6 0 81 KB
STABILISASI PASIEN SEBELUM MERUJUK No. Dokumen : SOP
No. Revisi
:
Tgl. Terbit
:
Halaman
:1
UPTD PUSKESMAS KALIBUNDER 1. Pengertian
Hj.N Esti Indrayeni,S.ST NIP.19760304 200701 2 004
Stabilisasi Adalah proses untuk menjaga kondisi dan posisi penderita / pasien agar tetap stabil selama pertolongan pertama Transportas Adalah proses usaha untuk memindahkan dari tempat satu ke tempat yang lain tanpa atau mempergunakan alat tergantung situasi dan kondisi dilapangan Pada dasarnya proses stabilisasi dan transportasi berjalan beriringan
2. Tujuan
a. Menjaga korban agar pernafasan tetap stabil b.
Menjaga agar perdarahan tidak bertambah
c.
Menjaga agar tingkat kesadaran korban tidak jatuh pada keadaan yang lebih buruk lagi
3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur
Departemen Kesehatan RI, Jakarta 2001 a. Stabilisasi pernafasan 1) Bebaskan jalan nafas
- Lepaskan pakaian yang ketat - Buang penghalang jalan nafas - Posisikan kepala agar jalan nafas cenderung lurus ( tidak bersudut ) 2. Pastikan kecukupan oksigen
- Pastikan paru dapat bernafas spontan bila diperlukan beri oksigen 2-4 ltr / menit B. Stabilisasi hemodinamik 1. Pasang infus melalui dua jalur
- Gunakan abocath 16G – 18G dan set transfusi darah - Berikan kristaloid sampai syok teratasi ( nadi teraba, diastolik > 70mmHg ) - Bila diperlukan berikan koloid sebgai plasma ekspander - Untuk pemeliharaan berikan kristaloid 2.00-2500 ml/ 24 jam 2. Penilaian sambil resusitasi
- Pastikan jantung dapat berdenyut spontan dan teratur - Nilai perubahan hemodinamik yang terjadi - Nilai tanda vital ( kesadaran, tekanan darah, nad, frekuensi pernafasan
2. Pengendalian syok septik - Dobutamin
6. Diagram Alir
-
7. Unit Terkait Rekaman Historis Perubahan No
Halaman
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl. Mulai Diberlakukan
MONITORING ANALISIS TERHADAP HASIL MONITORING DAN TINDAK LANJUT MONITORING DAFTAR TILIK
No.Dokumen : No. Revisi
:
Tgl. Terbit
:
Halaman
:
UPTD PUSKESMAS KALIBUNDER
Hj.N Esti Indrayeni, S.ST NIP. 19760304 200701 2 004
No 1.
Kegiatan Apakah
Kepala
Puskesmas
Ya
dan
Koordinator
UKM/UKP
dan
Koordinator
UKM/UKP
mempelajari rencana kegiatan? 2.
Apakah
Kepala
Puskesmas
mempelajari kerangka acuan kegiatan? 3.
Apakah Kepala Puskesmas memonitor kegiatan secara berkala setiap 1 bulan sekali?
4.
Apakah Kepala Puskesmas melakukan evaluasi kinerja setiap 6 bulan sekali?
5.
Apakah Koordinator UKM/UKP melakukan rencana tindak lanjut apabila hasil evaluasi kinerja belum mencapai target?
Tidak
Tidak Berlaku