SNI ISO 4437-5-2014 - Sistem Perpipaan Plastik Untuk Penyaluran Bahan Bakar Gas-Polietilena (PE) [PDF]

Citation preview

Standar Nasional Indonesia



Sistem perpipaan plastik untuk penyaluran bahan bakar gas — Polietilena (PE) — Bagian 5: Kesesuaian penggunaan dalam sistem Plastics piping systems for the supply of gaseous fuels — Polyethylene (PE) — Part 5: Fitness for purpose of the system (ISO 4437-5:2014, IDT)



ICS 83.140.30; 75.200



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



(Ditetapkan oleh BSN tahun 2019)



Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan me mperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini de ngan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis BSN BSN Email: [email protected] www.bsn.go.id



Diterbitkan di Jakarta



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



© ISO 2014 – All rights reserved © BSN 2019 untuk kepentingan adopsi standar © ISO menjadi SNI – Semua hak dilindungi



Daftar isi



Daftar isi ................................................................................................................................. i Prakata .................................................................................................................................. ii Pendahuluan ........................................................................................................................ iv 1



Ruang lingkup .................................................................................................................. 1



2



Acuan normatif ................................................................................................................. 1



3



Istilah dan definisi ............................................................................................................ 3



4



Kesesuaian penggunaan dalam sistem ............................................................................ 5



5



4.1



Metode persiapan perakitan untuk pengujian ......................................................... 5



4.2



Persyaratan kesesuaian penggunaan dalam sistem .............................................. 7



4.3



Pengondisian ....................................................................................................... 11



4.4



Persyaratan.......................................................................................................... 11



4.5



Uji ulang jika terjadi kegagalan pada 80 °C .......................................................... 11



Koefisien desain ............................................................................................................ 13



Lampiran A (informatif) Koefisien penurunan pada suhu operasi ......................................... 19 Lampiran B (normatif) Ketahanan pipa terhadap rapid crack propagation (RCP) pada suhu kurang dari 0 °C ................................................................................................................... 21 Bibliografi ............................................................................................................................. 23



© BSN 2019



i



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



Prakata



Standar Nasional Indonesia (SNI) ISO 4437-5:2014 dengan judul Sistem perpipaan plastik untuk penyaluran bahan bakar gas — Polietilena (PE) — Bagian 5: Kesesuaian penggunaan dalam sistem merupakan adopsi identik dari ISO 4437-5:2014, Plastics piping systems for the supply of gaseous fuels — Polyethylene (PE) — Part 5: Fitness for purpose of the system dengan metode terjemahan dua bahasa (bilingual) dan ditetapkan oleh BSN pada tahun 2019. Apabila pengguna menemukan keraguan dalam standar ini maka disarankan untuk melihat standar aslinya yaitu ISO 4437-5:2014 dan/atau dokumen terkait lain yang menyertainya. Standar ini disusun untuk menetapkan persyaratan kesesuaian terhadap penyambungan sistem perpipaan polietilena (PE) yang digunakan untuk memasok bahan bakar gas. SNI ini terdiri dari 5 judul yang masing-masing terkait, yaitu: - Bagian 1: Umum - Bagian 2: Pipa - Bagian 3: Fiting - Bagian 4: Katup - Bagian 5: Kesesuaian penggunaan dalam sistem SNI ini disusun sesuai dengan ketentuan yang diberikan dalam: a) Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 2 Tahun 2018 tentang Pedoman Adopsi Standar dan Publikasi Internasional Menjadi SNI. b) Peraturan Kepala BSN Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pedoman Penulisan Standar Nasional Indonesia. c) Peraturan BSN No. 12 tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pedoman Tata Cara Penomoran Standar Nasional Indonesia. Pada saat SNI ini dipublikasikan, terdapat standar ISO dalam acuan normatif dan bibliografi yang telah diadopsi menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu: a) ISO 4437-1:2014, Plastics piping systems for the supply of gaseous fuels — Polyethylene (PE) — Part 1: General telah diadopsi menjadi SNI ISO 4437-1:2015, Sistem perpipaan plastik untuk penyaluran bahan bakar gas — Polietilena (PE) — Bagian 1: Umum; b) ISO 4437-2:2014, Plastics piping systems for the supply of gaseous fuels — Polyethylene (PE) — Part 2: Pipes telah diadopsi menjadi SNI ISO 4437-2:2015, Sistem perpipaan plastik untuk penyaluran bahan bakar gas — Polietilena (PE) — Bagian 2: Pipa; c) ISO 4437-3:2014, Plastics piping systems for the supply of gaseous fuels — Polyethylene (PE) — Part 3: Fittings telah diadopsi menjadi SNI ISO 4437-3:2015, Sistem perpipaan plastik untuk penyaluran bahan bakar gas — Polietilena (PE) — Bagian 3: Fitting; Standar ini disusun oleh Komite Teknis 75-01 Material Peralatan Instalasi dan Instrumentasi Minyak dan Gas Bumi dengan kelompok kerja Sistem Transportasi Pipa Penyalur. Standar ini telah dikonsensuskan di Jakarta, pada tanggal 19 September 2019. Konsensus ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan (stakeholder) terkait, yaitu perwakilan dari produsen, konsumen, pakar dan pemerintah.



© BSN 2019



ii



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



SNI ini juga telah melalui konsensus nasional yaitu jajak pendapat pada tanggal 10 Oktober 2019 sampai dengan tanggal 29 Oktober 2019 dengan hasil akhir disetujui menjadi SNI. Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen standar ini dapat berupa hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk pengidentifikasian salah satu atau seluruh hak paten yang ada.



© BSN 2019



iii



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



Pendahuluan



Bagian dari SNI ISO 4437 ini menetapkan persyaratan sistem perpipaan dan komponennya yang terbuat dari polietilena (PE) dan digunakan untuk memasok bahan bakar gas. Persyaratan dan metode uji material dan komponennya ditetapkan pada ISO 4437-1, ISO 4437-2, ISO 4437-3 dan ISO 4437-4. Rekomendasi penerapan untuk pemasangan diberikan di ISO/TS 10839.[2] Bagian dari SNI ISO 4437 ini meliputi karakteristik kesesuaian penggunaan dalam sistem.



© BSN 2019



iv



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



Introduction



This part of SNI ISO 4437 specifies the requirements of a piping system and its components made from polyethylene (PE), and which is intended to be used for the supply of gaseous fuels. Requirements and test methods for material and components are specified in ISO 4437-1, ISO 4437-2, ISO 4437-3, and ISO 4437-4. Recommended practice for installation is given in ISO/TS 10839.[2] This part of SNI ISO 4437 covers the characteristics of fitness for purpose of the system.



© BSN 2019



v



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



Sistem perpipaan plastik untuk penyaluran bahan bakar gas — Polietilena (PE) — Bagian 5: Kesesuaian penggunaan dalam sistem



1



Ruang lingkup



Bagian dari SNI ISO 4437 ini menetapkan persyaratan kesesuaian terhadap penyambungan sistem perpipaan polietilena (PE) yang digunakan untuk memasok bahan bakar gas. Standar ini menetapkan definisi elektrofusi, soket fusi, butt fusion dan sambungan mekanis. Standar ini menetapkan metode penyiapan sampel sambungan dan uji yang digunakan terhadap sambungan untuk menilai kesesuaian sistem sambungan pada kondisi normal dan ekstrem. Standar ini menetapkan parameter uji untuk metode uji yang mengacu pada bagian dari SNI ISO 4437 ini. Bersama dengan ISO 4437-1, ISO 4437-2, ISO 4437-3, dan ISO 4437-4, standar ini dapat diterapkan pada pipa, fiting, katup PE, sambungannya, dan sambungan komponen PE dengan material lain yang akan digunakan, berdasarkan kondisi berikut: a) Tekanan operasi maksimum (MOP) berdasarkan tekanan desain, ditentukan dari kekuatan minimum yang disyaratkan (MRS) dibagi dengan faktor C, dan mempertimbangkan persyaratan rapid crack propagation (RCP); b) Suhu 20 °C sebagai suhu acuan untuk desain. CATATAN 1



Untuk suhu operasi lainnya, koefisien penurunan diberikan pada Lampiran A.



CATATAN 2 Pembeli atau specifier bertanggung jawab untuk membuat pemilihan yang sesuai dari aspek ini, memperhitungkan persyaratan yang diperlukan dan regulasi nasional dan ketentuan praktik atau code yang relevan.



2



Acuan normatif



Dokumen berikut, baik keseluruhan maupun sebagian, secara normatif diacu ke dokumen ini dan sangat diperlukan untuk penerapan standar ini. Untuk acuan tanggal, hanya edisi yang disitasi saja yang berlaku. Untuk acuan tidak bertanggal, berlaku edisi terbaru dari dokumen acuan (termasuk amandemen). ISO 1167-1:2006, Thermoplastics pipes, fittings and assemblies for the conveyance of fluids — Determination of the resistance to internal pressure — Part 1: General method ISO 1167-2, Thermoplastics pipes, fittings and assemblies for the conveyance of fluids — Determination of the resistance to internal pressure — Part 2: Preparation of pipe test pieces ISO 1167-4, Thermoplastics pipes, fittings and assemblies for the conveyance of fluids — Determination of the resistance to internal pressure — Part 4: Preparation of assemblies ISO 4437-2, Plastics piping systems for the supply of gaseous fuels — Polyethylene (PE) — Part 2: Pipes ISO 4437-3, Plastics piping systems for the supply of gaseous fuels — Polyethylene (PE) — Part 3: Fittings © BSN 2019



1 dari 23



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



Plastics piping systems for the supply of gaseous fuels — Polyethylene (PE) — Part 5: Fitness for purpose of the system



1



Scope



This part of SNI ISO 4437 specifies the requirements of fitness for purpose of the polyethylene (PE) piping system to be used for the supply of gaseous fuels. It specifies the definitions of electrofusion, socket fusion, butt fusion, and mechanical joints. It specifies the method of preparation of test piece joints and the tests to be carried out on these joints for assessing the fitness for purpose of the system under normal and extreme conditions. It specifies the test parameters for the test methods referred to in this part of SNI ISO 4437. In conjunction with ISO 4437-1, ISO 4437-2, ISO 4437-3, and ISO 4437-4, it is applicable to PE pipes, fittings, valves, their joints, and joints with components of PE and other materials intended to be used under the following conditions: a) the maximum operating pressure (MOP) is based on the design stress, determined from the compound minimum required strength (MRS) divided by the C factor, and taking into account rapid crack propagation (RCP) requirements; b) a temperature of 20 °C as reference temperature for the design basis. NOTE 1



For other operating temperatures, derating coefficients are given in Annex A.



NOTE 2 It is the responsibility of the purchaser or specifier to make the appropriate selections from these aspects, taking into account their particular requirements and any relevant national regulations and installation practices or codes.



2



Normative references



The following documents, in whole or in part, are normatively referenced in this document and are indispensable for its application. For dated references, only the edition cited applies. For undated references, the latest edition of the referenced document (including any amendments) applies. ISO 1167-1:2006, Thermoplastics pipes, fittings and assemblies for the conveyance of fluids — Determination of the resistance to internal pressure — Part 1: General method ISO 1167-2, Thermoplastics pipes, fittings and assemblies for the conveyance of fluids — Determination of the resistance to internal pressure — Part 2: Preparation of pipe test pieces ISO 1167-4, Thermoplastics pipes, fittings and assemblies for the conveyance of fluids — Determination of the resistance to internal pressure — Part 4: Preparation of assemblies ISO 4437-2, Plastics piping systems for the supply of gaseous fuels — Polyethylene (PE) — Part 2: Pipes ISO 4437-3, Plastics piping systems for the supply of gaseous fuels — Polyethylene (PE) — Part 3: Fittings



© BSN 2019



2 dari 23



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



ISO 10838-11), Mechanical fittings for polyethylene piping systems for the supply of gaseous fuels ― Part 1: Metal fittings for pipes of nominal outside diameter less than or equal to 63 mm ISO 10838-21), Mechanical fittings for polyethylene piping systems for the supply of gaseous fuels ― Part 2: Metal fittings for pipes of nominal outside diameter greater than 63 mm ISO 10838-31), Mechanical fittings for polyethylene piping systems for the supply of gaseous fuels ― Part 3: Thermoplastics fittings for pipes of nominal outside diameter less than or equal to 63 mm ISO 11413:2008, Plastics pipes and fittings — Preparation of test piece assemblies between a polyethylene (PE) pipe and an electrofusion fitting ISO 11414:2009, Plastics pipes and fittings — Preparation of polyethylene (PE) pipe/pipe or pipe/fitting test piece assemblies by butt fusion ISO 13477, Thermoplastics pipes for the conveyance of fluids — Determination of resistance to rapid crack propagation (RCP) — Small-scale steady-state test (S4 test) ISO 13478, Thermoplastics pipes for the conveyance of fluids — Determination of resistance to rapid crack propagation (RCP) — Full-scale test (FST) ISO 13953, Polyethylene (PE) pipes and fittings — Determination of the tensile strength and failure mode of test pieces from a butt-fused joint ISO 13954, Plastics pipes and fittings — Peel decohesion test for polyethylene (PE) electrofusion assemblies of nominal outside diameter greater than or equal to 90 mm ISO 13955, Plastics pipes and fittings — Crushing decohesion test for polyethylene (PE) electrofusion assemblies ISO 13956, Plastics pipes and fittings — Decohesion test of polyethylene (PE) saddle fusion joints — Evaluation of ductility of fusion joint interface by tear test ISO 21751, Plastics pipes and fittings — Decohesion test of electrofusion assemblies — Strip-bend test 3



Istilah dan definisi



Untuk tujuan penggunaan dokumen ini, istilah dan definisi berikut dan yang diberikan pada ISO 4437-1 berlaku. 3.1 sambungan mekanis sambungan yang dibuat antara pipa PE dengan fiting yang umumnya termasuk komponen kompresi untuk mendapatkan integritas tekanan, ketahanan terhadap kebocoran dan ketahanan terhadap pembebanan ujung



1)



Standar Internasional ini sedang direvisi dan akan digantikan oleh ISO 17885.



© BSN 2019



3 dari 23



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



ISO 10838-11), Mechanical fittings for polyethylene piping systems for the supply of gaseous fuels ― Part 1: Metal fittings for pipes of nominal outside diameter less than or equal to 63 mm ISO 10838-21), Mechanical fittings for polyethylene piping systems for the supply of gaseous fuels ― Part 2: Metal fittings for pipes of nominal outside diameter greater than 63 mm ISO 10838-31), Mechanical fittings for polyethylene piping systems for the supply of gaseous fuels ― Part 3: Thermoplastics fittings for pipes of nominal outside diameter less than or equal to 63 mm ISO 11413:2008, Plastics pipes and fittings — Preparation of test piece assemblies between a polyethylene (PE) pipe and an electrofusion fitting ISO 11414:2009, Plastics pipes and fittings — Preparation of polyethylene (PE) pipe/pipe or pipe/fitting test piece assemblies by butt fusion ISO 13477, Thermoplastics pipes for the conveyance of fluids — Determination of resistance to rapid crack propagation (RCP) — Small-scale steady-state test (S4 test) ISO 13478, Thermoplastics pipes for the conveyance of fluids — Determination of resistance to rapid crack propagation (RCP) — Full-scale test (FST) ISO 13953, Polyethylene (PE) pipes and fittings — Determination of the tensile strength and failure mode of test pieces from a butt-fused joint ISO 13954, Plastics pipes and fittings — Peel decohesion test for polyethylene (PE) electrofusion assemblies of nominal outside diameter greater than or equal to 90 mm ISO 13955, Plastics pipes and fittings — Crushing decohesion test for polyethylene (PE) electrofusion assemblies ISO 13956, Plastics pipes and fittings — Decohesion test of polyethylene (PE) saddle fusion joints — Evaluation of ductility of fusion joint interface by tear test ISO 21751, Plastics pipes and fittings — Decohesion test of electrofusion assemblies — Strip-bend test 3



Terms and definitions



For the purposes of this document, the terms and definitions given in ISO 4437-1 and the following apply. 3.1 mechanical joint joint made by assembling a PE pipe with a fitting that generally includes a compression part to provide for pressure integrity, leak tightness, and resistance to end loads



1)



These International Standards are under revision and will be replaced by ISO 17885.



© BSN 2019



4 dari 23



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



4



Kesesuaian penggunaan dalam sistem



4.1 4.1.1



Metode persiapan perakitan untuk pengujian Umum



Sambungan harus dibuat dari pipa yang sesuai dengan ISO 4437-2 dan fiting yang sesuai dengan ISO 4437-3. Benda uji untuk pengujian tekanan harus ditutup dengan end caps tahan tekanan dan menanggung beban ujung, sumbat atau flensa, yang harus dilengkapi dengan koneksi untuk masuknya air dan keluarnya udara. Lapisan yang dapat dikupas di area sambungan dari pipa yang dapat dikupas harus dibuang sebelum penyambungan. Pengujian sambungan harus dipersiapkan dengan mempertimbangkan regulasi keselamatan nasional yang berlaku. 4.1.2



Sambungan butt fusion



Pipa, fiting ujung spigot dan katup PE yang akan digunakan untuk penyambungan dengan metode butt fusion harus dipersiapkan dan dirakit berdasarkan ISO 11414:2009. Kondisi persiapan penyambungan diatur di 4.2.2.1 untuk penilaian kesesuaian penggunaan dalam sistem pada kondisi normal dan 4.2.2.2 untuk penilaian kesesuaian penggunaan dalam sistem pada kondisi ekstrem. 4.1.3



Sambungan elektrofusi



Pipa, fiting dan katup PE yang akan digunakan untuk penyambungan dengan metode elektrofusi harus dipersiapkan dan dirakit berdasarkan ISO 11413:2008. Kondisi persiapan penyambungan diatur pada 4.2.3.1 untuk penilaian kesesuaian penggunaan dalam sistem pada kondisi normal dan 4.2.3.2 untuk penilaian kesesuaian penggunaan dalam sistem pada kondisi ekstrem. Untuk sambungan dengan fiting sadel elektrofusi, fiting sadel elektrofusi harus difusikan ke pipa sambil diberikan tekanan secara pneumatis hingga tekanan operasi maksimum yang diperbolehkan. Pipa harus dipotong segera setelah waktu pendinginan yang ditentukan pabrikan tercapai. Untuk fiting soket elektrofusi lurus (coupler), sambungan uji dengan diameter tertentu di luar rentang produknya harus dipersiapkan dengan gap 0.05dn antara ujung pipa dan kedalaman maksimum teoritis penetrasi fiting, sedangkan untuk diameter lebih besar dari 225 mm, pipa sambungan harus diatur sehingga membentuk sudut defleksi maksimum untuk fiting, dibatasi sampai 1,5°. 4.1.4



Sambungan mekanis



Untuk sambungan mekanis, sambungan yang terdiri dari pipa PE dan fiting harus dipersiapkan berdasarkan ISO 10838-1, ISO 10838-2, atau ISO 10838-3, sesuai yang dipersyaratkan. CATATAN



© BSN 2019



ISO 10838 akan digantikan dengan ISO 17885.



5 dari 23



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



4



Fitness for purpose of the system



4.1



Method of preparation of assemblies for testing



4.1.1



General



The joints shall be made by using pipes conforming to ISO 4437-2 and fittings conforming to ISO 4437-3. Test pieces for pressure testing shall be closed with pressure-tight, end-load-bearing end caps, plugs, or flanges which shall be provided with connections for the entry of water and release of air. The peelable layer of peelable-layer pipe shall be removed in the area of the joint prior to jointing. Test assemblies should be prepared taking into consideration applicable national safety regulations. 4.1.2



Butt fusion joints



PE pipes, spigot end fittings, and valves intended to be used for jointing by butt fusion shall be prepared and assembled in accordance with ISO 11414:2009. The conditions for the preparation of the joints are given in 4.2.2.1 for the assessment of fitness for purpose of the system under normal conditions and in 4.2.2.2 for the assessment of fitness for purpose of the system under extreme conditions. 4.1.3



Electrofusion joints



PE pipes, fittings and valves intended to be used for jointing by electrofusion shall be prepared and assembled in accordance with ISO 11413:2008. The conditions for the preparation of the joints are given in 4.2.3.1 for the assessment of fitness for purpose of the system under normal conditions and in 4.2.3.2 for the assessment of fitness for purpose of the system under extreme conditions. For joints with electrofusion saddle fittings, the electrofusion saddle fitting shall be fused to the pipe while it is pneumatically pressurized to the allowable maximum operating pressure. The pipe shall be cut immediately after the manufacturer prescribed cooling time has elapsed. For straight equal electrofusion socket fittings (couplers), test joints on selected diameters out of the product range shall be prepared with a gap of 0,05dn between the pipe end and the maximum theoretical depth of penetration of the fitting, where for diameters greater than 225 mm, the adjoining pipes shall be arranged to provide the maximum angular deflection possible for the fitting, limited to 1,5°. 4.1.4



Mechanical joints



For mechanical joints, the assembly of the PE pipe and the fitting shall be prepared in accordance with ISO 10838-1, ISO 10838-2, or ISO 10838-3, as applicable. NOTE



The ISO 10838 series will be replaced by ISO 17885.



© BSN 2019



6 dari 23



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



Lengan penyangga yang dimasukkan ke dalam pipa sebaiknya digunakan sebagai penyangga permanen untuk mencegah terjadinya creep di dalam dinding pipa PE yang terjadi karena gaya tekan radial. Bagian logam pada sambungan ini dapat dirakit ke pipa logam dengan ulir sekrup, sambungan kompresi, flensa yang dilas atau brazing atau dengan cara lainnya. 4.1.5



Sambungan dengan soket fusi



Pengujian kesesuaian penggunaan dalam sistem harus disepakati antara pabrikan dan pengguna. 4.2



Persyaratan kesesuaian penggunaan dalam sistem



4.2.1



Umum



Ketika diuji menurut metode pengujian pada Tabel 5 sesuai parameter yang digunakan, sambungan yang dipersiapkan menurut 4.1 harus memiliki karakteristik mekanis yang sesuai dengan persyaratan di Tabel 5, sesuai dengan jenis sambungan berikut ini: ‒ (A) fiting soket elektrofusi; ‒ (B) fiting sadel elektrofusi; ‒ (C) fiting ujung spigot, pipa. 4.2.2 4.2.2.1



Kesesuaian penggunaan dalam sistem untuk sambungan butt fusion Pada kondisi normal (suhu lingkungan 23 °C)



Untuk penilaian kesesuaian penggunaan dalam sistem pada kondisi normal, sambungan butt fusion harus memiliki karakteristik kekuatan tarik sesuai dengan persyaratan pada Tabel 5, menggunakan parameter yang ditetapkan di Lampiran B, kondisi 1 dari ISO 11414:2009 pada suhu lingkungan 23 °C ± 2 °C dan skema yang terangkum pada Tabel 1. Tabel 1 — Skema untuk sambungan butt fusion Pipa/fiting ujung spigot/katup dengan ujung spigot PE 80 PE 100 a



PE 80 X a X



Pipa



PE 100 a X X



Hanya jika diminta oleh pembeli.



CATATAN Tabel 1 diinterpretasikan sebagai berikut: misalnya, untuk pipa atau fiting ujung spigot atau katup dengan ujung spigot terbuat dari kompon PE 80, sambungan diuji dengan pipa terbuat dari kompon PE 80. Ketika diminta oleh pembeli, untuk sambungan kompon campuran, benda uji yang digunakan meliputi kompon PE 80 dan PE 100.



Pabrikan pipa harus menyatakan, berdasarkan 4.2.2.1, dimana pipa dari rentang produksinya yang diproduksi dari kompon yang berbeda yang sesuai dengan ISO 4437-2 yang kompatibel antara satu dengan lainnya untuk dilakukan butt fusion. Pabrikan fiting atau katup harus menyatakan, berdasarkan 4.2.2.1, bahwa rentang rasio dimensi standar (SDR) dan nilai MRS dari pipa yang sesuai dengan ISO 4437-2 untuk disambungkan dengan fiting yang diproduksi sesuai dengan ISO 4437-3 dapat difusikan dengan menggunakan prosedur yang sama (misalnya: waktu, suhu dan tekanan fusi) untuk kemudian disesuaikan dengan bagian dari SNI ISO 4437 ini. Jika ada kebutuhan terhadap deviasi pada prosedur fusi, pabrikan fiting atau katup harus menyatakan hal ini secara jelas.



© BSN 2019



7 dari 23



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



A support sleeve inserted into the pipe bore should be used to provide a permanent support for the PE pipe to prevent creep in the pipe wall under radial compressive forces. The metallic part of this fitting can be assembled to a metallic pipe by screw threads, compression joints, welded or brazed flanges, or by other means. 4.1.5



Socket fusion joints



Fitness for purpose of the system testing shall be agreed between the manufacturer and the end-user. 4.2



Requirements for fitness for purpose of the system



4.2.1



General



When tested in accordance with the test methods in Table 5 using the indicated parameters, joints prepared in accordance with 4.1 shall have mechanical characteristics conforming to the requirements given in Table 5, as applicable to the following types of joints: ‒ (A) electrofusion socket fittings; ‒ (B) electrofusion saddle fitting; ‒ (C) spigot end fitting, pipe. 4.2.2 4.2.2.1



Fitness for purpose of the system for butt fusion joints Under normal conditions (ambient temperature 23 °C)



For the assessment of fitness for purpose of the system under normal conditions, butt fusion joints shall have the characteristic of tensile strength conforming to the requirement given in Table 5, using the parameters as specified in Annex B, condition 1 of ISO 11414:2009 at an ambient temperature of 23 °C ± 2 °C and the scheme listed in Table 1. Table 1 — Scheme for butt-fused joints Pipe/spigot end fitting/valve with spigot ends PE 80 PE 100 a



PE 80 X a X



Pipe



PE 100 a X X



Only when requested by the purchaser



NOTE Table 1 is to be interpreted as follows: as an example, for a pipe or a spigot end fitting or a valve with spigot end made from a PE 80 compound, the joint is tested with a pipe made from PE 80 compound. When requested by the purchaser, for mixed compound joints, test pieces are used incorporating PE 80 and PE 100 compounds.



The pipe manufacturer shall declare, according to 4.2.2.1, which pipes from his own product range manufactured from different compounds conforming to ISO 4437-2 are compatible to each other for butt fusion. The fitting or valve manufacturer shall declare, according to 4.2.2.1, the standard dimension ratio (SDR) range and MRS values of pipes conforming to ISO 4437-2 to which the manufacturer’s fittings conforming to ISO 4437-3 can be fused by using the same procedures (e.g. times, temperatures, and fusion pressures) to conform to this part of SNI ISO 4437. If there is a need for deviation in fusion procedures, the fitting or valve manufacturer shall state this clearly.



© BSN 2019



8 dari 23



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



4.2.2.2



Pada kondisi ekstrem



Untuk sambungan butt fusion, karakteristik yang akan diperiksa terhadap kesesuaian penggunaan dalam sistem pada kondisi ekstrem harus sesuai dengan Tabel 2. Tabel 2 — Hubungan antara sambungan dan karakteristik kesesuaian penggunaan dalam sistem Sambungan butt fusion Kedua komponen sambungan: memiliki MRS dan SDR yang sama a Sambungan: kondisi minimum dan maksimum



Karakteristik terkait Kekuatan hidrostatis (80 °C, 165 jam) Kekuatan tarik untuk sambungan butt fusion



a



Sesuai yang ditetapkan dalam Pasal 7, butir a) ISO 11414:2009 terkait misalignment dan nilai batas parameter fusi sesuai kondisi 2 dan 3 dalam Lampiran B ISO 11414:2009.



Ketika diuji menurut metode yang dipersyaratkan pada Tabel 5 menggunakan parameter yang diminta, sambungan harus memiliki karakteristik yang sesuai dengan persyaratan yang diberikan di Tabel 5. Pabrikan fiting atau katup harus menyatakan berdasarkan Tabel 2, sebagaimana berlaku, kesesuaian penggunaan dalam sistem pada kondisi ekstrem untuk fiting atau katup. Pabrikan pipa harus menyatakan berdasarkan Tabel 2 kesesuaian penggunaan dalam sistem pada kondisi ekstrem untuk pipa (pipa PE, pipa PE dengan lapisan co-extruded, dan pipa PE dengan lapisan yang dapat dikupas). 4.2.3 4.2.3.1



Kesesuaian penggunaan dalam sistem untuk sambungan elektrofusi Pada kondisi normal (suhu lingkungan 23 °C)



Untuk penilaian kesesuaian penggunaan dalam sistem pada kondisi normal, sambungan elektrofusi, harus memiliki karakteristik ketahanan dekohesif atau kekuatan kohesif, sebagaimana berlaku, sesuai dengan persyaratan yang diberikan pada Tabel 5, menggunakan kondisi perakitan yang ditentukan di Lampiran C pada ISO 11413:2008 pada suhu lingkungan 23 °C ± 2 °C dan skema yang terangkum pada Tabel 3. Tabel 3 — Skema untuk sambungan elektrofusi Fiting elektrofusi/ katup dengan soket elektrofusi PE 80 PE 100



Pipa PE 80 PE 100 SDR SDR maksimum minimum X X X X



CATATAN Tabel 3 diinterpretasikan sebagai berikut: misalnya, untuk fiting elektrofusi atau katup dengan soket elektrofusi terbuat dari kompon PE 80, sambungan diuji dengan pipa terbuat dari kompon PE 80 dan SDR maksimum yang dinyatakan oleh pabrikan, dan sambungan lain diuji dengan pipa terbuat dari kompon PE 100 dan SDR minimum yang dinyatakan oleh pabrikan.



Pabrikan fiting atau katup harus menyatakan, berdasarkan 4.2.3.1, bahwa rentang rasio dimensi standar (SDR) dan nilai MRS dari pipa yang sesuai dengan ISO 4437-2 untuk disambungkan dengan fiting yang diproduksi sesuai dengan ISO 4437-3 dapat difusikan dengan menggunakan prosedur yang sama (contoh: waktu, suhu dan tekanan fusi) untuk kemudian disesuaikan dengan bagian dari SNI ISO 4437 ini. Jika ada kebutuhan terhadap deviasi pada prosedur fusi, pabrikan fiting atau katup harus menyatakan hal ini secara jelas. © BSN 2019



9 dari 23



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



4.2.2.2



Under extreme conditions



For butt fusion joints, the characteristics to be examined for fitness for purpose of the system under extreme conditions shall conform to Table 2. Table 2 — Relationship between joints and fitness for purpose of the system characteristics Butt fusion joint Both components of the joint: same MRS and same SDR a Joint: minimum and maximum condition



Associated characteristics Hydrostatic strength (80 °C, 165 h) Tensile strength for butt fusion joint



a



As specified in Clause 7, item a) of ISO 11414:2009 concerning misalignment and the limit values of fusion parameters conforming to conditions 2 and 3 in Annex B of ISO 11414:2009.



When tested in accordance with the test methods as specified in Table 5 using the indicated parameters, the joints shall have characteristics conforming to the requirements given in Table 5. The fitting or valve manufacturer shall declare according to Table 2, as applicable, the fitness for purpose of the system under extreme conditions of the fittings or valves. The pipe manufacturer shall declare according to Table 2 the fitness for purpose of the system under extreme conditions of the pipes (PE pipes, PE pipes with co-extruded layers, and PE pipes with peelable layers). 4.2.3 4.2.3.1



Fitness for purpose of the system for electrofusion joints Under normal conditions (ambient temperature 23 °C)



For the assessment of fitness for purpose of the system under normal conditions, electrofusion joints shall have the characteristic of decohesive resistance or cohesive strength, as applicable, conforming to the requirement given in Table 5, using the assembly condition 1 as specified in Annex C of ISO 11413:2008 at an ambient temperature of 23 °C ± 2 °C and the scheme listed in Table 3. Table 3 — Scheme for electrofused joints Electrofusion fitting/ valve with electrofusion socket PE 80 PE 100



PE 80 SDR maximum X X



Pipe



PE 100 SDR minimum X X



NOTE Table 3 is to be interpreted as follows: as an example, for an electrofusion fitting or a valve with electrofusion socket made from a PE 80 compound, the joint is tested with a pipe made from PE 80 compound and the SDR maximum as declared by the manufacturer, and another joint is tested with a pipe made from PE 100 compound and the SDR minimum as declared by the manufacturer.



The fitting or valve manufacturer shall declare, according to 4.2.3.1, the SDR range and MRS values of pipes conforming to ISO 4437-2 to which the manufacturer’s fittings conforming to ISO 4437-3 can be fused by using the same procedures (e.g. times, temperatures, and fusion pressures) to conform to this part of SNI ISO 4437. If there is a need for deviation in fusion procedures, the fitting or valve manufacturer shall state this clearly.



© BSN 2019



10 dari 23



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



4.2.3.2



Pada kondisi ekstrem



Untuk sambungan elektrofusi, karakteristik yang diperiksa terhadap kesesuaian penggunaan dalam sistem pada kondisi ekstrem harus sesuai dengan Tabel 4. Ketika diuji menurut metode yang dipersyaratkan pada Tabel 5 menggunakan parameter yang diminta, sambungan harus memiliki karakteristik yang sesuai dengan persyaratan yang diberikan di Tabel 5. Tabel 4 — Hubungan antara sambungan dan karakteristik kesesuaian penggunaan dalam sistem Sambungan elektrofusi a termasuk fiting soket (A) b Pipa: MRS maksimum b SDR minimum c Sambungan: kondisi 2 dan 3



Sambungan elektrofusi a termasuk fiting sadel (B)



Karakteristik terkait Ketahanan dekohesif



b



Pipa: MRS maksimum b SDR minimum Sambungan: kondisi 2.2 dan c 3.2



Evaluasi ductility dari antarmuka sambungan fusi



a



Jika diterima oleh pengguna, energi minimum dan maksimum pada kondisi 2.2 dan 3.2 dapat digantikan dengan energi nominal pada suhu lingkungan yang diberikan Ta yang ditentukan oleh pabrikan fiting (lihat 4.3 pada ISO 11413:2008). b Seperti yang dinyatakan oleh pabrikan fiting berdasarkan 4.2.3.1. c Seperti yang dirinci dalam Lampiran C ISO 11413:2008 dengan Tmin and Tmaks sesuai yang dinyatakan pada spesifikasi teknis pabrikan fiting.



Pabrikan fiting atau katup harus menyatakan berdasarkan Tabel 4, kolom A atau B, sebagaimana berlaku, kesesuaian penggunaan dalam sistem pada kondisi ekstrem pada fiting dan katup dengan tipe pipa yang ditentukan. 4.2.4



Kesesuaian penggunaan dalam sistem dari sambungan mekanis



Untuk kesesuaian penggunaan dalam sistem dari sambungan mekanis, kinerja sambungan harus sesuai dengan ISO 10838-1, ISO 10838-2, atau ISO 10838-3, sebagaimana berlaku. CATATAN



4.3



ISO 10838 akan digantikan dengan ISO 17885.



Pengondisian



Benda uji harus dikondisikan pada 23 °C ± 2 °C sebelum pengujian, kecuali ditentukan lain oleh metode pengujian lain seperti dipersyaratkan pada Tabel 5. 4.4



Persyaratan



Persyaratan untuk karakteristik kesesuaian penggunaan dalam sistem dapat dilihat pada Tabel 5. 4.5



Uji ulang jika terjadi kegagalan pada 80 °C



Retakan dalam bentuk kerapuhan kurang dari 165 jam harus dianggap gagal; namun, jika contoh uji gagal dalam uji 165 jam bentuk ductile kurang dari 165 jam, uji ulang harus dilakukan pada tegangan lebih rendah tertentu untuk mencapai persyaratan waktu minimum untuk tegangan tersebut yang dipilih dari garis yang melalui titik tegangan/waktu seperti dalam Tabel 6. © BSN 2019



11 dari 23



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



4.2.3.2



Under extreme conditions



For electrofusion joints, the characteristics to be examined for fitness for purpose of the system under extreme conditions shall conform to Table 4. When tested in accordance with the test methods as specified in Table 5 using the indicated parameters, the joints shall have characteristics conforming to the requirements given in Table 5. Table 4 — Relationship between joints and fitness for purpose of the system characteristics Electrofusion joint a including socket fitting (A) b Pipe: MRS maximum b SDR minimum c Joint: conditions 2 and 3



Electrofusion joint a including saddle fitting (B)



Associated characteristics Decohesive resistance



b



Pipe: MRS maximum b SDR minimum c Joint: conditions 2.2 and 3.2



Evaluation of ductility fusion joint interface



of



a



If accepted by the end-user, the minimum and maximum energy conditions 2.2 and 3.2 can be replaced by a nominal energy at a given ambient temperature Ta defined by the fitting manufacturer (see 4.3 of ISO 11413:2008). b As declared by the fitting manufacturer according to 4.2.3.1. c As specified in Annex C of ISO 11413:2008 with Tmin and Tmax as stated in the fitting manufacturer’s technical specification.



The fitting or valve manufacturer shall declare according to Table 4, column(s) A or B, as applicable, the fitness for purpose of the system under extreme conditions of the fittings or valves with the type of pipe being specified. 4.2.4



Fitness for purpose of the system for mechanical joints



For fitness for purpose of the system of mechanical joints, the performance of the joints shall conform to ISO 10838-1, ISO 10838-2, or ISO 10838-3, as applicable. NOTE



4.3



The ISO 10838 series will be replaced by ISO 17885.



Conditioning



The test pieces shall be conditioned at 23 °C ± 2 °C before testing, unless otherwise specified by the applicable test method as specified in Table 5. 4.4



Requirements



The requirements for characteristics of fitness for purpose of the system are given in Table 5. 4.5



Retest in case of failure at 80 °C



A fracture in a brittle mode in less than 165 h shall constitute a failure; however, if a sample in the 165 h test fails in a ductile mode in less than 165 h, a retest shall be performed at a selected lower stress in order to achieve the minimum required time for the selected stress obtained from the line through the recommended stress/time points given in Table 6.



© BSN 2019



12 dari 23



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



5



Koefisien desain



Nilai koefisien desain, C, untuk pipa, fiting, dan katup untuk panyaluran bahan bakar gas minimum harus 2, atau lebih besar mengacu regulasi nasional. Terhadap nilai ini, koefisien lain juga dapat digunakan dengan mempertimbangkan beberapa aspek, diantaranya: a) rentang suhu operasi; b) aspek material tertentu, contohnya, RCP; CATATAN 1 Lampiran B.



Mengenai informasi untuk ketahanan RCP pada suhu kurang dari 0 °C, lihat



c) kondisi penyimpanan dan peletakan. CATATAN 2 Lampiran A.



© BSN 2019



Mengenai informasi untuk koefisien penurunan untuk suhu operasi lainnya, lihat



13 dari 23



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



5



Design coefficient



The minimum value of the design coefficient, C, for pipes, fittings, and valves for the supply of gaseous fuels shall be 2, or higher values according to national legislation. To this value, other coefficients can be applied taking into account different aspects such as: a) operating temperature range; b) specific material aspects, for instance, RCP; NOTE 1



For information about RCP resistance at temperature less than 0 °C, see Annex B.



c) storage and laying conditions. NOTE 2 Annex A.



© BSN 2019



For information about derating coefficients for other operating temperatures, see



14 dari 23



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



Tabel 5 — Karakteristik kesesuaian penggunaan dalam sistem Karakteristik



Persyaratan



Kekuatan hidrostatis (80 °C, 165 d jam) (C)



Tidak ada kegagalan selama waktu a uji



Ketahanan f dekohesif (A)



Panjang retak awal ≤ L/3 pada kegagalan c rapuh



Evaluasi ductility dari antarmuka sambungan f,g fusi (B) Kekuatan tarik untuk butt e fusion (C)



Ld ≤ 50 % dan Ad ≤ 25 %, kegagalan rapuh Uji hingga gagal: Ductile: lolos Rapuh: gagal



Parameter uji Parameter Nilai End caps ISO 1167-1:2006, Tipe A Orientasi Bebas Waktu pengondisian Harus sesuai dengan ISO 1167-1 b Jumlah benda uji 3 Tipe pengujian Air dalam air Tegangan PE 80 4,5 MPa keliling PE 100 5,4 MPa (hoop) Waktu uji 165 jam Suhu uji 80 °C Suhu uji 23 °C b Jumlah benda uji Harus sesuai dengan ISO 13954 Suhu uji 23 °C b Jumlah benda uji Harus sesuai dengan ISO 13955 Suhu uji 23 °C b Jumlah benda uji Harus sesuai dengan ISO 13956



Suhu uji b Jumlah benda uji



a



23 °C Harus sesuai dengan ISO 13953



Metode uji ISO 1167-1:2006 bersamaan dengan ISO 1167-2, atau ISO 1167-4, sebagaimana berlaku



ISO 13954



ISO 13955



ISO 13956



ISO 13953



Hanya kegagalan rapuh yang harus dipertimbangkan. Jika kegagalan ductile terjadi sebelum 165 jam, pengujian diperbolehkan untuk diulang pada tekanan lebih rendah. Tekanan dan waktu uji minimum terkait harus diambil dari Tabel 6 berdasarkan dari titik tekanan/waktu yang diberikan pada Tabel 6. b Jumlah benda uji mengindikasikan jumlah yang diperlukan untuk menetapkan nilai karakterikstik yang ditampilkan pada Tabel 5. Jumlah benda uji yang diperlukan untuk kontrol produksi pabrikan dan kontrol proses sebaiknya dicantumkan pada rencana mutu pabrikan. Panduan penilaian kesesuaian dapat dilihat pada Acuan [3]. c L adalah panjang nominal pada zona fusi pada fiting soket elektrofusi. d Sebagai alternatif, untuk dn > 450 mm, uji dapat dilakukan di udara. Jika terjadi perselisihan, air dalam air harus digunakan. e Berlaku untuk dn 90 mm dan diatasnya. f Benda uji dapat dikurangi secara mekanis ketebalannya untuk tujuan pengujian fiting diameter besar dengan menjaga ketebalan minimum 15 mm untuk setiap komponen. g Sebagai alternatif, untuk tipe fiting (B) dn > 450 mm, karakteristik ini dapat diperiksa melalui uji strip-bend sesuai ISO 21751.



© BSN 2019



15 dari 23



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



Table 5 — Characteristics for fitness for purpose of the system Characteristic



Requirements



Hydrostatic strength d (80 °C, 165 h) (C)



No failure during the test a period



Decohesive f resistance (A)



Length of initiation rupture ≤ L/3 in brittle c failure



Evaluation of ductility of fusion joint f,g interface (B) Tensile strength e for butt fusion (C)



Ld ≤ 50 % and Ad ≤ 25 %, brittle failure



Test to failure: ductile: pass brittle: fail



Test parameters Parameter Value End caps ISO 1167-1:2006, Type A Orientation Free Conditioning time Shall conform to ISO 1167-1 b Number of test pieces 3 Type of test Water-in-water Circumferential PE 80 4,5 MPa (hoop) stress PE 100 5,4 MPa Test period 165 h Test temperature 80 °C Test temperature 23 °C b Number of test pieces Shall conform to ISO 13954 Test temperature 23 °C b Number of test pieces Shall conform to ISO 13955 Test temperature 23 °C b Number of test pieces Shall conform to ISO 13956



Test temperature b Number of test pieces



a



23 °C Shall conform to ISO 13953



Test method ISO 11671:2006 together with ISO 11672, or ISO 11674, as applicable



ISO 13954



ISO 13955



ISO 13956



ISO 13953



Only brittle failures shall be taken into account. If a ductile failure occurs before 165 h, the test is permitted to be repeated at a lower stress. The stress and the associated minimum test period shall be selected from Table 6 or from a line based on the stress/time points given in Table 6. b The number of test pieces given indicates the number required to establish a value for the characteristic described in Table 5. The number of test pieces required for factory production control and process control should be listed in the manufacturer’s quality plan. Guidance on assessment of conformity can be found in Reference [3]. c L is the nominal length of the fusion zone of the electrofusion socket fitting. d Alternatively, for dn > 450 mm, the test can also be performed in air. In case of dispute, water-in-water shall be used. e Applicable to dn 90 mm and above. f Test sample can be mechanically reduced in wall thickness for testing purpose of large diameter fittings by keeping a minimum of 15 mm wall thickness of each component. g Alternatively, for fittings type (B) dn > 450 mm, this characteristic can be checked by the strip-bend test according to ISO 21751.



© BSN 2019



16 dari 23



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



Tabel 6 — Tegangan keliling (hoop) pada 80 °C dan waktu uji minimumnya Tegangan MPa 4,5 4,4 4,3 4,2 4,1 4,0



© BSN 2019



PE 80 Waktu uji minimum jam 165 233 331 474 685 1.000



17 dari 23



Tegangan MPa 5,4 5,3 5,2 5,1 5,0 -



PE 100 Waktu uji minimum jam 165 256 399 629 1.000 -



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



Table 6 — Circumferential (hoop) stress at 80 °C and associated minimum test period Stress MPa 4,5 4,4 4,3 4,2 4,1 4,0



© BSN 2019



PE 80



Minimum test time h 165 233 331 474 685 1.000



18 dari 23



Stress MPa 5,4 5,3 5,2 5,1 5,0 -



PE 100 Minimum test time h 165 256 399 629 1.000 -



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



Lampiran A (informatif) Koefisien penurunan pada suhu operasi



Koefisien penurunan (DF) adalah koefisien yang digunakan pada penghitungan MOP, yang mempertimbangkan pengaruh dari suhu operasi. Tabel A.1 memberikan koefisien penurunan untuk beberapa suhu operasi. Tabel A.1 — Suhu koefisien penurunan Suhu 20 °C 30 °C 40 °C



Koefisien penurunan DF 1,0 1,1 1,3



Untuk suhu lainnya antara tiap tahap, interpolasi linear diperbolehkan. Penghitungan MOP untuk suhu operasi tertentu didasarkan pada Rumus (A.1): 𝑀𝑂𝑃 =



20 × 𝑀𝑅𝑆 𝑆𝐷𝑅 −1 × 𝐶 × 𝐷𝐹



(A.1)



dimana nilai koefisien desain, C, harus tidak boleh kurang dari 2 berdasarkan Pasal 5. CATATAN 1 Suhu operasi ditentukan berdasarkan profil suhu tahunan rata-rata pipa dengan memperhitungkan lingkungan internal dan eksternal. CATATAN 2 Bagian dari SNI ISO 4437 ini tidak mempertimbangkan suhu di atas 40 °C. Untuk [4] sistem pengoperasian yang lebih tinggi, lihat ISO 15494.



© BSN 2019



19 dari 23



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



Annex A (informative) Derating coefficients for operating temperatures



Derating factor (DF) is a coefficient used in the calculation of the MOP, which takes into account the influence of operating temperature. Table A.1 gives derating coefficients for various operating temperatures. Table A.1 — Temperature derating coefficients Temperature 20 °C 30 °C 40 °C



Derating coefficient DF 1,0 1,1 1,3



For other temperatures between each step, linear interpolation is permitted. The calculation of MOP for a given operating temperature is based on Formula (A.1): 𝑀𝑂𝑃 =



20 × 𝑀𝑅𝑆 𝑆𝐷𝑅 −1 × 𝐶 × 𝐷𝐹



(A.1)



in which the value of the design coefficient, C, shall not be less than 2 in accordance with Clause 5. NOTE 1 Operating temperature is defined as the average annual temperature profile of the pipe taking into account the internal and external environment. NOTE 2 This part of SNI ISO 4437 does not consider temperatures above 40 °C. For operation of [4] systems at higher temperatures, see ISO 15494.



© BSN 2019



20 dari 23



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



Lampiran B (normatif) Ketahanan pipa terhadap rapid crack propagation (RCP) pada suhu kurang dari 0 °C



Sistem perpipaan untuk distribusi gas pada suhu kurang dari 0 °C, misalnya sistem liquid petroleum gas (LPG) dan penggunaannya di keluaran stasiun penurun tekanan, harus didasarkan pada evaluasi RCP tambahan sesuai dengan ISO 13477 atau ISO 13478 untuk menentukan tekanan kritis, pc, pada suhu operasi minimum yang ditentukan (lihat ISO 4437[1]). CATATAN



© BSN 2019



Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada ISO/TS 10839.



21 dari 23



[2]



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



Annex B (normative) Rapid crack propagation (RCP) resistance of pipe at temperature less than 0 °C



Piping system intended for the distribution of gas at temperature less than 0 °C, e.g. liquid petroleum gas (LPG) systems and in use downstream of pressure reduction stations, shall be subjected to additional RCP evaluation in accordance with ISO 13477 or ISO 13478 to determine the critical pressure, pc, at the minimum expected operating temperature (see ISO 4437[1]). NOTE



More information can be found in ISO/TS 10839.



© BSN 2019



22 dari 23



[2]



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



Bibliografi



[1]



ISO 4437-1, Plastics piping systems for the supply of gaseous fuels — Polyethylene (PE) — Part 1: General



[2]



ISO/TS 10839, Polyethylene pipes and fittings for the supply of gaseous fuels — Code of practice for design, handling and installation



[3]



CEN/TS 1555-7, Plastics piping systems for the supply of gaseous fuels — Polyethylene (PE) — Part 7: Guide for the assessment of conformity



[4]



ISO 15494, Plastics piping systems for industrial applications — Polybutene (PB), polyethylene (PE), polyethylene of raised temperature resistance (PE-RT), crosslinked polyethylene (PE-X), polypropylene (PP) — Specifications for components and the system — Metric series



© BSN 2019



23 dari 23



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



SNI ISO 4437-5:2014



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



[1] Komite Teknis perumus SNI Komite Teknis 75-01 Material Peralatan Instalasi dan Instrumentasi Minyak dan Gas Bumi [2] Susunan keanggotaan Komite Teknis perumus SNI Ketua : Ilham Rakhman Hakim, ST, MEDEA Sekretaris : Christine Samosir, ST Anggota : Rezki Dwinda, ST Fadjar Hidayat, M.Sc. Rusma Patriansyah, ST, MM Dr. Ir. Weni Wijatmoko Harjoprayitno, M.Sc. (DIC) Ir. Amran Anwar Muhamad Hedy, SE, MM Mohammad Habil Achmad Imam Santoso Arminas Handyas Wijayatma, ST [3] Konseptor rancangan SNI 1



Ilham Rakhman Hakim



9



Andriawan



2



Christine Samosir



10



Novean Husni



3



Rezki Dwinda



11



Hamzah



4



Fadjar Hidayat



12



Mirma



5



Lucyana



13



Eleonora



6



Aris Hartono



14



Ivan Sugiono



7



Bayu Kusumanto



15



Rachmat Ferdian



8



R. Budiman



[4] Sekretariat pengelola Komite Teknis perumus SNI Direktorat Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral



“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk KT 75-01 Material Peralatan Instalasi & Instrumentasi Minyak & Gas Bumi, dan tidak untuk dikomersialkan”



Informasi pendukung terkait perumus standar