Soal Kasus Pengetahuan Agama Islam Part  [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



1. KASUS



Seorang gadis yang bernama Aminah, besok akan menikah. Dia sangat mengharapkan hujan mereda. Karena jika tidak hujan akan menggenangi rumahnya. Orang tua Aminah dan keluarga besarnya juga menginginkan hal yang sama. Aminah kemudian juga berinisiatif melakukan shalat hajat, agar Allah mengabulkan doanya. Sedangkan orang tua dan keluarga besarnya menyuruh Aminah melempar “CD” bekas pakai ke atas atap, tujuannya agar hujan berhenti. Tapi Aminah tidak mau, karena menurut Aminah itu syirik. Tetapi mereka memaksa. Tanpa persetujuan Aminah mereka pun melakukan hajat mereka. Begitu mereka melakukannya, hujan langsung berhenti. Lalu setelah itu orang-orang mengucapkan Alhamdulillah. Dan sang nenek mengatakan “Memang dasar, anak-anak jaman sekarang pada bandel-bandel.”



2. TERJEMAHAN KASUS



Dari uraian cerita di atas kita dapat menjelaskan bahwa apa yang sebenarnya dilakukan Aminah adalah suatu yang benar, karena ketika dia ditimpa suatu kesusahan dia lebih memilih untuk kembali kepada Allah dari pada kepada hal lain. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Fushshilat ayat 37:



“Dan sebahagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan jangan pula kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang Menciptakan-nya, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.” (QS. Al-Fushshilat : 37)



Dari ayat tersebut jelaslah bahwa apa sebenarnya yang dilakukan Aminah itu adalah sangat sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT. Akan tetapi apa



2



yang dilakukan oleh keluarga besar Aminah adalah merupakan salah satu sifat tercela yang sangat berbahaya dan tidak boleh ada pada umat Islam yaitu Syirik. Apa sebenarnya syirik itu ? Berikut kami sampaikan uraian mengenai apa sebenarnya syirik itu dan bagaimana kategori-kategori pembagian syirik menurut Islam.



a. Makna Syirik



Syirik artinya menyekutukan Allah SWT dalam beribadah dengan salah satu diantara makhluk-Nya. Pengertian syirik sebenarnya sangat luas, dimana syirik tersebut juga mencakup hal-hal seperti meminta atau mengharap kepada selain Allah SWT, mengagungkan zat lain selain Allah SWT, sampai dengan menunjuknunjukkan amal baik yang dilakukan kepada orang lain (Riya atau Sum’ah) juga termasuk syirik walaupun dalam kadar yang kecil.



b. Sebab-sebab Syirik  Pengagungan, pemuliaan dan penghormatan yang berlebihan. Pengagungan dalam syari’at Islam ada 2 macam: 



Pengagungan yang sampai batas-batas tertentu dibolehkan bahkan diwajibkan (thobi’i), seperti anak kepada ayahnya dan terhadap Nabi dan Rasul.







Pengagungan



yang



berlebihan



dan



sampai



pada



tingkat



taqdis



(pengkultusan) kepada siapapun adalah terlarang, walaupun terhadap Nabi AS, Malaikat, ulama dan orang shalih, serta benda-benda langit. Firman Allah SWT : “Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat hamba-hamba AllahYang Maha Pengasih itu sebagai jenis perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaikat itu ? Kelak akan dituliskan kesaksian mereka dan akan dimintakan pertanggung jawaban.” (QS. Az-Zukhruf : 19)



3



 Bersandar kepada sesuatu yang dapat diketahui oleh panca indera saja dan meremehkan yang diluar panca indera. Sebagaimana sesuai dengan firman Allah yang telah disampaikan sebelumnya yaitu surat Al-Fushshilat ayat 37 di atas.’  Mengutamakan hawa nafsu.  Bersikap sombong.  Ridha pada para pimpinan yang menindas manusia dan tidak berhukum kepada hukum Allah SWT dan Rasul-Nya.



c. Bentuk-bentuk Syirik Syirik dalam al-Qur’an dan As-Sunnah bukan hanya sujud kepada berhala saja, sujud kepada berhala merupakan salah satu dari bentuk-bentuk syirik yang sangat banyak bentuknya, diantaranya :  Meyakini bahwa ada yang memiliki kekuatan atau dapat memberi manfaat dan madharat selain Allah SWT. Sesuai dengan firman Allah surat Al-Baqarah ayah 102, yang artinya : “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir, tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia…” (QS. Al-Baqarah : 2)  Mendekatkan diri dengan memuja kepada sesuatu dengan keyakinan bahwa dengan sesuatu itulah ia dapat mendekatkan dirinya kepada Allah SWT. Firman Allah : “Ingatlah! Hanya milik Allah agama yang murni (dari syirik). Dan orangorang yang mengambil perlindungan selain Dia berkata, “Kami tidak menyembah mereka melainkan berharap agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya…” (QS. Az Zumar : 3)



4



 Memohon pertolongan kepada orang mati, ruh, atau jin untuk memudahkan urusannya. (Surat Yunus ayat 18)  Cinta (mahabbah) dan loyalitas (wala’) yang salah. Cinta dan loyalitas hanya boleh diarahkan kepada Allah SWT, Rasul SAW dan orang-orang yang beriman dan bertakwa dan tidak boleh diarahkan kepada: Orang-orang yang menentang agama Allah SWT dan orang-orang yang mengejek hukum-hukum Allah SWT. Jika ia mencintai sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT atau karena lebih mencintai sesuatu sehingga ia berani melanggar hukum Allah maka ia telah syirik. Hal tersebut sesuai dengan bunyi ayat yang terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 165.  Beranggapan bahwa aturan/hukum buatan manusia lebih baik dari hukum Allah SWT atau menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal. (Surat At-Taubah ayat 31)  Sihir, hal ini sesuai dengan kejadian yang terjadi pada masa khalifah : “Dari Bujalah bin ‘Abdah berkata bahwa Umar ra telah mengirim surat kepada para gubernurnya untuk menghukum mati para tukang sihir.”  Perdukunan, hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW, yaitu : “Barangsiapa yang mendatangi dukun dan membenarkan apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.” (HR Abu Daud)  Bersumpah dengan selain Allah, hal ini sesuai dengan hadits, yaitu : “Barangsiapa bersumpah dengan selain Allah, maka ia telah syirik.” (HR Tirmidzi)  Menggantungkan jimat yang isinya selain ayat al-Qur’an. “Barangsiapa menggantungkan jimat (tamimah) maka ia telah syirik.” (HR Ahmad)



5



Jika berupa ayat al-Qur’an, maka ada yang membolehkan dan ada yang melarang.  Mantera dan jampi-jampi, sesuai dengan hadits : “Sesungguhnya bermantera (Ar-Ruqa’), dan jimat (Tama’im) dan pekasih/pelet (At-Tiwalah) adalah syirik.”(HR Ibnu Majah)  Menyembelih untuk selain Allah, sesuai dengan sabda Nabi SAW : “Bersabda nabi SAW: Ada seorang yang masuk naar karena lalat dan seorang lainnya yang masuk jannah karena lalat. Maka para sahabat ra bertanya: Bagaimana bisa begitu wahai Rasulullah? Maka jawab nabi SAW: Dua orang lelaki lewat pada suatu kaum yang memiliki berhala yang tidak boleh dilewati tanpa berkorban sesuatu. Maka kaum itu berkata kepada lelaki yang pertama: Sembelihlah kurban! Jawab lelaki tersebut: Aku tidak punya sesuatu untuk dikorbankan. Maka kata kaum tersebut: Berkurbanlah walau hanya dengan seekor lalat! Maka lelaki itu melakukannya dan ia bisa lewat dengan selamat, tetapi ia masuk naar. Maka hal yang sama terjadi pada lelaki yang kedua, saat diminta berkurban ia menjawab: Aku tidak akan berkurban kepada sesuatu pun selain Allah ‘Azza wa Jalla, maka lelaki yang kedua ini dipenggal kepalanya oleh mereka dan ia masuk jannah.” (HR Ahmad)  Merasa sial karena sesuatu apapun : “Sabda nabi SAW: Barangsiapa yang tidak jadi melakukan sesuatu karena merasa sial, maka ia telah syirik. Maka para sahabat ra bertanya: Lalu bagaimana kafarat dari hal tersebut wahai Rasulullah? Maka jawab Nabi SAW: Katakanlah : Allahumma la khaira illa khairaka wala thiyara illa thiyaraka wala ilaha ghairaka.” (HR Ahmad)  Syirik kecil yaitu Riya: Merasa senang saat orang lain melihat perbuatan baiknya dan menambahinya, dan merasa malas saat tak ada yang melihatnya dan menguranginya. Serta Sum’ah yaitu memperdengarkan tentang perbuatan baik yang telah dilakukan. “Sabda nabi SAW: Yang paling aku takutkan terjadi atas kalian



6



adalah syirik kecil, maka kata para sahabat ra: Apakah itu syirik kecil wahai Rasulullah? Jawab nabi SAW: Riya’.” (HR Ahmad dan Abu Daud)



d. Macam-macam Syirik



Pembagian syirik ada berbagai macam tergantung dikelompokkan pada kelompok yang mana.  Syirik yang Terkait dengan Kekhususan Allah Ta’ala 



Syirik di dalam Rububiyyah Yaitu meyakini bahwa selain Allah mampu menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan atau mematikan dan lainnya dari sifat-sifat rububiyyah







Syirik di dalam Uluhiyyah Yaitu meyakini bahwa selain Allah bisa memberikan manfaat, memberikan syafaat tanpa izin Allah, dan lainnya yang termasuk sifat-sifat uluhiyyah.







Syirik di dalam Asma’ Wa Sifat Yaitu seorang meyakini bahwa sebagian makhluk Allah memiliki sifatsifat khusus yang Allah Ta’alla miliki, seperti mengetahui perkara gaib, dan sifat-sifat lainnya yang merupakan kekhususan Rabb kita yang Maha Suci.



 Syirik Menurut Kadarnya 



Syirik Akbar (Besar) Yaitu syirik dalam keyakinan, dan hal ini mengeluarkan pelakunya dari agama Islam. 



Syirik Dalam Berdoa Adalah merendahkan diri kepada selain Allah dengan tujuan untuk istighatsah dan isti’anah kepada selain-Nya.







Syirik Dalam Niat, Kehendak Dan Maksud Adalah manakala melakukan ibadah tersebut semata-mata ingin dilihat orang atau untuk kepentingan dunia semata.



7







Syirik Dalam Keta’atan Yaitu menjadikan sesuatu sebagai pembuat syariat selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala atau menjadikan sesuatu sebagai sekutu bagi Allah dalam menjalankan syariat dan ridho atas hukum tersebut.







Syirik Dalam Kecintaan Adalah mengambil makhluk sebagai tandingan bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Menyetarakan kecintaan makhluk dengan Allah.







Syirik Ashghar (Kecil) Yaitu Riya, hal ini tidak mengeluarkan pelakunya dari agama islam, akan tetapi pelakunya wajib untuk bertaubat. Akan tetapi bukan hanya Riya saja yang termasuk Syirik Ashgar. Riya termasuk Syirik Ashghar namun tidak semua Syirik Ashghar hanya berupa Riya.







Syirik Khafi (Tersembunyi) Yaitu seorang beramal dikarenakan keberadaan orang lain, hal ini pun termasuk Riya, dan hal ini tidak mengeluarkan pelakunya dari agama islam sebagaimana anda ketahui, namun pelakunya wajib bertaubat.



 Syirik Menurut Letak Terjadinya 



Syirik I’tiqadi Syirik yang berupa keyakinan, misalnya meyakini bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah menciptakan kita dan memberi rizki pada kita namun di sisi lain juga percaya bahwa dukun bisa mengubah takdir yang digariskan kepada kita. Hal ini termasuk Syirik Akbar yang mengeluarkan pelakunya dari agama Islam, kita berlindung kepada Allah dari hal ini.







Syirik ‘Amali Yaitu setiap amalan fisik yang dinilai oleh syari’at islam sebagai sebuah kesyirikan, seperti menyembelih untuk selain Allah, dan bernazar untuk selain Allah dan lainnya.







Syirik Lafzhi Yaitu setiap lafazh yang dihukumi oleh syari’at islam sebagai sebuah kesyirikan, seperti bersumpah dengan selain nama Allah, seperti perkataan sebagian orang, “Tidak ada bagiku kecuali Allah dan engkau”, dan “Aku



8



bertawakal kepadamu”, “Kalau bukan karena Allah dan si fulan maka akan begini dan begitu”, dan lafazh-lafazh lainnya yang mengandung unsur kesyirikan.



Dari penjelasan di atas, maka kita dapat mengatakan bahwa apa sebenarnya yang dilakukkan oleh Aminah adalah merupakan hal yang benar. Karena ketika dia berada dalam kesusahan dia lebih memilih untuk kembali kepada Allah dengan melakukan Shalat Hajat. Namun kesalahan kecilnya terletak ketika ia diminta oleh keluarganya untuk melemparkan “CD” bekas pakai ke atap, Aminah memang menolak, akan tetapi kemudian dia tidak dapat melawan perintah keluarga besarnya dalam hal ini orang tua dan kakek serta neneknya. Sebenarnya hal tersebut kurang baik. Karena sesuai firman Allah :



“Dan jika keduanya (orang tuamu) memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah mereka di dunia dengan baik…” (QS. Luqman :15)



Sehingga dari ayat tersebut jelaslah bahwa



Aminah seharusnya lebih keras



(menolak) dalam bertindak jikalau ia sudah tau sebelumnya bahwa itu sebenarnya adalah syirik. Karena berdasarkan pembahasan tersebut syirik tersebut dapat berupa Keyakinan bahwa ada yang memiliki kekuatan atau dapat memberi manfaat selain Allah SWT (Bentuk-bentuk Syirik), dan kategori syirik yang dilakukan oleh keluarga besarnya dapat digolongkan ke dalam Syirik I’tiqadi, Syirik ‘Amali serta Syirik Dalam Ketaatan (Macam-macam Syirik). Sehingga apa yang dilakukan keluarganya sangatlah salah dan merupakan dosa. Dan lebih sangat disesalkan bahwa ketika



mereka



telah



melakukan



kesyirikan



tersebut,



mereka



mengucapkan



Alhamdulillah. Hal ini merupakan kesalahan karena secara analogi jika kita melakukan sesuatu karena B kemudian kita berterima kasih kepada A dimana hal tersebut dapat



9



terjadi karena adanya A, maka itu merupakan penghinaan secara tak langsung. Untuk lebih jelasnya, berikut kami sampaikan firman Allah mengenai hal tersebut :



“Dan di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman.” “Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari” (QS. Al-Baqarah : 8-9)



Ketika timbul pertanyaan, lantas ketika mereka melakukan hal tersebut hujan berhenti. Hal ini merupakan suatu kebetulan belaka. Karena Allah melakukan sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya. Sebenarnya Allah telah menetapkan bahwa sebenarnya hujan akan tetap reda meskipun mereka tidak melakukan hal tersebut. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah :



“Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia Menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.” (QS. Ya Sin : 82)



3. KESIMPULAN



Berdasarkan uraian pembahasan yang disampaikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan :  Syirik adalah menyekutukan Allah SWT dalam beribadah dengan salah satu diantara makhluk-Nya, meminta atau mengharap kepada selain Allah SWT,



10



mengagungkan zat lain selain Allah SWT sampai dengan menunjuk-nunjukkan amal baik yang dilakukan kepada orang lain.  Bentuk Syirik yang sesuai dengan kasus ini adalah Meyakini bahwa ada yang memiliki kekuatan atau dapat memberi manfaat selain Allah SWT.  Golongan Syirik yang sesuai dengan kasus ini adalah termasuk ke dalam Syirik I’tiqadi, Syirik ‘Amali serta Syirik Dalam Ketaatan.  Apa yang dilakukan Aminah adalah hal yang benar meskipun pada akhirnya dia seharusnya bertindak lebih keras karena dia sudah bahwa itu adalah syirik.  Apa yang dilakukan keluarga besarnya adalah hal yang sangat salah dan dapat digolongkan ke dalam syirik dan penghinaan terhadap Allah SWT.



4. REFERENSI  Al-Qur’an dan Hadits  www.al-ikhwan.net  www.muslimah.or.id