Social Mapping Kelurahan Selili [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kelurahan Selili Penulis Naskah



: - Anggota KKN 45 Selili



Penyunting



: - Ira Tri Handayani



Pengumpulan Data



: - Ade Ramadhan - Angelika Agatha Putri - Gustina Ardana - Ira Tri Handayani - Kasmuddin - Muhammad Alfian Nur - Neza Zafirah - Teggar Kharisma



Pengumpulan Peta



: - Angelika Agatha Putri



Cover



: - Gustiana Ardana



AGUSTUS 2019 Info lebih mengenai Kelurahan Selili dapat mengakses: http://kel-selili.samarindakota.go.id/



DIDUKUNG OLEH



i



KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Subahanahu Wata’ala yang telah memberikan limpahan rahmat sehat kepada kami sampai akhirnya pemetaan sosial (social mapping) di Kelurahan Selii, Kecamatan Samarinda Ilir, Provinsi Kalimantan Timur ini berhasil disusun dan dipublikasikan. Buku ini adalah dedikasi kami sebagai mahasiswa KKN Reguler Angkatan 45 Universitas Mulawarman. Buku ini menyajikan tentang pemetaan berbagai macam potensi yang dimiliki oleh Kelurahan Selili Kecamatan Samarinda Ilir Buku pemetaan sosial ini bertujuan untuk mengetahui potensi yang ada di Kelurahan Selili untuk memberikan gambaran mengenai karakteristik masyarakat dan mengetahui kebutuhan masyarakat sebagai dasar penentu program-program pemerintah agar tepat sasaran dan berguna dalam rangka mewujudkan program pengabdian masyarakat di Kelurahan Selili. Selayaknya manusia, kami sadar dalam penyusunan buku ini tentulah akan banyak sekali khilaf yang terjadi baik kesalahan penulisan kata atau mungkin kesalahan penulisan data-data yang dianggap penting. Kami segenap penyusun buku ini mengucapkan mohon maaf dan kami berharap mampu memperbaiki di cetakan berikutnya.



Selili, Agustus 2019



Mahasiswa KKN Reguler Angkatan 45 Universitas Mulawarman



ii



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii DAFTAR ISI………………………………………………………………………...iii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... v DAFTAR TABEL ...................................................................................................... vi BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 1.1



Latar Belakang ............................................................................................... 1



1.2



Tujuan Penelitian ............................................................................................ 2



BAB II METODE PENELITIAN .............................................................................. 3 2.1



Waktu dan Lokasi Penelitian .......................................................................... 3



2.2



Rancangan Penelitian ..................................................................................... 3



2.3



Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 3



2.3.1



Penggumpulan Data Menggunakan Metode Kualitatif ........................... 3



2.3.2



Wawancara .............................................................................................. 4



2.3.3



Observasi ................................................................................................. 4



2.3.4



Studi Dokumentasi .................................................................................. 4



2.4



Teknik Analisis Data ...................................................................................... 5



2.4.1



Reduksi Data ........................................................................................... 5



2.4.2



Penyajian Data ........................................................................................ 5



2.4.3



Penarikan Kesimpulan ............................................................................ 5



BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 7 3.1



Deskripsi Wilayah .......................................................................................... 7



3.2



Kondisi Fisik Wilayah .................................................................................... 7



3.3



Peta Wilayah Kelurahan Selili........................................................................ 8



3.4



Bagan Administrasi Kelurahan Selili ............................................................. 9



3.5



Pertanian ....................................................................................................... 10



3.6



Peternakan .................................................................................................... 11



3.7



Potensi Sumber Daya Manusia..................................................................... 12



iii



3.8



Prasarana ...................................................................................................... 19



3.9



Kesehatan Masyarakat .................................................................................. 24



BAB IV PENUTUP ................................................................................................... 26 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 28 CATATAN ................................................................................................................. 29



iv



DAFTAR GAMBAR



No



Judul



Halaman



3.1



Peta Wilayah Kelurahan Selili



8



3.2



Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin



12



3.3



Jumlah Penduduk berdasarkan Usia



12



3.4



Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan



13



3.5



Jumlah Penduduk berdasarkan Agama/Aliran



17



Kepercayaan 3.6



Prasarana Ekonomi



20



3.7



Prasarana Pendidikan



21



3.8



Sarana Peribadahan



22



3.9



Prasarana Olahraga



23



3.10



Prasarana Kesehatan



24



3.11



Sumber Air Bersih



25



v



DAFTAR TABEL No



Judul



Halaman



3.1



Bagan Administrasi Kelurahan Selili



9



3.2



Luas Lahan Pertanian dan Tanaman Pangan



10



3.3



Jenis Populasi Ternak



11



3.4



Mata Pencaharian/Pekerjaan



14



3.5



Suku Etnis



17



3.6



Prasarana dan Jumlah Anggota Pemerintahan Desa



19



vi



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Kota Samarinda merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur yang



berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Kota Samarinda secara astronomis terletak pada posisi antara 117 0 03’00” – 117 0 18’14” Bujur Timur dan 000 19’02” – 00 0 42’34” Lintang Selatan dengan luas wilayah adalah 718 km2 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 1987 tentang Penetapan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Samarinda. Sebagai salah satu wilayah yang memiliki cukup banyak potensi sumber daya daerah, dalam pelaksanaan pencapaian target pembangunan di Kota Samarinda menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah. Dalam mencapai target pembangunan daerah perlu adanya pengenalan yang cukup baik terhadap kondisi daerah. Sehingga akan mampu memaksimalkan segala potensi daerah yang ada. Gambaran umum kondisi daerah di Kota Samarinda memberikan pengetahuan dan potret pada aspek fisik (aspek geografi dan demografi), aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, dan aspek daya saing daerah masyarakat di Kota Samarinda. Gambaran umum kondisi daerah ini akan menjadi pijakan awal dalam penyusunan rencana pembangunan jangka Menengah 5 (lima) tahun ke depan melalui pemetaan secara objektif dan analisis data yang valid. Pemetaan sosial (social mapping) merupakan upaya mengidentifikasi dan memahami struktur sosial (sistem kelembagaan dan individu) tata hubungan antar lembaga dan individu pada lingkungan sosial tertentu. Pemetaan sosial dapat juga diartikan sebagai social profiling atau pembuatan profil suatu masyarakat. Identifikasi kelembagaan dan individu ini dilakukan secara akademik melalui suatu penelitian lapangan, yakni mengumpulkan data secara langsung, menginterpretasikannya dan menetapkan tata hubungan antara satu dengan lain satuan sosial dalam kawasan komunitas yang diteliti. Adapun tujuan utama membuat pemetaan sosial adalah diperolehnya program prioritas dan alokasi sumber dalam penguatan kelompok sosial



masyarakat dari pengaruh budaya-budaya luar secara efisien, efektif dan berkelanjutan. Diharapkan dengan adanya buku Social Mapping yang disusun oleh kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 45 Kelurahan Selili Universitas Mulawarman ini dapat dimanfaatkan untuk mendeskripsikan Kelurahan Selili dalam bentuk angka sehingga mudah untuk memahami kondisi Kelurahan Selili yang tentunya dari pemahaman tersebut dapat dimanfaatkan untuk melakukan pengambilan keputusankeputusan maupun ide untuk melakukan suatu program di wilayah kerja Kelurahan Selili.



1.2



Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian social mapping ini adalah memasok data dan



informasi bagi pelaksanaan program pengembangan masyarakat. Fokus dan tujuan social mapping ini dalam pemahaman masyarakat dan masalah sosial adalah : 1. Untuk pembentukan profil desa. 2. Untuk mendeskripsikan potensi sumber daya manusia, sumber daya alam, kondisi



infrastruktur, dan pendidikan yang ada di Kelurahan Selili.



3. Untuk memetakan tingkat ekonomi, kesehatan, dan lingkungan yang ada di Kelurahan Selili. 4. Untuk dapat mengetahui permasalahan, kebutuhan dan potensi yang ada di Kelurahan Selili



2



BAB II METODE PENELITIAN



2.1



Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu pelaksanaan Pemetaan Sosial Program KKN 45 Reguler Universitas



Mulawarman dilaksanakan pada bulan Juli 2019 hingga bulan Agustus 2019. Pelaksanaan kegiatan Pemetaan Sosial Program KKN 45 Reguler Universitas Mulawarman dilaksanakan di Kelurahan Selili di Kecamatan Samarinda Ilir, Provinsi Kalimantan Timur.



2.2



Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan



kausal komparatif yang bersifat ex post facto artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung.



2.3



Teknik Pengumpulan Data Rapid Apraisal Methods merupakan metode yang digunakan dengan cara yang



cepat dan murah untuk mengumpulkan informasi mengenai pandangan dan masukan dari populasi sasaran dan stakeholders lainya mengenai kondisi geografis, sosial dan ekonomi. Beberapa metode Rapid Apraisal yang digunakan dalam melakukan pemetaan sosial untuk Program KKN 45 Reguler adalah : 2.3.1 Penggumpulan Data Menggunakan Metode Kualitatif Setelah mendapat gambaran umum mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar, peneliti kemudian mengarah pada metode kualitatif. Pengambilan data secara kualitatif diambil dengan menggunakan teknik wawancara informan kunci (Key Informant), wawancara ini dilakukan terhadap individu tertentu yang sudah diseleksi karena dianggap menguasai informasi tentang kondisi wilayahnya. Wawancara ini bersifat kualitatif, mendalam dan semi terstruktur, observasi serta studi dokumentasi.



3



2.3.2 Wawancara Wawancara merupakan salah satu cara yang paling umum dilakukan dalam penelitan kuantitatif. Peneliti dalam mengumpulkan data telah menentukan sejumlah daftar apa saja yang ingin digali dari setiap informan, namun peneliti menggunakan jenis wawancara semi-terstruktur. Selain menggunakan jenis wawancara semi-terstruktur, peneliti menggunakan teknik snowball sampling dalam menentukan siapa saja yang akan dijadikan informan dalam penelitian. Teknik snowball sampling memiliki mekanisme seperti bola salju dimana dari satu informan, merekomendasikan informan lain hingga terjadi kejenuhan data. 2.3.3 Observasi Teknik penggumpulan data yang selanjutnya adalah observasi. Menurut Herdiansyah (2012) observasi didefinisikan sebagai suatu proses melihat, mengamati, dan mencermati serta merekam perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu. Observasi adalah suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis. Observasi bukan hanya mengamati tanpa makna, lebih dari itu observasi merupakan perilaku tampak yang bertujuan. Selama penelitian, peneliti berinteraksi secara langsung dengan masyarakat dan pemangku kepentingan di desa, hal ini sangat membantu peneliti dalam melakukan observasi dan mendapatkan gambaran masyarakat secara rill serta menghasilkan gambaran yang objektif apa adanya. 2.3.4 Studi Dokumentasi Studi dokumentasi merupakan salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau pihak lain terkait subjek. Menurut Moleong (2007), dokumen yang digunakan adalah dokumen resmi baik dokumen internal maupun dokumen eksternal. Selain memanfaatkan dokumen resmi, peneliti juga mengambil foto secara langsung kondisi fisik desa, foto kegiatan dan kondisi masyarakat.



4



2.4



Teknik Analisis Data Analisis data menjadi salah satu tahap penting dalam penelitian. Data-data yang



telah dikumpulkan di lapangan mulai dari survei, wawancara, observasi hingga dokumentasi di analisis agar mendapat hasil. Inti dari analisis data dalam penelitian adalah mengurai dan mengolah data mentah menjadi data yang dapat ditafsirkan dan dipahami secara lebih spesifik dan dipahami tanpa ada multi tafsir di dalamnya. Menurut Miles dan Huberman (1992), penelitian ini menggunakan teknik analisis data yang terdiri dari 3 tahap, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. 2.4.1 Reduksi Data Reduksi data yaitu proses pemilahan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari hasil survei maupun catatan-catatan tertulis di lapangan. Pada tahap ini, peneliti menggabungkan berbagai data yang ada. Data yang didapat diubah menjadi bentuk tulisan. Data yang dianggap penting dikelompokkan untuk kemudian dijadikan bahan pembuatan laporan. 2.4.2 Penyajian Data Penyajian data, yaitu proses yang perlu dilakukan untuk melakukan analisis data. Penyajian data diawali dengan menyusun informasi yang telah didapatkan, kemudian data disajikan dalam bentuk teks naratif ataupun dalam bentuk chart, tabel dan foto. Setelah melakukan reduksi data, dalam tahap ini peneliti menyajikan data dalam bentuk tulisan, tabel, chart, dan foto. Lalu peneliti menuliskan secara deskriptif hasil temuan yang didapatkan di lapangan. 2.4.3 Penarikan Kesimpulan Langkah selanjutnya adalah tahap penarikan kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi data. Seperti yang dijelaskan di atas bahwa kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti buat yang mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Proses untuk mendapatkan bukti-bukti inilah yang disebut sebagai verifikasi data. Apabila kesimpulan yang dikemukakan peneliti pada tahap awal



5



didukung oleh bukti-bukti yang kuat dalam arti konsisten dengan kondisi yang ditemukan saat peneliti kembali ke lapangan maka kesimpulan laporan yang diperoleh merupakan kesimpulan yang kredibel.



6



BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN



3.1



Deskripsi Wilayah Kelurahan Selili merupakan satu di antara kelurahan yang berada



diKecamatan Samarinda ilir dengan luas wilayah 149 hektar. Hal ini didukung oleh adanya kegiatan kerajinan, industri kecil seperti pabrik tahu dan tempe, industri besar seperti pelelangan bahkan nelayan. Akses jalan menuju kelurahan Selili cukup baik, tidak membutuhkan waktu lama dari pusat kota untuk menuju ke kelurahan Selili.. Kelurahan ini berjarak 1 Km dari pusat pemerintahan Kecamatan, 5 Km dari pusat pemerintahan Kota Samarinda yang dapat ditempuh dalam kurun waktu ±20 menit dan 5,2 Km dari Ibukota Propinsi.



3.2



Kondisi Fisik Wilayah 3.2.1 Topografi Kelurahan Selili adalah dataran yang berada 500m dari permukaan laut dengan curah hujan 250 mm/th dan suhu udara rata-rata 20° - 30° C. Jarak tempuh ke pusat pemerintahan Kecamatan adalah 1 km, ke pusat pemerintahan kota adalah 5 km dan ke pusat pemerintahan propinsi adalah 50 km. Kelurahan Selili mempunyai luas wilayah 149Ha. Topografi kawasan pangkalan pendaratan ikan didominasi topografi bergelombang, dari kemiringan landai sampai curam, dengan ketinggian berkisar antara 0-1500 meter dpl dengan kemiringan 60 %. 3.2.2 Kondisi Geologi dan Tanah Struktur Geologi didominasi oleh batuan sedimen liat berlempung dan terdapat pula kandungan batuan endapan tersier dan batuan endapan kwartener. Formasi batuan endapan utama terdiri dari batuan pasir kwarsa dan batuan liat. Kelembaban udara rata-rata mencapai 86% dengan kecepatan angin rata-rata 5 knot/jam.



7



3.2.3 Kondisi Klimatologi Kelurahan Selili merupakan salah satu bagian dari Provinsi Kalimantan Timur yang memiliki suhu rata-rata harian sebesar 20°C dengan curah hujan berkisar 250,00 mm, jumlah bulan hujan 10,00 bulan serta tinggi tempat dari permukaan laut adalah 50,00 mdl.



3.3



Peta Wilayah Kelurahan Selili Batas wilayah Kelurahan selili adalah sebagai berikut: a. Sebelah Utara : Kelurahan Sambutan b. Sebela Timur : Kelurahan Sungai Kapih c. Sebelah Selatan : Sungai Mahakam d. Sebelah Barat : Sungai Dama



Gambar 3.1 Peta Wilayah Kelurahan Selili



8



3.4



Bagan Administrasi Kelurahan Selili Kelurahan Selili secara administrasi termasuk dalam wilayah kecamatan



samarinda Ilir, Kota samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Wilayah kelurahan Selili terbagi menjadi dua wilayah yakni di jalan lumba-lumba dan di jalan Sultan Alimuddin. Kelurahan Selili terdiri dari 37 RT dimana pada jalan lumba-lumba memiliki 17 RT, sedangkan dijalan Sultan Alimuddin memiliki 20 RT. Tabel 3.1 Bagan Administrasi Kelurahan Selili



Jalan LumbaLumba



RT 1



RT 10



RT 2



RT 11



RT 3



RT 12



RT 4



RT 13



RT 5



RT 14



RT 6



RT 15



RT 7



RT 16



RT 8



RT 17



RT 9 Kelurahan Selili



RT 18



RT 28



RT 19



RT 29



RT 20



RT 30



RT 21



RT 31



Jalan Sultan



RT 22



RT 32



Alimuddin



RT 23



RT 33



RT 24



RT 34



RT 25



RT 35



RT 26



RT 36



RT 27



RT 37



9



3.5



Pertanian 3.5.1 Kepemilikan Lahan Pertanian dan Tanaman Pangan Kelurahan selili dari segi pertanian memiliki potensi desa yang cukup tinggi untuk dijadikan sebagai objek wisata. Lahan pertanian tanaman pangan yang luas dapat dijadikan sebagai objek wisata dengan datang untuk berkeliling melihat-lihat lahan pertanian dan tanaman pangannya. Tabel 3.2 Luas Lahan Pertanian dan Tanaman Pangan Luas Kepemulikkan Lahan



Keluarga



Memiliki lahan perttanian



7



Tidak Memiliki



0



Memilili Kurang 10 Ha



7



Memiliki 10-50 Ha



0



Memiliki lebih dari 100 Ha



0



Jumlah Total Keluarga Petani



7



Dari tabel 3.2 diatas dapat dilihat bahwa jumlah warga yang memiliki lahan pertanian adalah sebanyak 7 anggota keluarga. Jumlah keluarga yang tidak memiliki lahan adalah sebanyak o anggota keluarga. Jumlah warga yang memiliki lahan kurang dari 10 ha adalah sebanyak 7 anggota keluarga. Jumlah keluarga yang memiliki lebih dari 100 ha adalah sebanyak 0 anggota keluarga. Sedangkan jumlah total keluarga petani adalah sebanyak 7 anggota keluarga.



3.5.2 Luas Lahan Pangan Menurut Komoditas Hasil pertanian pangan menurut komoditas pada kelurahan selili tidak terdapat anggota keluarga yang memiliki lahan yang di tanammi tanaman pangan oleh masyarakat setempat.



3.5.3 Kepemilikan Lahan Tanaman Buah-Buahan Kepemilikan lahan tanaman buah-buahan pada kelurahan selili tidak terdapat anggota keluarga



yang memiliki lahan yang di tanammi tanaman



buah-buahan oleh masyarakat setempat. 10



3.5.4 Hasil Tanaman Buah-Buahan Pada hasil tanaman buah-buahan di kelurahan selili tidak terdapat hasil panen yang dapat di jual dikarenakan pada kelurahan selili tidak terdapat anggota keluarga yang memiliki lahan buat bercocok tanam buah-buahan.



3.6



Peternakan Selain sektor pertanian, penduduk kelurahan selili juga menekuni disektor



peternakan. Beberapa hewan ternak yang banyak dikembangkan oleh masyarakat kelurahan selili adalah babi, ayam kampung, bebek, kambing, burung puyuh dan anjing. Jumlah populasi ternak yang dimiliki oleh penduduk terlihat pada tabel berikut: Tabel 3.3 Jenis Populasi Ternak Jenis Ternak



Jumlah Pemilik



Perkiraan jumlah Populasi



Babi



4 orang



340 ekor



Ayam Kampung



72 orang



1411 ekor



Bebek



2 orang



14 ekor



Kambing



2 orang



9 ekor



Burung Puyuh



1 orang



3 ekor



Anjing



20 orang



50 ekor



Berdasarkan tabel 3.3 jumlah kepemilikan hewan babi adalah 4 jiwa dan perkiraan jumlah populasi babi sebanyak 340 ekor. Dengan jumlah kepemilikan hewan ayam kampung adalah 72 jiwa dan perkiraan jumlah populasi ayam kampung sebanyak 1411 ekor. Jumlah kepemilikan hewan bebek adalah 2 jiwa dan perkiraan jumlah populasi bebek sebanyak 14 ekor. Adapun jumlah kepemilikan hewan kambing adalah 2 jiwa dan perkiraan jumlah populasi kambing sebanyak 9 ekor. Bahkan jumlah kepemilikan hewan burung puyuh adalah 1 jiwa dan perkiraan jumlah populasi burung puyuh sebanyak 3 ekor. Serta jumlah kepemilikan hewan anjing adalah 20 jiwa dan perkiraan jumlah populasi anjing sebanyak 50 ekor.



11



3.7



Potensi Sumber Daya Manusia 3.7.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin



Jenis Kelamin



Laki-Laki Perempuan



48%



52%



Gambar 3.2 Jenis Kelamin Berdasarkan



diagram dapat diketahui bahwa jumlah penduduknya



berdasarkan jenis kelamin seimbang antara laki-laki dan perempuan. Persentase yang berjenis kelamin laki-laki adalah 52% dengan jumlah 6.867 jiwa. Sedangkan mereka yang berjenis kelamin perempuan adalah 48% dengan jumlah 6.382 jiwa. Dapat diketahui juga, jumlah penduduk di Kelurahan Selili adalah 13.249 jiwa dengan jumlah kepala keluarga (KK) adalah 5.274.



3.7.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia



BERDASARKAN USIA 0-5 Tahun



6-11 Tahun



12-25 Tahun



26-45 Tahun



4%3% 16%



46-65 Tahun



10%



26%



41%



Gambar 3.3 Jumlah Penduduk berdasarkan Usia



12



> 65 Tahun



Berdasarkan diagram pie diatas menunjukan bahwa umur masyarakat di Kelurahan Selili didominasi oleh penduduk yang berumur 26-45 tahun yang berjumlah 1.956 jiwa, dengan persentase sebesar 41%. Hal tersebut menunjukkan bahwa potensi Sumber Daya Manusia (SDM) cukup besar. Dapat disimpulkan bahwa usia 26-45 tahun masuk dalam usia produktif untuk siap bekerja.



3.7.3 Tingkat Pendidikan



Tingkat Pendidikan 20, 0% 398, 7% 61, 1% 202, 4% 1600, 28%



Tamat SD/sederajat



1700, 30%



Tamat D-2/sederajat



Tamat SMP/sederajat Tamat SMA/sederajat



Tamat D-3/sederajat



1712, 30%



Tamat S-1/sederajat Tamat S-2/Sederajat



Gambar 3.4 Tingkat Pendidikan Berdasarkan diagram 3.4 diatas diketahui rata-rata tingkat pendidikan terakhir di Kelurahan Selili tergolong sedang. Hal ini diketahui dari data hasil penelitian, di mana masyarakat kelurahan Selili mayoritas Pendidikan terakhir adalah SMP dan SMA dengan masing-masing presentase sebesar 30%. Selain itu di Kelurahan Selili juga terdapat masyarakat dengan Pendidikan terakhir S-2 dengan presentase sebesar 1% yaitu sebanyak 61 orang, namun masih terdapat masyarakat yang hanya tamat SD dengan presentase yang cukup besar yakni 28% yaitu sebanyak 1600 orang.



13



3.7.4 Pekerjaan Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau tindakan yang dapat menghasilkan materi. Berikut gambaran distribusi pekerjaan masyarakat di kelurahan Selili yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.4 Mata Pencaharian/Pekerjaan



MATA PENCAHARIAN POKOK Jenis Pekerjaan



Jumlah



Presentase



Petani



66 orang



0.5%



Buruh Tani



16 orang



0.1%



Pegawai Negeri Sipil



173 orang



1.3%



1 orang



0%



117 orang



0.9%



Peternak



1 orang



0%



Nelayan



57 orang



0.4%



Montir



19 orang



0.1%



Dokter swasta



1 orang



0%



Perawat swasta



16 orang



0.1%



Bidan swasta



5 orang



0%



TNI



12 orang



0.1%



POLRI



27 orang



0.2%



Guru swasta



44 orang



0.3%



Dosen swasta



9 orang



0%



Seniman/artis



1 orang



0%



Tukang Kayu



44 orang



0.3%



Tukang Batu



23 orang



0.2%



Pengrajin Pedagang barang kelontong



14



Pembantu rumah tangga



19 orang



0.1%



Pengacara



1 orang



0%



Notaris



2 orang



0%



Arsitektur/Desainer



2 orang



0%



3241 orang



24.5%



8 orang



0%



Wiraswasta



997 orang



7.5%



Belum Bekerja



3000 orang



22.6%



Pelajar



2200 orang



16.6%



Ibu Rumah Tangga



2340 orang



17.7%



Purnawirawan/Pensiunan



55 orang



0.4%



Buruh Harian Lepas



418 orang



3.1%



Pemilik perusahaan



3 orang



0%



Buruh jasa perdagangan hasil bumi



17 orang



0.1%



9 orang



0%



8 orang



0%



71 orang



0.5%



Sopir



54 orang



0.4%



Usaha jasa pengerah tenaga kerja



1 orang



0%



Tukang Jahit



9 orang



0%



Tukang Rias



1 orang



0%



Juru Masak



3 orang



0%



Karyawan Honorer



59 orang



0.4%



Wartawan



2 orang



0%



Tukang Cukur



2 orang



0%



Karyawan Perusahaan Swasta Karyawan Perusahaan Pemerintah



Pemilik usaha jasa transportasi dan perhubungan Kontraktor Pemilik usaha warung, rumah makan dan restoran



15



Tukang Las



12 orang



0.1%



Tukang Listrik



6 orang



0%



Pemuka Agama



8 orang



0%



Anggota Legislatif



1 orang



0%



Pelaut



64 orang



0.5%



Biarawati



2 orang



0%



13.249 orang



100%



Jumlah Total Penduduk



Berdasarkan tabel 3.4 diatas dapat diketahui bahwa masyarakat Selili memiiki jenis pekerjaan yang sangat beragam. Masyarakat Kelurahan Selili dominan bekerja sebagai karyawan perusahaan swasta sebanyak 3241 jiwa dengan persentase 24,5%. Masyarakat yang belum bekerja sebanyak 3000 jiwa dengan persentasi 22,6%. Masyarakat yang bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 2340 jiwa dengan persentasi 17,7%. Mata percaharian sebagai pedagang keliling sebanyak 41 jiwa dengan persentasi 2%. Mata percaharian sebagai peternak sebanyak 30 jiwa dengan persentasi 1,5%. Kesimpulan yang dapat diambil dari interprestasi pekerjaan masyarakat di kelurahan selili adalah masyarakat disini rata-rata memiliki pekerjaan dan mendapatkan penghasilan dari pekerjaan tersebut, akan tetapi jika dilihat dari presentase untuk masyarakat yang belum bekerja yang mencapai angka 22,6% menunjukan tidak sedikit juga masyarakat



kelurahan



selili



yang



masih



tidak



memiliki



pekerjaan/



pengangguran.



3.7.5 Agama/Aliran Kepercayaan Agama adalah sebuah sistem yang mengatur keimanan atau kepercayaan dan peribadatan terhadap Tuhan serta kaidah yang lingkungan dan



pergaulan



berkaitan dengan



manusia. Berikut ini adalah jumlah penduduk



berdasarkan agama yang dianut.



16



Sales 757, 6% 1235, 9%



15, 0%



Islam



11, 0%



Kristen Katholik Hindu



11230, 85%



Budha



Gambar 3.5 Agama/Aliran Kepercayaan Dari diagram pie di atas dapat dilihat bahwa mayoritas masyarakat di Kelurahan Selili menganut kepercayaan Agama Islam yang mencapai 85% (11230 jiwa). Masyarakat yang menganut Agama Kristen sebanyak 1235 jiwa. Masyarakat yang menganut Agama Katholik sebanyak 757 jiwa. Masyarakat yang menganut Agama Hindu sebanyak 11 jiwa dan masyarakat yang menganut Agama Budha sebanyak 15 jiwa.



3.7.6 Suku/Etnis Berdasarkan data yang diperoleh dari pemerintah Kelurahan Selili, masyarakat yang bermukim di Kelurahan Selili juga cukup plural. Hal terlihat sebaran warganya berdasarkan etnis yang sangat beragam. Tabel 3.5 Suku/Etnis Etnis



Laki-laki



Perempuan



Aceh



8 orang



7 orang



Batak



24 orang



12 orang



Mentawai



1 orang



0 orang



Melayu



7 orang



5 orang



17



Minang



6 orang



6 orang



Betawi



2 orang



5 orang



Sunda



34 orang



27 orang



Jawa



1623 orang



1519 orang



Madura



72 orang



40 orang



Bali



7 orang



3 orang



Banjar



1585 orang



1430 orang



Dayak D



38 orang



42 orang



Bugis



784 orang



683 orang



Mandar



31 orang



20 orang



Ambon



5 orang



4 orang



Minahasa



20 orang



18 orang



Papua



4 orang



3 orang



Timor



238 orang



168 orang



Sumba



11 orang



11 orang



Buton



95 orang



51 orang



Muna



12 orang



14 orang



China



11 orang



6 orang



Toraja



147 orang



125 orang



Kutai



18 orang



29 orang



Bima



6 orang



5 orang



230 orang



207 orang



1 orang



1 orang



Toli Toli



128 orang



102 orang



Jumlah



5.148 orang



4.543 orang



Makassar Palembang



Dari data diatas dapat diketahui bahwa kelurahan Selili memiliki masyarakat dengan etnis yang sangat beragam yakni terdapat 28 suku etnis.



18



Dimana suku etnis masyarakat kelurahan Selili didominasi oleh suku jawa dan suku banjar yakni sebanyak 3142 jiwa suku jawa dan 3015 jiwa suku banjar.



3.8



Prasarana 3.9.1 Prasarana Pemerintahan Desa Lembaga atau organisasi yang terdapat di Kelurahan Selili terdiri dari Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa/ Kelurahan (LKMD/LKMK), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan (LPMD/LPMK), PKK, RT, dan Karang Taruna yang tertuang dalam tabel berikut ini: Tabel 3.6 Prasarana dan jumlah Anggota Pemerintahan Desa No



Jenis



Jumlah Unit



Jumlah Pengurus



1.



LKMD/LKMK



11



11



2



LPMD/LPMK



23



13



3



PKK



45



25



4



RT



37



37



5



Karang Taruna



2



25



Berdasarkan tabel 3.7 dapat diketahui bahwa Kelurahan Selili memiliki Lembaga Ketahanan Masyarakat Kelurahan (LKMK) sebanyak 11 unit dengan jumlah pengurus 11 orang, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) sebanyak 23 unit dengan jumlah pengurus 13 orang, Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebanyak 45 dengan jumlah pengurus 25 orang, RT sebanyak 37 unit dengan jumlah ketua RT sebanyak 37 orang, serta Karang Taruna sebanyak 2 unit dengan jumlah pengurus sebanyak 25 orang.



3.9.2 Prasarana Ekonomi Prasarana ekonomi merupakan upaya pengembangan usaha masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup, kesejahteraan masyarakat, serta membantu mempercepat proses kemandirian masyarakat untuk membangun suatu kelurahan.



19



Prasarana Ekonomi 1



1



Lembaga Ekonomi, dan Unit Usaha Kelurahan



13



104



Jasa Lembaga Keuangan



414



153 3



Industri Kecil dan Menengah Usaha Jasa Pengangkutan



5



162



415



Usaha Jasa Perdagangan Usaha Jasa Hiburan



Gambar 3.6 Prasarana ekonomi Berdasarkan diagram diatas diketahui bahwa unit usaha yang terdapat di Kelurahan Selili cukup beragam yaitu 1 unit Lembaga Ekonomi dan Unit Usaha Kelurahan berupa 1 unit kelompok simpan pinjam; 1 unit jasa Lembaga keuangan berupa 1 unit bank perkreditan rakyat; 104 unit industri kecil dan menengah berupa 49 industri makanan, 1 unit Industri Material Bahan Bangunan, 32 unit industri kerajinan, 22 unit rumah makan dan restoran; 13 unit Usaha jasa pengankutan berupa 12 orang yang memiliki perahu motor/klotok atau sejenisnya dan 1 orang Jumlah Pemilik Usaha Jasa Ekspedisi/Pengiriman Barang; 153 unit Usaha Jasa dan Perdagangan berupa 5 unit Pasar Hasil Bumi/Tradisonal/ Harian, 21 unit Pasar Mingguan, 7 unit Pasar Bulanan, 48 unit Jumlah Usaha Toko/Kios, 2 unit swalayan, 7 unit Warung Serba Ada, 30 unit took klontong, 15 unit usaha peternakan, 4 unit usaha perikanan, 1 unit usaha perkebunan, dan 5 unit usaha minuman; 3 unit usaha jasa hiburan yang berupa 2 unit Sirkus Keliling/Topeng monyet/Ondel-ondel, dll dan 1 unit grup music/band; 415 unit Usaha Jasa Gas, Listrik, BBM Dan Air berupa 207 unit Pengecer Gas dan Bahan Bakar Minyak dan 208 unit Usaha air minum kemasan/isi ulang; 162 unit Usaha Jasa Keterampilan berupa 64



20



tukang kayu, 50 tukang batu, 19 tukang jahit/border, 6 unit tukang cukur, 5 unit tukang service elektronik, 2 unit tukang gali sumur, dan 16 unit tukang pijat/urut/pengobatan; 5 unit Usaha Jasa Hukum dan Konsultansi berupa 1 unit notaris, 1 unit pengacara/advokat, 2 unit konsultan teknis, dan 1 unit pejabat pembuat akta tanah; 414 unit usaha jasa penginapan berupa 58 unit persewaan kamar, 355 unit kontrakan rumah, dan 1 unit mess. Hal ini mengindikasikan bahwa potensi ekonomi di Kelurahan Selili cukup maju diantara desa lain yang berada disekitarnya.



3.9.3 Prasarana Pendidikan Keberadaan lembaga pendidikan sangatlah penting dalam upaya mencerdaskan masyarakat. Kelurahan Selili sendiri memilliki prasarana pendidikan cukup lengkap. Mulai dari PAUD sampai SMA/sederajat.



Prasarana Pendidikan Ibtidayah 13%



TK 25%



Raudhatul Athfal 25%



TK SD Sekolah Islam



SD Sekolah Islam 25% 12%



Raudhatul Athfal Ibtidayah



Gambar 3.7 Prasarana Pendidikan Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa di Kelurahan Selili hanya terdapat jenjang pendidikan formal. Untuk jenjang pendidikan informal meliputi, 2 unit Taman Kanak-kanak, 2 unit Sekolah Dasar, 1 unit sekolah Islam, 2 Unit Raudhatul Athfal, dan 1 unit Ibtidayah.



21



3.9.4 Prasarana Peribadahan Keberadaan



prasarana



peribadahan



di



tengah-tengah



masyarakat



sangatlah diperlukan mengingat kebutuhan rohani bagi setiap penduduk sebagai pemeluk agama. Berikut ini prasarana peribadahan yang terdapat di Kelurahan Selili:



SARANA PERIBADAHAN Jumlah Masjid



Jumlah Langgar/Surau/Mushola



9%



Jumlah Gereja Kristen Protestan



18%



73%



Gambar 3.8 Sarana Peribadahan Kelurahan Selili memiliki tempat ibadah cukup lengkap sebagai sarana penunjang warganya untuk beribadah. Sarana tersebut meliputi, masjid 4 unit, langar/surau/musala 16 unit, gereja Kristen protestan 2 buah. Diketahui bahwa akses untuk mencapai tempat ibadah dengan rumah-rumah penduduk sangat terjangkau, sehingga lebih mudah untuk beribadah.



3.9.5 Prasarana Olahraga Olahraga merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dimana semua anggota badan bergerak berirama. Dari anak-anak, remaja, orang dewasa sampai para manula pun gemar berolahraga. Berikut ini adalah prasarana yang ada di Kelurahan Selili.



22



Prasarana Olahraga



Lapangan Sepak Bola



Lapangan bulu tangkis



Lapangan Voli



Pusat Kebugaran



Meja Pingpong



Gambar 3.9 Prasarana Olahraga Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa Selili memiliki 1 unit lapangan sepakbola, 10 unit lapangan bulu tangkis, 2 unit meja pingpong, 5 unit lapangan voli, dan 1 unit pusat kebugaran untuk menunjang kegiatan olahraga di Kelurahan Selili.



3.9.6 Prasarana Kesehatan Pengembangan kesehatan masyarakat



menyangkut seluruh aspek



kehidupan. Tingkat kesejahteraan masyarakat dapat diukur salah satunya dari keberhasilan pembangunan dan pengembangan kesehatannya. Prasarana kesehatan merupakan tempat untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dalam rangka mewujudkan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Berikut merupakan distribusi fasilitas kesehatan yang terdapat pada wilayah Kelurahan Selili.



23



Prasarana Kesehatan 4%



Puskesmas pembantu



5% 4% Apotek



14%



Posyandu



14% Toko Obat



50%



9%



Balai pengobatan masyarakat yayasan/swasta Jumlah Rumah/Kantor Praktek Dokter



Gambar 3.10 Prasarana Kesehatan Dari tabel di atas diketahui bahwa fasilitas kesehatan di wilayah Kelurahan Selili ini cukup memadai. Fasilitas Kesehatan yang dimiliki meliputi, 1 unit puskesmas pembantu, 1 unit apotik, 11 unit posyandu, 2 unit toko obat, 3 unit balai pengobatan masyarakat yayasan/swasta, 3 unit jumlah rumah/kantor praktek dokter, dan 1 unit rumah bersalin yang merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat.



3.9



Kesehatan Masyarakat 3.9.1 Sumber Air Bersih Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk menunjang kehidupan sehari-harinya. Kelurahan Selili sendiri memiliki sumber air bersih beragam. Sumber air tersebut seperti, pemanfaatan air PDAM, air sumur, dan depot isi ulang. Berikut diagram sumber air bersih yang terdapat di Kelurahan Selili.



24



Sumber Air Bersih



1% 1%



0%



4%



20%



Mata Air Sumur Bersih PAM Sungai Bak Penampung Air Hujan 74%



Depot Isi Ulang



Gambar 3.11 Sumber Air Bersih Berdasarkan gambar 3.11 diketahui bahwa 74% masyarakat Kelurahan Selili memanfaatkan air PAM yang dimasak kemudian digunakan sebagai air minum utama. Sebagian lain memanfaatkan sungai dengan persentasi 20%, sumur gali dengan persentasi 4%, bak penampung air hujan dengan persentase 0.9%, depot isi ulang dengan persentase 0.8% dan mata air dengan persentasi 0.1%.



25



BAB IV PENUTUP Dengan tersusunnya data pemetaan potensi desa, diharapkan masyarakat dapat mengetahui kondisi riil potensi yang dimiliki Kelurahan Selili. Kondisi riil ini dapat digunakan sebagai acuan untuk pemerintah dalam bertindak dan mencari solusi permasalahan yang ada di Kelurahan Selili, terutama untuk penanganan bencana alam tanah longsor maupun banjir. Data pemetaan potensi kelurahan selili sendiri memuat segala potensi kelurahan dan masyarakat yang informasinya bersumber dari masyarakat dan kondisi kelurahan. Menunjukkan pula tingkat pembangunan di daerah kelurahan secara berjenjang yang akan menunjukkan perkembangan daerah dan nasional. Harapannya masyarakat dapat semakin berinisiatif dan berkreasi dalam menyusun perencanaan program-program yang sesuai tipologi dan masalah yang ada di lingkungan kelurahan selili guna membangun dan mengembangkan masyarakat dan potensi yang ada di lingkungan sekitar kelurahan selili untuk mewujudkan wilayah kelurahan yang sejahtera mandiri. Sumber Daya Alam (SDA) Yang ada di kelurahan Selili adanya setidaknya 7 lahan pertanian yang dimiliki oleh masing-masing 7 anggota keluarga, Hasil pertanian pangan menurut komoditas pada kelurahan selili tidak terdapat anggota keluarga yang memiliki lahan yang di tanan-tanaman pangan oleh masyarakat setempat. Potensi SDA di wilayah Kelurahan Selili masih cukup minim untuk lahan pertanian. Selain karena tidak ada nya tempat memadai untuk melakukan kegiatan pertanian, hal lain yang menghambat ada nya pertanian di Kelurahan Selili juga di sebabkan oleh karena kebanyakan para pemuda di Kelurahan Selili lebih memilih untuk melakukan pekerjaan lain seperti menjadi karyawan swasta di tempat pemberlanjaan maupun kantor berbasis pemerintah maupun non-pemerintah.



26



Kondisi infrastruktur tempat ibadah di desa ini cukup lengkap mulai dari masjid, mushola, dan gereja. Dengan akses menuju ke tempat peribadatan yang terjangkau dengan mudah. Di wilayah Kelurahan Selili sendiri memilliki prasarana pendidikan cukup lengkap. Mulai dari PAUD sampai SMA/sederajat.. Dari segi perekonomian kelurahan Selili dapat dikatakan cukup maju dari antara kelurahan-kelurahan yang ada di sekitarnya, hal itu dapat dilihat dari banyak nya macam-macam kegiatan perekonomian seperti pabrik pembuatan tahu dan tempe dan masih banyak lagi. Dan yang terakhir dilihat dari bidang kesehatannya fasilitas kesehatan di wilayah Kelurahan Selili ini cukup memadai. Fasilitas Kesehatan yang dimiliki meliputi, 1 unit puskesmas pembantu, 1 unit apotik, 11 unit posyandu, 2 unit toko obat, 3 unit balai pengobatan masyarakat yayasan/swasta, 3 unit jumlah rumah/kantor praktek dokter, dan 1 unit rumah bersalin yang merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat. Hal ini diikuti pula dengan keberadaan air bersih seperti PDAM,Sumur,maupun Depot air isi ulang. Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan di atas adalah bahwa Kelurahan Selili memiliki potensi di berbagai macam aspek, yang paling terlihat antara lain adalah adanya pabrik pembuatan tahu dan tempe maupun tempat pelelangan ikan,,untuk pertanian sendiri dari pengamatan yang telah dilakukan masih sulit untuk menambah jumlah lahan pertanian dilihat dari letak dan tidak adanya jumlah lahan. Dan untuk permasalahan yang ada di Kelurahan Selili sendiri lebih pada masalah bencana alam seperti tanah longsor maupun banjir yang terjadi di beberapa titik – titik tertentu seperti bencana tanah longsor baru-baru ini terjadi di RT.17 atau bencana banjir di RT. 19. Dari hasil sosialisasi yang dilakukan beberapa waktu yang lalu masyarakat mengharapkan ada nya tindakan lebih lanjut dari pihak Pemerintahan dalam upaya penanggulangan dua bencana alam tersebut.



27



DAFTAR PUSTAKA



Akbariyah, dan Hairul Noor. 2018. Daftar Isian Potensi Desa dan Kelurahan. Samarinda : Kelurahan Selili. Aspiany. 2010. Pengelolaan Pangkalan Pendaratan Ikan Berkelanjutan (Studi Kasus Pangkalan Pendaratan Ikan Selili Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur). Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung. Herdiansyah, Haris. 2012.Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika. Hidayati, Zakiah dan Mafazah Noviana. 2016. Penanganan Preventif Terhadap Ancaman Tanah Longsor di Permukiman Bukit Selili-Samarinda. Samarinda : Tesa Arsitektur Volume 14 Nomor 2 Miles,MB, dan AM Huberman. 1992. Qualitative data Analysis: A Sourcebook of New Methods. Beverly Hills: Sage. Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya Offset.



28



CATATAN



29



CATATAN



30



Buku Socia Mapping berisi tentang informasi keadaan sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan yang ada di Kelurahan Selili. Hal tersebut diilustrasikan dalam bentuk angka dan diagram sehingga memudahkan pembaca untuk mendeskripsikan potensi yang ada di Kelurahan selili. Selain itu, Social Mapping ini di harapkan dapat menjadi acuan dalam upaya peningkatan potensi di Kalimantan Timur.



Disusun Oleh: 31 Kelompok KKN Reguler Angkatan 45 Universitas Mulawarman