Space & Place [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Space itu identik dengan ruang yang tak terbatas (infinite), sementara place itu terbatas (finite). Dengan demikian, Space tidak dibatasi oleh acuan2 tertentu, misalnya oleh waktu dan koordinat, sementara place ada untuk waktu (historis) dan letaknya jelas dimana.



Makna Ruang In Rizkya Ramadhani Designerindy on August 13, 2011 at 10:52 am



Rizkya Ramadhani Designerindy



Ruang merupakan elemen yang sangat penting dalam arsitektur. Secara harfiah, ruang (space) berasal dari bahasa Latin, yaitu spatium yang berarti ruangan atau luas (extent). Jika dilihat dalam bahasa Yunani dapat diartikan sebagai tempat (topos) atau lokasi (choros) yaitu ruang yang memiliki ekspresi kualitas tiga dimensi. Menurut Aristoteles, ruang adalah suatu yang terukur dan terlihat, dibatasi oleh kejelasan fisik, enclosure yang terlihat sehingga dapat dipahami keberadaanya dengan jelas dan mudah. Dalam arsitektur, ruang terbagi menjadi ruang dalam dan ruang luar. Salah satu ruang yang ada dalam arsitektur adalah ruang terbuka publik. Ruang terbuka publik sendiri terbagi menjadi ruang eksterior dan ruang interior. Untuk ruang eksterior (Alexander et al, 1977), terdapat dua bagian tipe ruang, yaitu: 1. Positif: yaitu ruang yang mempunyai batas yang pasti dan jelas. Ruang ini dapat dirasakan dan dapat diukur dengan seksama. Sebagai bayangan, ruangan ini dapat diisi oleh air untuk menunjukan keberadaannya. Ruang ini dibentuk dari bangunan yang berada disekitarnya. 2. Negatif: yaitu ruang yang tidak mempunyai bentuk yang jelas. Jenis ruang ini sulit dibayangkan serta keberadaannya sulit dirasakan. Di dalam buku Public Places – Urban Spaces, ruang positif dibagi menjadi dua jenis, yaitu: a. Streets (road, path, avenue, lanes, boulevard, alleys, malls) Streets adalah tipe ruang terbuka publik yang bersifat dinamik dan mempunyai kuantitas perpindahan yang lebih tinggi. b.



Squares (plazas, circuses, piazzas, places, courts)



Squares adalah tipe statis dimana orang lebih sering untuk berdiam diri dalam waktu lama di ruang terbuka publik ini. Kedua jenis ini dapat bersifat formal maupun informal. Sehingga keduanya dapat ditempatkan sebagai ruang terbuka publik dimanapun berada. Namun untuk Negara berkembang seperti Indonesia, tipe streets lebih sering dijadikan sebagai ruang terbuka publik daripada squares.



about space in architecture. 30 September 2012 oleh airin anata



Pengertian ruang atau space berasal dari bahasa Latin spatium yang berarti ruangan atau luas (extent) dan bahasa Yunani yaitu tempat (topos) atau lokasi (choros) dimana ruang memiliki ekspresi kualitas tiga dimensional. Kata oikos dalam bahasa Yunani yang berarti pejal, massa dan volume, dekat dengan pengertian ruang dalam arsitektur, sama halnya dengan kata oikos yang berarti ruangan (room). Dalam pemikiran Barat, Aristoteles mengatakan bahwa ruang adalah suatu yang terukur dan terlihat, dibatasi oleh kejelasan fisik, enclosure yang terlihat sehingga dapat dipahami keberadaanya dengan jelas dan mudah.



Ada juga yang mengatakan; Ruangan adalah suatu tempat tertutup dengan langit-langit di suatu rumah atau bangunan lain. Suatu ruangan dapat memiliki sejumlah pintu dan jendela yang mengatur cahaya, aliran udara, dan akses ke ruangan tersebut. Ruangan besar sering disebut juga aula. Ruangan memiliki nama spesifik tergantung dari tujuan pembuatan atau penggunaannya. Sebagai contoh, ruangan untuk memasak makanan disebut dengan dapur. Perencanaan struktur, penggunaan, dan dekorasi interior ruangan adalah bagian dari disiplin ilmu arsitektur. Namun, dalam pemikiran Timur, ruang tidak harus memiliki sebuah batas yang jelas. menurut Lao Tzu, “yang tidak nyata justru menjadi hakekatnya, dan dinyatakan dalam bentuk materi”. sebuah ruang tidak memerlukan pembatas yang jelas/tegas, tetapi lebih mengandalkan perasaan. -Pemahaman ruang arsitektur dalam perspektif subjektivis. Dalam hal ini manusia mengetahui keberadaan ruang yang disebabkan oleh idea. Salah satu tokohnya itu arsitek Rudolph M.Schnidler berpendapat bahwa ruang dapat diartikan sebagai jiwa.Ide ruang sepenuhnya bersumber pada kekuatan intelektual dan kekuatan kreatif. -Pemahaman ruang arsitektur dalam perspektif objektivis.



Dalam pemahaman ini menekankan pada pengetahuan inderawi. Memiliki ciri2 fisik seperti harus terukur menempati posisi, mempunyai bentuk, struktur, eksistensi dalam waktu, ruang dan massa, kelembaban, gerak serta ciri-ciri lain seperti warna, tekstur, solid, dsb. Contonya Le Corbusier mendefinisikan arsitektur sebagai permainan massa yang tersingkap cahaya, ia memakaipertimbangan-pertimbangan; menekankan kecondongan bentuk yang paling murni yaitu kubus, permukaan[surface], penggunaan denah sebagai generator bentuk. -Ruang dalam perspektif fenomenologi. Dalam pemahaman ini menekankan pada phenomena-phenomena yang terjadi pada manusia. Salah satu tokohnya C.Norberg-Schulz, dalm bukunya existence, space and architecture menggolongkan ruang kedalam beberapa golongan, salah satunya ruang eksistensial. Disini dikembangkan ide bahwa ruang dapat dimengerti sebagai perwujudan manusia tentang ‘keberadaanya di dunia.’



Adolf Loos juga punya pandangan yg cukup menarik mengenai “ruang”. Menurut dia, ruangan itu bersifat “contiguous, continual”, yg saling berkaitan dan “merge” (bergabung). Disini terlihat bahwa Loos beranggapan bahwa space mempunyai batas, dan setiap ruang mempunyai makna.



Menurut Franchis D.K Ching (1996:10) “Ruang adalah substansi materi, seperti batu dan katu. Walaupun demikian, ruang pada umumnya tidak berbentuk dan terdispersi. Ruang universal tidak memiliki definisi. Pada saat suatu unsur diletakkan pada suatu bidang, barulah hubungan visualnya berbentuk. Ketika unsur-unsur lain mulai diletakkan pada bidang tersebut, terjadilah hubungan majemuk antara ruang dan unsur-unsur tersebut maupun antara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya. Ruang oleh karenanya terbentuk dari adanya hubungan-hubungan tersebut dan kita merasakannya. Unsur-unsur geomatris seperti titik, garis, bidang, dan volume dapat merangkai dan untuk menegaskan ruang.”



SPACE & PLACE Dalam bahasa Indonesia, ‘place’ dan ‘space’ mempunyai arti yang sama yaitu tempat. Tetapi, sebenarnya, kedua kata tersebut mempunyai perbedaan yang sangat nyata.



Space is the boundless extent within which matter is physically extended and objects and events have positions relative to one another[1]. Physical space is often conceived in three linear dimensions, although modern physicists usually consider it, with time, to be part of the boundless four-dimensional continuum known as spacetime. In mathematics spaces with different numbers of dimensions and with different underlying structures can be examined. Dari kedua pengertian di atas, dapat kita simpulkan bahwa perbedaan space dan place mempunyai perbedaan ciri, antara lain: SPACE: – Space mempunyai dimensi; panjang, lebar dan tinggi. Oleh karena itu ‘space’ tersebut mempunyai sifat ‘dapat diukur’. – Impersonal. Bukan mengenai manusia, tapi lebih kepada fisik dari pembentuk ‘space’ itu sendiri misalnya dinding, lantai dan langit-langit. – Sosio-ekonomi. Bentukan-bentukna dari sebuah space biasanya di dasarkan pada tujuan ekonomi. Berapa tinggi atau lebar sebuah ruangan akan berdampak kepada biaya pembuatan space tersebut. Selain itu, apakah dengan besaran tertentu space tersebut dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan mendatanggkan keuntungan. Contoh: perancangan sebuah kios dengan dimensi tertentu. Pemilik dan desainer akan memikirkan berapa besar space yang dibutuhkan agar semua barang dan kegiatan dapa ditempung. Pengeluaran untuk membuat kios tersebut dengan dimensi yang telah ditentukan pastinya juga dihitung PLACE: – bersifat abstrak. – Fenomenologis. Ada sebuah kegiatan/ aktivitas yang terjadi sehingga Sebuah kawasan dapat dinamakan place. – Psikologis. Sebuah place dapat memberikan dampak kepada psikologis orang-orang yang berkegiatan di dalamnya. Sebuah tempat yang ramai tentu akan member kesan yang berbeda dengan tempat yang untuk makan).