Sop Penemuan Suspek TB Paru [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENEMUAN SUSPEK TB PARU



SOP



No.Dokumen



: ………



No.Revisi



: 00



Tanggal Terbit : ……. Agustus 2017 Halaman



: 1/….. dr. YOPPY AGUNG PRIAMBODO NIP.197612222010011012



PUSKESMAS GEDANGAN



1. Pengertian



Penemuan suspek TB paru adalah cara / metode menemukan secara cepat dan tepat kasus TB Paru dengan serangkaian kegiatan terdiri dari penjaringan suspek, diagnosa, penentuan klasifikasi penyakit dan tipe pasien.



2. Tujuan



Sebagai acuan petugas dalam pelaksanaan menemukan suspek TB paru.



3. Kebijakan



SK Kepala Puskesmas Gedangan No. 440/522/404.5.2.123/2017 Tentang



4. Referensi 5. Prosedur



Persiapan Alat : 1. Ruang Pengelola. 2. Pengelola P2 TB. 3. Meja, kursi dan kipas angin. 4. ATK dan buku register. 5. Buku penderita TB.05 dan TB.06 6. Pot dahak Persiapan Pasien : Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dan cara pengobatan pasien Prosedur : 1. Penemuan pasien TB secara pasif, dengan penyuluhan aktif dengan melibatkan semua layanan dengan maksud untuk mempercepat penemuan dan mengurangi keterlambatan pengobatan. 2. Penemuan secara aktif dapat dilakukan terhadap : a. Kelompok khusus yang rentan atau resiko tinggi sakit TB seperti pasien dengan HIV AIDS. b. Kelompok yang rentan tertular TB (rumah tahanan), daerah kumuh, keluarga atau kontak pasien TB, terutama mereka yang dengan TB BTA positif. c. Pemeriksaan anak < 5 tahun pada keluarga TB untuk menentukan tindak lanjut apakah perlu pengobatan TB / pengobatan pencegahan. d. Kontak dengan pasien TB resistan obat. 3. Tahap awal penemuan dilakukan dengan menjaring mereka yang memiliki gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari



tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan. 4. Pengelola melalukan anamese dan mencatat mengenai a. Berapa lama batuk ? b. Berdahak/tidak ? c. Dahak bercampur darah/tidak ? d. Sesak nafas /tidak ? e. Nyeri dada / tidak ? f. Kurang nafsu makan/tidak ? g. Berat badan menurun / tidak ? h. Riwayat kontak dengan penderita TBC ?... dan i. Apakah pernah minum obat paru-paru selama kurang dari 1 bulan atau lebih dari 1 bulan ? 5. Mengisi buku daftar suspek form. TB.06 6. Pengelola memberi penjelasan mengenai pentingnya pemeriksaan dahak dan cara batuk yang benar untuk mendapatkan dahak yang kental dan purulen. 7. Memberikan pot dahak sewaktu kunjungan pertama dan pengambilan dilakukan disamping Puskesmas. 8. Memeriksa kekentalan, warna dan volume dahak. Dahak yang baik untuk pemeriksaan adalah berwarna kuning kehijau-hijauan (mukopurulen), kental, dengan volume 3-5ml. Bila volumennya kurang, pengelola harus meminta agar penderita batuk lagi sampai volumenya mencukupi. Jika tidak ada dahak keluar, pot dahak dianggap sudah terpakai dan harus dimusnahkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kontaminasi kuman TBC. 9. Memberikan label pada dinding pot yang memuat nomor identitas sediaan dahak sesuai dengan TB.06 10. Memberikan pot dahak pagi yang sudah diberi label untuk diisi di rumah penderita dan disuruh datang besok pagi membawa dahak paginya dan kemudian petugas mengambil dahak sewaktu kunjungan kedua. 11. Mengisi form. TB.05, mengirim sediaan ke laboratorium. 12. Menerima jawaban dengan form TB 05, kemudian memasukkan hasil pemeriksaan ke TB 06. 13. Bila hasil pemeriksaan BTA positif, memberikan pengobatan sesuai protap pengobatan TB. 14. Bila hasil pemeriksaan negative, dilakukan pemeriksaan dahak ulang, bila hasilnya tetap negative diberikan pengobatan dengan antibiotic selama dua minggu. 15. Bila masih tetap batuk dilakukan pemeriksaan rongsen thorax. 16. Bila hasil positif diobati sesuai dengan protap TB.



6. Diagram Alir Penemuan pasien TB secara pasif



Penemuan pasien TB secara aktif



Tahap awal penemuan dilakukan dengan menjaring mereka yang memiliki gejala utama pasien TB paru



Petugas melakukan anamnese



Mengisi buku daftar suspek form. TB.06



Pengelola memberi penjelasan mengenai pentingnya pemeriksaan dahak dan cara batuk yang benar untuk mendapatkan dahak yang kental dan purulen



Memberikan pot dahak



Memeriksa kekentalan, warna dan volume dahak



Memberikan label pada dinding pot



Mengisi form. TB.05, mengirim sediaan ke laboratorium



Menerima jawaban dengan form TB 05, kemudian memasukkan hasil pemeriksaan ke TB 06



Bila hasil pemeriksaan BTA positif, memberikan pengobatan sesuai protap pengobatan TB



Bila hasil pemeriksaan negative, dilakukan pemeriksaan dahak ulang, bila hasilnya tetap negative diberikan pengobatan dengan antibiotic selama dua minggu



Bila masih tetap batuk dilakukan pemeriksaan rongsen thorax



Bila hasil positif diobati sesuai dengan protap TB



7. Hal-hal yang diperhatikan



8. Unit Terkait



9. Rekaman Historis Perubahan



1. UGD 2. Puang perawatan



No.



Yang dirubah



Isi Perubahan



Tgl. Mulai Diberlakukan