Sop Water Treatment [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOP ST. WATER TREATMENT PEMBERSIHAN a. b. c. d. e.



Bersihkan Body Tanki-tanki di WTP Bersihkan body sand filter Bersihkan/lap pipa air, pompa dan elmo Bersihkan/sikat lantai areal bawah tanki-tanki WTP Bersihkan/sikat lantai areal Pump house



Pengadaan Raw Water 1. Ukur flowrate dari tangki raw water ke clarifier tank satu kali dalam satu bulan. Catat tanggal dan flowrate tersebut dalam buku water treatment. Gunakan pengukuran flowrate ini sebagai dasar perhitungan dosis bahan kimia, seperti coagulant, flocculant dan soda ash. 2. Pemakaian alum sebagai coagulant, dosis soda hanya digunakan untuk mengoreksi pH yang berada di bawah 5.5 dan tidak dibutuhkan untuk mengoreksi pH raw water jika coagulant polimer yang digunakan. 3. Pasangkan sebuah titik pencampuran pada pipa raw water untuk mempercepat reaksi coagulant dengan raw water (khususnya alum yang membutuhkan pencampuran yang cepat dimana titik pencampuran ini menghasilkan turbulensi untuk mempercepat pencampuran, seperti terlihat pada sketsa terlampir) Tangki dan Pompa untuk Dosis Bahan Kimia 1. Dengan data harian, pastikan jam pengadaan air yang ditreatment ke pabrik. 2. Gunakan pengukuran flowrate dari raw water, jam pengadaan air yang ditreatment dan dosis dari jar test untuk menghitung banyaknya bahan kimia yang dimasukkan ke dalam tangki bahan kimia. Catat banyaknya bahan kimia tersebut di dalam buku water treatment. 3. Pastikan tinggi tangki bahan kimia untuk banyaknya air yang ditambahkan untuk melarutkan bahan kimia. Catat tiap volume tiap tangki dalam buku water treatment. 4. Gunakanlah air yang sudah ditreatment untuk pencampuran tersebut. 5. Gunakan jam pengadaan air yang ditreatment dan volume tangki bahan kimia yang turun untuk penentuan laju dosing pump bahan kimia. Catat laju tiap dosing pump dalam buku water treatment. 6. Kalibrasi dosing pump bahan kimia satu kali sebulan dengan menggunakan measuring cylinder dan stopwatch dan setel dosing pump pada laju yang diinginkan. Catat kalibrasi tiap dosing pump dalam buku water treatment. Clarifier Tank 1. Bersihkan dan inspeksi clarifier tank satu kali dalam 3 ( tiga ) bulan. Catat tanggal pelaksanaannya pada buku water treatment. 2. Simpan catatan kapasitas clarifier tank dan waktu retensinya.



3. Pertahankan sludge blanket di dalam clarifier tank untuk menangkap floc. Ketika lapisan sludge mulai tebal dan floc yang terbentuk mengalami carry over, buka drain bawah atau samping di lapisan bawah sludge blanket. 4. Drain bagian bawah clarifier tank beberapa menit di pagi hari (Lamanya drain dan banyaknya per hari tergantung pada kondisi lokal dimana pabrik perlu menetapkannya sehingga sludge blanket tetap terjaga). 5. Dosis flocculant ke silinder bagian dalam clarifier tank, di bagian tengah, bertemu aliran air yang naik (Kedalaman silinder tempat dosis flocculant masuk diperoleh lewat beberapa percobaan yang menghasilkan floc yang berukuran besar) 6. Turbidity air di clarifier tank, di bawah 2 NTU. Treated Water 1. Injeksi soda ash pada air sebelum treated water tank untuk menaikkan pH ke 7.5 2. Bersihkan dan inspeksi treated water tank tiap 6 ( enam ) bulan dan catat tanggal pelaksanaannya Sand/Pressure Filter 1. Lakukan backwash setiap 8 ( delapan ) jam secara perlahan-lahan untuk mencegah keluarnya pasir dari dalam vessel , lihat selisih pressure gauge posisi atas dan bawah telah mencapai 0.5 bar ( +/- 7.4 psi ). 2. Keluarkan semua pasir dan gravel satu kali setahun dan bersihkan serta inspeksi vessel. Catat tanggal pelaksananya dalam buku water treatment. 3. Turbidity air selepas sand filter , di bawah 1 NTU. SOFTENER Backwash 1. Lakukan backwash satu kali di pagi hari sebelum mulai mengolah. 2. Amati dengan teliti selama backwash dilakukan untuk mencegah hilangnya resin. 3. Hentikan backwash ketika air yang keluar sudah terlihat jernih. 4. Backwash flowrate – 245 liter per menit per m2 daerah permukaan resin Regenerasi 1. Lakukan regenerasi ketika hardness pada air setelah softener di atas 2 ppm (sebagai CaCO3). 2. Sebelum regenerasi, backwash softener selama 20 menit atau sampai air yang terbuang sudah terlihat jernih. 3. Jumlah garam yang dibutuhkan untuk regenerasi didasarkan pada 10 pounds NaCl untuk meregenerasi 1 cu.ft resin (1 cu.ft = 28.32 liter) 4. Regenerasi softener idealnya memakan waktu kurang dari 30 menit , atau sesuai rekomendasi dari pabrik nya ( manual katalog ). 5. Flowrate regenerant 0.03 s/d 0.07 liter per menit per liter resin.



Pembilasan 1. Bilas softener sesegera setelah regenerasi untuk mengeluarkan garam. 2. Cek air yang keluar dari softener untuk memastikan bahwa semua jenis chloride telah keluar (cara sederhana pengujian adalah dengan merasakan air dengan lidah – tidak berasa asin). 3. Hentikan pembilasan hanya ketika semua chloride sudah keluar. 4. Slow rinse – 60 menit (0.07 liter per menit per liter resin) Fast rinse – 20 menit (0.21 liter per menit per liter resin) Operasi/Service 1. Flowrate pada saat operasi – 0.27 sampai 0.55 liter per menit per liter resin 2. Sistem tekanan tidak melebihi tekanan kerja standard softener sebesar 50 pound per inch2 Pembersihan dan inspeksi 1. Hentikan operasional softener satu kali setahun, keluarkan resin dan gravel serta bersihkan dan inspeksi bagian dalam softener. 2. Rendam resin di dalam air selama periode ini. 3. Ambil sampel resin for dianalisa oleh supplier bahan kimia.



SOP ST. DEMINTPLANT A. PEMBERSIHAN a. b. c. d.



Bersihkan Body Cation dan Anion Bersihkan instalasi Pipa di Demintplan/Softener Bersihkan pompa/elmo Bersihkan/sikat lantai areal Demintplan/softener



B.OPERASI CATION EXCHANGER Backwash 1. Lakukan backwash satu kali di pagi hari sebelum mulai mengolah. 2. Amati dengan teliti selama backwash dilakukan untuk mencegah hilangnya resin. 3. Hentikan backwash ketika air yang keluar sudah terlihat jernih. Regenerasi 1. Lakukan regenerasi kation ketika hardness di dalam air sudah di atas 2 ppm. 2. Sebelum diregenerasi, backwash kation selama 20 menit atau sampai air yang terbuang sudah terlihat jernih.



3. Persiapkan bahan kimia regenerasi dengan konsentrasi yang direkomendasikan oleh supplier. 4. Lakukan regenerasi kation sampai bahan kimia regenerasi habis. Pembilasan 1. Bilas kation segera setelah regenerasi untuk mengeluarkan regenerant. 2. Lakukan slow rinse dan fast rinse sesuai rekomendasi supplier.



ANION EXCHANGER Backwash 1. Lakukan backwash satu kali di pagi hari sebelum mulai mengolah 2. Amati dengan teliti selama backwash dilakukan untuk mencegah hilangnya resin. 3. Hentikan backwash ketika air yang keluar sudah terlihat jernih Regenerasi 1. Lakukan regenerasi anion ketika kandungan silica di dalam air sudah di atas 5 ppm. 2. Sebelum diregenerasi, backwash anion selama 20 menit atau sampai air yang terbuang sudah terlihat jernih. 3. Persiapkan bahan kimia regenerasi dengan konsentrasi yang direkomendasikan oleh supplier. 4. Lakukan regenerasi anion sampai bahan kimia regenerasi habis. Pembilasan 1. Bilas anion setelah regenerasi untuk mengeluarkan regenerant. 2. Lakukan slow rinse dan fast rinse sesuai rekomendasi supplier. Feed Water Tank 1. Pertahankan temperatur air umpan antara 80 – 90 oC dan catat tiap jam dalam log sheet. 2. Tutup pelindung bagian atas feed water tank selama beroperasi.



Deaerator 1. Pertahankan tekanan dalam deaerator kisaran 0,34 barg. 2. Pertahankan temperatur air di deaerator sekitar 100-105 oC 3. Catat tekanan dan temperatur air deaerator dalam tiap jam.



4. Pastikan venting (exhaust) valve pada bagian atas deaerator terbuka selama beroperasi. 5. Pertahankan level air di deaerator sedikit di atas setengah ketinggian deaerator. Boiler Water Treatment Tangki dan Pompa untuk Dosis Bahan Kimia 1. Dengan data harian, pastikan jam operasi boiler. 2. Pisahkan tanki bahan kimia sulfit dengan bahan kimia lainnya. 3. Pastikan tinggi tangki bahan kimia untuk banyaknya air yang ditambahkan untuk melarutkan bahan kimia. Catat tiap volume tiap tangki dalam buku catatan. 4. Gunakanlah air yang sudah ditreatment untuk pencampuran tersebut. 5. Gunakan volume tangki bahan kimia dan jam operasi boiler untuk menghitung kecepatan chemical dosing pump dan catat kecepatan tiap pompa yang digunakan dalam buku catatan. 6. Kalibrasi dosing pump bahan kimia satu kali seminggu dengan menggunakan measuring cylinder dan stopwatch dan setel dosing pump pada laju yang diinginkan. Catat kalibrasi tiap dosing pump dalam buku catatan. 7. Penentuan jumlah bahan kimia tiap boiler yang diinjeksikan tiap hari mengikuti rekomendasi supplier dan catat jumlah tiap bahan kimia yang digunakan. 8. Tangki Bahan kimia/reagen Sulfit , pisahkan satu tangki tersendiri.