SOP Imunisasi  [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RANTAI DINGIN (VACCIN CHAIN) DI PUSKESMAS



SOP



No.Dokumen



:



No.Revisi Tanggal Terbit Halaman



: : : dr.RETNO SAWARTUTI,MKes NIP 196405271995091001



UPT PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I



1. Pengertian







Vaksin adalah antigen, dapat berupaa toxoid dan atau bibit penyakit yang sudah dilemahkan (sebagian/seluruhnya) atau dimatikan yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulakn kekebalan spesifik secara aktif atau stimulan terhadap infeksi penyakit tertentu.







Vaccine chain adalah prosedur dan peralatan yang digunakan dalam pengiriman/penyimpanan vaksin dari pabrik pembuat sampai ke sasaran.







Vaccine chain di PKM adalah prosedur dan peralatan yang digunakan dalam penyimpanan vaksin PKM sebelum didistribusikan ke posyandu atau PKD.







Lemari es (ILR), freezer, alat pembantu suhu (thermometer), cold pack, cool pack dan semua jenis vaksin (HB, DPT-HB-Hib, DT, Td, TT, Polio, BCG dan campak)



2. Tujuan



Mempertahankan suhu vaksin agar vaksin tetap pada suhu 2˚ C s/d 8 ˚ C



3. Kebijakan



SK kepala Puskesmas NOMOR: chain )



4. Referensi



TAHUN 2018 tentang rantai dingin (vaccin



1. Permenkes RI Nomor 42 tahun 2013 tentang penyelenggaraan imunisasi 2. Buku pedoman imunisasi di indonesia, 2008 3. Buku acuan pelatihan imunisasi dasar bagi pelaksana imunisasi/bidan, 2009 4. Buku acuan pelatihan pengelolaan vaksin dan rantai vaksin tingkat puskesmas, 2009



5. Prosedur/ LangkahLangkah



1. Menyediakan blanko grafik pemantau suhu untuk mencatat suhu masingmasing lemari es/freezer yang berisi vaksin. 2. Memonitoring dan mencetet suhu semua lemari es dan freezer 2 kali sehari (pagi jam 07.30 dan siang jam 13.00). 3. Suhu lemari es 4. Membersihkan lemari es 1 minggu sekali dan mencairkan bunga es 1 bulan sekali atau sesuai kebutuhan. 5. Keluar masuk vaksin dengan sistem FIFO atau FEFO



6. Diagram Alir



-



7. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan



-



8. Unit Terkait







Dinas kesehatan kabupaten karanganyar







PKD, Klinik swasta, RS, BPM



9. Dokumen Terkait 10. Rekaman Historis Perubahan



-



No



Yang dirubah



Isi Perubahan



Tgl Mulai diberlakukan



DARURAT MATI LAMPU



SOP



No.Dokumen



:



No.Revisi Tanggal Terbit Halaman



: : : dr.RETNO SAWARTUTI,MKes NIP 197303142002122003



UPT PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I



1. Pengertian



Memelihara keadaan lemari es agar dalam suhu 2-8˚ C apabila terjadi mati lampu



2. Tujuan



Menjaga kondisi lemari es sebaik mungkin untuk mencegah kerusakan vaksin



3. Kebijakan



SK kepala Puskesmas NOMOR: Lampu



4. Referensi



Buku pedoman pemberian imunisasi



5. Prosedur/ LangkahLangkah



1. Petugas memeriksa apakah listrik mati karena rusak atau dari PLN



TAHUN 2018 tentang Darurat Mati



2. Petugas menyalakan genset yang telah tersedia 3. Petugas memeriksa apakah aliran sudah baik 4. Petugas memeriksa apakah lemari es masih dalam suhu 2-8˚ C 5. Petugas mematikan genset apabila listrik sudah menyala



6. Diagram Alir



-



7. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan



-



8. Unit Terkait



Kartu pemeliharaan bulanan



9. Dokumen Terkait



-



10. Rekaman Historis Perubahan



Tgl Mulai No



Yang dirubah



Isi Perubahan



PEMELIHARAAN HARIAN LEMARI ES SOP



No.Dokumen



:



diberlakukan



No.Revisi Tanggal Terbit Halaman



: : : dr.RETNO SAWARTUTI,MKes NIP 19303142002122003



UPT PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I



1. Pengertian



Melakukan pemeliharaan terhadap lemari es dan tempat penyimpanan vaksin



2. Tujuan



Menjaga kondisi lemari es sebaik mungkin untuk mencegah kerusakan vaksin



3. Kebijakan



SK Kepala Puskesmas NOMOR: Harian Lemari Es



4. Referensi



Permenkes Nomor 42 tahun 2013



5. Prosedur/ LangkahLangkah



1. Petugas melakukan pengecekan suhu pada thermometer yang ada di dalam lemari es



TAHUN 2018Tentang Pemeliharaan



2. Petugas mencatat suhu lemari es pada saat koordinator imunisasi datang dan saat akan pulang 3. Petugas memeriksa apakah terjadi bunga es dan periksa ketebalan bunga es apakah lebih dari 0,5 cm 4. Apabila bunga es lebih dari 0,5 cm petugas harus melakukan defrosting 5. Petugas mencatat suhu pada kartu suhu 2X sehari



6. Diagram Alir



-



7. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan



-



8. Unit Terkait



9. Dokumen Terkait 10. Rekaman Historis Perubahan







Cleaning servis







Kartu suhu harian







No



Yang dirubah



Isi Perubahan



Tgl Mulai diberlakukan



PENYIMPANAN VAKSIN SOP



No.Dokumen



:



No.Revisi Tanggal Terbit



: :



Halaman



: dr.RETNO SAWARTUTI,MKes NIP 197303142002122003



UPT PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I



1. Pengertian



Rangkaian kegiatan penyimpanan vaksin didalam lemari es dengan suhu 2-8˚ C



2. Tujuan



Vaksin dalam keadaan baik, vvm berada dalam kondisi A atau B



3. Kebijakan



SK Kepala Puskesmas NOMOR : Vaksin



4. Referensi



Buku pedoman pemberian imunisasi



5. Prosedur/ LangkahLangkah



1.



Petugas memastikan lemari es dalam posisi datar



2.



Petugas meletakkan grafik kartu suhu diatas lemari es



3.



Petugas meletakan coolpack pada bawah lemari es dan setiap sisinya



4.



Petugas memastikan semua vaksin berada dalam dus vaksin



5.



Petugas meletakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya :



TAHUN 2018 tentang Penyimpanan



a. Sensitif panas (BCG, Campak dan polio) dekat dengan evaporator b. Sensitif beku (Hepatitis 0, DPT-HB Hib, Pentabio, TT, DT, Td) jauh dari evaporator 6.



Petugas menyimpan pelarut dalam suhu ruang dan terlindung dari sinar matahari langsung, apabila akan digunakan untuk pelayanan, masukkan pelarut minimal 1X12 jam sebelum pelarut digunakan agar suhu vaksin daan pelarut sama.



7.



Vaksin dengan masa kadaluarsa pendek atau VVM B diletakkan dibagian atas dan harus digunakan terlebih dahulu.



8.



Petugas memberi jarak antara dus vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara



9.



Petugas meletakkan thermometer pada bagian tengah diantara vaksin



10. Petugas memeriksa suhu lemari es 2 kali sehari pagi dan sebelum pulang dan catat pada kartu suhu. 6. Diagram Alir 7. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan 8. Unit Terkait



Kartu suhu



9. Dokumen Terkait 10. Rekaman Historis Perubahan



Tgl Mulai No



Yang dirubah



Isi Perubahan



diberlakukan



PEMBERIAN IMUNISASI MENINGITIS PADA JAMAAH HAJI No.Dokumen : SOP



UPT PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I



No.Revisi Tanggal Terbit Halaman



: : : dr.RETNO SAWARTUTI,MKes NIP 197303142002122003



1. Pengertian



Pemberian imunisasi meningitis pada calon jamaah haji.



2. Tujuan



Semua calon jamaah haji mendapat kekebalan terhadap penyakit meningitis



3. Kebijakan



SK Kepala Puskesmas NOMOR: imunisasi meningitis pada jamaah haji



4. Referensi



Buku pedoman pemberian imunisasi tahun 2013



5. Prosedur/ LangkahLangkah



1. Petugas menjelaskan tentang imunisasi yang akan diberikan dan efek sampingnya



TAHUN 2018 tentang pemberian



2. Petugas melakukan screening kesehatan 3. Petugas mencuci tangan 4. Petugas memakai hanscoon 5. Petugas memastikan vaksin, VVM, tanggal kadaluarsa vaksin yang akan diberikan 6. Petugas mengambil vaksin meningitis dan larutkan dengan pelarutnya 7. Petugas mengambil vaksin meningitis dengan ADS 0,5 ml 8. Petugas membersihkan tempat penyuntikan dengan kapas air hangat pada 1/3 lengan kiri luar atas dan buang kapas yang telah dipakai ke tempat sampah. 9. Petugas melakukan penyuntikan secara intra muskuler 10. Petugas menekan bekas suntikan degan kapas kering dan buang kapas ketempat sampah 11. Petugas membuang ADS yang telah dipakai pada safety box dalam keadaan terbuka 12. Petugas merapikan alat-alat 13. Petugas melepaskan hanscoon dan buang ditempat sampah 14. Petugas mencuci tangan 15. Petugas mencatat dalam buku register dan kartu imunisasi meningitis



6. Diagram Alir



-



7. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan



-



8. Unit Terkait



Register Imunisasi, Buku Kartu Meningitis



9. Dokumen Terkait



-



10. Rekaman Historis Perubahan



Tgl Mulai No



Yang dirubah



Isi Perubahan



diberlakukan



PEMBERIAN IMUNISASI INFLUENZA PADA JAMAAH HAJI No.Dokumen : SOP



UPT PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I



No.Revisi Tanggal Terbit Halaman



: : : dr.RETNO SAWARTUTI,MKes NIP 197303142002122003



1. Pengertian



Pemberian imunisasi influenza pada calon jamaah haji



2. Tujuan



Semua calon jamaah haji mendapatkan kekebalan terhadap penyakit influenza



3. Kebijakan



SK Kepala Puskesmas NOMOR: Imunisasi Influenza Pada Jamaah Haji



4. Referensi



Buku pedoman pemberian imunisasi



5. Prosedur/ LangkahLangkah



1.



Petugas menjelaskan tentang imunisasi yang akan diberikan dan efek sampingnya



2.



Petugas melakukan screening kesehatan



3.



Petugas mencuci tangan



4.



Petugas memakai hanscoon



5.



Petugas memastikan vaksin, VVM, tanggal kadaluarsa vaksin yang akan diberikan



6.



Petugas mengambil vaksin influenza



7.



Petugas mengambil vaksin meningitis dengan ADS 0,5 ml



8.



Petugas membersihkan tempat penyuntikan dengan kapas air hangat pada 1/3 lengan kiri luar atas dan buang kapas yang telah dipakai ke tempat sampah.



9.



Petugas melakukan penyuntikan secara intra muskuler



TAHUN 2018 tentang SOP Pemberian



10. Petugas menekan bekas suntikan degan kapas kering dan buang kapas ketempat sampah 11. Petugas membuang ADS yang telah dipakai pada safety box dalam keadaan terbuka 12. Petugas merapikan alat-alat 13. Petugas melepaskan hanscoon dan buang ditempat sampah 14. Petugas mencuci tangan 15. Petugas mencatat dalam buku register dan kartu imunisasi influenza 6. Diagram Alir



-



7. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan



-



8. Unit Terkait



Register Imunisasi, Buku Kartu influenza



9. Dokumen Terkait 10. Rekaman Historis Perubahan



No



Yang dirubah



Isi Perubahan



Tgl Mulai diberlakukan



PENGAMBILAN VAKSIN DARI DKK KE PUSKESMAS No.Dokumen : SOP



UPT PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I



1. Pengertian



No.Revisi Tanggal Terbit Halaman



: : : dr RETNO SAWARTUTI,M.Kes NIP:197303142002122003



Pengambilan vaksin dari DKK ke Puskesmas untuk pelayanan imunisasi di



Puskesmas 2. Tujuan



Vaksin dalam keadaan baik, VVM berada dalam kondisi A atau B



3. Kebijakan



SK Kepala Puskesmas NOMOR : vaksin dari DKK ke Puskesmas



4. Referensi



Buku Pedoman pemberian imunisasi



5. Prosedur/ LangkahLangkah



1.



Petugas menghitung kebutuhan vaksin dalam satu bulan dan ditambah 10 % dari kebutuhan bulan ini



2.



Petugas menulis kebutuhan vaksin pada BBK



3.



Petugas membawa vaksin carier sesuai dengan jumlah kebutuhan vaksin yang akan diambil



4.



Petugas melakukan thermometer pada vaksin carier



5.



Petugas menyerahkan BBK kepada petugas DKK



6.



Petugas DKK mengambilkan ADS, vaksin dan pelarut serta drooper sesuai BBK



7.



Petugas memberikan vaksin yang diterima terlebih dahulu baru vaksin yang diterima belakangan (in fifo) pada petugas puskesmas



8.



Petugas menghitung jumlah ADS, vaksin dan pelarut serta drooper



9.



Petugas melakukan pengecekan VVM, tanggal kadaluarsa, no bacth dan catat pada BBK



TAHUN 2018 tentang pengambilan



10. Petugas memasukan vaksin ke dalam vaksin carier yang telah diberi coolpack disetiap sisinya 11. Petugas memastikan vaksin terlindung dari sinar matahari langsung 12. Petugas membawa vaksin carier dari DKK ke Puskesmas 6. Diagram Alir



-



7. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan



-



8. Unit Terkait



BBK, buku bo vaksin, driver, DKK



9. Dokumen Terkait 10. Rekaman Historis Perubahan



No



Yang dirubah



Isi Perubahan



Tgl Mulai Diberlakukan



PELAYANAN IMUNISASI HB-0 PID



SOP



UPT PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I



No.Dokumen



:



No.Revisi Tanggal Terbit Halaman



: : : dr.RETNO SAWARTUTI,MKes NIP 197303142002122003



1. Pengertian



Serangkaian pelayanan penyuntikan/pemberian vaksin HB-0 PID kepada bayi baru lahir



2. Tujuan



Memberikan kekebalan tubuh secara katif teradap penyakit-penyakit yang dapat



dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu penyakit hepatitis B 3. Kebijakan



SK Kepala Puskesmas NOMOR: Imunisasi HB-0 PID



4. Referensi



1. Buku pedoman imunisasi indonesia, 2008



TAHUN 2018 Tentang Pelayanan



2. Permenkes RI Nomor 42 tahun 2013 tentang penyelenggaraan imunisasi 3. Buku acuan pelatihan imunisasi dasar bagi pelaksana imunisasi/bidan, 2009 4. Buku acuan pelatihan pengelolaan vaksin dan rantai vaksin tingkat puskesmas, 2009 5. Prosedur/ LangkahLangkah



A. Persiapan Alat 1. Alat tulis , buku register imunisasi, kohort, KMS 2. Mengidentifikasi sasaran bayi 3. Menyiapakan safety box 4. Menyiapkan coolpack minimal 2 buah (kotak dingin cair, tidak boleh menggunakan kotak dingin beku/cold pack) 5. Menyiapkan vaksin keatas cold pack, VVM A atau B, belum melewati batas kadaluarsa, mencatat nomor batch 6. Menyiapkan kapas dan air hangat 7. Menyipakan kipi set 8. Menyiapkan tempat sampah B. Screening/konseling 1. Menempatkan diri diantara bayi dan meja pelayanan imunisasi 2. Memastikan usia bayi dengan jadwal imunisasi pada buku KIA/KMS, register bayi, kohort bayi, kantong imunisasi 3. Menentukan status vaksinasi pada buku KIA/KMS, register bayi, kohort bayi, kantong imunisasi 4. Menjelaskan dengan bahasa sederhana manfaat vaksinasi untuk mencegah PD3I 5. Menjelaskan bahwa imunisasi ini berantai dan bayi harus di imunisasi berturut-turut hingga medapat 5 (lima) imunisasi dasar lengkap sebelum usia 1 tahun 6. Menjelaskan dengan bahasa sederhana efek samping imunisasi menyebabkan demam ringan, rewel, orang tua dapat memberikan ASI dan bila perlu memberikan obat penurun panas. C. Persiapan sasaran 1. Membuka pakaian bawah bayi 2. Mengatur posisi bayi : karena imunisasi ini diberikan saat lahir dimana ibu masih ditempat tidur, maka diperlukan orang lain untuk memegang bayi dengan menyangga kepala bayi, tangan kanan memegang tangan bayi, tangan kiri memgang kaki bayi



3. Imunisasi ini diberikan pada saat asuhan bayi baru lahir (2 jam setelah lahir), interval 1 jam setelah pemberian injeksi vitamin K 1 D. Penyuntikan 1. Cuci tangan 2. Ambil vaksin 3. Pastikan vaksin aman dengan memeriksa kemasan masih bagus, VVM A/B, belum melewati tanggal kadaluarsa 4. Keluarkan PID dari kemasan, buang bungkus kemasan PID ke tempat sampah 5. Dorong dengan cepat penutup jarum kedalam port, jarak antara penutup jarum dengan port akan hilang dan terasa bunyi klik 6. Buka penutup jarum dan buang ke tempat sampah 7. Ambil kapas kering celupkan pada air hangat yang sudah disediakan, peras lalu bersihkan/usap lokasi penyuntikan 1/3 tengah paha bagian kanan luar (antero lateral), lalu buang kapas ke tempat sampah, lalu ambil kapas kering 8. Pegang PID pada port dan suntikan jarum ke lokasi suntikan dengan tekhnik penyuntika intra musculair (IM) 9. Tekan reservoir atau gelembungkan vaksin untuk mengeluarka vaksin secara pelan-pelan hingga vaksin habis 10. Sesudah rsesrvoi kempes, tahan sekitar suntikan dengan kapas kering, tarik jarum PID keluar 11. Bila ada darah atau cairan keluar cukup tempelkan kapas kering (tidak perlu ditekan) hingga kering, lalu buang kapas ketempat sampah 12. Buang kemasan PID kedalam safety box 13. Mencuci tangan E. Pencatatan 1. Mencatat hasil pelayanan imunisasi pada : a. Kohort/ KMS/buku KIA b. Register imunisasi c. Kantong imunisasi F. Konseling 1. Memberitahu imunisasinya



jadwal



imunisasi



berikutnya



sesuai



dengan



status



2. Memberitahu kegunaan KMS/buku KIA penting untuk mengetahui status imunisasi dan tumbuh kembang bayi, karena itu perlu disimpan dan membawa pada kunjungan berikutnya 3. Memberitahu akibat yang dialami, rewel, bengkak, tidak perlu khawatir dan bila perlu dapat dikompres hangat, memberi ASI diteruskan 4. Memberitahu beberapa kali lagi bayi harus datang, dan ingatkan untuk



imunisasi lengkap perlu mendapatkan 5 imunisasi dasar lengkap (LIL) 5. Memberikanalternatifjika bayi dan orangtua tidak dapat hadir pada tanggal berikutnya , dapat meminta imunisasi di posyandu/PKD/Puskesmas pembantu/Klinik swasta/RS, praktik dokter/bidan 6. Memberikan kepada ibu kesempatan bertanya 7. Mengulang pesan jika diperlukan



6. Diagram Alir



-



7. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan



-



8. Unit Terkait







Puskesmas







PKD







Posyandu







PKK Pokja IV







Lintas Program



9. Dokumen Terkait 10. Rekaman Historis Perubahan







No



Yang dirubah



Isi Perubahan



Tgl Mulai diberlakukan



PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK LANJUTAN



SOP



No.Dokumen



:



No.Revisi Tanggal Terbit Halaman



: : : dr. RETNO SAWARTUTI,MKes NIP 197303142002122003



UPT PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I



1. Pengertian



Pemberian imunisasi campak pada bayi usia 18 bulan



2. Tujuan



Batita mendapat kekebalan terhadap penyakit campak



3. Kebijakan



SK Kepala Puskesmas NOMOR: Imunisasi Campak Lanjutan



4. Referensi



Buku pedoman pemberian imunisasi



5. Prosedur/ LangkahLangkah



1. Petugas melakukan inform consent dan jelaskan tentang imunisasi yang akan diberikan



TAHUN 2018 tentang Pemberian



2. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign 3. Petugas mencuci tangan 4. Petugas memakai handscoon 5. Petugas memastikan jenis vaksin, VVM, tanggal kadaluarsa vaksin yang diberikan 6. Larutkan vaksin kering campak dengan pelarut Nacl 4 ml ke dalam vaksin campak, catat jam pelarutan 7. Petugas menjelaskan pada ibu tentang pemberian imunisasi campak 8. Petugas mengambil vaksin menggunakan ADS 0,5 ml 9. Petugas membersihkan tempat penyuntikan dengan kapas air hangat 10.Petugas menyuntikan vaksin campak dengan dosis 0,5 ml pada 1/3 lengan kiri atas 11. Petugas membersihkan bekas penyuntikan dengan kapas bersih kering 12.Petugas membuang ADS pada safety box dalam keadaan terbuka 13.Petugas merapikan alat-alat 14.Petugas melepas handscoon 15.Petugas mencuci tangan 16.Menjelaskan tentang efek samping imunisasi capak pada ibu 17.Petugas memberikan antipiretik pada ibu dan menjelaskan cara pemberiannya 18.Mencatat pada register imunisasi, kohort, dan buku KIA



6. Diagram Alir



-



7. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan



-



8. Unit Terkait



Register imunisasi dan buku KIA



9. Dokumen Terkait 10. Rekaman Historis Perubahan



Tgl Mulai No



Yang dirubah



Isi Perubahan



PELAYANAN IMUNISASI BIAS CAMPAK SOP



No.Dokumen



:



diberlakukan



No.Revisi Tanggal Terbit Halaman



: : : dr.RETNO SAWARTUTUI,MKes NIP 197303142002122003



UPT PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I



1. Pengertian



Bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) campak adalah serangkaian pelayanan penyuntikan/pemberian vaksin campak kepada anak sekolah dasar kelas 1 baru



2. Tujuan



Memberikan kekebalan tubuh secara aktif terhadap penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu penyakit campak



3. Kebijakan



SK Kepala Puskesmas NOMOR: BIAS Campak



4. Referensi



1. Buku pedoman imunisasi di indonesia tahun 2008



TAHUN 2018tentang Pelayanan Imunisasi



2. Permenkes RI Nomor 42 tahun 2013 tentang penyelenggaraan imunisasi 5. Prosedur/ LangkahLangkah



A. Persiapan Alat 1.



Menyiapkan bahan penyuluhan, alat tulis, kartu dan register imunisasi BIAS



2.



Mengidentifikasi sasaran dari register imunisasi siswa



3.



Menghitung dan menyiapkan ADS (0,5 ml, 5 ml) sesuai kebutuhan



4.



Menyiapkan pelarut vaksin campak yang sudah dimasukan kedalam lemari es minimal 12 jam sebelum digunakan



5.



Menyiapkan paracetamol/antipiretik



6.



Menyiapakan safety box



7.



Menyiapkan vaccine carrier yang berisi cool pack minimal 4 buah (kotak dingin cair, tidak boleh menggunakan kotak dingin beku/cold pack)



9. Menyiapkan vaksin kedalam vaccine carrier VVM A atau B, belum melewati batas kadaluarsa, mencatat nomor batch dan bagian atas ditutup dengan busa atau cool pack, lalu vaccine carrier ditutup 10. Menyiapkan kapas dan air hangat 11. Menyipakan kipi set 12. Menyiapkan obat paracetamol 13. Menyiapkan SPJ, pedoman/Protap BIAS dan blanko peryataan penolakan 14. Menyiapkan tempat sampah B. Screening/konseling 1.



Memberi salam, mengucapkan terima kasih atas kesiapan sekolah, guru dan murid



2.



Menempatkan diri diantara murid dan meja pelayanan imunisasi



3.



Menentukan status vaksinasi register siswa



4.



Menjelaskan dengan bahasa sederhana manfaat vaksinasi untuk mencegah PD3I terutama difteri dan pertusis



5.



Menjelaskan bahwa imunisasi DT dan Td pada anak sekolah penting untuk menguatkan kekebalan



6.



Menjelaskan



dengan



bahasa



sederhana



efek



samping



imunisasi



menyebabkan nyeri ringan pada bekas suntikan, demam dan bengkak, akan diberikan obat paracetamol C. Persiapan Dosis 1.



Buku vaccine carrier dan busa penutup



2.



Ambil vaksin dan pelarut aman dengan memeriksa vial dan label (masih tertutup rapat), VVM A/B, belum melewati tanggal kadaluarsa, letakkan vaksin dan pelarut pada busa atau lubang yang terdapat pada cool pack atau tempat vaksin yang sudah dibuka



3.



Buka tutup vaksin : gunakan pincet chirurgis, tekan tengah tutup vaksin dengan ujung pincet, jepit pinggir lingkaran dalam tutup vaksin dan lepasan penutup tengah vaksin hingga lingkaran tengah karet penutup vaksin terlihat seluruhnya, pastikan pincet tidak menyetuh lingkaran tengah karet vaksin, letakkan vial pada busa atau cool pack atau tempat vaksin yang sudah dibuka



4.



Ambil pelarut, pastikan cocok, patahkan ampul dengan posisi jari jauh dari leher ampul, letakkan diatas tempat vaksin yang sudah dibuka



5.



Ambil ADS 5 ml, pastikan masih aman, pastikan spuit, jarum dan tutupnya terpasang kuat, buka kemasan buang ketempat sampah, buka tutup jarum dengan tangan kiri dan buang ketempat sampah



6.



Aspirasi/sedot cairsn pelarut pelan-pelan hingga udara tidak tersedot masuk kedalam tabung spuit, buang ampul ketempat sampah tersendiri ( khusus untuk ampul atau vial vaksin)



7.



Tusukan jarum ketengah lingkarat karet vial dan semprotkan cairan pelarut kedinding vial sambil memutar vial hingga habis, buang ADS kedalam safety box



8.



Goyang vial hingga larutan merata, letakkan diatas busa, catat waktu pelarutan (6 jam setelah dilarutkan vaksin harus dibuang)



D. Persiapan sasaran



1.



Membuka pakaian murid hingga lengan atas kiri terbuka



2.



Mengatur posisi murid, bila ada yang takut/rewel bisa dipangku guru/petugas lengan kiri memeluk guru/petugas, lengan kiri guru/petugas menahan lengan kanan murid, dapat dibantu dengan jepitan pada paha guru/petugas kalau perlu



3.



Tentukan lokasi sekitar 3 (tiga) jari dari pangkal lengan kiri atas



4.



Imunisasi campak diberikan pada murid kelas 1 baru



E. Penyuntikan 1. Cuci tangan 2. Ambil ADS 0,5 ml, pastikan masih aman, masih steril, belum lewat tanggal kadaluarsa 3. Buka kemasan buang ke tempat sampah , buka tutup jarum dengan tangan kiri dan buang ketempat sampah 4. Ambil vial vaksin dengan tangan kiri, tusukan lingkaran karet tengah vial, balikkan vial hingga ujung jarum berada didalam cairan 5. Aspirasi (sedot) cairan vaksin pelan-pelan sehingga udara tidak tersedot kedalam tabung ADS, bila ada udara, keluarkan selagi jarum masih berada didalam vial, pastikan dosis 0,5 ml, letakkan kembali vial pada busa atau lubang yang terdapat pada cool pack atau tempat vaksin yang sudah dibuka 6. Ambil



kapas kering, celupkan pada air hangat yang sudah disediakan,



diperas lalu bersihkan/usap lokasi penyuntikan sekitar 3 jari dari pangkal lengan kiri atas, lalu buang kapas ketempat sampah 7. Posisikan jarum 30-45˚ terhadap permukaan kulit, tusukan jarum dengan satu dorongan, pastikan tusukan sudah berada dibawah kulit dan cukup ruang untuk 0,5 ml cairan 8. Semprotkan cairan vaksin pelan-pelan, hingga habis, tahan sekitar tusukan dengan kapas kering, cabut spuit dengan satu tarikan 9. Bila ada darah atau cairan yang keluar dari bekas tusukan, cukup letakkan kapas kering (tidak perlu ditekan) hingga darah kering (tidak keluar lagi) 10. Buang spuit kedalam safety box 11. Mencuci tangan F. Pencatatan Mencatat hasil pelayanan imunisasi pada :



1. Register imunisasi dan kartu imunsasi bagi yang perempuan 2. Mencatat murid yang belum di imunisasi/ada kontraindikasi 3. Bagi murid yang menolak untuk diimunisasi ortu mengisi pernyataan penolakan 4. Lampiran hasil di SPJ G. Konseling 1.



Memberitahu guru/sekolah jadwal imunisasi berikutnya sesuai dengan status BIAS



2.



Memberitahu kegunaan register BIAS penting untuk mengetahui status imunisasi murid, karena itu perlu disimpan dan membawa kartu BIAS bagi yang perempuan pada kunjungan CATIN



3.



Memberitahu akibat yang dialami seperti demam ringan, rewel, bengkak, tidak perlu khawatir dan bila perlu dapat dikompres hangat, memberi obat paracetamol 500 mg 2 tablet per anak (3X1/5) sehari bila perlu



4.



Memberikan alternatif jika murid



dan orangtua tidak diimunisasi bisa



disusulkan pada tanggal jadwal BIAS /SWEEPING berikutnya dapat meminta imunisasi di posyandu/PKD/Puskesmas pembantu 5.



Memberikan kepada guru kesempatan bertanya



6.



Mengulang pesan jika diperlukan



6. Diagram Alir



-



7. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan



-



8. Unit Terkait







DIKPORA







KECAMATAN







SD/MI/SDLB dan sederajat







DEPAG







DKK



9. Dokumen Terkait 10. Rekaman Historis Perubahan



 Tgl Mulai No



Yang dirubah



Isi Perubahan



diberlakukan



PELAYANAN IMUNISASI BCG



SOP



UPT PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I



No.Dokumen



:



No.Revisi Tanggal Terbit Halaman



: : : dr. AGUS SUPATDIYATMO,MKes NIP 197303142002122003



1. Pengertian



Serangkaian pelayanan penyuntikan/pemberian vaksin BCG kepada bayi baru lahir



2. Tujuan



Memberikan kekebalan tubuh secara aktif terhadap penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu TBC



3. Kebijakan



SK Kepala Puskesmas NOMOR: imunisasi BCG



4. Referensi



1. Buku pedoman imunisasi indonesia, 2008



TAHUN 2018tentang pelayanan



2. Permenkes RI Nomor 42 tahun 2013 tentang penyelenggaraan imunisasi 3. Buku acuan pelatihan imunisasi dasar bagi pelaksana imunisasi/bidan, 2009 4. Buku acuan pelatihan pengelolaan vaksin dan rantai vaksin tingkat puskesmas, 2009 5. Prosedur/ LangkahLangkah



A. Persiapan Alat 1. Menyiapkan buku register imunisasi, kohort, KMS 2. Mengidentifikasi sasaran di buku KIA , register imunisasi, kohort, kantong imunisasi 3. Menghitung dan menyiapkan ADS (0,05 ml, 5 ml) sesuai kebutuhan 4. Menyiapkan pelarut BCG yang sudah dimasukkan dalam lemari es vaksin minimal 12 jam sebelum digunakan 5. Menyiapakan safety box 6. Menyiapkan cool pack minimal 2 buah (kotak dingin cair, tidak boleh menggunakan kotak dingin beku/cold pack) 7. Memasukan vaksin keatas cold pack, VVM A atau B, belum melewai batas kadaluarsa, mencatat nomor batch 8. Menyiapkan kapas dan air hangat 9. Menyipakan kipi set 10. Menyiapkan tempat sampah B. Persiapan dosis 1.



Ambil vaksin dan pelarut, pastikan vaksin dan pelarut cocok (kondisikan suhu pelarut dan vaksin sama dengan memasukkan pelarut kedalam lemari es minimal 12 jam



2.



Pastikan vaksin dan pelarut aman dengan memeriksa ampul dan label (masih tertutup rapat), VVM A/B, belum melewati tanggal kadaluarsa, letakkan vaksin dan pelarut pada busa atau lubang yang terdapat pada cool pack atau tempat vaksin yang sudah dibuka



3.



Gergaji keliling leher ampul, tutup ujung ampul plastik patahkan ampul dengan jempol dan posisi jari jauh dari leher ampul, letakkan ampul pada busa atau cool pack atau tempat vaksin yang terbuka



4.



Ambil pelarut, pastikan cocok, patahkan ampul dengan posisi jari jauh dari leher ampul, letakkan ampul pada busa atau lubang yang terdapat pada cool pack atau tempat vaksin yang sudah dibuka



5.



Ambil ADS 5 ml, pastikan masih aman, pastikan spuit, jarum dan tutupnya terpasang kuat,



6.



Aspirasi pelarut hingga habis , buang ampul ketempat sampah khusus untuk bekas ampul atau vial vaksin



7.



Semprotkan pelarut kedalam ampul vaksin (dinding ampul) secara perlahan sambil memutar ampul vaksin



C. Persiapan sasaran 1. Meminta ibu untuk menggendong bayinya 2. Buka pakaian bayi hingga lengan atas kanan terbuka 3. Ibu memegang bayi dengan kepala disangga disebelah kanan ibu, tangan kanan ibu memegang tangan kanan bayi, tangan kiri ibu memegan kaki bayi, posisi bayi bisa dipangku agak miring keperut ibu/ dibaringkan ditempat tidur 4. Ukur lokasi suntikan sekitar 3 jari dari pangkal lengan kanan imunisasi diberikan pada bayi berusia 1 bulan D. Penyuntikan 1.



Cuci tangan



2.



Ambil AADS 0,05 ml, pastikan masih aman, masih steril, belum lewat kadaluarsa



3.



Buka kemasan dan buang ketempat sampah, buka tutup dengan tangan kiri dan buang ketempat sampah



4.



Ambil ampul vaksin dengan tangan kiri , sedot vaksin pelan-pelan sehingga udara tidak tersedot kedalam ADS, pastikan dosis 0,05 ml, letakkan kembali ampul pada busa atau lubang yang terdapat pada cool pack atau tempat vaksin yang sudah dibuka



5.



Ambil kapas kering celupkan pada air hangat yang sudah disediakan, peras lalu bersihkan/usap lokasi penyuntikan 3 jari dari pangkal lengan kanan, lalu buang kapas ketempat sampah



6.



Renggangkan kulit pada derah suntikan dengan ibu jari dan telunjuk dari bawah tangan bayi



7.



Posisikan spuit sejajar dengan kulit bayi, posisi jarum menghadap keatas, tekan sedikit ujung jarum hingga kulit pada ujung tertekan



8.



Dengan tekhnik penyuntikan intra cuttan (IC), dorong spuit hingga seluruh ujung jarum masuk kedalam kulit, tahan dengan jempol kiri dan atau jempol telunjuk kiri



9.



Semprotkan vaksin hingga habis (bila jarum tepat di intra cuttan akan menyebabkan jaringan gelembung memutih/pucat dengan diameter ± 3 lubang pori-pori



10. Cabut ADS dan buang ke safety box 11. Mencuci tangan E. Pencatatan



Mencatat hasil pelayanan imunisasi pada : 1. Kohort 2. Register imunisasi 3. Kantong imunisasi F. Konseling 1. Memberitahu imunisasinya



jadwal



imunisasi



berikutnya



sesuai



dengan



status



2. Memberitahu kegunaan KMS/buku KIA penting untuk mengetahui status imunisasi dan tumbuh kembang bayi, karena itu perlu disimpan dan membawa pada kunjungan berikutnya 3. Memberitahu akibat yang dialami, rewel, bengkak, tidak perlu khawatir dan bila perlu dapat dikompres hangat, memberi ASI diteruskan 4. Memberitahu beberapa kali lagi bayi harus datang, dan ingatkan untuk Tgldasr Mulai imunisasi lengkap perlu mendapatkan 5 imunisasi lengkap (LIL) No Yang dirubah Isi Perubahan diberlakukan 5. Memberikan alternatif jika bayi dan orangtua tidak dapat hadir pada tanggal berikutnya , dapat meminta imunisasi di posyandu/PKD/Puskesmas pembantu/Klinik swasta/RS, praktik dokter/bidan 6. Memberikan kepada ibu kesempatan bertanya 7. Mengulang pesan jika diperlukan 6. Diagram Alir



-



7. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan



-



8. Unit Terkait







Puskesmas







PKD







Posyandu







PKK Pokja IV







Lintas Program



9. Dokumen Terkait 10. Rekaman Historis Perubahan



-



PELAYANAN IMUNISASI POLIO



SOP



UPT PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I



1. Pengertian



No.Dokumen



:



No.Revisi Tanggal Terbit Halaman



: : : dr RETNO SAWARTUTI,MKes NIP 196405271995091001



Serangkaian pelayanan pemberia vaksin polio kepada bayi



2. Tujuan



Memberikan kekebalan tubuh secara aktif terhadap penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu penyakit folio



3. Kebijakan



SK Kepala Puskesmas NOMOR: Imunisasi Folio



4. Referensi



1. Buku pedoman imunisasi indonesia, 2008



TAHUN 2018 tentang Pelayanan



2. Permenkes RI Nomor 42 tahun 2013 tentang penyelenggaraan imunisasi 3. Buku acuan pelatihan imunisasi dasar bagi pelaksana imunisasi/bidan, 2009 4. Buku acuan pelatihan pengelolaan vaksin dan rantai vaksin tingkat puskesmas, 2009 5. Prosedur/ LangkahLangkah



A. Persiapan Alat 1. Menyiapkan alat tulis, buku register imunisasi, kohort, KMS 2. Mengidentifikasi sasaran di buku KIA , register imunisasi, kohort, kantong imunisasi 3. Menyiapkan dropper/penetes folio 4. Menyiapakan safety box 5. Menyiapkan cool pack minimal 2 buah (kotak dingin cair, tidak boleh menggunakan kotak dingin beku/cold pack) 6. Meletakkan vaksin keatas cold pack, memastikan tidak ada endapan atau perubahan warna, VVM A atau B, belum melewati batas kadaluarsa, mencatat nomor batch 7. Menyipakan kipi set 8. Menyiapkan tempat sampah B. Screening/konseling 1. Memberi salam, mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan kesabaran 2. Menempatkan diri diantara bayi dan meja pelayanan imunisasi 3. Memastikan usia bayi dengan jadwal imunisasi pada buku KIA/KMS, register bayi, kohort bayi, kantong imunisasi atau menanyakan usia bayi/tanggal lahir bayi pada ibu bayi dan menanyakan kejadian-kejadian penting 4. Menentukan status vaksinasi pada buku KIA/KMS, register bayi, kohort bayi, kantong imunisasi 5. Menjelaskan dengan bahasa sederhana manfaat vaksinasi untuk mencegah PD3I 7.



Menjelaskan bahwa imunisasi ini berantai dan bayi harus diimunisasi berturut-turut hingga mendapat 5 (lima) imunisasi dasar lengkap sebelum usia 1 tahun



8.



Menjelaskan dengan bahasa sederhana efek samping imunisasi menyebabkan muntah, orang tua dapat memberi ASI, bila muntah langsung akan diberikan tetesan ulang polio



C. Persiapan Dosis 1.



Ambil vaksin polio



2.



Ambil vaksin aman dengan memeriksa vial dan label (masih tertutup rapat), VVM A/B, belum melewati tanggal kadaluarsa,



3.



Buka tutup vaksin : gunakan pincet chirurgis, tekan tengah tutup vaksin dengan ujung pincet, jepit pinggir lingkaran dalam tutup vaksin dan lepasan penutup tengah vaksin hingga lingkaran tengah karet penutup vaksin terlihat seluruhnya, pastikan pincet tidak menyetuh lingkaran tengah karet vaksin, letakkan vial pada busa atau cool pack atau tempat vaksin yang sudah dibuka



4.



Buka kemasan dropper, lepaskan tutupnya, pasang dropper pada vial vaksin



D. Penetesan Polio 1. Cuci tangan 2. Buka mulut bayi secara hati-hati, dengan ibu jari anda pada dagu (untuk bayi kecil) atau dengan menekan pipi bayi dengan jari anda 3. Teteskan 2 tetes vaksin dari pipet ke dalam rongga mulut/diatas lidah, jangan biarkan pipet/dropper tersentuh mulut bayi 4. Apabila vaksin masih tersisa, pasang tutup dropper, masukan vial kedalam busa atau lubang yang terdapat pada cool pack atau tempat vaksin yang sudah dibuka 5. Mencuci tangan E. Pencatatan 1. Mencatat hasil pelayanan imunisasi pada : a. Kohort b. Register imunisasi c. Kantong imunisasi F. Konseling 1.



Memberitahu imunisasinya



jadwal



imunisasi



berikutnya



sesuai



dengan



status



2.



Memberitahu kegunaan KMS/buku KIA penting untuk mengetahui status imunisasi dan tumbuh kembang bayi, karena itu perlu disimpan dan membawa pada kunjungan berikutnya



3.



Memberitahu akibat yang dialami muntah, tidak perlu khawatir dan akan diulang tetesan polio kunjungan berikutnya



4.



Memberitahu beberapa kali lagi bayi harus datang, dan ingatkan untuk imunisasi lengkap perlu mendapatkan 5 imunisasi dasr lengkap (LIL)



5.



Memberikan alternatif jika bayi dan orangtua tidak dapat hadir pada tanggal berikutnya , dapat meminta imunisasi di posyandu/PKD/Puskesmas pembantu/Klinik swasta/RS, praktik dokter/bidan



6.



Memberikan kepada ibu kesempatan bertanya



7.



Mengulang pesan jika diperlukan



6. Diagram Alir



-



7. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan



-



8. Unit Terkait







Puskesmas







PKD







Posyandu







PKK Pokja IV







Lintas Program



9. Dokumen Terkait 10. Rekaman Historis Perubahan



Tgl Mulai No



Yang dirubah



Isi Perubahan



diberlakukan



PELAYANAN IMUNISASI DPT-HB-HIB/PENTABIO



SOP



UPT PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I



1. Pengertian



No.Dokumen



:



No.Revisi Tanggal Terbit Halaman



: : : dr.RETNO SAWARTUTI,MKes NIP 197303142002122003



Serangkaian pelayanan penyuntikan/pemberian vaksin PENTABIO kepada bayi



2. Tujuan



Memberikan kekebalan tubuh secara aktif terhadap penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, pnemonia dan meningitis



3. Kebijakan



SK Kepala Puskesmas NOMOR : Imunisasi DPT-HB-HIB/PENTABIO



4. Referensi



1. Buku pedoman imunisasi indonesia, 2008



TAHUN 2018 tentang Pelayanan



2. Permenkes RI Nomor 42 tahun 2013 tentang penyelenggaraan imunisasi 3. Buku acuan pelatihan imunisasi dasar bagi pelaksana imunisasi/bidan, 2009 4. Buku acuan pelatihan pengelolaan vaksin dan rantai vaksin tingkat puskesmas, 2009 5. Prosedur/ LangkahLangkah



A. Persiapan Alat 



Menyiapkan alat tulis, buku register imunisasi, kohort, KMS



 Mengidentifikasi sasaran di buku KIA , register imunisasi, kohort, kantong imunisasi  Menghitung dan menyiapkan ADS (0,05ml, 5 ml) sesuai kebutuhan  Menyiapakan safety box  Menyiapkan cool pack minimal 2 buah (kotak dingin cair, tidak boleh menggunakan kotak dingin beku/cold pack)  Memasukkan vaksin keatas cold pack, memastikan tidak ada endapan atau perubahan warna, VVM A atau B, belum melewai batas kadaluarsa, mencatat nomor batch  Menyiapkan kapas dan air hangat  Menyiapkan resep  Menyipakan kipi set  Menyiapkan tempat sampah B. Screening/konseling 1. Memberi salam, mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan kesabaran 2. Menempatkan diri diantara bayi dan meja pelayanan imunisasi 3. Memastikan usia bayi dengan jadwal imunisasi pada buku KIA/KMS, register bayi, kohort bayi, kantong imunisasi atau menanyakan usia bayi/tanggal lahir bayi pada ibu bayi dan menanyakan kejadian-kejadian penting 4. Menentukan status vaksinasi pada buku KIA/KMS, register bayi, kohort bayi, kantong imunisasi 5. Menjelaskan dengan bahasa sederhana manfaat vaksinasi untuk mencegah PD3I 6. Menjelaskan bahwa imunisasi ini berantai dan bayi harus diimunisasi berturut-turut hingga mendapat 5 (lima) imunisasi dasar lengkap sebelum usia 1 tahun 7. Menjelaskan



dengan



bahasa



sederhana



efek



samping



imunisasi



menyebabkan muntah, orang tua dapat memberi ASI, bila muntah langsung akan diberikan tetesan ulang polio C. Persiapan sasaran 



Pada Bayi 1. Buka pakaian bayi hingga paha bayi terbuka 2. Mengatur posisi bayi : salah satu tangan bayi memeluk ibu, tangan yang lain di dada ibu sambil dipegang tangan kiri ibu, kedua kaki bayi dipangkuan ibu sejajar sambil dipegang dengan tangan kanan ibu 3. Ukuran lokasi suntikan 1/3 medio antero lateral paha 4. Imunisasi ini diberikan 3 kali pada (3 dosis) dimulai pada bayi usia : 2 bulan (DPT-HB-HIB 1), 3 bulan(DPT-HB-HIB 2), 4 bulan (DPT-HB-HIB 3)







Pada batita 1. Buka pakaian batita hingga lengan atas kanan terbuka 2. Mengatur posisi batita : ibu memangku batita dalam posisi miring kepala batita disebelah kanan ibu, lengan kiri batita memeluk ibu, lengan kanan ibu menahan lengan kanan batita, lengan kiri ibu menahan kaki bayi, dapat dibantu dengan jepitan pada paha ibu kalau perlu 3. Imunisasi ini diberikan pada batita usia 18-36 bulan



D. Persiapan Dosis 1. Pastikan vaksin aman dengan memeriksa vial dan label (masih tertutup rapat) 2. VVM A/B, belum melewati tanggal kadaluarsa, letakkan vaksin pada lubang yang terdapat pada cool pack atau tempat vaksin yang sudah dibuka 3. Buka tutup vaksin : gunakan pincet chirurgis, tekan tengah tutup vaksin dengan ujung pincet, jepit pinggir lingkaran dalam tutup vaksin dan lepasan penutup tengah vaksin hingga lingkaran tengah karet penutup vaksin terlihat seluruhnya, pastikan pincet tidak menyetuh lingkaran tengah karet vaksin, letakkan vial pada busa atau cool pack atau tempat vaksin yang sudah dibuka E. Penyuntikan 1.



Cuci tangan



2.



Ambil AADS 0,05 ml, pastikan masih aman, masih steril, belum lewat kadaluarsa



3.



Buka kemasan dan buang ketempat sampah, buka tutup jarum dengan tangan kiri dan buang ketempat sampah



4.



Ambil vial vaksin dengan tangan kiri , tusuk lingkaran karet tengah vial , balikkan vial hingga ujung jarum berada di dalam cairan



5.



Aspirasi (sedot) vaksin pelan-pelan sehingga udara tidak tersedot ke tabung ADS, bila ada udara, keluarkan selagi jarum masih berada di



dalam vial, pastikan dosis 0,05 ml, letakkan kembali ampul pada busa atau lubang yang terdapat pada cool pack atau tempat vaksin yang sudah dibuka 6.



Ambil kapas kering dengan tangan kiri, celupkan pada air hangat yang sudah disediakan, bersihkan/usap lokasi penyuntikan 1/3 tengah paha bagian luar (antero lateral), lalu buang kapas ketempat sampah



7.



Tentukan lokasi suntikan 1/3 tengah paha luar (pada bayi) dan lengan kanan atas (pada batita), posisikan jarum 90˚ terhadap permukaan kulit, tusukkan seluruh jarum dengan satu dorongan



8.



Semprotkan cairan vaksin pelan-pelan, hingga habis, tahan sekitar tusukan dengan kapas kering, cabut spuit dengan satu tarikan



9.



Bila ada darah atau cairan keluar dari bekas tusukan, cukup letakkan kapas kering (tidak perlu ditekan) hingga darah kering (tidak keluar lagi)



10. Buang spuit ke dalam safety box 11. Mencuci tangan F. Pencatatan 1. Mencatat hasil pelayanan imunisasi pada : a. Kohort b. Register imunisasi c. Kantong imunisasi G. Konseling 1. Memberitahu imunisasinya



jadwal



imunisasi



berikutnya



sesuai



dengan



status



2. Memberitahu kegunaan KMS/buku KIA penting untuk mengetahui status imunisasi dan tumbuh kembang bayi, karena itu perlu disimpan dan membawa pada kunjungan berikutnya 3. Memberitahu akibat yang dialami, seperti demam, rewel, bengkak, tidak perlu khawatir dan bila perlu dapat dikompres hangat, memberi ASI dan memberikan resep untuk mengambil obat di apotik (paracetamol 100 mg 3 kali sehari bila perlu) 4. Memberitahu beberapa kali lagi bayi harus datang, dan ingatkan untuk imunisasi lengkap perlu mendapatkan 5 imunisasi dasr lengkap (LIL) 5. Memberikan alternatif jika bayi dan orangtua tidak dapat hadir pada tanggal berikutnya , dapat meminta imunisasi di posyandu/PKD/Puskesmas pembantu/Klinik swasta/RS, praktik dokter/bidan 6. Memberikan kepada ibu kesempatan bertanya 7. Mengulang pesan jika diperlukan 6. Diagram Alir 7. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan



-



8. Unit Terkait



9. Dokumen Terkait 10. Rekaman Historis Perubahan







Puskesmas







PKD







Posyandu







PKK Pokja IV







Lintas Program



-



No



Yang dirubah



Isi Perubahan



Tgl Mulai diberlakukan



PELAYANAN IMUNISASI CAMPAK



SOP



UPT PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I



1. Pengertian



No.Dokumen



:



No.Revisi Tanggal Terbit Halaman



: : : dr,RETNO SAWARTUTI,MKes NIP 197303142002122003



Serangkaian pelayanan penyuntikan/pemberian vaksin campak kepada bayi dan batita



2. Tujuan



Memberikan kekebalan tubuh secara aktif terhadap penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu penyakit campak



3. Kebijakan



SK Kepala Puskesmas NOMOR imunisasi campak



4. Referensi



1. Buku pedoman imunisasi indonesia, 2008



TAHUN 2018 tentang pelayanan



2. Permenkes RI Nomor 42 tahun 2013 tentang penyelenggaraan imunisasi 3. Buku acuan pelatihan imunisasi dasar bagi pelaksana imunisasi/bidan, 2009 4. Buku acuan pelatihan pengelolaan vaksin dan rantai vaksin tingkat puskesmas, 2009 5. Buku petunjuk tekhnis intradukasi imunisasi pentavalen pada bayi dan pelaksanaan imunisasi lanjutan pada anak balita 5. Prosedur/ LangkahLangkah



A. Persiapan Alat 1. Menyiapkan alat tulis, buku register imunisasi, kohort, KMS 2. Mengidentifikasi sasaran di buku KIA , register imunisasi, kohort, kantong imunisasi 3. Menghitung dan menyiapkan ADS (0,05 ml, 5 ml) sesuai kebutuhan 4. Menyiapkan pelarut vaksin campak yang sudah dimasukkan dalam lemari es vaksin minimal 12 jam sebelum digunakan 5. Menyiapakan safety box 6. Menyiapkan cool pack minimal 2 buah (kotak dingin cair, tidak boleh menggunakan kotak dingin beku/cold pack) 7. Memasukan vaksin keatas cold pack, VVM A atau B, belum melewai batas kadaluarsa, mencatat nomor batch 8. Menyiapkan kapas dan air hangat 9. Menyiapkan resep 10. Menyipakan kipi set 11. Menyiapkan tempat sampah B. Screening/konseling 1. Memberi salam, mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan kesabaran 2. Menempatkan diri diantara bayi dan meja pelayanan imunisasi 3. Memastikan usia bayi dengan jadwal imunisasi pada buku KIA/KMS, register bayi, kohort bayi, kantong imunisasi atau menanyakan usia bayi/tanggal lahir bayi pada ibu bayi dan menanyakan kejadian-kejadian penting 4. Menentukan status vaksinasi pada buku KIA/KMS, register bayi, kohort bayi, kantong imunisasi 5. Menjelaskan dengan mencegah PD3I



bahasa



sederhana



manfaat



vaksinasi



untuk



6. Menjelaskan bahwa imunisasi ini berantai dan bayi harus diimunisasi



berturut-turut hingga mendapat 5 (lima) imunisasi dasar lengkap sebelum usia 1 tahun 7. Menjelaskan dengan bahasa sederhana efek samping imunisasi menyebabkan muntah, orang tua dapat memberi ASI, bila muntah langsung akan diberikan tetesan ulang polio C. Persiapan sasaran 1. Buka pakaian bayi/batita hingga lengan atas kiri terbuka 2. Mengatur posisi bayi : ibu memangku bayi/batita dalam posisi miring, kepala bayi disebelah kiri ibu, lengan kanan bayi memeluk ibu, lengan kiri ibu menahan lengan kiri bayi, lengan kanan ibu menahan kaki bayi, dapat dibantu dengan jepitan pada paha ibu kalau perlu 3. Tentukan lokasi sekitar 3 (tiga) jari dari pangkal lengan kiri atas 4. Imunisasi ini diberikan pada bayi usia 9 bulan dan 24 bulan D. Persiapan dosis 1.



Ambil vaksin dan pelarut, pastikan vaksin dan pelarut cocok (kondisikan suhu pelarut dan vaksin sama dengan memasukkan pelarut kedalam lemari es minimal 12 jam)



2.



Pastikan vaksin dan pelarut aman dengan memeriksa ampul dan label (masih tertutup rapat), VVM A/B, belum melewati tanggal kadaluarsa, letakkan vaksin dan pelarut pada busa atau lubang yang terdapat pada cool pack atau tempat vaksin yang sudah dibuka



3.



Buka tutup vaksin : gunakan pincet chirurgis, tekan tengah tutup vaksin dengan ujung pincet, jepit pinggir lingkaran dalam tutup vaksin dan lepaskan penutup tengah vaksin hingga lingkaran tengah karet penutup vaksin terlihat seluruhnya, pastikan pincet tidak menyentuh lingkaran tengah karet vaksin, letakkan vial pada busa atau cool pack atau tempat vaksin yang sudah dibuka



4.



Ambil pelarut, pastikan cocok, patahkan ampul dengan posisi jari jauh dari leher ampul, letakkan ampul pada busa atau lubang yang terdapat pada cool pack atau tempat vaksin yang sudah dibuka



5.



Ambil ADS 5 ml, pastikan masih aman, pastikan spuit, jarum dan tutupnya terpasang kuat, buka kemasan buang ketempat sampah, buka tutup jarum dengan tangan kiri dan buang ketempat sampah



6.



Aspirasi/sedot cairan pelarut pelan-pelan hingga udara tidak tersedot masuk kedalam lubang spuit, buang ampul ketempat sampah tersendiri (khusus untuk ampul atau vial vaksin)



7.



Tusukkan jarum ketengah lingkaran karet vial dan semprotkan cairan pelarut ke dinding vial sambil memutar vial hingga habis, buang ADS ke dalam safety box



8.



Goyang vial hingga larutan merata, letakkan diatas busa, catat pelarutan (6 jam setelah dilarutkan vaksin harus dibuang)



E. Penyuntikan 1.



Cuci tangan



2.



Ambil AADS 0,05 ml, pastikan masih aman, masih steril, belum lewat



kadaluarsa 3.



Buka kemasan dan buang ketempat sampah, buka tutup dengan tangan kiri dan buang ketempat sampah



4.



Ambil vial vaksin dengan tangan kiri , tusuk lingkaran karet tengah vial, balikkan vial hingga ujung jarum berada di dalam cairan



5.



Aspirasi/sedot vaksin pelan-pelan sehingga udara tidak tersedot kedalam ADS, bila ada udara, keluarkan selagi jarum masih berada didalam vial pastikan dosis 0,05 ml, letakkan kembali ampul pada busa atau lubang yang terdapat pada cool pack atau tempat vaksin yang sudah dibuka



6.



Ambil kapas kering dengan tangan kiri, celupkan pada air hangat yang sudah disediakan, diperas lalu bersihkan/usap lokasi penyuntikan 3 jari dari pangkal lengan kiri atas, lalu buang kapas ketempat sampah



7.



Renggangkan kulit pada derah suntikan dengan ibu jari dan telunjuk dari bawah tangan bayi



8.



Posisikan jarum 30-40˚ terhadap permukaan kulit, tusukkan jarum dengan satu dorongan, pastikan tusukan sudah berada dibawah kulit dan cukup ruang untuk 0,5 ml



9.



Semprotkan vaksin pelan-pelan, hingga habis, tahan sekitar tusukan dengan kaps kering, cabut spuit dengan satu tarikan



10. buang spuit ke safety box 11. Mencuci tangan F. Pencatatan 1. Mencatat hasil pelayanan imunisasi pada : a. Kohort b. Register imunisasi c. Kantong imunisasi G. Konseling 1. Memberitahu imunisasinya



jadwal



imunisasi



berikutnya



sesuai



dengan



status



2. Memberitahu kegunaan KMS/buku KIA penting untuk mengetahui status imunisasi dan tumbuh kembang bayi, karena itu perlu disimpan dan membawa pada kunjungan berikutnya 3. Memberitahu akibat yang dialami, seperti demam ringan, rewel, bengkak, tidak perlu khawatir dan memberikan resep untuk ambil obat ke apotik (paracetamol 100 mg 3 kali sehari bila perlu) 4. Memberitahu beberapa kali lagi bayi harus datang, dan ingatkan untuk imunisasi lengkap perlu mendapatkan 5 imunisasi dasr lengkap (LIL) dan imunisasi lanjutan pada usia 24 bulan dan pada kelas 1 SD/MI sederajat 5. Memberikan alternatif jika bayi dan orangtua tidak dapat hadir pada tanggal berikutnya , dapat meminta imunisasi di posyandu/PKD/Puskesmas pembantu/Klinik swasta/RS, praktik dokter/bidan



6. Memberikan kepada ibu kesempatan bertanya 7. Mengulang pesan jika diperlukan 6. Diagram Alir



-



7. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan







8. Unit Terkait







Puskesmas







PKD







Posyandu







PKK Pokja IV







Lintas Program



9. Dokumen Terkait 10. Rekaman Historis Perubahan



 Tgl Mulai No



Yang dirubah



Isi Perubahan



diberlakukan



PEMBERIAN IMUNISASI DPT-Hb Hib LANJUTAN



SOP



UPT PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I



No.Dokumen



:



No.Revisi Tanggal Terbit Halaman



: : : dr RETNO SAWARTUTI,,MKes NIP 197303142002122003



1. Pengertian



Pemberian imunisasi DPT-Hb Hib pada bayi usia 18 bulan



2. Tujuan



Bayi mendapat kekebalan terhadap penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B



dan haemophilus infuenza type B 3. Kebijakan



Keputusan Kepala Puskesmas Jaten II Nomor imunisasi DPT-Hb Hib lanjutan



Tahun 2018 tentang pemberian



4. Referensi



Buku pedoman pemberian imunisasi



5. Prosedur/ Langkah-L ngkah



1. Petugas melakukan inform consent dan jelaskan tentang imunisasi yang akan diberikan 2. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign 3. Petugas mencuci tangan 4. Petugas memakai handscoon 5. Petugas memastikan jenis vaksin, VVM, tanggal kadaluarsa vaksin yang diberikan 6. Petugas menjelaskan kepada ibu tentang pemberian imunisasi DPT-Hb Hib 7. Petugas mengambil vaksin menggunakan ADS 0,5 ml 8. Petugas membersihkan tempat penyuntikan dengan kapas air hangat 9. Petugas menyuntikan vaksin DPT-Hb Hib dengan dosis 0,5 ml pada 1/3 lengan kanan atas 10. Petugas membersihkan bekas penyuntikan dengan kapas bersih kering 11. Petugas membuang ADS pada safety box dalam keadaan terbuka 12. Petugas merapikan alat-alat 13. Petugas melepas handscoon 14. Petugas mencuci tangan 15. Menjelaskan tentang efek samping imunisasi DPT-Hb Hib pada ibu 16. Petugas memberikan antipiretik pada ibu dan penjelaskan cara pemberiannya 17. Petugas menjelaskan jadwal imunisasi kembali selanjutnya 18. Mencatat pada register imunisasi, kohort, dan buku KIA



6. Diagram Alir 7. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan 8. Unit Terkait



Register imunisasi dan buku KIA



9. Dokumen Terkait 10. Rekaman Historis Perubahan



Tgl Mulai No



Yang dirubah



Isi Perubahan



diberlakukan



PELAYANAN IMUNISASI BIAS TD DAN DT



SOP



UPT PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I



No.Dokumen



:



No.Revisi Tanggal Terbit Halaman



: : : dr.RETNO SAWARTUTI,MKes NIP 197303142002122003



1. Pengertian



Bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) Dt dan Td adalah serangkaian pelayanan penyuntikan/pemberian vaksin Dt dan Td kepada anak sekolah dasar kelas 1, 2 dan 3



2. Tujuan



Memberikan kekebalan tubuh secara aktif terhadap penyakit-penyakit yang dapat



dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu penyakit difteri dan pertusis 3. Kebijakan



SK Kepala Puskesmas NOMOR: BIAS DT dan TD



TAHUN 2018 tentang pelayanan imunisasi



4. Referensi



1. Permenkes RI Nomor 42 tahun 2013 tentang penyelenggaraan imunisasi 2. Buku pedoman imunisasi diindonesia tahun 2008



5. Prosedur/ LangkahLangkah



A. Persiapan Alat 1. Menyipakan bahan penyuluhan, alat tulis, kartu dan register imunisasi BIAS 2. Mengidentifikasi sasaran dari register imunisasi siswa 3. Mengitung dan menyiapakan ADS (0,5 ml, 5 ml) sesuai kebutuhan 4. Menyiapakan safety box 5. Menyiapkan vaccine carrier yang berisi cool pack minimal 4 buah (kotak dingin cair, tidak boleh menggunakan kotak dingin beku/cold pack) 6. Memasukan vaksin kedalam vaccine carrier VVM A atau B, belum melewati batas kadaluarsa, mencatat nomor batch dan bagian atas ditutup dengan busa atau cool pack, lalu vaccine carrier ditutup 7. Menyiapkan kapas dan air hangat 8. Menyipakan kipi set 9. Menyiapkan SPJ, pedoman/Protap BIAS dan blanko peryataan penolakan 10. Menyiapkan tempat sampah B. Screening/konseling 1.



Memberi salam, mengucapkan terima kasih atas kesiapan sekolah, guru dan murid



2.



Menempatkan diri diantara murid dan meja pelayanan imunisasi



3.



Menentukan status vaksinasi register siswa



4.



Menjelaskan dengan bahasa sederhana mencegah PD3I terutama difteri dan pertusis



5.



Menjelaskan bahwa imunisasi DT dan Td pada anak sekolah penting untuk menguatkan kekebalan



6.



Menjelaskan dengan bahasa sederhana efek menyebabkan nyeri ringan pada bekas suntikan



manfaat



vaksinasi



samping



untuk



imunisasi



C. Persiapan Dosis 1.



Buku vaccine carrier dan busa penutup



2.



Ambil vaksin dan pelarut, tutup kembali vaccine carrier, pastikan vaksin dan pelarut cocok (kondisikan suhu pelarut dan vaksin sama dengan memasukkan pelarut kedalam lemari es minimal 12 jam



3.



Pastikan vaksin dan pelarut aman dengan memeriksa vial dan label (masih tertutup rapat), VVM A/B, belum melewati tanggal kadaluarsa, letakkan vaksin dan pelarut pada busa atau lubang yang terdapat pada cool pack atau tempat vaksin yang sudah dibuka



4.



Buka tutup vaksin : gunakan pincet chirurgis, tekan tengah tutup vaksin dengan ujung pincet, jepit pinggir lingkaran dalam tutup vaksin dan lepasan penutup tengah vaksin hingga lingkaran tengah karet penutup vaksin terlihat seluruhnya, pastikan pincet tidak menyetuh lingkaran tengah karet vaksin, letakkan vial pada busa atau cool pack atau tempat vaksin yang sudah dibuka



D. Persiapan sasaran 1.



Membuka pakaian murid hingga lengan atas kanan terbuka



2.



Mengatur posisi murid, bila ada yang takut/rewel bisa dipangku guru/petugas lengan kiri memeluk guru/petugas, lengan kiri guru/petugas menahan lengan kanan murid, lengan kanan petugas menahan kaki murid, dapat dibantu dengan jepitan pada paha guru/petugas kalau perlu



3.



Tentukan lokasi sekitar 3 (tiga) jari dari pangkal lengan kanan atas



4.



Imunisasi Dt diberikan pada murid kelas 1 umur < 7 th , imunisasi Td diberikan pada murid kelas 1 umur > 7 th dan tunggaan, kelas 2 dan kelas 3



E. Penyuntikan 1.



Cuci tangan



2.



Ambil ADS 0,5 ml, pastikan mash aman, masih steril, belum lewat tanggal kadaluarsa



3.



Buka kemasan buang ke tempat sampah , buka tutup jarum dengan tangan kiri dan buang ketempat sampah



4.



Ambil vial vaksin dengan tangan kiri, tusukan lingkaran karet tengah vial, balikkan vial hingga ujung jarum berada didalam cairan



5.



Aspirasi (sedot) cairan vaksin pelan-pelan sehingga udara tidak tersedot kedalam tabung ADS, bila ada udara, keluarkan selagi jarum masih berada didalam vial, pastikan dosis 0,5 ml, letakkan kembali vial pada busa atau lubang yang terdapat pada cool pack atau tempat vaksin yang sudah dibuka



6.



Ambil kapas kering, celupkan pada air hangat yang sudah disediakan, diperas lalu bersihkan/usap lokasi penyuntikan sekitar 3 jari dari pangkal lengan kanan atas, lalu buang kapas ketempat sampah



7.



Posisikan jarum IM terhadap permukaan kulit, tusukan jarum dengan satu dorongan, pastikan tusukan sudah berada dibawah kulit dan cuckup ruang untuk 0,5 ml cairan



8.



Semprotkan cairan vaksin pelan-pelan, hingga habis,tahan sekitar tusukan dengan kapas kering, cabut spuit dengan satu tarikan



9.



Bila ada darah atau cairan yang keluar dari bekas tusukan, cukup letakkan kapas kering (tidak perlu ditekan) hingga darah kering (tidak keluar lagi)



10. Buang spuit kedalam safety box 11. Mencuci tangan F. Pencatatan



1. Mencatat hasil pelayanan imunisasi pada : a. Register imunisasi dan kartu imunsasi bagi yang perempuan b. Mencatat murid yang belum di imunisasi/ada kontraindikasi c. Bagi murid yang menolak untuk diimunisasi ortu mengisi pernyataan penolakan d. Lampiran hasil di SPJ G. Konseling 1.



Memberitahu guru/sekolah jadwal imunisasi berikutnya sesuai dengan jadwal BIAS



2.



Memberitahu kegunaan register BIAS penting untuk mengetahui status imunisasi murid, karena itu perlu disimpan dan membawa kartu BIAS bagi yang perempuan pada kunjungan CATIN



3.



Memberitahu akibat yang dialami seperti demam ringan, rewel, bengkak, tidak perlu khawatir dan bila perlu dapat dikompres hangat, memberi obat antipiretik 3 kali sehari bila perlu



4.



Memberikanalternatifjika murid dan orangtua tidak diimunisasi bisa disusulkan pada tanggal jadwal BIAS /SWEEPING berikutnya dapat meminta imunisasi di posyandu/PKD/Puskesmas pembantu



5.



Memberikan kepada guru kesempatan bertanya



6.



Mengulang pesan jika diperlukan



6. Diagram Alir



-



7. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan



-



8. Unit Terkait







DIKPORA







KECAMATAN







SD/MI/SDLB dan sederajat







DEPAG







DKK



9. Dokumen Terkait 10. Rekaman Historis Perubahan



Tgl Mulai No



Yang dirubah



Isi Perubahan



diberlakukan



Pelayanan imunisasi Td



SOP



No.Dokumen



:



No.Revisi Tanggal Terbit Halaman



: : : dr.RETNO SAWARTUTI,MKes NIP 197303142002122003



UPT PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I



1. Pengertian



Serangkaian pelayanan penyuntikan/pemberian vaksin Td kepada WUS/BUMIL



2. Tujuan



Memberikan kekebalan tubuh secara aktif terhadap penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu penyakit tetanus



3. Kebijakan



SK Kepala Puskesmas NOMOR: Imunisasi Td



TAHUN 2018 tentang Pelayanan



4. Referensi



1. Buku pedoman imunisasi diindonesia tahun 2008 2. Buku acuan pelatihan imunisasi dasar bagi pelaksana imunisasi/bidan, 2009 3. Buku acuan pelatihan pengelolaan vaksin dan rantai vaksin tingkat puskesmas



5. Prosedur/ LangkahLangkah



A. Persiapan Alat 1. Menyiapkan alat tulis, buku register imunisasi, kohort, KMS 2. Mengidentifikasi sasaran di buku register imunisasi, kohort, buku KIA, kartu capeng 3. Menghitung dan menyiapkan ADS (0,05ml, 5 ml) sesuai kebutuhan 4. Menyiapakan safety box 5. Menyiapkan cool pack minimal 2 buah (kotak dingin cair, tidak boleh menggunakan kotak dingin beku/cold pack) 6. Meletakkan vaksin keatas cold pack, memastikan tidak ada endapan atau perubahan warna, VVM A atau B, belum melewai batas kadaluarsa, mencatat nomor batch 7. Menyiapkan kapas dan air hangat 8. Menyipakan kipi set 9. Menyiapkan tempat sampah B. Screening/konseling 1.



Memberi salam, mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan kesabaran



2.



Menempatkan diri diantara WUS dan meja pelayanan imunisasi



3.



Memastikan jadwal imunisasi pada buku KIA/ kartu imunisasi, register WUS/BUMIL, kohort ibu, kantong imunisasi Menentukan status vaksinasi pada buku KIA/KMS, register bayi, kohort bayi, kantong imunisasi



4.



Menjelaskan dengan bahasa sederhana manfaat vaksinasi untuk mencegah PD3I



5.



Menjelaskan bahwa imunisasi ini berantai dan WUS/ibu harus diimunisasi berturut-turut hingga mendapat 5 (lima) kali pemberian untuk mendapatkan kekebalan selama 25 tahun/seumur hidup



6.



Menjelaskan dengan bahasa sederhana efek samping imunisasi menyebabkan demam ringan, bengkak, dan nyeri pada bekas suntikan, bisa dikompres hangat



C. Persiapan sasaran 1. Buka pakaian WUS/Bumil hingga lengan kiri terbuka 2. Mengatur posisi WUS/Bumil : ukur lokasi suntikan 1/3 medio lateral lengan kiri atas 3. Imunisasi ini diberikan 5 kali dimulai pada WUS/catin : (Td 1), 1 bulan (Td 2), 6 bulan (Td 3), 1 tahun (Td 4), 1 tahun (Td 5)



D. Persiapan Dosis 1.



Pastikan vaksin aman dengan memeriksa vial dan label (masih tertutup rapat), VVM A/B, belum melewati tanggal kadaluarsa, letakkan vaksin pada lubang yang terdapat pada cool pack atau tempat vaksin yang sudah dibuka



2.



Buka tutup vaksin : gunakan pincet chirurgis, tekan tengah tutup vaksin dengan ujung pincet, jepit pinggir lingkaran dalam tutup vaksin dan lepasan penutup tengah vaksin hingga lingkaran tengah karet penutup vaksin terlihat seluruhnya, pastikan pincet tidak menyetuh lingkaran tengah karet vaksin, letakkan vial pada busa atau cool pack atau tempat vaksin yang sudah dibuka



E. Penyuntikan 1.



Cuci tangan



2.



Ambil AADS 0,05 ml, pastikan masih aman, masih steril, belum lewat kadaluarsa



3.



Buka kemasan dan buang ketempat sampah, buka tutup jarum dengan tangan kiri dan buang ketempat sampah



4.



Ambil vial vaksin dengan tangan kiri , tusuk lingkaran karet tengah vial , balikkan vial hingga ujung jarum berada di dalam cairan



5.



Aspirasi (sedot) vaksin pelan-pelan sehingga udara tidak tersedot ke tabung ADS, bila ada udara, keluarkan selagi jarum masih berada di dalam vial, pastikan dosis 0,05 ml, letakkan kembali ampul pada busa atau lubang yang terdapat pada cool pack atau tempat vaksin yang sudah dibuka



6.



Ambil kapas kering dengan tangan kiri, celupkan pada air hangat yang sudah disediakan, bersihkan/usap lokasi penyuntikan 1/3 lengan kiri atas bagian luar (antero lateral), lalu buang kapas ketempat sampah



7.



Tentukan lokasi suntikan 1/3 lengan kanan atas, posisikan jarum 90˚ terhadap permukaan kulit, tusukkan seluruh jarum dengan satu dorongan



8.



Semprotkan cairan vaksin pelan-pelan, hingga habis, tahan sekitar tusukan dengan kapas kering, cabut spuit dengan satu tarikan



9.



Bila ada darah atau cairan keluar dari bekas tusukan, cukup letakkan kapas kering (tidak perlu ditekan) hingga darah kering (tidak keluar lagi)



10. Buang spuit ke dalam safety box 11. Mencuci tangan F. Pencatatan 1. Mencatat hasil pelayanan imunisasi pada : a. Kohort/buku KIA/ kartu imunisasi b. Register imunisasi ibu c. Kantong imunisasi G. Konseling



1.



Memberitahu imunisasinya



2.



Memberitahu kegunaan KMS/buku KIA penting untuk mengetahui status imunisasi TT, karena itu perlu disimpan dan membawa pada kunjungan berikutnya



3.



Memberitahu akibat yang dapat dialami, seperti demam, bengkak, tidak perlu khawatir dan bila perlu dapat dikompres hangat



4.



Memberitahu beberapa kali lagi WUS/Bumil harus datang, dan ingatkan untuk imunisasi lengkap perlu mendapatkan 5 imunisasi TT



5.



Memberikan kepada ibu kesempatan bertanya



6.



Mengulang pesan jika diperlukan



6. Diagram Alir



-



7. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan



-



8. Unit Terkait







Puskesmas







PKD







Posyandu







PKK Pokja IV







Lintas Program



9. Dokumen Terkait



10. Rekaman Historis Perubahan



jadwal



imunisasi



berikutnya



sesuai



dengan



-



Tgl Mulai No



Yang dirubah



Isi Perubahan



diberlakukan



status