7 0 254 KB
PROPOSAL PENELITIAN
GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA DENGAN PEMBELAJARAN ONLINE DI KAMPUS 2 STIKES KUNINGAN KOTA CIREBON TAHUN 2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Disusun Oleh : Nama : Faula Ayuningrum NIM : CKR0160193
PROGAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN KUNINGAN 2020
KATA PENGANTAR
Assalamua’laikum Wr. Wb. Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya, Alhamdulillah peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Gambaran Tingkat Kepuasan Mahasiswa Dengan Pembelajaran Online di Kampus 2 STIKKU Kota Cirebon tahun 2020”. Skripsi penelitian ini disusun untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan (STIKKU). Adapun dalam penyusunan skripsi ini, peneliti tidak lepas dari bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Maka peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat : 1.
Prof. Dr. Hj. Dewi Laelatul Badriah, M. Kes, AIFO., selaku Ketua Yayasan Pendidikan Bhakti Husada Kuningan.
2.
H. Abdal Rohim, S.Kp, M.H., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan dan Penguji yang telah memberikan saran yang berguna bagi penulisan skripsi ini.
3.
Ns. H. Kanapi, S.Kep., M.M., Selaku ketua kordinator Kampus 2 RS Ciremai
4.
Ns. Nanang Saprudin, S.Kep, M.Kep., selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan.
5.
Ns. Ranto Karyanto, S.Kep., M.M.Kes., selaku Sekretaris II Prodi S1
Keperawatan
Kampus 2 STIKU. 6.
Ns. Lia Mulyati, M.Kep., selaku pembimbing I yang penuh kesabaran telah meluangkan waktu untuk membantu menyelesaikan skripsi penelitian ini, telah memberikan ilmu, motivasi, bimbingan, dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
7.
Ns. Yana Hendriana, S.Kep., M.Kep.,
selaku pembimbing II yang telah
memberikan ilmu, motivasi, bimbingan, dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 8.
Seluruh Dosen dan Staf Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Kampus 2 yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
9.
Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKes Kuningan Kampus 2, sahabat-sahabatku, dan semua pihak yang telah memberikan bantuan, saran, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
Peneliti menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, dari segi teknik penulisan maupun teori. Untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun untuk bahan perbaikan dimasa yang akan datang. Wassalamua’laikum Wr. Wb. Kuningan, Mei 2020
Peneliti
iii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL..................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................
ii
LEMBAR PERNYATAAN....................................................................... iii LEMBAR PERSEMBAHAN.................................................................... iv ABSTRAK.................................................................................................. v ABSTRACT................................................................................................ vi KATA PENGANTAR ............................................................................... vii DAFTAR ISI .............................................................................................. ix DAFTAR TABEL...................................................................................... xii DAFTAR BAGAN...................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xiv BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................. 1.2 Rumusan Masalah ........................................................... 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................ 1.3.1 Tujuan Umum ........................................................ 1.3.2 Tujuan Khusus ....................................................... 1.4 Manfaat Penelitian .......................................................... 1.4.1 Manfaat Teoritis ..................................................... 1.4.2 Manfaat Praktis ......................................................
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Konsep Kepuasan......................................................
2.2 Konsep Mahasiswa........................................................... 2.3 Konsep Pembelajaran online............................................ 2.4 -Kerangka Teori................................................................
iv
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konsep ........................................................... 3.2 Definisi Operasional ....................................................... 3.3 Hipotesis .........................................................................
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian ............................................................... 4.2 Variabel Penelitian........................................................... 1.
Variabel Bebas .........................................................
2.
Variabel Terikat .......................................................
4.3 Populasi dan Sampel ....................................................... 1.
Populasi ...................................................................
2.
Sampel .....................................................................
4.4 Instrumen Penelitian........................................................ 4.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................. 1. Sifat Data.................................................................. 2. Validitas dan Reabilitas .......................................... 3. Tata Cara Pengumpulan Data .................................. 4. Pengolah Data .......................................................... 4.6 Analisis Data .................................................................. 1.
Analisis Univariat ....................................................
2.
Analisis Bivariat .....................................................
4.7 Lokasi, Waktu dan Jadwal Penelitian ............................. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian................................................................ 5.2 Pembahasan Hasil Penelitian........................................... 5.3 Keterbatasan Penelitian................................................... BAB VI SIMPULAN DAN SARAN Simpulan................................................................................. Saran....................................................................................... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN v
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.3 Standart Mutu penyelenggaraan mata kuliah berbasis E- Learning............................................................... Tabel 4.1 Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Hasil Uji Korelasi Tabel 5.1 ................................................................................................ Tabel 5.2 ................................................................................................ Tabel 5.3 ................................................................................................ Tabel 5.4 ................................................................................................ Tabel 5.5 ................................................................................................
vi
DAFTAR BAGAN Halaman Gambar 2.1
Kerangka Teori................................................................
Gambar 3.1
Kerangka Konsep............................................................
vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pada era digital Internet saat ini
merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari gaya hidup berbagai kelompok masyarakat indonesia. Dikarenakan dunia memasuki industry 4.0 dimana teknologi menjadi salah satu hal yang paling mendasar didalamnya. Sistem pembelajaran modern pun berbasis teknologi informasi memberikan kualitas luasnya jangkauan yang sangat cocok untuk masyarakat milineal yang dapat diakses di berbagai tempat dan waktu. Data hasil survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggaraan Jaringan Intenet Indonesia ( APJII )pada tahun 2016 menunjukkan bahwa kalangan mahasiswa merupakan pengguna internet terbesar di indonesia dengan 89,7% dan urutan kedua pelajar dengan 69,8% namun akses terhadap laman pendidikan masih sangat kurang. Tahun 2020 adalah tahun yang sangat berbeda dari tahun – tahun sebelumnya. Dimana mulai terjadinya virus corona. Bahkan dikutip dari data peta corona virus COVID 19 global cases by johns hopkins CSSE kasus terinfeksi mencapai 81.345, kemudian virus covid 19 menyebar keseluruh penjuruh dunia termasuk indonesia. Menurut surat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan nomor 35492/A.A5/HK/2020 perihal pencegahan covid 19 dilingkungan kementrian pendidikan dan viii
kebudayaan. Dengan masuk nya covid 19 ke indonesia sejumlah perguruan tinggi di indonesia menutup perkuliahan tatap muka, menggantinya dengan kuliah daring atau kuliah dalam jaringan, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona ( Covid 19 ). Kuliah tatap muka merupakan kuliah yang bersifat konvensional, yang interaksi nya langsung antara dosen dengan mahasiswa. Kuliah tatap muka pembelajaran yang disampaikan materinya diuraikan oleh dosen dengan media pembelajaran yang berstandart misalnya memberikan soal ( penugasan ) kepada mahasiswa dengan materi yang terbatas. Kuliah online mungkin pada saat ini masih terasa kurang dikenal, bahkan bagi beberapa kalangan yang memang memiliki persepsi bahwa kuliah harus melakukan tatap muka, harus memenuhi kehadiran 75% atau bahkan lebih, harus mengumpulkan tugas dalam bentuk paper. Kuliah online merupakan salah satu pendekatan proses belajar antara dosen dengan mahasiswa. Kuliah online melebihi itu semua, karena semua pembelajaran dilakukan secara distance learning. Interaksi kuliah online ini melalui media email dan website dari dosen itu sendiri,sehingga membentuk sebuah kenyamanan dalam berinteraksi antara dosen dan mahasiswa nya agar menciptakan suatu komunikasi yang efektif. Kepuasan diartikan sebagai suatu kondisi dimana keinginan dan harapan dapat terpenuhi. Kepuasan mahasiswa merupakan suatu kondisi dimana mereka memperoleh suatu kenyamanan oleh civitas akademik atas suatu pelayanan yang diberikan yang menjadi indikator tolak ukur untuk
ix
suatu perguruan tinggi dalam memberikan mutu pelayanannya. Penelitian pengukuran kepuasan terhadap pemanfaatan pembelajaran ( e-Learning ) bertujuan
untuk
mengukur
tingkat
kepuasan
mahasiswa
terhadap
pemanfaatan E-Learning. Hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran daring ini lumayan banyak, antara lain masalah keterampilan menggunakan ICT masih kurang, karena mereka untuk mengakses internet pun perlu jangkauan jaringan yang luas. Yang perlu dipersiapkan dalam mengikuti pembelajaran daring supaya lebih menyenangkan dan memberikan efek positif bagi mahasiswa, yaitu (1 ) dalam menjalani kuliah online kita harus fokus, saat pembelajaran jangan disambi dengan kegiatan-kegiatan lain yang memecahkan kosentrasi, ( 2 ) selain itu buatlah daftar tugas-tugas beserta due date atau batas waktu secara jelas, dan ( 3 ) buatlah target-target penyelesaiannya agar tidak terbengkalai,tutupnya. Capaian pembelajaran
( learning outcome )
merupakan suatu
pernyataan tentang apa yang diharapkan diketahui, dipahami, dan dapat dikerjakan oleh peserta didik setelah menyelesaikan suatu periode belajar yang
meliputi
kemampuan
yang
diperoleh
melalui
internalisasi
pengetahuan, sikap,keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman keja. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Gambaran Tingkat Kepuasan Mahasiswa Keperawatan Dengan Pembelajaran Online Di STIKKU Kota Cirebon. Dari penelitian ini
x
akan di ketahui tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pembelajaran online ini. Sehingga dapat diketahui perbedaan antara kuliah tatap muka dan kuliah online yang dirasakan oleh mahasiswa sehubungan dengan adanya pandemi corona ini mewajibkan mahasiswa belajar jarak jauh. Hasil penelitian in dapat menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan dan peningkatan kepuasan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu : “ Mengetahui Gambaran Tingkat Kepuasan Mahasiswa Keperawatan Dengan Pembelajaran Online Di kampus 2 STIKKU Kota Cirebon “.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1
Tujuan Umum Mengetahui gambaran Gambaran Tingkat Kepuasan Mahasiswa Keperawatan Dengan Pembelajaran Online Di STIKKU Kota Cirebon
1.3.2
Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan mahasiswa S1 keperawatan di STIKKU 2. Untuk mengetahui gambaran mahasiswa 3. Untuk mengetahui gambaran pembelajaran online di STIKKU 4. Untuk menganalisis suatu gambaran capaian learning outcome.
xi
1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi mahasiswa Mahasiswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang Gambaran Tingkat Kepuasan Mahasiswa Dengan Pembelajaran Online Di Kampus 2 Stikes Kuningan Kota Cirebon 2. Bagi institusi pendidikan STIKKU Diharapkan institusi pendidikan dapat memberikan informasi dalam bentuk Gambaran Tingkat Kepuasan Mahasiswa Dengan Pembelajaran Online Di Kampus 2 Stikes Kuningan Kota Cirebon 3. Bagi keluarga Memberikan informasi tentang pentingnya suatu tingkat kepuasan mahasiswa dengan pembelajaran online dirumah. 4. Bagi peneliti selanjutnya Sebagai tambahan informasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang Gambaran Tingkat Kepuasan Mahasiswa Dengan Pembelajaran Online Di Kampus 2 Stikes Kuningan Kota Cirebon
xii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kepuasan 1. Pengertian Kepuasaan Oliver dalam Supranto ( 2011:33 ) menyimpulkan bahwa, “ Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja/ hasil yang dirasakannya dengan harapannya”. Sedangkan menurut Suharno dan Retnoningsih ( 2012:393) menyimpulkan bahwa, “Kepuasan asal katanya adalah puas yang berarti merasa senang ,lega, kenyang, dan sebagainya karena sudah merasai secukup-cukup nya atau sudah terpenuhi hasrat hatinya”. Dengan demikian dapat disimpulkan kepuasan merupakan suatu tingkat perasaan senang, lega seseorang setelah melalui membandingkan kinerja/ hasil yang dirasakannya sudah secukup-cukupnya. 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan a. Sumber daya manusia Hal- hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia : a) Sistem rekuitment dan seleksi untuk pengangkatan dosen b) Kecukupan dosen ( rasio dosen tetap : mahasiswa ) c) Kualifikasi dosen ( pendidikan ) dan jabatan akademik dosen tetap d) Program pembinaan, pengembangan dan jaminan kesejahteraan e) Tenaga kependidikan ( tenaga pendukung/ penunjang akademik )
13
f) Kecukupan dan kualifikasi petugas perpustakaan g) Program pembinaan, pengembangan dan jaminan kesejahteraan h) Kode etik atau pedoman disiplin kerja dosen dan tenaga kependidikan yang lengkap dan jelas implementasinya. b. Kurikulum Program yang mendorong/ memfasilitasi program studi untuk perbaikan isi kurikulum secara berkesinambungan, meliputi : a) Pendekatan pembelajaran b) Design pembelajaran c) Relevansi isi d) Media pembelajaran e) Evaluasi proses dan hasil pembelajaran f) Umpan balik dari stakeholders c. Sistem pembelajaran a) Rancangan pembelajaran mahasiswa ,meliputi : 1). Pedoman pengembangan rancangan pembelajaran 2). Pelaksanaan
pedoman
pengembangan
rancangan
pembelajaran. b) Pedoman bimbingan akademik, bimbingan penelitian dan penulisan tugas akhir /skripsi/ tesis/ disertai dan karya ilmiah lainnya. d. Suasana akademik
14
a) Kebijakan akademik dalam perkuliahan : penerapan prinsip SAL, evaluasi yang adil dan transparan, feedback dan koreksi, eksplorasi berbagai sumber belajar, berfikir tingkat tinggi,belajar kolaboratis dan mandiri. b) Kebijakan akademik diluar perkuliahan internal, nasional dan internasional,
seminar,
lokakarya,
symposium,
diskusi,
perlombaan, pameran, demonstarsi karya ilmiah, penelitian dan pengabdian masyarakat, penyediaan sarana dan prasarana untuk perwujudan suasana akademik. c) Pelaksanaan kebijakan kegiatan akademik 1). Monitoring/pelaporan 2). Evaluasi laporan pelaksanaan 3). Tindak lanjut c) Kebijakan pengembangan perilaku kecendekiawan ( kesujanan ). 3. Kepuasaan Mahasiswa Setelah melihat definisi dari kata kepuasaan dan mahasiswa pada pembahasan sub bab sebelumnya,maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan mahasiswa adalah nilai hasil perbandingan antara tingkat kenyataan dengan tingkat harapannya dalam menerima atau mendapatkan pelayanan pada sebuah perguruan tinggi . kepuasan mahasiswa akan dinilai tinggi jika tingkat kenyataan sama atau lebih dari tingkat harapan,sebaliknya jika kenyataan
lebih rendah daripada tingkat harapan maka akan dianggap
15
rendah. Mahasiswa dapat mengalami salah satu dari tingkat kepuasaan yang umum, yaitu : a) Jika kinerja dibawah harapan,mahasiswa akan tidak puas b) Kalau kinerja sesuai dengan harapan,mahasiswa akan puas c) Apabila kinerja melampaui harapan,mahasiswa akan merasa sangat puas,senang,dan bahagia. 3. Indikator Kepuasan Mahasiswa menurut berry dan parasuraman ( dalam Alma,2005 ) terdapat lima indikator kepuasan mahasiswa
dalam kaitannya
dengan mutu
pendidikan,yaitu : a. Keandalan,berhubungan dengan kebijakan pimpinan,kompetensi dosen dan pelayanan karyawan dalam memberikan pelayanan yang bermutu dengan yang dijanjikan,konsisten,yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan mahasiswa b. Daya tanggap,kesediaan personil sekolah untuk mendengarkan dan mengatasi keluhan mahasiswa/siswa yang berhubungan dengan masalah kuliah yang menyangkut masalah-masalah sekolah. c. Kepastian,yaitu
suatu
keadaan
dimana
lembaga/sekolah
memberikan jaminan kepastian layanan kepada mahasiswa yang tidak terlepas dari kemampuan personil lembaga/sekolah,terutama pimpinan,dosen dan karyawan untuk menimbulkan keyakinan dan kepercayaan
terhadap
janji-
janji
mahasiswa,disamping layanan-layanan lainnya.
16
sekolah
terhadap
d. Empati,merupakan keadaan mental yang membuat seseorang merasa dirinya dikeadaan orang lain. Dengan demikian bentuk empati lembaga/sekolah terhadap kebutuhan mahasiswa adalah adanya pemahaman lembaga/terhadap kebutuhan mahasiswa dan berupaya kearah pencapaiannya. e. Berwujud,dalam dunia pendidikan berhubungan dengan aspek fisik sekolah yang diperlukan untuk menunjang proses belajar mengajar, meliputi: bangunan, kebersihan lingkungan, taman, laboratorium, perpustakaan dan lainnya ( Sopiatun,2010 ).
2.2 Konsep Mahasiswa Mahasiswa menurut kamus Praktis Bahasa Indonesia,mahasiswa adalah
mereka
yang
sedang
belajar
diperguruan
tinggi
( Taufik,2010 ).sedangkan menurut Susantoro dalam Ramdha ( 1990:23 ) mengemukakan pendapatnya tentang mahasiswa merupakan kalangan muda yang berumur antara 19 sampai 28 tahun yang memang dalam usia tersebut mengalami suatu peralihan dari tahap remaja ke tahap dewasa. Dengan demikian dapat disimpulkan mahasiswa adalah
kalangan
muda yang berumur antara 19 sampai 28 tahun yang sedang belajar diperguruan tinggi. 1. Peranan mahasiswa Mahasiwa sebagai agen perubahan sosial selalu dituntut untuk menunjukkan peranannya dalam kehidupan nyata. Menurut Siallagan
17
( 2011 ),ada tiga peranan penting dan mendasar bagi mahasiswa yaitu intelektual,moral,sosial. a. Peranan intelektual Mahasiswa sebagai orang yang intelek,jenius,dan jeli harus bisa menjalankan hidupnya secara proposional, sebagai seorang mahasiswa, anak, serta harapan masyarakat. b. Peranan moral Mahasiswa sebagai seorang yang hidup dikampus yang dikenal bebas berekpresi, beraksi, berdiskusi, berspekulasi dan berorasi, harus bisa menunjukkan perilaku yang bermoral dalam setiap tindak tanduknya tanpa terkontaminasi dan terpengaruh oleh kondisi lingkungan. c. Peranan sosial Mahasiswa sebagai seorang yang membawa perubahan harus selalu bersinergi,berpikir kritis dan bertindak konkret yang terbingkai dengan kerelaan dan keikhlasan untuk menjadi pelopor,penyampai aspirasi dan pelayan masyarakat. 2. Karakteristik mahasiswa Menurut Daldiyono dalam shaleh ( 2013 ) menjelaskan ada 3 karakteristik mahasiswa ,yaitu : a) Lulusan sekolah menengah atas b) Telah menjalani pendidikan selama 12 tahun c) Umur mahasiswa berkisar 18- 25 tahun
18
3. Interaksi mahasiswa Interaksi mahasiwa sangat penting dalam proses pembelajaran baik antara mahasiswa dengan mahasiswa maupun antara mahasiswa dengan dosen untuk membangkitkan semangat belajar,sehingga yang pada akhirnya mahasiswa dapat menggapai hasil yang lebih maksimal. Interaksi mahasiswa dengan mahasiswa dan mahasiswa dengan dosen harus selalu dibangun untuk meningkatkan komunikasi dan diskusi tentang setiap kegiatan dalam proses belajar mengajar ( Lin & Lin,2015 ). 4. Lingkungan belajar Lingkungan belajar berperan sangat penting dalam proses pembelajaran untuk menciptakan suasana nyaman dan motivasi mahasiswa dalam belajar sehingga mahasiswa dapat menggapai hasil belajar yang lebih baik. Lingkungan belajar menjadi salah satu bagian penting dalam membantu mahasiswa memiliki semangat belajar yang lebih baik,oleh karena itu lingkungan belajar harus mampu menciptakan ketenangan serta dapat memotivasi belajar lebih baik ( Radovan & Makovec,2015 ). 2.3 Konsep Pembelajaran Online ( E-Learning ) 1. Pengertian pembelajaran online ( e-learning ) Menurut Zainal Aqib ( 2013: 59 ) menyimpulkan bahwa, “E-learning merupakan bentuk pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam format digital melalui teknologi internet. Oleh karena itu, e-learning dapat
19
digunakan dalam sistem pendidikan jarak jauh dan juga sistem pendidikan konvensional. Sedangkan menurut Komendangi ( 2016 ) menyimpulkan bahwa, “E-learning adalah singkatan dari elektronic learning, dimana proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik secara khusus internet sebagai sistem pembelajarannya. Dengan demikian dapat disimpulkan pembelajaran online ( elearning ) merupakan suatu singkatan dari elektronic learning dimana proses belajar mengajarnya menggunakan media elektronik dalam format digital melalui teknologi internet. E learning juga dapat digunakan dalam sistem pendidikan jarak jauh dan sistem pendidikan konvensional sebagai sistem pembelajarannya. 2. Karakteristik pembelajaran online (e-learning) a) Memanfaatkan
informasi
dan
melakukan
komunikasi
dengan
memperoleh informasi dan melakukan komunikasi dengan mudah dan cepat,baik antara pengajar dengan pembelajaran,atau pembelajaran dengan pembelajar. b) Memanfaatkan media komputer,seperti jaringan komputer ( computer networks ) atau ( digital media ). c) Menggunakan materi pembelajaran untuk dipelajari secara mandiri ( self learning materials ). d) Materi pembelajaran dapat disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dna dimana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.
20
e) Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan juga untuk mengetahui hasil kemajuan belajar,atau administrasi pendidikan serta untuk memperoleh informasi yang banyak dari berbagai sumber informasi. 3. Faktor- faktor yang mempengaruhi penggunaan E-Learning a. Michael Aristian ( 2016 ) meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi niat penggunaan oleh mahasiswa,yaitu: a) Persepsi kegunaan ( PU ) didefinisikan suatu singkatan dimana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan suatu sistem tertentu akan meningkatkan perfoma kerja mereka ( Davis 1989 dalam Aristian,2016 ). b) Persepsi kemudahan penggunaan ( PE ) ddidefinisikan sebagai suatu singkatan dimana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan suatu sistem tertentu akan bebas dari suatu upaya (Davis 1989 dalam Aristian,2016 ). c) Keyakinan diri ( SE ) di definisikan sebagai penilaian seseorang terhadap kemampuan mereka sendiri dalam mengatur dan melakukan aksi yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang di inginkan ( Bandrua,1982 dalam Aristian,2016 ). d) Norma subjektif ( SN ) didefinisikan sebagai suatu persepsi tekanan sosial untuk melakukan atau tidak melakukan suatu ( Ajzen,1991 dalam Aristian,2016 ).
21
b. Kurniawan ( 2014 ) menggunakan UTAUT ( Unified Theory Of Acceptance And Use Of Technology Model ) untuk faktor yang mempengaruhi penggunaan e- learning,yaitu : a) Ekspetasi usaha b) Ekspetasi kinerja c) Pengaruh sosial 4. Standart mutu e-learning Standar mutu penyelenggaraan mata kuliah berbasis e-learning ( Rinduan et.,all2015 ): Tabel 2.3 standar mutu penyelenggaraan mata kuliah berbasis e-learning Komponen 1. Perencanaan
Standard Mutu Indikator a. Kuliah yang dilaksanakan a. Dokumen rancangan harus
mendapat
perkuliahan
persetujuan/disahkan
telah
Fakultas/universitas.
persetujuan
b. Dosen
dan
harus
mahasiswa
memiliki
terhadap
dan
internet. c. Dosen akses
memperoleh
Fakultas/Universitas.
akses b. Tersedia
intranet
yang
terhadap
akses intranet
atau internet dengan harus
memiliki
terhadap
fasilitas
pengembangan pengajaran berbasis e-learning.
22
mudah,biaya terjangkau
dan
kecepatan memadai. c. Tersedianya
akses
d. Tersedia buku rancangan pengajaran
berbasis
e-
learning
dan
fasilitas
yang
memadai
untuk
pengembangan
e. Tersedia akses terhadap fasilitas
pelatihan
penyelenggaraan
e-
learning.
pembelajaran
e-
learning. d. Tersedianya
buku
rancangan pengajaran
sebagai
bagian dari pedoman akademik. e. Tersedia akses dan fasilitas
pendukung
terhadap
fasilitas
pelatihan penyelenggaraan 2. Perancanan
a. Materi
dan
dengan
pembuatan
media
materi
tersedia. b. Mataeri dosen
harus kurikulum elektronik
learning. sesuai a. Kesesuaian dan
materi
dan kurikulum.
yang b. Dokumen telah
materi
memperoleh
disiapkan
oleh
persetujuan
dibidang
ilmu
dosen
terkait
e-
dari senior
dibidang ilmu terkait.
c. Perancangan 23
dan c. Kesesuaian
antara
pembuatan materi harus
perancangan
sesuai
pembuatan
dengan
karakteristik pembelajaran
karakteristik
e-learning.
pembelajaran
d. Materi harus tersedia dan
dan materi
e-
learning.
dapat diakses mahasiswa d. Ketersediaan materi tanpa terkait tempat dan
yang dapat diakses
waktu.
oleh
e. Menjalankan
mahasiswa
tanpa terikat waktu
penyelenggaraan
e-
dan tempat.
learning dengan kode etik, e. Kesesuian peraturan
dan
perundangan
yang
berlaku.
proses penyelenggaraan learning
presentasi
elektronik
kode
etik,peraturan
dan
perundangan
macam
dan bentuk
presentasi elektronik
b. Penyampaian materi harus sesuai
e-
dengan
yang berlaku. 3. Penyampaian a. Minimum materi tersedia a. Keragaman dalam
dari
dengan
mapping
yang
ditentukan. 24
program
yang digunakan elearning.
telah b. Kesesuaian cara
atau
antara metode
c. Materi harus menarik dari segi isi dan layout terkini. d. Harus
tersedia
fasilitas
tatap muka. e. Tersedia
dengan
program
mapping yang telah ditentukan.
fasilitas
memudahkan
penyampaian materi
yang c. Materi yang tersedia
mahasiswa
melakukan akses materi
dapat
dan
mudah
diperbaharui serta up to date,menarik dan mudah dipahami. d. Tingkat ketersediaan fasilitas tatap muka.
4. Interaksi
e. Akses mahasiswa a. Pembelajaran di rancang a. Interaksi antar terajdinya interaksi antar
mahasiswa,dosen,da
mahasiswa,dsoen,dan
n
materi
online,diskusi,tugas.
materi
b. Interaksi dapat dilakukan b. Interaksi
secara
dapat
baik secara synchronous
dilakukan
maupun asynchronus
secara
baik
synchronous
maupun 5. Evaluasi
asynchronus. evaluasi a. Dilakukan evaluasi
a. Ada
dosen,mahasiswa,proses
dosen,mahasiswa,
( materi,tatacara,dukungan
proses
25
fasilitas
selama
penyelenggaraan
e-
learning ).
informasi
akademik
ungan
fasilitas
selama
b. Penilaian tercatat dalam system
( materi,tatacara,duk
penyelenggaraan
e-
learning ). b. Data tercatat dalam system
informasi
akademik 5. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran online (e-learning ) E-learning dengan cepat diterima dan kemudian diadopsi adalah memiliki kelebihan/keunggulan sebagai berikut ( Effendi,2005 ). a) Pengurangan biaya b) Fleksibilitas,dapat belajar kapan dan dimana saja,selama terhubung dengan internet. c) Personalisasi,siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan belajar mereka. d) Standarisasi, dengan e-learning mengatasi adanya perbedaan yang berasal dari guru,seperti : cara mengajar, materi dan penguasaan materi yang berbeda, sehingga memberikan standar kualitas yang lebih konsisten. e) Efektivitas, suatu studi oleh J.D Fletcher menunjukkan bahwa tingkat retensi dan aplikasi dari pelajaran melalui metode e-
26
learning meningkat sebanyak 25% dibandingkan dengan pelatihan yang menggunakan cara tradisional. f) Kecepatan,
kecepatan
meningkat,karena
distribusi
pelajaran
materi
tersebut
dapat
pelajarab
akan
dengan
cepat
disampaikan melalui internet. Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau elearning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan antara lain: a) Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya volues dalam proses belajar dan mengajar. b) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis c)
Proses belajar dan mengajarnya cenderung kearah pelatihan bukan kependidikan yang lebih menekankan pada aspek pengetahuan atau psikomotor dan aspek afektif.
d) Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut menguasai teknik pembelajaran yang menggunakan internet. e) Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar tinggi cenderung gagal f) Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon ataupun komputer).
27
g) Keterbatasan ketersediaan softwere ( perangkat lunak ) yang biayanya masih relatif mahal. h) Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki keterampilan bidang internet dan kurangnya penguasaan bahasa kumputer. Disisi lain metode e-learning juga mempunyai kendala atau hambatan dalam penyelenggaraan nya, yaitu ( Effendi,2005 ): a) Investasi. Walaupun e-learning pada akhirnya dapat menghemat biaya pendidikan,akan tetapi memerlukan investasi yang sangat besar pada permulaannya. b) Budaya. Pemanfaatan e-learning membutuhkan budaya belajar mandiri dan kebiasaan untuk belajar atau mengikuti pembelajaran melalui komputer c) Teknologi dan infrakstruktut. E-learning membutuhkan perangkat komputer,jaringan handal,dan teknologi yang tepat. 6. Jenis-jenis E-learning Berdasarkan teknologi yang digunakan,e-learning dibagi atas basis teknologi yaitu: a. CBT ( Computer Based Training ) Era dimana mulai bermunculan apliaksi e-learning yang berjalan dalam PC standalone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi berupa materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia ( video dan audio ) dalam format MOV,MPEG-I atau AVI. b. LMS ( Learning Management System )
28
Learning Management System atau biasa disingkat dengan LMS. Perkembangan LMS yang semakin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang ada dengan suatu standard. Standard yang muncul misalnya adalah standard yang dikeluarkan oleh AICC ( Airline Industry CBT Committee ),IMA, IEEE LOM, ARIADNE,dsb. c. Aplikasi E-Learning Berbasis Web Perkembangan LMS menuju keaplikasi e-learning berbasis web secara total,baik untuk pembelajar ( learner ) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs portal yang pada saat ini boleh dikata menjadi barometer situs-situs informasi,majalah,dan surat kabar dunia. Pilihan format data yang lebih standard,berukuran kecil dan stabil. 4. Manfaat pembelajaran online ( e-learning ) Manfaat pembelajaran online ( e-learning ) ( Sopiandi,2017 ) a. Fleksibel E- learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan. b. Belajar mandiri E- learning memberi kesempatan bagi pembelajar mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar. c. Efisiensi biaya
29
secara
E- learning memberi efisiensi
biaya bagi
administrasi
penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan
dan efisiensi
biaya bagi
pembelajaran adalah biaya
transportasi dan akomodasi. Menurut Manfaat yang diperoleh oleh user E- learning diantaranya adalah ( Purwandani,2017 ) : a. Manfaat untuk siswa Siswa dapat belajar kapan saja dimana saja ,menghemat waktu, menghemat biaya, mudah berkomunikasi dengan pengajar melalui teknologi yang ada. b. Manfaat untuk pengajar Pengajar tidak harus hadir dan bertatap muka secara langsung dengan mahasiswa. Meningkatkan
komunikasi dengan student
dengan menggunakan teknologi. E- learning menghemat waktu pengajar karena dapat hadir secara virtual ditempat yang jauh dari tempat tinggalnya. Pengajar dapat dengan mudah memberikan tugas kepada siswa dan dengan lebih cepat bisa memberikan penilaian secara online. c. Manfaat untuk institusi Pengurangan biaya operasional seperti listrik kelas, pendingin ruangan,dan kertas. Pengurangan biaya infrakstruktur ( gedung ) karena dengan adanya E- learning pembelajaran dimanapun tanpa adanya ketersediaan kelas fisik.
30
bisa dilakukan
5. Penyiapan materi pembelajaran online (e-learning ) Keberadaan e-learning tidak terlepas dari keberadaan komputer dan internet yangs semakin maju diera dunia modern sekarang,ada tiga komponen didalam e-learning ( Darmawan,2014 ),yaitu : a. E-Learning sistem Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas,pembuatan materi atau konten,forum diskusi,sistem penilaian,sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. b. E-Learning konten ( isi ) Konten dan bahan ajar yang ada pada E-Learning
sistem.
Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk konten berbentuk multimedia interaktif atau konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran bisa. c. E-Learning infrastructure ( Peralatan ) Infrastruktur E-Learning dapat berupa personal komputer ( PC ). Jaringan
komputer
dan
perlengkapan
multimedia.
Termasuk
didalamnya peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous melalui teleconference. 6. Perbandingan antara pembelajaran konvensional dengan pembelajaran online ( e learning )
31
Perbedaan pembelajaran konvensional dengan e-learning yaitu pada pembelajaran konvensional,guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan utnuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya.sedangkan didalam e-learning fokus utamanya adalah pelajar. Pelajar mandiri pada wkatu tertentu dan bertanggung jawab untuk pembelajarannya. Suasana pembelajaran e-learning akan memaksa pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya. Pelajar membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha dan inisiatif sendiri. Menurut Reza Syaeful ( 2007 ) dalam Ade Suyitno ( 2012 ) perbedaan
pembelajaran
e-learning
dengan
metode
pembelajaran
konvensional adalah: Tabel 2.3. Perbedaan pembelajaran konvensional dan E-learning Pembelajaran konvensional E- learning Pengajar memainkan peran dalam Bergantung memotivasi
dan
pada
motivasi
diri
membimbing pelajar
pelajar Tes dan ujian dilakukan sesuai Tes dan ujian dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan secara dengan kecepatan daya tanggap si umum Laboratorium melakukan
pelajar. dalam Metode inovatif diperlukan untuk
tersedia kegiatan
tes
eksperimen praktek Institusi memiliki kalender
dan mengadakan tes dan eksperimen praktek dan Durasi mata pelajaran ditentukan
durasi tetap bagi tiap mata pelajaran oleh pelajar Kegiatan belajar dibatasi pada Lebih sukses dalam jumlah pelajar
32
mereka yang bersekolah di institusi yang mengikuti pembelajaran online tersebut
33
2.4 Kerangka Teori
Tingkat kepuasan :
Pembelajaran online (e-learning ) :
Keandalan Daya tanggap Kepastian Empati berwujud
Persepsi kegunaan ( PU ) Persepsi kemudahan penggunaan ( PE ) Keyakinan diri ( SE )
Manfaat pembelajaran learrning ) :
Mahasiwa : -
Norma subjektif ( SN )
Peranan intelektual Peranan moral Peranan sosial
online
Fleksibel Belajar mandiri Efisiensi biaya
Sumber : ( menurut berry dan parasuraman ( dalam Alma,2005 ) ), ( Menurut Siallagan ( 2011 ) ), ( Michael Aristian ( 2016 ) ), ( Sopiandi,2017 ).
34
(
e-
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep Pada kerangka konsep ini berisi tentang gambaran hubungan yang satu dengan konsep yang lainnya dari masalah yang diteliti yang sesuai dengan tinjauan pustaka. Berdasarkan dari tinjuan pustaka yang sudah dijelaskan bahwa tingkat kepuasan mahasiswa merupakan nilai hasil perbandingan antara tingkat kenyataan dengan tingkat harapannya dalam menerima atau mendapatkan pelayanan pada sebuah perguruan tinggi. Indikator dalam kepuasan mahasiwa berhubungan dengan keandalan berhubungan dengan kebijakan kepemimpinan, kompetensi dosen dan pelayanan karyawan, daya tanggap yang berhubungan dengan masalah kuliah yang menyangkut masalah-masalah sekolah, kepastian yang berhubungan dengan lembaga/sekolah dalam memberikan suatu jaminan kepastian layanan kepada mahasiswa yang tidak terlepas dari kemampuan personil lembaga/sekolah, terutama pimpinan,dosen dan karyawan, empati berhubungan dengan adanya pemahaman lembaga/terhadap kebutuhan mahasiswa dan berupaya kearah pencapaiannya, berwujud berhubungan dengan aspek fisik sekolah yang diperlukan untuk menunjang proses belajar mengajar, meliputi: bangunan, kebersihan lingkungan, taman, laboratorium, perpustakaan dan lainnya. 35
Pembelajaran online ( learning ) merupakan suatu singkatan dari elektronic learning dimana proses belajar mengajarnya menggunakan media elektronik dalam format digital melalui teknologi internet. Jenis-jenis elearning yaitu CBT diantaranya berupa dalam format MOV,MPEG-I atau AVI, LMS diantaranya AICC, IMA, IEEE LOM, ARIADNE, Aplikasi ELearning Berbasis Web diantara nya Pilihan format data yang lebih standard, berukuran kecil dan stabil. Manfaat dari pembelajaran online ( elearning ) yaitu fleksibel berhubungan dengan memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan, belajar mandiri yang berhubungan dengan memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri, efisiensi biaya yang berhubungan dengan biaya bagi administrasi penyelenggara, penyediaan sarana, efisiensi biaya bagi pembelajaran. Capaian pembelajaran ( learning outcome ) merupakan suatu pernyataan tentang apa yang diharapkan diketahui, dipahami, dan dapat dikerjakan oleh peserta didik setelah menyelesaikan suatu periode belajar yang meliputi kemampuan
yang
diperoleh
melalui
internalisasi
pengetahuan,
sikap,keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman keja. Variabel bebas pada penelitian ini terdiri dari satu yaitu pembelajaran online. Variabel terikat pada penelitian ini adalah tingkat kepuasan mahasiswa. Adapun kerangka konsep penelitian yang dapat digambarkan sebagai berikut :
36
37
Bagan 3.1 Kerangka Konsep
Variabel Bebas
Pembelajaran online
Variabel Terikat
Tingkat Kepuasan mahasiswa
Sumber : ( Komendangi ( 2016 ) ), (Oliver dalam Supranto ( 2011:33 ) ) Keterangan : : variabel yang diteliti
38
3.2 Definisi Operasional Skala No . 1.
Variabel
Definisi
Alat Ukur Cara Ukur
Tingkat
Operasional nilai hasil
kepuasan
perbandingan
mahasiswa antara
tidak
dengan Kuesioner
puas Responden
tingkat harapannya
mengisi
dalam
kuesioner
menerima
2. Tidak puas 3. Biasa
atau mendapatkan
saja/cuku
pelayanan
pada
p puas
perguruan
4. Sangat
sebuah
tinggi.indikator kepuasan
Ukur
1. Sangat
tingkat
kenyataan
Hasil Ukur
Ordin al
puas
adalah
keandalan,daya tanggap,kepastian,e mpati 2.
dan
Pembelaja
berwujud Pembelajaran
ran online
online learning singkatan elektronic
(
1. Setuju e-
2. Sangat
) dari Kuesioner
setuju Responden mengisi
3. Tidak setuju
Ordin
39
learning,
dimana
proses
belajar
mengajar
kuesioner
yang
menggunakan media
elektronik
secara
khusus
internet
sebagai
sistem pembelajarannya Tabel 3.2 Definisi Operasional
4. Sangat tidak setuju
al
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian dekriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen penelitian
yaitu
gambaran
tingkat
kepuasan
mahasiswa
dengan
pembelajaran online di kampus 2 Stikes Kuningan. Metode pendekatan pada penelitian ini adalah cross sectional yaitu untuk mencoba mencari hubungan antar variabel dan subjek penelitian dikumpulkan dan diukur dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2012). 4.2 Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Menurut Sugiyono (2015:39) variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Varibel bebas dari penelitian ini adalah tingkat kepuasan mahasiswa. 2. Variabel Terikat Menurut Sugiyono (2015:39) variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dari penelitian ini adalah pembelajaran online ( e-learning ). 40
4.3 Populasi dan Sample 1. Populasi Menurut Badriah (2019:101) populasi didefinisikan sebagai kelompok subyek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa progam studi keperawatan terdiri dari 90 mahasiswa yang berasal dari 45 mahasiswa semester VIII, 45 mahasiswa semester II,dari kampus 2 STIKKU kota cirebon. Sedangkan menurut Sugiyono ( 2017:73 ) adalah wilayah yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester VIII dan semester IV di kampus 2 STIKKU Kota cirebon 2020. 2. Sample Menurut Badriah (2012:102 ) Sampel adalah sebagian dari populasi, karena ia merupakan bagian dari populasi tentulah ia memiliki ciri-ciri yang dimiliki populasinya.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik proportionate stratified random sampling yaitu teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota unsur
yang
tidak
homogen
dan
berstrata
secara
proposinal
(Sugiyono,2011:82). Strata yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu mahasiswa semester IV dan VII kampus 2 Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan.
41
4.4 Instrumen Penelitian Instrumen yand digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yaitu : a) Kuesioner A data demografi responden, yaitu berisi tentang nama, usia, jenis kelamin. b) Kuesioner B tingkat kepuasaan mahasiswa, yaitu kuesioner untuk tingkat kepuasaan mahasiswa c) Kuesioner C pembelajaran online,yaitu kuesioner untuk mengukur respon mahasiswa terhadap pembelajaran online
4.5 Teknik Pengumpulan Data 1. Sifat Data Menurut Badriah (2019: 55) Teknik pengumpulan data penelitian dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Data yang dikumpulkan secara langsung disebut sebagai data primer dan data yang dikumpulkan secara tidak langsung disebut data sekunder. a. Data primer Data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono: 2016: 225). Sumber data primer didapatkan melalui kegiatan wawancara dengan subjek penelitian dan dengan observasi atau pengamatan langsung di lapangan. b. Data Sekunder
42
Sugiyono (2016: 225) mengatakan bahwa data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau lewat dokumen. Sumber data sekunder digunakan untuk mendukung informasi yang didapatkan dari sumber data primer yaitu dari bahan pustaka, literatur, penelitian terdahulu, buku, laporan-laporan kegiatan yang diadakan oleh perpustakaan Asmaina dan lain sebagainya. 2. Validitas dan Reabilitas Data a. Uji Validitas Menurut Sugiyono ( 2014 ) Validitas digunakan untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat ukur mampu melakukan fungsi. uji validitas berarti instrument yang digunakan dapat mengukur apa yang diukur. biasanya digunakan dengan menghitung korelasi antara skor butir instrument dengan skol total. Dalam penelitian ini uji validitas kuesioner tingkat kepuasan mahasiswa mengadopsi
dari penelitian Rista Sara
Prasetyawati ( 2016 ) apabila r dihitung ≥ r tabel pada taraf signifikan 5%, maka butir pertanyaan tersebut valid. Namun, jika r di hitung ≥ r tabel, maka m butir pertanyaan tidak valid, maka menghasilkan jika hasil yang diperoleh lebih dari 0,3 maka butir soal
tersebut
dapat dikatakan
valid. Dengan rumus
tersebut diatas hasil bahwa dari 20 butir soal ada 8 butir yang
43
nilai nya tidak valid, namun sudah diperbaiki. Sedangkan uji validitas
kuesioner
pembelajaran
online
penelitian (), apabila r dihitung ˃ r
mengadopsi
tabel maka
dari
instrument
dinyatakan valid, serta sebaliknya bila r dihitung < r tabel maka instrumen
dinyatakan
tidak
valid.
Apabila
probabilitas
( signifikan 2 tailed ) < 0,05 maka instrument dinyatakan valid, serta sebaliknya bila probabilitas ( signifikan 2. Tailed ) >0,05 maka instrument dinyatakan tidak valid. b. Uji Reabilitas Menurut Sugiyono ( 2014 ) Reliabilitas merupakan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistik kuantitatif, suatu data dikatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukan
data
yang
tidak
berbeda.
Reliabilitas
juga
menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu alat ukur cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data, karena alat tersebut sudah baik. Untuk mengukur reliabilitas dengan menggunakan uji stastistik Alpha Cronbach, variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai ɑ > 0,60. 3. Tata Cara Pengumpulan Data
44
Setelah mendapat persetujuan pembimbing dan memperoleh surat pengantar dari bagian akademik penelitian dapat segera dilaksanakan dengan cara: a) Mengajukan izin penelitian kepada institusi tempat pelaksanaan penelitian b) Pengumpulan data sebelumnya memberikan penjelasan singkat kepada responden dan responden bersedia menjadi sampel penelitian c) Setelah data terkumpul dilakukan tabulasi d) Menganalisa data yang telah ditabulasi 4. Pengolahan Data Menurut Notoatmojo (2018:74) Langkah – langkah pengolahan data sebagai berikut: a. Editing Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data dari hasil jawaban lembar checklist yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga, bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi. b. Coding Kegiatan ini memberi kode angka pada lembar checklist terhadap tahap – tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data.
45
c. Tabulating Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban lembar checklist responden yang sudah diberikan kode, kemudian dimasukkan dalam tabel. d. Memasukkan Data (Data Entry atau Processing) Memasukkan data yaitu jawaban dari masing – masing responden dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukan kedalam program atau software computer. e. Pembersihan Data Apabila semua data dari setiap sumber atau data responden selessi dimasukkan, perlu dicetak kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan – kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya kemudian dilakukan koreksi, proses ini disebut pembersihan data.. 4.6 Analisis Data 1. Analisis Univariat Menurut Badriah (2019:148) analisis data dapat dilakukan secara univariat untuk melihat tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya hasil analisis ini menghasilkan distribusi dari persentase dari tiap variabel. Analisis penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum dengan cara mendeskripsikan variabel yang digunakan dalam penelitian melalui distribusi frekuensi. P=
f × 100 % N
46
Keterangan:
P
= Jumlah presentase jawaban
f
= Frekuensi jawaban responden
N
= Jumlah total pertanyaan
2. Analisis Bivariat Menurut Badriah (2019:148) analisis bivariat yaitu analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan satu sama lain. Analisis ini digunakan untuk melihat hubungan dari variabel bebas, terikat, menggunakan uji statistic Rank Spearman. Secara sistematis analisis Rank Spearman diformulasikan sebagai berikut:
ρ=1–
6∑ 2 di 2
n ( n −1 )
Keterangan : ρ
= Koefisien korelasi rank spearman test
n
= Banyaknya ukuran sampel
∑di 2
= Jumlah kuadrat dari selisih rank spearman variabel dengan variabel y
Interprestasi hasil uji korelasi spearman didasarkan pada nilai p, kekuatan korelasi dan arah korelasinya. Interprestasi hasil uji hipotesi adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Hasil Uji Korelasi
No
Parameter
Nilai
Interprestasi
47
1.
2.
Kekuatan korelasi (r)
Nilai P
0,00 sd