Sop Pelayanan Dpt-Hb-Hib Lanjutan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PELAYANAN IMUNISASI DPT-HB-Hib LANJUTAN No. Dokumen : 440/384-SOP/PKMPND/I/2023 No. Revisi : Tanggal Terbit : 13 Februari 2023 SOP Halaman :1/2 Pemerintah Kabupaten Pangandaran 1. Pengertian



2. Tujuan



3. Kebijakan 4. Referensi



5. Prosedur



dr. Indah Adhiarini Sukma NIP.198907132019032017



Pelayanan imunisasi DT-HB-Hib lanjutan adalah pelayanan imunisasi kombinasi yang bertujuan untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus, hepatitis B, haemophilus influenza tipe B (radang otak dan radang paru). Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi DPT-HB-Hib lanjutan agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus, hepatitis B, haemophilus influenza tipe B (radang otak dan radang paru). Keputusan Kepala Puskesmas Pangandaran No. 440/151-SK/PKMPND/I/2023 Tentang Pelayanan Imunisasi a. Permenkes No. 12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi b. Permenkes No. 25 tahun 2014 tentang upaya Kesehatan anak c. Buku pedoman tentang penyelenggaraan imunisasi MenKes RI No. 42 Tahun 2013 1. Pelaksana pelayanan imunisasi memanggil dan melakukan identifikasi pasien 2. Pelaksana pelayanan imunisasi melakukan Anamnesa dengan cara : b. Melihat keadaan umum pasien. c. Melakukan pengukuran suhu tubuh pada pasien. d. Menunda pemberian imunisasi, apabila ada indikasi demam . e. Melakukan rujukan internal pada pasien indikasi demam dan rujukan extemal pada anak dengan riwayat alergi dan kejang. f. Apabila kondisi baik dan tidak ada kontra indikasi, lakukan langkah selanjutnya 2. Pelaksana pelayanan imunisasi menjelaskan manfaat serta efek samping yang timbul setelah diberikan imunisasi DPT-HB-Hib lanjutan 3. Pelaksana pelayanan imunisasi melakukan informed consent 4. Pelaksana pelayanan imunisasi mencuci tangan



6. Diagram Alir



5. Pelaksana pelayanan imunisasi melakukan pengambilan vaksin dari dalam cooler box penyedotan dengan spuit ADS/tersedia dengan dosis 0,5 cc, jangan meninggalkan jarum pada botol vaksin. 6. Pelaksana pelayanan imunisasi mempersiapkan posisi yang aman untuk anak : a. Memposisikan anak duduk miring diatas pangkuan ibu dengan membuka baju lengan kanan. b. Orang tua sebaiknya memegang tangan dan kaki seperti memeluk. c. Penyuntikan dilakukan pada lengan kanan atas. 7. Pelaksana pelayanan imunisasi memegang lengan atas dengan ibu jari dan jari telunjuk. 8. Pelaksana pelayanan imunisasi membersihkan daerah penyuntikan dengan kapas DTT. 9. Pelaksana pelayanan imunisasi menyuntikan vaksin didaerah Sub Cutan dalam dengan sudut jarum 90 o pada lengan kanan atas. Menekan seluruh jarum langsung kebawah melalui kulit sehingga masuk kedalam otot. Melakukan aspirasi dan suntikan secara pelan-pelan untuk mengurangi rasa sakit. 10. Pelaksana pelayanan imunisasi menekan bekas suntikan dengan kapas DTT. 11. Pelaksana pelayanan imunisasi membuang spuit ke dalam safety box. 12. Pelaksana pelayanan imunisasi melihat reaksi KIPI syock anafilaksis dan apabila terjadi lakukan pertologan pertama pada reaksi KIPI syock anafilaksis. 13. Pelaksana pelayanan imunisasi memberikan resep Paracetamol l0 mg/kg BB 14. Pelaksana pelayanan imunisasi membereskan alat. 15. Pelaksana pelayanan imunisasi mencuci tangan. 16. Pelaksana pelayanan imunisasi mencatat buku KMS. -



7. Hal Yang Perlu 1. Diperhatikan 2. 3. 8. Unit Terkait 1. 2. 3. 4.



Ketepatan identitas pasien Ketepatan dalam penyuntikkan vaksin Pencatatan di buku KMS Registrasi Pendaftaran Ruang KIA Ruang Vaksin Rekam Medis dalam bentuk E-Puskesmas



1. Rekaman Historis Perubahan



No . 1. 2.



Yang dirubah



Isi Perubahan



Tanggal mulai diberlakukan