24 0 102 KB
PROSEDUR PEMBERIAN IMUNISASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
Ditetapkan, Standar Prosedur
Direktur
Tanggal Terbit
Operasional Dr. Harijadi, Sp.A, MARS Pengertian
Imunisasi HPV bertujuan mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan virus HPV. Virus ini salah satu penyebab infeksi menular seksual yang paling umum ditemukan. Infeksi HPV yang menetap menyebabkan kanker serviks pada wanita. Infeksi ini juga dikaitkan dengan kanker anogenital (vulva, vagina, penis, dan anus), kanker orofaring, dan genital warts pada wanita maupun pria. Adapun beberapa jenis HPV yang beresiko tinggi menyebabkan kanker serviks dan kanker anogenital, diantaranya tipe 16 dan 18 yang menjadi penyebab 66% kanker serviks. 5 tipe HPV lainnya yaitu HPV 31, 33, 45, 52, dan 58 menyumbang 15% kejadian kanker serviks. Jenis HPV resiko rendah seperti 6 dan 11 menyebabkan lesi jinak serviks, genital warts, dan recurrent respiratory papillomatosis. Transmisi infeksi HPV genital terjadi melalui kontak langsung dengan orang terinfeksi, baik melalui hubungan seksual maupun kontak intim lainnya. Transmisi HPV genital melalui jalur nonseksual, termasuk transmisi intrapartum dari ibu ke bayi namun jarang terjadi. Terdapat 3 jenis vaksin HPV yaitu: 1. Vaksin bivalent (tipe 16 dan 18), jadwal pemberian dengan interval 0,1 dan 6 bulan pada anak usia 9-25 tahun 2. Vaksin quadrivalent (tipe 6, 11, 16 dan 18), jadwal pemberian dengan interval 0 dan 12 bulan pada anak usia 9-13 tahun dan jadwal
pemberian dengan interval 0,2 dan 6 bulan pada usia > 13-45 tahun 3. Vaksin 9-valent ( tipe 6, 11, 16, 18, 31, 33, 45, 52, dan 58), jadwal pemberian dengan interval 0,2 dan 6 bulan pada usia > 13-45 tahun
Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pemberian vaksin HPV.
Kebijakan A. Alat dan Bahan : 1. Vaksin HPV 2. Kulkas suhu 2-8o 3. Jarum suntik ukuran 22-25 G sebanyak 1 buah 4. Alcohol Swab 5. Handscoon 6. Mikrofore /plester 7. Safety box untuk spuit bekas pakai Prosedur B. Langkah Kerja : 1. Jelaskan kepada pasien : prosedur, efek sesudah imunisasi dan mengatasi nya 2. Pastikan kondisi pasien sehat (anamnesa ) 3. Petugas cuci tangan 4. Pakai handscoon 5. Pastikan vaksin yang akan digunakan cek kembali kadaluarsa, dosis sediaan, isi sediaan
nama obat,
PROSEDUR PEMBERIAN IMUNISASI No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
6. Larutan harus terlihat jernih, tidak berwarna hingga kuning muda dan tida ada partikel-partikel dalam larutan. Apabila tidak memenuhi kondisi vaksin tidak dapat digunakan 7. Ambil vaksin yang sudah tersedia 8. Bersihkan lokasi suntikan dengan alcohol swab 9. Suntikkan secara intra muscular pada daerah deltoid sebanyak 0,5 ml 10. Tutup bekas penyuntikan dengan alcohol swab beri plester 11. Rapikan alat alat 12. Petugas cuci tangan 13. Catat tanggal, nama dokter yang menyuntik, cap rumah sakit di buku register Efek samping:
Reaksi lokal : nyeri, kemerahan, pembengkakan di tempat penyuntikan dengan intensitas ringan sedang.
Reaksi sistemik : demam, bronkospasme, gastroenteritis, nyeri kepala, hipertensi, perdarahan per vaginam
Unit Terkait
Poli Vaksin