SOP Gigitan Anjing Dan Kucing [PDF]

  • Author / Uploaded
  • david
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENANGANAN PERTAMA PADA GIGITAN ANJING DAN KUCING No. Dokumen : SOP



No. Revisi



:



Tanggal Terbit : Halaman : Tanda - Tangan KEPALA BIDANG PELAYANAN KESEHATAN PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG



1. PENGERTIAN



2. TUJUAN 3. KEBIJAKAN



3. REFERENSI



4. PROSEDUR



6. LANGKAHLANGKAH PROSEDUR



drg. ERWAN BUDISANTOSO NIP. 19681118 200604 1 0008 Rabies (penyakit anjing) adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies, dan ditularkan melalui gigitan hewanpenular rabies terutama anjing, kucing dan kera. Luka gigitan hewan penula rabies adalah luka yang disebabkan oleh gigitan hewan yang dicurigai dapat berpotensi menularkan virus rabies Menanggulangi penularan virus rabies dari hewan ke manusia Mencegah penularan virus rabies, serta mengurangi resiko infeksi virus rabies 1. Permenkes No. 19 Tahun 2016 Tentang SPGDT 2. Perbup No 90 Tahun 2019 Tentang Pembentukan PSC 119 Kabupaten Lumajang 1. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI Situasi dan Analisis Rabies tahun 2014 2. (Parwis, Ferasyi, Hambal, Dasrul, Razail, & Novita, 2016) 3. (Suarta, Anthara, Putra, dewi, & Mahardika, 2012) 1. Kran dengan air bersih yang mengalir 2. Kasa steril 3. Sarung tanga bersih 4. Needle dan spuit 1 cc 5. Kapas alkohol 6. Sabun 7. Pinset sirugik dan anatomis 8. Gunting jaringan 9. Gunting perban 10. Cairan NaCl 11. Salep antibiotik atau sufratul 12. Plester 1. Jelaskan prosedur pembersihan luka pada pasien dan aspek yang perlu dinilai dalam mempertimbangkan pemberian suntikan VAR atau SAR, beri pengertian sejak awal mengenai perlu atau tidaknya pemberian VAR dan SAR. Cari pemiliki hewan yang dicurigai penular rabies (jika ada) dan amati apakah anjing meninggal atau menunjukan gejala infeksi rabies jangka waktu 2 minggu setelah gigitan. 2. Minta persetujuan menangani luka pada pasien dan atau keluarga 3. Siapkan alat dan bahan 4. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan bersih 5. Bebaskan area sekitar luka dari pakaian yang menghalangi 6. Cuci luka gigitan hewan tersangka rabies dengan air (sebaiknya air yang mengalir), dengan sabun atau detergent selama 10 – 15 menit, bila perlu gunakan kasa untuk membantu membersihkan. 7. Keringkan luka dengan kasa steril. 8. Ganti sarung tangan yang basah dengan sarung tangan bersih yang baru 9. Beri antiseptik (alkohol 70 %, betadine, obat merah dan lain-lain) pada luka. 10. Nilai besarnya luka, usahakan membersihkan luka sebersih mungkin, dengan menggunakan pinset, kasa dan cairan antiseptik. Luka gigitan tidak dibenarkan untuk dijahit, kecuali jahitan situasi jika sangat diperlukan dan hanya berupa jahitan situasonal. 11. Setelah luka sudah bersih, tutup dengan menggunakan sufratul atau salep



antibiotik, lalu tutup dengan kasa dan plaster. 12. Jika pasien membutuhkan suntikan VAR karena termasuk luka beresiko infeksi dan anjing terbukti terinfeksi rabies maka selanjutnya dilakukan prosedur penyuntikan VAR. 13. Jika pasien dinilai belum membutuhkan suntikan VAR/SAR maka pasien dan hewan yang dicurigai diobservasi selama 2 minggu dari gigitan atau dapat dikonfirmasi dengan dokter hewan setempat, jika memungkinkan maka spesimen otak hewan dicurigai/penular rabies dibawa ke laboratorium untuk diperiksa. Apabila hewan mati maka, pasien harus mendapat suntikan VAR/SAR, sesuai dengan resiko yang ada. Prosedur penyuntikan VAR (dilakukan 2 orang) 1. Siapkan VAR (dalam hal ini VERORUB), kapas dan alkohol. Serta sarung tangan bersih. 2. Jelaskan prosedur penyuntikan dan minta izin pada pasien dan atau keluarga pasien, termasuk jelaskan jadwal suntikan kedua dan ketiga dari VAR. 3. Petugas mencuci tangan dan mengenakan sarung tangan. 4. Bersihkan area deltoit kiri dan kanan pasien dengan kapas alkohol secara memutar dari arah dalam ke luar. 5. Tunggu sebentar hingga alkohol kering 6. Dengan bantuan perawat kedua atau asisten suntikan VAR secara bersamaan pada deltiot kanan dan kiri secara intra muscular. Dosis untuk dengan 4 kali pemberian yaitu hari ke 0 (dua kali pemberian sekaligus), hari ke 7 satu kali pemberian dan hari ke 21 satu kali pemberian. 7. Tarik jarum suntik keluar, tekan daerah suntikan beberapa saat. 8. Tutup kembali spuit dan lepaskan needle dari spuit lalu, buang needle dan spuit terpisah sesuai tempatnya pada sampah medis. 9. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan. 10. Tanyakan kondisi pasien dan catat tindakan. 7. UNIT TERKAIT



1. Dinas Kesehatan Kab. Lumajang. 2. Petugas Command Center Si_Lugas PSC 119 (Call taker & Dispatcher).



8. BAGAN ALUR Jauhkan Pasien dari anjing



YA



Bebaskan pakain korban



Sengatan reaksi ringan dan berat



Tidak TAUI



Siram Luka bekas gigitan dengan air dingin bersih ataupun rendam selama 15 menit



Timbul Gejala 1. Kesulitan bernapas 2. Pembengkakan pada bibir atau tenggorokan



Pemberian Resep obat dan salep sesui advis dokter



3. Pingsan 4. Pusing 5. Kebingungan 6. Detak jantung Cepat 7. Mual, muntah, dan kram



Rujuk Agar mendapat penanganan yang optimal Dokumentasi tindakan



9. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN 2. DOKUMEN TERKAIT 3. REKAMAN HISTORIS PERUBAHAN



1. Memembedakan tanda dan gejala gigitan anjing biasa dengan anjing gila



1.



No.



Laporan Kejadian yang tersimpan dalam sistem aplikasi Si_Lugas PSC 119 Kab. Lumajang Yang Diubah



Isi Perubahan



Tanggal Mulai Diberlakukan