guru bukan PNS pada sekolah negeri harus memiliki SK dari Bupati/Walikota. Pada tanggal 1 Januari 2014 belum memasuki usia 60 tahun. Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari dokter. Jika peserta diketahui sakit pada saat datang untuk mengikuti PLPG yang menyebabkan tidak mampu mengikuti PLPG, maka LPTK Berhak melakukan pemeriksaan ulang terhadap kesehatan peserta tersebut. Jika hasil pemeriksanaan kesehatan menyatakan peserta tidak sehat, LPTK berhak menunda atau membatalkan keikutsertaannya dalam PLPG. Memiliki nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK).



3.2 Analisa Metode Dalam Penentuan Sertifikasi Guru 1. Menentukan Kriteria Untuk penerima sertifikasi Dalam pemilihan penerima sertifikasi guru di dalam metode Simple Additive Weighting yang dilakukan adalah membuat tabel kriteria, agar lebih jelas dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1: Nilai dari masing-masing kriteria



Keterangan : C1 : Surat SK C2 : Umur C3 : Masa Kerja C4 : Golongan C5 : Surat kesehatan C6 : NUPTK ( Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan C7: Pendidikan Terakhir Di dalam penentuan sertifikasi guru nilai yang harus dicapai adalah 4,3. Jika nilainya belum mencapai nilai tersebut maka para calon penerima



Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Usulan Sertifikasi Guru Dengan Metode   Simple Additive Weighting. Oleh : Hotmaria Ginting Munthe 



54



Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IV, Nomor: 2, Agustus 2013



sertifikasi guru belum layak untuk menerima sertifikasi. 2. Pembobotan Setiap Kriteria Dalam menentukan criteria dilakukan pembobotan dari setiap criteria, pembobotan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : 1. Untuk Kriteria pertama yaitu Surat Keterangan Dari Dirjen (SK) atau C1 dan No.Unik Pendidik Tenaga Kerja (NUPTK) atau C6. Tabel 2 :Pembobotan Surat SK (C1) dan NUPTK (C6) Range Fuzzy Nilai Tinggi (T)



1



1-5



Rendah (R )



0,5



Untuk Kriteria umur pada calon penerima sertifikasi guru atau C2 yang masingmasing memiliki nilai atau bobot sesuai dengan metode yang di gunakan. Pembobotan Kriteria Umur dapat dilihat pada tabel 3 :



Tabel 3. Pembobotan Umur (C2) Range Nilai Fuzzy 51-60



Tinggi (T)



1



41-50



Sedang (S)



0,8



31-40



Rendah (R )



0,6



21-30



sangat rendah (SR)



0,4



3.



Untuk pembobotan dari criteria Surat Kesehatan yang menyatakan bahwa para calon penerima sertifikasi guru tersebut sehat jasmani dan rohani, agar dapat melaksanakan tugas dan wewenangnya dengan baik.



Tabel 6. Pembobotan Surat kesehatan (C5) Range Fuzzy Nilai 7-10 Baik ( B ) 1 4-6 Cukup ( C ) 0,6 1-3 Kurang ( K ) 0,3 6.



6-10



2.



5.



ISSN : 2301-9425 



Untuk penentukan jenjang terakhir dari para calon penerima sertifikasi seperti pada tabel berikut:



Tabel 7 : Pembobotan jenjang terakhir Range Fuzzy Nilai S-2 Sangat baik 1 S-1 Baik 0,8 D-III Cukup 0,6 D-II Kurang 0,4 D-I Sangat kurang 0,2 3.



Rating Kecocokan Dalam penentuan Rating kecocokan maka nilai dari masing-masing criteria di atas di masukkan ke dalam tabel rating kecocokan yang telah di sesuai kan dengan nilai dari tabel criteria. Maka tabel rating kecocokan dapat di lihat seperti tabel berikut : Tabel 8 : Rating Kecocokan



4.



Transformasi Ke Matrix X Dalam menentukan Nilai transformasi ke dalam matriks X merupakan nilai dari hasil tabel rating kecocokan diatas di buat menjadi bentuk matriks.



5.



Penentuan Bobot dari Kriteria (w) Dalam menentukan bobot dari criteria sesuai dengan tingkat kepentingan dari data criteria, maka di dapat nilai dari setiap criteria, seperti tabel berikut :



Untuk Kriteria Masa Kerja dalam pembobotan penerima sertifikasi guru, diamana dapat dilihat pada tabel berikut :



Tabel 4 : Pembobotan Masa Kerja (C3) Range



Fuzzy



Nilai



>=25



Sangat Baik



1



16-20



Baik



0,8



11-15



Cukup



0,6



6-10



Kurang



0,4