SOP ALUR Pelayanan Gizi [PDF]

  • Author / Uploaded
  • pkmps
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN KERJA: RSUD KABUPATEN DOMPU



Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan Oleh Nama SOP



/



/2015



PELAYANAN GIZI RAWAT INAP RSU



Dasar Hukum : 1. UU no 36 tahun 2009 tentang kesehatan yang mengamanatkan upaya perbaikan gizi perseorangan dan masyarakat. 2. SK Menkes Nomor 983 Tahun 1998 tentang Organisasi Rumah Sakit 3. Peraturan Menkes Nomor 1045/MENKES /PER/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di lingkungan Departemen Kesehatan. Unit Keterkaitan : 1. Bidang Pelayanan 2. Bagian Keuangan 3. Ruang Rawat Inap Peringatan : 1. Penyelengaraan Makanan bertujuan untuk menyediakan makanan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan gizi, biaya, aman, dan dapat diterima oleh konsumen guna mencapai status gizi yang optimal. 2. Menyelenggarakan pelayanan gizi yang berorientasi pada kebutuhan dan kepuasan klien/pasien dalam aspek promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif untuk meningkatkan kualitas hidup. 3. Kegiatan Penyelenggaraan Makanan Pasien Rawat Inap apabila tidak terlaksana dengan baik atau tidak dilaksanakan sesuai dengan Standar Penyelenggaraan Makanan yang seharusnya maka dapat menimbulkan permasalahan baik dari Pasien Rawat Inap Maupun Pihak terkait. Kualifikasi Pelaksana : 1. Petugas yang ditunjuk adalah petugas yang memahami tekhnis dan Alur Perencanaan Menu, Pengadaan Bahan Makanan, Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Makanan, Persiapan dan Pengolahan Makanan, Distribusi Makanan, dan Penyajian Makanan di Ruangan Rawat Inap. 2. Latar belakang pendidikan yang relefan adalah S 1 Gizi, D III Gizi , SMK Gizi dan SLTA.



Bentuk Kegiatan : Bentuk penyelenggaraan makanan di Rumah Sakit meliputi sistim Swakelola, pada penyelenggaraan makanan RS dengan Sistim Swakelola, Instalasi Gizi bertanggung jawab terhadap pelaksanaan seluruh kegiatanpenyelenggaraan makanan. Dalam sistim swakelola ini, seluruh sumber daya yang diperlukan (tenaga, dana, metoda, sarana dan prasarana) disediakan oleh pihak RS. Pada pelaksanaannya Instalasi Gizi/Unit Gizi mengelola kegiatan gizi sesuai fungsi manajemen yang dianut dan mengacu pada Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit yang berlaku dan menerapkan Standar Prosedur yang ditetapkan. Peralatan / Perlengkapan : 1. ATK 2. Pencatatan dan Pendataan : 1. Petugas / Pegawai harus memastikan bahwa Alur Perencanaan Menu, Pengadaan Bahan Makanan, Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Makanan, Persiapan dan Pengolahan Makanan, Distribusi Makanan, dan Penyajian Makanan di Ruangan Rawat Inap telah dilaksanankan dengan baik dan benar. 2.



No 1.



Aktivitas Perencanaan Menu



Perencanaan kebutuhan bahan makanan



Pelaksana Petugas Gizi, Kepala Masak dan Pengawas Makanan



Petugas Gizi, Kepala Masak dan Pengawas Makanan



Pelaksanaan Langkah – langkah 1. Bentuk tim kerja 2. Menetapkan macam menu 3. Menetapkan lama siklus menu dan kurun waktu penggunaan menu 4. Menetapkan pola menu 5. Menetapkan besar porsi 6. Mengumpulkan macam makanan untuk pagi, siang dan malam pada satu putaran menu termasuk jenis makanan selingan 7. Merancang format menu 8. Melakukan penilaian menu dan revisi menu 9. Melakukan tes awal menu



Mutu Baku OUTPUT Siklus menu yang di gunakan untuk penyelenggaraan makan pasien rawat inap.



Pengertian :



-



Serangkaian kegiatan menetapkan macam, jumlah dan mutu bahan makanan yang diperlukan dalam kurun waktu tertentu, dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan makanan rumah sakit.



Tujuan : Tersedianya taksiran macam dan jumlah bahan makanan dengan spesifikasi yang ditetapkan, dalam kurun waktu yang ditetapkan untuk pasien rumah sakit.



Langkah-langkah perhitungan kebutuhan bahan makanan : a. Susun macam bahan makanan yang diperlukan, lalu golongkan bahan makanan apakah termasuk dalam : 1) Bahan makanan segar 2) Bahan makanan kering b. Hitung kebutuhan semua bahan makanan satu persatu dengan cara : 1) Tetapkan jumlah konsumen rata-rata yang dilayani



Ket.



2.



Pengadaan Bahan Makanan



3.



Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Makanan



2) Hitung macam dan kebutuhan bahan makanan dalam 1 siklus menu (misalnya : 5, 7 atau 10 hari). 3) c) Tetapkan kurun waktu kebutuhan bahan makanan (1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun) 4) Hitung berapa siklus dalam 1 periode yang telah ditetapkan dengan menggunakan kalender. Contoh : Bila menu yang digunakan adalah 10 hari, maka dalam 1 bulan (30 hari) berlaku 3 kali siklus. Bila 1 bulanadalah 31 hari, maka belaku 3 kali siklus ditambah 1 menu untuk tanggal 31. 5) Hitung kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan untuk kurun waktu yang ditetapkan (1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun) 6) Masukkan dalam formulir kebutuhan bahan makanan Petugas Kegiatan pengadaan bahan makanan Gizi, Kepala meliputi kegiatan spesifikasi bahan makanan, Masak dan perhitungan harga makanan, pemesanan dan Pengawas pembelian bahan makanan dan melakukan Makanan survey pasar. 1. Penerimaan bahan makanan Petugas Gizi, Kepala Suatu kegiatan yg meliputi, memeriksa, Masak dan meneliti, mencatat, memutuskan dan Pengawas melaporkantentang macam dan jumlah bahan Makanan makanan sesuai dengan pesanan dan spesifikasiyang telah ditetapkan. 2. Penyimpanan bahan makanan Suatu tata cara menyimpan, menata, memelihara jumlah, kualitas, dan keamanan bahan makanan kering dan segar digudang bahan makanan kering dan dingin/beku Syarat tempat penyimpanan :



Adanya bahan makanan yang tersedia untuk kebutuhan makanan pasien rawat inap.



4.



Persiapan dan Pengolahan Makanan



Petugas Gizi, Kepala Masak dan Pengawas Makanan



a. Adanya ruang penyimpanan bahan makanan kering dan segar b. Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanansesuai peraturan c. Tersedianya kartu stok bahan makanan/ buku catatan keluar masuknya bahan makanan. Langkah penyimpanan bahan makanan : a. Setelah bahan makanan yang memenuhi syarat diterima, segera dibawa keruang penyimapanan, gudang atau ruang pendingin. b. Apabila bahan makanan akan langsung digunakan, setelah ditimbang dan diperiksa oleh bagian penyimpananbahan makanan tersebut dibawa keruang persiapan bahan makanan. PERSIAPAN BAHAN MAKANAN : Serangkaian kegiatan dalam mempersiapkan bahan makanan yang siap diolah (mencuci, memotong, menyiangi, meracik, dsb)sesuai dengan menu, standar resep, standar porsi, standar bumbu dan jumlah pasien yg dilayani. Syarat : 1. Tersedianya bahan makanan yang akan dipersiapkan 2. Tersedianya tempat dan peralatan persiapan 3. Tersedianya prosedur tetap persiapan 4. Tersedianya menu, standar resep, standar porsi, standar bumbu, jadwal persiapan dan jadwal pemasakan. PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN: Kegiatan mengubah bahan makanan mentah menjadi maskan yang siap dimakan, berkualitas dan aman untuk dikonsumsi.



Syarat : 1. Tersedianya menu, pedoman menu dan siklus menu 2. Tersedianya bhan makanan ya ng akan dimasak 3. Tersedianya peralatan pemasakan bahan makanan 4. Tersedianya aturan dalam menilaihasil pemasakan 5. Tersedianya prosedur tetap pemasakan 6. Tersedianya peraturan penggunaan bahan tambahan pangan. 4.



Distribusi Makanan



Petugas distribusi makanan



Adalah serangkaian proses kegiatan penyampaian makanan sesuai dengan jenis makanandan jumlah porsi pasien yang dilayani. Tujuan : Pasien mendapat makanan sesuai dengan diet dan ketentuan yang berlaku. Syarat : 1. Tersedianya peraturan pemberian makanan rumah sakit 2. Adanya pengaturan pengambilan makanan 3. Adanya daftar permintaan makanan pasien 4. Tersedianya perlatan untuk distribusi makanan dan peralatan makan 5. Adanya jadwal pendistribusian makanan yang ditetapkan. Macam distribusi makanan : 1. Distribusi makanan yang di pusatkan (sentralisasi) Yaitu makanan dibagi dan disajikan dalam alat makan diruang produksi makanan. 2. Distribusi makanan yang tidak dipusatkan



5.



Penyajian Makanan di Ruangan Rawat Inap



Petugas distribusi makanan



(desentralisasi) Yaitu makanan pasien di bawa keruang perawatan pasien dalam jumlah banyak/ besar kemudian dipersiapkan ulang, dan disajikan dalam alat makan pasien sesuai dengan dietnya. 3. Kombinasi Yaitu dilakukan dengan cara sebagian makanan ditempatkan langsung kedalam alat makanan pasien sejak dari tempat produksi, dan sebagian lagi dimasukan kedalam wadah besaryang ditribusinya setelah sampai keruang perawatan pasien. Penyajian makanan merupakan rangkaian akhir Dari perjalanan makanan. Makanan yang disajikan adalah makanan yang siap dan layak dikonsumsi. Hal-hal yang perlu diperhatikan : 1. Perhatikan jarak dan waktu tempuh dari tempat pengolahan makanan ketempat penyajian serta hambatan yang mungkin terjadi selama pendistribusian karena akan memperngaruhi kondisi penyajian. 2. Setiap jenis bahan makanan ditempatkan dalam wadah yang terpisah dan memiliki tutup untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang. 3. Makanan yang mengandung kadar air tinggi baru dicampur menjelang penyajian untuk menghindari makanan cepat basi. 4. Bahan makanan yang disajikan merupakan bahan makanan yang dapat dimakan, hal ini untuk menghindari kecelakaan salah makan. 5. Bahan makanan yang disajikan dalam dus



harus dipisah satu sama lain 6. Penyajian makanan harus disajikan dalam keadaan panas, hal ini untuk mncegah pertumbuhan bakteri dan meningkatkan selera makan. Setiap peralatan/wadah yang digunakan harus higienis, utuh, tidak cacat/rusak. 7. Penanganan makanan tidak boleh kontak langsung dengan tubuh. 8. Penyajian disesuaikan dengan kelas pelayanan dan kebutuhan. Tepat penyajian yaitu tepat menu, tepat waktu, tepat tata hidang dan tepat volume ( sesuai jumlah ). 6.



Penanganan Alat



1. Pisahkan peralatan makan infeksius dan non infeksius. 2. Pencucian alat makan (piring, sendok, plato) terpisah dengan gelas dan tutup gelas. Alat makan infeksius: a. Bersihkan peralatan makan dari sisa makanan dan dibuang ke tempat sampah. b. Siram dengan air mengalir. c. Rendam dengan larutan chorine selama 30 menit. d. Peralatan makan dicuci dengan sabun cuci piring. e. Peralatan makan dibilas dengan air bersih dan mengalir. f. Rendam dengan air panas ± 30 menit. g. Keringkan dengan sinar matahari sebelum disusun pada rak alat makan.



a.



b. c. d. e. f.



Alat makan non infeksius: Bersihkan peralatan makan dari sisa makanan dan dibuang ke tempat sampah. Peralatan makan disiram dengan air mengalir. Peralatan makan dicuci dengan sabun cuci piring. Peralatan makan dibilas dengan air bersih dan mengalir. Peralatan makan dibilas dengan air panas. Peralatan makan disusun pada rak alat makan.