SOAL UKAI Kel. 6 (TBC) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA



: DWITA RATNASARI DACHI



NPM



: 20344166



TUGAS



: FARMAKOTERAPI LANJUTAN (TUBERCULOSIS)



Dosen



: Dr. apt. Refdanita, M. Si



1. Pasien wanita sedang menjalani terapi H/R/Z/E. Dia datang ke apotek untuk membeli oral kontrasepsi. Sebagai seorang apoteker Anda tahu jika ada interaksi yang terjadi antara pil KB dan obat anti TBC. Obat manakah yang dapat menyebabkan interaksi tersebut? a. Isoniazid b. Pirazinamid c. Rifampicin d. Etambutol e. Streptomisin Penjelasan: Karena Efektifitas pil KB menurun bila digunakan secara beersamaan dengan obat-obat tuberkolosis. 2. Seorang laki-laki dewasa menderita Tb mendapatkan terapi tablet KDT yang berisi (rifampisin, INH, etambutol, pirazinamid), dan streptomisin, serta mendapatkan vitamin B6. Salah satu obat di atas termasuk yang mempunyai indek terapi sempit. Obat apa yang dimaksud? a. Pirazinamid b. INH c. Etambutol d. Streptomisin e. Rifampisin Penjelasan: Indek terapi sempit merupakan antibiotik yang hanya mampu menghambat segolongan jenis bakteri saja. Streptomisin hanya mampu menghambat atau membunuh bakteri gram negatif saja. 3. Seorang wanita datang ke apotek untuk menebus resep. Obat terdiri dari obat TB (rifampisin, pirazinamid, dan INH) serta microgestin (obat KB



oral). Informasi apakah yang diberikan kepada pasien terkait interaksi obat? a. Penggunaan INH dapat mengurangi efek kontrasepsi, gunakan kontrasepsi tambahan b. Penggunaan rifampisin dapat meningkatkan efek kontrasepsi, dosis microgestin dikurangi. c. Penggunaan rifampisin dapat mengurangi efek kontrasepsi, gunakan kontrasepsi tambahan d. Penggunaan pirazinamid dapat meningkatkan efek kontrasepsi, dosis microgestin dikurangi. e. Pirazinamid dan INH dapat mingkatkan efek kontrasepsi, dosis microgestin dikurangi. Penjelasan: Infomasi yang diberikan kepada pasien adalah terkait penggunaan rifampisin karena rifampisin dapat menghambat efek kontrasepsi sehingga efeknya berkurang, pasien direkomendasikan untuk penambahan Pil KB atau penggantian jenis pil KB seperti pil KB suntik selama penggunaan obat tuberkulosis. 4. Pasien mendapatkan terapi TB yaitu INH, rifampisin, etambutol dan pirazinamid. lalu didiagnosa terkena DM dan mendapatkan obat glipizid. namun tidak mengalami perubahan kadar gula darah. Hal ini di sebabkan oleh adanya interaksi obat TB dengan glipizid. Pada fase apakah interaksinya? a. Ikatan dengan protein plasma b. Ekskresi renal c. Metabolisme d. Ikatan dengan reseptor e. Absorbs Penjelasan: Interaksi yang terjadi adalah isoniazid dengan glipizid. Isoniazid menghambat metabolisme glipizid, sehingga glipizid tidak dapat menurunkan kadar gula darah yang dapat menyebabkan hiperglikemia. Rekomendasi penggunaannya diberikan jarak.



5. Obat rifampisin, pirazinamid, INH, vitamin B6, etambutol dan ambroxol. Tujuan dari pemberian vit B6 adalah… a. Mengurangi ES dari INH b. Mengurangi ES dari Dextrometrophan c. Mengurangi ES dari rifampisin d. Mengurangi ES dari Etambutol e. Mengurangi ES dari ambroxol Penjelasan: Karena efek samping dari INH berupa gangguan perifer sehingga perlu tambahan vitamin B6 selama menggunakan isoniazid. Hal ini dilakukan untuk mencegah munculnya efek samping berupa gangguan saraf perifer.



6. Pasien laki-laki (52 thn) menderita TBC dan menerima resep Obat Anti Tuberkulosis lini pertama fase awal. Apakah regimen terapi TBC lini pertama fase awal ? A. H/R/E B. H/R/Z C. H/R/Z/E D. H/R/Z/S E. H/R/Z/K Penjelasan:



Karena



pasien



tersebut



sebelumnya



belum



pernah



menggunakan obat tuberkulosis sehingga obat yang diberikan adalah lini pertama, sesuai dengan ketentuan terapi penggunaan tbc. 7. AF (56 tahun) mengeluh batuk terus menerus selama satu bulan dan produktif dalam dua minggu ini. AF didiagnosis menderita Laten TBC. Dokter akan memberikan tunggal Anti TB yaitu tablet isoniazid. Berapa lamakah pemberian obat pada pasien AF? A. 2 bulan B. 3 bulan C. 4 bulan



D. 6 bulan E. 9 bulan Penjelasan: Isoniazid adalah salah satu obat anti-TB yang paling luas digunakan dan salah satu komponen kunci pada terapi lini pertama untuk penyakit aktif. Monoterapi INH selama 9 bulan digunakan untuk mengobati infeksi laten. Isoniazid merepresentasikan agen bakterisida yang sangat efektif untuk melawan metabolically-active replicating bacilli (aktif secara metabolism dan mampu menggandakan diri) dan bertanggung jawab utamanya untuk pengurangan awal kandungan bakteri pada fase awal terapi. 8. Pria berusia 30 tahun mengeluh batuk selama 1 bulan dan disertai dengan demam. Dokter mendiagnosa pria tersebut menderita TBC dan segera dilakukan pengobatan OAT tahap Intensif. Tahap intensif dilakukan selama? a. 2 Bulan b. 3 Bulan c. 4 Bulan d. 5 Bulan Penjelasan: Menurut Pionas tahap intensif selama 2 bulan dan tahap lanjutan selama 4-6 bulan untuk regimen terapi. Pasien yang berpotensi menularkan infeksi menjadi noninfeksi dalam waktu 2 minggu. Sebagian besar pasien dengan sputum BTA positif akan menjadi negatif dalam waktu 2 bulan.



9. Pasien TBC yang tengah menjalani pengobatan dengan HRZE saat ini diberikan dokter obat teofilin. Reaksi apa yang kemungkinan terjadi antara obat tersebut? a. Rifampisin menghambat aktivitas teofilin dengan induksi oleh enzim b. Isoniazid menghambat absorpsi teofilin c. Pirazinamid mempengaruhi metabolisme teofilin d. Reaksi antara teofilin dan etambutol



Penjelasan: Karena rifampisin dapat menghambat aktivitas teofilin melalui enzim CYP450. 10. Seorang ibu hamil menderita TB, dokter meresepkan obat rifampisin, isoniazid, pirazinamid, etambutol, dan streptomisin. Apoteker menyadari terdapat obat yang tidak tepat untuk ibu hamil, yaitu? a. Rifampisin b. Etambutol c. Isoniazid d. Pirazinamid e. Streptomisin Penjelasan: Streptomisin di kontraindikasikan pada ibu hamil dan menyusui karena termasuk kategori D, dimana risiko lebih besar dibanding efek yang berisiko pada janin.



NAMA



: RAHMAYANTI



NPM



: 20344168



Materi



: Tuberculosis (TBC)



1. Seorang pria berumur 23 tahun dengan berat badan 65 kg, melakukan tes uji basil tahan asam (BTA) dan hasilnya menunjukkan positif. Pasien telah mengkonsumsi obat TBC selama 3 bulan. Dan pada 2 bulan pertama pasien mengalami gangguan pendengaran dengan tanda-tanda telinga mendenging (tinnitus), pusing dan hilang keseimbangan. Berdasarkan keluhan tersebut, obat apa yang dapat menimbulkan efek samping di atas ? a.



Rifampicin



b.



Isoniazid



c.



Ethambutol



d.



Pirazinamid



e.



Streptomisin



Jawaban : E. Streptomisin Pembahasan : Efek samping streptomisin pada pengobatan TBC dapat menimbulkan rasa mual mual, muntah, pusing, diare, kelemahan otot, detak jantung cepat atau lambat dan menurunnya pendengaran (tuli). 2. Pasien laki-laki usia 52 tahun menderita TBC dan menerima resep Obat Anti Tuberkulosis lini pertama fase awal. Apakah regimen terapi TBC lini pertama fase awal ? a.



H/R/E



b.



H/R/Z



c.



H/R/Z/E



d.



H/R/Z/S



e.



H/R/Z/K



Jawaban : D. 2 HRZE dengan fase lanjutan 4 HR Pembahasan : Pengobatan OAT menurut WHO kategori I OAT lini pertama yaitu : Isoniazid, Rifampisin, Pirazinamid dan Ethambutol. 3. Pasien berusia 28 tahun yang menderita TBC mendapatkan terapi obat anti TBC (OAT) antara lain dengan isoniazid, ethambutol, pirazinamid, rifampisin



serta piridoksin. Setelah beberapa bulan melakukan terapi OAT pasien mengeluhkan



terjadinya



gangguan



penglihatan



dimana



berkurangnya



ketajaman penglihatan. Obat manakah yang dikonsumsi pasien yang dapat menyebabkan efek samping tersebut? a.



Isoniazid



b.



Ethambutol



c.



Pirazinamid



d.



Rifampisin



e.



Piridoksin



Jawaban : B. Ethambutol Pembahasan : Ethambutol pada pengobatan TBC dapat menimbulkan gangguan penglihatan seperti penglihatan terganggu/kabur, buta warna. Selain itu efek samping lainnya seperti gejala saluran pencernaan: mual, muntah, nyeri perut, hilangnya nafsu makan, sampai terjadi toksisitas hepar yang ditandai dengan nyeri perut berat, urin berwarna gelap, kuning pada bagian mata dan kulit. 4. Kasus hepatitis pada pasien yang menggunakan obat TBC, paling cepat disebabkan pada obat apa ? a.



INH



b.



Rifampisin



c.



Ethambutol



d.



Pirazinamid



e.



Streptomisin



Jawaban : A. INH Pembahasan : Efek samping berat yang dapat ditimbulkan oleh obat Isoniazid seperti : 



Hipersensitivitas: demam, menggigil, peradangan kelenjar getah bening, peradangan pembuluh darah.







Hepatotoksik atau peradangan hati: sakit kuning, risiko hepatitis parah.







Penurunan metabolisme: kekurangan vitamin B6, hiperglikemia, protein dalam urine (proteinurea).







Masalah pada darah: anemia aplastik, kadar trombosit menurun.



5. Seorang pasien laki-laki umur 75 tahun dengan keadaan fisik : pikun, tidak nafsu makan, memiliki batuk produktif, kurus, mengalami kesulitan pernafasan ringan. Dari hasil pemeriksaan kulit PPD menunjukkan hasil penebalan kulit sebesar 16 mm dimana pada pemeriksaan awal menunjukkan hasil negative dan pada pemeriksaaan sputum menunjukkan hasil positif. Berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan di atas menunjukkan pasien tersebut mengalami sakit apa? a.



TBC



b.



Alzeimer



c.



Infeksi Saluran Kemih



d.



Pneumonia



e.



Ginjal



Jawaban : A. TBC Pembahasan : Gejala TBC bisa berupa batuk yang berlangsung 2 minggu atau lebih, dahak atau batuk darah, sesak napas, demam atau meriang, berkeringat di malam hari tanpa ada aktivitas fisik, penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, lelah dan lemah dan hasil pemeriksaan BTA menunjukkan hasil positif (+) 6. Wanita 27 tahun mengkonsumsi pil KB kombinasi (estrogen & progesteron) dan obat-obat TBC (rifampisin, Inh, ethambutol, pirazinamid). Sebulan kemudian



dinyatakan



positif



hamil.



Bagaimana



mekanisme



OAT



mempengaruhi pil KB? a.



Rifampisin mempercepat metabolisme estrogen



b.



Rifampisin menghambat metabolisme estrogen



c.



Rifampisin mempercepat ekskresi estrogen



d.



Rifampisin menghambat metabolisme estrogen



e.



Rifampisin mempercepat absorbsi estrogen



Jawaban : A. Rifampisin mempercepat metabolisme estrogen Pembahasan : Untuk kontrasepsi oral memiliki interaksi obat dengan OAT dimana salah satunya adalah dengan rifampisin, rifampisin dengan adanya obat



oral kontrasepsi akan meningkatkan metabolisme dari estrogen maupun progesteron. 7. Pasien mengkonsumsi obat TB, pasien mengeluh kesemutan pada telapak tangan dan kaki. Obat yang menyebabkan efek samping tersebut adalah: a.



Rifampisin



b.



Isoniazid



c.



Ethambutol



d.



Pirazinamid



e.



Streptomisin



Jawaban : B. Isoniazid Pembahasan : Isoniazid memiliki efek samping neuritis perifer (kesemutan), maka biasanya dalam konsumsi isoniazid selalu disertai dengan vitamin B6 atau vitamin untuk sendi. 8. Seorang ibu membawa resep ke apotek untuk terapi anaknya (laki-laki usia 7 tahun) yang menderita TBC. Obat yang tertulis dalam resep tersebut adalah tablet yang berisi kombinasi Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Apakah tujuan dari mengkombinasi antibiotika pada terapi TBC. a.



Meminimalkan efek samping terapi



b.



Mengurangi resiko resistensi antibiotika



c.



Meningkatkan efektivitas terapi



d.



Mencegah kekambuhan/relaps



e.



Memperpendek lama terapi TBC



Jawaban : B. Mengurangi resiko resistensi antibiotika Pembahasan : kombinasi antibiotik atau penggunaan bersama beberapa antibiotik dapat dibenarkan pada kondisi-kondisi berikut :  Data klinis menunjukkan bahwa kombinasi telah terbukti efektif daripada terapi tunggal  Penanganan



infeksi



oleh



polimikroba,



misal



pada



infeksi



intraabdominal  Penanganan awal terhadap infeksi yang mengancam jiwa sebelum ditemukan penyebabnya



 Pencegahan terbentuknya resistensi, misal pada penanganan TB dan ulkus peptikum akibat infeksi Helobacter pylori  Jika terdapat efek sinergis terhadap organisme penginfeksi spesifik, sehingga kombinasi antibiotik dapat mengurangi dosis obat. Contoh kombinasi trimetoprim dan sulfametoksazol (kotrimoksazol) 9.



Seorang ibu datang ke puskesmas untuk melakukan imunisasi pencegahan penyakit TBC terhadap bayi perempuan 1 bulan. Imunisasi apakah yang diberikan terhadap bayi tersebut? a.



DPT



b.



BCG



c.



HB



d.



Hepatitis



e.



Polio



Jawaban : B. BCG Pembahasan : Vaksin BCG atau Bacillus Calmette–Guérin adalah vaksin yang diberikan untuk melindungi diri terhadap tuberkulosis (TB), yaitu penyakit infeksi yang terutama menyerang paru-paru. Bayi yang baru lahir hingga berusia dua bulan adalah kelompok usia yang paling efektif untuk menerima vaksin ini. 10. Seorang pasien yang didiagnosa TB mendapatkan pengobatan dari dokter selama 6 bulan, namun ketika di tes BTA menunjukkan hasil yang positif (+). Interpretasi hasil tersebut adalah? a.



Berhasil



b.



Gagal



c.



Drop out



d.



Sembuh



e.



Kambuh



Jawaban : B. Gagal Pembahasan : Gagal adalah penderita BTA positif yang masih tetap positif atau kembali menjadi positif pada akhir bulan ke 5 ( satu bulan sebelum akhir



pengobatan) atau lebih, atau penderita dengan hasil BTA negatif Rontgen positif menjadi BTA positif pada akhir bulan ke 2 pengobatan.



NAMA



: SITI MUTMAINNAH



NPM



: 20344167



Materi



: Tuberculosis (TBC)



1. 1Pria 35 tahun, didiagnosis terkena Mycobacterium tuberculosis untuk pertama kali, hasil tes BTA negatif, foto toraks positif. Rekomendasi terapi untuk pasien tersebut... a. 2RHZES/HRZE/5HRE b. 2RHZES/HRZE c. 2RHZE/4R3H3 d. 2RHZ/5R3H3 Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3 Kategori 2 : 2HRZES/HRZE/5(HR)3E3 Anak : tanpa Ethambutol 2. TB Paru OAT, berapa lama konsumsi obatnya ? a. 3 bulan b. 6 bulan c. 9 bulan d. 12 bulan TB Paru (kasus baru), BTA negatif Paduan obat yang diberikan : 2 RHZ / 4 RH Alternatif : 2 RHZ/4R3H3 atau 6 RHE Paduan ini dianjurkan untuk : a. TB paru BTA negatif dengan gambaran radiologik lesi minimal b. TB di luar paru kasus ringan. 3. Seorang pasien TB diidentifikasi terkena HIV/AIDS. Kapan pengobatan antiretroviral dilakukan? a. Bersamaan dengan obat TB b. 1 hari setelah penggunaan obat TB



c. 3 hari setelah penggunaan obat TB d. 7 hari setelah penggunaan obat TB e. 14 hari setelah penggunaan obat TB ART harus dimulai (atau diteruskan) selama pengobatan TB berdasarkan nilai CD4. - Kalau terkena TB selama pengobatan ARV, kedua pengobatan tetap diteruskan. Modifikasi pengobatan tb/hiv tersebut - Dalam pengobatan TB lalu terkena HIV: o CD4 50 cells/mm3 dalam 8 minggu (Pengobatan HIV dimulai setelah pengobatan TB berjalan 2 – 8 minggu) Interaksi obat HIV dan TB perlu diperhatikan. Turunan rifamycin (misal rifampin, rifabutin) dapat menginduksi sistem enzim hepatik sitokrom P450, menyebabkan peningkatan metablisme dan penurunan kadar NNRTI, PI, integrase inhibitor, dan antagonis CCR 5 dalam serum. Obat ARV, terutama NNRTI dan PI, dapat mempengaruhi enzim P450 menyebabkan interaksi obat bidireksional antara obat HIB dan rifamycin. Rifamycin adalah obat yang harus diberikan untuk pasien HIV. Recurrence TB terjadi pada pasien yang tidak mendapatkan pengobatan rifamycin. Obat yang umum digunakan adalah rifampin (rifampisin), tapi efek induksi hati lebih besar. Hanya beberapa ARV yang dapat digunakan bersama dengan obat TB. Obat lain yang juga efektif adalah rifabutin. Limited data yang membandingkan efektivitas keduanya. Obat ARV yang dapat dan sering digunakan: - NNRTI: efavirenz (choice of treatment); - PI: gunakan rifampin dosis PI perlu ditingkatkan/ tambahan ritonavir sebagai boosted PI atau menggunakan rifabutin dibanding rifampin - NRTI: zidovudine  tidak ada interaksi signifikan/penyesuaian dosis. ES neuritis perifer 



pyridoxine sangat perlu 1st line: kombinasi 2 NRTI bersama NNRTI 2nd line: 3 NRTI atau 2 NRTI + nevirapine 4. Pasien didiagnosa TB, mendapat terapi 4FDC dan lesitin, kurkominoid dan esktrak --. Pasien memiliki riwayat Hepatitis A. Apa yang perlu dimonitoring? a. Saluran Pencernaan b. Paru-paru c. Ginjal d. Hati e. Jantung 4 FDC = RHEZ (rifampisin, isoniazid, etambutol, pirazinamid) 2 FDC = RH



ES dari OAT umumnya adalah gangguan hati (HRZ). Terutama pasien mempunyai riwayat hepatitis A. Lesitin dan kurkumin dapat berperan sebagai hepatoprotektor. 5. Efek samping gangguan pendengaran pada terapi TB... A. Streptomisin (gangguan pendengaran, gangguan keseimbangan) B. Etambutol (gangguan penglihatan) C. Pirazinamid (gout) D. INH (neuritis perifer)



E. Rifampisin (tidak nafsu makan, mual) 6. Seorang wanita (30th) didiagnosa dokter mengalami tuberculosis,dokter meresepkan obat tersebut pada tahap intensifberapa lamakah pengobatan tersebut berlangsung? a. 1 bulan b. 2 bulan c. 3 bulan d. 4 bulan e. 5 bulan 7. Untuk melakukan pencegahan TB dilakukan imunisasi TBC, imunisasi apakah yang dilakukan ? a. BCG b. Polio c. Hepatitis d. DPT e. Campak 8. Seorang pasien wanita sedang mengkonsumsi obat TB, pasien tersebut mengeluhkan kesemutan pada tangan dan kaki, diduga pasien tersebut terkena fek samping dari salah satu obat yang dikonsumsi obat apakah yang dapat menimbulkan efek samping tersebut? a. Rifampisin b. Streptomisin c. Pirazinamid d. Etambutol e. Isoniazid 9. Pasien yang mengkonsumsi obat TBC kasus baru yaitu hepatitis, obat apakah yang dapat menimbulkan kasus tersebut? a. Rifampicin b. INH c. Sreptomicin d. Pirazinamid



e. Etambutol 10. Seorang perempuan 60th menderita TBC dan menerima obat lini pertama fase awal, apakah regimen terapi lini pertama fase awal tersebut? a. H/R/E b. H/E c. H/R/Z/S d. H/R e. E/R



NAMA



: TRI IKA FLORIDA SINAGA



NPM



: 20344202



Materi



: Tuberculosis (TBC)



1. Seorang pasien menderita TB Paru menggunakan



obat Rifampicin,Isoniazid,



Pyrazinamid, Ethambutol dan Streptomicin. Pasien mengalami keluhan, urine berwarna merah. Obat apa yang menyebabkan keluhan tersebut? A.Pyrazinamid B. Rifampicin C.Streptomicin D. Ethambutol E. INH KUNCI JAWABAN: B PEMBAHASAN:



2. Seorang pasien TB mendpatkan terapi 2HRZE/4H3R3. Mengapa pasien TB tersebut harus mendapatkan kombinasi obat tersebut? A.Untuk



mencegah



terjadinya



M.tuberculosis B. Untuk meringankan efek samping C. Untuk meningkatkan efek terapi D. Untuk menghindari toksisitas E. Sebagai pengobatan terapi kambuhan KUNCI JAWABAN: A



resistensi



terhadap



bakteri



PEMBAHASAN: Tujuan pemberian kombinasi OAT adalah untuk mencegah terjadinya resistensi terhadap bakteri M.tuberculosis. Sumber: WHO, 2010.treatment of tuberculosis guidelines ed 4 3. Seorang laki laki berumur 30 tahun mendrita TBC diberikan terapi obat Rifampicin,Pirazynamid, INH, Vitamin B6, Ethambutol, dan Ambroxol. Tujuan dari pemberian vitamin B6 adalah? A. Mengurangi Es dari Rifampisin B. Mengurani ES dari Pirazinamid C. Mengurangi ES dari INH D. Mengurangi ES dari Dextrometorphan E. Mengurangi ES dari Ambroxol KUNCI JAWABAN: C PEMBAHASAN: Vitamin B6 (piridoksin) 50-75 mg per hari dapat diberikan untuk mengatasi efek samping dari INH yaitu kesemutan sampai rasa terbakar ditelapak kaki dan tangan. Sumber: Kementerian Kesehatan RI,2014, Pedoman Nasional



Pengendalian



Tuberculosis. 4. Seorang ibu berusia 38 tahun ddidiagnosa TBC oleh dokter. Pasien sedang dalam program KB untuk terapi hormonal. Penggunaan terapi TB bersamaan dengan pil KB memberikan efek interaksi? A. INH menghambat enzim CYP 450 sehingga pil KB tidak berefek B. Rifampisin menginduksi enzim CYP 450 sehingga pil KB tidak berefek C. Ethambutol menghambat absorpsi pil KB D. Streptomisin menurunkan efek pil KB E. Pirazinamid berkompetisi dengan hormon KUNCI JAWABAN: B PEMBAHASAN:



Rifampisin adalah penginduksi enzim nonspesifik yang kuat yang telah terbukti meningkatkan hidroksilasi etinilestradiol empat kali lipat dalam studi in vitr, dan dua kali lipat dalam studi in vivo. Hal tersebut menyebabkan kadar kontrasepsi turun Sumber: Stockey Drug Interaction 9Th ed, 2010. 5. Pasien dengan diagnosa TBC sedang menjalani terapi dengan antibiotik HRZE pada fase inisiasi. Namun Pasien juga memiliki riwayat gangguan ginjal. OAT apakah yang perlu adjust dosis pada pasien gangguan ginjal? A. INH B. Rifampisin C. Pirazinamid D. Etambutol E. Streptomisin KUNCI JAWABAN: E PEMBAHASAN: Isoniazid dan Rifampisin diekskresi di empedu, sehingga tidak ada perubahan dalam dosis yang diperlukan pada pasien ginjal. Ekskresi ethambutol dan metabolit pirazinamid secara signifikan di dalam ginjal, sehingga pemberian kedua obat harus disesuaikan.tiga kali per minggu:pirazinamid (25 mg / kg)dan ethambutol (15 mg/kg). Karena peningkatan resiko nefrotoksisitas dan ototoksisitas. Streptomisin harus dihindari pada pasien gagal ginjal. Kadar obat dalam serum harus dipantau 6. Pasien TB menggunakan obat obatan OAT dalam mengalami ESO yaitu kram dan kesemutan hampir diseluruh jari jari tangan. Sebutkan penggunaan obat untuk mengatasi ESO dan obat apa yang mengatasi ESO tersebut? A. Vit B6, pirazinamid B. Vit B6, Isoniazid C. Vit B6, Rifampisin D. Vit B6, Ethambutol E. Vit B6, Streptomisin



KUNCI JAWABAN : B PEMBAHASAN: Vitamin B6 (piridoksin) 50-75 mg per hari dapat diberikan untuk mengatasi efek samping dari INH yaitu kesemutan sampai rasa terbakar ditelapak kaki dan tangan. Sumber: Kementerian Kesehatan RI,2014, Pedoman Nasional



Pengendalian



Tuberculosis. 7. Pasien



ibu



hamil



trimester



akhir



terinfeksi



TBC.



Pasien



tersebut



dikontraindikasikan streptomisin untuk pengobatannya. Penjelasan yang berhubungan dengan kondisi tersebutadalah? A. Streptomisin menyebabkan interaksi serius dengan obat lainnya B. Streptomisin menghambat kontraksi uterus C. Streptomisin menyebabkan ototoksik pada fesus D. Streptomisin menurunkan efek rifampisin E. Streptomisin merupakan agen teratogenik KUNCI JAWABAN: C PEMBAHASAN: Streptomisin bersifat ototoksik pada janin dan tidak boleh digunakan selama kehamilan. 8. Seorang pasien laki laki datang ke puskesmas dengan diagnosa TB dari dokter. Dokter telah memberikan terapi TB Kategori 1. Pasien akan menebus obat bulan kedua. Obat yang akan ditebus adalah? A. Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamid, Streptomisin B. Isoniazid, Rifampisin, Pirazinamid, moksifloksasin C. Isoniazid, Rifampisin, Pirazinamid, Ethambutol D. Isoniazid, Piridoksin, Rifampisin, etambutol E. Isoniazid, piridoksin, streptomisin, etambutol, rifampisin KUNCI JAWABAN: C PEMBAHASAN:



9. Pasien yang mengkonsumsi OAT mengeluhkan seringkali terjatuh akhir akhir ini.Pasien dinyatakan mengalami gangguan pendengaran dan keseimbangan tubuh.obat apa yang menyebabkan efek samping ini? A. Rifampisin B. Streptomisin C. Isoniazid D. Pirazinamid E. Ethambutol KUNCI JAWABAN : B PEMBAHASAN:



10. Pasien laki laki, 25 Tahun, penderita TB, mendapatkan resep Dokter dengan obat RHZES. Pasien juga memiliki riwayat asma sehingga Dokter juga meresepkan Teofilin untuk terapi pemeliharaan. Pada skrining, Apoteker menemukan permasalahan interaksi obat dalam resep tersebut. Bagaimana mekanisme interaksi obat yang ada dalam resep tersebut? A. Rifampisin menurunkan kadar teofilin dalam darah melalui induksi enzim



B. Isoniazid menurunkan kadar teofilin dalamdarah melalui penghambatan absorbsi C. Pirazinamid menurunkan kadar teofilin dalam darah melalui induksi eksresi D. Ethambutol



menurunkan kadar teofilin dalam darah melalui



penghambatan enzim E. Streptomisin menurunkan kadar teofilin dalam darah melalui peningkatan volume distribusi. KUNCI JAWABAN : A PEMBAHASAN: Teofilin : Rifampisin mempercepat metabolisme teofilin (menurunkan konsentrasi plasma)