SNI - 9024 - 2021 Slump Tes Dan Slump Flow [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SNI 9024:2021



Standar Nasional Indonesia



Cara uji slump flow pada beton memadat sendiri



ICS 91.100.30



SNI 9024:2021



Daftar isi



Daftar isi .........................................................................................................................i Prakata ..........................................................................................................................ii Pendahuluan.................................................................................................................iii 1



Ruang lingkup .........................................................................................................1



2



Acuan normatif ........................................................................................................1



3



Istilah dan definisi....................................................................................................1



4



Ringkasan cara uji...................................................................................................2



5 Arti dan kegunaan ....................................................................................................2 6



Peralatan .................................................................................................................2



7



Contoh uji ................................................................................................................3



8



Prosedur..................................................................................................................3



9



Perhitungan .............................................................................................................4



10



Pelaporan ..............................................................................................................4



11



Ketelitian dan penyimpangan ................................................................................4



Lampiran A (normatif) Formulir pengujian slump flow beton5 Lampiran B (informatif) Contoh pengisian formulir pengujian slump flow beton ...........6 Lampiran C (informatif) Sketsa peralatan uji slump flow beton .....................................7 Lampiran D (informatif) Penilaian Indeks Stabilitas Visual (VSI)...................................8 Bibliografi.......................................................................................................................9 Gambar C.1 - Pelat dasar, batang perata dan kerucut uji slump yang dibalik ..............7 Gambar C.2 – Pengukuran sebaran beton ...................................................................7 Gambar D.1 - Contoh Penilaian Indeks Stabilitas Visual ..............................................8



© BSN 2021



i



SNI 9024:2021



Prakata



Standar Nasional Indonesia (SNI) 9024:2021, Cara uji slump flow pada beton memadat sendiri, merupakan standar baru yang disusun melalui jalur pengembangan sendiri, yang ditetapkan oleh BSN pada tahun 2021. Standar ini disusun oleh Komite Teknis 91-05, Rekayasa Jalan dan Jembatan. Standar ini telah dibahas disetujui dalam rapat konsensus melalui telekonferensi, pada tanggal 12 Agustus 2021 Konsensus ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan (stakeholder) terkait, yaitu perwakilan dari pemerintah, pelaku usaha, konsumen dan pakar. Standar ini telah melalui tahap jajak pendapat pada tanggal 20 September 2021 sampai dengan tanggal 18 November 2021 dengan hasil akhir disetujui menjadi SNI. Untuk menghindari kesalahan dalam penggunaan dokumen dimaksud, disarankan bagi pengguna standar untuk menggunakan dokumen SNI yang dicetak dengan tinta berwarna. Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen Standar ini dapat berupa hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk pengidentifikasian salah satu atau seluruh hak paten yang ada.



© BSN 2021



ii



SNI 9024:2021



Pendahuluan



Beton yang memadat sendiri (self consolidating concrete atau self compacting concrete) adalah istilah baru yang dalam beton kinerja tinggi dikembangkan dari beton konvensional. Pada beton konvensional kriteria penerimaan beton hanya dilihat dari kuat tekan, sedangkan kriteria yang lain seolah-olah hanya sebagai pelengkap dan tidak menjadi syarat utama. Saat ini teknologi beton sudah semakin maju dengan berbagai kriteria kinerja yang sebelumnya tidak tersedia. Salah satu kriteria kinerja beton adalah kelecakan yang lebih spesifik, yaitu beton segar dapat dirancang untuk memiliki sifat encer/ mengalir tanpa segregasi, sehingga kinerja pengaliran beton harus dapat terukur sebagai salah satu syarat tambahan dalam penerimaan pekerjaan. Peralatan yang digunakan dalam cara uji slump flow beton ini mirip dengan peralatan yang digunakan dalam pengujian slump untuk beton, namun terdapat beberapa perbedaan seperti kerucut slump dengan posisi bukaan besar yang ditempatkan diatas, tidak diperlukannya pemadatan dengan cara penusukan dan metode pengisian kerucut yang dilakukan secara terus menerus, yaitu pengisian dilakukan sampai penuh dalam satu lapisan sampai dengan kerucut slump tersebut penuh. Perbedaan lainnya adalah pengukuran kinerja campuran beton segar dengan mengukur diameter lingkaran beton segar yang terbentuk sesaat setelah kerucut diangkat. Semakin besar diameter yang dibentuk semakin besar pula kinerja pengaliran beton segar tersebut. Terdapat dua prosedur dalam pengujian slump flow, yaitu dengan kerucut slump yang dibalik dan kerucut slump yang tidak dibalik. Dalam standar pengujian ini prosedur pengujian yang digunakan adalah pengujian dengan prosedur pengujian dengan kerucut yang dibalik (prosedur B). Standar ini dimaksudkan sebagai pegangan dan petunjuk bagi para perencana, pengawas dan pelaksana dalam melakukan evaluasi salah satu kriteria kinerja kelecakan beton kinerja tinggi yang dihasilkan.



© BSN 2021



iii



SNI 9024:2021



Cara uji slump flow pada beton memadat sendiri



1



Ruang lingkup



Standar ini menetapkan cara uji slump flow dengan kerucut yang dibalik pada beton memadat sendiri dengan ukuran agregat maksimum 25 mm meliputi peralatan yang digunakan, proses pengujan dan pengukuran hasilnya. 2



Acuan normatif



Dokumen acuan berikut sangat diperlukan untuk penerapan dokumen ini. Untuk acuan bertanggal, hanya edisi yang disebutkan yang berlaku. Untuk acuan tidak bertanggal, berlaku edisi terakhir dari dokumen acuan tersebut (termasuk seluruh perubahan atau amendemennya). SNI 1972, Cara uji slump beton SNI 2458, Tata cara pengambilan contoh uji beton segar ASTM C1611/C1611M, Standard Test Method for Slump Flow of Self-Consolidating Concrete 3



Istilah dan definisi



Untuk tujuan penggunaan dokumen ini, istilah dan definisi berikut ini berlaku. 3.1 beton memadat sendiri beton yang pada saat pengecorannya dapat mengalir dan menghasilkan kondisi yang padat dan bebas dari segregasi oleh beratnya sendiri tanpa dilakukan pemadatan mekanis 3.2 bleeding suatu kondisi terjadinya pemisahan air dengan komponen penyusun beton lainnya 3.3 halo pasta semen atau mortar secara yang diamati dan secara jelas terpisah dari agregat kasar di sekitar lingkar luar beton setelah beton mengalir pada pengujian slump flow. 3.4 kerucut terpancung yang dibalik kerucut terpancung untuk cara uji slump flow yang ditempatkan dengan cara bukaan terbesar besar menghadap ke atas 3.5 sebaran (spread) jarak terluar dari aliran beton segar secara lateral setelah kerucut diangkat



© BSN 2021



1 dari 9



SNI 9024:2021



3.6 stabilitas kemampuan campuran beton segar untuk menahan terjadinya pemisahan antara pasta dengan agregat 4



Ringkasan cara uji



Suatu contoh beton segar dicampur dan ditempatkan dalam cetakan berbentuk kerucut terpancung yang dibalik. Beton ditempatkan dalam satu lapis tanpa dilakukan penusukan (rodding) atau getaran. Cetakan diangkat, dan beton dibiarkan untuk menyebar. Setelah penyebaran (spread) berhenti, dua lokasi diameter sebaran beton diukur dalam arah saling membentuk sudut tegak lurus (orthogonal). Nilai slump flow adalah rata-rata pengukuran dari dua diameter. 5 Arti dan kegunaan 5.1



Arti



Beton yang memadat sendiri pada umumnya dibuat dengan menggunakan agregat kasar yang ukurannya lebih kecil dari 25 mm, oleh karena itu cara uji ini dianggap berlaku untuk beton memadat sendiri yang menggunakan agregat kasar dengan ukuran sampai dengan 25 mm. 5.2



Kegunaan



Cara uji ini digunakan untuk memantau konsistensi dari beton segar dan potensi mengalir bebasnya. 6 6.1



Peralatan Cetakan (Kerucut terpancung)



Cetakan yang digunakan dalam cara uji ini harus sesuai dengan yang dijelaskan dalam SNI 1972. 5.3



Pelat dasar



Pelat dasar harus terbuat dari bahan yang tidak menyerap air, halus, kaku, dan mampu mengukur diameter sebaran beton minimal 915 mm. Pelat dasar yang terbuat dari kayu lapis yang dilaminasi, plastik akrilik, atau baja, cocok digunakan untuk melakukan uji slump flow ini. Sebagaimana ditunjukkan pada Lampiran C. 5.4



Batang perata (strike-off bar)



Batang yang kaku dan tidak mudah aus dengan panjang minimum 300 mm dan digunakan untuk meratakan permukaan beton pada cetakan yang sudah penuh. 5.5



Waterpas



Alat yang digunakan untuk memastikan pelat dasar dalam kondisi yang datar ke segala arah.



© BSN 2021



2 dari 9



SNI 9024:2021



6.5



Pita pengukur/meteran



Alat yang digunakan untuk mengukur diameter sebaran dari beton segar. 6.6 Alat pengukur waktu Alat yang digunakan untuk mengukur waktu pelaksanaan pengujian dengan ketelitian 0,1 detik. 7



Contoh uji



Contoh uji beton segar untuk spesimen yang dibuat harus mewakili seluruh campuran (batch), tidak segregasi dan tidak terjadi bleeding. Pengambilan contoh beton segar harus mengikuti SNI 2458 dengan volume lebih kurang 12 liter. 8 8.1



Prosedur Umum



Uji slump flow beton harus dilakukan pada kondisi datar, rata, dengan peralatan yang memenuhi syarat. Pengisian beton segar ke dalam kerucut harus dilakukan secara terus menerus dengan berhati-hati dalam satu lapisan sampai kerucut penuh terisi tanpa dilakukan pemadatan. 8.2



Pengisian cetakan (prosedur B)



a. Pelat dasar dan kerucut dibasahi supaya lembab dengan posisi kerucut ditempatkan persis di tengah pelat dasar yang datar (dipastikan dengan waterpas), dan posisi lubang kerucut yang besar menghadap ke atas b. Pengisian seluruh cetakan dilakukan secara terus menerus dengan menggunakan wadah/alat yang sesuai sampai sedikit meluber. Cetakan harus dipegang dengan stabil di tempat selama pengisian. Jangan menusuk atau memadatkan beton. c. Permukaan beton pada bagian atas kerucut harus diratakan dengan gerakan menggergaji menggunakan batang perata. Beton di sekitar dasar cetakan harus disingkirkan untuk mencegah gangguan pada pergerakan pengaliran beton. 8.3



Pengukuran



a. Cetakan dilepaskan dari beton dengan mengangkat secara vertikal. Cetakan diangkat dengan jarak 225 mm ± 75 mm terhadap pelat dasar dalam 3 detik ± 1 detik ke arah atas secara stabil tanpa gerakan lateral atau torsional. Seluruh pengujian dari awal pengisian kerucut sampai pengangkatan cetakan harus dilakukan tanpa gangguan dalam waktu sampai dengan 2 ½ menit. b. Untuk menentukan besarnya nilai T500, ukur waktu yang diperlukan oleh beton untuk menyebar hingga salah satu bagian sebaran beton menyentuh marka diameter 500 mm yang sudah disiapkan pada pelat dasar. Waktu dihitung sejak cetakan diangkat. Catat nilai T500 hingga 0,2 detik terdekat. c. Tunggu beton untuk berhenti mengalir dan kemudian ukur diameter terbesar sebaran beton secara melingkar sampai 5 mm terdekat. Ketika halo teramati dalam sebaran beton secara melingkar yang dihasilkan, maka halo tersebut harus dimasukkan sebagai bagian dari diameter beton. Pengukuran diameter kedua, dilakukan secara tegak lurus dari garis pengukuran diameter yang pertama. © BSN 2021



3 dari 9



SNI 9024:2021



d. Jika pengukuran diameter pertama dan kedua berbeda lebih dari 50 mm, pengujian dinyatakan tidak sah dan harus diulang menggunakan sampel yang belum diuji. 8.4



Pengamatan visual



a. Jika disyaratkan dalam pekerjaan, setelah penyebaran beton berhenti, periksa secara visual campuran beton dengan mengamati distribusi agregat kasar di dalam massa beton, distribusi fraksi mortar terutama di sepanjang batas keliling sebaran beton, dan karakteristik bleeding yang terjadi. b. Tetapkan dan catat nilai Indeks Stabilitas Visual (VSI) pada sebaran beton menggunakan kriteria yang ditunjukkan pada Lampiran D. 9



Perhitungan



9.1



Nilai slump flow



Nilai slump flow harus dihitung menggunakan persamaan (1) 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑙𝑢𝑚𝑝 𝐹𝑙𝑜𝑤 (𝑚𝑚) =



(𝑑1 + 𝑑2) 2



(1)



Keterangan: d1 adalah diameter terbesar sebaran melingkar dari beton segar (mm) d2 adalah diameter sebaran melingkar beton pada sudut tegak lurus d1 (mm)



9.2



Pencatatan



Catat nilai rata-rata dari dua diameter dengan ketelitian 5 mm terdekat. 10



Pelaporan



Dalam setiap laporan nilai slump flow beton harus mencakup minimal 3 (tiga) hal berikut ini, sebagaimana ditunjukkan pada Lampiran A dan Lampiran B. 10.1



Nama penguji



10.2



Nilai slump flow beton segar yang dilaporkan



10.3



Nomor tiket/batch



11



Ketelitian dan penyimpangan



Hasil pengukuran ketelitian dan penyimpangan cara uji ini mengikuti ASTM C1611/C1611M



© BSN 2021



4 dari 9



SNI 9024:2021



Lampiran A (normatif) Formulir pengujian slump flow beton



Nomor pengujian : Tanggal pengujian : Pengujian dilaksanakan sesuai SNI 9024:2021 No



Nomor Tiket/Bacth



Diameter ukur (mm) d1 d2



Rata-rata (mm)



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



Keterangan T500 …VSI ….



Keterangan: Pengujian harus diulangi jika selisih d1 dan d2 > 50 mm Catatan :



Diperiksa oleh, Penyelia



Diuji oleh, Teknisi



(…………………………….)



(…………………………………)



© BSN 2021



5 dari 9



SNI 9024:2021



Lampiran B (informatif) Contoh pengisian formulir pengujian slump flow beton



Nomor pengujian :Tanggal pengujian : 13 Agustus 2021 Pengujian dilaksanakan sesuai SNI 9024:2021 Diameter ukur (mm) d1 d2 960 950



Rata-rata (mm) 955



No



Nomor Tiket/ Bacth



1



001/TEST/08/21



2



002/TEST/08/21



960



955



960



3



003/TEST/08/21



955



940



950



4 5 6 7 8 9 10



-



-



-



-



Keterangan T500 : 6,5 detik VSI : 2 T500 : 6,0 detik VSI : 2 T500 : 6,3 detik VSI : 1



-



Keterangan: Pengujian harus diulangi jika selisih d1 dan d2 > 50 mm Catatan :



Diperiksa oleh,



(



© BSN 2021



Rulli Ranastra



Diuji oleh, Teknisi



)



(



6 dari 9



Budi Subrata



)



SNI 9024:2021



Lampiran C (informatif) Sketsa peralatan uji slump flow beton



Batang perata (panjang minimum 300 mm, lebar 30 mm, tebal 6 mm)



Gambar C.1 - Pelat dasar, batang perata dan kerucut uji slump yang dibalik



Gambar C.2 – Pengukuran sebaran beton



© BSN 2021



7 dari 9



SNI 9024:2021



Lampiran D (informatif) Penilaian Indeks Stabilitas Visual (VSI)



Nilai VSI 0 : Sangat stabil



Kriteria Tidak terlihat tanda segregasi atau bleeding



1 : Stabil 2 : Tidak Stabil 3 : Sangat tidak stabil



Tidak terlihat tanda segregasi namun sedikit terlihat tanda bleeding dengan adanya lapisan air pada beton Terlihat adanya halo < 10 mm dan/atau terlihat penumpukan agregat pada bagian tengah beton Terlihat adanya halo > 10 mm dan/atau terlihat banyak penumpukan agregat pada bagian tengah beton



VSI : 0, Tidak terlihat tanda segregasi atau bleeding



VSI : 1, Tidak terlihat tanda segregasi namun sedikit terlihat tanda bleeding dengan adanya lapisan air pada beton



VSI : 2, Terlihat adanya halo < 10 mm dan/atau terlihat penumpukan agregat pada bagian tengah beton



VSI : 3, Terlihat adanya halo > 10 mm dan/atau terlihat banyak penumpukan agregat pada bagian tengah beton



Gambar D.1 - Contoh Penilaian Indeks Stabilitas Visual



© BSN 2021



8 dari 9



SNI 9024:2021



Bibliografi



[1] Standard WSDOT for ASTM C 1611/C 1611M1-2017 Standard Test Method for Slump Flow of Self-Consolidating Concrete, dari Washington State Department of Transportation, [2] AASTHO T347 Standard Method of Test for Slump Flow of Self-Consolidating Concrete (SCC) dan



© BSN 2021



9 dari 9



Informasi pendukung terkait perumusan standar



[1] Komite Teknis perumus SNI Komite Teknis 91-05, Rekayasa Jalan dan Jembatan [2] Susunan keanggotaan Komite Teknis perumus SNI Ketua Wakil Ketua Sekretaris Anggota



: : : : : : : :



Dr. Ir. Nyoman Suaryana, M.Sc Dr. Ir. Samun Haris, MT Yudi Hardiana, ST, MT 1. Prof. Dr. Ir. Anwar Yamin, M.Sc 2. Prof. Dr. Furqon Affandi, M.Sc 3. Dr. Ir. Imam Aschuri, M.Sc 4. Dr. Ir. Dwi Prasetyanto, MT 5. Ir. GJW. Fernandez 7. Dr. Ir. Hindra Mulya, MM



[3] Konseptor Rancangan SNI Rulli Ranastra Irawan, ST., MT [4] Sekretariat pengelola KomiteTeknis perumus SNI Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.