Teknik Audit [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

c   c    c       c  c    c  c    



  c   



 cc 



 c   !"!



#$%&$$$'(%$)*(+



"!,-!.! /!0!!



#$%&$$$'(12)*'+



!!!!!!



#$%&$$$''$$)*2+



!!"



#$%&$$$''&&)*%+



  3 !-!!



#$%&$$$''&')*1+



!4



#$%&$$$''()&$+



!!5



#$%&$$$''')&*+



c6! ."!!



#$%&$$$''(1)&&+



 c!7 !! "! !/!! !00"!0!! &$*$







s  



  Teknik



audit



adalah



metode



yang



digunakan



oleh



auditor



untuk



mengumpulkan bukti audit. Menurut Arens dalam bukunya ³ "0 !  !8 689 1"



"´, teknik audit ada tujuh, yaitu pengujian fisik



(physical examinationh, konfirmasi (confirmationh, dokumentasi (documentationh, prosedur analitis (analytical proceduresh, wawancara kepada klien (inquiries of the clienth, hitung uji (reperfomanceh, dan observasi (observationh. *: 0/! „engujian fisik?adalah pengujian substantif yang melibatkan perhitungan atas aktiva yang berwujud, seperti kas, persediaan, bangunan, dan peralatan. Teknik ini tidak dapat diterapkan pada aktiva yang keberadaannya dibuktikan terutama melalui dokumentasi, seperti piutang usaha, investasi, atau beban dibayar di muka. Selain itu, teknik ini juga tidak dapat diterapkan pada kewajiban, pendapatan, atau beban. Sasaran utama dari pengujian fisik adalah membuktikan keberadaan (existenceh hal-hal yang tersaji dalam laporan keuangan klien. Contoh pengujian fisik adalah auditor mendatangi klien dan melakukan Cash Opname. Cash Opname adalah perhitungan fisik kas (uangh yang dimiliki oleh klien, kemudian auditor menggolongkan kas yang dimiliki klien berdasarkan nilai nominalnya, dan terakhir auditor menghitung besarnya kas yang dimiliki klien. Selain itu, pengujian fisik juga dapat digunakan auditor untuk menguji penilaian (valuationh karena kuantitas terlibat secara langsung dalam penentuan nilai sebagian besar aktiva. Contoh dari hal ini adalah dengan melakukuan perhitungan fisik persediaan yang dimiliki oleh klien, auditor juga dapat menentukan nilai dari persediaan yang dimiliki klien. Melalui pengujian fisik, auditor juga kadang-kadang dapat memperoleh bukti mengenai mutu atau kondisi, dan dalam hal ini tentu juga akan mempengaruhi penilaian. „engujian fisik juga dapat digunakan auditor untuk menguji asersi mengenai kelengkapan (completenessh. Dengan pengujian fisik auditor bisa menemukan itemitem yang seharusnya tersaji tetapi dihilangkan klien dari laporan keuangan. Melalui pengujian fisik, asersi mengenai hak dan kewajiban (rights and obligationsh juga dapat diuji oleh auditor, tetapi hanya untuk mendukung kepemilikan aktiva. Bukti audit yang diperoleh dari pengujian fisik untuk menguji asersi keberadaan sangat tinggi. Akan tetapi, bukti audit yang diperoleh auditor dari pengujian fisik juga dapat menyesatkan jika auditor tidak memiliki keahlian atau kurang hati-hati dalam melakukan pengujian fisik. Dengan demikian, pengujian fisik harus dilakukan dengan hati-hati. Jika auditor merasa kurang memiliki keahlian dan



c c   



ï







s  



pengalaman dalam menilai suatu aktiva, sebaiknya auditor meminta bantuan dari pihak independen yang ahli dalam menilai aktiva tersebut. Contohnya, jika auditor merasa tidak memiliki kemampuan dan keahlian untuk menilai persediaan emas klien, auditor dapat meminta bantuan seseorang yang ahli dalam penilaian emas (misalnya penilai emas dari „egadaianh untuk membantu auditor menentukan nilai persediaan emas tersebut. &: c5! confirmasi adalah metode yang digunakan auditor untuk memperoleh bukti audit dengan cara meminta tanggapan baik secara tertulis maupun lisan dari pihak ketiga yang independen mengenai item-item tertentu yang mempengaruhi laporan keuangan klien. „ada konfirmasi tertulis, konfirmasi adalah surat yang ditandatangai klien, ditujukan kepada pihak ketiga terkait (biasanya pelanggan atau krediturh untuk meminta penegasan (konfirmasih mengenai saldo utang/piutang klien pada pihak ketiga tersebut per tanggal tertentu (biasanya tanggal neracah. Bukti audit yang diperoleh dari konfirmasi memiliki keandalan yang sangat tinggi karena bukti audit dari teknik audit ini diperoleh dari pihak ketiga yang independen terhadap klien. Oleh karena bukti audit yang diperoleh dari konfirmasi sangat tinggi, teknik audit ini adalah teknik audit yang paling banyak digunakan, terutama untuk menguji asersi manajemen terhadap utang dan piutang usaha. confirmasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu konfirmasi positif dan konfirmasi negatif. „ada konfirmasi positif auditor mengirimkan surat yang isinya meminta tanggapan kepada pihak ketiga terkait, pihak yang dimintakan konfirmasi tersebut diharuskan menjawab (membalash apakah setuju atau tidak dengan jumlah yang tercantum dalam surat yang dikirimkan auditor. confirmasi positif biasanya digunakan dalam keadaan: 1h saldo utang/piutang klien per pelanggan/kreditur relatif besar 2h jumlah pelanggan/kreditur sedikit 3h pengendalian intern klien (agakh lemah 4h waktu audit cukup panjang. Sedangkan pada konfirmasi negatif, surat yang dikirimkan auditor hanya dibalas pihak yang dimintakan konfirmasi apabila jumlah yang tercantum dalam surat yang dikirimkan auditor tersebut tidak disetujui oleh pihak ketiga tersebut. Apabila pihak ketiga setuju dengan jumlah yang tercantum dalam surat yang dikirimkan auditor, maka pihak ketiga tersebut tidak perlu membalas surat yang dikirimkan tersebut. Biasanya dalam konfirmasi negatif, surat yang dikirimkan auditor diberi batas waktu. Jika pihak terkait yang dikirimi surat tidak memberikan jawaban atas konfirmasi tersebut sampai pada waktu yang ditetapkan



maka pihak yang



dimintakan konfirmasi tersebut dianggap setuju. confirmasi negatif umumnya digunakan auditor apabila: c c   



O







s  



1h saldo utang/piutang klien per pelanggan/kreditur relatif kecil 2h jumlah pelanggan/kreditur banyak 3h pengendalian intern klien (cukuph kuat 4h waktu audit cukup singkat. Asersi utama yang diuji melalui konfirmasi adalah keberadaan (existenceh serta hak dan kewajiban (rights and obligationsh. Teknik ini juga dapat digunakan untuk memberikan bukti mengenai penilaian (valuationh atau alokasi (completenessh, kelengkapan (completnessh, serta penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosureh. Contoh dari konfirmasi adalah auditor mengirimkan surat yang berisi jumlah piutang yang dimiliki klien kepada seorang pelanggan untuk meminta konfirmasi mengenai benar tidaknya jumlah piutang yang dimiliki klien kepada pelanggan tersebut. Jika yang dilakukan adalah konfirmasi positif, maka pelanggan tersebut harus membalas surat dari auditor walaupun jumlah yang tercantum dalam surat tersebut disetujui atau tidak. Sedangkan jika yang dilakukan adalah konfirmasi negatif, maka pelangan hanya membalas surat yang dikirimkan auditor jika jumlah dalam surat tersebut tidak disetujui oleh kreditur.



c c   



Ë







s  



Beikut ini adalah contoh surat konfirmasi positif: Jakarta, 12 Maret 2010 Yth. Swalayan Frendie Jln. Hj. Sarmili No. 21, Tangerang Selatan Dengan hormat, Sehubungan dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik kami terhadap laporan keuangan kami per 31 Desember 2009, kami mohon bantuan anda untuk memeriksa kebenaran data di bawah ini. Setelah diisi dan ditandatangani, bagian bawah surat ini agar dikembalikan kepada cantor Akuntan „ublik Wiryawan dan Rekan, Jln. Gatot Subroto No. 22, Jakarta dengan mengggunakan amplop jawaban terlampir. Seandainya ada perbedaan mohon dijelaskan angka menurut catatan anda. (Transaksi sesudah 31 Desember 2009 tidak perlu diperhitungkanh Atas kerja sama Anda kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, „T SATYA LENCANA, Tbk



(cukuh Novian Dwitamah Accounting Manager ( Ini bukan permintaan pembayaranh confirmasi No. ART-01/SIE Menurut catatan kami, saldo utang kami kepada „T SATYA LENCANA, Tbk pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp20.157.410.072,00 adalah benar. Nama



: Santoso Swalayan Frendie



Tanda tangan : ............................... Jabatan



c c   



: Accounting Manager



ð







s  



Berikut ini adalah contoh surat konfirmasi negatif: Jakarta, 12 Maret 2010 Yth. Swalayan Frendie Jln. Hj. Sarmili No. 21, Tangerang Selatan Dengan hormat, Sehubungan dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik kami terhadap laporan keuangan kami per 31 Desember 2009, kami mohon bantuan anda untuk memeriksa kebenaran data di bawah ini. Menurut catatan kami, saldo piutang kami kepada Swalayan Frendie pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp20.157.410.072,00. (Transaksi sesudah 31 Desember 2009 tidak perlu diperhitungkanh. Jika data yang tercantum di atas adalah benar, maka surat ini tidak perlu dibalas. Akan tetapi, jika data yang kami cantumkan di atas tidak benar, maka harap diisi jumlah yang benar disertai perhitungan menurut catatan anda. Surat balasan anda agar dikirimkan kepada cantor Akuntan „ublik Wiryawan dan Rekan, Jln. Gatot Subroto No. 22, Jakarta



dengan mengggunakan amplop



jawaban terlampir. Atas kerja sama Anda kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, „T SATYA LENCANA, Tbk



(cukuh Novian Dwitamah Accounting Manager (Ini bukan permintaan pembayaranh



: "! Dokumentasi adalah metode pengumpulan bukti audit yang dilakukan oleh auditor dengan cara menguji berbagai dokumen dan catatan klien untuk mendukung informasi yang tersaji atau seharusnya tersaji dalam laporan keuangan. Dokumen dan catatan klien yang diuji oleh auditor adalah dokumen dan catatan yang menyediakan informasi tentang pelaksanaan bisnis klien. Jumlah bukti audit yang dapat dikumpulkan melalui dokumentasi cukup besar karena pada umumnya setiap transaksi dalam organisasi klien minimal didukung dengan selembar dokumen.



c c   











s  



Secara sederhana, dokumen dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu dokumen internal dan dokumen eksternal. Dokumen internal adalah dokumen yang disiapkan dan digunakan dalam organisasi klien sendiri serta tidak pernah disampaikan kepada pihak-pihak di luar organisasi klien. Contoh dokumen internal adalah salinan faktur penjualan, laporan waktu kerja karyawan, dan laporan penerimaan persediaan. Sedangkan dokumen eksternal adalah dokumen yang pernah berada dalam genggaman seseorang di luar organisasi yang mewakili pihak yang menjadi lawan transaksi klien, tetapi dokumen tersebut sekarang berada di tangan klien atau dengan segera dapat diakses oleh klien. Contoh dokumen eksternal adalah faktur-faktur dari pemasok, surat utang yang dibatalkan, dan polispolis asuransi. Dari kedua kelompok dokumen di atas, dokumen eksternal memiliki keandalan yang lebih tinggi karena dokumen eksternal pernah berada baik di tangan klien maupun pihak lain (pihak eksternalh sebagai lawan transaksi klien. Dalam dokumentasi, terdapat beberapa istilah. Berikut ini adalah beberapa istilah tersebut dan penjelasan singkatnya. :â  âouching adalah kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa kebenaran atau keabsahan suatu bukti yang mendukung transaksi. cegiatan ini meliputi memilih catatan yang ada pada catatan akuntansi serta memperoleh dan menyelidiki dokumen yang mendasari catatan tersebut untuk menentukan keabsahan dan ketelitian transaksi yang dicatat. Dengan vouching, arah pengujian berlawanan dengan tracing. „enelusuran dimulai dari catatan ke dolumen. âouching digunakan untuk mendeteksi apakah catatan akuntansi klien ketinggian (overstatementh. Selain itu, vouching juga digunakan untuk menguji asersi manajemen mengenai keberadaan (existenceh, penilaian (valuationh, hak dan kewajiban (rights and obilgationh, penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosureh. Namun, vouching juga memiliki kelemahan. „engujian asersi mengenai kelengkapan (completenessh melalui vouching lebih sulit dilakukan karena pengujian kelengkapan mengharuskan auditor untuk mencari bukti item yang tidak tercatat. Verifikasi adalah sebuah istilah yang digunakan dalam arti umum untuk memeriksa



ketelitian perkalian, penjumlahan pembukuan, kepemilikan, dan



keberadaannya. Adapun tujuan dari vouching dan verifikasi untuk memastikan bahwa: 1. Bukti tersebut telah disetujui oleh pejabat yang berwenang dan terkait 2. Bukti tersebut dari sesuai dengan tujuannya 3. Jumlah yang tertera di dalam bukti adalah benar dan sesuai dengan transaksi



c c   



(







s  



4. „encatatan dilakukan secara benar 5. cepemilikan dan keberadaannya sah. Contoh dari kegiatan vouching adalah auditor mengambil salah satu ayat jurnal dalam catatan akuntansi klien (pengambilan ayat jurnal dilakukan auditor dengan samplingh, misalnya yang berhubungan dengan kas yang diterima klien. Untuk membuktikan apakah transaksi yang dijurnal itu memang benar-benar ada dan telah dicatat dengan sesuai, auditor mencari bukti-bukti yang mendukung transaksi tersebut, seperti kuitansi penerimaan kas, bukti transfer, dan sebagainya. :Tra? racing adalah suatu kegiatan yang merupakan kebalikan dari vouching. Arah kegiatan tracing adalah mengikuti dokumen sumber hingga ke pencatatannya dalam catatan akuntansi. Adapun pelaksanaan dari tracing adalah dengan pertamatama auditor melakukan penyeleksian dokumen sumber, seperti faktur penjualan atau laporan pengiriman, kemudian auditor melakukan penelusuran dokumen sumber tersebut melalui sistem akuntansi ke pencatatan akhir dalam catatan akuntansi, seperti jurnal dan buku besar. carena arah pengujian tracing berlawanan dengan vouching, tracing dapat digunakan untuk menguji asersi manajemen mengenai kelengkapan (completenessh. Tracing juga dapat digunakan auditor untuk menguji asersi manajemen mengenai penilaian (valuationh serta penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosureh. Contoh dari kegiatan tracing adalah auditor mengambil salah satu dokumen transaksi klien (pengambilan dokumen transaksi ini dilakukan auditor dengan samplingh, misalnya yang diambil adalah faktur penjualan. cemudian auditor menelusuri pencatatan faktur penjualan tersebut dalam catatan akuntansi klien dan menilai apakah pencatatan yang dilakukan klien terhadap faktur tersebut telah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum. 4: Dibandingkan



dengan



vouching



dan



tracing,



inspeksi



melakukan



pemeriksaan atas dokumen dengan cara yang berbeda dari kedua teknik di atas. Inspeksi mencakup pembacaan yang kritis atas dokumen untuk membandingkan informasi yang tersaji di dalamnya dengan informasi lain yang diketahui auditor atau dicatat dalam akun. Inspeksi dapat diaplikasikan auditor untuk berbagai dokumen yang berbeda, seperti sewa, kontrak, notulen rapat, instrumen utang formal, dan polis asuransi. carena inspeksi dapat diaplikasikan auditor untuk berbagai dokumen, maka inspeksi dapat digunakan untuk menguji semua asersi manajemen.



c c   



°







s  



Inspeksi juga dapat memberikan informasi bagi auditor sebagai dasar dalam melakukan pengujian audit khusus, seperti inspeksi atas instrumen utang untuk menentukan suku bunga guna menguji beban bunga. Inspeksi juga bisa menambah informasi yang dicatat dalam catatan akuntansi, seperti menentukan persetujuan atas akuisisi pabrik dan peralatan dengan menginspeksi notulen rapat dewan direksi. Berbeda dengan inspeksi yang melakukan pembacaan yang kritis terhadap suatu dokumen, scanning melakukan penelaahan yang tidak terlalu rinci atas dokumen atau catatan. Adapun tujuan dari scanning adalah untuk menentukan apakah terdapat hal yang tidak umum yang memerlukan investigasi lanjutan. Contoh dari kegiatan scanning adalah auditor bisa men-scan buku besar piutang usaha untuk menentukan keberadaan (existenceh dari setiap pelanggan yang memiliki saldo kredit besar yang harus direklasifikasikan sebagai kewajiban.



:! Rekonsiliasi adalah proses penandingan antara dua set pencatatan yang kemungkinan memiliki jumlah yang berbeda, kemudian berusaha mencari jumlah yang seharusnya (jumlah yang benarh. Biasanya dalam melakukan suatu audit, satu set pencatatan adalah milik klien dan yang lainnya adalah milik pihak ketiga. Rekonsiliasi dapat digunakan untuk menguji asersi manajemen terutama mengenai kelengkapan (completenessh dan keberadaan (existenceh. Dengan merekonsiliasi dua catatan, auditor dapat menemukan item-item yang tidak dicatat dalam catatan klien, seperti pembayaran jasa bank (bank service chargeh. Contoh umum dari rekonsiliasi adalah penyusunan rekonsiliasi bank. cetika melakukan rekonsiliasi, auditor akan menandingkan catatan kas klien dengan laporan dari bank. Dengan mempertimbangkan item-item rekonsiliasi seperti cek yang beredar, setoran dalam perjalanan, bank service charge, bunga bank, dan lainlain, auditor berusaha untuk memperhitungkan semua item yang menyebabkan perbedaan antara catatan klien dan laporan bank kemudian berusaha mencari jumlah kas yang seharusnya (jumlah kas yang benarh. :| ad? 



|ead adalah penelaahan atas informasi tertulis untuk menentukan fakta-



fakta yang berkaitan dengan audit yang dilakukan. Contoh penerapannya adalah auditor membaca notulen rapat serta mengikhtisarkan semua informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan dalam kertas kerja.



c c   



ã







s  



:  ar ? Compare adalah perbandingan informasi dari dua lokasi yang berbeda. Instruksi harus menyatakan informasi mana yang akan diperbandingkan dengan sebanyak



mungkin



rincian



yang



dapat



dilakukan



dalam



praktek.



Contoh



penerapannya adalah auditor menyeleksi suatu sampel atas faktur-faktur penjualan dan membandingkan harga pokok penjualan per unit yang dicantumkan dalam faktur dengan nilai yang tercantum dalam daftar harga penjualan per unit yang telah diotorisasi oleh manajemen.  ;:  !" „rosedur analitis adalah metode pengumpulan bukti audit yang digunakan auditor dengan cara melakukan mempelajari data klien, lalu mencari berbagai perbandingan atas data klien yang berupa saldo dan rasio klien, kemudian mencari hubungan-hubungan dari data tersebut. „rosedur analitis menghasilkan bukti analitis. Auditor dapat menggunakan satu atau lebih dari lima jenis prosedur analitis. Lima jenis prosedur analitis tersebut yaitu: 1. Membandingkan data klien dengan data industri 2. Membandingkan data klien dengan data periode sama yang sebelumnya 3. Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang telah ditentukan klien sebelumnya (anggaranh 4. Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang telah ditentukan auditor 5. Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang menggunakan data nonkeuangan. „rosedur analitis biasa digunakan auditor untuk menilai kelayakan data. Selain itu, prosedur analitis juga dapat digunakan untuk memahami industri dan bisnis klien, menilai kemampuan keberlanjutan bisnis entitas, menunjukkan munculnya kemungkinan kesalahan pengujian dalam laporan keuangan, serta mengurangi pengujian audit rinci. Contoh dari penerapan prosedur analitis adalah untuk mengetahui kewajaran laba yang terdapat dalam laporan keuangan klien, auditor dapat membandingkan laba klien dengan laba dari industri yang sejenis dengan bidang usaha klien. Agar hasil analitis auditor lebih meyakinkan, auditor dapat membandingkan laba klien di tahun ini dengan laba klien di tahun yang lalu. Jika terdapat perbedaan yang mencolok antara laba klien dengan laba industri atau laba klien tahun ini dengan laba klien di tahun yang lalu, maka auditor harus menganalisis penyebab terjadinya perbedaan tersebut, misalnya karena produk klien berhasil memenangkan persaingan, terjadi krisis ekonomi di tahun ini, dan sebagainya.



c c   



þ







s  



(: ,!.!8!!! !c Wawancara adalah metode pengumpulan bukti audit yang melibatkan pertanyaan baik lisan maupun tulisan oleh auditor. „ertanyaan-pertanyaan ini dibuat secara intern kepada manajemen atau pegawai klien, seperti pertanyaan tentang persediaan yang usang atau kemungkinan dapat ditagihnya piutang. Wawancara dilakukan kepada manajemen dan pegawai klien karena manajemen dan pegawailah yang paling mengetahui operasi dan pengendalian internal klien. Informasi yang diperoleh auditor dari wawancara kepada klien memiliki keandalan yang terbatas karena informasi ini diperoleh dari pihak internal klien. Walaupun demikian, informasi ini merupakan titik awal dari pelaksanaan teknik audit lainnya. „ada umumnya, jawaban atas wawancara diperkuat dengan kinerja atau teknik lainnya. Akan tetapi, pelaksanaan audit akan lebih efisien jika auditor mencermati jawaban atas wawancara daripada mencari jawaban secara independen melalui suatu pemeriksaan tidak langsung atas bukti terperinci. Wawancara kepada klien juga meliputi pengujian pengendalian dan pengujian substantif. Wawancara kepada klien dapat digunakan auditor untuk menguji semua asersi laporan keuangan. Auditor dapat menggunakan wawancara untuk mempelajari kebijakan dan prosedur pengendalian apa saja yang telah diterapkan klien, prinsip akuntansi apa saja yang telah digunakan klien, dan bagaimana transaksi-transaksi tertentu diproses. Selain itu, wawancara juga dapat digunakan untuk memperoleh penjelasan dari manajemen tentang hasil pengujian audit tertentu. Berikut ini adalah contoh daftar pertanyaan dalam Ynternal Control Questionaire (ICQh untuk menilai kekuatan pengendalian intern klien pada segmen persediaan. c 3 49