Tai Chi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TAI CHI Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Complementary Therapy Yang Diampu Oleh Ibu Delli Yuliana, M.Kep,Ners



Disusun Oleh : Kelompok 10 Tk 2B Anggota : 1. Fauziah Srie Hazmi 2. Siti Meylani 3. Virgian Aditya Pratama



1708207 1708284 1708299



PRODI D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS SUMEDANG 2019



KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan kasih-Nya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah kami terima, serta petunjuk-Nya sehingga memberikan kemudahan bagi kami dalam penyusunan makalah ini. Didalam makalah ini kami selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang dapat kami sajikan sebagai salah satu tugas mata kuliah Complementary Therapy dengan judul “Tai Chi”. Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami mengenai materi makalah yang kami buat, menjadikan keterbatasan kami pula untuk memberikan penjabaran yang lebih dalam makalah ini. Harapan kami, semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita setidaknya untuk sekedar membuka cakrawala berfikir kita . Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.



Cimalaka, 16 Maret 2019



Penyusun



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................................



i



DAFTAR ISI ...............................................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................



1



A. Latar Belakang ..............................................................................................



1



B. Rumusan Masalah ........................................................................................



1



C. Tujuan ...........................................................................................................



2



BAB II TINJAUAN TEORITIS ....................................................................................



3



A. Pengertian Terapi Komplementer .................................................................



3



B. Pengertian Tai Chi ........................................................................................



3



C. Teknik Tai Chi ...............................................................................................



7



BAB III PEMBAHASAN (PENERAPAN DALAM ASUHAN KEPERAWATAN) ......



11



BAB IV PENUTUP .....................................................................................................



14



A. Kesimpulan ...................................................................................................



14



B. Saran .............................................................................................................



14



DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang Kesehatan merupakan suatu kebutuhan yang mendasar dalam kehidupan manusia. Dalam UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009, kesehatan didefinisikan sebagai keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Tidak hanya terbebas dari gangguan fisik, mental, dan sosial, tetapi kesehatan dipandang sebagai alat bagi seseorang untuk lebih produktif. Perilaku yang tidak sehat memunculkan banyak permasalahan kesehatan baik pada remaja maupun orang dewasa. Penatalaksanaan pengobatan dibagi menjadi dua kategori yaitu farmakologis dan non-farmakologis. Pengobatan farmakologis yaitu dengan mengunakan obat-obatan modern, sedangkan Pengobatan non-farmakologis, merupakan pengobatan tanpa obat-obatan. Salah satu pengobatan non-farmakologis yaitu dengan terapi komplementer. Terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi isu di banyak negara. Masyarakat menggunakan terapi ini dengan alasan keyakinan, keuangan, reaksi obat kimia dan tingkat kesembuhan. Perawat mempunyai peluang terlibat dalam terapi ini, tetapi memerlukan dukungan hasil-hasil penelitian (evidence-based practice). Pada dasarnya terapi komplementer telah didukung berbagai teori, seperti teori Nightingale, Roger, Leininger, dan teori lainnya. Terapi komplementer dapat digunakan di berbagai level pencegahan. Perawat dapat berperan sesuai kebutuhan klien. Salah satu terapi komplementer yang dapat dilakukan yaitu senam Tai Chi. Tai Chi merupakan jenis olahraga bela diri yang berasal dari Cina. Tai Chi adalah seni bela diri yang paling berkaitan dengan psikologis. Dibandingkan dengan Wing Chun, Tai Chi lebih terkenal dan memiliki lebih banyak jumlah pengikut di seluruh dunia (Arora, 2015). Tai Chi tidak hanya memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan manusia, tetapi juga



dapat



membentuk



perilaku



dan



kebiasaan



sehat



bagi



orang



yang



melakukannya dengan benar. Pusat daerah tegmental ventral (VTA), otak tengah dekat hippocampus, menghasilkan dopamin yang terhubung dengan sinyal reward terhadap suatu aktivitas (Sutanto, 2015, h.51), orang yang melakukan aktivitas Tai Chi dengan benar akan merasakan penghargaan terhadap dirinya sendiri, serta memotivasi dirinya untuk menjadi lebih sehat dan memunculkan perilaku baru yang berfungsi untuk kesehatan. Melihat manfaat Tai Chi yang bisa membentuk perilaku



1



2



sehat orang yang melakukannya, kami tertarik untuk melihat lebih jauh mengenai perilaku sehat yang dimiliki oleh orang yang melakukan olahraga Tai Chi.



B.



Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan terapi komplementer ? 2. Apa yang dimaksud dengan Tai Chi ? 3. Bagaiamana gerakan Tai Chi ? 4. Bagaimana penerapan Tai Chi dalam asuhan keperawatan ?



C.



Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian terapi komplementer 2. Untuk mengetahui pengertian Tai Chi 3. Untuk mengetahui gerakan Tai Chi 4. Untuk mengetahui penerapan Tai Chi dalam asuhan keperawatan



BAB II TINJAUAN TEORITIS A.



Pengertia Terapi Komplementer Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam pengobatan modern (Andrews et al., 1999). Terminologi ini dikenal sebagai terapi modalitas atau aktivitas yang menambahkan pendekatan ortodoks dalam pelayanan kesehatan (Crips & Taylor, 2001). Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan holistik. Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi yang mempengaruhi individu secara menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan individu untuk mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi (Smith et al., 2004). Pendapat lain menyebutkan terapi komplementer dan alternatif sebagai sebuah domain luas dalam sumber daya pengobatan yang meliputi sistem kesehatan, modalitas, praktik dan ditandai dengan teori dan keyakinan, dengan caraberbeda dari sistem pelayanan kesehatan yang umum di masyarakat atau budaya yang ada (Complementary and alternative medicine/CAM Research Methodology Conference, 1997 dalam Snyder & Lindquis, 2002). Terapi komplementer dan alternatif termasuk didalamnya seluruh praktik dan ide yang didefinisikan oleh pengguna sebagai pencegahan atau pengobatan penyakit atau promosi kesehatan dan kesejahteraan. Definisi tersebut menunjukkan terapi komplemeter sebagai pengembangan terapi tradisional dan ada yang diintegrasikan dengan terapi modern yang mempengaruhi keharmonisan individu dari aspek biologis, psikologis, dan spiritual. Hasil terapi yang telah terintegrasi tersebut ada yang telah lulus uji klinis sehingga sudah disamakan dengan obat modern. Kondisi ini sesuai dengan prinsip keperawatan yang memandang manusia sebagai makhluk yang holistik (bio, psiko, sosial, dan spiritual).



B.



Pengertian Tai Chi



Senam Tai Chi adalah suatu latihan yang memadukan gerakan fisik, pernafasan, perasaan, dan pikiran dalam satu kesatuan sehingga sering disebut sebagai moving meditation atau meditasi dalam gerak. Menurut Sumaryono (Sutanto, 2015, h.ix) Tai Chi adalah sinergi dari olahraga, olah pikir, dan olah rasa. Tai Chi bila dilakukan secara teratur, maka akan mampu mendorong optimalisasi fungsi dari organ-organ tubuh yang pada waktunya dapat membantu tercapainya tingkat kesehatan tubuh secara total. Tai Chi merupakan gabungan gerakan fisik, meditasi, dan pernapasan untuk mendorong relaksasi dan



3



4



ketenangan pikiran untuk meningkatkan keseimbangan, kontrol postural, koordinasi gerakan, daya tahan otot, kekuatan dan kelenturan (Setiabudhi dalam Sutanto, 2015, h.42). Tai Chi termasuk dalam seni bela diri, yang mana seni bela diri dikembangkan untuk meningkatkan baik kebijaksanaan maupun keberanian (Ch'ing, 1985, h.9). Dalam philosofi China, Tai Chi melahirkan dua kekuatan kuno yaitu Yin dan Yang. Perkelahian disukai oleh orang-orang yang menggunakan kekerasan dalam seni bela diri, sedangkan Tai Chi menggunakan kelembutan yang bertujuan untuk menetralisir kekerasan. Langkah awal dalam mempelajari Tai Chi adalah menginvestasikan kekalahan, yang berarti membiarkan pihak lain menggunakan kekerasan untuk tidak menyerang, sementara anda tidak menggunakan kekuatan sedikitpun untuk mempertahankan diri, namun anda menuntun kekuatan lawan agar kekuatan itu menjadi tidak berguna, sehingga ketika anda menyerang siapapun lawannya akan terlempar jauh. Hal ini disebut dengan Tung Chi yang artinya memahami kekuatan. Tai Chi pertama kali diturunkan oleh Chang San-Feng melalui beberapa generasi. Penggunaan Tai Chi didasarkan pada prinsip Yin dan Yang, yang artinya kekerasan dan kelembutan saling menguasai. Terdapat tingkatan yang berbeda dalam Tai Chi, di mana tingkatan tersebut dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Tingkatan manusia yang bertujuan merelaksasikan atau mengendorkan otot serta mengaktifkan sel-sel darah. 2. Tingkatan bumi, membuka pintu gerbang sehingga Chi (air hawa murni atau tenaga yang sangat halus yang ada di dalam diri manusia dan dapat dihasilkan melalui latihan) dapat mencapai persendian. 3. Tingkatan surga yang bertujuan melatih panca indera. Dalam masing-masing tingkatan terdapat tiga tahapan mulai dari tahapan pertama yang paling rendah hingga ke tahapan ketiga yang paling tinggi. Tai Chi sebagai latihan fisik dan mental dapat mengintegrasikan manfaat fisiologis dan psikologis. Manfaat fisiologis dari olahraga Tai Chi: 1. Menstimulasi otak. 2. Menjaga keseimbangan tekanan darah. 3. Membantu penyembuhan penyakit dyspnea, fibromyalgia, penyakit paru-paru, dan gangguan kardiovaskular. 4. Pengurangan terhadap rasa nyeri. 5. Menambah kekuatan. 6. Meningkatkan kualitas tidur.



5



Manfaat psikologis dari olahraga Tai Chi : 1. Meningkatkan motivasi hidup. 2. Memfasilitasi kebiasaan hidup yang sehat dan memunculkan perilaku sehat. 3. Menimbulkan perasaan tertarik untuk menjadi sehat. 4. Memperbaiki fungsi kognitif. 5. Mengurangi rasa stress.



Terdapat berbagai jenis olahraga yang dapat dilakukan seseorang sebagai bentuk



perilaku



sehat



dan



cara



pengobatan.



Beberapa



alasan



yang



melatarbelakangi seseorang melakukan olahraga Tai Chi menurut (Herdianto, 2015) adalah adanya kepercayaan bahwa olahraga Tai Chi dapat memperpanjang usia dan keinginan untuk meningkatkan kesehatan dan terhindar dari berbagai penyakit. Sedangkan menurut (Losyk, 2005, h.99) Tai Chi sebagai salah satu cara pengendalian stress dan relatif mudah dan dapat dilakukan siapa saja bahkan mereka yang duduk di kursi roda sehingga banyak orang memilih olahraga Tai Chi. Tai Chi menjadi salah satu pilihan olahraga yang dilakukan sebagai bentuk upaya menjaga kesehatan, meskipun Tai Chi termasuk dalam seni bela diri. Tai Chi lahir dengan filosofi yang sangat kuat, sebagian orang menganggap seni bela diri adalah olahraga yang mengandung kekerasan dengan gerakan menantang dan mengandalkan kekuatan, namun tidak dengan Tai Chi. Tai Chi menggunakan gerakan-gerakan yang lembut dan lentur untuk menetralisir kekerasan. Gerakan Tai Chi mempunyai filosofi yang bila dipahami dan dihayati, sambil melakukan gerakan tersebut, akan menjadi proses belajar kehidupan yang bermanfaat baik (Maramis dalam Sutanto, 2015, h.66). Orang yang melakukan olahraga Tai Chi dengan benar akan melakukan setiap gerakan dengan pemahaman filosofi yang benar pula, bahwa setiap gerakan bertujuan untuk membawa dirinya menjadi yang lebih baik dan lebih sehat. Proses belajar otak tentang kehidupan akan optimal apabila terjadi kesatuan antara motivasi dan niat, sensoris dan perasaan, pikiran (fokus termasuk pada filosofi nya) dan gerakan (Maramis dalam Sutanto, 2015, h.66). Melihat berbagai macam manfaat dihasilkan dari olahraga Tai Chi, inilah yang menarik seseorang untuk mempraktekkan olahraga Tai Chi. Tai Chi tidak hanya mengubah kondisi fisik menjadi lebih sehat tetapi juga membawa seseorang kepada perubahan perilaku untuk menjadi lebih sehat. Menurut Wardy (Sutanto, 2015, h.51) orang yang melakukan Tai Chi dengan benar akan menghargai dirinya sendiri dan merasa bahwa Tai Chi merupakan latihan yang menimbulkan perasaan ketertarikan untuk menjadi sehat. Dalam jurnal yang berfokus pada penelitian mengenai efektivitas secara psikologis dari Tai Chi, dituliskan bahwa Tai Chi membawa perbaikan yang signifikan terhadap perilaku merawat tubuh dan perilaku sehat,



6



dikarenakan adanya peningkatan motivasi (Zhang, Layne, Lowder, & Liu, 2012, h.3). Hal tersebut menunjukkan bahwa olahraga Tai Chi memiliki manfaat bagi munculnya perilaku sehat pada seseorang. Tai chi sebagai seni bela diri dan olahraga juga berpengaruh terhadap kognitif seseorang. Manusia pada zaman sekarang sulit untuk menerima konsep yang diajarkan dalam Tai Chi karena manusia modern lebih menghendaki sesuatu yang cepat, instan, jelas dan teoritis. Pada latihan Tai Chi, yang diperlukan adalah ketenangan



dengan



memahami,



meresapi,



dan



merasakan



filosofi



yang



membangun Tai Chi, baik sebelum berlatih, saat berlatih, dan setelah berlatih. Latihan Tai Chi akan membawa kepada kondisi fokus dan mindfulness (keadaan di mana kesadaran yang dikehendaki, diterima, tidak judgemental, fokus pada pikiran,sensasi, dan emosi diri yang terjadi saat ini dari waktu ke waktu berjalan) (Maramis dalam Sutanto, 2015, h.74). Hal ini yang memberi manfaat pada fungsi kognitif orang yang melakukan olahraga Tai Chi, akan terjadi perbaikan fungsi eksekutif seperti konsentrasi dan perhatian. Fungsi kognitif yang baik menjadi salah satu faktor bagi munculnya perilaku sehat, karena menjadikan seseorang berpikir lebih baik mengenai pentingnya kesehatan bagi kehidupannya. Melakukan olahraga Tai Chi dengan memahami filosofi dan manfaat yang terkandung di dalam nya akan membuat manusia menjadi sadar untuk lebih menghargai kehidupan dan menjadi lebih sehat. Orang yang memilki tujuan untuk menjadi lebih sehat dan menghargai kehidupannya dapat menjadi salah satu faktor munculnya perilaku sehat yaitu personal goals. Apabila seseorang memilki tujuan untuk menjadi sehat maka ia akan lebih giat dalam berolahraga dan melakukan upaya yang berkaitan dengan peningkatan ataupun pemeliharaan kesehatan. Olahraga Tai Chi dapat memberikan pengaruh terhadap munculnya perilaku sehat pada seseorang. Tai Chi juga mempengaruhi beberapa faktor perilaku sehat. Faktor-faktor



seperti



personal



goals



dan



faktor



kognitif



seseorang



dapat



memengaruhi munculnya perilaku sehat. Perilaku sehat yang muncul pada pelaku olahraga Tai Chi dapat dibagi ke dalam dua bentuk yaitu perilaku promotif dan perilaku pencegahan. Perilaku sehat yang muncul pada pelaku olahraga Tai Chi yaitu perilaku makan dengan menu seimbang dan bergizi, perilaku olahraga dengan melakukan kegiatan fisik secara teratur, perilaku istirahat dengan mengatur pola tidur yang cukup, perilaku mengendalikan dan manajemen stress yang baik, perilaku menaati peraturan yang berkaitan dengan lalu lintas, serta perilaku tidak mengkonsumsi minuman keras, rokok, dan obat-obatan terlarang. Kontra indikasi senam Tai Chi :



1. Klien pasca stroek 2. Klien dengan hipertensi tidak terkontrol



7



3. Para peserta senam Tai Chi yang mempunyai keluhan sakit diharapkan mengkomunikasikan sakitnya kepada pelatih agar pelatih dapat melakukan pengamatan yang teratur dan seksama (Holt, & Kaiser, 2009).



C.



Teknik Senam Tai Chi Teknik senam Tai Chi adalah sebagai berikut : 1. Persiapkan klien dengan mengkaji tanda-tanda vital terutama jenyut jantung. 2. Latihan dimulai dengan gerakan 1, gerakan pembukaan, gerakan 2, gerakan 3, gerakan 4, gerakan 5, gerakan 6, gerakan 7, gerakan 8 dan gerakan 9 dengan lama latihan 30 menit. 3. Gerakan dilakukan 3-5 kali per minggu dengan berselang satu hari dalam zona latihan. 4. Beban latihan dengan menggunakan 60-70 kali per menit maksimum denyut jantung, tetapi pemula dianjurkan 50-60% V 𝑂2 maksimum. 5. Pemanasan dan pendinginan 5-10 menit dan latihan inti 27 menit. 6. Urutan gerakan 1 sampai gerakan sembilan adalah sebagai berikut : a. Posisikan kaki sejajar dan posisi tangan berada didepan dada



b. Gerakan berulang dengan menaik turunkan kedua tangan selama tiga menit dengan cara menghitung angka, sambil menarik nafas dalam dan mengeluarkan nafas dari mulut pelan-pelan.



8



c.



Tangan kanan diletakan dipinggul, tangan kiri bergerak keatas melingkar



d. Seolah-olah sedang mengaduk dan kepala mengikuti gerakan tangan lakukan bergantian kiri dan kanan masing-masing 3-4 menit



e.



Posisi tubuh kembali kearah depan dengan posisi tangan seperti memegang bola.



f.



Gerakan badan kesamping, gunakan tumit sebagai tumpuan. Kedua tangan digerakan keatas melingkar lakukan selama 3 menit.



g. Kembalikan kaki pada posisi sejajar. Ayunkan tangan kanan menghadap wajah dari atas dan tangan kiri juga menghadap wajah dari bawah.



9



h. Lalu tarik salah satu tangan ke atas dan tangan lain ke bawah menjauhi tubuh lakukan selama 3 menit.



i.



Bentangkan kedua kaki selebar bahulalu ayunkan kedua tangan kedua tubuh melingkar selama 3 menit.



j.



Regangkan kaki kiri menjauhi tubuh, jadikan kaki kanan sebagai tumpuan (tekuk lutut kanan). Ayunkan kedua tangan ke samping tubuh lakukan gerakan seperti mendorong selama 3 menit.



k.



Arahkan kaki kanan lurus ke samping dan tekuk kaki kiri (jadikan sebagai tumpuan). Ayunkan tangan kiri kedepan, ayunkan tangan kanan ke belakang.



10



l.



Lakukan gerakan di iringi langkah kaki maju bergantian ke depan lalu ke samping selama 3 menit.



m. Posisikan kaki kanan lurus ke belakang, tekuk lutut kaki kanan (jadikan sebagai tumpuan). Posisikan kedua tangan ke depan dada. n. Dorong tangan kanan ke depan dan tangan kiri rileks ke bawah o. Lakukan gerakan dengan kaki maju ke depan dan bergantian pindah ke arah samping selama 3 menit. p. Kembalikan tubuh ke posisi awal menghadap depan q. Tetap pada posisi yang sama, arahkan kedua tangan ke samping tubuh dan tarik nafas dalam selama 3 menit.



BAB III PEMBAHASAN Peran perawat yang dapat dilakukan dari pengetahuan tentang terapi komplementer diantaranya sebagai konselor, pendidik kesehatan, peneliti, pemberi pelayanan langsung, koordinator dan sebagai advokat. Sebagai konselor perawat dapat menjadi tempat bertanya, konsultasi, dan diskusi apabila klien membutuhkan informasi ataupun sebelum mengambil keputusan. Senam Tai Chi sangat bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan dan juga berguna sebagai pengobatan. Adapun beberapa penerapan terapi Tai Chi dalam asuhan keperawatan diantaranya : 1. Penerapan latihan senam Tai Chi terhadap nyeri persendian dan fleksibelitas sendi pada lansia Senam Tai Chi sebagai bentuk olahraga yang dapat meningkatkan sekresi serotonin dan dopamin yang pada gilirannya meningkatkan transmisi sistem aminergik pada susunan saraf. Latihan fisik akan merangsang endorphin dan dapat menimbulkan euphoria (Susanto, 2010) dan Tai Chi merupakan senam yang mempunyai dasar olah pernafasan yang dipadu seni bela diri, yang dikombinasikan dengan gerak peregangan dan persendian mencangkup gerak sendi leher, sendi bahu, sendi pinggul, pergelangan kaki dan pergelangan tangan. Gerakan ini tidak terlalu energik yang mana penderita asam urat mudah untuk melakukan gerakangerakan ini (kusmiadi 2007). Mekanisme endorphin ini bisa memberikan efek analgetik karena nyeri dapat berkurang (Susanto, 2010). Kombinasi dari meditasi, pengaturan pernapasan, dari latihan peregangan dan secara menyeluruh yang meliputi berbagai gerakan oleh tangan dan kaki dengan kecepatan dimana melibatkan otot-otot besar (Susanto, 2010). Jadi senam Tai Chi cocok untuk lansia karena mengurangi resiko cedera. Gerakannya aman karena dilakukan dengan cara peregangan dan dilatih sambil bernafas bebas bukan gerakan yang tersentak-sentak (Kusmiadi, 2007). Senam Tai Chi dapat meningkatkan tonus otot dan memperkuat oto-otot yang lemah sehingga otot sendi lebih fleksibel. Sehingga dengan melakukan senam Tai Chi secara teratur dan terprogram dengan bimbingan pelatih/perawatat dapat mengurangi nyeri sendi, meningkatkan fungsi fleksibelitas sendi, mencegah terjadinya cedera pada lansia,lansia dapat melakukan aktivitas dengan baik, dan dapat meningkatkan sirkulasi darah.



2. Penerapan senam Tai Chi untuk kesehatan mental dan emosional pada lansia Olahraga senam Tai Chi merupakan aktivitas fisik yang bersipat aerobik yang dapat dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan fhysical fitness dan merupakan langkah awal untuk memelihara kesehatan mental emosional. Seperti diungkap oleh



11



12



Cerdic Bryant, Ph.D., kepala ilmuan di The American Council on Exercise (Chesser & Hutagalung, 2007) menjelaskan bahwa ‘Latihan aerobic meningkatkan jumlah serotonin (hormone yang berperan dalam menimbulkan rasa bahagia).’ Dari



pendapat



diatas



mengemukakanbahwa



olahraga



Tai



Chi



selain



meningkatkan kebugaran melalui peningkatan kapasitas aerobiknya juga dipercaya untuk meningkatkan kesehatan mental emosional atau menghindari depresi, ditandai dengan penurunan tingkat stress dan anxiety. Aktivitas fisik dapat langsung berpengaruh pada keadaan pikiran kita dan bagaimana menangani tentang mental yang kita hadapi. Aktifitas fisik meningkatkan kondisi mental dengan meningkatkan sirkulasi darah, membawa O2 dan endorphin ke jaringan otak, membantu meningkatkan pertumbuhan sel otak yang berhubugnan dengan kinerja yang lebih baik pada kognitif dan kesejahteraan mental seperti membantu menghadapi stress, anxiety, dan depresi. Aktivitas senam Tai Chi yang dilakukan secara rutin, adekuat dan masal. Adekuat artinya cukup, yaitu cukup dalam waktu dan cukup dalam intensitas yang moderat dapat memberikan dampak positif bagi yang melakukannya. Selain berpengaruh pada physical fitness seseorang, seperti kerja jantung dan paru-paru yang berhubungan dengan VO2max, meningkatkan kualitas peredaran darah dan suplai oksigen ke otak dan seluruh tubuh, senam Tai Chi sebagai salah satu aktivitas fisik yang juga mampu meningkatkan kualitas kesehatan mental emosional seseorang. Olahraga tersebut tergolong olahraga yang low-impac dan tidak ada unsur kompetisi di dalamnya sehingga dirasakan cocok untuk lansia yang ingin berolahraga, selain itu juga dapat dipakai sebagai terapi untuk gangguan mental emosional yang tergolong ringan seperti depresi, anxiety, dan stress. Kemudian dianjurkan bagi masyarakat lanjut usia maupun yang belum menginjak usia lanjut agar memiliki kesadaran akan pentingnya berolahraga khususnya olahraga senam Tai Chi dengan rutin sehingga baik sebelum maupun sesudah menginjak usia lanjut memiliki kesehatan mental emosional yang baik sebagai penunjang kesehatan tubuh secara keseluruhan.



3. Penerapan senam Tai Chi dalam menurunkan tekanan darah tinggi Senam Tai Chi dikenal dapat membantu mengendalikan stress yang merupakan salah satu faktor risiko hipertensi dengan cara latihan pernafasan yang tepat dikombinasikan dengan latihan otot ringan sehingga membuat seseorang menjadi rileks. Teknik pernafasan yang dalam dan gerakan yang lambat dapat meningkatkan konsentrasi oksigen di dalam darah, memperlancar aliran darah, dan menurunkan denyut jantung (Istifa, 2011). Berdasarkan teori bahwa senam Tai Chi dapat menurunkan tekanan darah apabila dilakukan 3 kali seminggu selama 1 bulan, karena senam Tai Chi dapat



13



menurunkan aktivitas saraf simpatis yang membawa dampak positif pada jantung (berupa denyut jantung yang stabil dan tekanan darah turun menuju normal). Ini karena aktivitas saraf simpatis dan parasimpatis menjadi seimbang dan harmonis. Tai Chi yang meliputi body-mind-soul-breath secara teratur terbukti dapat meningkatkan pelepasan nonadrenalin melalui urin, menurunkan kadar cortisol, serta menurunkan aktivitas saraf simpatis yang membawa dampak positif pada jantung (berupa denyut jantung yang stabil dan tekanan darah turun menuju normal).



BAB IV PENUTUP A.



Kesimpulan Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam pengobatan modern (Andrews et al., 1999). Terminologi ini dikenal sebagai terapi modalitas atau aktivitas yang menambahkan pendekatan ortodoks dalam pelayanan kesehatan (Crips & Taylor, 2001).



Senam Tai Chi adalah suatu latihan yang memadukan gerakan fisik, pernafasan, perasaan, dan pikiran dalam satu kesatuan sehingga sering disebut sebagai moving meditation atau meditasi dalam gerak. Menurut Sumaryono (Sutanto, 2015, h.ix) Tai Chi adalah sinergi dari olahraga, olah pikir, dan olah rasa. Tai Chi bila dilakukan secara teratur, maka akan mampu mendorong optimalisasi fungsi dari organ-organ tubuh yang pada waktunya dapat membantu tercapainya tingkat kesehatan tubuh secara total. Tai Chi merupakan gabungan gerakan fisik, meditasi, dan pernapasan untuk mendorong relaksasi dan ketenangan pikiran untuk meningkatkan keseimbangan, kontrol postural, koordinasi gerakan, daya tahan otot, kekuatan dan kelenturan (Setiabudhi dalam Sutanto, 2015, h.42). Teknik senam Tai Chi adalah sebagai berikut : 1. Persiapkan klien dengan mengkaji tanda-tanda vital terutama jenyut jantung. 2. Latihan dimulai dengan gerakan 1, gerakan pembukaan, gerakan 2, gerakan 3, gerakan 4, gerakan 5, gerakan 6, gerakan 7, gerakan 8 dan gerakan 9 dengan lama latihan 30 menit. 3. Gerakan dilakukan 3-5 kali per minggu dengan berselang satu hari dalam zona latihan. 4. Beban latihan dengan menggunakan 60-70 kali per menit maksimum denyut jantung, tetapi pemula dianjurkan 50-60% V 𝑂2 maksimum. Pemanasan dan pendinginan 5-10 menit dan latihan inti 27 menit.



Penerapan senam Tai Chi dalam asuhan keperawatan yaitu mampu membantu dalam pemberian terapi komplementer dalam meningkatkan flekibelitas sendi dan mengurangi nyeri sendi, meningkatkan kesehatan mental lansia, menurunkan hipertensi.



B.



Saran Diharapkan perawat mampu meningkatkan pengetahuan dalam melakukan terapi Tai Chi dan dapat memberikan pelatihan senam Tai Chi yang komperhensif



14



15



terhadap klien. Dan klien agar dapat melakukan terapi dengan senam Tai Chi secara rutin guna meningkatkan kesehatan baik secara fisik maupun mental.



DAFTAR PUSTAKA



Bistanti, R. 2018. Pengaruh Senam Tai Chi Terhadap Nyeri Persendiandan Fleksibilitas Sendi Pada Lansia Di Posyandu Lansia Desa Keniten Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi. Skripsi. Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun Priana, A.



PENGARUH OLAHRAGA SENAM TAI CHI TERHADAP KESEHATAN



MENTAL EMOSIONAL LANJUT USIA. Studi Kasus.Tasikmalaya: Universitas Siliwangi Supriani, A.



PENGARUH SENAM TAI CHI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN



DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI. Jurnal



Keperawatan &



Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto. 32-36 Sutanto, J. (2015). Tai Chi dan Kesehatan Otak. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara. Yulianti, J dan Utami, M. 2017. Perilaku Sehat Pelaku Olahraga Tai Chi. Jurnal Psikodimensia. 16 : 8-19 Zhang, L., Layne, C., Lowder, T., & Liu, J. (2012). A Review Focused on the Psychological Effectiveness of TaiChi on Different Populations. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 2012, 1-9.