Soal Diskusi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kelompok VII Nama : 1. Ervina (1715100066) 2. Tania Mutia Sari (1715100065)



Soal Diskusi Bagian A 1. Jelaskanlah pengertian rasio solvabilitas! Rasio Solvabilitas atau Rasio Leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai dengan utang. dengan kata lain, rasio solvabilitas atau rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar beban utang yang harus ditanggung perusahaan dalam rangka memenuhi aset. dalam arti luas, rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang. 2. Jelaskanlah tujuan dan manfaat rasio solvabilitas!  Untuk mengetahui posisi total kewajiban perusahaan kepada kreditor, khususnya jika dibandingkan dengan jumlah aset atau modal yang dimiliki perusahaan.  Untuk mengetahui posisi kewajiban jangka panjang perusahaan terhadap jumlah modal yang dimiliki perusahaan.  Untuk menilai kemampuan aset perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban, termasuk kewajiban yang bersifat tetap, seperti pembayaran angsuran pokok pinjaman beserta bunganya secara berkala.  Untuk menilai seberapa besar aset perusahaan yang dibiayai oleh utang.  Untuk menilai seberapa besar aset perusahaan yang dibiayai oleh modal.  Untuk menilai seberapa besar pengaruh utang terhadap pembiayaan aset perusahaan.  Untuk menilai seberapa besar pengaruh modal terhadap pembiayaan aset perusahaan.  Untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah aset yang dijadikan sebagai jaminan utang bagi kreditor.  Untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah aset yang dijadikan sebagai jaminan modal bagi pemilik atau pemegang saham.  Untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal yang dijadikan sebagai jaminan utang.  Untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal yang dijadikan sebagai jaminan utang jangka panjang.  Untuk menilai sejauh mana atau berapa kali kemampuan perusahaan (yang diukur dari jumlah laba sebelum bunga dan pajak) dalam membayar bunga pinjaman.  Untuk menilai sejauh mana atau berapa kali kemampuan perusahaan (yang diukur dari jumlah laba operasional) dalam melunasi seluruh kewajiban.



3. Uraikanlah jenis-jenis rasio solvabilitas! 1. Rasio Utang terhadap Aset (Debt to Asset Ratio) Rasio Utang terhadap Aset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aset. Dengan kata lain rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pembiayaan aset. 2. Rasio Utang terhadap Modal (Debt to Equity Ratio) Rasio Utang terhadap Modal merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya proporsi utang terhadap modal. Rasio ini dihitung sebagai hasil bagi antara total utang dengan modal. 3. Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Modal Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Modal merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya proporsi utang jangka panjang terhadap modal. 4. Rasio Kelipatan Bunga yang Dihasilkan (Times Interest Earned Ratio) Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan menunjukkan sejauh mana atau berapa kali kemampuan perusahaan dalam membayar bunga. Kemampuan perusahaan disini diukurdari jumlah laba sebelum bunga dan pajak. 5. Rasio Laba Operasional terhadap Kewajiban (Operating Income to Liabilities Ratio) Rasio laba operasional terhadap kewajiban merupakan rasio yang menunjukkan (sejauh mana atau berapa kali) kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh kewajiban.



Bagian B Berikut adalah laporan laba rugi dan neraca PT. Intan Mulia, Tbk untuk tahun 2014 dan 2013. berdasarkan data laporan keuangan dibawah ini : a) Hitunglah besarnya rasio utang terhadap aset, rasio utang terhadap modal, rasio utang jangka panjang terhadap modal, rasio kelipatan bunga yang dihasilkan, dan rasio laba operasional terhadap kewajiban! Lalu, jelaskan makna dari angka-angka hasil perhitunganrasio tersebut! 1. Rasio Utang terhadap Aset Rumus :



Rasio Utang Total Aset



Berikut perhitungan besarnya rasio utang PT. Intan Mulia :



2014 Rp. 19.200.000 Rp. 11.200.000



Total Aset Total Kewajiban



2013 Rp. 15.400.000 Rp. 6.100.000



Untuk tahun 2014 : Rp. 11.200.000 Rp. 19.200.000



Rasio Utang :



Aset Rp. 19.200.000 Rp. 19.200.000



= 0,58



Utang Rp. 11.200.000 Modal Rp. 8.000.000 Rp. 19.200.000



Aset Rp. 1 Rp. 1



Utang 0,58 Modal 0,42 Rp. 1



Artinya, 58% aset perushaan dibiayai oleh utang dan sisanya sebanyak 12% oleh modal, atau dengan kata lain bahwa setiap Rp. 1 aset, Rp. 0,58 nya dibiayai oleh utang dan Rp. 0,42 nya oleh modal. 2. Rasio Utang terhadap Modal (Debt to Equity Ratio) Rumus :



Total Utang Total Modal



Berikut perhitungan besarnya rasio utang terhadap modal PT. Intan :



Total Kewajiban Total Modal



2014 Rp. 11.200.000 Rp. 8.000.000



2013 Rp. 6.100.000 Rp. 9.300.000



Untuk tahun 2014 : Rasio Utang terhadap Modal :



Rp. 11.200.000 Rp. 8.0 00.000



= 1,4



Artinya, perusahaan memiliki utang sebanyak 1,4 kali dari total modal (1,4 : 1) atau dengan kata lain bahwa setiap Rp. 1 utang hanya dijamin oleh 0,72 modal.



Untuk tahun 2013 :



Rasio Utang terhadap Modal :



Rp. 6.1 00.000 Rp. 9.3 00.000



= 0,66



Artinya, perusahaan memiliki utang sebanyak 0,66 kali dari total modal (0,66 : 1) atau dengan kata lain bahwa setiap Rp. 1 utang hanya dijamin oleh 1,52 modal. 3. Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Modal Utang Jangka Panjang Total Modal



Rumus :



2014 Rp. 9.900.000 Rp. 8.000.000



Utang Jangka Panjang Total Modal



2013 Rp. 4.500.000 Rp. 9.300.000



Untuk tahun 2014 : Rp. 9.9 00.000 Rp. 8.0 00.000



Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Modal :



= 1,24



Artinya, perusahaan memiliki utang jangka panjang sebanyak 1,24 kali dari total modal (1,24 : 1) atau dengan kata lain bahwa setiap Rp. 1 utang jangka panjang hanya dijamin Rp. 0,81 modal. Untuk tahun 2013 : Rp. 4.5 00.000 Rp. 9.3 00.000



Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Modal :



= 0,48



Artinya, perusahaan memiliki utang jangka panjang sebanyak 0,48 kali dari total modal (0,48 : 1) atau dengan kata lain bahwa setiap Rp. 1 utang jangka panjang hanya dijamin Rp. 2,08 Modal. Untuk tahun 2013 : Rasio Utang :



Rp. 6.1 00.000 Rp. 15.4 00.000



Aset Rp. 15.400.000 Rp. 15.400.000 Aset Rp. 1



= 0,40



Utang Rp. 6.100.000 Modal Rp. 9.300.000 Rp. 15.400.000 Utang 0,40 Modal 0,60



Rp. 1



Rp. 1



Artinya, 40% aset perusahaan dibiayai oleh utang dan sisanya sebanyak 60% oleh modal, atau dengan kata lain bahwa setiap Rp. 1 aset, Rp. 0,40% dibiayai oleh utang dan Rp. 0,60 nya oleh modal. 4. Rasio Kelipatan Bunga yang dihasilkan Rumus :



Laba Sebelum Bunga dan Pajak Beban Bunga



Laba Sebelum Bunga dan Pajak Beban Bunga



2014 Rp. 625.000 Rp. 15.000



2013 Rp. 1.400.000 Rp. 22.600



Untuk tahun 2014 : Rp. 625 .000 Rp. 15 .000



Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan :



= 41,7



Artinya, beban bunga dapat ditutup 41,7 kali dari laba sebelum bunga dan pajak, atau dengan kata lain bahwa perusahaan memiliki kemampuan dari laba sebelum bunga dan pajak untuk membayar bebannya sebanyak 41,7 kali. Untuk tahun 2013 : Rp. 1.400 .000 Rp. 22.6 00



Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan :



= 61,2



Artinya, beban bunga dapat ditutup 61,2 kali dari laba sebelum bunga dan pajak atau dengan kata lain bahwa perusahaan memiliki kemampuan dari laba sebelum bunga dan pajak untuk membayar beban bunga sebanyak 61,2 kali. 5. Rasio Laba Operasional terhadap Kewajiban Rumus :



Laba Operasional Kewajiban



Laba Operasional Kewajiban 2014 Rp. 2.390.000 Rp. 11.200.000



2013 Rp. 2.130.000 Rp. 6.100.000



Untuk tahun 2014 : Rasio laba operasional terhadap kewajiban :



Rp. 2.390 .000 Rp. 11.200 .000



= 0,21



Artinya, setiap Rp. 1 kewajiban hanya mampu ditutup oleh Rp. 0,21 laba operasional, atau dengan kata lain bahwa besarnya laba operasional hanyalah 0,21 kali kewajiban. Untuk tahun 2013 : Rasio laba operasional terhadap kewajiban :



Rp. 2.13 0 .000 Rp. 6.1 00.000



= 0,35



Artinya, setiap Rp. 1 kewajiban hanya mampu ditutup oleh Rp. 0,35 laba operasional, atau dengan kata lain bahwa besarnya laba operasional 0,35 kali kewajiban. b) Berikanlah komentar anda mengenai hasil perhitungan angka-angka rasio tersebut, khususnya jika dibandingkan dari tahun ke tahun! Komentar kami mengenai hasil perhitungan angka-angka rasio, khususnya jika dibandingkan dari tahun ke tahun, yaitu : 1. Rasio Utang terhadap Aset Rasio utang tahun 2014 sebesar 0,58 lebih buruk jika dibandingkan dengan rasio tahun 2013 sebesar 0,40. Besaran rasio utang pada tahun 2014 menunjukkan bahwa lebih dari separuh aset perusahaan dibiayai oleh utang dibanding pada tahun 2013 bahwa perusahaan lebih besar dibiayai oleh aset perusahaan. 2. Rasio Utang terhadap Modal Rasio Utang terhadap Modal pada tahun 2014 sebesar 1,4 lebih buruk jika dibandingkan dengan rasio utang terhadap modal pada tahun 2013 sebesar 0,66. Karena jumlah modal di tahun 2014 lebih kecil dibandingkan dengan jumlah modal di tahun 2013 dapat disimpulkan bahwa pembiayaan perusahaan lebih banyak menggunakan pinjaman dibanding modal. 3. Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Modal Rasio Utang Jangka Panjang di tahun 2014 sebesar 1,24 lebih buruk dibandingkan pada tahun 2013 sebesar 0,48. Dapat disimpulkan bahwa pembiayaan perusahaan pada tahun 2014 lebih banyak menggunakan pinjaman dibandingkan pada tahun 2013 lebih banyak menggunakan modal. 4. Rasio Kelipatan Bunga yang dihasilkan Kemampuan laba sebelum bunga dan pajak dalam membayar bunga yang dihasilkan pada tahun 2014 sebesar 41,7 lebih buruk dibandingkan pada tahun 2013 sebesar 61,2. Kemampuan laba sebelumnya dan pajak untuk beban bunga pada tahun 2014 cenderung kurang baik karena besaran rasionya masih dibawah rata-rata industri dibanding pada tahun 2013 cenderung lebih baik karena besaran rasionya diatas rata-rata industri. 5. Rasio Laba Operasional terhadap Kewajiban



Kemampuan laba operasional untuk membayar kewajiban pada tahun 2014 lebih buruk dibandingkan pada tahun 2013. Jika rata-rata industri untuk rasio laba operasional terhadap kewajiban adalah 0,5 maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan laba operasional dalam membayar kewajiban dikedua tahun cenderung sangat kurang baik karena besaran rasionya masih berada dibawah ratarata. c) Berikan juga interpretasi anda terhadap hasil perhitungan angka-angka rasio tersebut jika seandainya diketahui bahwa besarnya standar rasio rata-rata industri untuk rasio utang terhadap aset adalah 0,5; rasio utang terhadap modal 0,8; rasio utang jangka panjang terhadap modal 0,6; rasio kelipatan bunga yang dihasilkan 50; dan rasio laba operasional terhadap kewajiban 0,35! Interpretasi kami terhadap hasil perhitungan angka-angka rasio jika seandainya, diketahui : 1. Standar rata-rata industri untuk rasio utang terhadap aset 0,5 interpretasinya : jika rata-rata industri perusahaan untuk rasio utang terhadap aset 0,5 maka dapat disimpulkan bahwa utang masih berada dibawah rata-rata industri sehingga hal ini masih akan cukup menyulitkan perusahaan untuk memperoleh pinjaman. Jika perusahaan ingin menambah jumlah utangnya agar tetap memenuhi batas tingkat rasio utang tertentu maka perusahaan harus terlebih dahulu menambah modal atau asetnya dengan jumlah yang lebih besar. 2. Rasio utang terhadap modal 0,8 Interpretasinya : Rasio sebesar 0,8 menunjukkan bahwa modal sendiri sebesar 0,8 yang dimiliki perusahaan yang dapat dijadikan sebagai jaminan utang terhadap modal dan dapat disimpulkan bahwa struktur pembiayaan perusahaan lebih banyak menggunakan modal dibanding pinjaman. 3. Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Modal 0,6 Interpretasinya : Rasio utang jangka panjang terhadap modal sebesar 0,6 yang dimiliki perusahaan dapat dijadikan sebagai jaminan utang jangka panjang. Berdasarkan rasio tersebut dapat disimpulkan bahwa struktur pembiayaan perusahaan lebih banyak menggunakan modal dibandingkan pinjaman. 4. Rasio Kelipatan Bunga yang dihasilkan So Interpretasinya : Jika rata-rata industri untuk rasio kelipatan bunga yang dihasilkan adalah 50 kali maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan laba sebelum bunga dan pajak dalam membayar beban bunga cenderung baik karena besaran rasionya berada diatas rata-rata. Hal ini tentu saja mempermudah perusahaan mendapatkan tambahan pinjaman yang baru dari kreditor. 5. Rasio Laba Operasional terhadap Kewajiban 0,35 Interpretasinya ; jika rata-rata industri untuk rasio laba operasional terhadap kewajiban adalah 0,35 maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan laba operasional dalam membayar kewajiban cenderung kurang baik karena besarab rasionya masih berada cukup jauh dibawah rata-rata industri. PT. Intan Mulia, Tbk Laporan Laba Rugi Komparatif untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013



(dalam ribuan rupiah) Nama Perkiraan Tahun 2014 Tahun 2013 Pendapatan Penjualan 18.000.000 17.000.000 Harga Pokok Penjualan (14.700.000) (12.500.000) Laba Kotor 3.300.000 4.500.000 Beban Operasional (2.390.000) (2.130.000) Laba Operasional 910.000 2.370.000 Pendapatan dan Keuntungan Lain-Lain 250.000 330.000 Beban dan Kerugian Lain-Lain* (535.000) (1.300.000) Laba Sebelum Pajak Penghasilan 625.000 1.400.000 Pajak Penghasilan (125.000) (280.000) Laba Bersih 500.000 1.120.000 *) termasuk beban bunga Rp. 15.000 untuk tahun 2014 dan Rp. 22.600 untuk tahun 2013 PT. Intan Mulia, Tbk Neraca Komparatif 31 Desember 2014 dan 2013 (dalam ribuan rupiah) Nama Perkiraan ASET Aset Lancar Kas Piutang Usaha Persediaan Barang Dagang Perlengkapan Sewa Dibayar Dimuka Total Aset Lancar



Tahun 2014



Tahun 2013 1.400.000 500.000 1.775.000 7.500 17.000 3.700.000



1.000.000 700.000 1.475.000 10.000 15.000 3.200.000



Aset Tetap Tanah Bangunan Akumulasi Penyusutan Bangunan Kendaraan Akumulasi Penyusutan-Kendaraan Total Aset Tetap



8.700.000 6.600.000 (1.000.000) 1.300.000 (100.000) 15.500.000



6.660.000 5.000.000 (700.000) 1.440.000 (200.000) 12.200.000



TOTAL ASET



19.200.000



15.400.000



500.000 600.000 200.000 1.300.000



600.000 900.000 100.000 1.600.000



KEWAJIBAN Utang Lancar Utang Usaha Utang Bank Utang Wesel Total Utang Lancar



Utang Tidak Lancar Utang Obligasi Utang Hipotik Total Utang Tidak Lancar



4.900.000 5.000.000 9.900.000



3.600.000 900.000 4.500.000



TOTAL KEWAJIBAN



11.200.000



6.100.000



2.500.000 5.500.000 8.000.000



4.300.000 5.000.000 9.300.000



19.200.000



15.400.000



EKUITAS Modal Disetor Laba Ditahan TOTAL EKUITAS TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS