Takut Akan Tuhan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DEFINISI TAKUT AKAN TUHAN "Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintahNya karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat" (Pkh 12:13-14) Apa Arti Takut Akan Tuhan? Ada banyak diantara kita yang takut akan banyak hal seperti takut akan ketinggian, takut akan keramaian, takut berada di dalam lift, atau juga takut akan serangga. Sebagian bahkan membutuhkan terapi untuk mengatasinya. Takut akan Tuhan bukanlah seperti itu. Pengertian takut akan Tuhan menjadi jelas jika kita mengerti siapa dan seperti apa Tuhan itu. Secara Alkitabiah, takut akan Tuhan berbicara tentang kekuatan, kebesaran, otoritas dan kekudusan Tuhan. Takut akan Tuhan adalah wujud ketakutan yang sehat. Artinya kita menghormati Dia, patuh dalam penghakimanNya atas dosa-dosa kita, berpegang pada Dia, mengenali Dia sebagai Tuhan yang absolut dan memuliakanNya. Takut akan Tuhan akan membawa kita lebih dekat pada Tuhan- bukan menjauh dariNya. Mengapa Tuhan Menghendaki Kita Untuk Takut PadaNya? Salomo berkata, takut akan Tuhan dan patuh padaNya adalah kewajiban setiap orang. Ams 1:7 dan Ams 9:10 mengajarkan bahwa takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan dan awal dari hikmat. Saat kita takut akan Tuhan, berserah dan memuliakanNya, kita sebenarnya menunjukkan bahwa kita mengenal Dia. Antara yang diciptakan dengan Sang Pencipta. Takut akan Tuhan menunjukkan bahwa kita menanggapi Tuhan dengan sungguh-sungguh dan kita berkeinginan untuk terus menyenangkanNya dengan segala perbuatan dan perkataan. Bahwa kita mendasarkan semuanya pada Tuhan, setiap waktu, setiap saat. Sehingga dengan demikian kita berkenan di hadapanNya dalam menghadapi tahta pengadilan Kristus. Takut Akan Tuhan Mempersiapkan Kita Begitu banyak orang yang tidak mengerti pentingnya hidup dengan rasa takut akan Tuhan yang wajar. Ada orang-orang yang terlihat religius, setidaknya mereka ke gereja setiap minggu. Ada pula yang mengaku percaya akan Tuhan tetapi sehari-harinya memberikan Tuhan waktu yang terlalu sedikit. Walaupun mereka mengaku percaya, tetapi mereka hidup selayaknya orang-orang yang tidak percaya. Itu sebabnya Alkitab penuh dengan peringatan untuk takut akan Tuhan.



TAKUT AKAN TUHAN DALAM KEHIDUPAN SEHARIHARI Seringkali kita lupa akan Tuhan, mudah bagi kita untuk terfokus pada pemikiran kita sendiri dalam kehidupan dan menjadi lupa akan tujuan utama Tuhan memberikan kita kehidupan. Dia menginginkan kesetiaan kita, kasih kita, kebersekutuan kita dan puji-pujian kita. Sesungguhnya, tujuan kita yang terutama adalah untuk mempererat hubungan kita dengan Tuhan. Dengan rasa takut akan Tuhan dan berpegang pada



perintah-perintahNya, kita akan berani dan siap menghadapi hari penghakiman untuk kemudian masuk dalam kehidupan kekal bersamaNya di surga. “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.” --Amsal 9:10 Begitu banyak janji Tuhan di alkitab tentang orang yang memiliki hikmat ilahi dan takut akan Tuhan. Hikmat dan takut akan Tuhan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Bila kita ingin mempunyai hikmat maka kita harus mempunyai dulu takut akan Tuhan. Ketika kita memilih untuk hidup takut akan Tuhan maka hikmat ilahi akan bisa kita dapatkan bila kita mencarinya dan mengejarnya seperti mencari harta terpendam. Hikmat yang dimaksud disini bukanlah hikmat dari dunia. Banyak orang Kristen mempunyai persepsi yang salah tentang arti takut akan Tuhan. Kebanyakan orang Kristen mendefinisikan takut akan Tuhan dengan ketaatan melakukan perintah Tuhan karena rasa takut akan hukuman. Padahal rasa takut akan Tuhan yang benar harus lahir karena hubungan bukan karena takut akan hukuman. Kita seharusnya takut akan Tuhan bukan karena takut Tuhan marah bila kita tidak taat melainkan kita taat karena kita mengasihi Dia. Kekristenan bukanlah sebuah agama yang berisi sejumlah larangan dan perintah melainkan merupakan hubungan antara pencipta dan yang diciptakan; hubungan antara Bapa dan anak. Takut akan Tuhan bukanlah merupakan sebuah karunia tetapi merupakan sebuah pilihan (Amsal 1:29). Setiap kita mempunyai kehendak bebas untuk memilih mau hidup takut akan Tuhan atau tidak. Bila kita memilih untuk hidup takut akan Tuhan maka kita akan memiliki kehidupan dan kebahagiaan yang sejati. Sedangkan bila kita memilih untuk tidak hidup takut akan Tuhan maka hidup kita akan penuh kemalangan dan kesengsaraan, terutama bila badai goncangan itu datang menerpa. Yang manakah yang mau anda pilih? Saya menemukan dalam kehidupan nyata banyak anak Tuhan yang mengeluh banyaknya tekanan dalam hidup mereka. Mereka mengalami tekanan baik di keluarga dan di pekerjaan juga secara fisik / kesehatan. Kebanyakan dari mereka mempunyai kehidupan yang mapan secara jasmani tetapi tidak dalam rohani. Salah satu sebab yang utama adalah karena mereka tidak mempunyai takut akan Tuhan. Mereka lalai membangun kehidupan pribadi mereka dengan Allah. Mereka memang masih doa dan membaca firman setiap hari tetapi waktu yang disediakan hanyalah waktu sisa. Jadi mereka melakukan saat teduh hanya untuk sekedar menunaikan kewajiban agamawi bukan karena kasih kepada Allah. Mereka mungkin masih setia ke gereja,perpuluhan atau bahkan melayani. Mereka juga tidak melanggar perintah Tuhan seperti mencuri, berzinah, berdusta, dan lainnya. Tetapi takut akan Tuhan yang mereka miliki ini palsu sebab bukan lahir dari kasih melainkan lahir dari takut akan hukuman. Untuk menilai seseorang memiliki takut akan Tuhan yang benar tidak bisa dari perbuatan luar. Seseorang boleh tidak merokok,rajin kegereja, setia



perpuluhan, melayani di gereja dan lainnya tetapi belum tentu ia memiliki takut akan Tuhan yang benar. Bila semua hal yang dilakukan diatas tidak lahir dari kasih/hubungan maka ia tidak memiliki takut akan Tuhan yang benar. Salah satu perbedaan antara Saul dan Daud adalah dalam hal sikap takut akan Tuhan. Saul tidak memiliki takut akan Tuhan tetapi ia takut kepada manusia (I Samuel 15:24). Sedangkan Daud merupakan orang yang takut akan Tuhan sehingga Tuhan berkenan kepadanya. Bagi Daud hubungan dengan Allah merupakan hal yang utama sehingga ia menuliskan dalam sebuah mazmur bahwa lebih baik satu hari dipelataran Tuhan daripada seribu hari di tempat lain. Walaupun dalam kelemahannya Daud sempat jatuh ke dalam dosa perzinahan dan pembunuhan tetapi Tuhan mengampuni dosa Daud sebab Daud bertobat dan mengakui dosanya. Jadi orang yang memiliki takut akan Tuhan juga bisa jatuh ke dalam dosa tetapi ia akan bertobat dan mengakui dosa itu. Ketaatan kepada Tuhan merupakan hal yang sangat penting bila kita ingin hidup diberkati dan berhasil. Tetapi ketaatan itu harus lahir dari hubungan/kasih bukan karena rasa takut akan hukuman. Seluruh isi hukum dan perintah di alkitab sebenarnya bisa disimpulkan dengan dua perintah/hukum utama yaitu mengasihi Tuhan Allah, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budi. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri ( Mat 22:37-39). Semua hal yang kita lakukan seharusnya berdasar pada kedua hukum kasih ini. Jadi arti takut akan Tuhan dalam bahasa sederhananya bisa dikatakan dengan mengasihi Tuhan dan sesama. Banyak orang yang mengaku mengasihi Tuhan tetapi dalam kenyataan hidupnya tidak menempatkan Tuhan di tempat yang utama. Bila kita mengaku mengasihi Tuhan maka kita harus menempatkan Tuhan di tempat yang utama. Hubungan dengan Tuhan merupakan prioritas utama dari semua hal lain dalam hidup kita. Kunci untuk hidup dalam takut akan Tuhan adalah memiliki hubungan yang intim dengan Allah. Dari hubungan yang intim ini akan lahir kasih,takut akan Tuhan dan ketaatan yang sejati. Lalu hidup kita akan berbuah dan penuh kelimpahan. Takut Akan Tuhan Salah satu persyaratan Allah ialah takut akan Dia (ialah menghormati Dia). Ada dalam Alkitab, ”Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, berpegang pada perintah dan ketetapan TUHAN yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu” (Ulangan 10:12-13). Takut akan Allah membawa hikmat. Ada dalam Alkitab,”Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian” (Amsal 9:10).



Takut akan Tuhan lebih berharga daripada kekayaan. Ada dalam Alkitab,”Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan” (Amsal 15:16). Takut akan Tuhan memberikan perlindungan bagi anak-anak. Ada dalam Alkitab,”Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya. Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut” (Amsal 14:26-27).



Manfaat Takut Akan Tuhan Tujuan: Mengajarkan kita tentang arti tentang takut akan Tuhan dan manfaatnya bagi orang percaya apabila mereka takut akan Tuhan. Alkitab menggunakan beberapa kata untuk mengartikan takut atau ketakutan. Yang paling umum ialah Ibrani “yir’a” dan “pakhad” Yunani “fobos”. “Secara teologis dapat dikemukakan empat yang utama; ketakutan yang kudus, takut diperbudak, takut kepada manusia, dan yang disegani”. Takut akan TUHAN berarti merasa gentar (ngeri) atau segan terhadap yang Mahatinggi, Mahamulia, Mahakudus, dan Mahakuasa. “takutakan TUHAN merupakan ketakutan yang kudus, dimana sikap ini adalah dampak dari pengenalan orang percaya akan Allah yang hidup”. Takut akan Tuhan adalah kesadaran akan kekudusan, keadilan dan kebenaran-Nya sebagai pasangan terhadap kasih dan pengampunan-Nya, yaitu: mengenal Dia dan memahami sepenuhnya siapakah Dia (bd. Ams. 2:5). Takut akan Tuhan berarti memandang Dia dengan kekaguman dan penghormatan kudus serta menghormati-Nya sebagai Allah karena kemuliaan, kekudusan, keagungan, dan kuasa-Nya yang besar (Flp. 2:12). Ada beberapa manfaat yang kita peroleh karena kita takut akan Tuhan yaitu:pertama, hikmat. “Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan; Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal yang mahakudus adalah pengertian” (Amsal. 9:10; 15:33). Kedua, pengetahuan. “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan” (Amsal. 1:7); “Oleh karena mereka benci kepada pengetahuan dan tidak memilih takut akan TUHAN” (Amsal 1:29). Ketiga, kehidupan.“Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut”. (Amsal. 14:27). Keempat, umur panjang. “Takut akan TUHAN memperpanjang umur, tetapi tahun-tahun orang fasik diperpendek” (Amsal. 10:27).