SOAL UJI KOMPREHENSIF Alternatif [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOAL UJI KOMPREHENSIF CP 1 1. Bagaimana kabar saudara? Apakah hari ini saudara siap untuk mengikuti uji komprehensif? Alhamdulillah baik, insyaAllah siap bu. 2. Persiapan apa saja yang sudah saudara lakukan untuk menhgadapi ujji komprehensif? Menyiapkan mental, berdoa, mempelajari RPP serta isinya dalam pembelajaran CP 2 1. Jelaskan klasifikasi kognitif menurut Bloom dan Anderson, terkait dengan representasi kemampuan berpikir HOTS? C4 Analisis, C5evaluasi dan C6 mencipta/mengkreasi 2. Kata kerja operasional apakah yang biasa digunakan untuk memppresentasikan kemampuan berpikir HOTs? (C4 analisis) menuntut kemampuan peserta didik untuk menspesifikasi aspek-aspek/elemen, menguraikan, mengorganisir, membandingkan, dan menemukan makna tersirat. Pada dimensi proses berpikir mengevaluasi (C5 evaluasi) menuntut kemampuan peserta didik untuk menyusun hipotesis, mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, membandingkan, mengukur, merangkum, membenarkan atau menyalahkan. (C6 mengreasi/mencipta) menuntut kemampuan peserta didik untuk merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, membuat, menampilkan,menemukan, memperbaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, menggubah. 3. Bagaimana cara mengembangkan RPP yang berorientasi pada HOTS, dari aspek penyusunan indikator? RPP yang HOTS (Higher Order Thinking Skill) adalah RPP dimana rancangan pembelajaran yang akan disajikan diharapkan dapat memotivasi peserta didik untuk berfikir kritis, logis, dan sistematis sesuai dengan karakteristik tiap mata pelajaran, serta memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi pada level C4, C5 dan C6 pada indikatornya, dari indikator dikembangkan ke tujuan pembelalajara selanjutnya dimplementasikan pada kegiatan pemebalajaran yang hots juga. 4. Apakah pemberdayaan kemampuan berpikir HOTS hanya terjadi pada bagian evaluasi saja? Tidak hanya pada eavluasi, tetapi bisa dalam proses pembelajaran misalnya peserta didik menganalis, berfikir kretaif dalam menyelesaikan maslah dalam kerja kelompok dll 5. Bagaimana cara mengembangkan RPP yang berorientasi pada HOTs, dari aspek penyusnan proses (langkah)? 1) Mencantumkan dan menganalisis kompetensi dasar yang sesuai dengan Permendikbud Nomor 37 Tahun 2020 tentang Kompetensi Dasar yang menjadi sasaran minimal yang akan dicapai sesuai Kompetensi Dasar.



2) Proyeksikan dalam sumbu simetri seperti pada tabel kombinasikan dengan pengetahuan dengan proses berpikir. 3) Merumuskan indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) yang dilakukan dengan memperhatikan dimensi proses kognitif dan kata kerja operasional C4, C5 dan C6 4) Merumuskan tujuan pembelajaran standar ABCD, apakah peningkatan kognitif, psikomotorik, atau afektif. Perumusan tujuan pembelajaran harus jelas menunjukkan kecakapan yang harus dimiliki peserta didik terutama kecakapan yang sesuai dengan pembelajaran abad 21. 5) Merumuskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran berdasarkan model pembelajaran (PBL/PJBL). 6) Merumuskan penilaian HOTS yang sesuai untuk mengukur kemampuan tingkat tinggi siswa



6. Apakah RPP saudara sudah berorientasi untuk memberdayakan kemampuan berpikir HOTS? Harap ditunjukkan. Sudah, adanya masalah, proses berfikir tingkat tingi dalm penyelesain masalah, kretif dalam wawancara dll CP 3 1. Bagaimana cara mengembangkan materi ajar dari dokumen kurikulum? 1. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam KI-KD yang menjadi acuan atau rujukan pengembangan materi pembelajaran; Identifikasi dilakukan berkaitan dengan kesesuaian materi pembelajaran dengan tingkatan aktivitas/ranah pembelajaran. Materi yang sesuai untuk ranah kognitif ditentukan berdasarkan perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berfikir. Dengan demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah kognitif adalah fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. 2. Mengidentifikasi jenis-jenis materi pembelajaran; Materi yang akan dibelajarkan perlu diidentifikasi secara tepat agar pencapaian kompetensi dapat diukur. Disamping itu dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan dibelajarkan, maka guru akan mendapatkan ketepatan dalam metode pembelajarannya. Sebab, setiap jenis materi pembelajaran memerlukan strategi, metode, media, dan sistem evaluasi yang berbeda-beda. 3. Memilih materi pembelajaran yang sesuai atau relevan dengan KI-KD yang telah teridentifikasi tadi; Materi 19 pembelajaran yang sesuai untuk ranah afektif ditentukan berdasarkan perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Dengan demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah afektif meliputi rasa dan penghayatan, seperti pemberian respon, penerimaan, internalisasi, dan penilaian. Materi pembelajaran yang sesuai untuk ranah psikomotor ditentukan berdasarkan perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik. Dengan demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah psikomotor tediri dari gerakan awal, semirutin, dan rutin. 4. Memilih sumber materi pembelajaran dan selanjutnya cara mengemas materi pembelajaran tersebut.29 Materi pembelajaran atau bahan ajar dapat kita temukan dari berbagai sumber, seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet, media audiovisual, dan sebagainya.. 2. Bagaimana cara mengajarkan materi yang berkategori sebagai : a. Fakta b. Konsep c. Prosedur



Petunjuk untuk Mengajarkan Fakta Fakta adalah asosiasi pernyataan hubungan antara dua hal tertentu. Untuk fakta yang nyata, di awal pembelajaran sebaiknya siswa dihadapkan pada pengalaman langsung dengan objek pembelajaran. Misalnya untuk menyampaikan bahwa saus tomat itu berwarna merah, maka kita harus membuka sebungkus saus tomat dan membiarkan siswa mengetahui warna saus tomat tersebut. Ketika kita mengajarkan fakta yang abstrak, maka pertama-tama guru mencari representasi yang mewakili fakta, misalnya dengan menampilkan gambar atau video asli. Contohnya saat membelajarkan bahwa lambang unsur emas itu adalah AU, maka siswa diberikan kesempatan untuk mencari pada daftar nama unsur.  Petunjuk untuk Mengajarkan Konsep Konsep adalah kategori yang digunakan untuk gagasan atau sesuatu yang serupa untuk mengorganisir pengetahuan. Untuk membelajarkan konsep kepada siswa dapat menggunakan pengulangan dan aplikasi. Pengulangan dapat berupa latihan, peninjauan dan membantu mengingat kembali. Sedangkan untuk aplikasi, bisa dengan cara mengidentifikasi contoh-contoh dari konsep yang disajikan. Misal, konsepnya makhluk hidup, contohnya hewan, tumbuhan, manusia. Cara seperti ini disebut dengan integrasi. Sedangkan untuk organisasi dapat melalui karakteristik atau ciri-cirinya antara lain, bernapas, mengalami pertumbuhan, butuh makan, berkembangbiak, bergerak. Petunjuk untuk mengajarkan prosedur   Prosedur adalah tahapan yang berurutan dari kegiatan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan,  seperti menyelesaikan tugas kalkulus. Seperti prinsip dan konsep, prosedur  juga dapat berbentuk kegiatan pengulangan ataupun aplikasi  Pengulangan mengharuskan siswa untuk mendata atau mendeskripsikan langkah-langkah dari suatu prosedur. Sedangkan aplikasi menharuskan siswa untuk mendemonstrasikan prosedur. Kegiatan pembelajaran di awali dengan demonstrasi atau mencontohkan prosedur. untuk tugas yang berhubungan dengan kemampuan psikomotor, demonstrasi membutuhkan sesuatu yang dapat bergerak, seperti  demonstrasi langsung atau videotip. Gerakan diperlukan juga sering dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas yang berhubungan dengan kemampuan psikomotor yang komplek, atau ketika mengajarkan siswa pada kelas awal. jika tujuan dari pelajaran  untuk mengulang prosedur secara sederhana,maka stategi yang digunakan adalah dengan pemberian contoh.Sweller dan Cooper ( 1985) merekomendasikan penggunaan contoh untuk mengajar prosedur kognitif seperti mengerjakan soal matematika, contoh akan dapat menunjukkan setiap langkah dari proses pengerjaan soal. Siswa dapat ,mempelajari soal dengan memperhatikan setiap langkah yang di contohkan.kwmudian mengerjakan sesuai contoh yang telah diberikan.



3. Materi ajar memiliki dua katagori yaitu normal (umum) dan advance. Untuk siapa materi advance itu disusun? Mengapa demikian? Materi advence untuk guru dan siswa 1 Manfaat Bagi guru -



Diperoleh bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik



· Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk dipeoleh. · Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi.



· Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar. · Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dan peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya. · Menambah angka kredit jika dikumpulkan dan diterbitkan.



b) Manfaat bagi peserta didik. 1. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik 2. Kesempatan untuk belajar secara lebih mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru. 3. Menadapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya. 4. Bagaimanakah saudara menguraikan materi advance material pada RPP yang saudara kembangkan? Materi esensial materi yang wajib disampaiakan secara umum contohnya materi bangun datar, Materi advance berfungsi mengembangan materi yang sudah dipelajari menuju materi pengembangannya (materi yang lebih luas) untuk memfasilitasi peserta didik diatas rata rata sebagai pengayaan. Contohnya bangun datar 5. Dari 4 unsur keterampilan abad 21 (Comunications,critical, Creative, Colaboratif) unsur manakah yang menunjang untuk diterapkan dalam pembelajaran? Apakah alasannya? Bagaimanakah langkah – langkah pembelajarannya? Kreatif pembelajaran kreatif diharapkan dapat dibentuk kemampuan berfikir kritis dan kreatif mengembagkan potensi dirinya,penemuan hal baru , bertanggung jawab, serta bekerja sama. 4 langkah yaitu: langkah orientasi, eksplorasi, interpretasi dan re-kreasi. Pertama;Langkah Orientasi, pada tahap ini kegiatan pembelajaran diawali dengan orientasi, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengkomunikasikan dan menyepakati tugas dan langkah pembelajaran. Kedua; Langkah Eksplorasi, pada tahap ini siswa melakukan eksplorasi terhadap konsep atau masalah yang sedang dipelajari. Eksplorasi untuk materi dapat dilakukan dengan cara membaca, mengamati atau mengobservasi, wawancara atau melakukan percobaan, browsing lewat internet. Kegiatan eksplorasi dapat dilakukan secara individual atau kelompok sesuai kesepakatan pada waktu orientasi. Waktu untuk eksplorasi disesuaikan dengan luas bidang yang akan dieksplorasi, eksplorasi yang membutuhkan waktu lama dilakukan



di luar jam pelajaran dan eksplorasi yang singkat dapat dilakukan dalam kelas. Ketiga; Langkah Interpretasi, setelah melakukan kegiatan eksplorasi siswa ditugaskan untuk menginterpretasikan melalui kegiatan analisis, diskusi, tanya jawab, atau berupa percobaan kembali jika dianggap perlu .interpretasi diharapkan semua siswa sudah memahami konsep atau topik masalah yang sedang dikaji. Keempat; Tahap Re-kreasi, pada tahap ini siswa diberi tugas untuk menghasilakn sesuatu yang mencerminkan pemahaman dan kepeduliannya terhadap konsep atau topik yang sedang dikajinya menurut kreasinya masing-masing. Re-kreasi dapat dilakukan secara individu atau kelompok sesuai dengan pilihan masing-masing siswa. Hasil re-kreasi merupakan produk kreatif dapat dipresentasikan. Sementara untuk tahap evaluasi, evaluasi belajar dilakukan selama proses pembelajaran dan pada akhir pembelajaran. 6. Berikan contoh bahwa suatu pembelajaran telah memberdayakan kemampuan berpikir kreatif Misalnya pada materi menggambar komik disitu siswa mampu menghaslkan karya dengan caranya sendiri, serta menemukan hal baru 7. Berikan contoh bahwa suatu pembelajaran telah memberdayakan kemampuan kolaboratif. Misalnya siswa melakukan kerja kelompok dalam membuat tugas kliping.



CP 4 1.



Salah satu teori belajar adalah kontruktivisme, bagaimana teori ini diterapkan dalam proses pembelajaran? Model pembelajaran mana yang cocok dengan teori kontruktivisme ini? Langkah – langkah dari model tersebut seperti apa? Model pembelajaran PBL dan PJBL 2. Problem Based Learning (PBL) a. Mengorientasikan Siswa pada Masalah



tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan rinci apa yang harus dilakukan oleh siswa. serta dijelaskan bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. Ada empat hal yang perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu sebagai berikut. 1) Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru, tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan bagaimana menjadi siswa yang mandiri. 2) Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak “benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian dan seringkali bertentangan. 3) Selama tahap penyelidikan, siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi. 4) Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa akan didorong untuk menyatakan ide-idenya secara terbuka dan penuh kebebasan. b. Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar Disamping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga mendorong siswa belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu, guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompokkelompok siswa dimana masing-masing kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. c. Membantu Penyelidikan Mandiri dan Kelompok Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya tentu melibatkan karakter yang identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul memahami dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar peserta didikmengumpulkan cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri. d. Mengembangkan dan Menyajikan Artefak (Hasil Karya) dan Mempamerkannya Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran. Artefak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam pemeran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua, dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik. e. Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah



Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya.



3.



Pembelajaran berbasis Proyek (PjBL) Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut. a. Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question) Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapatmemberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigas mendalamdan topik yang diangkat relevan untuk para peserta didik. b. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project) Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek. c. Menyusun Jadwal (Create a Schedule) Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline penyelesaian proyek, (3)membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek,dan (5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara. d. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project) Pengajar bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting. e. Menguji Hasil (Assess the Outcome) Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik,memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya. f.  Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience) Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnyy ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran



2.



Jelaskan apa yang dimaksud dengan TPACK dan bagaimana implementasinya dalam penyusunan RPP? TPACK merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang memadukan aspek pengetahuan (Knowledge/K), cara membelajarkan (Pedagogy/P), penguasaan materi pembelajaran sesuai bidang (Content/C) dengan TIK (Technology/T). Pertama, domain pengetahuan materi (content knowledge/CK). Domain ini merupakan



penguasaan yang harus dimiliki guru terkait bidang studi atau materi pembelajaran yang diampu. Misalnya Seorang guru SDa harus memahami dengan baik materi-materi pembelajaran yang ada di RPP yanng akan diajarkan Kedua, domain pengetahuan pedagogis (pedagogical knowledge/PK). merupakan pengetahuan dasar guru terkait proses dan strategi pembelajaran. Secara sederhana, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai usaha guru untuk menerapkan dan mengelola berbagai metode pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Misalnya pada penerapan metode PBL dan Pjbl Ketiga, domain pengetahuan teknologi (technological knowledge/TK). Domain ini terkait pengetahuan guru dalam menggunakan teknologi digital baik hardware maupun software.misalnya penggunakan teknologi internet dan komputer dalam pembelajarn dalam RPP 3.



Apakah penerapan TPACK hanya pada penggunaan internet dalam pembelajaran saja? Tidak, tetapi bisa menggunakan benda kongret ataupun benda dilingkungan sekitar



4.



Bagaimana cara mengembangkan RPP yang menerapkan TPACK, dari aspek penyusunan materi dan langkah pembelajaran? Perangkat pembelajaran berbasis TPACK yang dikembangkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dalam bentuk flig page ebook telah mengoptimalkan aktivitas pembelajaran siswa pada materi sifat koligatif larutan dan mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Semua komponen TPACK mempunyai keterkaitan antara satu sama lain dan memiliki dampak yang besar dalam pembelajara



CP 5 1.



Harap disipakan dan ditayangkan video pembelajaran saudara (produk dari peerteaching) berdurasi 6 -10 menit menunjukan praktek pembelajaran inovatif, kreatif dan siswa aktif! Inovatif yaitu penggunaan media pembelajaran power poin dan office 365, sehingga siswa lebih aktif dan menyenangkan di era pandemi. Kreatif yaitu anak anak membuat video wawancara dengan caranya sendiri dan pengeditan sendiri Aktif siswanya menjawab pertanyaan dari guru, mereson soal dan melaksakan tugas pembelajaran lainya



CP 6 1.



Bagaimana saudara merancang instrument dan menerapkan evaluasi autentik pada RPP dan pembelajaran? Langkah langkah penilaian otentik yaitu mengidentifikasi danmenentukan standar, memilih suatu tugas otentik, menentukan kreteria dan rubrik.



Adapun Karakteristik Authentic Assessment adalah: (a) Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung, bisa digunakan untuk formatif, (b) yang diukur keterampilan dan performansi, (c) bulkan mengingat fakta, (d) berkesinambungan, (e) terintegrasi, (f) dapat digunakan sebagai feedback. Penilaian otentik bertujuan untuk mengukur berbagai keterampilan dalam berbagai konteks yang mencerminkan situasi di dunia nyata di mana keterampilan-keterampilan tersebut digunakan. Misalnya, penugasan kepada peserta didik untuk menulis topik-topik tertentu sebagaimana halnya di kehidupan nyata, dan berpartisipasi konkret dalam diskusi atau bedah buku, menulis untuk jurnal, surat, atau mengedit tulisan sampai siap cetak. Jadi, penilaian model ini menekankan pada pengukuran kinerja, doing something, melakukan sesuatu yang merupakan penerapan dari ilmu pengetahuan yang telah dikuasai secara teoretis. Jadi penilaian otentik adalah menilai kemampuan peseta didik apa adanya sesuai dengan apa yang dilakukan, sehingga proses pembelajaran yang dilaksanakan adalah pembelajaran aktif dan inovatif serta berpusat pada peseta didik (student center). Penilaian otentik lebih menuntut pembelajar mendemonstrasikan pengetahuan, keterampilan, dan strategi dengan mengkreasikan jawaban atau produk. Peserta didik tidak sekedar diminta merespon jawaban seperti dalam tes tradisional, melainkan dituntut untuk mampu mengkreasikan dan menghasilkan jawaban yang dilatarbelakangi oleh pengetahuan teoretis. 2.



Aspek Evaluasi apa saja yang akan saudara lakukan pada pembelajaran di RPP? SIKAP, PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN



3.



Bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan instrument pada aspek kemampuan berpikir



kritis siswa? Berpikir kritis merupakan kegiatan menganalisis ide atau gagasan ke arah yang lebih spesifik, membedakan secara tajam, memilih, mengidentifikasi, mengkaji dan mengembangkannya ke arah yang lebih sempurna.



Instrumen dibedakan menjadi dua, yaitu tes dan non tes. ada beberapa jenis instrumen atau alat yang cocok digunakan untuk meningkatkan berpikir kritis siswa salah satunya: a.         Tes Uraian (tes subjektif) b.



4.



Tes lisan



Bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan instrument pada aspek kemampuan berpikir kreatif siswa? proses kreatif hanya akan terjadi jika dibangkitkan melalui masalah yang memacu pada lima macam perilaku kreatif sebagai berikut: 1) Fluency (kelancaran), yaitu kemampuan mengemukakan ide-ide yang serupa untuk memecahkan suatu masalah. 2) Flexibility (keluwesan), yaitu kemampuan untuk menghasilkan berbagai macam ide guna memecahkan suatu masalah di luar kategori yang biasa. 3) Originality (keaslian), yaitu kemapuan memberikan respon yang unik atau luar biasa. 4) Elaboration (keterperincian), yaitu kemampuan menyatakan pengarahan ide secara terperinci untuk mewujudkan ide menjadi kenyataan. 5) Sensitivity (kepekaan), yaitu kepekaan menangkap dan menghasilkan masalah sebagai tanggapan terhadap suatu situasi Menurut Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati (2010: 30-31) kreativitas anak dapat berkembang dengan baik bila didukung oleh beberapa faktor seperti berikut: 1) Memberikan rangsangan mental yang baik Rangsangan diberikan pada aspek kognitif maupun kepribadiannya serta suasana psikologis anak 2) Menciptakan lingkungan kondusif Lingkungan kondusif perlu diciptakan agar memudahkan anak untuk mengakses apapun yang dilihatnya, dipegang, didengar, dan dimainkan untuk mengembangkan kreativitasnya. 3) Peran serta guru dalam mengembangkan kreativitas Guru yang kreatif akan memberikan stimulasi yang tepat pada anak agar anak didiknya menjadi kreatif. 4) Peran serta orangtua Orangtua yang dimaksud disini adalah orangtua yang memberikan kebebasan anak untuk melakukan aktivitas yang dapat mengembangkan kreativitas.



5.



Bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan instrument pada aspek kemampuan berpikir kolaboratif siswa? dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kolaboratif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu kelompok untuk membangun pengetahuan dan mencapai tujuan pembelajaran bersama melalui interaksi sosial di bawah bimbingan pendidik baik di dalam maupun di luar kelas, sehingga terjadi pembelajaran yang penuh makna dan siswa akan saling menghargai



kontribusi semua anggota kelompok. Siswa harus dibelajarkan untuk bisa berkolaborasi dengan orang lain. Berkolaborasi dengan orang-orang yang berbeda dalam latar budaya dan nilai-nilai yang dianutnya. Dalam menggali informasi dan membangun makna, siswa perlu didorong untuk bisa berkolaborasi dengan teman-teman di kelasnya. Dalam mengerjakan suatu produk, siswa perlu dibelajarkan bagaimana menghargai kekuatan dan kemampuan setiap orang serta bagaimana mengambil peran dan menyesuaikan diri secara tepat dengan mereka. 6.



Bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan instrument pada aspek kemampuan berpikir komunikatif siswa? Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses komunikasi. Tujuan dari komunikasi yang efektif sebenarnya adalah memberi kan kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi informasi dan penerima informasi sehingga bahasa yang digunakan oleh pemberi informsi lebih jelas dan lengkap, serta dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh penerima informasi, atau komunikan. tujuan lain dari Komunikasi Efektif adalah agar pengiriman informasi dan umpan balik atau feed back dapat seinbang sehingga tidak terjadi monoton. Selain itu komunikasi efektif dapat melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik. KESIMPULAN DAN SARAN Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa: dalam proses belajar mengajar guru harus melakukan komunikasi dengan baik terhadap siswa secara terus menerus dalam berbagai keadaan. Dalam proses pembelajaran guru harus membiasakan siswanya untuk saling berkomunikasi baik tentang pelajaran maupun hal lain, baik dengan guru maupun dengan siswa. Bahasa yang digunakan siswa dalam berkomunikasi akan memberikan dampak pada siswa itu sendiri. Penggunaan kata yang tidak baik dalam komunikasi membawa dampak negatif. Dalam menggali informasi dan membangun makna, siswa perlu didorong untuk bisa berkolaborasi dengan teman-teman di kelasnya. Dalam mengerjakan suatu produk, siswa perlu dibelajarkan bagaimana menghargai kekuatan dan kemampuan setiap orang serta bagaimana mengambil peran dan menyesuaikan diri secara tepat dengan mereka. Seseorang tidak dapat belajar dengan baik tanpa berpikir dengan baik. Pemikiran kritis berhubungan pada kesuksesan karir, tapi juga untuk kesuksesan di pendidikan tinggi. kreativitas anak dapat berkembang dengan baik bila didukung oleh beberapa faktor seperti berikut: memberikan rangsangan mental yang baik, menciptakan lingkungan kondusif , peran serta guru dalam mengembangkan kreativitas, peran serta orangtua Orangtua yang dimaksud disini adalah orangtua yang memberikan kebebasan anak untuk melakukan aktivitas yang dapat mengembangkan kreativitas.



7.



Bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan instrument pada aspek sikap ilmiah siswa?



CP 7 1.



Mengapa seorang guru professional diminta menjadi guru yang reflektif? Supaya meningkatkan profesionalisme dalam pengembangan diri dan mengikuti perkembangan zaman



2.



Apa makna guru reflektif dalam pembelajaran? Guru yang bisa mengoreksi kelebihan dan kekurangannya dalam 4 kompetensi terutama dalam pemebalajaran dan mau serta mampu merubah dam memperbaiki sesuai dengan perkembangan zaman abad 21,materi model dan metode serta peniliannya



3.



Bagaimana saudara melakukan refleksi atas proses dan hasil pembelajaran yang akan saudara lakukan? Mencatat kekurangan dan memperbaiki pembelajaran, sehingga lebih baik lagi dipembelajaran berikutnya



4.



Apakah saudara mempertimbangkan hasil penelitian atau informasi baru dalam menyusun RPP utamanya dengan cara diajarkan? Tunjukkan contohnya di RPP yang saudara siapkan. Iya, misalnya dalam era pandemi kita dituntut mengajar dengan cara virtual, disni saya menggunakan power poin dan office 365



5.



Mengapa hasil penelitian atau informasi baru perlu dipertimbangkan dalam menyusun RPP dan dalam pelaksanaan pembelajaran? karena kita harus mengikuti perkembangan dan situasi dunia pendidikan.