Soal UTS Dan Lembar Jawaban UTS Pemeriksaan Akuntansi II-dikonversi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

UNIVERSITAS M.H. THAMRIN FAKULTAS EKONOMI LEMBAR JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER Nama Mahasiswa



Dita Utari



NIM



3022181039



Mata Kuliah Kelas Tahun masuk Tahun akademik



Pemeriksaaan Akuntansi II Blended Learning Akuntansi Semester IV 2019 2020/2021



Soal Teori Bobot 40% 1.



2.



3.



Jelaskan prosedur audit untuk menemukan adanya unrecorded liabilities pada perusahaan klien! Jawab : Salah satu cara untuk mengetahui apakah ada unrecorded liabilities adalah dengan cara me-review buku pengeluaran kas sesudah tanggal laporan posisi keuangan (neraca) sampai mendekati tanggal selesainya pemeriksaan lapangan. Jelaskan tujuan pengamatan (observasi) terhadap perhitungan fisik persediaan! Jawab : Observasi penghitungan fisik merupakan prosedur pemeriksaan umum. Keikutsertaan auditor pemeriksa dalam penghitungan fisik dan observasinya akan memberikan kepuasan dalam menilai metode penghitungan fisik yang dilakukan dan ketaatan perusahaan atas penyajian kuantitas serta kondisi fisik persediaan. Apa saja yang harus dipertimbangkan oleh seorang auditor dalam membuat perencanaan audit (Audit Plan), jelaskan! Jawab : Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan. sifat, lingkup, dan saat perencanaan bervariasi dengan ukuran dan kompleksitas entitas, pengalaman mengenai entitas, dan pengetahuan tentang bisnis entitas. Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan, antara lain:



1. Masalah yang berkaitan dengan bisnis entitas dan industri yang menjadi tempat entitas tersebut. 2. Kebijakan dan prosedur akuntansi entitas tersebut. 3. Metode yang digunakan oleh ent itas tersebut dalam mengolah informasi akuntansi yang signifikan, termasuk penggunaan organisasi jasa dari luar untuk mengolah informasi akuntansi pokok perusahaan. 4. Tingkat risiko pengendalian yang direncanakan. 5. Pertimbangan awal tentang tingkat materialitas untuk tujuan audit. 6. Pos laporan keuangan yang mungkin memerlukan penyesuaian (adjustment). 7. Kondisi yang mungkin memerlukan perluasan atau pengubahan pengujian audit, seperti risiko kekeliruan atau kecurangan yang material atau adanya transaksi antar pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. 8. Sifat laporan auditor yang diharapkan akan diserahkan (sebagai contoh, laporan auditor tentang laporan keuangan konsolidasian, laporan keuangan yang diserahkan ke Bapepam, laporan khusus untuk menggambarkan kepatuhan klien terhadap kontrak perjanjian). 4. Menurut anda pemeriksaan (audit objektive) terhadap kas dan setara kas bertujuan untuk apa? Jelaskan jawaban anda! Jawab : Tujuan audit kas dan setara kas antara lain: 1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas kas dan setara kas serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank. Beberapa ciri internal control yang baik dapat dilihat dari adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab antara yang menerima dan mengeluarkan kas dengan yang melakukan pencatatan, adanya pemisahan tugas antara pegawai yang membuat rekonsiliasi bank dengan yang mengerjakan buku bank, menyimpan asset-asset (uang kas, Blanko check dan giro) ditempat yang yang aman, penerimaan kas, check dan giro disetor ke bank dalam jumlah seutuhnya (intact) paling lambat keesokan harinya, dan bukti-bukti pendukung dari pengeluaran kas yang sudah dibayar harus distempel lunas, untuk menghindari kemungkinan untuk di proses pembayarannya dua kali (double payment) 2. Untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di laporan posisi keuangan (neraca) per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) betul betul ada dan dimiliki oleh perusahaan (existence). Oleh karena itu auditor harus melakukan kas opname dan mengirim konfirmasi bank; 3. Untuk memeriksa apakah semua transaski betul-betul terjadi dan tidak ada transaksi fiktif (occurance);



4. Untuk memeriksa apakah transaksi sudah dicatat secara akurat dan pada waktu yang tepat dalam buku penerimaan kas dan pengeluaran kas sehingga tidak ada transaksi yang dihilangkan (completeness), tidak ada kesalahan perhitungan matematis, tidak salah posting dalam buku penerimaan kas dan pengeluaran kas , klasifikasi (accuracy, posting, and summarization, and classification.), dan tidak terjadi pergeseran waktu pencatatan (timing); 5. Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan saldo kas dan setara kas. Jika perusahaan menyisihkan sebagian dana yang dimiliki untuk keperluan pelunasan obligasi berikut bunganya (sinking fund) maka dan tersebut tidak dapat dilaporkan sebagai bagian dari kas di asset lancer. Begitupun jika ada saldo rekening giro yang dibekukan karena perusahaan tersangkut suatu masalah hukum; 6. Untuk memeriksa sendainya ada saldo kas/setara kas dalam valuta asing. Apakah saldo tersebut sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca) dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan ke laba rugi (komprehensif) tahun berjalan. Perusahaan biasanya tidak hanya memiliki harta dalam bentuk Rupiah saja, ada kalanya suatu perusahaan memiliki harta dalam bentuk valuta asing. Pemeriksaan ini sendiri bertujuan untuk mengetahui apakah ada saldo perusahaan dalam bentuk valuta asing. 7. Untuk memeriksa apakah penyajiannya di laporan posisi keuangan (neraca) sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia berdasarkan SAK/ETAP/IFRS Terkadang perusahaan melakukan pencatatan saldo kas tidak sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Sebagai contoh ditemuinya pada laporan keuangan perusahaan, pengeluaran kas yang dibatasi untuk pengeluaran jangka pendek tetapi tidak dimasukkan ke dalam asset lancar.



Soal Kasus : Soal 1. Bobot 25% 1.



Saudara sedang melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan



PT Eka Abadi untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2020. Dalam pemeriksaan tersebut saudara memutuskan untuk mengadakan prosedur konfirmasi sebelum tanggal neraca terhadap saldo piutang dagang per 30 September 2020, dari jawaban konfirmasi tersebut terdapat beberapa komentar dari beberapa Customer, antara lain:



a.



Customer a, Saldo utang kami sebesar Rp. 21.000.000,- sudah kami



lunasi pada tangal 23 September 2020. b.



Customer b, Saldo tersebut, sebesar Rp. 15.550.000,- telah dilunasi



tanggal 5 Oktober 2020. c.



Customer c, saldo tersebut sudah dilunasi.



d.



Customer d, kami tidak berhutang apapun kepada saudara pada tanggal



30 September 2020, karena barang-barang per Faktur saudara tanggal 30 September 2020, dengan nilai Rp. 23.100.000,- kami terima tanggal 5 Oktober 2020 dengan syarat FOB Destination. Diminta : Dari ke-4 komentar customer di atas, langkah-langkah apa yang akan saudara lakukan sebagai auditor untuk mendapatkan kepuasan atau keyakinan. Jelaskan! Jawab : Prosedur audit awal 1.



Lakukan prosedur audit awal atas saldo akun piutang usaha yang akan



diuji lebih lanjut Usut saldo piutang usaha yang tercantum di dalam neraca ke saldo akun piutang usaha yang bersangkutan di dalam buku besar; Hitung kembali saldo akun piutang usaha di dalam buku besar; Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun Piutang Usaha dan akun Cadang Kerugian Piutang Usaha; Usut saldo awal akun Piutang Usaha dana kun Cadangan Kerugian Piutang ke kertas kerja tahun yang lalu; Usut posting pendebitan akun Piutang Usaha ke dalam jurnal yang bersangkutan; Lakukan rekonsiliasi akun kontrol piutang usaha dalam buku besar ke buku pembantu piutang. Prosedur analitik 2.



Lakukan prosedur analitik.



Hitung ratio berikut ini: tingkat perputaran piutang usaha; ratio piutang usaha dengan aktiva lancar; rate of return on sales; ratio kerugian piutang usaha dengan penjualan kredit; ratio kerugian piutang usaha dengan jumlah piutang usaha yang sesungguhnya tidak tertagih. Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang didasarkn pada data masa lalu, data industry, jumlah yang dianggarkan, atau data lain. Pengujian terhadap transaksi rinci 3.



Periksa sampel transaksi piutang yang tercatat ke dokumen yang



mendukung timbulnya piutang usaha. Periksa pendebitan akun piutang usaha ke dokumen pendukung : faktur penjualan, laporan pengiriman barang, dan order penjualan; Periksa pengkreditan akun piutang usaha ke dokumen pendukung: bukti kas masuk, memo kredit untuk retur dan rabat penjualan atau penghapusan piutang. 4.



Lakukan verifikasi pisah batas (cutoff) transaksi penjualan dan retur



penjualan. Periksa dokumen yang mendukung timbulnya piutang usaha dalam waktu minggu terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca; Periksa dokumen yang mendukung berkurangnya piutang usaha dan minggu terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca. 5.



Lakukan verifikasi pisah batas (cutoff) transaksi penerimaan kas.



Lakukan observasi apakah semua kas yang diterima pada hari terakhir tahun yang diaudit telah dimasukkan ke dalam kas di tangan atau setoran dalam perjalanan dan penerimaan kas dalam tahun berikutnya tidak dimasukkan sebagai penerimaan kas tahun yang diaudit; Lakukan review terhadap dokumentasi berikut ini: ringkasan transaksi kas harian, copy bukti setor, rekening koran bank beberapa hari sebelum dan sesudah tanggal neraca. Pengujian terhadap saldo akun rinci 6.



Lakukan konfirmasi piutang.



Tentukan metode, saat, dan luas konfirmasi yang akan dilaksanakan; Pilih debitur yang akan dikirimi surat konfirmasi dan kirimkan konfirmasi; Untuk konfirmasi positif yang tidak diperoleh jawabannya, laksanakan prosedur alternatif berikut ini : periksa dokumen yang mendukung pencatatan penerimaan kas dari debitur yang terjadi setelah tanggal neraca, periksa dokumen yang mendukung pendebitan dan pengkreditan akun piutang usaha kepada debitur yang bersangkuta. 7.



Lakukan evaluasi terhadap kecukupan akun Cadangan Kerugian Piutang



Usaha yang dibentuk oleh klien. Lakukan footing dan cross-footing daftar saldo piutang dan cocokkan jumlahnya dengan akun piutang dalam buku besar; Lakukan pengujian penentuan umur piutang usaha yang dibuat oleh klien; Bandingkan cadangan kerugian piutang usaha yang tercantum di neraca tahun yang diaudit dengan cadangan tersebut yang tercantum di neraca tahun sebelumnya; Perisa catatan kredit untuk debitur yang utangnya telah kadaluwarsa (lewat waktu). Verifikasi penyajian dan dan pengungkapan 8.



Bandingkan penyajian piutang usaha di neraca dengan prinsip akuntansi



berterima umum. Periksa klarifikasi piutang usaha ke dalam kelompok aktiva lancar dan aktiva tidak lancar; Periksa jawaban konfirmasi bank; Periksa klarifikasi piutang ke dalam kelompok piutang usaha dan piutang nonusaha; Periksa kecukupan pengungkapan akuntansi untuk piutang antarpihak yang memiliki hubungan istimewa, piutang yang digadaikan, anjak piutang; Periksa surat representasi klien mengenai piutang, sesudah tanggal neraca, untuk menentukan ketepatan pisah batas.



Soal 2. Bobot 35% 2.



Pada



tanggal



31



Desember



2019



saudara sedang



melakukan



pemeriksaan kas dan setara kas PT Keringat Dingin. Berikut ini adalah data penerimaan dan pengeluaran kas selama 6 bulan terakhir (Juli-Desember 2019) Bulan



Penerimaan



Pengeluaran



Juli



Rp. 26.742.000



Rp. 23.102.000



Agustus



Rp. 19.003.000



Rp. 33.594.000



September



Rp. 30.740.000



Rp. 30.138.000



Oktober



Rp. 49.163.000



Rp. 46.811.000



Nopember



Rp. 56.688.000



Rp. 40.389.000



Desember



Rp. 68.159.000



Rp. 56.739.000



Rp. 248.855.000



Rp. 233.783.000



Jumlah



Saldo Bank pada tgl 1 juli 2019 adalah sebesar Rp. 58.050.000 dan pada tgl 31 Desember 2019 Rp. 76.717.000, tidak ada cek yang sedang beredar (Outstanding Checks) pada tgl 1 Juli 2019. Tetapi tgl 31 Desember 2019 jumlah Cek yang beredar berjumlah Rp. 8.100.000. Penerimaan yang belum disetorkan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp. 4.500.000, yang telah termasuk penerimaan bulan Desember, jumlah setoran ke bank untuk 6 bulan tersebut berjumlah Rp. 241.340.000. Dari informasi tersebut, saudara diminta: 1. Tentukan jumlah penggelapan kas yang telah dilakukan oleh kasir dan bagaimana caranya dia (kasir) melakukan! Jawab :



Jumlah Penggelapan yang dilakukan oleh kasir : Penerimaan : Penerimaan berdasarkan catatan Penerimaan seharusnya (berdasarkan perhitungan/footing yang sebenarnya)



Rp



248,855,000



Rp



250,495,000



Penerimaan disajikan terlalu rendah Pengeluaran : Pengeluaran berdasarkan catatan Pengeluaran seharusnya (berdasarkan perhitungan/footing yang sebenarnya)



Rp 1,640,000



Rp



233,783,000



Rp



230,773,000



pengeluaran disajikan terlalu tinggi



Rp 3,010,000



Jumlah Penggelapan



Rp 4,650,000



Cara penggelapan yang dilakukan oleh kasih adalah dengan menyajikan jumlah penerimaan yang terlalu kecil dan jumlah pengeluaran yang terlalu besar. 2. Mulai dari tanggal 1 Juli 2019, tunjukkan bagaimana caranya kasir membuat bank rekonsiliasi untuk menutupi penggelapan kas yang dia lakukan. Jawab : Rekonsiliasi Bank yang dibuat kasir : Saldo Bank tgl 1 Juli 2019 Penerimaan berdasarkan catatan



Cek yang beredar berjumlah



Rp 58,050,000 Rp 248,855,000 Rp 306,905,000 Rp (233,783,000) Rp 73,122,000 Rp (4,500,000) Rp 68,622,000 Rp 8,100,000



Saldo Bank 31/12/19



Rp



Pengeluaran berdasarkan catatan Penerimaan yang belum disetor tanggal 31/12/19



76,722,000



3. Apa rekomendasi saudara untuk kasus diatas agar penggelapan seperti tersebut dapat dihindari dalam suatu perusahaan? Jawab :



Saran 



Seluruh penerimaan setiap hari hendaknya segera disetorkan ke Bank.







Petugas yang membuat rekonsiliasi Bank hendaknya bukan kasir, tetapi petugas lain yang tidak berhubungan dengan pengelolaan kas. Misalnya, Bagian Akuntansi







Hendaknya digunakan dana kas kecil dengan sistem imprest fund (dana tetap)



 Saldo kas di perusahaan (kas di tangan) hendaknya selalu di cocokan dengan jumlah fisiknya.



Perhitungan kas ditangan



sebaiknya dilakukan secara periodic oleh internal auditor, yang mana penghitungan pelaksanaan tersebut sebaiknya dilakukan secara mendadak.



Pernyataan Ujian Tulis pernyataan dan berikan nama anda “Saya menegaskan bahwa tidak akan memberikan atau menerima bantuan yang tidak sepatutnya pada ujian ini dan semua jawaban adalah jawaban saya sendiri.”



Tanda tangan, Dita Utari 24-04-2021