Soal AAO [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A male, 75-year old:, presented with proptosis on his right eye that was initially observed 6 years ago. Ophthalmological and endocrinological clinical examination as well as laboratory tests revealed no pathology from optic nerve disc, optic bulbi and thyroid related hormones. Patient did not complain any pain, or decreased vision but claiming visual color disturbance. Patient was then sent for a MRI examination. A tubular mass was demonstrated in the right orbit showing widening along the length of the nerve sheath and calsification surrounding the nerve.. The mass appeared isointense to brain and optic nerve tissue on T1 weighted images and slightly hyperintense on T2 weighted images.There was no intracranial extension. 1) Based on the data given above, what is the most probable diagnosis of the case: A/ Schwannoma B/ Haemangiopericytoma C/ Optic nerve sheath meningioma D/ Medulloepitheliomas E/ Haemangioblastoma 2) Where is the origin of the primary type of the lesion? A/ duramater sheath B/ piamater sheath C/ arachnoid sheath D/ tuberculum sellae E/ planum sphenoidale 3) Which of these condition that is not the indication of this tumor resection when the tumor originating intracranially? A/ compressive optic neuropathy B/ motility impairment C/ profound proptosis D/ decrease visual acuity E/ cerebral edema



Seorang anak usia 5 tahun dibawa oleh ibunya dengan keluhan kedua mata terlihat juling sejak usia < 1 tahun. Riwayat lahir cukup bulan. Tidak ada riwayat trauma. Dari pemeriksaan didapatkan hasil seperti berikut:



4. Pada foto diatas dapat terlihat adanya: A. overelevation pada adduksi dan hambatan depresi pada adduksi B. Overdepression and underelevation in adduction C. Bilateral superior oblique muscle overaction D. Overdepressed in adduction E. Inferior oblique muscle underaction



5. Penyebab yang paling mungkin dari kondisi ini A. Inferior oblique muscle overaction B. Superior oblique muscle overaction C. Contralateral superior rectus muscle contracture D. Contralateral inferior rectus muscle restriction E. Duane retraction syndrome



6. Terapi yang paling tepat pada kondisi ini? A. Weakening of inferior oblique muscles, B. Weakening of superior oblique muscles,



C. Transposition of horizontal rectus muscles, bisa dilakukan V patern tanpa keterlibatan otot obliq, tanpa ODAD/OEAD D. Anterior transposition of inferior oblique muscles, tindakan lainnya, Seorang laki-laki 40 tahun datang dengan keluhan mata kanan dirasakan kabur mendadak sejak 2 hari yang lalu. Memiliki riwayat hipertensi dan merokok. Pada pemeriksaan darah didapatkan kolesterol 239mg/dl. Dilakukan funduskopi pada mata kanan didapatkan adanya hollenhorst plaque.( Ada emboli kolesterol) 7. Apakah diagnosis pada pasien tersebut? a. CRAO b. BRVO c. BRAO d. CRVO e. PDR



8. Managemen awal yang tepat adalah?



a. Injeksi Anti VEGF, ditakutkan terbentuknya neovaskuler. Jika ada tanda tanda iskemik (udem) b. Laser grid photocoagulation : jika terbentuk neovaskularisasi, c. Pars plana vitrektomi , jika ada perdarahan yang tidak membaik dalam 3 bulan, retinal detachment. d. Menentukan penyebab sistemik yang mendasari e. Konservatif, bisa karena bersifat reversible,



Seorang perempuan usia 59 tahun datang dengan keluhan pandangan kabur mendadak sejak 7 hari yang lalu pada mata kirinya. BB: 88kg, TB: 145cm. Tekanan darah: 160/100mmHg. Pada pemeriksaan segmen anterior dalam batas normal. Pada pemeriksaan darah didapatkan kolesterol 241 mg/dl. Dilakukan funduskopi pada mata kiri didapatkan adanya flame shape hemorrhage, dilatasi vena, soft exudate. Pada pemeriksaan OCT didapatkan adanya akumulasi cairan subretina pada macula. Kekurangan soal : Kuadran ? 9. Apakah diagnosis pada kasus diatas? a. CRAO b. BRVO, obesitas dan hipertensi, hanya mengenai satu kuadran c. BRAO d. CRVO ( 4 kuadran ) e. PDR 10. Apa indikasi dilakukannya pars plana vitrectomy pada kasus diatas? a. Soft exudate, b. Flame shape hemorrhage c. Retinal detachment, d. High myopia e. Edema macula



Seorang wanita 75 tahun, terdapat keluhan nyeri pada kedua mata sejak 1 bulan terakhir, disertai mata berair, terasa ada yang mengganjal dan agak kemerahan. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan palpebral, margin palpebra inferior berputar kearah dalam dan bulu mata bergesekan dengan permukaan mata, konjungtivalisasi margo (+). Konjungtiva hiperemis, segmen anterior dalam batas normal. Pemeriksaan spesifik didapatkan distraction test 10 mm pada kedua mata. Snapback test kembali secara pelan tanpa mengedip. Shimmer test 24 mm ODS, TBUT 13 detik ODS Riwayat operasi pada mata disangkal. Riwayat trauma termal, kimia, mekanik dan infeksi kronik pada kelopak mata disangkal.



11. Diagnosis yang paling tepat untuk pasien ini adalah: a) b) c) d) e)



Dermatochalasis Steatoblepharon Entropion sikatrikal Entropion akut spastik Entropion involusional



12. Teknik operasi yang terbaik untuk teknik rekonstruksi pasien ini adalah: A. B. C. D. E.



Quickert Suture Temporizing measure Horizontal tightening procedures Redundant skin resection Resection orbital fat



13. Bagaimana mekanisme terjadinya gangguan tersebut A. B. C. D. E.



Overriding muskulus protractor palpebra inferior Disinsersi muskulus retractor palpebra inferior Horizontal eyelid laxity Prolaps lemak orbital Semua benar



Seorang laki – laki berusia 18 tahun datang dengan keluhan pandangan kabur saat melihat jauh, pada pemeriksaan visus didapatkan VOD 6/21 ph 6/6. VOS 6/21 ph 6/6. Pemeriksaan segmen anterior dalam batas normal. pada pemeriksaan retinoskopi dengan sikloplegik pada working distance 50 cm didapatkan didapatkan kondisi netral pada koreksi : OD : S-2,25 C-1,00 X 75 OS : S-2.00 C -0,75 X 140 14. Berapakah power kacamata yang diresepkan? a. OD S-3.75 C-3.00 X 75, OS S-3.75 C-2.75 X 140 b. OD S-4.25 C+1.00 X 75, OS S-4.00 C-0.75 X 140 c. OD S-4.25 C-1.00 X 75, OS S-4.00 C-0.75 X 140



d. OD S-3.75 C+1.00 X 75, OS S-3.75 C+0.75 X 140 e. OD S-4.25 C-3.00 X 75, OS S-4.00 C-2.75 X 140



15. Koreksi terbaik untuk kasus ini setelah dilakukan transposisi adalah: a. OD S-5,25 C-1,00 X 165, OS S-4,75 C-0,75 X 50 b. OD S-5,25 C+1,00 X 165, OS S-4,75 C+0,75 X 50 c. OD S-5,25 C-1,00 X 165, OS S+4,75 C+0,75 X 50 d. OD S+5,25 C-1,00 X 165, OS S+4,75 C-0,75 X 50 e. OD S+5,25 C-1,00 X 165, OS S-4,75 C-0,75 X 50



16. Bila pasien di tatalaksana dengan lensa kontak, fitting lensa kontak lunak toric pada mata kiri pasien dengan kelainan refraksi S-4.00 C -0,75 X 140. Pada saat percobaan, trial lens berada di tengah dengan baik, tetapi marking indicator pada permukaan lensa yang seharusnya berada pada jam 6 tampak bergeser pada jam 7 ketika lensa diletakkan pada mata pasien. Pada power dan axis berapakah dokter meresepkan lensa kontak lunak toric pada pasien ini? a. S-4.00 D C-0.75 X 110 b. S-4.00 D C-0.75 X 120 c. S-4.00 D C-0.75 X 160 d. S-4.00 D C-0.75 X 170 e. S-4.00 D C-0.75 X 100 Seorang anak perempuan usia 6 tahun datang ke poli mata, dikonsulkan dari departemen anak dengan keluhan mata kanan merah sejak 1 minggu yang lalu, disertai rasa mengganjal pada bagian bawah mata. Dari hasil pemeriksaan didapatkan VOD : 6/9 ph 6/6 VOS : 6/6, TIODS = 15,6 mmHg, palpebra OD ; oedem (+), konjungtiva : Injeksi konjungtiva(+),konjungtiva fornix inferior: hiperemis (+) folikel (+), secret (+) purulent, segment posterior dalam batas normal. Ibu pasien mengatakan 1 minggu yang lalu pasien terkena cakaran kucing pada lengan pasien, tiga hari kemudian timbul benjolan disekitar dagu kanan dan pasien mengalami demam disertai mata merah. 17. Pada kasus diatas pemeriksaan penunjang apakah yang effektif untuk penegakkan diagnose pada pasien? a. Pemeriksaan Gram-KOH b. Fluorescent Test c. Serology Test



d. Kultur Bakteri e. PCR 18. Terapi apakah yang diberikan pada kasus diatas ? a. Antibiotik Systemik b. Antibiotik tetes mata c. Antibiotik tetes mata + Antibiotik Systemik d. Kortikosteroid tetes mata e. Immunodolator 19. bakteri penyebab berdasarkan kasus diatas ? a. Staphylococcus aureus b. Bartonella Henselae c. Mycobacterium Tuberculosis d. Treponema Pallidum e. Francisella Tularensis



20. a 58 Years old man come to the doctor with chief complain sudden, painless visual loss of moderate degree. The visual become worsening a week after. From the examination got pale disc sweeling, flame shape hemorrhages, reduced color vision central visual field defect, optic atrophy without cupping. The diagnosis is? a. Non Progressive NAION b. Atrophy Papil Bilateral c. Progressive NAION d. Posterior Ischemic Optic Neuropathy e. Idiopathic Intracranial Hypertension



21. a 40 years old woman come to the doctor with chief complain droopy eyelid at the left eye. She got double vision, there is no pupillary abnormalities or pain, there is a limitation of ocular movement.what is the diagnosis? a. Horner Syndrome b. Kearns- sayre syndrome c. eaton lambert syndrome d. Myastenia gravis



e. levator muscle dehiscence



22. a Patient with diagnosis optic neuritis, which is the first examination must do before giving the treatment? a. Humprey b. MRI c. Lyme antobody d. Chest x ray e. RPR or VDRL



Seorang laki laki berusia 73 tahun datang ke Poliklinik Mata dengan keluhan pandangan kabur. Dari hasil pemeriksaan slitlamp didapatkan:



23. Yang tidak termasuk dari diagnosis banding penyakit di atas? a. Lens capsule deposite: True exfoliation b. Pigment dispersion syndrome c. Iris transillumination defects d. Phacomorphic Glaucoma  e. Semua Benar 24. Pada pasien di atas dilakukan tindakan operasi katarak. Komplikasi apa yang dapat terjadi, kecuali? a. Drop nucleus or lens fragment b. Zonular dialysis c. Diffuse zonular weakness with or without phacodonesis



d. Lens subluxation e. Semua Benar



25. Pemeriksaan tambahan apa yang dapat dilakukan untuk melihat penyebab terjadinya penyakit di atas? a. ANA Test dan Rheumatoid Factor. b. T4, TSH dan Thyroid Antibody. c. Ig E dan Skin Prick Test. d. Genetic test for a single mutation in the LOXL



26. Kondisi yang terjadi pada gambaran dibawah ini disebabkan oleh kerusakan pada lapisan berikut:



a. b. c. d.



Lapisan epitel Membran Bruch Membrana Bowman Membrana Descemet



27. Pasien datang dengan keluhan nyeri pada mata kanan disertai mata merah dan pandangan kabur sejak 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan gambaran sebagai berikut:



Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah… a. b. c. d.



Scraping kornea untuk pemeriksaan kultur dan pemberian antibiotik topikal Trifluridine topikal Acyclovir oral Kortikosteroid topikal



28. Seorang wanita berusia 38 tahun datang dengan keluhan mata merah yang berulang sejak 6 bulan yang lalu. Pasien sudah pernah berobat ke rumah sakit dan diberikan obat tetes mata namun pasien masih mengeluhkan mata yang terasa mengganjal dan gatal. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan gambaran sebagai berikut:



Tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah…



a. Eyelid hygiene disertai kompres hangat dan masase pada kelopak mata b. Eyelid hygiene disertai kompres hangat dan masase pada kelopak mata, artificial tears dan azithromycin topikal c. Eyelid hygiene disertai kompres hangat dan masase pada kelopak mata, artificial tears, azithromycin topikal, dan doxycycline oral d. Punctal plugs Seorang laki-laki, berusia 72 tahun dengan keluhan pandangan kabur disertai merah pada mata kanan serta nyeri, dengan VOD: 5/60 ph 6/60 VOS: 6/15 ph 6/12, TIOD: 36 mmHg dan TIOS: 19 mmHg, pada segment anterior didapatkan material putih dan halus yang terdapat pada endotel kornea dan kapsul lensa anterior, lensa (+) keruh. Pada pemeriksaan gonioskopi didapatkan Deposisi pigmen di anterior garis Schwalbe (garis Sampaolesi), pada funduskopi didapatkan C/D 0,8 pada mata kanan dan defek lapangan pandang pada perimetri.



29. Manakah dari pernyataan di bawah ini yang tidak benar mengenai penyakit pada kasus di atas.. a. Dapat hadir secara unilateral maupun bilateral b. Karakteristik klasik pada penyakit ini adalah pengendapan deposit brillar/ bull’s eye c. Lebih sering terjadi pada pria daripada wanita, terutama pria yang berusia 20-50 tahun d. Dapat mengalami atrofi peripupillary dengan defek transiluminasi



30. Manakah diagnose yang tepat pada kasus diatas.. a. Pseudoexfoliation Syndrome b. Pigment Disperision Syndrome c. Pseudoexfoliation Glaucoma d. Inflammatory Glaucoma Pasien laki-laki berusia 45 tahun dengan keluhan kabur pada mata kanan disertai mata merah yang baru dirasakan sejak 2 hari ini, mata berair (+) tanpa adanya kotoran mata, fotofobia (+). Visus didapatkan 3/60 ph 4/60 dengan TIOD: 38 mmHg. Pada segment anterior didapatkan konjungtiva hiperemia, oedem pada kornea dan adanya pembuluh darah yang tampak pada permukaan iris serta pembuluh darah di trabecular meshwork pada gonioskopi. Pada OCT didapatkan C/D 0,6 dan defek lapangan pandang pada perimetri.



31. Manakah pernyataan dibawah ini yang tidak benar mengenai penyakit pada kasus di atas.. a. Penyebab tersering adalah retinopati diabetik, oklusi vena retina sentral /CRVO, oklusi vena retina cabang/BRVO dan sindrom iskemik ocular b. Pengobatan ketika media okulI jelas adalah fotokoagulasi panretinal c. anti-VEGF (misalnya, bevacizumab) dapat digunakan untuk terapi d. Dapat dipertimbangkan untuk trabekulektomi sebagai terapi



32. Seorang Perempuan, 35 tahun datang ke poliklinik mata dengan keluhan utama mata kanan nya terasa mengganjal sejak + 1 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluh perih, seperti rasa terbakar, gatal, silau dan sering berkedip pada mata kanannya. Pasien mengeluh pernah menderita sakit yang sama. Pada Status Oftalmologikus didapatkan VOD 6/6, tampak area hiperemis pada konjungtiva bulbar superior, tampak mikropapil pada konjungtiva tarsal superior dan tampak erosi pada regio kuadran atas limbus superior seperti gambar berikut:



Apa pemeriksaan Laboratorium yang tepat pada pasien ini ?



A. ANA Test dan Rheumatoid Factor. B. T4, TSH dan Thyroid Antibody. C. Ig E dan Skin Prick Test. D. Kolesterol total, LDL, HDL dan Trigliserida. 33. Berdasarkan soal diatas, apa diagnosis pada pasien ini ? A. Episkleritis B. Contact Lens Induced Keratoconjunctivitis C. Superior Limbic keratoconjunctivitis D. Papillary Conjunctivitis



34. Bagaimana tatalaksana yang paling tepat pada kasus diatas ? A. Kompres dingin, Artificial Tears dan NSAIDs. B. NSAIDs, Cyclosporine-A, Autologous serum, Contact Lens Bandage. C. Vit A topikal, Injeksi triamnicolone supratarsal, Contact Lens Bandage. D. Kompres dingin, Antihistamin, Steroid Topikal.



Seorang laki-laki usia 35 th datang ke polklinik mata dengan keluhan pandangan mata kanan silau dan tidak nyaman. Gejala ini muncul sejak pasien mengalami kecelakaan 2 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluh kelopak mata kanan turun. Dari pemeriksaan didapatkan visus kedua mata normal, pada palpebra ditemukan ptosis ringan, refleks cahaya normal dan pada pupil mata kanan 2 mm pupil mata kiri 5 mm. 35. Pada kasus di atas pemeriksaan pupil apa yang akan kita temukan? a. Anisokoria lebih besar pada cahaya terang b. Anisokoria lebih besar pada cahaya redup c. Anisokor sama besar pada cahaya terang dan redup d. RAPD (+) pada mata kanan e. RAPD (+) pada mata kiri



36. Untuk kasus ini patofisiologi yang terjadi adalah terjadinya lesi pada? a. Spinchter pupil b. Midbrain c. Ganglion siliaris d. Jalur simpatis e. Jalur parasimpatis



37. Pemeriksaan tambahan yang diperlukan untuk menentukan diagnosis kasus ini adalah? a. Tes dengan pilocarpine b. Tes dengan cocaine c. Tes dengan tensilon d. MRI Kepala e. CT Scan Kepala



38. Seorang pasien dengan lensa kacamata +9.00 D (VD adalah 12 mm) membutuhkan



bingkai kacamata baru karena operasi hidung baru-baru ini. Jarak vertex dari frame baru harus 22 mm untuk menghindari ketidaknyamanan hidung. Berapa Kekuatan Dioptri yang dibutuhkan untuk kacamata baru? A. +7.25 D B. +8.25 D C. +9.25 D D. +10.25 D



39 Seorang pasien yang baru saja diresepkan lensa tambahan progresif baru kembali dengan keluhan bahwa dia perlu memiringkan dagu untuk melihat dengan jelas dari kejauhan. Apa sumber masalah yang paling mungkin? A. Kekuatan Addisi yang terlalu kuat B. Addisi yang diposisikan terlalu tinggi C. Hiperopia yang tidak dikoreksi atau overkoreksi miopia D. Pusat optik yang salah



40. Seorang pasien merobek lensa kontak lunaknya, dan menyebabkan abrasi kornea. Apa langkah selanjutnya? A. Pasang lensa baru, yang akan memiliki efek bandage, sementara abrasi akan sembuh. B. Masukkan lensa baru dan gunakan antibiotik topikal selama beberapa hari. C. Beri tekanan pada mata dengan antibiotik dan temui pasien keesokan harinya. D. Jangan gunakan lensa kontak; gunakan pelumas dan tetes antibiotik. Seorang wanita 75 tahun, terdapat keluhan nyeri pada kedua mata sejak 1 bulan terakhir, disertai mata berair, terasa ada yang mengganjal dan agak kemerahan. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan palpebral, margin palpebra inferior berputar kearah dalam dan bulu mata bergesekan dengan permukaan mata, konjungtivalisasi margo (+). Konjungtiva hiperemis, segmen anterior dalam batas normal. Pemeriksaan spesifik didapatkan distraction test 10 mm pada kedua mata. Snapback test kembali secara pelan tanpa mengedip. Shimmer test 24 mm ODS, TBUT 13 detik ODS Riwayat operasi pada mata disangkal. Riwayat trauma termal, kimia, mekanik dan infeksi kronik pada kelopak mata disangkal.



41. Diagnosis yang paling tepat untuk pasien ini adalah: a) b) c) d) e)



Dermatochalasis Steatoblepharon Entropion sikatrikal Entropion akut spastik Entropion involusional



42. Teknik operasi yang terbaik untuk teknik rekonstruksi pasien ini adalah: a) b) c) d) e)



Quickert Suture Temporizing measure Horizontal tightening procedures Redundant skin resection Resection orbital fat



43. Bagaimana mekanisme terjadinya gangguan tersebut a) b) c) d) e)



Overriding muskulus protractor palpebra inferior Disinsersi muskulus retractor palpebra inferior Horizontal eyelid laxity Prolaps lemak orbital Semua benar



44. Seorang perempuan, 42 tahun datang dengan keluhan kedua mata dirasakan kabur sejak 2 tahun yang lalu. Pandangan kabur dirasakan terutama saat malam hari. Tidak ada riwayat penggunaan kacamata atau trauma. Ayah pasien mengeluh gejala yang sama. Pada pemeriksaan oftalmologi ditemukan VODS: 6/60 ph (-) dengan segmen anterior dalam batas normal. Pada pemeriksaan segmen posterior, FOD ditemukan retina bone spicule (+) dan tampak atrofi di perifer dengan refleks makula (+) yang menurun. Pada pemeriksaan ERG ditemukan penurunan gelombang-a dan gelombang-b. Pada pemeriksaan perimetri ditemukan scotoma mid perifer.



Berdasarkan pemeriksaan tersebut apakah diagnosis pada pasien ini? A. Cancer related retinopathy B. Leber congenital amaurosis C. Retinitis pigmentosa D. Klorokuin retinopathy E. Syphilitic retinitis



45. Berdasarkan diagnosis diatas, terapi apakah yang dapat kita berikan? A. Intravena Penicillin G 18-24 juta unit/hari selama 10-14 hari B. Injeksi intravitreal Anti-VEGF C. Vitamin A palmitate 15,000 IU/hari D. Vitamin A palmitate 25,000 IU/hari E. Observasi



46. Seorang laki-laki, 35 tahun datang dengan keluhan pandangan mata kiri gelap sejak 2 hari yang lalu. Pandangan mata kiri kabur mendadak tanpa disertai nyeri. Pasien mengeluh melihat kilatan cahaya sebelum pandangannya menjadi gelap. Pasien memiliki riwayat penggunaan kacamata S-8.00D pada kedua mata, riwayat trauma disangkal. Pada pemeriksaan oftalmolohi didapatkan VOD 2/60 dengan BCVA S-8.00D menjadi 6/9, VOS 1/60 ph (-). Pada pemeriksaan segmen posterior FOS tampak horse -shoe tear di superior. Pada pemeriksaan USG tampak pola V shape.



Berdasarkan data diatas terapi apakah yang kita pilih untuk kondisi penyakit ini? A. Buckle sclera + pneumatic retinopexy B. Injeksi intravitreal Anti VEGF C. Vitrektomi + injeksi silicon oil D. Laser fotokoagulasi E. Observasi



47. Seorang pria usia 25 tahun datang ke poli dengan keluhan kepala sering pusing, nyeri disekitar mata daerah frontal saat membaca dan menulis, belakangan ini pandangan mata sering kabur bila melihat jauh, pasien seorang akuntan di bank swasta dengan waktu kerja didepan computer sekitar 8 jam perhari. Hasil pemeriksaan tajam penglihatan didapatkan ODS : 6/7.5 ph 6/6, dan dilakukan tes siklopegik didapatkan ODS : 6/7.5 S+0.50  6/6 Apa diagnosis yang bisa ditegakkan? a. Miopia ODS b. Presbiopia ODS c. Hipermetropia ODS d. Astigmatisma ODS e. Pseudomiopia ODS



48. Seorang pria usia 25 tahun datang ke poli dengan keluhan kepala sering pusing, nyeri disekitar mata daerah frontal saat membaca dan menulis, belakangan ini pandangan mata sering kabur bila melihat jauh, pasien seorang akuntan di bank swasta dengan waktu kerja didepan computer sekitar 8 jam perhari. Hasil pemeriksaan tajam penglihatan didapatkan ODS : 6/7.5



ph 6/6, dan dilakukan tes siklopegik didapatkan ODS : 6/7.5 S+0.50  6/6 Hasil test S +0.50 menunjukkan adanya? a. accomodative excess b. accomodative deficiency c. accomodative normal d. Hipermetropia ODS e. Presbiopia ODS 49. Seorang pria usia 25 tahun datang ke poli dengan keluhan kepala sering pusing, nyeri disekitar mata daerah frontal saat membaca dan menulis, belakangan ini pandangan mata sering kabur bila melihat jauh, pasien seorang akuntan di bank swasta dengan waktu kerja didepan computer sekitar 8 jam perhari. Hasil pemeriksaan tajam penglihatan didapatkan ODS : 6/7.5 ph 6/6, dan dilakukan tes siklopegik didapatkan ODS : 6/7.5 S+0.50  6/6. Terapi yang paling tepat untuk kasus ini adalah? a. Perlu terapi kacamata, diresepkan kacamata S-0.50 ODS b. Perlu terapi kacamata, diresepkan kacamata S+0.50 ODS c. Perlu terapi kacamata, diresepkan kacamata S-0.50 ODS dan edukasi mengenai setiap bekerja 20 menit, istirahat kan mata dengan memandang objek yang jauh (20 kaki/6 meter) selama 20 detik, saat istirahat tidak digunakan untuk membaca d. Perlu terapi kacamata, diresepkan kacamata S+0.50 ODS dan edukasi mengenai setiap bekerja 20 menit, istirahat kan mata dengan memandang objek yang jauh (20 kaki/6 meter) selama 20 detik, saat istirahat tidak digunakan untuk membaca e. Tidak perlu terapi kacamata dan edukasi mengenai setiap bekerja 20 menit, istirahat kan mata dengan memandang objek yang jauh (20 kaki/6 meter) selama 20 detik, saat istirahat tidak digunakan untuk membaca



50. Pernyataan yang salah mengenai Congenital Myogenic ptosis adalah a. Levator function sering kali berkurang b. Terdapat Lagoftalmus c. Adanya lid lag d. Bells Phenomenon kebanyakan masih baik e. Tidak terbentuknya Upper eyelid crease



51. Seorang pasien berusia 50 tahun laki-laki mengeluh kelopak mata kiri agak turun dibandingkan mata sebelahnya secara tiba-tiba. Pasien sudah sebulan ini mengalami nyeri kepala sebelah. Pada pemeriksaan fisik ditemuka nystagmus (+) pada mata kiri. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menyingkirkan dignosis banding pada pasien ini adalah a. USG b. Pemeriksaan darah rutin c. CT Scan d. Funduskopi e. Tes Keringat 52. Serorang wanita 40 tahun datang dengan keluhan kedua menonjol keluar sejak 1 bulan yang lalu. Tatalaksana pada retraksi kelopak mata pada pasien yang tepat adalah. a. excision or recession of the Müller muscle b. recession of the levator aponeurosis c. tidak memerlukan terapi pembedahan d. eyelid-splitting lateral tarsorrhaphy dikombinasikan denganreseksi dari kelopak mata atas dan bawah



53. Seorang laki-laki, 35 tahun datang ke poliklinik mata dengan keluhan utama nyeri dan kemerahan pada kulit sekitar mata kanan + sejak 5 hari yang lalu. Pasien mengeluh mata kanan sering berair dan gatal sehingga pasien sering menggaruk bagian sekitar mata kanan. Keluar cairan putih dari daerah sekitar mata (-), demam (+). Tetapi pasien menyangkal pandangan mata kabur. Pasien mengaku tidak pernah menderita sakit yang sama. Tidak terdapat keluhan pada mata kiri pasien. Pada Status Oftalmologikus didapatkan VOD 6/6. Dari pemeriksaan didapatkan hasil seperti pada gambar :



Apa tatalaksana awal yang tepat pada pasien ini ?



A. B. C. D.



Irigasi atau probing pada saccus lacrimal Antibiotik topikal Antibiotik parenteral Insisi dan drainase



54. Berdasarkan soal diatas, apa diagnosis pada pasien ini ? A. Dakriosistitis akut disertai selulitis B. Dakriosistitis akut tanpa selulitis C. Selulitis D. Dakriosistitis kronis 55. Apa komplikasi yang dapat terjadi pada pasien jika tidak ditatalaksana denga baik ? A. Konjungtivitis B. Penyebaran infeksi ke struktur sekitarnya C. Dakriosistokel D. Semua benar.



Seorang laki-laki 35 tahun datang ke poliklinik mata dengan keluhan kabur perlahan pada mata kiri disertai nyeri.



56. Untuk memastikan anamnesis ke arah pigmentary glaucoma yang perlu ditanyakan adalah :



a. b. c. d. e.



Apakah penderita sering melihat double Apakah ada riwayat trauma pada mata kiri atau operasi katarak sebelumnya Apakah ada nyeri muncul terutama setelah olahraga Apakah penderita sering menabrak benda di sekitarnya Apakah penderita sering melihat bayangan hitam di tengah



57. Jika pasien pada soal nomor 1 didiagnosis dengan pigmentary glaucoma, pada pemeriksaan segmen anterior akan ditemukan : a. Konjungtiva hiperemis, kornea edema, pupil miosis b. Keratik presipitat (+), sel / flare di BMD c. Rubeosis iridis, Zentmayer ring d. Mid peripheral iris transilumination, Zentmayer ring e. Peripupillary iris transillumination



58.



Seorang penderita wanita umur 42 tahun, datang ke poliklinik mata dengan keluhan kabur bila melihat membaca, pada pemeriksaan didapatkan VOS kanan dan kiri 6/6, tekanan bola mata kanan 26 mmHg, tekanan bola mata kiri 24 mmHg, sudut bilik mata depan terbuka, tidak didapatkan Neuropati Optik Glaukoma, tidak didapatkan defek lapang pandangan. Diagnosis yang tepat untuk penderita tersebut ialah : a. Glaukoma sudut tertutup Primer b. Hipertensi okuli c. Glaukoma sudut tertutup sekunder d. Glaukoma sudut tertutup primer akut e. Glaukoma tensi normal



59. Seorang ibu mengantar anak perempuannya yang berusia 9 tahun datang ke poli mata dengan keluhan kedua mata kabur untuk melihat dan juling yang baru disadari sejak 4 tahun yang lalu. Hasil pemeriksaan tajam penglihatan dengan pupil kecil didapat visus OD 5/15 dengan koreksi S+1.50 C+0.50 x 50 menjadi 5/5 sedangkan visus OS 5/8,5 dengan koreksi S+1.00 C+0.50 x 100 menjadi 5/5. Setelah pemeriksaan sikloplegi, didapatkan visus OD 5/20 dengan koreksi S+4.00 C+0.50 x 60menjadi 5/5 sedangkan visus OS 5/40 dengan koreksi S+5.00 C+0.50 x 120 menjadi 5/5 Dari pemeriksaan tes Hirschberg didapat esotropia 15 dengan OD leading eye, duksi versi tidak ada hambatan gerak bola mata. Besar deviasi dengan prism cover test baik jauh maupun dekat adalah sebesar 25 prisma dioptri Segmen anterior dan segmen posterior dalam batas normal. Setelah pemberian kacamata



(sesuai koreksi ulang) didapatkan tes Hirschberg orthoforia Diagnosa untuk anak tersebut adalah : a. Basic esotropia b. Divergence insufficiency c. Refractive accommodative esotropia d. Partially accommodative esotropia e. Cyclic esotropia 60. seorang anak laki-laki umur 6 tahun, diantar ibunya dengan keluhan kadang-kadang juling keluar sejak usia 2 tahun. Pada pemeriksaan didapatkan VODS 6/6. Segmen anterior dan posterior baik, pergerakan bola mata baik, kedudukan bola mata pada fiksasi dekat 15 PD X(T), fiksasi jauh 40 PD X(T), baik sebelum maupun sesudah oklusi mata kanan selama satu jam. Diagnosis yang paling sesuai untuk kasus ini adalah... a. eksotropia intermittent b. eksotropia intermittent tipe convergence excess c. .eksotropia intermittent tipe true divergence excess d. eksotropia intermittent tipe simulated convergence excess e. ekotropia intermittent tipe simulated divergence excess 61. Jika penderita diatas menunjukkan hypertropia yang memberat saat melirik ke kiri dan hasil Bielchowsky test hypertropia memburuk saat head tilt ke kanan, maka diagnosanya adalah : a. Parese otot oblikus inferior kiri b. Parese otot oblikus superior kanan c. Parese otot rektus inferior kanan d. Parese otot oblikus inferior kanan e. Parese otot rektus superior kiri 62. Pada kasus diatas selama 3 bulan pasca trauma tetap didapat keluhan diplopia, posisi kepala yang abnormal dan deviasi vertikal yang menetap (kurang dari 15Δ) maka penatalaksanaannya adalah sebagai berikut: a. Weakening otot oblikus inferior kanan b. Tucking otot oblikus superior kanan c. Harada-Ito procedure d. Weakening (recession) otot rektus superior kanan e. Strengthening (resection) otot rektus inferior kanan 63. Pasien wanita, 60 tahun dengan keluhan benjolan di kedua kelopak mata sejak setahun lalu. Pada pemeriksaan oftalmologis, teraba massa padat dengan



permukaan rata di daerah rima orbita superior pada kedua mata. Tidak ada keluhan mata merah dan nyeri. Pasien telah ditatalaksana dengan terapi steroid namun tidak terdapat perubahan. Pada CT Scan tampak massa ekstrakonal bilateral. Penatalaksanaan yang tepat pada pasien ini adalah : A. Biopsi eksisional, pemeriksaan histopatologis B. Biopsi eksisional, pemeriksaan histopatologis, imunohistokimia C. Biopsi insisional, pemeriksaan histopatologis D. Biopsi insisional, pemeriksaan histopatologis, imunohistokimia E. Ekstirpasi tumor, pemeriksaan histopatologis, imunohistokimia 64. Pasien laki-laki 20 tahun datang dengan keluhan terdapat massa pada kelopak mata kanan atas. Massa tampak berupa nodul mengkilat dengan umbilikasi sentral. Tampak nodul pada margo palpebra kanan atas. Hal apa yang paling mungkin ditemukan pada pemeriksaan patologi? A. Tampak epitel keratin dengan struktur adneksa berupa folikel rambut dan kelenjar sebasea pada dindingnya B. Tampak fokal netrofil dan debris nekrotik serta sebukan inflamasi C. Histiosit dengan sitoplasma lemak yang tersebar difus D. Histiosit dan giant cell multinukleus membungkus lipid E. Invasif lobular akantosis, umbilikasi sentral, eosinophil dan basophil inklusi intrasitoplasma. 65. Pasien laki-laki usia 39 tahun datang dengan keluhan benjolan pada kelopak mata kiri sejak 9 bulan lalu. Benjolan dirasakan semakin membesar sehingga mata kiri pasien terlihat lebih turun dan mata kiri terasa semakin lama semakin kabur. Keluhan mata merah, berair, nyeri, nyeri pergerakan bola mata disangkal. Pada pemeriksaan MRI tampak massa retrobulbar kanan dengan pseudokapsul yang menyebabkan efek masa ke anteroinferior. Diagnosis yang paling mungkin pada kasus di atas ialah? A. Adenokistik karsinoma B. Adenoma pleomorfik C. Leiomioma D. Histiositoma Fibrosa E. Rhabdomyosarkoma 66. Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke poliklinik mata dengan keluhan pandangan mata kanan kabur secara tiba-tiba setelah terbentur pintu. Dari hasil anamnesis didapatkan pasien telah menjalani operasi katarak dan pemasangan IOL sejak 1 tahun yang lalu. Pasien merasakan keluhan seperti mata kanan merah, nyeri pada mata, dan mata berair. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang



lalu dan rutin mengkonsumsi obat. Riwayat diabetes disangkal. Riwayat menderita keluhan yang sama dikeluarga pasien ada. Dari pemeriksaan oftalmologis didapatkan visus OD 4/60 ph (-), palpebra superior eodem, konjungtiva hiperemis,  lensa terdapat dislokasi IOL. Pada slit lamp didapatkan dislokasi IOL intracapsular. Pada pasien ini terjadi dislokasi IOL akibat trauma okular. Selain trauma ocular, kondisi apa saja yang dapat menyebabkan dislokasi IOL? (AAO section 11 20182019 hal 144) a. Retinitis pigmentosa b. Miopia tinggi c. Sindrom pseudoexfoliation d. Uveitis e. Semua jawaban diatas benar 67. Seorang wanita berusia 30 tahun datang ke poliklinik mata dengan keluhan pandangan mata kanan kabur dan seperti tertutup kabut asap secara perlahan yang dirasakan sejak 1 tahun terakhir. Keluhan seperti mata merah, nyeri pada mata, kotoran mata, mata berair, pandangan gelap, pandangan seperti melihat pelangi, pandangan seperti melihat dalam terowongan disangkal pasien. Pasien memiliki riwayat diabetes sejak 2 tahun terakhir dan tidak terkontrol, pasien juga memiliki Riwayat hipertensi sejak 1 tahun terakhir dan rutin mengkonsumsi obat serta terdapat riwayat pemakaian kacamata baca sekitar 1 tahun. Bapak pasien memiliki riwayat diabetes dan hipertensi . Dari pemeriksaan oftalmologis didapatkan visus OD 2/60 ph 4/60, lensa keruh. Pada slit lamp didapatkan snowflakes appearance pada subcapsular lensa. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien ini ?? a. b. c. d. e.



Katarak metabolik  et causa Hipertensi okuli dextra Katarak metabolik et causa Diabetes mellitus okuli dextra Katarak senillis imatur okuli dextra Katarak Juvenille okuli dextra Katarak Kongenital okuli dextra



68. Terkait dengan soal diatas dimana lensa terdapat snowflake appearance yang mengacu pada perubahan lensa subcapsular dimana biasanya terjadi pada individu dengan usia muda. Bagaimanakah onset kejadian kasus ini dapat terjadi? (AAO section 11 2018-2019 hal 60) a. Terjadi Mendadak b. Terjadi dalam kurun waktu bertahun-tahun c. Terjadi dalam kurun waktu sebulan d. Semua benar e. Semua salah



69. Seorang anak datang dengan keluhan sering melirik ke arah kiri. Pada pemeriksaan okular didapatkan nistagmus, nanum segmen anterior dan posterior dalam batas normal. Manakah pertanyaan yang salah di bawah ini ... 1.



Nistagmus tampak semakin jelas saat pemeriksaan slitlamp dan funduskopi. 2. Pemeriksaan gerakan bola mata perlu dilakukan 3. Pemeriksaan lapang pandangan mungkin didapatkan hemianopsia homonim sisi kanan. 4. Pemeriksaan dilakukan juga dengan posisi chin up, chin down, head tilt 70. Seorang bayi usia 1 bulan di bawa ibunya dengan keluhan mata tampak sesekali juling ke dalam. Pernyataan yang benar adalah... a. Juling disertai dengan penyakit neurologis b. Refraksi siklopegia menunjukan hiperopia yang besar  c. Gangguan abduksi disebabkan penglihatan cross fixation d. Tindakan operasi dilakukan sesegera mungkin untuk menghindari amblyopia 71. Seorang laki-laki berusia 64 tahun didiagnosa dengan parese N IV, gambaran klinis didapatkan gambaran di bawah. Pernyataan yang benar di bawah ini adalah kecuali...



1. Paling sering disebabkan gangguan vaskular, misalnya pada DM atau tumor 2. Disebabkan parese n IV 3. Pada step ke dua didapatkan kemungkinan parese oblikus superior mata kanan atau rektus superior mata kiri 4. Pemeriksaan double maddox rod mendapatkan ketidakseimbangan torsional 72. Seorang laki-laki berusia 30 thn dengan keluhan ada benjolan hitam di mata kanan, kadang berdarah. Benjolan dirasakan sejak 1 tahun yang lalu. Benjolan awalnya hanya sebesar titik dan terus membesar. Benjolan akhir-akhir ini sering berdarah. Dari pemeriksaan ssegmen anterior di dapatkan benjolan kehitaman dan terdapat feeding vessel di daerah limbus temporal dan dilatasi sekitar benjolan. Dari hasil histopatologi didapatkan sel spindle dan sel epiteloid. Diagnosis apa yang paling tepat pada pasien ini ? 1. Benign Melanocytic lesion  2. Melanoma maligna konjungtiva 3. CIN 4. Kista konjungtiva 73. Laki- laki berusi 39 tahun dating dengan keluhan benjolan berwarna merah pada mata kiri. Benjolan terasa membesar sejak 8 bulan yang lalu. Mata merah. Riwayat opearsi sebelumnya tidak ada. Pada pemeriksaan didapatkan masa berukuran 8x8 mm di temporal limbus. Terdapat vaskularisasi berbentuk corkscrew. Diagnosis apa yang paling tepat pada kasus ini ? a. Pterigium b. CIN c. Squamous cell carcinoma d. Melanoma maligna konjungtiva 74. Seorang wanita usia 62 tahun datang ke poliklinik mata dengan keluhan benjolan pada kelopak mata kanan bawah sejak 6 bulan yang lalu. Benjolan awalnya sebesar butiran nasi dan semakin membesar.  Bulu mata psien sering rontok. Pada pemeriksaan didapatkan lesi berukuran 30 x 20 mm di palpebra inferior, permukaan ireguler konsistensi padat dan kenyal.  a. Sebaceus gland carcinoma b. Karsinoma sel skuamosa c. Karsinoma sel basal d. Kalazion yang rekuren



75. Seorang pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri dan kemerahan pada mata sebelah kiri. Mata juga terasa kabur sejak 3 tahun yang lalu. Dari hasil pemeriksaan oftalmologi terlihat edema kornea dan flare pada BMD, lensa hipermatur, TIO 40mmHg, sudut terbuka dan terdapat presipitat white flocular material. Apa diagnosis pasien tersebut? 1. Lens particle glaucoma 2. Phacomorphic glaucoma 3. Phacolytic glaucoma 4. Phacoantigenic glaucoma 76. Seorang perempuan usia 60 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala, mata merah, edema kornea microcystic setelah operasi katarak mata kiri 2 hari yang lalu. Terapi yang dapat diberikan pada kasus ini adalah? a. Parasympathomimetic agent b. Corticosteroids and carbonic anhidrase inhibitors c. Prostaglandin analogues d. Cholinergic agonists 77. Seorang perempuan datang ke klinik mata kata karena penurunan penglihatan mendadak dan nyeri kepala. Terkadang mata terasa sakit dan tampak bayangan halo. Nyeri dan penurunan penglihatan ini hilang dengan sendirisnya, terutama ketika tidur. Pasien rutin datang ke dokter spesialis mata dengan hasil pemeriksaan TIO kadang meningkat dan kadang normal. VOD 6/60 dan VOS 6/6. Mata kanan tampak injeksi sirkumkornea, mild diffuse corneal haze, BMD dangkal, dan refleks pupil menurun. Lensa terdapat perubahan cataractous early. Mata kiri normal kecuali BMD dangkal. TIO mata kanan 40mmHg dan mata kiri 16mmHg. Gonioskopi OD menunjukkan sudut sempit dan PAS pada arah jam 11-12. Gonioskopi OS hanya terdapat sudut sempit. Diagnosa pasien ini adalah... a. Primary Angle-closure Glaucoma b. Chronic Angle Closure c. Intermitten angle Closure d. Primary Open Angle 78. Seorang laki laki 60 tahun datang ke poli mata RSUP Mohammad Hoesin dengan keluhan mata kiri merah semenjak operasi katarak 1 hari yang lalu, pada pemeriksaan didapatkan visus mata kiri 5/60, tekanan bola mata didapatkan 18.5 mmHg, terdapat edem minimal pada kornea dan hipopion (+) < ⅓ BMD. Bagaimana penatalaksanaan pasien selanjutnya?  A. Diberikan pengobatan antibiotik tetes mata dan di follow up ketat selama 1 minggu B. Dilakukan pengobatan antibiotik dan kortikosteroid tetes mata 



C. Dilakukan pemeriksaan USG mata dan di berikan penatalaksanaan selanjutnya berdasarkan hasil USG  D. Dilakukan pemeriksaan kultur sekret E. Semua jawaban di atas benar 79. Dari hal di bawah ini mana yang bukan merupakan indikasi medis / indikasi terapi dari ekstraksi katarak (p68-69)  A. Glaukoma phacolytic B. Glaukoma phacomorfik C. Uveitic phacoantigenic D. Dislokasi lensa E. Semua merupakan indikasi teurapetik 80. gambaran katarak yang memberikan gambaran berupa stellata, adalah ciri khas dari (p60)  A. Katarak traumatika B. Katarak yang di sebabkan karena arus listrik C. Katarak yang di sebabkan oleh DM D. Katarak yang di sebabkan oleh pengobatan obat glaukoma E. Semua salah  81. Wanita 46 tahun, datang ke poliklinik dengan Nyeri mata, sakit kepala, penglihatan kabur, lingkaran cahaya berwarna pelangi di sekitar cahaya, mual dan muntah. Tidak ada riwayat hipertensi, tidak ada diabetes, tidak ada Riwayat penggunaan obat-obatan kortikosteroid topical maupun sistemik. Apa prosedur terbaik untuk diagnosis pasti yang baik tentang pasien? a. Fluorescence b. Keratometer c. Hertel d. Gonioscopy e. Tonometry



82. Tanda fokal oftalmoskopik yang mungkin ada pada kasus ini meliputi, kecuali  a. Asymmetry of the optic nerve’s cup b. Narrowing of the rim c. Vertical elongation of the cup d. Nerve fiber layer hemorrhage e. Nerve fiber layer loss



83. Defek lapangan pandang yang mungkin ada pada pasien ini, kecuali… a. Paracentral scotoma b. Nasal step c. Altitudinal defect d. Temporal wedge e. Chromatopsia 84. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan mata kiri penglihatan turun mendadak disertai rasa nyeri sejak 30 menit yang lalu. Pada pemeriksaan opthalmologi didapatkan mata kiri didapatkan visus 1/300, udem palpebra, hiperemi konjungtiva CI PCI, sekret konjungtiva, udem kornea, bilik mata berkabut penuh dengan flare, cell, dan hipopion. Pada pemeriksaan USG didapatkan segmen posterior jernih. Pada mata kanan visus 6/7.5, dalam batas normal. Pasien mempunyai riwayat OS pseudofakos post operasi SICS 1 hari yang lalu. Apakah diagnosis yang mungkin pada pasien ini: A. Uveitis anterior B. Endoftalmitis C. Selulitis D. Toxic Anterior Segment Syndrome



85. Endophthalmitis Study Group of the European Society of Cataract and Refractive Surgeon melaporkan penurunan angka kejadian endophthalmitis pada penggunaan golongan antibiotic berikut: A. Vancomycin B. Cefuroxime C. Levofloxacin D. Moxifloxacin



86. Hemorrhagic occlusive retinal vasculitis merupakan efek samping dari tatalaksana endofthalmitis berikut: A. Injeksi antibiotik intravitreal B. Pars plana vitrectomy



C. Injeksi vamcomycin intracameral D. Needle biopsy of vitreous sample 87. Seorang laki-laki berusia 37 tahun datang ke poliklinik mata dengan keluhan pandangan mata kiri kabur secara perlahan yang dirasakan sejak 2 tahun terakhir. Pandangan kabur seperti tertutup kabut asap. Pasien juga mengeluh silau apabila di tempat terang. Keluhan seperti mata merah, nyeri pada mata, kotoran mata, mata berair, pandangan gelap, pandangan seperti melihat pelangi, pandangan seperti melihat dalam terowongan disangkal pasien. Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi, diabetes, dan pemakaian kacamata sebelumnya. Riwayat menderita keluhan yang sama dikeluarga pasien ada. Dari pemeriksaan oftalmologis didapatkan visus OS 1/300, lensa keruh, shadow test negatif, reflek fundus negatif, nucleus opasitinya NO2 NC2 C1 P3. Pada slit lamp didapatkan subtle iridescent sheen pada kortikal posterior. Apakah diagnosis pasien di atas ? Katarak matur okuli sinistra a. Katarak imatur okuli sinistra b. Katarak matur okuli sinistra tipe posterior subcapsular c. Katarak matur okuli sinistra tipe nuklear d. Katarak matur okuli sinistra tipe kortikal 88. Di bawah ini yang merupakan alat untuk mengukur kelengkungan kornea yaitu ? a. Biometry  b. Manual keratometer dan corneal topography c. Manual keratometer  d. Corneal topography e. Corneal pachymetry 89. Berikut ini pernyataan yang benar tentang katarak dengan aniridia : a. Untuk menghilangkan potensi ketagangan pada capsular rim dokter harus menghindari bekerja di dalam capsular bag b. Infus rendah membantu mengurangi turbulensi dan fluktuasi kapsul c. Kapsul pada mata aniridia bertindak sebagai pseudoiris ketika opasifikasi d. Idealnya, tepi centered capsulorrhexis yang baik harus overlap dengan tepi optic sebesar 1mm e. Benar semua



Seorang wanita 18 tahun datang dengan keluhan kelopak mata kiri turun sejak lahir. Tajam penglihatan mata kiri 6/20 -> S -1,75 -> 6/7,5. Tajam penglihatan mata kanan 6/6. Pada pemeriksaan pftalmologi mata kiri didapatkan margin Reflex Distance (MRD)



= 1 mm. Margin Limbal Distance (MLD) = 4 mm. Aksi LEvator = 8. Fisura palpebra = 6 mm. Lipatan kelopak samar-samar. Lid Lag (+), Bell’s Phenomenon (+). Pada mata kanan didapatkan MRD = 3 mm, MLD = 9 mm, Aksi Levator = 15 mm.FIssura Palpebra = 10 mm. Lipatan kelopak = 7 mm. Lid lag (-). Bell’s Phenomenon (+). 90. A. B. C. D. E.



Diagnosis yang paling tepat untuk pasien ini  adalah: Ptosis kongenital tipe myogenik Ptosis kongenital tipe neurogenik Ptosis konngenital tipe aponeurotik Ptosis kongenital kombinasi tipe myogenik dan neurogenik Ptosis kongenital kombinasi tipe neurogenik dan aponeurotik



91. Teknik operasi yang terbaik untuk teknik rekonstruksi pasien ini adalah: A. Fasanella Servat B. Levator advancement ± 15 mm C. Levator resesksi ± 15 mm D. Levator resesksi ± 13 mm E. Frontalis suspension 92. Pemilihan teknik operasi untuk pasien di atas berdasarkan ukuran: A. Margin Reflex Distance (MRD) B. Margil Limbal Distance (MLD) C. Levator function D. Fissura Palpebrae E. Lid Crease



93. Seorang perempuan, umur 55 tahun, mengeluh penglihatan kedua mata kabur perlahan sejak berumur 50 tahun. Pada pemeriksaan status oftalmologikus didapatkan visus mata kanan dan kiri 6/30. Menurut kriteria The International Classification of Diseases 2019, kelainan pada penderita ini digolongkan ke dalam: a. Moderate visual impairment  b. Severe visual impairment  c. Profund visual impairment  d. Near-total vision loss  e. Total blindness 94. Pasien datang dengan keluhan pandangan kedua mata kabur. Dilakukan pemeriksaan streak retinoscopy dengan jarak 60 cm, dan didapatkan hasil



pemeriksaan refleks netral dengan menambahkan lensa S-6,00 D pada mata kanan dan kiri. Bagaimanakah koreksi kaca mata pada pasien ini?    1. Mata kanan dan kiri mendapatkan resep kaca mata S-5,00 D 2. Mata kanan dan kiri mendapatkan resep kaca mata S-3,50 D 3. Mata kanan dan kiri mendapatkan resep kaca mata S-3,00 D 4. Mata kanan dan kiri mendapatkan resep kaca mata S-7,00 D 5. Mata kanan dan kiri mendapatkan resep kaca mata S-7,50 D 95. Seorang anak laki-laki 10 tahun, dilakukan pemeriksaan retinoskopi pada jarak 50 cm. Pada pemeriksaan mata kanan didapat reflek “with the motion” pada kedua meridian, meridian 900  tercapai refleks netral pada pemberian lensa  S+4.00, sedangkan meridian 180o netral dengan S+5.00, pemeriksaan mata kiri juga didapat refleks ‘with the motion’ pada kedua meridian, meridian 90 0 netral dengan S+3.50, meridian 180o netral dengan S+6.00. Pada kasus diatas koreksi refraksi yang diberikan adalah a. OD: S+3.50 C+3.00 α 180, OS: S+2.00 C+2.00 α 180 b. OD: S+3.00 C+3.00 α 180, OS: S+3.00 C+2.00 α 180 c. OD: S+2.00 C+1.00 α 180, OS: S+1.50 C+2.50 α 180 d. OD: S+1.50 C+3.00 α 90, OS: S+1.50 C+2.00 α 180 e. OD: S+2.50 C+2.00 α 90, OS: S+3.50 C+1.00 α 90 96. Seorang pria, usia 38 tahun datang ke dokter mata dengan keluhan utama mata kanan merah dan nyeri. Riwayat penyakit sebelumnya kurang lebih satu bulan lalu mata kanan pasien mulai memerah, nyeri, berair, silau. Riwayat trachoma dua bulan lalu, tidak ada riwayat kacamata. Pada pemeriksaan oftalmologi VOD 6/12 PH (-), VOS 6/6, TIODS 18,5 mmHg, kelopak mata bawah arah lateral terlipat ke dalam, jaringan parut (+), mix injeksi konjungtiva, erosi kornea (+) di bagian tengah diameter  3 mm. Diagnosis pasien ini adalah : A. Entropion involusional B. Entropion kongenital C. Entropion cicatricial dan erosi kornea D. Entropion akut-spastik E. Entropion mekanikal 97. Tes diagnostik sederhana apa yang digunakan untuk membedakan kasus diatas dengan involusional entropion? A. Tes Scleral Show  B. Tes Eversi Digital  C. Tes Elevasi Digital  D. Test Tensilon E. Reaksi Friedrich jolly myastenic 



98. Seorang wanita berusia 60 tahun mengeluhkan mata berair dan kotoran mata yang terus menerus. Irigasi kanalikulus bawah menghasilkan refluks mukopurulen dari kanalikulus atas. Manakah dari pernyataan berikut yang benar? a. Obstruksi kanalikuli total b. Obstruksi kanalikuli komunis total c. Obstruksi duktus nasolakrimal total d. Obstruksi duktus nasolakrimal sebagian  e. Sistem drainase lakrimal yang baik