Squash [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROTEKNIK PREPARASI METODE PENCET “SQUASH”



Disusun oleh: Nama



: Samuel Prakoso Sejati



NIM



: K4319075



Kelas



:C



PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2020



Laporan Resmi Praktikum Mikroteknik I. Judul : Preparasi Metode Pencet (Squash) II. Tujuan : Preparasi proses reproduksi sel (mitosis) pada akar bawang merah (Allium cepa) III. Alat dan Bahan : Alat 1. Botol Flakon 2. Silet 3. Penggaris 4. Kaca Arloji 5. Refrigator 6. Gelas Bekker 7. Bunsen 8. Tripot 9. Termometer 10. Objek Glass 11. Cover Glass 12. Penghapus Karet 13. Pipet Tetes 14. Kapas 15. Nampan 16. Korek Api 17. Mikroskop



Bahan 1. Ujung Akar Bawang Merah 0,5cm Dari Ujung Akar 2. Kapas 3. Acetoorcein 4. Larutan Farmer 5. Air Ledeng 6. Aquades 7. HCL 1N 8. Kutek / Cat Kuku Transparan.



IV. Skema Langkah Kerja : Fase Preparation Memilih bawang merah dengan ukuran segar dan tidak busuk bagian cakramnya, Memotong sisa akar kering pada bagian cakram



Menanam pada media kapas yang dibasahi air



Fiksasi



Hidrolisa Menambahkan HCL 1N dalam flakon dan rebus pada suhu 60% selama kurang lebih 5 menit, lalu dinginkan.



Washing Mengeluarkan flakon dari dalam kulkas, lalu buang fiksatif dan cuci dengn aquades



Colouring Washing Membuang HCL 1N dan cuci dengan aquades sebanyak 3 kali



Sediakan Flakon berisi 70 % lalu potong akar kemudian masukkan kedalam flako lalu digojog pelan dan buang alkoholnya (Kurleb 1 menit)



Mendidihkan AAG lalu mematikan api dan tambahkan orcein, aduk hingga larut, lalu dinginkan. Tambahkan 10 tetes acetoorcein ditambahkan ke akar lalu tunggu 5-10 menit



Menambahkan larutan farmer / AAG 45% , Fiksatif diberikan 10x lipat dari ukurn jaringan, Masukkan ke kulkas dengan suhu 5 ̊C selama 2x24 jam



Squash Meletakkan akar di Object Glass, lalu serap sisa pewarna dengan kertas saring, menutup dengan cover glass, lalu tekan dengan telujuk kanan



V. Hasil Pembahasan 1. Hasil N o



Hasil Pengamatan



Keterangan



1



2. Pembahasan a. Teknik Handling Bahan  Teknik metode pencet (squash) Teknik metode squash merupakan metode untuk mendapatkan suatu sediaan dengan cara memencet suatu potongan jaringan secara keseluruhan sehingga didapatkan suatu sediaan tipis yang dapat diamati dengan mikroskop. Teknik ini digunakan untuk melihat pembelahan sel yang terjadi dari suatu potongan jaringan. b. Pelaksanaan Penggunaan Teknik Terdapat beberapa fase dalam teknik ini, fase pertama yaitu fase preparation. Fase preparation diawali dengan memilih bawang merah dengan ukuran sedang dan tidak busuk cakramnya, lalu potong sisa akar kering pada bagian cakram untuk memberikan tempat tumbuh akar. Lalu menyediakan baki ukuran sedang dan beri kapas secara merata lalu basahi dengan air. Kemudian letakkan bawang yang telah dipotong bagian cakramnya diatas kapas basah. Selanjutnya sediakan flakon yang berisi alkohol 70% potong akar dengan razor blade yang tajam, kemudian masukkan



kedalam flakon kemudian digojog pelan dan buang alkoholnya (kurang lebih 1 menit). Memfiksasi dengan menggunakan larutan farmer/ AAG 45% lalu simpan dikulkas dengan suhu 5̊C selama 2x24 jam. Proses fiksasi bertujuan supaya fisiologis potongan akar bawang merah tetap stabil untuk jangka waktu tertentu dan kondisi selnya sama dengan kondisi saat preparat dipotong. jaringan dapat diwarnai sehingga bagian-bagian dari jaringan dapat mudah dikenali. Secara ringkas fiksasi terdiri dari dua proses yang jelas, yaitu mematikan (menghentikan proses metabolisme secara cepat) dan menetapkan (menjaga kondisi sel seperti sebelumnya) (Budipramanana, 1992). Lalu lakukan washing dengan cara membuang fiksatif dan cuci dengan aquades. Selanjutnya, menambahkan HCL 1N dalam flakon dan rebus pada suhu 60% selama kurang lebih 5 menit (sampai akar terlihat transparan), setelah itu didinginkan. Kemudian buang HCL 1N dengan cuci dengan aquades sebanyak 3 kali. Setelah itu lakukan pewarnaan dengan cara mendidihkan AAG lalu matikan api dan tambahkan orcein, aduk hingga rata lalu dinginkan. Tambahkan 10 tetes acetoorcein ditambahkan ke akar lalu tunggu 5-10 menit. Selanjutnya, fase yang terakhir yaitu fase squash. Pada fase ini meletekkan akar di objek glass, lalu serap sisa pewarna dengan kertas saring, menutup dengan cover glass, lalu tekan dengan telunjuk kanan. c. Alasan Penggunaan Teknik Teknik metode pencet (squash) digunakan karena dapat menghasilkan suatu sediaan tipis yang dapat diamati dengan mikroskop terutama melihat karakteristik atau proses pembelahan mitosis pada akar bawang merah, selain itu teknik ini cukup mudah dan tepat untuk mencapai tujuan praktikum (Abidin et al., 2014). d. Alasan Penggunaan Kemikalia a. Larutan asam asetat : untuk mencegah pengerasan jaringan dan mengeraskan kromosom. b. HCl : untuk menghidrolisis dan menghilangkan sisa-sisa zat kimia yang sebelumnya, memisahkan selulosa kromosom. c. Acetoorcein : untuk memberi warna pada spesimen yang diamati dan dapat mengikat kromosom. d. Aquades : untuk membersihkan larutan fiksatif.



e. Kendala Selama Praktikum 1. Akar bawang yang digunakan terlalu kecil dan busuk, sehingga hasil tidak bagus. 2. Proses fiksasi yang kurang lancar karena akar yang digunakan sudah busuk. 3. Kurangnya keterampilan saat proses squash, sehingga selnya tidak menyebar. f. Analisis Hasil Praktikum Hasil Pengamatan



Pembahasan Pada preparat squash ini, bahan yang digunakan terlalu kecil dan sudah busuk sehingga hasil yang terlihat tidak bagus. Tidak terlihat sama sekali proses reproduksi sel.



VI. Kesimpulan Teknik metode squash merupakan metode untuk mendapatkan suatu sediaan dengan cara memencet suatu potongan jaringan secara keseluruhan sehingga didapatkan suatu sediaan tipis yang dapat diamati dengan mikroskop. Teknik ini digunakan untuk melihat pembelahan sel yang terjadi dari suatu potongan jaringan.



VII. Daftar Pustaka 1. Abidin, A. Z., Budiono, J. D., & Isnawati. (2014). STUDI INDEKS MITOSIS BAWANG UNTUK PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN PREPARAT MITOSIS MITOSIS. BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi, 3(3), 571–579.



VIII. Lampiran a. Foto ACC Logbook b. Tangkapan layer Abstract Jurnal c. Dokumentasi Praktikum



IX. Lembar Pengesahan



Asisten,



______________ NIM.



Surakarta, 3 Desember 2020 Praktikan



___Samuel Prakso___ NIM. K4319075



Foto ACC Logbook



SS Abstrak Jurnal



Dokumentasi