24 0 762 KB
STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBESARAN IKAN NILA DI KECAMATAN LENEK KABUPATEN LOMBOK TIMUR
SKRIPSI
Oleh :
ZAHID ALAWI NPM: 49921125 FI15
JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI 2019
STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBESARAN IKAN NILA DI KECAMATAN LENEK KABUPATEN LOMBOK TIMUR
SKRIPSI Oleh :
ZAHID ALAWI NPM: 49921125 FI15
Skripsi Ini Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan Pada Fakultas Perikanan Universitas Gunung Rinjani
JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI 2019
ii
ABSTRAK
ZAHID ALAWI (2019), NPM 49921125FI15. STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBESARAN IKAN NILA DI KECAMATAN LENEK KABUPATEN LOMBOK TIMUR. DOSEN PEMBIMBING
PRAWITA ANGGENI,
S.Pi.,M.Si DAN PARIDI, S.Si., M.Stat.
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh memanjang dan pipih kesamping dan warna putih kehitaman. Budidaya ikan nila merupakan kegiatan yang menjanjikan bagi pelaku utama perikanan karena permintaan akan ikan nila sangat tinggi dan budidaya ikan nila termasuk kegiatan yang mudah dan cepat diterapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan usaha pembesaran ikan nila di Kecamatan Lenek Kabupaten Lombok Timur. Pada penelitian ini
digunakan
metode
pengumpulan data meliputi data primer dan data skunder, untuk menghitung kelayakan usaha dilakukan analisis finansial seperti biaya operasional, pendapatan bersih, BCR. Usaha pembesaran ikan nila di Kecamatan Lenek memiliki ratio lebih dari satu maka usaha pembesaran ikan nila di kecamatan lenek layak untuk dikembangkan. Perbedaan biaya variabel dipengaruhi oleh besar kecilnya usaha yang dijalankan. Semakin besar sekala usaha yang dijalankan maka semakin besar pula biaya variabel yang dikeluarkan. Begitu pula dengan sebaliknya semakin kecil skala usaha yang dijalankan maka semakin keci pula biaya variabel yang dikeluarkan. untuk meningkatkan pendapatan sebaiknya jumlah populasi ditingkatkan karena semakin tinggi populasi usaha maka semakin tinggi pula pendapatan.
Kata Kunci : Usaha Pembesaran Ikan Nila, Analisis Kelayakan, Uji Ratio, Kecamatan Lenek, Kabupaten Lombok Timur.
iv
ABSTRACT
ZAHID ALAWI (2019). NPM. 49921125FI15. FEASIBILITY STUDY OF BUSINESS ENLARGEMENT OF TILAPIA IN KECAMATAN LENEK DISTRICT, EAST LOMBOK. SUPERVISED, PRAWITA ANGGENI, S.Pi., M.Si AND PARIDI, S.Si., M.Stat.
Tilapia (Oreochromis niloticus) is a type of freshwater fish consumption with elongated and flattened body shape laterally and blackish white color. Tilapia aquaculture is a promising activity for the main actors of fisheries because the demand for tilapia is very high and tilapia culture is an easy and fast activity to implement. The purpose of this study was to determine the feasibility of an enlargement of tilapia in the District of Lenek, East Lombok Regency. In this study data collection methods include primary data and secondary data. To calculate the feasibility of a business, financial analyzes such as operational costs, net income, BCR are carried out. Tilapia enlargement business in Lenek District has a ratio of more than one, so the enlargement of tilapia fish in Lenek sub-district is feasible to be developed. The difference in variable costs is influenced by the size of the business being run. The greater the scale of the business being run, the greater the variable costs incurred. Likewise, on the contrary, the smaller the scale of the business being run, the less the variable costs incurred. to increase income, the population should be increased because the higher the business population, the higher the income.
Keywords: Tilapia enlargement business, Feasibility Analysis, Ratio Test, Lenek District, East Lombok Regency.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan skripsi berjalan dengan lancar dan dapat terselesaikan sesuai dengan batas waktu yang ditentukan. Adapun judul dari penelitian ini yaitu “Studi Kelayakan Usaha Pembesaran Ikan Nila Di Kecamatan Lenek Kabupaten Lombok Timur”. Oleh karena itu pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Dekan Fakultas Perikanan Universitas Gunung Rinjani. 2. Ibu Prawita Anggeni, S.Pi.,M.Si selaku pembimbing pertama. 3. Bapak Paridi, S.Si., M.Stat selaku pembimbing pendamping. 4. Seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan penelitian ini. Penulis menyadari keterbatasan yang ada, sehingga skripsi ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat Penulis harapkan guna perbaikan penulisan yang akan datang.
Selong, November 2019
Penulis
vii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL .............................................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................
iii
ABSTRAK .................................................................................................
iv
ABSTRACT ...............................................................................................
v
LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................
vi
KATA PENGANTAR ................................................................................
vii
DAFTAR ISI...............................................................................................
viii
DAFTAR TABEL…………………………………………………….......
x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................
xii
I.
II.
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .........................................................................
1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................
2
1.3. Tujuan Penelitian......................................................................
3
1.4. Manfaat Penelitian....................................................................
3
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembesaran Ikan Nila...............................................................
4
2.2. Potensi Ikan Nila .....................................................................
6
2.3. Klasifikasi Dan Morfologi Ikan Nila ......................................
6
2.4. Faktor Produksi .......................................................................
7
2.5. Biaya Produksi ........................................................................
9
2.6. Pendapatan ..............................................................................
10
viii
III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................
11
3.2. Metode Penelitian ....................................................................
11
3.3. Teknik Pengambilan Data ........................................................
11
3.4. Data Dan Jenis Data ................................................................
11
3.5. Teknik Pengumpulan Data ......................................................
12
3.6. Alat dan Bahan ........................................................................
13
3.7. Teknik Pengolahan Data .........................................................
14
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V.
4.1. Keadaan Umum Daerah Penelitian ..........................................
16
4.2. Analisis Usaha ..........................................................................
17
4.3. Ratio Usaha Pembesaran Ikan Nila Kecamatan Lenek ............
22
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ..............................................................................
24
5.2. Saran.........................................................................................
24
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
25
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
3.1. Alat Dan Bahan Yang Digunakan ....................................................
13
4.1. Biaya Tetap Pada Usaha Pembesaran Ikan Nila Di Kecamatan Lenek .........................................................................
18
4.2. Total Biaya Variabel Usaha Pembesaran Ikan Nila Di Kecamatan Lenek .......................................................................
19
4.3. Total Biaya Usaha Pembesaran Ikan Nila Di Kecamatan Lenek .......................................................................
20
4.4. Nilai Produksi Usaha Pembesaran Ikan Nila Di Kecamatan Lenek ........................................................................
21
4.5. Rata–Rata Total Pendapatan Usaha Pembesaran Ikan Nila Di Kecamatan Lenek .......................................................................
22
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
4.1. Diagram Ratio Usaha Pembesaran Ikan Nila Di Kecamatan Lenek ........................................................................
xi
22
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1.
Kuesioner Dalam Penyusunan Studi Kelayakan Usaha ...................
27
2.
Data Hasil Penelitian ........................................................................
28
3.
Dokumentasi Pengambilan Data Responden ....................................
43
xii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Budidaya ikan nila merupakan kegiatan yang menjanjikan bagi pelaku utama perikanan. Permintaan akan ikan nila sangat tinggi, hal ini dikarenakan dagingnya yang enak sehingga banyak diminati oleh masyarakat. Budidaya ikan nila termasuk kegiatan yang mudah dan cepat diterapkan (Cahyono, 2000). Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh memanjang dan pipih kesamping dan warna putih kehitaman. Ikan nila berasal dari sungai Nil dan danau-danau sekitarnya. Sekarang ikan ini telah tersebar ke negara-negara di lima benua yang beriklim tropis dan subtropis. Sedangkan di wilayah yang beriklim dingin, ikan nila tidak dapat hidup dengan baik. Nila adalah nama khas Indonesia yang diberikan oleh Pemerintah melalui Direktur Jenderal Perikanan. Bibit ikan didatangkan ke Indonesia secara resmi oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969. Setelah melalui masa penelitian dan adaptasi, baru disebarluaskan kepada petani di seluruh Indonesia (Amri dan Khairuman. 2003). Prospek pengembangan budidaya ikan nila juga diperkirakan memiliki peluang yang memberi andil cepatnya perkembangan usaha budidaya ikan nila adalah rendahnya biaya produksi, sehingga tidak mengherankan jika keuntungan yang diperoleh juga cukup besar. Hal ini 1
menunjukkan bahwa ikan nila merupakan komoditas penting dalam bisnis ikan air tawar dunia. Beberapa hal yang mendukung pentingnya komoditas nila adalah memiliki resistensi yang relatif tinggi terhadap kualitas air dan penyakit, memiliki toleransi yang luas terhadap kondisi lingkungan, memiliki kemampuan yang efisien dalam membentuk protein kualitas tinggi dari bahan organik, limbah domestik dan pertanian, memiliki kemampuan tumbuh yang baik, dan mudah tumbuh dalam sistem budidaya intensif (Rizal, 2009). Khairuman dan Amri (2008) menambahkan faktor lain yang menyebabkan ikan Nila berkembang sangat pesat adalah cita rasa dagingnya yang khas dan harga jualnya yang terjangkau masyarakat. Warna daging ikan nila putih dan tidak banyak durinya sehingga sering dijadikan sumber protein yang murah dan mudah didapat. Hal ini bisa dimengerti karena kandungan gizi ikan nila cukup tinggi, yakni sekitar, 17,5%, sehingga membuka peluang pasar lebih luas. Kebutuhan pasar terhadap ikan nila tidak hanya terbuka untuk ikan nila berukuran konsumsi, tetapi juga merambah pada ikan nila stadium benih. Sehingga dengan sendirinya perkembangan yang pesat tersebut mendatangkan peluang baru bagi pembenihan dan pemasaran benih ikan nila. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui analisis kelayakan usaha pembesaran ikan nila di Kecamatan Lenek Kabupaten Lombok Timur. 2
1.3. Tujuan Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan usaha pembesaran ikan nila di Kecamatan Lenek Kabupaten Lombok Timur. 1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan pemerintah dan penentu kebijakan dalam merumuskan kebijakan yang dapat mendukung peningkatan hasil produksi. Bagi mahasiswa sebagai refrensi untuk
penelitian lebih lanjut,
sedangkan untuk pembudidaya dimana penelitian ini sebagai informasi tentang pendapatan dalam perkembangan usahanya.
3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pembesaran Ikan Nila Ikan nila merupakan salah satu bagian penting perikanan budidaya air tawar di Indonesia. Ikan ini bukan asli perairan Indonesia, melainkan ikan yang berasal dari Afrika. Tahun 1969, di Balai Penelitian Perikanan Air Tawar Bogor ikan nila pertama kali didatangkan dari Taiwan. Setelah melalui masa penelitian dan beradaptasi, ikan nila dikembangkan dan sebarluaskan kepada petani di seluruh Indonesia. Ikan ini mempunyai kemampuan bertahan hidup yang tinggi dan toleransi terhadap kualitas air (Ghufran, 2010). Dalam usaha pembesaran ikan nila terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan yaitu : 2.1.1. Persiapan Lahan Persiapan kolam budidaya ikan nila membutuhkan waktu selama 10 hari sebelum melakukan penebaran benih. Kolam permanen merupakan kolam yang dibangun dengan menggunakan bahan bangunan batu bata, pasir, dan semen. Kolam permanen sangat bagus dan banyak digunakan dalam budidaya ikan nila. Selain itu, kolam permanen juga tahan lama, dan mudah dibersihkan. Tidak ada aturan dalam ukuran dan bentuknya Bisa digunakan hampir pada semua ukuran ikan, baik yang kecil maupun besar. Larva pun sering dipelihara dalam kolam permanen. Untuk ikan ukuran kecil biasa digunakan pada pemijahan massal (Priono dkk . 2012). 4
2.1.2. Pemberian Pakan. Menurut (Sutisna dan Sutarmanto 1979), Ketersediaan pakan alami merupakan faktor pertumbuhan bagi kehidupan benih ikan nila. Di dalam
unit
pembenihan,
pakan harus di
pasok secara berkelanjutan.
Keistimewaan pakan alami bila dibandingkan dengan pakan buatan adalah kelebihan pemberian pakan alami sampai batas tertentu tidak menyebabkan penurunan kualitas air. Selain makanan alami yang tersedia di kolam, diberikan juga makanan tambahan pakan berupa pelet dengan kandungan protein minimal 25%, dengan frekuensi pemberian pakan 2– 3 kali sehari yaitu : pagi, siang dan sore hari. Jumlah pakan yang diberikan 3% dari berat biomasa ikan per hari. 2.1.3. Pemanenan. ikan nila dapat dipanen pada umur 3-4 bulan. Pada umur tersebut beratnya sudah mencapai 100gr/ekor. Jika pasar menginginkan ikan nila dengan berat
250gr/ekor, maka panen akan dilakukan pada umur enam
bulan. Pada budidaya pembesaran ikan nila, ukuran tebar ikan 20gr/ekor dan lama pemeliharaan tiga bulan diperoleh berat ikan saat panen yaitu 300gr/ekor. Pagi hari atau sore hari adalah waktu panen yang tepat untuk ikan nila dikarenakan keadaan suhu rendah sehingga menurunkan aktivitas metabolisme tubuh dan gerak ikan (Cahyono Bambang, 2001).
5
2.2. Potensi Ikan Nila Perairan tawar di Indonesia sangat luas dan berpotensi untuk usaha budidaya yang meliputi perairan umum seluas 141.690 hektar, sawah (mina padi) seluas 88.500 hektar dan perairan kolam seluas 375.800 hektar. Perairan umum seperti waduk, sungai, danau, rawa, saluran irigasi, payau, dan laut menyimpan berbagai kendala yang dapat mempengaruhi kualitas dari ikan yang dibudidayakan (Cahyono, 2000). 2.3. Klasifikasi Dan Morfologi Ikan Nila ikan nila hidup dan berkembang biak di air tawar. Berdasarkan klasifikasi
konsumsi
makanannya, ikan
nila
termasuk jenis
hewan
omnivora yaitu hewan pemakan segalanya. Dari mulai jenis tumbuhan hingga sejenisnya pun bisa dimakan. Akan tetapi hal ini terjadi hanya ketika saat larva ikan nila merasa kekurangan pakan di sekitarnya, sehingga untuk mempertahankan hidupnya mereka bersifat kanibal. Selain itu, ikan nila memiliki toleransi terhadap perubahan salinitas (kadar garam), dan tahan terhadap perubahan lingkungan. Selain itu, ikan nila memiliki bentuk pipih, punggung tinggi, pada bagian badan dan sirip ekor di temukan garis lurus (vertikal) serta mempunyai sirip punggung ditemukan garis lurus memanjang (syarippudin 2008). Menurut (Saanin, 1984) ikan nila ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata 6
Sub Filum
: Vertebrata
Kelas
: Osteichyes
Sub Kelas
: Acanthopterygii
Ordo
: Percomorphi
Sub ordo
: Percoidae
Famili
: Cichlidae
Genus
: Oreochromis
Spesies
: Oreochromis nilaticus
2.4. Faktor Produksi Sumberdaya merupakan suatu persyaratan yang tidak bisa lepas dari kegiatan usaha, karena merupakan salah satu faktor yang menentukan jumlah biaya yang dikeluarkan. Sumberdaya yang digunakan pada usaha pembesaran ikan nila dapat diklasifikasikan menjadi lahan/kolam, tenaga kerja, modal, pakan , dan sebagainya. 2.4.1. Faktor Lahan. Lahan memiliki sifat istimewa yaitu bukan merupakan barang produksi dan tidak dapat dipindahkan. Maka dari itu lahan dalam usaha pembesaran ikan nila mempunyai nilai terbesar. Peranan lahan sebagai faktor produksi dipengaruhi oleh beberapa hal: 1. Luas Lahan Dipandang dari sudut efisiensi, semakin luas lahan yang diusahakan untuk kegiatan budidaya maka semakin tinggi produksi
7
dan pendapatan. Pengukuran luas usaha dapat diukur dengan berdasarkan hal-hal berikut: a. Luas total lahan adalah jumlah seluruh tanah yang ada dalam usaha. b. Luas lahan perikanan adalah jumlah seluruh kolam yang digunakan untuk budidaya ikan. 2. Lokasi Lahan Lokasi lahan usaha merupakan factor kelancaran pemasaran. Lokasi yang jauh dari sarana dan prasarana transportasi dapat memperburuk usaha tersebut dari aspek ekonomi. 3. Fasilitas – Fasilitas Keberadaan fasilitas-fasilitas lain berupa sungai (pengairan) sangat membantu dalam meningkatkan produksi. 2.4.2. Tenaga Kerja. tenaga kerja dibutuhkan tergantung dari besarnya suatu usaha. Tenaga kerja untuk budidaya perikanan dapat berasal dari dalam keluarga maupun luar keluarga. Ada beberapa hal yang membedakan antara tenaga kerja keluarga dan luar keluarga antara lain komposisi menurut umur, jenis kelamin, kualitas dan kegiatan kerja (prestasi kerja). Peranan anggota keluarga sebagai tenaga kerja dalam usaha tani sangat
berarti,
karena
akan
ada
penghematan
biaya
dibanding
memperkerjakan tenaga luar. Tenaga luar ini sangat dipengaruhi oleh sistem upah, lamanya waktu kerja, kecakapan dan umur tenaga kerja. 8
2.4.3. Modal Dan Peralatan. Modal adalah syarat yang wajib dipenuhi untuk keberlangsungan usaha, demikian pula dengan usaha pembesaran ikan nila. Modal disini dapat diperoleh dari dana sendiri (berupa uang, lahan, peralatan) maupun dana pinjaman (pertimbangan bunga pinjaman). Dalam arti ekonomi usaha, modal adalah barang ekonomi yang dapat dipergunakan untuk memproduksi kembali atau modal adalah barang ekonomi yang dapat dipergunakan untuk mempertahankan atau untuk meningkatkan pendapatan. 2.4.4. Pakan Pakan yang biasanya digunakan untuk pembesaran ikan nila adalah berupa pelet. Adapun merek dan jenis pakan yang dipakai untuk pembesaran tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi, misal memilih pelet bermerek dikarenakan kandungan nutrisi nya yang cukup tinggi. 2.5. Biaya Produksi Menurut (Suekartawi, 1995), biaya produksi merupakan jumlah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi berlangsung. Biaya produksi dibedakan menjadi dua macam yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi skala produksi sedangkan biaya varibel adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh skala produksi.
9
2.6. Pendapatan Pendapatan adalah selisih antara hasil produksi dengan biaya usaha. (Rukmana, R 1997). (Soekartiwi 1995), mengemukakan bahwa ada beberapa ukuran pendapatan , antara lain: 1. Pendapatan kotor (Gross Farm Income), terdiri dari nilai produk total usaha dalam jangka waktu tertentu, baik yang dijual maupun yang tidak dijual, jangka waktu pembukuan umumya satu tahun. 2. Pendapatan bersih (Net Farm Income), merupakan selisih pendapatan kotor usaha dan pengeluaran total usaha. Suatu perubahan dalam salah satu faktor akan mengubah besarnya pendapatan bersih. komponen-komponen ini tidak bergerak secara bebas, masing-masing saling berkaitan. Perubahan pada faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan antara lain disebabkan oleh pengetahuan dan informasi
yang
kurang
sempurna
dari
para
pembudidaya
yaitu
ketidakpastian pendapatan dan ketidakpastian yang berkaitan dengan faktorfaktor penentu pendapatan (keadaan produksi, harga pasar dan biaya).
10
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2019 di Kecamatan Lenek Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. 3.2. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode survei yaitu untuk melakukan pengamatan mengenai keadaan yang sedang berlangsung, (Effendi, 1989). Metode survei adalah mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu dalam pengambilan data primer yang diambil dari responden. Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yaitu untuk memecahkan masalah secara faktual mengenai fakta-fakta dari suatu populasi atau daerah tertentu (Abdi, 2009). 3.3. Tehnik Pengambilan Data Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Pengambilan data dan informasi secara langsung di lapangan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang bersifat pokok (Nazir, 2003). Dimana
proses
pengumpulan
data
ini
dilakukan
kepada
pembudidaya ikan nila di Kecamatan Lenek Kabupaten Lombok Timur.
11
3.4. Data Dan Jenis Data Penelitian ini mengambil jenis data dari dua sumber yaitu data primer dan data sekunder. 3.4.1. Data Primer. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari responden. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup discussion – FGD) dan penyebaran kuesioner (Suryana, 2010). 3.4.2. Data Sekunder. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain (Suryana, 2010). 3.5. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh berasal dari data primer dan data sekunder. Untuk itu dalam pengumpulan data dimaksud, dilakukan dengan teknikteknik sebagai berikut (Dede, 2008) : 1. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara melihat dan menggunakan dokumen-dokumen seperti: laporan-laporan, catatan12
catatan dan formulir yang terdapat dipembudidaya. Data dokumentasi yang diperoleh oleh peneliti adalah data harga pokok penjualan, laporan laba rugi, dan foto tempat budidaya (Arikunto, 1998: 236). 2. Observasi, yaitu melihat secara langsung, mendengar dan mengamati obyek yang akan dijadikan bahan penelitian untuk mendapatkan data yang sebenarnya dan memperoleh gambaran nyata mengenai keadaan usaha budidaya khususnya berkaitan dengan masalah yang penulis bahas serta diperlukan untuk penyesuaian data yang diperoleh . Data observasi yang diperoleh peneliti adalah gambaran umum tempat budidaya (Indriantoro, 1999: 157). 3. Wawancara , yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab dengan pembudidaya. Data yang diperoleh peneliti dari wawancara adalah profil tempat budiaya, wilayah yang selama ini menjadi pasar utama dari hasil perikanan air tawar, serta data lain yang mendukung penelitian (Indriantoro, 1999: 152). 3.6. Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.1. Alat Dan Bahan Yang Digunakan. No Alat
Spesifikasi
1
Kalkulator
Handphone
2
Alat tulis
3
Kamera
Buku tulis pulpen. Handphone
Ketelitian Kegunaan _ dan
_ _
Melakukan perhitungan Mencatata data-data yang di dapatkan Mengambil gambar 13
4
Ikan nila
Data hasil usaha
_
Menganalisa
Sumber : Data Primer Diolah, 2019
3.7. Tehnik Pengolahan Data Data yang dikumpulkan diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan pembudidaya yang berpedoman pada kuesioner yang telah dipersiapkan yang berkaitan dengan penggunaan sarana produksi, data jumlah kolam baik ukuran atau volumenya, data modal, data untuk biaya operasional (data komponen biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja, benih, pakan, dan sebagainya), data produksi, dan data harga penjualan. Data yang diperoleh dari responden pembudidaya, selanjutnya diolah dan dianalisis secara deskriptif. Untuk menghitung kelayakan usaha dilakukan analisis finansial seperti biaya operasional, pendapatan bersih, BCR. Kemudian untuk mengetahui berapa berapa besar biaya operasional dilakukan dengan menghitung semua komponen biaya operasional yang dikeluarkan oleh pembudidaya selama satu periode pemeliharaan baik biaya yang bersifat tetap maupun biaya yang bersifat tidak tetap dengan rumus sebagai berikut:
Dimana: TC = Total Biaya TVC = Biaya Variabel perpanen 14
TFC = Biaya Tetap perpanen Pendapatan
bersih
adalah
pendapatan
yang
total
biayanya
dikeluarkan. Untuk menghitung pendapatan bersih yang diperoleh pembudidaya dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Dimana: NI = Net Income (pendapatan bersih) GI = Gross Income (pendapatan kotor) TC = Total biaya Benefit Cost of Ratio (BCR) merupakan perbandingan antara pendapatan kotor dengan biaya total yang dikeluarkan. Analisis ini digunakan untuk melihat kelayakan usaha yang dilakukan (Kadariah, 1978), yang dapat dihitung dengan rumus:
Dimana: BCR = Benefit Cost of Ratio GI
= Gross Income (pendapatan kotor)
TC = Total biaya Apabila BCR > 1 maka usaha tersebut menguntungkan dan layak untuk dilanjutkan, apabila < 1 usaha tersebut tidak menguntungkan dan tidak layak untuk diteruskan dan apabila BCR = 1 maka usaha tersebut tidak menguntungkan dan tidak mengalami kerugian.
15
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Keadaan Umum Daerah Penelitian 4.1.1. Letak Wilayah Kecamatan Lenek merupakan salah satu dari 21 Kecamatan yang ada di Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat. 4.1.2. Luas Wilayah dan Topografi Kecamatan Lenek memiliki luas 315 Ha/m2 dengan jumlah penduduk 9.076 jiwa dan Kecamatan Lenek merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Lombok Timur, yang terletak diantara Kecamatan Suralaga dan Kecamatan Aikmel, jarak pusat kota Kecamatan dengan pusat pemerintahan Kabupaten adalah 15 Km, sedangkan pusat pemerintahan Provinsi berjarak 50,36 Km. Khusus di Kecamatan Lenek terletak pada ketinggian 200 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan hamparan dari utara ke selatan. Kemiringan lahan bervariasi mulai dari kelas kemiringan lereng antara 0–2 persen sampai kelas kemiringan lereng lebih dari 40 persen. Kemiringan lereng antara 0–2 persen mencakup daerah‐daerah di sepanjang pantai yang terbentang mulai dari bagian utara ke arah timur hingga ke bagian selatan, sedangkan kemiringan lereng lebih dari 40 persen mencakup Pegunungan Rinjani yang terletak di bagian utara. 4.1.3. Keadaan Iklim Secara umum Kecamatan Lenek tergolong daerah datar dimana wilayah ini memiliki ketinggian 200 meter dari permukaan laut dengan curah hujan 120 16
(mm/tahun) dan suhu udara berkisar antara 24-25 derajat celcius , kondisi tersebut menunjukkan bahwa Kecamatan Lenek merupakan kawasan yang sangat strategis dan subur untuk pengembangan produksi perikanan. Kecamatan Lenek dapat digolongkan dengan daerah yang mempunyai iklim tropis yang dipengaruhi oleh angin dari arah utara dan selatan serta perubahan udara pada garis khatulistiwa. Iklim umumnya tidak dapat diubah oleh manusia akan tetapi manusia dapat berusaha untuk dapat untuk menyesuaikannya terhadap iklim dengan mengatur kultur teknik bagi tanaman yang diusahakan. Keadaan iklim berbeda dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh adanya beberapa faktor seperti ketinggian tempat, letak lintang, daerah tekanan, arus laut dan permukaan tanah. 4.2. Analisis Usaha Ada beberapa bagian yang perlu diperhatikan dalam analisis usaha pembesaran ikan nila yaitu sebagai berikut. 4.2.1. Biaya Tetap Biaya tetap dalam penelitian ini meliputi sewa lahan dan pembuatan kolam, perbaikan kolam, penyusutan alat, dan gaji tenaga kerja. Total biaya tetap dapat di lihat pada tabel berikut.
17
Tabel 4.1 Biaya Tetap Pada Usaha Pembesaran Ikan Nila Di Kecamatan Lenek No Nama Pembudidaya Total Biaya tetap 1.
Riki Sabandi
1.379.667
2.
Mustarip
6.733.333
3.
Husnul Khotimah
1.346.667
4.
M.Yasin
1.396,667
2.
Kalipuddin
1.339.111
3. 4.
Kamaridah A. Sutedi
1.064.444 1.272.778
5.
Inaq. Egin
1.272.778
6.
Amaq. Erwin
1.231.111
7.
Inaq. Suci
892.778
8.
Boby
892.778
9.
Joni Pranata
800.556
10.
Amaq. Ros
933.889
11.
Amaq. Sukma
12. Amaq. Igin Sumber : Data Primer Diolah, 2019
1.039.444 989.444
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa skala biaya tetap yang di keluarkan pembudidaya bervariasi mulai dari skala terkecil yaitu Joni Pranata Rp 800.556 dan skala tertinggi yaitu M. Yasin Rp 1.396.667. 4.2.2. Biaya Tidak Tetap Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh pembudidaya ikan nila yang berubah-ubah disebabkan adanya perubahan jumlah hasil produksi, tetapi secara total biaya tersebut jumlahnya akan berubah sesuai dengan proporsi perubahan aktivitas. Jika produksi sedikit, biaya variabel sedikit dan demikian pula sebaliknya. Adapun komponen total biaya variabel dari masing-masing pembudidaya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. 18
Tabel 4.2 Total Biaya Variabel Usaha Pembesaran Ikan Nila Di Kecamatan Lenek. No
Nama Pembudidaya
1. Riki Sabandi 2. Mustarip 3. Khusnul Khotimah 4. M. Yasin 5. Kalipuddin 6. Kamaridah 7. A. Sutedi 8. I. Igin 9. A. Erwin 10. I. Suci 11. Boby 12. Joni Pranata 13. A. Ros 14. A. Sukma 15. A. Igin Sumber : Data Primer Diolah, 2019
Total Biaya Tidak Tetap 28.650.000 48.900.000 32.310.000 56.650.000 41.028.000 12.970.000 18.390.000 22.005.000 9.960.000 13.056.000 11.697.000 9.090.000 18.975.000 26.820.000 25.500.000
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa total biaya variabel dalam satu periode Dimana biaya variabel tertinggi dengan skala sebesar Rp. 56.650.000. dan biaya variabel terendah pada dengan skala sebesar Rp. 9.090.000. perbedaan biaya variabel dipengaruhi oleh besar kecilnya usaha yang dijalankan. Semakin besar skala usaha yang dijalankan maka semakin besar pula biaya variabel yang dikeluarkan. Begitu pula dengan sebaliknya semakin kecil skala usaha yang dijalankan maka semakin keci pula biaya variabel yang dikeluarkan. 4.2.3 Total Biaya Total Biaya adalah seluruh biaya yang dikorbankan yang merupakan totalitas biaya tetap ditambah biaya variabel. Rata-rata total biaya yang
19
dikeluarkan dalam usaha pembesaran ikan nila di kecamatan Lenek dilihat pada tabel sebagai berikut. Tabel 4.3 Total Biaya Usaha Pembesaran Ikan Nila Di Kecamatan Lenek. Biaya Tidak No Nama Biaya Tetap Total biaya Tetap 1. Riki Sabandi 2. Mustarip
1.379.667
28.650.000
30,029.667
6.733.333
48.900.000
55.633.333
3. Husnul Khotimah 4. M.Yasin
1.346.667
32.310.000
33.656.667
1.396.667
56.650.000
58.046.667
5. Kalipuddin 6. Kamaridah
1.339.111
12.970.000
42.367.111
1.064.444
18.390.000
14.042.444
7. A. Sutedi 8. Inaq. Egin
1.272.778
18.390.000
19.662.778
1.272.778
9.960.000
23.277.778
9. Amaq. Erwin 10. Inaq. Suci
1.231.111
13.056.000
11.191.111
892.778
11.697.000
13.948.778
11. Boby 12. Joni Pranata
892.778
9.090.000
12.589.778
800.556
18.975.000
9.890.556
13. Amaq. Ros 14. Amaq. Sukma
933.889
26.820.000
19.908.889
1.039.444
25.500.000
27.859.444
48.900.000
26.489.444
15. Amaq. Igin 989.444 Sumber : Data Primer Diolah, 2019
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa total biaya produksi usaha pembesaran ikan nila dengan skala terendah yaitu Joni Pranata Rp 9.890.556 dan biaya produksi dengan skala tertinggi yaitu M. Yasin Rp 58.046.667. 4.2.4 Nilai Produksi Yang dimaksud dengan nilai produksi dalam penelitian ini adalah nilai jual ikan nila yang dinyatakan dalam rupiah. Untuk mengetahui nilai produksi dapat dilihat pada tabel berikut.
20
Tabel 4.4 Nilai Produksi Usaha Pembesaran Ikan Nila Dikecamatan Lenek. No Nama Pembudidaya Produksi (Rp) 1.
Riki Sabandi
42.500.000
2.
Mustarip
67.500.000
3.
Husnul Khotimah
51.000.000
4.
M.Yasin
70.000.000
5.
Kalipuddin
53.000.000
6.
Kamaridah
16.200.000
7.
A. Sutedi
23.000.000
8.
Inaq. Egin
27.500.000
9.
Amaq. Erwin
13.125.000
10.
Inaq. Suci
17.000.000
11.
Boby
14.875.000
12.
Joni Pranata
12.725.000
13.
Amaq. Ros
25.500.000
14.
Amaq. Sukma
33.750.000
15.
Amaq. Igin
31.000.000
Sumber : Data Primer Diolah, 2019
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa hasil panen tertinggi selama satu periode yaitu
M. Yasin sebesar Rp.70.000.000. dan hasil panen terendah yaitu Joni
Pranata sebesar Rp. 12.725.000. Perbedaan panen ikan nila dipengaruhi besar kecilnya skala usaha pembesaran. 4.2.5. Analisa Pendapatan Dan Kelayakan Usaha Pembesaran Ikan Nila Pendapatan adalah selisih antara hasil penjualan produksi dengan biaya usaha. Rata-rata pendapatan pada usaha pembesaran ikan nila di kecamatan Lenek dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut.
21
Tabel 4.5. Rata-Rata Total Pendapatan Usaha Pembesaran Ikan Nila Di Kecamatan Lenek. No
Nama
Total pendapatan (Rp)
1. Riki Sabandi 12.470.333 2. Mustarip 11.866.667 3. Husnul Khotimah 17.343.333 4. M.Yasin 11.953.333 5. Kalipuddin 10.632.889 6. Kamaridah 2.157.556 7. A. Sutedi 3.337.222 8. Inaq. Egin 4.222.222 9. Amaq. Erwin 1.933.889 10. Inaq. Suci 3.051.222 11. Boby 2.285.222 12. Joni Pranata 2.834.444 13. Amaq. Ros 5.591.111 14. Amaq. Sukma 5.890.556 15. Amaq. Igin 6.510.556 Sumber : Data Primer Diolah, 2019
R/C ratio
Keterangan
1.42 1.21 1.52 1.21 1.25 1.15 1.17 1.18 1.17 1.22 1.18 1.29 1.28 1.21 1.25
Layak Layak Layak Layak Layak Layak Layak Layak Layak Layak Layak Layak Layak Layak Layak
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pendapatan terkecil didapat oleh Amaq Erwin yaitu sebesar Rp 1.933.889 dengan ratio 1.17 dan pendapatan skala besar terdapat pada Husnul Khotimah yaitu Rp 16.995.833 dengan ratio 1.52. 4.3. Ratio Usaha Pembesaran Ikan Nila Kecamatan Lenek
Gambar 4.1. Ratio Kelayakan Usaha Pembesaran Ikan Nila Di Kecamatan Lenek 22
Berdasarkan diagram gambar diagram diatas menunjukkan bahwa usaha pembesaran ikan nila di kecamatan Lenek Layak untuk di usahakan karena nilai R/C Ratio > 1.
23
BAB V. KESIMPULAN
5.1.
Kesimpulan Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil penelitian maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa nilai R/C Ratio lebih dari satu artinya bahwa usaha pembesaran ikan nila di Kecamatan Lenek layak untuk dikembangkan.
5.2.
Saran Untuk meningkatkan pendapatan sebaiknya jumlah populasi
ditingkatkan karena semakin tinggi populasi usaha maka semakin tinggi pula pendapatan.
24
DAFTAR PUSTAKA Abdi,2009, metodologi penelitian social dan ekonomi (teori dan aplikasi). CV.ALFABETA;bandung. Amri Dan Khairuman. 2003. Budidaya Ikan Nila Secara Intensif. Agromedia Pustaka. Jakarta. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosuder Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Cahyono, B. 2000. Budidaya Ikan Di Perairan Umum. Kanisius. Yogyakarta. Cahyono, B. 2001. Budi Daya Ikan Di Perairan Umum. Kanisius. Yogyakarta Dede Sopandi. 2008. Instalasi Dan Konfigurasi Jaringan Komputer. Informatika. Bandung. Effendi 1989,metode penelitian;mandar maju;bandung Ghufran, M, Dan Kordi, H. 2010. Panduan Lengkap Memelihara Ikan Air Tawar Di Kolam Terpal. Penerbit Andi, Yogyakarta Indriantoro, Nurdan Supomo, Bambang (1999).Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen. . Penerbit BPFE.Yogyakarta. Kadariah, 1978, Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Khairuman dan Amri, K. 2008. Budidaya Ikan Nila AgroMedia Pustaka. Jakarta Nazir, M., 2003.Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.Jakarta. Priono, Bambang Dan Satyani, Darti.2012. Penggunaan Berbagai Wadah Untuk pembudidayaan Ikan Hias Air Tawar.Balai Penelitian Dan pengembangan Budidaya Ikan Hias. Media Akuakultur Volume 7 Nomor1 Tahun 2012. Rizal. 2009. PembenihanIkanNilahttp://aquamina.files.wordpress.com/200 8/01/pembenihan-ikan-nila.pdf.[8 April 2010].Jakarta
25
Rukmana,1997,ikan nila,budidaya dan aspek agribisnis,kanisius,Jogjakarta. Saanin, H. 1984. Taksonommi Dan Kunci Identifikasi Ikan Vol. I Dan II. Bina Cipta Barang ; Bogor Soekartawi,1995,teori ekonomi produksidengan pokok bahasan analisis fungsi cobb-douglas,rajawali press,Jakarta. Soekarti.et al,1995,ilmu usahatani dan penelitian untuk pengembangan petani kecil,universitas Indonesia,Jakarta. Suryana, 2010, Metode Penelitian Model Praktis Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, UPI.Bandung Sutisna, D.H Dan R. Sutarmanto.1979. Pembenihan Ikan Air Tawar. Kasinius.Jakarta. Suyanto, R., 1994. Nila. Penebar Swadaya, Jakarta. Syarippudin.2008. Pendederan Dan Teknik Adaptasi Ikan Nila Ke Air Payau .Balai Budidaya Air Payau Ujung Bateenad.Departemen Kelautan Dan Perikanan.
26
LAMPIRAN 1. KUESIONER DALAM PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN Meliputi : 1. Nama responden. 2. Jenis kelamin. 3. Tempat/lokasi usaha. 4. Biaya tetap, meliputi; Kolam. Biaya perbaikan kolam. Peralatan. Gaji tenaga kerja. 5. Biaya tidak tetap, meliputi;
Bibit ikan nila (padat tebar).
Pakan Ikan nila.
Listrik.
6. Total biaya (biaya tetap dan biaya tidak tetap) 7. Total panen (harga jual). 8. Total keuntungan/Pendapatan bersih.
27
LAMPIRAN 2. DATA HASIL PENELITIAN NAMA RESPONDEN : RIKI SABANDI Biaya Tetap No 1
Keterangan Jumlah/Unit Kolam 1 3x4 1 2 3x5 1 Total Biaya Biaya 2 Perbaikan Kolam 3 Sekop 1 4 Cangkul 1 5 Sabit 1 6 Serok 1 7 Jaring 1 8 Tong 3 9 Timbangan 1 Gudang 10 Pakan 1 Rumah 11 Penjaga 1 Total Biaya Tetap Biaya Tidak Tetap Bibit Ikan 1 Nila 400 Kg 2 Pakan Ikan 60 Sak 3 Listrik 3 Bulan Total Biaya Tidak Tetap
Total Harga
Nilai Penyusutan
8.000.000 10.000.000 18.000.000
600.000
198.000
33.000
50.000 45.000 15.000 15.000 120.000 125.000 100.000
50.000 45.000 15.000 15.000 120.000 375.000 100.000
5.556 5.000 1.667 1.667 13.333 41.667 11.111
2.500.000
2.500.000
277.778
3.500.000
3.500.000
388.889 1.379.667
24.000/Kg 315.000 50.000/Bulan
9.600.000 18.900.000 150.000
Harga 8.000.000 10.000.000
28.650.000 Total Biaya Produksi Total Nilai Produksi 1.700 Kg Total Keuntungan Nilai Rc/Ratio Sumber : Data Primer Diolah, 2019
25.000/Kg
28.650.000
30.029.667 42.500.000 12.470.333 1.42
28
NAMA RESPONDEN : MUSTARIP Biaya Tetap No Keterangan Jumlah/Unit Harga Total Harga 1 Kolam 1 10x10 1 3.,000.000 30.000.000 2 6x10 1 25.000.000 25.000.000 3 4x10 1 22.000.000 22.000.000 Total Biaya Kolam 77.000.000 Biaya Perbaikan 2 Kolam 40.000 240.000 Gaji Tenaga 3 Kerja 1 2.380.000 2.380.000 4 Sekop 1 50.000 50.000 5 Cangkul 1 45.000 45.000 6 Sabit 1 15.000 15.000 7 Serok 1 15.000 15.000 8 Jaring 1 120.000 120.000 9 Tong 3 125.000 375.000 10 Timbangan 1 100.000 100.000 11 Gudang Pakan 1 5.000.000 5.000.000 Rumah 12 Penjaga 10.000.000 10.000.000 Total Biaya Tetap Biaya Tidak Tetap 1 Pakan Ikan 90 Sak 288.000/Sak 28.350.000 2 Listrik 3 Bulan 50.000/Bulan 150.000 3 Bibit Ikan Nila 850 Kg 24.000/Kg 20.400.000 Total Biaya Tidak Tetap 48.900.000 Total Biaya Produksi Total Nilai Produksi Total Keuntungan
2.700 Kg
Nilai Rc/Ratio Sumber : Data Primer Diolah, 2019
25.000/Kg
Nilai Penyusutan
2.566.667
40.000 2.380.000 5.556 5000 1.667 1.667 13.333 41.667 11.111 555.556 1.111.111 6.733.333
48.900.000
55.633.333 67.500.000 11.866.667 1.21
29
NAMA RESPONDEN : HUSNUL KHOTIMAH
Biaya Tetap No 1
Keterangan Sewa Kolam Perbaikan 2 Kolam 3 Sekop 4 Cangkul 5 Sabit 6 Serok 7 Jaring 8 Ember 9 Timbangan Gudang 10 Pakan Rumah 11 Penjaga Total Biaya Tetap Biaya Tidak Tetap 1 Bibit Ikan Nila 2 Pakan Ikan 3 Listrik Total Biaya Tidak Tetap Total Biaya Produksi Total Nilai Produksi Total Keuntungan
Jumlah/Unit 2
Harga
Total Harga 1,800,000
Nilai Penyusutan 600,000
1 1 1 1 1 1 1
50,000 45,000 15,000 15,000 120,000 10,000 100,000
210,000 50,000 45,000 15,000 15,000 120,000 10000 100,000
1
2,500,000
2,500,000
277.778
1
3,500,000
3,500,000
388.889 1.346.667
500 Kg 64 Sak 3 Bulan
24.000/Kg 315.000 50.000/Bulan
12.000.000 20.160.000 150.000
32.310.000
32.310.000
2.040 Kg
Nilai Rc/Ratio Sumber : Data Primer Diolah, 2019
25.000/Kg
51.000.000
35,000 5.556 5.000 1.667 1.667 13.333 1.111 16.667
33.657.667 51.000.000 17.343.333 1.52
30
NAMA RESPONDEN : M. YASIN Biaya Tetap No 1
Keterangan Jumlah/Unit Kolam 1 2x6 1 2 3x4 1 Total Biaya Biaya 2 Perbaikan Kolam 3 Sekop 1 4 Cangkul 1 5 Sabit 1 6 Serok 1 7 Jaring 1 8 Tong 3 9 Timbangan 1 Gudang 10 Pakan 1 Rumah 11 Penjaga 1 Total Biaya Tetap Biaya Tidak Tetap Bibit Ikan 1 Nila 1.000 Kg 2 Pakan Ikan 100 Sak 3 Listrik 3 Bulan Total Biaya Tidak Tetap
Total Harga
Nilai Penyusutan
8,000,000 10,000,000 18,000,000
600.000
300.000
50.000
50.000 45.000 15.000 15.000 120.000 125.000 100.000
50.000 45.000 15.000 15.000 120.000 375.000 100.000
5.556 5.000 1.667 1.667 13.333 41.667 11.111
2.500.000
2.500.000
277.778
3.500.000
3.500.000
388.889 1.396.667
25.000/Kg 315.000 50.000/Bulan
25.000.000 31.500.000 150.000
Harga 8,000,000 10,000,000
56.650.000 Total Biaya Produksi Total Nilai Produksi 2.800 Kg Total Keuntungan Nilai Rc/Ratio Sumber : Data Primer Diolah, 2019
25.000/Kg
70.000.000
56.650.000
58.046.667 70.000.000 11.953.000 1.21
31
NAMA RESPONDEN : KALIPUDDIN
Biaya Tetap No 1
Keterangan Jumlah/Unit Harga Sewa Kolam 3 Perbaikan 2 Kolam 3 Sekop 1 50.000 4 Cangkul 1 45.000 5 Sabit 1 15.000 6 Serok 1 15.000 7 Jaring 1 120.000 8 Ember 1 10.000 9 Timbangan 1 100.000 Gudang 10 Pakan 1 2.500.000 Rumah 11 Penjaga 1 3.500.000 Total Biaya Tetap Biaya Tidak Tetap 1 Bibit Ikan Nila 522 Kg 2 Pakan Ikan 90 Sak 3 Listrik 3 Bulan Total Biaya Tidak Tetap Total Biaya Produksi Total Nilai Produksi Total Keuntungan
2.120 Kg
Nilai Rc/Ratio Sumber : Data Primer Diolah, 2019
25.000/Kg
Total Harga 1.800.000
Nilai Penyusutan 600.000
198.000 50.000 45.000 15.000 15.000 120.000 10.000 100.000
33.000 5.556 5.000 1.667 1.667 13.333 1.111 11.111
2.500.000
277.778
3.500.000
388.889 1.339.111
24.000/Kg 315.000/Sak 50.000/Bulan
12.528.000 28.350.000 150.000 41.028.000
53.000.000
42.367.111 53.000.000 10.632.889 1.25
32
NAMA RESPONDEN : KAMARIDAH
Biaya Tetap No 1
Keterangan Jumlah/Unit Sewa Kolam 1 Perbaikan 2 Kolam 3 Sekop 1 4 Cangkul 1 5 Sabit 1 6 Serok 1 7 Jaring 1 8 Ember 1 9 Timbangan 1 Gudang 10 Pakan 1 Rumah 11 Penjaga 1 Total Biaya Tetap Biaya Tidak Tetap 1 Bibit Ikan Nila 2 Pakan Ikan 3 Listrik Total Biaya Tidak Tetap Total Biaya Produksi Total Nilai Produksi Total Keuntungan
648 Kg
Nilai Rc/Ratio Sumber : Data Primer Diolah, 2019
Harga
Total Harga 1000.000
Nilai Penyusutan 333.333
50.000 45.000 15.000 15.000 120.000 10.000 100.000
100.000 50.000 45.000 15.000 15.000 120.000 10.000 100.000
25.000 5.556 5.000 1.667 1.667 13.333 1.111 11.111
2.500.000
2.500.000
277.778
3.500.000
3.500.000
388.889 1.064.000
167 Kg 28 Sak 3 Bulan
24.000/Kg 315,000 50.000/Bulan
4.008.000 8.820.000 150.000 12.978.000
25.000/Kg
16.200.000
14.042.444 16.200.000 2.157.556 1.15
33
NAMA RESPONDEN : AMAQ SUTEDI
Biaya Tetap No 1
Keterangan Jumlah/Unit Sewa Kolam 2 Perbaikan 2 Kolam 3 Sekop 1 4 Cangkul 1 5 Sabit 1 6 Serok 1 7 Jaring 1 8 Ember 1 9 Timbangan 1 Gudang 10 Pakan 1 Rumah 11 Penjaga 1 Total Biaya Tetap Biaya Tidak Tetap 1 Bibit Ikan Nila 2 Pakan Ikan 3 Listrik Total Biaya Tidak Tetap Total Biaya Produksi Total Nilai Produksi Total Keuntungan
920 Kg
Nilai Rc/Ratio Sumber : Data Primer Diolah, 2019
Harga
Total Harga 1.600.000
Nilai Penyusutan 533.333
50.000 45.000 15.000 15.000 120.000 10.000 100.000
200.000 50.000 45.000 15.000 15.000 120.000 10.000 100.000
33.333 5.556 5.000 1.667 1.667 13.333 1.111 11.111
2.500.000
2.500.000
277.778
3.500.000
3.500.000
388.889 1.272.778
340 Kg 32 Sak 3 Bulan
24.000/Kg 315.000/Sak 50,000/Bulan
8.160.000 10.080.000 150,000 18.390.000
25.000/Kg
23.000.000
34,004,167 23.000.000 3.337.222 1.17
34
NAMA RESPONDEN : INAQ EGIN
Biaya Tetap No 1
Keterangan Jumlah/Unit Sewa Kolam 2 Perbaikan 2 Kolam 3 Sekop 1 4 Cangkul 1 5 Sabit 1 6 Serok 1 7 Jaring 1 8 Ember 1 9 Timbangan 1 Gudang 10 Pakan 1 Rumah 11 Penjaga 1 Total Biaya Tetap Biaya Tidak Tetap 1 Bibit Ikan Nila 2 Pakan Ikan 3 Listrik Total Biaya Tidak Tetap Total Biaya Produksi Total Nilai Produksi Total Keuntungan
1.100 Kg
Nilai Rc/Ratio Sumber : Data Primer Diolah, 2019
Harga
Total Harga 1.600.000
Nilai Penyusutan 5.333.333
50.000 45.000 15.000 15.000 120.000 10.000 100.000
200.000 50.000 45.000 15.000 15.000 120.000 10.000 100.000
33.333 5.556 5.000 1.667 1.667 13.333 1.111 11.111
2.500.000
2.500.000
277.778
3.500.000
3.500.000
388.889 1.272.778
320 Kg 45 Sak 3 Bulan
24.000/Kg 315.000/Sak 50.000/Bulan
7.680.000 14.175.000 150.000 22.005.000
25.000/Kg
27.500.000
23.277.778 27.500.000 4.222.222 1.18
35
NAMA RESPONDEN : AMAQ ERWIN
Biaya Tetap No 1
Keterangan Jumlah/Unit Sewa Kolam 1 Perbaikan 2 Kolam 3 Sekop 1 4 Cangkul 1 5 Sabit 1 6 Serok 1 7 Jaring 1 8 Ember 1 9 Timbangan 1 Gudang 10 Pakan 1 Rumah 11 Penjaga 1 Total Biaya Tetap Biaya Tidak Tetap 1 Bibit Ikan Nila 2 Pakan Ikan 3 Listrik Total Biaya Tidak Tetap Total Biaya Produksi Total Nilai Produksi Total Keuntungan
525 Kg
Nilai Rc/Ratio Sumber : Data Primer Diolah, 2019
Harga
Total Harga 1.500.000
Nilai Penyusutan 500.000
50.000 45.000 15.000 15.000 120.000 10.000 100.000
150.000 50.000 45.000 15.000 15.000 120.000 10.000 100.000
25.000 5.556 5.000 1.667 1.667 13.333 1.111 11.111
2.500.000
2.500.000
277.778
3.500.000
3.500.000
388.889 1,231.111
120 Kg 22 Sak 3 Bulan
24.000/Kg 315.000/Sak 50.000/Bulan
2.880.000 6.930.000 150,000 9.960.000
25.000/Kg
13.125.000
34,004,167 13.125.000 1.933.889 1.17
36
NAMA RESPONDEN : INAQ SUCI
Biaya Tetap No 1
Keterangan Jumlah/Unit Sewa Kolam 1 Perbaikan 2 Kolam 3 Sekop 1 4 Cangkul 1 5 Sabit 1 6 Serok 1 7 Jaring 1 8 Ember 1 9 Timbangan 1 Gudang 10 Pakan 1 Rumah 11 Penjaga 1 Total Biaya Tetap Biaya Tidak Tetap 1 Bibit Ikan Nila 2 Pakan Ikan 3 Listrik Total Biaya Tidak Tetap Total Biaya Produksi Total Nilai Produksi Total Keuntungan
680 Kg
Nilai Rc/Ratio Sumber : Data Primer Diolah, 2019
Harga
Total Harga 1.000.000
Nilai Penyusutan 166.667
50.000 45.000 15.000 15.000 120.000 10.000 100.000
120.000 50.000 45.000 15.000 15.000 120.000 10.000 100.000
20.000 5.556 5.000 1.667 1.667 13.333 1.111 11.111
2.500.000
2.500.000
277.778
3.500.000
3.500.000
388.889 892.778
144 Kg 30 Sak 3 Bulan
24.000/Kg 315.000/Sak 50.000/Bulan
3.456.000 9.450.000 150.000 13.056.000
25.000/Kg
17.000.000
13.948.778 17.000.000 3.051.222 1.22
37
NAMA RESPONDEN : BOBI
Biaya Tetap No 1
Keterangan Jumlah/Unit Sewa Kolam 1 Perbaikan 2 Kolam 3 Sekop 1 4 Cangkul 1 5 Sabit 1 6 Serok 1 7 Jaring 1 8 Ember 1 9 Timbangan 1 Gudang 10 Pakan 1 Rumah 11 Penjaga 1 Total Biaya Tetap Biaya Tidak Tetap 1 Bibit Ikan Nila 2 Pakan Ikan 3 Listrik Total Biaya Tidak Tetap Total Biaya Produksi Total Nilai Produksi Total Keuntungan
595 Kg
Nilai Rc/Ratio Sumber : Data Primer Diolah, 2019
Harga
Total Harga 1.000.000
Nilai Penyusutan 166.667
50.000 45.000 15.000 15.000 120.000 10.000 100.000
120.000 50.000 45.000 15.000 15.000 120.000 10.000 100.000
20.000 5.556 5.000 1.667 1.667 13.333 1.111 11.111
2.500.000
2.500.000
277.778
3.500.000
3.500.000
388.889 892.778
153 Kg 25 Sak 3 Bulan
24.000/Kg 315.000/Sak 50.000/Bulan
3.672.000 7.875.000 150.000 11.697.000
25.000/Kg
14.875.000
12.589.778 14.875.000 2.285.222 1.18
38
NAMA RESPONDEN : JONI PRANATA
Biaya Tetap No 1
Keterangan Jumlah/Unit Sewa Kolam 1 Perbaikan 2 Kolam 3 Sekop 1 4 Cangkul 1 5 Sabit 1 6 Serok 1 7 Jaring 1 8 Ember 1 9 Timbangan 1 Gudang 10 Pakan 1 Rumah 11 Penjaga 1 Total Biaya Tetap Biaya Tidak Tetap 1 Bibit Ikan Nila 2 Pakan Ikan 3 Listrik Total Biaya Tidak Tetap Total Biaya Produksi Total Nilai Produksi Total Keuntungan
Harga
Total Harga 800.000
Nilai Penyusutan 133.333
50.000 45.000 15.000 15.000 120.000 10.000 100.000
100.000 50.000 45.000 15.000 15.000 120.000 10.000 100.000
16.667 5.556 5.000 1.667 1.667 13.333 1.111 11.111
2.500.000
2.500.000
277.778
3.500.000
3.500.000
388.889 800.556
110 Kg 20 Sak 3 Bulan
24.000/Kg 315.000/Sak 50.000/Bulan
2.640.000 6.300.000 150.000 8.940.000 9.740.556
509 Kg
Nilai Rc/Ratio Sumber : Data Primer Diolah, 2019
25.000/Kg
12.725.000
12.725.000 2.984.444 1.31
39
NAMA RESPONDEN : AMAQ ROS
Biaya Tetap No 1
Keterangan Jumlah/Unit Sewa Kolam 2 Perbaikan 2 Kolam 3 Sekop 1 4 Cangkul 1 5 Sabit 1 6 Serok 1 7 Jaring 1 8 Ember 1 9 Timbangan 1 Gudang 10 Pakan 1 Rumah 11 Penjaga 1 Total Biaya Tetap Biaya Tidak Tetap 1 Bibit Ikan Nila 2 Pakan Ikan 3 Listrik Total Biaya Tidak Tetap Total Biaya Produksi Total Nilai Produksi Total Keuntungan
1.020 Kg
Nilai Rc/Ratio Sumber : Data Primer Diolah, 2019
Harga
Total Harga 1.600.000
Nilai Penyusutan 266.667
50.000 45.000 15.000 15.000 120.000 10.000 100.000
100.000 50.000 45.000 15.000 15.000 120.000 10.000 100.000
16.667 5.556 5.000 1.667 1.667 13.333 1.111 11.111
2.500.000
2.500.000
277.778
3.500.000
3.500.000
388.889 933.889
220 Kg 45 Sak 3 Bulan
24.000/Kg 315.000/Sak 50.000/Bulan
5.280.000 13.542.000 150.000 18.975.000
25.000/Kg
25.500.000
19.908.889 25.500.000 5.591.111 1.28
40
NAMA RESPONDEN : AMAQ SUKMA
Biaya Tetap No 1
Keterangan Jumlah/Unit Sewa Kolam 3 Perbaikan 2 Kolam 3 Sekop 1 4 Cangkul 1 5 Sabit 1 6 Serok 1 7 Jaring 1 8 Ember 1 9 Timbangan 1 Gudang 10 Pakan 1 Rumah 11 Penjaga 1 Total Biaya Tetap Biaya Tidak Tetap 1 Bibit Ikan Nila 2 Pakan Ikan 3 Listrik Total Biaya Tidak Tetap Total Biaya Produksi Total Nilai Produksi Total Keuntungan
1.350 Kg
Nilai Rc/Ratio Sumber : Data Primer Diolah, 2019
Harga
Total Harga 1.800.000
Nilai Penyusutan 300.000
50.000 45.000 15.000 15.000 120.000 10.000 100.000
200.000 50.000 45.000 15.000 15.000 120.000 10.000 100.000
33.333 5.556 5.000 1.667 1.667 13.333 1.111 11.111
2.500.000
2.500.000
277.778
3.500.000
3.500.000
388.889 1.039.444
350 Kg 58 Sak 3 Bulan
24.000/Kg 315.000/Sak 50.000/Bulan
8.400.000 18.270.000 150.000 26.820.000
25.000/Kg
33.750.000
27.859.444 33.750.000 5.890.556 1.21
41
NAMA RESPONDEN : AMAQ IGIN
Biaya Tetap No 1
Keterangan Jumlah/Unit Sewa Kolam 2 Perbaikan 2 Kolam 3 Sekop 1 4 Cangkul 1 5 Sabit 1 6 Serok 1 7 Jaring 1 8 Ember 1 9 Timbangan 1 Gudang 10 Pakan 1 Rumah 11 Penjaga 1 Total Biaya Tetap Biaya Tidak Tetap 1 Bibit Ikan Nila 2 Pakan Ikan 3 Listrik Total Biaya Tidak Tetap Total Biaya Produksi Total Nilai Produksi Total Keuntungan
1.320 Kg
Nilai Rc/Ratio Sumber : Data Primer Diolah, 2019
Harga
Total Harga 1.500.000
Nilai Penyusutan 250.000
50.000 45.000 15.000 15.000 120.000 10.000 100.000
200.000 50.000 45.000 15.000 15.000 120.000 10.000 100.000
33.333 5.556 5.000 1.667 1.667 13.333 1.111 11.111
2.500.000
2.500.000
277.778
3.500.000
3.500.000
388.889 989.444
400 Kg 50 Sak 3 Bulan
24.000/Kg 315.000/Sak 50.000/Bulan
9.600.000 15.750.000 150.000 25.500.000
25.000/Kg
33.000.000
26.489.444 33.000.000 6.510.556 1.25
42
LAMPIRAN 3. PENGAMBILAN DATA RESPONDEN DI KECAMATAN LENEK KABUPATEN LOMBOK TIMUR.
Gambar 2. Pengambilan Data Responden Di Kecamatan Lenek Kabupaten Lombok Timur
Gambar 3. Pengambilan Data Responden Di Kecamatan Lenek Kabupaten Lombok Timur
43