Tanda Bahaya Bayi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS BAYI DAN BALITA “TANDA BAHAYA PADA BAYI” Dosen Pengampu: Yuniarti,SKM,MPH



Disusun Oleh : 1. Annida Tuzakiah



P07124119005



2. Intan Puspita Sari



P07123119032



3. Novia Darmayanti



P07124119064



4. Wafiq Azizah Junaidi P07124119098



KELAS 3B



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Tanda Bahaya Pada Bayi”. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas.



Banjarbaru, 23 Juli 2020



Kelompok II



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR........................................................................................i DAFTAR ISI......................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................1 B. Rumusan Masalah...................................................................................1 C. Tujuan.....................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Sejarah Korupsi di Indonesia ................................................2 B. Era Sebelum Indonesia Merdeka............................................................2 C. Era Pasca Kemerdekaan......................................................................... 5 D. Era Orde Baru.........................................................................................6 E. Era Reformasi..........................................................................................7 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan..............................................................................................9 B. Saran.....................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................11



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi baru lahir biasanya mudah sakit, jika sakit bisa berubah cepat menjadi kondisi yang serius dan berat. Gejala sakit pada bayi baru lahir memang sulit untuk dikenali, untuk itu sudah seharusnya orang tua dapat mengenali tanda-tanda bahaya secara dini pada bayi mereka sebelum keadaan bayi mereka semakin serius karena terlambat membawa ke tempat pelayanan kesehatan dapat berujung kematian. Seorang bayi dengan tanda bahaya merupakan masalah yang serius, bayi dapat meninggal bila tidak ditangani segera (Kosim, 2005, hlm. 1). Saat ini masalah yang dihadapi adalah masih tingginya angka kesakitan dan kematian anak terutama pada masa perinatal. Pada hakikatnya angka kesakitan dan kematian ini dapat diupayakan pencegahannya sedini mungkin, diantaranya dengan meningkatkan pendidikan kesehatan keluarga terutama ibu. Menurut karakteristik kesehatan ibu sebelum dan ketika hamil, kematian neonatal banyak terjadi pada kelompok umur ibu 20-39 tahun pada anak pertama dan pada paritas ketiga (Djaja, 2003,). Tanda-tanda bahaya bayi baru lahir merupakan suatu gejala yang dapat mengancam kesehatan bayi baru lahir, bahkan dapat menyebabkan kematian. Maka dari itu sudah seharusnya orang tua mengetahui tanda-tanda bahaya terhadap bayi mereka agar dapat mengantisipasinya lebih awal. Tanda-tanda bahaya bayi baru lahir yaitu: bayi tidak mau menyusu atau muntah, kejang, lemah, sesak nafas, rewel, pusar kemerahan, demam, suhu tubuh dingin, mata bernanah, diare, bayi kuning (Muslihatun, 2010, hlm. 46). Dengan mengetahui tanda bahaya, bayi akan lebih cepat mendapat pertolongan sehingga dapat mencegahnya dari kematian. Namun apabila terlambat dalam pengenalan dari tanda bahaya tersebut, bayi bisa meninggal. Bayi baru lahir mempunyai masalah berat yang dapat mengancam kehidupannya dan memerlukan diagnosa dan pengelolaan segera, terlambat dalam pengenalan masalah dan manajemen yang tepat dapat mengakibatkan kematian (Kosim, 2003, hlm. 1). Beberapa penyebab kematian bayi baru lahir (neonatus) yang terbanyak disebabkan oleh kegawatdaruratan dan penyulit pada masa neonatus seperti berat bayi lahir rendah, asfiksia neonatorum, syndrome gawat nafas, hiperbilirubenemia, sepsis neonatorum,



trauma lahir dan kelainan kongenital. World Health Organization (WHO) dalam pernyataan tentang neonatus dunia tahun 2001 melaporkan bahwa penyebab langsung kematian neonatus adalah infeksi (32%), asfiksia (29%), komplikasi prematuritas (24%), kelainan bawaan (10%), dan lain-lain (5%) (Anik&Nurhayati, 2009, hlm.2). Pengetahuan ibu primigravida tentang tanda-tanda bahaya bayi baru lahir merupakan hal yang penting karena tanda-tanda bahaya bayi baru lahir dapat merupakan gejala dari suatu penyakit yang perlu diwaspadai karena dapat mengakibatkan kematian pada bayi. Oleh sebab itu, sudah seharusnya ibu mengetahui tanda-tanda bahaya bayi baru lahir terutama pada ibu primigravida agar dapat mencegah kematian pada bayi baru lahir. B. Rumusan Masalah



C. Tujuan



Tanda bahaya bayi baru lahir adalah suatu keadaan atau masalah pada bayi baru lahir yang dapat mengakibatkan kematian pada bayi. Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2.500-4000 gram dan telah mampu hidup di luar kandungan. Masa bayi baru lahir (Neonatal) dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : 1.         Periode Partunate, dimana masa ini dimulai dari saat kelahiran sampai 15 dan 30 menit setelah kelahiran. 2.         Periode Neonate, dimana masa ini dari pemotongan dan pengikatan tali pusar sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidiupan pascamatur. A. Tanda – Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir Berikut berapa tanda yang perlu anda perhatikan dalam mengenali kegawatan pada bayi baru (neonatus): 1.         Bayi tidak mau menyusu Anda harus merasa curiga jika bayi anda tidak mau menyusu. Seperti yang kita ketahui bersama, ASI adalah makanan pokok bagi bayi, jika bayi tidak mau menyusu maka asupan nutrisinya kan berkyrang dan ini akan berefek pada kondisi tubuhnya. Biasanya bayi tidak mau menyusu ketika sudah dalam kondisi lemah, dan mungkin justru dalam kondisi dehidrasi berat. 2.         Kejang Kejang pada bayi memang terkadang terjadi. Yang perlu anda perhatikan adalah bagaimana kondisi pemicu kejang. Apakah kejang terjadi saat bayi demam. Jika ya kemungkinan kejang dipicu dari demamnya, selalu sediakan obat penurun panas sesuai dengan dosis anjuran dokter. Jika bayi anda kejang namun tidak dalam kondisi demam, maka curigai ada masalah lain. Perhatikan freksuensi dan lamanya kejang, konsultasikan pada dokter. 3.         Lemah Jika bayi anda terlihat tidak seaktif biasanya, maka waspadalah. Jangan biarkan kondisi ini berlanjut. Kondisi lemah bisa dipicu dari diare, muntah yang berlebihan ataupun infeksi berat. 4.         Sesak Nafas Frekuensi nafas bayi pada umumnya lebih cepat dari manusia dewasa yaitu sekitar 30-60 kali per menit. Jika bayi bernafas kurang dari 30 kali per menit atau lebih dari 60 kali per menit maka anda wajib waspada. Lihat dinding dadanya, ada tarikan atau tidak. 5.         Merintih



Bayi belum dapat mengungkapkan apa yang dirasakannya. Ketika bayi kita merintih terus menerus kendati sudah diberi ASI atau sudah dihapuk-hapuk, maka konsultasikan hal ini pada dokter. Bisa jadi ada ketidaknyamanan lain yang bayi rasakan. 6.         Pusar Kemerahan Tali pusat yang berwarna kemerahan menunjukkan adanya tanda infeksi. Yang harus anda perhatikan saat merawat tali pusat adalah jaga tali pusat bayi tetap kering dan bersih. Bersihkan dengan air hangat dan biarkan kering. Betadin dan alcohol boleh diberikan tapi tidak untuk dikompreskan. Artinya hanya dioleskan saja saat sudah kering baru anda tutup dengan kassa steril yang bisa anda beli di apotik. 7.         Demam atau Tubuh Merasa Dingin Suhu normal bayi berkisar antara 36,50C – 37,50C. Jika kurang atau lebih perhatikan kondisi sekitar bayi. Apakah kondisi di sekitar membuat bayi anda kehilangan panas tubuh seperti ruangan yang dingin atau pakaian yang basah. 8.         Mata Bernanah Banyak Nanah yang berlebihan pada mata bayi menunjukkan adanya infeksi yang berasal dari proses persalinan. Bersihkan mata bayi dengan kapas dan air hangat lalu konsultasikan pada dokter atau bidan. 9.         Kulit Terlihat Kuning Kuning pada bayi biasanya terjadi karena bayi kurang ASI. Namun jika kuning pada bayi terjadi pada waktu ≤ 24 jam setelah lahir atau ≥ 14 hari setelah lahir, kuning menjalar hingga telapak tangan dan kaki bahkan tinja bayi berwarna kuning maka anda harus mengkonsultasikan hal tersebut pada dokter. Tindakan yang harus dilakukan bila ada salah satu saja tanda bahaya : Merujuk segera ke rumah sakit atau puskesmas.Masalah atau kondisi akut perlu tindakan segera dalam satu jam kelahiran (oleh tenaga di kamar bersalin) : ·           Tidak bernafas ·           Sesak nafas ·           Sianosis sentral ( kulit biru) ·           Bayi berat lahir rendah (BBLR ) < 2500 gram ·           Letargis ·           Hipotermi atau stress dingin (suhu aksila