Sport Tourism Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN HASIL PENELITIAN



POTENSI SPORT TOURISM DI KABUPATEN PEKALONGAN



OLEH: Faadhilah Estining Tyas Inayatur Rohmah Sutriyah SMA NEGERI 1 KESESI



PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN BAPPEDA DAN LITBANG KABUPATEN PEKALONGAN OKTOBER 2019



i



LEMBAR PENGESAHAN Judul Penelitian Ketua Peneliti a. Nama Lengkap b. NIS c. Program Studi e. Nomor Hp Anggota Peneliti (1) a. Nama Lengkap b. NIS c. Program Studi e. Nomor Hp Anggota Peneliti (2) a. Nama Lengkap b. NIS c. Program Studi e. Nomor Hp Biaya Penelitian



: Potensi Sport Tourism di Kabupaten Pekalongan : Faadhilah Estining Tyas 4594 : IPA 085200177708 : Inayatur Rohmah 4627 : IPA 082186246085 : Sutriyah 4752 : IPA 085290888557 : Rp. 3.000.000



Mengetahui, Pembimbing,



Ketua Peneliti,



(Ropik Hidayat, S.Pd) NIP. 199304142019021007



(Faadhilah Estining. T) NIS. 4594



Menyetujui, Kepala Sekolah SMAN 1 Kesesi



Drs. Eko Supriyanto, M.Pd. NIP. 196501091992031006



ii



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan proposal dengan judul Analisis Potensi Pariwisata Olahraga di Kabupaten Pekalongan. Penulisan proposal ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam proses penyususanan proposal ini dari awal sampai akhir. Ucapan terima kasih penulis sampaikan dengan hormat kepada: 1. Kepala Sekolah SMAN 1 Kesesi, Drs. Eko Supriyanto M.Pd yang telah memberikan dukungan moril dan moral untuk mengikuti lomba ini. 2. Wakasek Kesiswaan dan Wakasek Kurikulum SMAN 1 Kesesi yang telah memberi arahan. 3. Guru Pembimbing yang telah membimbing kami selama kami menyusun proposal ini. Penulis menyadari dalam penyusunan laporan penelitian ini masih terdapat kekurangan, sehingga penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun.



Kesesi, Oktober 2019



Penulis



iii



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............................................................................................i LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ii KATA PENGANTAR........................................................................................ iii DAFTAR ISI.......................................................................................................iv BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1 1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2 1.3 Tujuan.............................................................................................................2 1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................2 1.5 Ruang Lingkup...............................................................................................2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................4 2.1 Tinjauan Pustaka............................................................................................ 4 2.2 Kerangka Pikir................................................................................................5 BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 7 3.1 Metode Penelitian...........................................................................................7 3.2 Lokasi Penelitian............................................................................................7 3.3 Sumber Data...................................................................................................7 3.4 Teknik Pengumpulan Data............................................................................. 7 3.5 Uji Keabsahan Data........................................................................................7 3.6 Teknik Analisis Data......................................................................................7 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................9 4.1 Hasil Penelitian..............................................................................................8 4.2 Pembahasan..................................................................................................13 BAB V PENUTUP............................................................................................17 5.1 Kesimpulan...................................................................................................17 5.2 Saran.............................................................................................................17 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................18 CURICULUM VITAE PENELITI.................................................................20 LAMPIRAN-LAMPIRAN...............................................................................21



iv



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Sport tourism atau pariwisata olahraga merupakan salah satu jenis wisata yang



menjadi trend di abad 21, trend ini adalah sebagai akibat



dari



perubahan pola konsumsi



masyarakat, kejenuhan pola hidup masyarakat perkotaan yang biasa berada dalam hiruk pikuk dan bisingnya kendaraan, serta tekanan pekerjaan yang berat, membuat mereka stress sehingga mereka menginginkan pengalaman wisata yang menantang untuk melepaskan stress ataupun kejenuhannya. Pariwisata olahraga adalah perpaduan antara wisata dan olahraga, seringkali orang mencari sesuatu hal yang bisa membuat adrenalinnya terpacu guna melepaskan beban yang ada. Data statistik di Canada (2008) dalam Ministry of Jobs. Tourism and Innovation (2011:2) saat ini, pariwisata olahraga merupakan segmen yang berkembang paling cepat pada industry pariwisata dengan pegeluaran tahunan mencapai $3.4 miliyar. Pembangunan dan pengelolaan pariwisata olahraga memerlukan kerja sama antar pemerintah dan swasta dan masyarakat. Pola perencanaan dan pengembangan pariwisata yang jelas dan terstruktur akan dapat membangun dan memajukan industry pariwisata, khususnya pariwisata olahraga, yang akan berdampak pada berbagai lini dan kalangan seperti wisatawan domestik/ mancanegara, altlet, pemandu wisata, dan masyarakat sekita. Potensi pariwisata olahraga di Pekalongan sangatlah besar khususnya pariwisata alam karena letaknya yang berada di jalur Pantura sehingga mudah dijangkau dan berbatasan langsung dengan deretan pegunungan. Berdasarkan peraturan daerah nomor 2 Tahun 2011 tentang rencana tata ruang wilayah Kabupaten Pekalongan tahun 20112031, telah diatur tentang peruntukan wilayah untuk kepentingan pemuda, olahraga, dan pariwiata. Kawasan peruntukan tersebut diantaranya Kawasan wisata alam sepert Pantai Depok di Kecamatan Siwalan, Kawasan hutan wisata Linggoasri, Pantai Wonokerto. Kawasan wisata buatan/ rekreasi seperti Kolam renang Langkap Indah di Kecamatan Kedungwuni, Kolam renang Banyubiru di Kecamatan Wiradesa, dan



1



Kolam renang Tirta Alam di Kecamatan Karanganyar. Kawasan ekowisata seperti di Desa Gumelem, Kayupuring, Yosorejo, Curug muncar, dan wisata Kali paingan. Dari sekian banyak objek wisata yang terdapat di Kabupaten Pekalongan, belum ada yang berfokus pada pariwisata olahraga. Padahal potensi yang dimiliki sangatlah besar untuk sektor pariwisata olahraga, baik untuk event olahraga ataupun yang sifatnya untuk wisata olahraga. Maka dari itulah penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap potensi-potensi pariwisata olahraga yang ada di Kabupaten Pekalongan sehingga mampu memberikan sumbangan kepada pemerintah daerah sebagai alternatif pengelolaan daerah wisata sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan terlebih dahulu maka adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana Potensi Pariwisata Olahraga/ Sport Tourism Di Kabupaten Pekalongan?”. 1.3 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi pariwisata olahraga dan menentukan lokasi terbaik untuk pembangunan pariwisata olahraga di Kabupaten Pekalongan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini, antara lain: 1. Menemukan dan mengembangkan potensi pariwisata olahragadi kabupaten Pekalongan. 2. Membantu pemerintah dalam menysusun RPJMD Kabupaten Pekalongan. 3. Memberikan pemetaan kawasan potensi pariwisata olahraga sehingga masyarakat sadar untuk menjaga lingkungannya. 1.5 Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini adalah analisis terhadap potensi pariwisata olahraga di Kabupaten Pekalongan. Peneliti mencoba menjelaskan potensi dan strategi pemerintah daerah terhadap pengembangan pariwisata olahraga di Kabupaten Pekalongan mengingat potensi wisata olahraga adalah salah satu daya tarik wisatawan, upaya analisi tersebut dapat dilihat dari dua aspek yaitu : 1. Potensi pariwisata, dengan memanfaatkan potensi yang ada di Kabupaten Pekalongan, seperti yang tertuang dalam RIPPDA Kabupaten Pekalongan 2



2013, yang menjadi pokok dari RIPPDA itu sendiri yaitu mengembangkan pariwisata berbasis wisata alam dan budaya. Potensi pariwisata tersebut menjadi pendorong pengembangan pariwisata, karena menjadi unsur utama daya tarik wisatawan untuk berkunjung ketempat tersebut. 2. Manajemen, meliputi Man (SDM) bagaimana sumber daya manusia yang mengelola kawasan wisata Kabupaten Pekalongan. SDM dalam penelitian ini berkaitan dengan ketersediaan SDM dan keahlian SDM. Money (uang) yang berkaitan dengan dana yang digunakan untuk mengelola kawasan wisata. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan uang yaitu ketersedianya anggaran dan ketercukupan anggaran. Materials (bahan- bahan) berkaitan dengan fasilitas, ketersediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan wisata yang ada di kawasan wisata, misalnya. Methods (Cara) fokus penelitian ini pada cara atau langkah yang digunakan oleh pemerintah untuk mengelola objek wisata Kabupaten Pekalongan. Market (Pemasaran) yaitu segmentasi objek wisata dan bagaimana cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengenalkan objek wisata ini kepada masyarakat nasional maupun internasional. Adanya unsur-unsur tersebut dapat mempermudah dalam melaksanakan strategi pengembangan pariwisata di Kabuapaten Pekalongan.



3



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Tinjauan Pustaka



a) I Ketut Sudiana, Ni Luh Kadek Alit Arsani, 2014. Pengembangan Model Pemberdayaan Kawasan Danau Buyan Sebagai Ikon Soprt Tourism Bali Berlandaskan Tri Hita Karana. Hasil Penelitian yaitu ditemukan startegi pengembangan produk wisata sebagai ikon Sport Tourism Buleleng-Bali, yang sesuai dengan kondisi alamnya adalah dengan 2A yaitu attraction (daya tarik wisata) dan amenities (produk fasilitas). Respon masyarakat terhadap pengembangan model pemberdayan kawasan Danau Buyan sebagai ikon Sport Tourism Buleleng-Bali telah ditunjukkan dengan reaksi positif dengan harapan perkembangan



model



pemberdayaan



kawasan



Danau



Buyan



dapat



meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat dan dapat berperan aktif dalam proses pengembangan kawasan Danau Buyan. Keterkaitan dalam penelitian ini adalah bahwa strategi merupakan suatu cara yang paling penting bagi pengembangan Sport Tourism khususnya di wilayah Kabupaten Pekalongan sehingga dapat meningkatkan tarif hidup masyarakat setempat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.



b) Deddy Prasetya Maha Rani, 2014. Pengembangan Potensi Pariwisata di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur (Studi Kasus: Pantai Lombang). Data dari hasil yang diperoleh bahwa menjelaskan pengembangan potensi pariwisata dan kendala yang ada di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Disini peneliti menuliskan bahwa pantai lombang yang merupakan asset pemerintah memberikan sumbangsihnya terhadap peningkatan PAD Kabupaten Sumenep dan otonomi daerah semakin baik tetapi masih terdapat kendalakendala yang dihadapi oleh pemerintah dalam pengembangan potensi pariwisata yang terjadi di Sumenep, Madura, Jawa Timur. Pariwisata diharapkan mampu memberikan dampak yang positif bagi dunia pariwisata Indonesia secara khusus dan Sumenep itu sendiri, sehingga diperlukan perhatian 4



dari pihak pemerintah, masyarakat dan swasta dalam pengembangan potensi pariwisata di Kabupaten Sumenep, Madura. Keterkaitan dalam penelitian ini adalah bahwa analisis terhadap potensi potensi pariwisata olahraga yang ada di Kabupaten Pekalongan mampu memberikan sumbangan kepada pemerintahan daerah sebagai alternatif pengelolaan daerah wisata sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah.



c) Anton Komaini, 2017, Pengembangan Pariwisata Olahraga (Sport Tourism) di Kawasan Bahari Mande. Hasil dari penelitian ini yaitu meningkatnya pengetahuan, pengalaman dan keterampilan masyarakat dan para pemuda mengenai manajemen pengelolaan serta Promosi dan pemasaran sebuah tempat wisata. Keterkaitan penelitian ini bahwa manajemen dan teknik promosi penting untuk mengelola dan menarik wisatawan berkunjung ke tempat wisata sehingga dapat memajukan tempat wisata. 2.2 Kerangka Pikir Untuk memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian mengenai potensi dan upaya pengembangan pariwisata olahraga di Kabupaten Pekalongan, maka peneliti membuat kerangka pikir sebagai panduan sehingga tujuan penelitian ini dapat tercapai dengan baik. Pemerintah Kabupaten Pekalongan saat ini tengah melakukan pembangunan berbagai sarana dan prasarana penunjang pelayanan wisata baik dibidang rekreasi, infrastruktur dan lainnya guna menunjang wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata Kabupaten Pekalongan, sebagaimana yang tercantum dalam Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPDA). Adanya potensi wisata, tidak mungkin bisa maksimal apabila tidak diiringi dengan adanya manajemen atau pengelolaan yang baik. Dengan demikian instrument penelitian yang kedua adalah sarana manajemen yang meliputi man (SDM) money (uang), Materials (bahan-bahan) dan methods (cara) dan market (pemasaran). Sebuah manajemen yang baik akan dapat mencapai tujuan sebagaimana yang diinginkan apabila kegiatan manajemen diiringi dengan pelaksanaan prinsip-prinsip manajemen. Dengan adanya RIPPDA Kabupaten Pekalongan, pemerintah dalam hal ini diharapkan bisa mengembangkan pariwisata di Kabupaten Pekalongan. Melalui pemaparan tersebut dan untuk memudahkan dalam mengetahui kerangka pemikiran



5



pada penelitian ini, maka kerangka pemikiran dapat digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut :



Analisi Potensi Pariwisata Olahraga



Konsep Potensi



Wawancara



Observasi Lokasi



Analisis Hasil Observasi



Pembahasan



Simpulan



Gambar 1.1 Ilustrasi Penelitian



6



BAB III METODE PENELITIAN



3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu tipe deskriptif. Sedangkan jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kualitatif. 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada obyek wisata Kabupaten Pekalongan. Selain itu untuk melengkapi informasi penelitian, peneliti berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Pekalongan, yang bertempat di Kabupaten Pekalongan. Waktu Penelitian dilakukan kurang lebih satu bulan dan disesuaikan dengan jadwal yang diberikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian dan Pengembangan ( BAPPEDA ). 3.3 Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah Dinas Pariwisata Kabupaten Pekalongan, pihak pengelola pariwisata, dan masyarakat sekitar lokasi wisata. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. 3.5 Uji Keabsahan Data Triangulasi data dilakukan untuk menguji kebenaran dan keabsahan data. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber yang mana dilakukan dengan cara mencocokkan data yang didapat melalui teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. 3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu (Sugiyono 2010:91). Untuk menganalisis data di lapangan, peneliti menggunakan model Miles dan Huberman yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verivication.



7



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN



4.1 Hasil Penelitian Sport tourism adalah penggabungan antara olahraga dan pariwisata, olahraga sebagai sarana pariwisata, dibeberapai daerah di Indonesia pariwisata olahraga menjadi industri pariwisata yang banyak diminati masyarakat, seperti paralayang, panjat tebing, hiking memancing, maupun hiburan sepak bola. Perencanaan dan pengelolaan yang baik akan mampu memberikan kontribusi dan retribusi yang besar bagi daerahnya. Tim peneliti dari SMA N 1 Kesesi yaitu Faadhilah, Inayah, dan Sutriyah telah melakukan penelitian di beberapa lokasi wisata yang berada di Kabupaten Pekalongan dengan judul “Potensi Pariwisata Olahraga di Kabupaten Pekalongan. Penelitian tersebut menemukan beberapa fakta terkait potensi pariwisata olahraga sebagai berikut : A. Wawancara dari Dinas Terkait Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki beberapa lokasi pariwisata yang berpotensi sebagai wisata olahraga (sport tourism). Terlebih di daerah selatan seperti, 1) Wisata Linggo Asri yang terdiri dari objek wisata Linggo Asri, bumi perkemahan Linggo Asri, dan Kali Paingan, 2) Wisata Lolong Adventure, 3) Wisata Petungkriyono yang terdiri dari curug bajing, black canyon dan welo asri, 4) Bengkelung park, dan masih banyak lagi. Tidak semua wisata yang ada di Kabupaten Pekalongan berada di naungan Dinas Pariwisata, tetapi tetap mendapatkan pembinaan dan pengawasan oleh Dinas Pariwisata. Dinas Pariwisata juga berperan dalam meningkatkan sarana dan prasarana wisata di Kabupaten Pekalongan. Dalam pengelolaan wisata di Kabupaten Pekalongan terikat pada regulasi Pariwisata yaitu UU Pariwisata No.10 Tahun 2009. Dinas Pariwisata mendukung dikembangkan Sport Tourism di Kabupaten Pekalongan. Sejauh ini Pemerintah Kabupaten Pekalongan melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Pekalongan sudah berupaya untuk mendukung adanya pengelolaan 8



pariwisata di daerah tersebut dengan memberikan sosialisasi, manajemen pengelolaan pariwisata dan bantuan berupa dana hibah. Rencana yang akan dilakukan pemerintah tersusun dalam bentuk program-program. Bentuk promosi pariwisata di Kabupaten Pekalongan memanfaatkan teknologi informasi di era digital ini yaitu melalui media online website resmi Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Instagram, Facebook, dll. Yang diharapkan dapat memberikan daya tarik bagi wisatawan lokal maupun luar daerah. Sehingga dalam hal ini akan memberikan informasi kepada masyarakat agar mampu meningkatkan pengunjung sehingga akan menambah perekonomian Kabupaten Pekalongan. B. Hasil pengamatan dan wawancara di Objek Wisata di Kabupaten Pekalongan 1. Lolong Lolong merupakan salah satu wilayah kabupaten pekalongan dengan ciri khas durian. Lolong memiliki sungai yang luas dengan bebatuan yang tidak terlalu besar. Sungai Lolong dapat dijadikan media objek wisata yang berkaitan dengan olahraga. Pihak pemerintah desa di Lolong ikut berperan dalam pembangunan wisata maupun kegiatan-kegiatan di Lolong. Salah satu wisata di Lolong yang berkaitan dengan olahraga adalah Lolong Adventure. Lolong Adventure berlokasi di Desa Lolong, wisata ini salah satu wisata yang terkenal dan berada di bawah naungan Dinas Pariwisata. Ada berbagai wahana di wisata ini yang berkaitan dengan olahraga seperti Arung jeram, Outbound, dan Jungle Tracking. Wahana terpopular adalah Arung Jeram. Lolong Adventure sering dijadikan tempat pelatihan arung jeram. Sungainya yang luas dengan bebatuan yang tidak terlalu besar membuat tempat ini sangat cocok untuk bermain dan berlatih arung jeram. Kelemahan dari wisata ini adalah debit air pada sungai yang tidak menentu. Pada musim kemarau air sungai surut dan debit air rendah/kecil, dengan ini pengunjung tidak dapat menikmati wahana Arung Jeram. Sebaliknya pada musim penghujan sungai pasang dan debit air tinggi sehingga sangat cocok untuk bermain Arung Jeram. Pengunjung yang akan menikmati/bermain Arung Jeram akan didampingi oleh pemandu yang sudah terlatih dan telah memiliki sertifikat. Komunitas Arum jeram yang yang berlatih sering kali dikirim untuk 9



mengikuti berbagai lomba Arung Jeram. Kesuksesan wisata ini didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Peralatan yang digunakan masih bagus karena disimpan dengan baik. Di wisata Lolong juga terdapat homestay, namun Lolong Adventure belum menyediakan



tempat parkir



jadi



pengunjung



memarkirkan kendaraan mereka di tepi jalan. Tempat makan pun belum ada, hanya ada pedagang-pedagang kecil dari masyarakat sekitar. Dengan keadaan tersebut dari pihak pengelola maupun pemerintah desa tidak tinggal diam. Kedua pihak merencanakan adanya perluasan wisata dan pembangunan rumah makan, homestay, tempat parkir, pusat oleh-oleh dan fasilitas pendukung lainnya. Untuk promosi pengelola memanfaatkan media sosial dan media cetak, ada website dan brosur sehingga pengujung selalu meningkat setiap harinya. 2. Linggo Asri Di Linggo Asri ada 3 wisata yang berkaitan dengan olahraga yaitu objek wisata Linggo Asri, Buper (Bumi Perkemahan) Linggo Asri dan Kali Paingan.



a. Obyek wisata Linggo Asri Obyek Wisata Linggo Asri ini terletak di Desa Linggo Asri. Objek Wisata Linggo Asri merupakan wisata yang cukup terkenal di Kabupaten Pekalongan dan berada di bawah naungan Dinas Pariwisata. Ada beberapa wahana yang terdapat di wisata Linggo Asri yakni mini zoo dan taman bunga celosia, ada pula wahana olahraga seperti outbond, tracking sepeda dan flying fox. Jalan yang digunakan untuk tracking sepeda berupa jalan naik turun yang sudah beraspal sehingga wisatawan bisa bersepeda dengan nyaman dan untuk flying fox sendiri beroprasi sesui dengan SOP yang telah ditetapkan namun untuk flying fox tidak semua wisatawan bisa menaikinya karena sudah ada batasan umur yang telah ditetapkan. Wisata Linggo Asri memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai diantaranya toilet, tempat parkir yang luas dan homestay namun belum memiliki tempat makan khusus. Penyedia makanan masih dikelola secara swadaya oleh masyarakat melalui warung-warung kecil milik warga sekitar. Upaya promosi dilakukan oleh pihak pengelola wisata dengan memanfaatkan media sosial yang ada dan dibantu oleh Dinas Pariwisata.



10



b. Bumi Perkemahan Linggo Asri (BUPER) Buper Linggo Asri terletak di Desa Linggo Asri tepat di depan obyek wisata Linggo Asri. Buper lingo asri berdiri di bawah naungan Dinas Pariwisata. Buper Linggo Asri



sering digunakan untuk sarana edukasi,



outbound, team building atau perkemahan pramuka. Wahana olahraga yang tersedia di Bumi perkemahan Linggo seperti outbound, flying fox dan lapangan yang luas dan dapat digunakan untuk berbagai permainan. Tracking outbound yang tersedia di bumi peerkemahan linggo asri sudah ditentukan oleh pengelola wisata dan sudah sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan, tracking outbond dimulai dari beberapa rintangan yang tersedia dan berakhir di lapangan besar yang bisa digunakan untuk permainan besar. Sarana dan prasarana yang ada di Buper Linggo yaitu toilet yang memadai, adanya aula yang cukup besar, tempat parkir dan tempat makan yang modern. Promosi yang digunakan yaitu melalui brosur dan media sosial sehingga setiap tahunnya jumlah pengunjung selalu meningkat.



c. Kali Paingan Pekalongan Jawa Tengah tidak hanya terkenal dengan keanekaragaman motif batik, tetapi juga tempat wisata alam yang menawarkan keindahan. Mungkin selama ini orang lebih mengenal tempat wisata Linggo Asri yang berada di dataran tinggi, tepatnya di Kecamatan Kajen, keindahan alamnya memang membuat decak kagum, apalagi dilengkapi dengan koleksi wisata dan perkemahan serta menawarkan wahana outbound. Sebagai alternatif destinasi wisata, sungai-sungai di Kabupaten Pekalongan menawarkan wisata air. Salah satu sungai yang dimaksud adalah Kali Paingan. Kali Paingan terletak di Paninggaran tepatnya setelah memasuki wisata Linggo Asri di Desa Linggo Asri, Kecamatan Kajen, sekitar 11 KM dari Tugu 0 Kajen kearah Paninggaran. Akses menuju Kali Paingan tidaklah sulit, hanya menyusuri jalan Linggo Asri dan akan menemukan Sungai yang panjang terbentang. Sungai Kali Paingan pada awalnya merupakan hutan belantara yang dijadikan tempat pendidikan masyarakat secara swadaya dan diberdayakan serta dimanfaatkan oleh masyarakat luas secara ilegal. Melalui inisiatif warga swadaya hutan belantara tersebut dijadikan 11



sebagai wana wisata Kali Paingan yang mulai beroperasi sejak tahun 2011. Sejak awal berdiri, wisata Kali Paingan belum melibatkan Dinas Pariwisata namun sudah banyak orang berdatangan. Media promosi masih terbatas dari mulut ke mulut. Mereka yang berkunjung umumnya mencoba wahana pemacu adrenalin berupa fun rafting maupun river tubing. Air di Kali Paingan jernih dan menyegarkan sehingga banyak pengunjung merasa betah dan tidak malu untuk turun dan bermain air sembari bergurau bersama dengan keluarga atau rekan mereka. Air Kali paingan memiliki aliran yang cukup deras, namun masih terbilang aman baik bagi pengunjung dewasa maupun anak-anak. Kali Paingan juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti tempat makan, tempat ibadah, wc, out bound, tempat parkir serta aula pertemuan. 3. Petungkriyono a. Welo Asri Petungkriyono berada di wilayah dataran tinggi di Kabupaten Pekalongan. Selain memanfaatkan alam sebagai sumber kehidupan masyarakat juga memanfaatkan alam untuk dijadikan wisata. Salah satu wisata yang dikelola masyarakat adalah Welo Asri yang terletak di Jl. Raya Doro, Hutan Kayupuring, Petungkriyono. Masyarakat memanfaatkan sungai yang ada untuk dijadikan wisata. Sungai di Welo Asri adalah sungai dengan bebatuan yang tidak terlalu besar dan air yang jernih serta debit air yang besar sehingga sangat cocok untuk dijadikan wisata river tubing. Sungai ini berkedalaman 6 meter. Pembangunan wisata ini dilakukan melalui pembinan dana hibah dan swadaya masyarakat. Keberadaan wisata ini di respon baik oleh masyarakat dengan ikut membantu mengelola dan berjualan di wisata. Saat ini, wisata Welo Asri sudah memiliki fasilitas yang cukup memadai. Wisata ini menyediakan toilet yang berjumlah 6 dan penginapan dengan 4 kamar, Aula, area camping, gazebo dan rest area. Untuk wahana river tubing memiiliki perlengkapan yang memadai dan peralatan masih bagus. Wahana river tubing memiliki batas minimal pemain 6 orang untuk satu kelompok. Ada 2 paket permainan river tubing di wisata ini mulai dari paket 1 dengan tarif tujuh puluh lima ribu rupiah, dengan jarak 1 KM dan paket 2 dengan tarif enam puluh ribu rupiah dengan jarak 800 m. Selama 12



permainan pengunjung akan dipandu oleh pemandu yang terlatih dan sudah memiliki sertifikat sehingga keamanan pengunjung terjamin. Selain river tubing sungai Welo Asri sangat cocok bermain air (ciblon) karena memiliki air yang jernih. Pihak pengelola memanfaatkan media sosial, stiker dan pamflet sebagi media promosi. Jumlah pengunjung di objek wisata welo asri selalu meningkat, terlebih ketika musim liburan lebaran. Maka dari itu pengelola merencanakan adanya penambahan fasilitas, dan daya tarik pengelola juga merencanakan adanya pengolahan sampah sehingga akan tetap terjaga.



b. Curug Bajing Di Kabupaten Pekalongan Jawa tengah banyak pilihan lokasi liburan bersama keluarga untuk menikmati sejuta keindahan alam. Petungkriyono merupakan bagian dari lereng sabuk pegunungan dieng yang banyak menyuguhkan banyak destinasi wisata-wisata di lereng sabuk pegunungan dieng ini udara yang segar dan air terjun yang jernih merupakan suatu tempat yang sangat eksotis, salah satunya Curug Bajing yang merupakan idola baru wisata alam di kawasan ekowisata petungkriyono, yang terletak di dusun kembangan, Desa Tlogopakis Kecamatan Petungkriyono. Air terjun ini memiliki akses jalan yang sangat mudah dan dekat dengan jalan raya. Menaiki ketinggian sekitar 75 m dengan debit air yang besar, dan tidak akan pernah surut saat kemarau. Terdapat spot foto yang keren dan bisa menambah koleksi media social kalian serta dilengkapi fasilitas lainnya seperti tempat parkir, mushola, tempat makan dan café kopi. Bagi anda yang belum berkunjung ke Curug Bajing. Anda bisa mengajak keluarga, sahabat maupun pacar menikmati wisata tersebut. 4.2 Pembahasan 1. Lolong Wahana yang disediakan di Lolong Adventure sudah sangat jelas memiliki potensi untuk dikembangkan sport tourism. Arung jeram di Lolong Adventure berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Peralatan yang digunakan masih bagus dan terawat. Pemandu juga telah bersertifikat. Jadi, untuk keamanan sudah cukup terjamin. Selain itu sarana dan prasarana 13



di Lolong Adventure sudah cukup memadai, akan tetapi Lolong Adventure memiliki kekurangan yaitu belum tersedianya tempat parkir, tempat makan dan home stay pun baru memiliki 1 kamar saja. Selain kelemahan dalam sarana dan prasarana wisata Lolong Adventure juga memiliki kendala pada debit air di sungai yang



tidak tentu karena terpengaruh pada cuaca.



Meskipun wisata lolong adventure memiliki kelemahan tetapi tidak mengurangi minat pengunjung semakin meningkat. 2. Linggo Asri a. Wisata Linggo Asri Wisata linggo Asri memiliki wahana yang memiliki potensi sport tourism yaitu adanya outbond, flying fox dan tracking sepeda. Kendala yang ada di wisata linggo asri untuk dijadikan sport tourism yaitu, pada wahana tracking sepeda pengelola hanya menyediakan jalur jalannya saja namun untuk sepeda penggunjung harus membawa dari rumah sendiri sehingga untuk pengunjung yang tidak membawa seopada tidak bisa menikmati wahan tracking sepeda di Wisata Linggo Asri selain tracking sepeda kendala yang lain adalah kurangnya tempat makan di sekitar wisata. b. Bumi perkemahan Linggo asri Bumi perkemahan Linggo Asri memiliki potensi sport tourism dilihat dari wahana yang telah disediakan yaitu adanya outbound kendala yang ada di wisata bumi perkemahan linggo asri yaitu kurang luasnya tempat parkir yang disediakan. Sarana dan prasarana yang ada di bumi perkemahan linggo asri sudah memadai dilihat dari toilet yang cukup banyak dan adanya cafe di dalam wisata yang dapat memenuhi kebutuhan pengunjung dan dapat menarik pengunjung untuk datang ke bumi perkemahan linggo asri. c. Kali Paingan Olahraga dan pariwisata merupakan dua disiplin ilmu yang dapat dipadukan sehingga memiliki kekuatan dan efek ganda bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada umumnya. Kali paingan linggo asri Kabupaten Pekalongan merupakan wisata yang cocok untuk dijadikan pariwisat olahraga (sport tourism), terdapat sungai yang memiliki air yang jernih dan aliran airnya yang cukup deras apabila musim hujan sehingga wisata kali 14



paingan ini sering diguanakan untuk fun rafting karena aliran airnya yang cukup deras dan menantang. Fasilitas yang terdapat di wisata kali paingan cukup lengkap dari paket perlengkapan kesselamatan, pemandu dan team penyelamat. Selain itu juga terdapat fasilitas seperti saung-saung untuk tempat berteduh, wc umum, tempat makan, dan ada pula saung apung untuk tempat edukasi, oleh karena itu wisata kali paingan sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai pariwisata olahraga. 3. Petungkriyono a. Welo Asri Welo asri memiliki potensi dikembangkan sport tourism ( Pariwisata Olahraga ) karena berdasarkan wahana yang tersedia di wisata Welo Asri yaitu River Tubing yang berkaitan dengan olahraga. River Tubing di Welo Asri dikembangkan dengan baik oleh pihak pengelola. Wahana River Tubing ini memiliki SOP yang selalu dijalankan dengan baik. selain dijalankan sesuai prosedur, River Tubing disini juga telah memiliki pemandu-pemandu yang sudah terlatih dan memiliki sertifikat. Sehingga cukup menjamin keamanan pengunjung. Peralatan yang digunakan cukup bagus dan terawat. Pelayanan oleh pihak pengelola juga sangat baik. Sarana dan prasarana yang tersedia cukup memadai diantaranya toilet, mushola, aula, home stay (rest area), tempat makan dan tempat parkir yang luas.semua usaha dari pihak pengelola dan masyarakat menjadikan wisata Welo Asri banyak diminati pengunjung dan jumlah pengunjung semakin meningkat tiap tahunnya. Meskipun demikian, wisata Welo Asri tetap memiliki kelemahan yaitu debit air yang tidak tentu. Pada musim kemarau debit air rendah sedangkan pada musim hujan debit air tinggi, sehingga wahana river tubing cocok dimainkan pada saat musim hujan. b. Curug Bajing Petungkriyono adalah salah satu daerah yang paling asri di Kabupaten Pekalongan, perpaduan geologi dan ekosistem semakin menambah pesona curug bajing yang eksotis. Wilayah curug bajing memiliki potensi wisata yang sangat mendukung untuk dijadikan destinasi wisata unggulan dan bisa berdampak baik bagi perekonomian warga sekitarnya. Curug bajing 15



memiliki air terjun dengan ketinggian 75m dengan debit air yang besar, jernih serta udara sejuk, yang dimanfaatkan sebagai water sliding yaitu meluncur dari ketinggian. Water sliding merupakan prosotan air terjun dengan bah dalam mobil dan perlengkapan pengaman. Terdapat fasilitas plang petunjuk, musholla, warung, batas pengaman, wc umum dan tempat parkir yang memadai. Oleh karena itu curug bajing cukup berpotensi untuk dijadikan pariwisat olahraga (sport tourism). Bermanfaat untuk menyegarkan pikiran sehingga mampu beraktifitas kembali secara optimal setelah mengalami kejenuhan pikiran maupun badan. Tabel 4.1 Potensi Pariwisata No



Objek Wisata



Lokasi



Lolong Adventure



Lolong



Daya



Aksesibilitas



Tarik 1



Dapat dijangkau melalui darat



jalur sekitar



30 menit dari ibu



kota



kabupaten. 2 3 4



Linggo Asri Petungkriyono



16



BAB V PENUTUP



5.1 Kesimpulan Kabupaten Pekalongan memiliki potensi dikembangkan Sport Tourism (Pariwisata Olahraga) di lihat dari beberapa wisata di Kabupaten Pekalongan yang telah menyediakan wahana berkaitan dengan olahraga, diantanya Lolong Adventure, Kali Paingan, Welo Asri, Curug Bajing, Wisata Linggo Asri, dan Bumi Perkemahan (Buper) Linggo Asri. Pemerintah Kabupaten Pekalongan melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Pekalongan sudah berupaya untuk meningkatkan kemajuan terkait pengelolaan tempat wisata dengan membuat program-program. Salah satu upaya untuk mengembangkan potensi pariwisata olahraga dengan cara melakukan monitoring dan evaluasi bahkan memberikan promosi melalui media sosial maupun media cetak. Pihak pengelola objek wisata di Kabupaten Pekalongan berupaya untuk meningkatkan potensi pariwisata dengan cara bekerja sama dengan masyarakat sekitar. Dukungan masyarakat sangat berpengaruh terhadap kemajuan pariwisata tersebut karena masyarakat juga merasakan dampaknya, salah satunya yaitu perkembangan ekonomi di daerah sekitar objek wisata. 5.2 Saran Saran dalam penelitian ini, antara lain: 17



a. Untuk Pemerintah, Dinas Pariwisata Kabupaten Pekalongan, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan pariwisata olahraga di Kabupaten Pekalongan melalui pelaksanaan monitoring dan evaluasi. b. Untuk Pihak Pengelola Pariwisata, diharapkan mampu menjalankan tugas sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan serta mengembangkan potensi agar lebih baik. c. Untuk masyarakat sekitar, diharapkan mampu mendukung adanya pariwisata olahraga,



dengan



tujuan



memberikan



perekonomian warga sekitar.



18



edukasi



serta



meningkatkan



DAFTAR PUSTAKA Aan Komariah, Djam’an Satori, 2011, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, Alfabeta. Badan Pusat Statistik Kabupaten Pekalongan. 2018. Pekalongan Dalam Angka 2018. Pekalongan: BPS Kabupaten Pekalongan. Faisal, Sanapiah. 1990, Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar dan Aplikasi, Yayasan Asih Asah Asuh Malang (YA3 Malang), edisi I, cet. I. Fandeli,



Chafid. 1995. Dasar-Dasar Alam.Yogyakarta : Penerbit Liberty.



Manajemen



Kepariwisataan



James J, Spillane. 1987. Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya: Kanisius Yogyakarta. Komaini, A. 2017. “Pengembangan Pariwisata Olahraga (Sport Tourism) di Kawasan Bahari Mande”. Jurnal Sporta Saintika. Vol .2 No. 2: 272279. Miles, M.B & Huberman A.M. 1984, Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. 1992. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia. Ministry of Jobs, Tourism, and Innovation. 2011. Sport Tourism 5th ed. British Colombia : MJTI. Moh., Nazir, 1999, Metode Penelitian, Cetakan Ketiga, Jakarta, Ghalia Indonesia. Nazir. Moh. 1996. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Rani, D.P.M, dkk. 2014. “Pengembangan Potensi Pariwisata di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur (Studi Kasus: Pantai Lombang)”. Jurnal Politik Muda. Vol. 3 No. 3: 412-421. Sudiana, I.K, dkk.” Pengembangan Model Pemberdayaan Kawasan Danau Buyan Sebagai Ikon Sport Tourism Bali Berlandaskan Tri Hita Karana”. Seminar Nasional Riset II. 2014: 339-346. Sugiyono. 2013. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 2015. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Ulber, Silalahi. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung : PT. Refika Aditama. Weed, M. (Ed). 2008. Sport Tourism:A Reader. New York: Routledge.



18



Yoeti, Oka H.A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Penerbit Angkasa.



19



CURRICULUM VITAE PENELITI A. Ketua Peneliti Nama



: Faadhilah Estining Tyas



Tempat, Tanggal lahir



: Pekalongan, 14 Juni 2002



Alamat



: Dk. Ketanon Rt.06 Rw.02 Ds. Krandon Kec. Kesesi



Kab. Pekalongan Asal sekolah NIS Kelas No. HP Email



: SMA N 1 KESESI 4595 : XI MIPA 3 085200177708 : [email protected]



B. Anggota Peneliti 1 Nama



: Inayatur Rohmah



Tempat, Tanggal lahir



: Pemalang, 5 Mei 2002



Alamat



: Ds. Karangtalok Rt/Rw 001/001, Kec. Ampelgading



Kab. Pemalang Asal sekolah NIS Kelas No. HP Email



: SMA N 1 Kesesi 4627 : XI MIPA 3 082186246085 : [email protected]



C. Anggota Peneliti 2 Nama



: Sutriyah



Tempat, Tanggal lahir



: Pemalang, 2 Mei 2002



Alamat



: Ds.Kebandungan RT/RW 001/001 Kec. Bodeh



Kab. Pemalang Asal sekolah NIS



: SMA N 1 KESESI 4752



Kelas



:XI MIPA 3



No. HP



085290888557



Email



: [email protected]



20



LAMPIRAN-LAMPIRAN



21



Lampiran 1. Draft Wawancara Pihak Dinporapar Profil informan a. Nama



:



b. Usia



:



c. Jenis Kelamin



:



d. Pekerjaan



:



e. Alamat



:



Pertanyaan: 1. Objek wisata apa saja yang saat ini ada di Kabupaten Pekalongan? 2. Apakah semua objek wisata di Kabupaten Pekalongan dibawah naungan Dinas Pariwisata? 3. Apakah ada wisata yang berkaitan langsung dengan olahraga? 4. Jika ada, objek wisata mana yang langsung berkaitan dengan olahraga? 5. Upaya apa yang telah dilakukan Dinas Pariwisata untuk memaksimalkan pariwisata olahraga yang ada di kabupaten Pekalongan? 6. Rencana apa yang akan dilakukan oleh pemerintah untuk memaksimalkan pariwisata olahraga yang ada di kabupaten Pekalongan? 7. Apakah ada regulasi yang mengatur tentang pengelolaan pariwisata di Kabupaten Pekalongan? 8. Bagaimana peran Dinas Pariwisata terhadap pengelolaan pariwisata di Kabupaten Pekalongan? 9. Bagaimana peran Dinas Pariwisata terkait dengan pengadaan sarana prasarana wisata di Kabupaten pekalongan? 10. Sejauh mana peran Dinas Pariwisata terkait dengan promosi wisata di Kabupaten Pekalongan? 11. Saat ini di Indonesia sedang dikembangkan jenis pariwisata yang berbasis Sport turism atau wisata berbasis olahraga. Apakah wisata di Kabupaten pekalongan berpotensi untuk dijadikan sport tourism ? 12. Jika iya, menurut anda wilayah mana saja yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai tempat sport turism?



22



Lampiran 2. Draft Wawancara Pihak Masyarakat Profil informan a. Nama



:



b. Usia



:



c. Jenis Kelamin



:



d. Pekerjaan



:



e. Alamat



:



Pertanyaan: 1.



Objek wisata apa saja yang saat ini ada di kabupaten pekalongan?



2.



Dari objek tersebut manakah yang pernah Anda kunjungi?



3.



Apakah ada wisata yang berkaitan langsung dengan olahraga?



4.



Jika ada, objek wisata mana yang langsung berkaitan dengan olahraga?



5.



Rencana apa yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk memaksimalkan pariwisata olahraga yang ada di kabupaten pekalongan?



6.



Saat ini di Indonesia sedang dikembangkan jenis pariwisata yang berbasis Sport turism atau wisata berbasis olahraga. Apakah Anda pernah istilah ini sebelumnya?



7.



Menurut Anda wilayah mana saja yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai tempat sport turism?



8. 9.



Unsur olahraga (sport) saja yang menurut Anda dapat dilakukan di daerah itu? Sejauh yang Anda ketahui, Apakah sudah ada pengelola untuk potensi yang ada?



10. Faktor apa saja yang menghambat daerah tersebut untuuk dijadikan destinasi wisata olahraga? 11. Apakah masyarakat mendukung jika pemerintah membangun wisata olahraga disini? 12. Bagaimana pendapat anda tentang partisipasi masyarakat terhadap perkembangan masing-masing objek wisata di kabupaten pekalongan? 13. Apakah d isetiap objek wisata sudah terdapat home stay? 14. Bagaimanakah menurut anda jika ada penambahan fasilitas sarana prasaran untuk wisata olahraga? Apa dampak terhadap kondisi pariwisata di kabupaten Pekalongan? 23



15. Bagaimana pendapat anda tentang kepedulian pemerintah terhadap kondisi sarana prasarana di objek wisata tersebut?



24



Lampiran 3. Draft Wawancara Pihak Pengelola Pariwisata Profil informan a. Nama



:



b. Usia



:



c. Jenis Kelamin



:



d. Pekerjaan



:



e. Alamat



:



Pertanyaan: 1. Objek wisata apa saja yang saat ini ada di Kabupaten Pekalongan? 2. Apakah semua objek wisata di Kabupaten Pekalongan dibawah naungan Dinas Pariwisata? 3. Apakah ada wisata yang berkaitan langsung dengan olahraga? 4. Jika ada, objek wisata mana yang langsung berkaitan dengan olahraga? 5. Upaya apa yang telah dilakukan Dinas Pariwisata untuk memaksimalkan pariwisata olahraga yang ada di kabupaten Pekalongan? 6. Rencana apa yang akan dilakukan oleh pemerintah untuk memaksimalkan pariwisata olahraga yang ada di kabupaten Pekalongan? 7. Apakah ada regulasi yang mengatur tentang pengelolaan pariwisata di Kabupaten Pekalongan? 8. Bagaimana peran Dinas Pariwisata terhadap pengelolaan pariwisata di Kabupaten Pekalongan? 9. Bagaimana peran Dinas Pariwisata terkait dengan pengadaan sarana prasarana wisata di Kabupaten pekalongan? 10. Sejauh mana peran Dinas Pariwisata terkait dengan promosi wisata di Kabupaten Pekalongan? 11. Saat ini di Indonesia sedang dikembangkan jenis pariwisata yang berbasis Sport turism atau wisata berbasis olahraga. Apakah wisata di Kabupaten pekalongan berpotensi untuk dijadikan sport tourism ? 12. Jika iya, menurut anda wilayah mana saja yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai tempat sport turism.



25



Lampiran 4. Lembar Observasi



Hari/Tgl



:



Waktu



:



Informan



:



Lokasi



:



………………………………………………………… ………………………………………………………… ………………………………………………………… ………………………………………………………… ………………………………………………………… ………………………………………………………… ………………………………………………………… ………………………………………………………… ………………………. Pekalongan, …….April 2019.



Observer



26



Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan



DOKUMENTASI KEGIATAN DI LINGGO ASRI



27



DOKUMENTASI KEGIATAN DI LOLONG



28



DOKUMENTASI KEGIATAN DI WELO ASRI



29



DOKUMENTASI KEGIATAN DI CURUG BAJING



30