(Summary) Inflammation&Epulis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PM PRAKTIKUM Radang : -



Respons protektif tubuh terhadap jejas, dengan perubahan jaringan setempat pada lokasi daerah keradangan, yaitu : 1. Vasodilatasi pembuluh darah 2. Eksudasi 3. Migrasi sel-sel radang; PMN, limfosit, sel plasma, dan makrofag/histiosit



-



Pembagian reaksi keradangan berdasarkan atas : 1. Waktu a. Radang akut b. Radang khronis c. Radang sub-akut 2. Lokalisasi : a. Abses b. Cellulities c. Ulkus d. Radang pseudomembran 3. Eksudat yang terbentuk : a. Radang Cair : Serous Inflamation b. Radang Kataral : Catarrhal Inflamation c. Radang Fibrin : Fibrinous Inflamation d. Radang Menanah : Suppprative Inflammation e. Radang Hemoragik : Hemorrhagic Inflamation 4. Jaringan granulasi : a. Radang spesifik b. Radang non-spesifik



No. 1.



Jenis Radang Akut



Keterangan Prosesnya eksudatif



2.



Radang Khronis



Prosesnya proliferative : Terjadi proliferasi sel-sel



3.



Sel Plasma



Golongan sel radang khronis



Klinis/Makroskopis



HPA 1) Dilatasi dan hiperemi pembuluh darah 2) Oedema 3) Migrasi sel-sel radang akut Tampak jaringan granulasi yang terdiri dari : 1) Proliferasi pembuluh darah muda 2) Proliferasi sel-sel fibroblast 3) Sebukan sel-sel radang khronis; limfosit, histiosit, sel plasma, dan beberapa sel radang akut 1) Sel lebih besar dari limfosit 2) Inti bulat dan terletak eksentrik (di tepi) dengan kromatin tersusun radier seperti ruji roda sitoplasmabasofilik 3) Terdapat pada jaringan beradang menahun dan alergi 4) Tidak terdapat pada darah perifer 5) Biasanya didapatkan pada keradangan daerah THK(?)



4.



Sel Datia a. Sel Datia jenis Langhans



b. Sel Datia jenis Benda Asing



-



Golongan sel radang khronis - Terjadi oleh karena :  Fusi beberapa sel histiosit (syncitial)  Pembelahan inti sel tanpa disertai pembelahan sitoplasma - Terdiri dari 2 jenis : a. Langhans



1) Sel besar 2) Sitoplasma eosinofilik 3) Inti banyak dan tersusun sebagai tapal kuda di dalam sitoplasma



1) Sel besar 2) Sitoplasma eosinofilik 3) Inti banyak dan tersusun di dalam sitoplasma



5.



6.



7.



Appendiksitis Akut



Appendiksitis Khronis



Radang Spesifik (Radang Khronis Granulomatik Spesifik) : Merupakan salah satu radang yang menghasilkan jaringan granulasi yang spesifik untuk penyakitnya a. Tuberkulosa



-



Golongan kelainan : radang akut



Golongan kelainan : radang kronis non-spesifik



Golongan kelainan : radang khronis granulomatik spesifik



Klinis : Penderita mengeluh rasa sangat sakit di regio perut kanan bawah, febris (demam tinggi) Makroskopik : - Appendiks membengkak - Pembuluh darah melebar - Dinding usus oedematik - Lumen melebar, dinding tipis dan berisi pus Klinis : Sub-febris, kadang terasa sakit Mikroskopik : - Dinding appendiks menebal dan kaku (karena fibrosis) - Lumen mengecil - Tidak ada tanda-tanda pendarahan Klinis : - Batuk khronis - Berkeringat malam hari - Sub-febris Jaringan granulasi pada TBC : tuberkel



1) Vasodilatasi 2) Stroma sembab karena ada cairan oedema diantara sel-sel jaringan ikat (pucat) 3) Sebukan sel radang akut, terutama PMN 4) Di dalam lumen tampak adanya pus



Pada dinding usus tampak jaringan granulasi yang terdiri dari : 1) Proliferasi pembuluh darah muda 2) Proliferasi sel fibroblast 3) Sebukan sel radang khronis; limfosit, histiosit, sel plasma, dan beberapa PMN Tuberkel terdiri dari 3 zona : 1) Zona nekrosis (nekrosis kaseosa) - Terletak di bagian tengah - Suatu massa yang amorph, eosinofilik, tidak nampak adanya sisa-sisa inti/jaringan. 2) Zona epiteloid - Berasal dari sel histiosit - Sel nya besar



-



Sitoplasma pucat berbusa seperti sel epitel - Tampak terang - Terdapat sel langhans 3) Zona limfosit - Terletak pada bagian luar - Lebih gelap dibanding epiteloid



7.



b. Sifilis Stadium III



Golongan kelainan : radang khronis granulomatik spesifik



Klinis : Ulser, pemeriksaan WR. Khan positif Jaringan granulasi pada sifilis : Gumma



Tuberkel ada 2 macam : 1) Hard Tuberkel - Bila daya tahan tubuh tinggi - Zona nekrosis sedikit - Sel langhans banyak 2) Soft Tuberkel - Bila daya tahan tubuh rendah - Zona nekrosis luas - Sel langhans sedikit Gumma terdiri dari 2 zona : 1) Zona nekrosis (nekrosis koagulasi) - Terletak di bagian tengah - Massa eosinofilik, seperti gumpalan, dan masih tampak bayangan sisa inti/jaringan 2) Zona epiteloid dan limfosit - Bercampur menjadi satu



-



8.



Aktinomikosis



Golongan kelainan : radang khronis granulomatik spesifik



Klinis : - Pus mengandung granula berwarna hijau kekuningan mengkilat karena mengandung sulphur granula (pada abses) - Disebabkan oleh jamur Actynomices bovies



1)



2) -



Terdapat sel datia jenis benda asing dan pembuluh darah Tampak koloni jamur berwarna kemerahan eosinofilik diantara eksudat radang dan jaringan nekrotik (sel plasma, sel limfosit, dan makrofag serta eritrosit). Differential Diagnose (DD) secara klinis : Sereus periostitis Subkutan abses



Epulis : -



Semua bendolan atau pertumbuhan yang lokasinya pada interdental gingiva, bersifat non-neoplastik, dengan perumbuhan yang hiperplastik. Dungkul interdental gingiva soliter, bisa bertangkai/tidak. No. 1.



2.



Epulis Fibromatosa



Jenis



Keterangan Golongan kelainan : Epulis



Klinis/Makroskopis Klinis : - Dungkul interdental gingiva - Konsistensi padat kenyal - Warna seperti gingiva sekitarnya - Tidak banyak dipenhi pembuluh darah (tidak mudah berdarah) - Permukaan halus licin



Epulis Fibromiksomatosa



Golongan kelainan : Epulis



Klinis : - Dungkul interdental gingiva - Konsistensi padat kenyal - Warna seperti gingiva sekitarnya - Tidak banyak dipenuhi pembuluh darah (tidak mudah berdarah) - Permukaan halus licin



HPA 1) Dibatasi oleh epitel bertatah yang sama dengan epitel mukosa mulut yang tampak menebal dan akantotik. 2) Dibawah lapisan epitel tampak proliferasi selsel fibroblast yang dominan, beberaa pembuluh darah, dan beberapa sel radang khronis. 1) Dibatasi oleh epitel bertatah yang sama dengan epitel mukosa mulut yang tampak menebal dan akantotik. 2) Dibawah lapisan epitel tampak proliferasi selsel fibroblast yang dominan, beberapa pembuluh darah, dan beberapa sel radang khronis. 3) Pada beberapa bagian tampak mengalami degenerasi miksomatik yang pucat (adanya “Star Cell”).



3.



Epulis Angiomatosa



Golongan kelainan : Epulis



Klinis : - Dungkul interdental gingiva - Permukaan halus licin - Bila ditekan pucat, bila tekanan dihilangkan warna kembali normal - Pada tekanan terasa ada pulsasi - Mudah berdarah



1) Epitel pelapisnya epitel bertatah yang sama dengan epitel mukosa mulut yang mengalami penebalan dan akantotik. 2) Dibawah lapisan epitel terdiri dari jaringan ikat yang banyak mengandung pembuluh darah dan sebukan sel radang khronis.



4.



Epulis Granulomatosa



-



-



1) Epitel pelapisnya epitel bertatah yang sama dengan epitel mukosa mulut yang mengalami penebalan dan akantotik. 2) Dibawah lapisan epitel terdapat komponen jaringan granulasi yaitu : - Proliferasi sel-sel fibroblast - Proliferasi pembuluh darah muda - Sebukan sel radang khronis 3) Differential Diagnose (DD) secara HPA : - Epulis gravidarum (dan secara klinis) - Granuloma pyogenikum 1) Epitel pelapisnya epitel bertatah seperti epitel mukosa rongga mulut yang mengalami



-



Golongan kelainan : Epulis Etiologi : Iritasi Khronis



-



5.



Epulis Gravidarum



-



Golongan kelainan : Epulis - Etiologi :  Iritasi Khronis



-



Dungkul interdental gingiva Permukaan bergranula/kasar Mudah berdarah



Dungkul interdental gingiva Permukaan bergranula/kasar







Gangguan keseimbangan hormonal pada masa kehamilan trimester pertama



-



Mudah berdarah 2)



3) 6.



Epulis Gigantosellulare



-



= Giant Cell Epulis = Peripheral Giant Cell Lesion = Giant Cell Reparative = Giant Cell Reparative Granuloma



-



Golongan kelainan : Epulis Biasanya timbul karena trauma, cth : postekstraksi



-



Dungkul interdental gingiva Permukaan bergranula kasar Berwarna kemerahan Mudah berdarah



1)



2)



-



7.



Granuloma Pyogenikum



-



 



Golongan kelainan : radang non-spesifik



-



Etiologi : OH yang jelek Kehamilan



-



Dungkul dapat tumbuh pada semua mukosa rongga mulut Pada beberapa tempat mengalami ulserasi (lapisan epitelnya hilang) dan bernanah



1)



penebalan dan akantotik. Dibawah lapisan epitel nampak jaringan granulasi yang lebih kaya pembuluh darah. Differential Diagnose (DD) secara HPA : Epulis granulomatosa (dan secara klinis) Granuloma pyogenikum Epitel pelapisnya epitel bertatah yang sama dengan epitel mukosa mulut yang mengalami penebalan dan akantotik. Dibawahnya terdapat jaringan granulasi yaitu : Proliferasi sel-sel fibroblast Proliferasi pembuluh darah muda Sebukan sel radang khronis Terdapat sel datia jenis benda asing yang tersebar pada jaringan granulasi tersebut. Dungkul yang dilapisi epitel bertatah sepeti epitel rongga mulut yang menebal, akantotik, dan ulseratif.



8.



Kelainan Pra-ganas : Kelainan yang dapat berubah kearah keganasan



Golongan kelainan : lesi pra-ganas



a. Leukoplakia



-



Tumbuh spontan tanpa rangsangan/penyebab, biasanya timbul secara bersamaan



-



Bercak berwarna putih seperti renda pada mukosa rongga mulut Sukar dikerok Tidak sakit



-



2) Dibawahnya terdapat jaringan granulasi yaitu : - Proliferasi sel-sel fibroblast - Proliferasi pembuluh darah muda - Sebukan sel radang khronis 3) Pada ulkus, lapisan epitel hilang dan dijumpai banyak sekali komponen radang pyogenik. Ditandai dengan perubahan pada jaringan epitel berupa : 1) Hyperkeratosis Penebalan stratum korneum 2) Parakeratosis Keratinisasi yang tidak sempurna, masih didapatkan sisa-sisa inti pada lapisan keratin 3) Akantosis Penebalan/hiperplasi stratum spinosum 4) Diskeratosis Keratinisasi pada tempat yang tidak semestinya *di stratum spinosum, seharusnya di stratum korneum



9.



b. Nevus Pigmentosus



-



Golongan kelainan : lesi praganas



-



Perubahan keganasan : melanoma maligna



-



Berupa bercak 1) Ditandai dengan adanya sel-sel nevus pada (andeng-andeng) Berwarna coklat sampai lapisan epitel biru kehitaman 2) Sel-sel nevus tampak hitam/hitam kecoklatan, karena di



dalam sitoplasmanya mengandung pigmen melanin 3) Jenis-jenisnya tergantung pada lokasi/letak kelompok sel-sel nevusnya : - Junctional nevus* Kelompok sel nevus terletak diantara epidermis dan dermis -



-



Intradermal nevus Kelompok sel nevus terletak di dalam dermis Compound nevus* Kelompok sel nevus terletak pada epidermis dan dermis



*yang dapat berubah menjadi ganas