Tahapan Kritik Intern-Metode Penelitian Sejarah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tahapan Kritik Intern Kritik intern adalah bagian dari kerja peneliti sejarah yang berusaha membuktikan bahwa kesaksian yang diberikan oleh sumber dapat dipercaya, intinya pernyataannya terdapat dalam sumber atau dokumen yang bersangkutan. Kritik intern sangat berkaitan dengan faktor-faktor kemampuannya dalam memahami serta menguasai ilmu bantu. Kritik intern ini merupakan serangkain langkah yang harus dilakukan oleh seorang sejarawan dalam rangka untuk melihat apakah sumber itu kredibel atau tidak. Kegiatan ini dilakukan setelah kritik ekstern terhadap sumber selesai, dan sejarawan telah mendapatkan sumber yang benarbenar relevan dengan kebutuhannya, fokus perhatian pada tahap ini diarahkan usaha untuk membuktikan bahwa kesaksian yang diberikan oleh sumber dapat dipercaya. Sumber-sumber atau dokumen yang sudah dianggap kredibel setelah melalui pengujian sesuai dengan hukumhukum metode sejarah yang benar bisa disebut menjadi fakta sejarah. Dalam usaha menganalisa seluruh dokumen untuk menemukan fakta-fakta, sejarawan harus mendekatinya dengan satu pertanyaan nilai bukti apakah yang ada didalamnya, pertanyaan ini untuk menentukan derajat kepastian atau kemungkinan yang berkenaan dengan beberapa pernyataan dalam sumber tersebut.1 Kritik intern adalah bagian dari kerja peneliti sejarah yang berusaha membuktikan bahwa kesaksian yang diberikan oleh sumber dapat dipercaya, yang inti pernyataannya terdapat dalam sumber atau dokumen yang bersangkutan. Kritik intern sangat berkaitan dengan faktor-faktor kemampuannya dalam memahami serta menguasai ilmu bantu. Kritik intern ini merupakan serangkain langkah yang harus dilakukan oleh seorang sejarawan dalam rangka untuk melihat apakah sumbet itu kredibel atau tidak. Kegiatan ini dilakukan setelah kritik ekstern terhadap sumber selesai, dan sejarawan telah mendapatkan sumber yang benarbenar relevan dengan kebutuhannya, fokus perhatian pada tahap ini diarahkan usaha untuk membuktikan bahwa kesaksian yang diberikan oleh sumber dapat dipercaya. Sumber-sumber atau dokumen yang sudah dianggap kredibel setelah melalui pengujian sesuai dengan hukumhukum metode sejarah yang benar bisa disebut menjadi fakta sejarah. Dalam usaha menganalisa seluruh dokumen untuk menemukan faktafakta, sejarawan harus mendekatinya dengan satu pertanyaan nilai bukti apakah yang ada didalamnya, pertanyaan ini untuk menentukan derajat kepastian atau kemungkinan yang berkenaan dengan beberapa pernyataan dalam sumber tersebut.



Kritik ini pun artinya peneliti harus menguji isi (konten) sumber, baik secara kebendaan maupun tulisan. Kritik intern yang dapat dilakukan misalnya:  Melihat usia informan. Semakin tua usianya, umumnya daya ingat dan kemampuan panca inderanya sudah berkurang.  Menganalisis peran informan dalam peristiwa sejarah yang sedang diteliti.  Melakukan cek silang antara informan satu dengan informan lainnya.



1



Dra. Lilik Zulaicha, M.Hum , Metologi Sejarah, Buku Perkuliahan Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Ampel Surabaya, hlm.80.



Sedangkan dalam tahapan kritik intern ini, bertugas menjawab pertanyaan: Apakah kesaksian yang diberikan sumber kredibel atau dapat dipercaya? Apakah yang diperoleh merupakan sumber yang sahih? Apakah sumber yang diperoleh bisa memberikan informasi yang benar? Apakah sumber yang didapatkan merupakan sumber yang jujur? Apakah sumber yang diperoleh reliable (diandalkan)? Bagaimana menentukan sumber yang dapat dipercaya? 1. Melakukan penilaian intrinsik terhadap sumber 2. Menyoroti pengarang sumber, dengan meneliti: a. Apakah ia mampu memberi kesaksian? Apakah ia mampu menyampaikan kebenaran? Ini sangat bergantung kepada: kehadiran saksi di tempat dan pada waktu terjadinya peristiwa, keahlian saksi dan kedekatan saksi dengan peristiwa. b. Apakah ia mau memberikan kesaksian yang benar?Apakah ia mau menyampaikan kebenaran? 3. Komparasi sumber/Membanding-bandingkan sumber 4. Korborasi (Saling pendukungan antarsumber) Sebuah sumber yang tergolong primer setelah dikritik ekstern, mungkin melahirkan sumber yang asli atau tidak palsu. Namun demikian sumber yang asli belum tentu mengandung informasi yang benar dan dapat dipercaya. barulah dapat dipercaya setelah lolos melalui kritik intern. Sumber yang telah dikritik belum dapat dianggap sebagai fakta sejarah. Untuk memperoleh fakta sejarah diperlukan langkah korborasi, yaitu pendukungan antarsumber.