Strategi Menjadi Wirausahawan Sukses [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STRATEGI MENJADI WIRAUSAHAWAN SUKSES



Oleh :



Nama : Hasrawati Kelas : V. i PGSD S.1 Nim : 10540 1663 08



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2011



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah,rahmat dan taufiqNya,sehingga makalah yang berjudul STARATEGI MENJADI WIRAUSAHA SUKSES ini dapat diselesaikan.Makalah ini disusun agar siswa mampu memperkaya perbendaharaan ilmu pendidikan sebagai salah satu bentuk teori pendidikan. Penulisan makalah ini melibatkan beberapa pihak.Sehubungan dengan itu,pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang setulusnya kepada teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca yang bijak sangat diperlukan guna meningkatkan kualitas makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat,baik bagi kami maupun pembaca.



Makassar,6-2-2011



Team Penyusun



DAFTAR ISI



BAB I :Pendahuluan A.Latar belakang B.Rumusan masalah C.Tujuan Penulisan



BAB II :Pembahasan A. B. C. D.



Pendidikan Formal Pendidikan Informal Magang Pengalaman



BAB III :Penutup A.Kesimpulan B.Saran Daftar pustaka



BAB 1 INTRODUCE



A. Latar Belakang Masalah Untuk menjadi seorang wirausaha yang SUKSES dan KAYA itu bukan bakat, dan juga tidak harus keturunan. Tapi, Sukses dan kaya itu mimpi atau visi. Mimpi yang menjadi kenyataan. Artinya, kalau kita tidak berusaha sama sekali untuk menjadi kaya, misalnya dengan jalan berwirausaha, maka mana mungkin kekayaan itu kita dapat. Terlepas dari itu, tapi yang jelas, semua orang pasti punya mimpi. Setiap kita menjalankan bisnis apapun, sebenarnya yang kita cari bukanlah semata-mata uang atau ingin kaya. Tapi, karena adanya keinginan kita untuk mewujudkan mimpi tersebut. Sebagai konsekuensi logis atas jerih payah kita adalah kita bisa mendapatkan keuntungan atau uang, dan bisa juga aset kita yang semakin bertambah. Hal itu seiring dengan kegigihan kita di dalam menjalankan bisnis. Jika kita sebagai seorang entreprener atau wirausahawan, yang namanya mimpi-mimpi bisnis tak akan ada habisnya. Seolah kita adalah sosok yang tak akan pernah kehabisan mimpi. Apalagi, kita termasuk entreprener yang kreatif dan inovatif. Bisnis yang satu maju pesat, bisnis yang lainnya ikut berkembang. Sementara, bisnis yang lainnya lagi ikut bermunculan. Sehingga, tak terasa atau bagaikan sebuah mimpi, ternyata bisnis kita semakin banyak. Aset yang kita miliki juga semakin bertambah Kalau bisnis kita semakin maju, tentu akan ada percepatan dalam penambahan aset. Bukan tak mungkin, kita akan semakin pintar memutar bisnis kita, bahkan mampu mendatangkan dana dari luar yang nantinya juga akan menjadi aset kita,itu semua berjalan seiring dengan mimpi atau visi kita sebagai entreprener.



Katakanlah, yang semula kita dalam menjalankan bisnis, hanyalah bermodal dengkul, tapi karena kita punya mimpi ingin jadi pengusaha sukses, ingin punya bisnis yang berkembang, dan ingin menciptakan lapangan kerja, maka tak mustahil mimpi itu akhirnya akan menjadi kenyataan.Dulunya, kita masih kontrak rumah untuk bisnis, kini sudah punya kantor sendiri. Banyak pengusaha yang memulai usahanya dengan mengembangkan mimpi-mimpinya dari modal nol.Kita lihat saja bagaimana Bill Gates yang bermimpi, bahwa Personal Computer akan tersedia di setiap microsoftnya. Ternyata ia berhasil, sehingga ia kini menjadi salah satu orang terkaya di dunia.Begitu pula Michael Dell, impiannya juga menakjlubkan, ia ingin mengalahkan perusahaan raksasa computer terbesar IBM. Akhirnya, ia juga berhasil menjadi orang pertama yang memasarkan computer denngan strategi direct marketing. Usahanya yang dirintis tahun 1984 berhasil, penjualan Dell Computer sangat laris. Bahkan dalam usia 34 tahun, ia menjadi salah satu orang terkaya di Amerika Serikat.Contoh lagi adalah Jeff Bezos. Mimpinya untuk jadi pengusaha sukses di dunia perdagangan melalui internet.Meski baru tahun 1995 yaitu di saat berumur 30 tahun, ia memberanikan diri masuk ke dunia maya. Ia mendirikan Amazon.com yang merupakan salah satu situs yang paling dikunjungi orang, untuk mendapatkan informasi atau membeli buku-buku bermutu dari seluruh dunia.Mimpinya akhirnya terwujud juga. Dan kini ia juga tercatat sebagai miliarder di negeri Paman Sam itu. Dalam konteks inilah, kita sebagai entrepreneur memang harus memiliki keberanian bermimpi. Kita harus punya keyakinan, bahwa rejeki itu akhirnya mengikuti mimpi kita.Rejeki itu berbanding lurus dengan mimpi kita.Sebagai pemimpin,entrepreneur harus mempuyai ilmu "obor". Artinya harus dapat menerangi sekelilingnya.Entrepreneur dengan visi besar adalah bagi bawahannya.Entrepreneur dengan visi besar akan dapat menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan penuh motivasi.Maka untuk membahasa lebih lanjut,dalam makalah ini diberi judul ”STRATEGI MENJADI WIRAUSAHA SUKSES”



B. Rumusan Masalah Untuk memberikan uraian dari penjelasan makalah ini, maka diperlukan adanya perumusan masalah yang gunanya untuk membatasi pembahasan agar tidak menyimpang jauh dari topik yang telah ditentukan. Dalam makalah ini telah dirumuskan yaitu:



1. Apakah yang dimaksud dengan pendidikan formal? 2. Apakah yang dimaksud dengan pendidikan informal? 3. Apakah yang dimaksud dengan magang? 4. apakah yang dimaksud dengan pengalaman?



C.Tujuan penulisan. Wirausaha merupakan proses yang memerlukan penerapan seluruh konsep dan teknik dasar menejemen terhadap masalah-masalah baru dari peluang baru yang ada.Sebagai wirausaha harus menciptakan perubahan yang bertujuan dan terfokus pada potensi sosial ekonomi perusahaan.Seorang wirausaha juga harus menerapkan suatu strategi kewirausahaan yang berbeda serta baik.



BAB II KEY POINT Pengertian Kewirausahaan Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama. Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007 : 18). Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi (Say, 1803). Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: 



Richard Cantillon (1775)



Kewirausahaan0didefinisikan0sebagai0bekerja0sendiri0(self0employment).0Seorang0wiraus ahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian 



Jean Baptista Say (1816)



Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan menemukan nilai dari produksinya. 



Frank Knight (1921)



Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang wirausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan. Menjadi wirausaha sukses adalah salah satu alternatif dalam menjemput rezeki. Sayangnya masih sedikit sekali yang berminat menekuninya. Dibanding Singapura atau negara tetangga Asean lainnya, persentase pebisnis di Indonesia masih sedikit. Bekerja atau menjadi karyawan masih menjadi pilihan nomor satu. Kenapa? Salah satu penyebabnya ialah banyak yang mengatakan bahwa berwirausaha itu tidak mudah dan resiko yang tinggi. “Saya tidak bisa bisnis.” Ini adalah



kalimat yang begitu akrab terdengar saat kita sedang berbicara bisnis. Tentu saja selain: “Saya tidak punya modal.” Jika kita bekerja, pekerjaan kita sehari-hari akan fokus sesuai dengan jabatan kita. Sebagai contoh: jika Anda berada di departemen pemasaran, maka pekerjaan Anda fokus pada pekerjaan yang berkaitan dengan pemasaran. Berbeda dengan bisnis, semua pekerjaan harus kita tangani mulai dari pengadaan produk, pemasaran, keuangan, dan sebagainya. Sehingga bisnis terlihat begitu sulit. Ini adalah anggapan keliru. Anggapan ini disebabkan oleh pemikiran: semuanya harus dilakukan sendiri. Mari kita belajar kepada Henry Ford. Dia bukan ahli dalam pembuatan mobil. Tetapi dia mampu memproduksi mobil yang berkualitas dan dalam jumlah banyak. Kunci menjadi wirausaha sukses ialah: tidak mengerjakan semuanya sendiri. Strategi menjadi wirausaha sukses adalah seperti ini: 1. Miliki pengetahuan yang cukup tentang bisnis Anda. Meski Anda harus mengerjakan sendiri, tetapi Anda perlu memiliki pengetahuan yang cukup tentang bisnis Anda. Pertama pengetahuan tentang bagaimana menjalankan bisnis dan yang kedua pengetahuan tentang produk atau jasa yang akan Anda sediakan. 2. Siapkan atau rancang sebuah sistem untuk menjalankan bisnis ini. Untuk hal ini, masih banyak yang asing. Padahal menurut Robert T. Kiyosaki, yang membedakan pebisnis (Kuadran B) dengan pedagang (kuadran S) adalah sistem. Jadi rancanglah sistem bagaimana menjalankan bisnis dengan benar dan bisnis bisa berjalan meski tanpa kehadiran Anda. 3. Temukan orang untuk menjalankan sistem ini. Jika sistem sudah Anda desain dengan baik, Anda akan tahu orang seperti apa, memiliki keterampilan apa, dan seberapa banyak agar sistem berjalan dengan baik. 4. Pastikan agar sistem berjalan dengan baik. Karena Anda adalah pemilik bisnis, maka Andalah yang bertanggung jawab jalan atau tidaknya sebuah sistem. Kemampuan Anda dalam memimpin orang-orang dalam bisnis Anda akan berperan besar disini. Jadi Anda tidak perlu bisa segalanya. Tidak perlu melakukan segalanya. Yang penting adalah memiliki ide, merancang sistem, merekrut orang, dan kepemimpimpinan.Tidak bisa merancang sistem? Jangan khawatir, Anda pun bisa membayar orang (salah satunya saya) untuk merancang sistem Anda. Anda pun bisa membayar orang untuk masalah perekrutan dan pengelolaan SDM (yang ini bukan bidang saya).



Pada ujungnya, dua kemampuan yang perlu Anda miliki: menghasilkan ide dan kepemimpinan. Kabar baik lagi: keduanya bisa dipelajari dan dilatih. Artinya: menjadi wirausaha sukses adalah bisa dilakukan oleh semua orang.







Joseph Schumpeter (1934)



Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahanperubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk (1) memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru, (2) memperkenalkan metoda produksi baru, (3) membuka pasar yang baru (new market), (4) Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau (5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya. 



Penrose (1963)



Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan. 



Harvey Leibenstein (1968, 1979)



Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya. 



Israel Kirzner (1979)



Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar. 



Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio



Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasila akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian. Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang-peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru. Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalam kegiatannya, tetapi manajemen rutin pada operasi yang sedang berjalan tidak digolongkan sebagai kewirausahaan. Seorang individu mungkin menunjukkan fungsi kewirausahaan ketika membentuk sebuah



organisasi, tetapi selanjutnya menjalankan fungsi manajerial tanpa menjalankan fungsi kewirausahaannya. Jadi kewirausahaan bisa bersifat sementara atau kondisional. Kesimpulan lain dari kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.



A. PENDIDIKAN FORMAL Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan formal terdiri dari pendidikan formal berstatus negeri dan pendidikan formal berstatus swasta. Satuan pendidikan penyelenggara           



Taman Kanak-kanak (TK) Raudatul Athfal (RA) Sekolah Dasar (SD) Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sekolah Menengah Atas (SMA) Madrasah Aliyah (MA) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) Perguruan tinggi o Akademi o Politeknik o Sekolah Tinggi o Institut o Universitas



B. PENDIDIKAN INFORMAL. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan



formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan. Contoh      



Agama Budi pekerti Etika Sopan santun Moral Sosialisasi



Penyelenggara  



Keluarga Lingkungan



C. MAGANG Magang adalah kegiatan pembinaan yang dikelola secara terpusat dan merupakan suatu program nasional bertujuan untuk meningkatkan kemampuan seorang tenaga akademik dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi dengan mengutamakan pada dharma pendidikan dan pengajaran yang dikoordinasikan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Pembinaan ini terutama dilaksanakan melalui hubungan yang intensif antara peserta program magang dan tenaga pembinanya di Perguruaan Tinggi Pembina (PT Pembina). Program ini bukan dimaksudkan untuk pencapaian suatu gelar lanjutan, tetapi dapat dimanfaatkan untuk seleksi mengikuti program Magister dan Doktor. Contoh Kita sebagai calon wirausaha harus mengikuti magang terlebih dahulu dengan cara kita selalu ikut dengan orang yang telah berpengalaman dan sukses. D. PENGALAMAN Pengalaman ialah hasil persentuhan alam dengan panca indra manusia. Berasal dari kata peng-alam-an. Pengalaman memungkinkan seseorang menjadi tahu dan hasil tahu ini kemudian disebut pengetahuan [1]. Dalam dunia kerja istilah pengalaman juga digunakan untuk merujuk pada pengetahuan dan ketrampilan tentang sesuatu yang diperoleh lewat keterlibatan atau berkaitan dengannya selama periode tertentu. Secara umum, pengalaman menunjuk kepada mengetahui bagaimana atau pengetahuan prosedural, daripada pengetahuan proposisional.



Pengetahuan yang berdasarkan pengalaman juga diketahui sebagai pengetahuan empirikal atau pengetahuan posteriori. Seorang dengan cukup banyak pengalaman di bidang tertentu dipanggil ahli. Ciri-ciri wirausaha yang berhasil (Kasmir, 27 – 28) : 1. Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut 2. Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan. 3. Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya. 4. Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu. 5. Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. 6. Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang. Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak. 7. Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk segera ditepati dana direalisasikan. 8. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dlijalankan, antara lain kepada : para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas. Dari analisis pengalaman di lapangan, ciri-ciri wirausaha yang pokok untuk dapat berhasil dapat dirangkum dalam tiga sikap, yaitu : 1. Jujur, dalam arti berani untuk mengemukakan kondisi sebenarnya dari usaha yang dijalankan, dan mau melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan kemampuannya. Hal ini diperlukan karena dengan sikap tersebut cenderung akan membuat pembeli mempunyai kepercayaan yang tinggi kepada pengusaha sehingga mau dengan rela untuk menjadi pelanggan dalam jangka waktu panjang ke depan. 2. Mempunyai tujuan jangka panjang, dalam arti mempunyai gambaran yang jelas mengenai perkembangan akhir dari usaha yang dilaksanakan. Hal ini untuk dapat memberikan motivasi yang besar kepada pelaku wirausaha untuk dapat melakukan kerja



walaupun pada saat yang bersamaan hasil yang diharapkan masih juga belum dapat diperoleh. 3. Selalu taat berdoa, yang merupakan penyerahan diri kepada Tuhan untuk meminta apa yang diinginkan dan menerima apapun hasil yang diperoleh. Dalam bahasa lain, dapat dikemukakan bahwa ”manusia yang berusaha, tetapi Tuhan-lah yang menentukan !” dengan demikian berdoa merupakan salah satu terapi bagi pemeliharaan usaha untuk mencapai cita-cita.



BAB III PENUTUP



A. KESIMPULN: 1. Dengan melihat realita secara jujur dan objektif, maka orang sadar bahwa menumbuhkan mental wirausaha merupakan terobosan yang penting dan tidak dapat ditunda-tunda lagi. Kita semua harus berpikir untuk melihat dan melangkah ke arah sana. 2. Lembaga pendidikan melalui para praktisinya harus lebih konkret dalam menyiapkan program kegiatan pembelajaran yang benar-benar dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya spirit kewirausahaan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi B. SARAN Untuk menjadi wirausaha yang sukses diharapkan para pengusaha memiliki keberanian dalam hal ini berani mengambil resiko. Para pengusaha juga harus sabar dalam mengelolah usahanya serta memiliki daya imajinasi yang tinggi.



DAFTAR PUSTAKA



http://insaniaku.files.wordpress.com/2009/03/4-islam-dan-mental-kewirausahaan-subur.pdf http://islamkuno.com/2008/02/01/pemberdayaan-masyarakat-dan-kewirausahaan/ http://www.scribd.com/doc/4933265/PENGELOLAAN-KEWIRAUSAHAAN http://www.waspada.co.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=10450 http://www.motivasi-islami.com/empat-langkah-menjadi-wirausaha-sukses/ Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas