Teknik Dalam Pembelajaran Berbicara [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi lisan manusia yang sangat penting dan lisan merupakan media utama, demikian halnya dengan bahasa Inggris. Bahasa Inggris dijadikan sebagai bahasa kedua baik dalam proses kegiatan formal maupun nonformal. Penggunaan bahasa asing sebagai alat komunikasi lisan sering dijumpai dalam komunikasi sehari-hari. Jack C. Richard (2002:201) menyatakan bahwa presentasi terbesar



bagi



siswa



yang



belajar



bahasa



didunia, mereka belajar bahasa Inggris adalah untuk mengembangkan kecakapan berbicaranya. Oleh karena itu, berbicara tidak cukup mengandalkan kemampuan penguasaan kosa kata, tetapi juga harus memiliki pengetahuan gramatika yang memadai. Sebagai



salah



satu



aspek



berbahasa, berbicara menduduki peran



penting dalam kehidupan sosial sehingga kemampuan berbicara mudak harus dikuasai oleh siapa pun. Thomrnbury (2006:1) menyatakan bahwa berbicara adalah



suatu



hal



yang alamiah dan integral sehingga kita lupa bagaimana



pertama kali memperoleh dan mampu berbicara, karena itu ketika kita ingin menguasai bahasa asiing kita harus belajar kembali. Kemahiran berbicara merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa yang ingin dicapai dalam pengajaran bahasa modern termasuk bahasa inggris. Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian, komunikasi timbal balik, dengan menggunakan bahasa sebagai medianya.



Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah, yakni antara pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik. Dengan demikian latihan berbicara harus terlebih dahulu didasari oleh :(1) kemampuan mendengarkan, (2) kemampuan mengucapkan, dan (3) penguasaan (relatif)



kosa



kata



dan



ungkapan



yang



memungkinkan



siswa



dapat



mengkomunikasikan maksud atau fikirannya. Di



samping



itu,



bahasa



Inggris merupakan alat untuk



berkomunikasi secara lisan dan tulis. Berkomunikasi yang kita ketahui adalah memahami



dan



mengungkapkan



informasi,



pikiran,



perasaan



dan



mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kemampuan berkomuniasi disini dalam artian kemampuan berwacana yakni mampu memahami dan menghasilkan teks lisan atau tulisan yang direalisasikan dalam dua keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan reseptif dan keterampilan produkdf. Keterampilan reseptif meliputi keterampilan menyimak (listening) dan keterampilan membaca (reading, sedangkan keterampilan produktif meliputi keterampilan berbicara (speaking dan keterampilan menulis (speaking. Oleh karena itu, mata pelajaran bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusannya mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu. Tingkat literasi dalam pembelajaran bahasa Inggris khususnya siswa sekolah adalah tingkat di mana siswa diharapkan mampu mengakses pengetahuan dengan kemampuan berbahasa.



2



B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Teknik dalam Pembelajaran Berbicara ( Speaking )? 2. Bagaimana Proses dalam Pembelajaran Berbicara ( Speaking )? 3. Bagaimana



Sistematika



Penilaian



dalam



Pembelajaran



Berbicara



( Speaking) ?



C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui teknik dalam Pembelajaran Berbicara ( Speaking ) 2. Untuk mengetahui proses dalam Pembelajaran Berbicara ( Speaking ) 3. Untuk mengetahui sistematika penilaian dalam Pembelajaran Berbicara ( Speaking )



3



BAB II PEMBAHASAN



A. Teknik Pembelajaran Berbicara ( Speaking ) Dalam lingkungan pendidikan, siswa dituntut mampu berbicara dalam proses pembelajaran. Siswa harus mampu mengutarakan gagasannya. Mereka juga harus dapat menjawab pertanyaan atau mengajukan pertanyaan dengan baik selama pembelajaran berlangsung. Para siswa dituntut mampu mengemukakan pendapat, mempertahankan pendapat, menyanggah pendapat siswa lain, atau mempengaruhi siswa lain agar mengikuti alur pemikirannya. Siswa boleh jadi sudah menguasai tata cara berbicara, tetapi kemampuan yang dikuasai itu terutama hanya berupa kemampuan berbicara dalam keadaan bertatap muka atau dalam kelompok kecil. Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian, komunikasi timbal balik, dengan menggunakan bahasa sebagai medianya. Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah, yakni antara pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik. Dengan demikian latihan berbicara harus terlebih dahulu didasari oleh :(1) kemampuan mendengarkan, (2) kemampuan mengucapkan, dan (3) penguasaan (relatif) kosa kata. Dalam kenyataannya, banyak siswa yang berbicara secara resmi di depan umum kebanyakan hanya berupa pengajuan pertanyaan saja. Dalam aplikasi didalam kelas hampir tidak ada siswa yang mampu berbicara didepan kelas atau



4



sekedar mengajukan pertanyaan. Kalaupun ada hanya satu atau dua orang saja yang mampu dan berani berbicara didepan kelas. Kelas terkesan mati karena tidak terjadi interaksi seperti yang seharusnya terjadi dalam proses pembelajaran. Padahal keberhasilan suatu pembelajaran dipengaruhi juga oleh keaktifan para siswa dalam mengikuti pembelajaran tersebut. Secara umum tujuan latihan berbicara untuk tingkat pemula dan menengah ialah agar siswa dapat berkomunikasi lisan secara sederhana dalam Bahasa Inggris. Oleh karena itu, dalam pembelajarannya harus mampu menggugah dan memotivasi



siswa



untuk



berbicara



dan



mempunyai



keberanian



untuk



mempraktikkannya. Berikut ini ada beberapa tahapan dalam latihan berbicara. Pada tahap-tahap permulaan, latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan menyimak. Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, dalam latihan menyimak ada tahap mendengarkan dan menirukan. Latihan mendengarkan dan menirukan ini merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran menyimak dan kemahiran berbicara. Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagai berikut : 1) Latihan Asosiasi dan Identifikasi Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas siswa dan kecepatannya dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makna ujaran yang didengarnya. Bentuk latihannya antara lain : a. Guru menyebut satu kata, siswa menyebut kata lain yang ada hubungannya dengan kata tersebut. Contoh : Guru Siswa



5



Head Hair Rice Farmer b. Guru menyebut satu kata, siswa menyebut kata lain yang tidak ada hubungannya dengan kata tersebut. Contoh : Guru Siswa Flower Shoes c. Guru menyebut satu kata benda (noun), siswa menyebut kata sifat yang sesuai. Contoh : Guru Siswa Student Dilligent Shoes Black d. Guru menyebut satu kata kerja (verb), siswa menyebut pelaku (subyek) yang sesuai. Contoh : Guru Siswa Pray Moslem e. Guru menyebut satu subyek, siswa 1 menyebut kata kerja (verb) yang cocok, siswa 2 melengkapi dengan sebuah frasa, dan siswa 3 mengucapkan kalimat dengan menyusun kata yang telah ada. Contoh : Guru Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 The Teacher Goes To school The Teacher Goes To school f. Guru atau salah seorang siswa menulis satu kata (secara rahasia), kemudian siswa satu mengajukan pentanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis. 2) Latihan Pola Kalimat ( Pattern Practice ) Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis : Ø Latihan mekanis



6



Ø Latihan bermakna Ø Latihan komunikatif 3) Latihan percakapan Banyak teknik dan model latihan percakapan yang telah dikembangkan oleh para pengajar bahasa. Diantara model-model latihan percakapan itu ialah sebagai berikut: a. Tanya Jawab b. Menghafalkan Model Dialog c. Percakapan Terpimpin d. Percakapan Bebas 4) Bercerita Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan, tapi bagi yang mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya gambaran apa yang akan diceritakan. Oleh karena itu guru hendaknya membantu siswa dalam menemukan topik cerita. 5) Diskusi Ada beberapa model diskusi yang bisa digunakan dalam latihan berbicara, antara lain: a. Diskusi kelas dua kelompok berhadapan b. Diskusi kelas bebas c. Diskusi kelompok d. Diskusi panel Dalam pemilihan topik diskusi hendaknya dipertimbangkan hal-hal berikut ini : Ø Disesuaikan dengan kemampuan siswa.



7



Ø Disesuaikan dengan minat dan selera siswa bukan minat dan selera guru. Ø Topik hendaknya bersifat umum dan populer. Ø Dalam menentukan topik, sebaiknya siswa diajak serta untuk merangsang keterlibatan mereka dalam kegiatan berbicara. 6) Wawancara a. Persiapan wawancara Ø Sebelum kegiatan dilaksanakan, pihak-pihak yang akan diwawancarai sudah mempersiapkan pokok masalah yang akan dibicarakan. Ø Pewawancara dalam hal ini juga harus mempersiapkan pertanyaanpertanyaan yang diarahkan kepada sasaran informasi. Ø Dalam hal ini guru berkewajiban membimbing kearah pemakaian kalimat yang singkat dan tepat. b. Bentuk wawancara Kegiatan wawancara ini dapat dilakukan dalam dua bentuk : Ø Wawancara dengan tamu Ø Wawancara dengan teman sekelas Bahan wawancara adalah data pribadi siswa, misalnya data mengenai keluarga, kegiatan sehari-hari, hobi dan sebagainya. 7) Drama Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur rekreatif, karenanya menyenangkan. Namun tidak setiap siswa berbakat atau mempunyai minat untuk bermain drama, oleh karena itu guru memilih siswa-siswa tertentu untuk memainkan drama, sedang siswa yang lain sebagai penonton. 8) Berpidato



8



Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah siswa mempunyai cukup pengalaman dalam berbagai kegiatan berbicara yang lain seperti percakapan, bercerita, wawancara, diskusi dan lain-lain. hal ini perlu karena kegiatan berpidato ini sifatnya selalu resmi dan membutuhkan gaya bahasa yang lebih baik, oleh karena itu perlu waktu persiapan yang cukup.



B. Proses Pembelajaran Berbicara Untuk mencapai kemampuan komunikatif, para pelajar perlu terlebih dahulu melalui beberapa aktivitas komunikasi, yang terbagi menjadi dua tahap yaitu : a) Aktivitas Pra Komunikatif Aktivitas Pra Komunikatif menyajikan beberapa hal sebagai berikut : Ø Hafalan dialog Menghafalkan



kalimat



dalam



sebuah



dialog



dan



mendramatisasikannya. Ø Dialog melalui gambar Guru membawa gambar-gambar dan menunjukkan satu persatu sambil menanyakan. Misalnya : What is this ? this is a cat Ø Dialog terpimpin Guru memberi latihan secara drill berbentuk tanya jawab. Misalnya : are you going to…..this afternoon ?, kemudian siswa menjawab sesuai dengan yang didrillkan, yakni No, I am sleeping this afternoon / yes, I am Ø Dramatis Tindakan Misalnya : What am I Doing? I am Sleeping



9



Ø Teknik Tanya Jawab Hendaknya guru terlebih dahulu menentukan materi dasar pelajaran yang meliputi struktur dan kosa kata. Ø Menjelaskan kalimat, paragraf atau cerita pendek Misalnya : Guru bercerita, my sister likes going to the movie but my brother ….lalu siswa melanjutkannya / menyelesaikannya dengan jawaban yang sesuai dengan keadaannya. b) Aktifitas Komunikatif Aktifitas komunikatif menyajikan beberapa hal, diantaranya : Ø Percakapan kelompok Teknik ; guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang setiap kelompok mempunyai ketua. Para siswa bergantian untuk mengatakan sesuatu lalu disambung oleh teman sekelompoknya sehingga menjadi satu cerita yang utuh. Ø Bermain peran Pada aktifitas ini guru memberikan tugas peran tertentu yang harus di lakukan oleh para pelajar. Peran yang di berikan harus disesuaikan dengan tingkat penguasaan bahasa para pelajar. Ø Praktek ungkapan sosial Ungkapan sosial maksudnya adalah perilaku-perilaku sosial saat berkomunikasi yang diungkapkan secara lisanya memberi hormat pujian, ucapan sel;amat dan lain-lainya. Ø Menjawab pertanyaan berdasarkan pengalaman Ø Membuat English Zone



10



Ø Memainkan language games Ø Problem Solving



C. Sistematika Penilaian Aspek-aspek yang dinilai dalam kegiatan berbicara, sebagaimana disarankan oleh para ahli adalah sebagai berikut : A. Aspek kebahasaan 1. Pengucapan 2. Penempatan tekanan 3. Nada dan Irama 4. Pilihan kata 5. Susunan kalimat 6. Variasi B. Aspek non kebahasaan 1. Kelancaran 2. Penguasaan topik 3. Keterampilan 4. Keberanian 5. Kelincahan 6. Ketertiban 7. Kerjasama Skala penilaian ini dapat digunakan untuk penilaian individual maupun kelompok.



11



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan 1. Teknik Pembelajaran Berbicara ( Speaking ) Berikut ini beberapa model latihan berbicara diantaranya : 1) Latihan Asosiasi dan Identifikasi, Bentuk latihannya antara lain : Ø Guru menyebut satu kata, siswa menyebut kata lain yang ada hubungannya dengan kata tersebut Ø Guru menyebut satu kata, siswa menyebut kata lain yang tidak ada hubungannya dengan kata tersebut 2) Latihan Pola Kalimat ( Pattern Practice ) 3) Latihan percakapan Diantara model-model latihan percakapan itu ialah sebagai berikut: Ø Tanya Jawab Ø Menghafalkan Model Dialog Ø Percakapan Terpimpin Ø Percakapan Bebas 4) Bercerita 5) Diskusi



12



Ada beberapa model diskusi yang bisa digunakan dalam latihan berbicara, antara lain: Ø Diskusi kelas dua kelompok berhadapan Ø Diskusi kelas bebas Ø Diskusi kelompok Ø Diskusi panel 6) Wawancara 7) Drama 8) Berpidato 2. Proses Pembelajaran Berbicara Ada dua tahap yaitu : Ø Aktivitas Pra Komunikatif Ø Aktifitas Komunikatif 3. Sistematika Penilaian Aspek-aspek yang dinilai dalam kegiatan berbicara meliputi : Ø Aspek kebahasaan Ø Aspek non kebahasaan B. Saran Dengan selesaimya makalah ini kami ucapkan terimakasih pada semua pihak yang ikut andil dalam penulisan makalah ini. tak lupa saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik yang membangun selalu saya tunggu.



13



DAFTAR PUSTAKA http://www.infodiknas.com/020-pertanyaan-arahan-dengan-teknik-taribambu-untuk-meningkatkan-kemampuan-berbicara-bahasa-inggris/ Effendi, Ahmad Fuad. 2005. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Malang : Misykat Izzan, Ahmad. 2007. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung : Humaniora Utama Press Hermawan, acep. 2001. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Offset. Richard, Jack C. And Willy Renandya. Methodology in



Language



Teaching.



UK: Cambridge University



Press, 2002 Thornbury, Scott. How to Teach Speaking. UK: Pearson Education, 2008.



14