Tafsir Ayat Ahkam Tentang Sholat PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



STUDI TAFSIR AYAT-AYAT AHKAM TENTANG SHOLAT Oleh Nur Moklis I.



PENDAHULUAN Dalam Kajian ilmu Tafsir, ada beberapa metode yang digunakan, antara lain: metode tahlili, metode ijmali, metode muqorron dan method maudhu‟i.1 pada makalah ini penulis akan menggunakan methode maudhu‟I yaitu tafsir tematik atau menafsirkan ayat-ayat al-qur‟an melalui penetapan topic tertentu dengan jalan menghimpun seluruh atau sebagian ayat-ayat dari berbagai surat yang berbicara tentang topik tersebut untuk dikaitkan satu dengan yang lain kemudian diambil konklusi secara komprehensif.2 Penulis akan mengkaji secara tematik topic tentang sholat yang terdapat dalam surat al-Baqarah ayat 43, dan beberapa ayat terkait seperti dalam kajian dibawah ini.



II. AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG SHALAT Pada kajian ini penulis akan menyajikan surat Al-Baqarah Ayat 43 sebagai ajuan dalam makalah ini:  Artinya: “dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orangorang yang ruku'” Dalam ayat diatas, tidak akan diterangkan hukum sholat dan zakat. Hanya akan diterangkan secara sekilas seputar sholat jama‟ah dan beberapa hukum yang terkait dengannya. Hal itu, mengingat sebagian ahli tafsir yang berpendapat bahwa firman Allah: “ dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’ “ adalah ayat yang menganjurkan sholat berjama‟ah. Agar mempermudah pembahasan, maka diurutkan sebagai berikut : 1 2



Mardani, Ayat-Ayat Tematik Hukum Islam, PT. Rajagrafindo Persyada, Jakarta, Cet.I, Hal.vi. Ibid.



Mahasiswa Program Doktor Ilmu Syariah UIN Antasari 2017 email: [email protected]



2



Hubungan ayat ini dengan ayat sebelumnya bahwa ayat sebelumnya Allah memerintahkan Bani Israel untuk masuk Islam dengan beriman kepada Al Qur‟an, setelah itu, pada ayat ini Allah memerintahkan mereka untuk menegakkan sholat, yang merupakan rukun kedua dari bangunan Islam.3 Artinya bahwa orang yang ingin masuk Islam secara benar, hendaknya dia tidak hanya mengucapkan syahadat dengan mulutnya saja, akan tetapi dia harus melaksanakan kewajiban sholat dan zakat juga. Oleh karenanya, kita dapatkan orang munafik yang mengucapkan syahadat di mulut saja tanpa masuk dalam hatinya, merasa sangat berat untuk mengerjakan sholat dan membayar zakat . Dari penafsiran di atas, berarti maksud perintah menegakkan sholat adalah menegakkan sholat lima waktu sebagaimana yang dilakukan kaum muslimin. Akan tetapi jika kita tafsirkan bahwa perintah sholat pada ayat di atas adalah sholat khusus bagi Bani Israel, maka ayat di atas menunjukan bahwa sholat merekapun terdapat sujud dan ruku‟.4 Ini dikuatkan dengan firman Allah :



‫َي ا َيهلْر َي ُمنا ْرا ُم ِت ا ِت َيل ِّب ِت ا َي ْرا ُم ِت ا َي اْر َيا ِت ا َيه َي ا َّرل ِتا ِت َييا‬ Artinya: Wahai Maryam taatlah kepada rabb-mu , dan sujudlah serta ruku‟lah bersama orang-orang yang ruku „ ( Qs Ali imran : 43 ) Ruku‟ secara bahasa berarti tunduk dengan membungkukkan badan. Yang dimaksud ruku‟ dalam ayat tersebut adalah ruku‟ dalam sholat. Akan tetapi ayat ini juga mengandung perintah untuk ruku‟ dan tunduk kepada perintah-perintah Allah dan tunduk kepada hukum hukumNya, karena tidak ada artinya seseorang ruku‟ di hadapan Allah ketika sholat, akan tetapi dalam satu waktu dia menentang hukum hukum Allah dan menghalanginya untuk diterapkan dalam kehidupan masyarakat. Ibnu Katsir mengartikan ruku‟ disini sebagai perintah kepada Bani Israel untuk selalu bersama orang-orang yang beriman di dalam semua kegiatan termasuk ketika melakukan amal sholeh dan khususnya ketika melakukan sholat berjama‟ah.5



3



Ibnu Asyur, Al Tahrir wa Al Tanwir, 1/ 270 Tafsir Syekh Utsaimin 5 Ibnu Katsir, Tafsir Al Qur’an Adhim : 1/133 4



Mahasiswa Program Doktor Ilmu Syariah UIN Antasari 2017 email: [email protected]



3



Kenapa dalam ayat ini disebutkan “ruku‟ saja tanpa sujud? Disana ada beberapa jawaban: pertama karena ruku‟ termasuk rukun sholat, tanpanya sholat seseorang tidak syah, maka ketika disebut ruku‟ sudahlah cukup untuk mewakili sholat.Kedua,sebagian ulama berpendapat bahwa sujud tidak disebut, karena sholat yang dilakukan Bani Israil adalah sholat yang tidak ada sujudnya. Ketiga,sebagian lain mengatakan rahasia disebut ruku‟ saja, karena ruku‟ adalah suatu gerakan sholat yang orang-orang Jahiliyah pada waktu sangat berat melaksanakannya, oleh karenanya penekanan perintahnya dengan menyebut ruku‟ , supaya mereka lebih bisa menerimanya.6 Banyak dari ulama yang menyatakan bahwa firman Allah: “ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’“ menunjukkan perintah untuk melakukan sholat berjama‟ah. Akan tetapi perintah ini menunjukkan wajibnya sholat berjam‟ah atau tidak? Dalam hal ini terdapat perselisihan pendapat, tetapi mayoritas ulama mengatakan bahwa sholat berjama‟ah hukumnya sunnah muakkadah.7Dalilnya adalah hadist yang berbunyi: “Sholat jama’ah lebih utama dari pada sholat sendiri sebanyak 27 derajat “.8 Seandainya sholat jama‟at hukumnya fardhu ‟ain, tentunya tidak akan ada perbandingan sebagaimana yang tersebut di dalam hadits.Adapun sabda Rosululullah saw yang berbunyi: “Sesungguhnya aku hendak memerintahkan orang untuk sholat berjama’ah, dan aku suruh salah satu dari mereka untuk menjadi imam sholat, kemudian aku bersama beberapa orang yang membawa seponggoh kayu bakar mendatangi orang-orang yang tidak ikut sholat jama’ah untuk aku bakar rumah-rumah mereka dengan api.“.9maksudnya adalah: orangorang munafik.Sebagian ulama mengatakan bahwa Rosulullah SAW tidak



6



Al Qurtubi, Al Jami’ li Ahkam Al Qur’an , 1/ 234 Di dalam Mdazhab Syafi‟I ada 3 pendapat tentang hukum sholat Jama‟ah : Menurut Imam Rofi‟I hukumnya sunnah, sedang menurut Imam Nawawi hukumnya fardhu kifayah, sedang menurut Ibnu Mundzir dan Ibnu Huzaimah, hukumnya fardhu ain (lihat: Abu Bakar Al Hishni, Kifayat Al Ahyar : 1/ 129 ). 8 Hadist riwayat Bukhari (no : 619) dan Muslim (no : 650). Keutamaan 27 derajat dalam hadist tersebut adalah keutamaan sholat berjama‟ah secara umum, baik yang dilakukan di rumah, di kantor maupun di masjid. Adapun langkah-langkah orang yang pergi ke masjid tentunya mempunyai pahala tersendiri selain yang 27 derajat tadi (lihat Al-Qurtubi, al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an: 1/239) 9 Hadits riwayat Bukhari dan Muslim 7



Mahasiswa Program Doktor Ilmu Syariah UIN Antasari 2017 email: [email protected]



4



melaksanakan ancaman tersebut dan ini menunjukkan bahwa sholat jama‟ah tidaklah wajib.10 Sholat jama‟ah bisa dilakukan di rumah bersama keluarga atau dengan orang lain, akan tetapi sholat di masjid tentunya jauh lebih utama. Jika ada pertanyaan: bahwa masjid dekat rumah kecil dan jama‟ahnya sedikit, sedang di tempat yang lebih jauh ada masjid yang lebih besar dan jama‟ahnya lebih banyak , mana yang harus dipilih?Jawabannya: sebaiknya memilih masjid yang jauh, kecuali dalam dua keadaan:Pertama: masjid kecil yang dekat dikhawatirkan akan kosong, karena semuanya menuju masjid yang besar.Kedua: masjid yang besar banyak dilakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan sunnah, seperti imamnya yang mempunyai keyakinan nyleneh atau bid‟ah11, atau bacaannya kacau dan tidak karuan, atau sholatnya cepat sekali, bagai ayam yang sedang makan bijibijian.



III. KORELASI DENGAN AYAT LAINNYA Berikut ini adalah beberapa ayat-ayat al-Qur‟an yang memiliki korelasi dengan surat al-Baqarah ayat 43 diatas: Surat Al-Baqarah ayat 45-46:



‫يه يَوظُنىُّ َون أَووَّص ُنم ُّم َوقُن َوز ِّ ِع ْسم‬ ‫ا ِع َوه واَّص ِعر َو‬ ‫َو و ْس‬ ‫ل ْس ِعس َو وا َّص‬ ‫ا َو ِع ىُن ْسو ِع ا َّص‬ ‫ل َو ِع َو ِعوَّص َو اَو َو ِع َوس ٌة ِع َّص َو َو و ْسا َو ِع‬ ‫َو أَووَّص ُن ْسم ِعاَو ْس ِع َوزو ِعا ُن َون‬ Artinya: ”Dan mintalah pertolongan (kepada) Allah dengan sabar dan sholat.Dan sesungguhhya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orangorang yang khusu‟, (yaitu) orang-orang yang menyakini, bahwa mereka akan menemui Robb-nya dan bahwa mereka akan kembali kepad-Nya ” (QS Al Baqarah:45-46). Bahwa Allah memerintahkan seluruh hamba-Nya untuk selalu bersabar dan menegakkan sholat di dalam menghadapi segala problematika hidup. Adapun sabar secara bahasa adalah menahan, dikatakan: “qutila fulanun



10 11



Lihat Al Qurtubi: 1/ 239 , Abu Bakar Al Hishni, Kifayat Al Ahyar : 1/ 129 Lihat : Abu Bakar Al Hishni, Kifayat Al Ahyar : 1/ 129



Mahasiswa Program Doktor Ilmu Syariah UIN Antasari 2017 email: [email protected]



5



shobron“ artinya: si fulan terbunuh dalam keadan ditahan. Oleh karenanya, seseorang yang menahan diri terhadap sesuatu dikatakan orang yang sabar. Dalam ayat di atas Allah swt, selain memerintahkan seseorang untuk bersabar di dalam menghadapi semua problematikan hidup ini, Allah swt juga memerintahkan seorang muslim untuk menegakkan sholat. Kenapa dipilih ibadat sholat, bukan ibadat-ibadat lainnya seperti puasa, haji, zakat ataupun yang lainnya?. Jawabannya adalah bahwa sholat mempunyai pengaruh yang luar biasa pada diri seseorang sehingga dia bisa tabah, tegar dan teguh di dalam menghadapi segala problematika hidup. Ini sesuai dengan hadist yang menyebutkan :



‫ا م ذو حز أمس ص‬



‫هللا‬



‫ك ن زا ل هللا ص‬



Artinya:”Bahwasanya Rosulullah saw ketika sedang menghadapi masalah, langsung menegakkan sholat “ (HR Abu Daud)12 Begitu juga yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas as, ketika dalam suatu perjalan safar diberitahu bahwa salah satu keluarga dekatnya meninggal dunia, beliau langsung mengucapkan : Innaa lillahi wa innaa ilahi roji’un, kemudian berhenti di tepi jalan dan melakukan sholat, setelah itu beiau meneruskan perjalanannya seraya membaca surat Al Baqarah, ayat 45 di atas. Sholat dalam ayat di atas, bisa berarti do‟a. Dengan demikian maka arti ayat di atas adalah : “Dan mintalah pertolongan (kepada) Allah dengan bersabar dan berdo’a. ” Penafsiran ini sesuai dengan firman Allah swt :



‫يه َومىُن ْسو ِع َوذو اَو ِع ُن ْسم ِع َو ًة َو ْسا ُن ُن ْسو َو ْسوذ ُنك ُنس ْسو َهّللا‬ ‫هللاَو َوك ِع ًةسو اَّص َو َّص ُن ْسم ُن ْس َو ُن َون‬ ‫يَو أَو ُّي َو واَّص ِعر َو‬ Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung”. (Qs Al Anfal : 45) Ayat di atas kalau kita perhatikan secara seksama kata demi katanya ternyata mirip dengan ayat 45 dalam surat Al Baqarah, bahkan sampai nomer ayatnyapun sama yaitu 45. Artinya: Allah memerintahkan orang-orang yang 12



Sunan Abu Dawud No.1125,lihat pula Musnad Imam Ahmad Bin Hambal No.22688.



Mahasiswa Program Doktor Ilmu Syariah UIN Antasari 2017 email: [email protected]



6



beriman ketika menghadapi suatu masalah dalam hal ini ketika berhadapan dengan musuh, agar tetap teguh dan selalu mengingat Allah SWT banyakbanyaknya. Teguh dalam surat Al Anfal ayat 45 sebanding dengan sabar dalam surat Al-Baqarah ayat 45. Sedangkan mengingat Allah dalam surat Al Anfal ayat 45 sebanding dengan sholat dalam surat Al Baqarah ayat 45. Selain itu, ada ayat serupa terdapat dalam surat Al Hijr, 97-99 yang memerintahkan Rosulullah SAW dan kaum muslimin untuk bertasbih (mensucIkan Allah) dan bersujud kepada-Nya ketika menghadapi problematika hidup. Allah swt berfirman:



  Artinya:“dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan,Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat),dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). (QS.Al Hijr: 97-99) Kalau kita bandingkan tiga ayat di atas kira-kira seperti di bawah ini : QS. Al Baqarah: 45 adalah meminta bantuan (dengan sabar dan sholat ). QS. Al Anfal:45 adalah menghadapi musuh (denganteguh dan mengingat Allah SWT . QS Al Hijr: 97-99 adalah Ketika didustakan (dengan bertasbih dan sholat.). Ketika diamati dengan seksama, telah terjadi keserasian dan kesesuaian antara ayat satu dengan yang lain, dan ini merupakan salah satu bukti bahwa Al Qur‟an datang dari Allah SWT. Dalam hal ini Allah swt berfirman :



‫هللا اَو َو َوا ُند ْسو ِع ِع ْس‬ ‫وخ ِع َو ًة َوك ِع ًةسو‬ ‫أَو َو َو يَو َو َود َّص ُنس َون و ْسا ُن ْسس َون َو اَو ْس َوك َون ِعمهْس ِع ى ِعد َوغ ْس ِعس َهّللا ِع‬ Artinya: “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.”(QS An Nisa‟ : 82). Selanjutnya ayat al-Qur‟an yang memiliki korelasi dengan surat al-Baqarah ayat 43 adalah QS Al Baqarah:115 dan QS Al Baqarah:144 dibawah ini: 



Mahasiswa Program Doktor Ilmu Syariah UIN Antasari 2017 email: [email protected]



7



Artinya: “Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, Maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha mengetahui”.(QS Al Baqarah:115).    Artinya: “Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, Maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu berada, Palingkanlah mukamu ke arahnya. dan Sesungguhnya orangorang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.(QS Al Baqarah:144).



IV. KORELASI DENGAN HADIST NABI SAW Selain ayat-ayat di atas, disana ada beberapa hadist yang menunjukkan bahwa dzikir dan mengingat Allah adalah senjata utama setiap muslim di dalam menghadapi suatu problematika, diantara hadist-hadist tersebut adalah : 13



‫ا احىا اا وما لحو اأا غ ث‬:‫ا ىاصلىاهللااعل ها النا ذ اال هاأهلاا لا‬



Artinya:”Rosulullah saw ketika menghadapi suatu masalah, beliau berdoa:”Wahai Yang Maha Hidup Kekal, Yang terus menerus mengurus (mahluk-Nya), hanya dengan rahmat-Mu saja, saya meminta pertolongan ” (HR Tirmidzi).



‫اابح ىاهللاا‬,‫االا ها الاهللاا حل نا كل ن‬:‫ا ىاصلىاهللااعل ها النا ذ احز ها هلاا ل‬ 14 ‫ا حو اهللاابا و ي‬,‫ابا لشا ظ نا‬ Artinya:”Rosulullah saw ketika menghadapi suatu masalah, beliau berdoa:”Tiada Ilah kecuali Allah SWT Yang Maha Penyantun lagi Maha Mulia, Maha 13 14



Lihat Sunan Al-Tirmidy No.3524. Lihat Musnad Imam Ahmad No. 2/349



Mahasiswa Program Doktor Ilmu Syariah UIN Antasari 2017 email: [email protected]



8



Suci Allah Robb dari Arsy yang agung, dan segala puji bagi Allah Robb sekalian alam” (HR Ahmad).



‫وا و هللا‬



,‫ ” وا و هللا وا ظ م وا م‬:‫ىد وا سب‬ ‫ا م يد‬ ‫ك ن ص هللا‬ .”‫ زب وا سش وا سيم‬,‫ وا و هللا زب واسم وت واس ع‬, ‫زب وا سش وا ظ م‬



15



Artinya:”Rosulullah saw ketika menghadapi suatu masalah, beliau berdoa:” Tiada Ilah kecuali Allah swt Yang Maha Agung dan Maha Penyantun, Tiada Ilah kecuali Allah,Yang mempunyai Arsy yang agung, Tiada Ilah kecuali Allah Yang Mempunyai langit tujuh, dan Yang mempunyai Arsy yang mulia”.(HR Bukhari Muslim).



‫ء مه‬ ‫ وذو وزل أحدكم كسب أ‬: ‫”أ وخ سكم ش ء‬: ‫ا م‬ ‫هللا‬ ‫ وو كىت مه‬,‫ ا وك‬,‫ وا و أوت‬:‫سج ى ؟ د ء ذى واى ن‬



‫ص‬



‫ق ل واى‬ ‫ومس وادو د‬ 16 .‫واظ ام ه‬



Artinya:”Rosululah saw bersabda : ”Maukah aku beritahukan kepadamu sesuatu jika kamu ditimpa suatu masalah atau ujian dalam urusan dunia ini, kemudian berdoa dengannya, niscaya akan ada jalan keluarnya ? yaitu do‟anya nabi Yunus: ”Bahwa tidak ada Ilah selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim”. (HR Hakim ). V. KESIMPULAN Dalam surat al-Baqarah ayat 43 Allah SWT memerintahkan pada Nabi SAW dan umat beliau untuk menjalankan shalat. Kemudian dilanjutkan dengan surat al-Baqarah ayat 45 yang memerintahkan supaya meminta pertolongan pada Allah SWT dengan cara sabar dan shalat (berdoa). Adapun dalam QS. AlBaqarah ayat 115 berbicara arah kiblat bagi seorang yang sedang dalam perjalanan dan menjalankan sholat diatas kendaraan tersebut dan dalam QS. Albaqarah ayat 144 adalah perintah tetang menghadap ka‟bah bagi kaum muslimin dalam menjalankan ibadah shalat.



15 16



Lihat pula dalam Musnad Imam Ahmad No.5/55. Lihat pula dalam Musnad Imam Ahmad No.3/36



Mahasiswa Program Doktor Ilmu Syariah UIN Antasari 2017 email: [email protected]



9



Diluar semua hal diatas disini dapat disimpulkan bahwa sholat merupakan sarana untuk mencapai sebuah kesabaran. Ketika Allah memerintahkan seseorang bersabar, mungkin kita akan bertanya-tanya: bagaimana caranya supaya bisa bersabar?, maka Allah dalam ayat itu juga memberitahukan bahwa cara yang paling efektif untuk memupuk kesabaran adalah dengan selalu menegakkan sholat, dan mendekatkan diri kepada Allah. Mungkin kita juga akan bertanya: Bersabar dan menegakkan sholat sesuai dengan aturannya adalah sesutau yang sangat berat, bagaimana caranya supaya jiwa ini tidak berat untuk selalu bersabar dan melakukan sholat tersebut?Maka Allah swt pada ayat berikutnya menjelaskan caranya, yaitu dengan selalu mengingat kematian, selalu mengingat bahwa manusia ini cepat atau lambat akan bertemu dengan Allah SWT di akherat nanti untuk dimintai pertanggung jawaban terhadap apa yang selama ini dikerjakan di dunia . Untuk mempermudah pemahaman, hal itu bisa digambarkan sebagai berikut:Dunia ini banyak problematika, maka harus dihadapi dengan sabar.Untuk menumbuhkan dan memupuk kesabaran adalah dengan sholat. Agar terasa ringan di dalam mengerjakan sholat dan bisa melakukannya dengan khusu‟ adalah dengan selalu mengingat akherat.



Mahasiswa Program Doktor Ilmu Syariah UIN Antasari 2017 email: [email protected]



10



DAFTAR PUSTAKA



Abu Bakar Al Hishni, Kifayat Al Ahyar Al Qur‟an dan Terjemahnya, Thoha Putra Semarang 2006. Al Qurtubi, Al Jami’ li Ahkam Al Qur’an Ibnu Asyur, Al Tahrir wa Al Tanwir, Ibnu Katsir, Tafsir Al Qur’an Adhim Mardani, Ayat-Ayat Tematik Hukum Islam, PT. Rajagrafindo Persyada, Jakarta, 2016 Musnad Imam Ahmad Bin Hambal Shohih Bukhari Shohih Muslim Sunan Abu Dawud Sunan Al-Tirmidy Tafsir Syekh Utsaimin



Mahasiswa Program Doktor Ilmu Syariah UIN Antasari 2017 email: [email protected]