SOP Skin Traksi Dan Kruk [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

JUDUL SOP: SKIN TRAKSI FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER NO DOKUMEN : PROSEDUR TETAP



NO REVISI :



HALAMAN :



TANGGAL TERBIT: DITETAPKAN OLEH : 11 Desember 2018



1.



PENGERTIAN



2.



TUJUAN



3.



INDIKASI



4.



KONTRAINDIKASI



5.



PERSIAPAN PASIEN



Pemasangan traksi adalah penggunaan suatu tarikan (pada kepala, badan atau anggota gerak) dalam dua arah, yaitu tarikan traksi (traction) dan tarikan yang melawan traksi (countertraction) untuk tujuan terapeutik. 1. Mengimobilisasi fraktur 2. Mengurangi fraktur, dislokasi & memelihara aligment 3. Mengembalikan panjang dan aligment tulang ke keadaan normal. 4. Menurunkan spasme otot dan mengurangi / menghilangkan nyeri. 5. Memperbaiki, menghilangkan/mencegah deformitas. 6. Meningkatkan istirahat pada bagian yang cidera. 7. Meningkatkan exercise / kebebasan beraktivitas di tempat tidur. 1. Fraktur dan Dislokasi Hip 2. Imobilisasi mencegah fraktur patologis 3. Imobilisasi menunggu tindakan operasi 4. Mencegah deformitas akibat imbalance neuromuskuler -----1. Pastikan identitas klien yang akan dilakukan tindakan. 2. Jelaskan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan.



6.



PERSIAPAN ALAT



1. Overhead frame 2. Trapeze 3. Tali (rope) 4. Plester 5. Perban (bandage) 6. Beban (weight) 7. Katrol/kerekan (pulley) 8. Wires 9. Pins 10. Gantungan beban (weight hanger) 11. Set Skin Traksi



7.



FASE ORIENTASI: (Telah membaca status klien dan data klien untuk memastikan tindakan) 1. Beri salam dan perkenalkan nama perawat 2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada klien 3. Posisikan klien dalam posisi senyaman mungkin FASE KERJA: 1. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya 2. Dekatkan alat yang telah dipersiapkan ke dekat klien 3. Petugas menggunakan masker dan sarung tangan 4. Perawat memastikan daerah yang akan dipasang traksi 5. Petugas 1 melakukan manual traction pada daerah yang akan dipasang skin traksi 6. Petugas 2 mengukur panjang area yang akan dipasang adhesive skin traction. 7. Bila perlu cukur bulu kaki agar tetap terjaga kebersihannya. 8. Rekatkan tensoplast pada kaki yang akan dipasang skin traksi. 9. Mengatur posisi klien, sesuai dengan posisi anatomi anggota gerak yang di pasang gips. 10. Sebaiknya tensoplast traksi derekatkan 1 cm / 1 jari dibawah garis fraktur 11. Mengatur posisi klien, sesuai dengan posisi anatomi anggota gerak yang di pasang traksi. 12. Tentukan dan pasang berat beban (masimal 5 kg) FASE TERMINASI:



8.



9



1. Berikan reinforcement positif 2. Buat kontrak pertemuan selanjutnya 3. Akhiri kegiatan dengan baik 4. Mendokumentasikan hasil kegiatan HASIL: Dokumentasikan : 1. Catat kegiatan yang telah dilakukan dalam catatan perawatan 2. Dokumentasikan evaluasi tindakan: 3. Nama dan paraf perawat HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN



1. Penopang dan merentangkan ekstremitas pada arah lurus. Dengan fragmen-fragmen tulang. 2. Rentangkan pada anggota badan jangan berlebihan. 3. Memelihara kekuatan peregangan agar konstan baik berat maupun arahnya. Sampai terjadi penyatuan tulang. 4. Tempatkan klien ditengah-tengah tempat tidur. 5. Ketika dilakukan pada tulang panjang arahkan traksi harus satu baris dengan aksila tulang panjang. 6. Jika dilakukan pada kepala atau pelvis, maka tarikan harus segaris atau searah dengan tulang spinal. 7. Teampat tidur biasanya ditinggikan trende-lenburg. 8. Jika tempat tidur tidak baik posisinya maka: a. kounter traksi dari berat badan klien menjadi tidak adekuat. b. Klien cenderung merosot menuju kearah kekuatan traksi, hal ini akan menyebabkan tujuan traksi tidak akan tercapai. 9. Observasi NVD dan tanda-tanda kompartemen syndrome.



JUDUL SOP: PENGESETAN KRUK (PENGGUNAAN ALAT BANTU JALAN KRUK) FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER NO DOKUMEN : PROSEDUR TETAP



NO REVISI :



HALAMAN :



TANGGAL TERBIT: DITETAPKAN OLEH : 11 Desember 2018



1.



PENGERTIAN



2.



TUJUAN



3.



INDIKASI



4.



KONTRAINDIKASI



5.



PERSIAPAN PASIEN



6.



PERSIAPAN ALAT



Kruk adalah tongkat atau alat bantu untuk berjalan, biasanya digunakan secara berpasangan yang di ciptakan untuk mengatur keseimbangan pada saat akan berjalan. 1. Meningkatkan kekuatan otot, 2. Pergerakan sendi dan kemampuan mobilisasi 3. Menurunkan resiko komplikasi dari mobilisasi 4. Menurunkan ketergantungan pasien dan orang lain 5. Meningkatkan rasa percaya diri klien 1. Pasca amputasi kaki 2. Hemiparese 3. Paraparese 4. Fraktur pada ekstremitas bawah 5. Terpasang gibs 6. Pasca pemasangan gibs 1. Penderita demam dengan suhu tubuh lebih dari 37,5o C. 2. Penderita dalam keadaan bedrest. 1. Pastikan identitas klien yang akan dilakukan tindakan. 2. Jelaskan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan. 1. Kruk 2. Safety belt 3. Alas kaki



7.



FASE ORIENTASI: (Telah membaca status klien dan data klien untuk memastikan tindakan) a. Beri salam dan perkenalkan nama perawat b. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada klien c. Posisikan klien dalam posisi senyaman mungkin FASE KERJA: 1. Ajarkan klien cara mengukur kruk a Jarak kruk dari aksila 3 cm b Pegangan terletak pada pergelangan tangan klien. c Pastikan saat klien memegang penganan siku klien membentuk 10-30 derajat d Pastikan saat kruk diangkat dan diletakkan dengan jarak 15 cm dari kaki 2. Bantu klien mengambil posisi segitiga, posisi dasar berdiri menggunakan kruk sebelum mulai berjalan.



Dapat tiga cara dalam menggunakan kruk : a. Teknik dua titik digunakan pada klien masa awal proses pemulihan. Dengan cara mengayunkan kedua kruk kedepan selanjutnya mengayunkan kaki yang sehat dan kaki yang sakit. b. Teknik tiga titik, dengan cara mengayunkan kedua kruk penompang secara bergantian selanjutnya kaki yang tidak boleh menyangga dimajukan kemudian menyusul kaki yang sehat. Kedua kruk penompang lalu segera pindahkan kemuka lagi. c. Teknik empat titik digunakan pada klien yang sudah dapat menapakkan kakinya yang sakit. Dengan cara langkahkan kruk sebelah kanan kedepan, langkahkan kaki sebelah kiri kedepan. Langkahkan kruk sebelah kiri kedepan. Langkahkan kaki sebelah kanan kedepan.



8.



FASE TERMINASI: 1. Berikan reinforcement positif 2. Buat kontrak pertemuan selanjutnya 3. Akhiri kegiatan dengan baik 4. Mendokumentasikan hasil kegiatan HASIL: Dokumentasikan : 1. Catat kegiatan yang telah dilakukan dalam catatan perawatan 2. Dokumentasikan evaluasi tindakan: 3. Nama dan paraf perawat



9



HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN Pastikan Sefety belt telah terpasang pada pinggang pasien, dan dipegang oleh perawat yang melatih saat berjalan.