Tentang Classroom [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. Google Classroom



Gambar 1.1 Kantor Google (Sumber : https://salamadian.com) Google Classroom adalah produk google yang terhubung dengan gmail, drive, hangout, youtube dan calendar yang dalam . Banyaknya fasilitas yang disediakan google classroom akan memudahkan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang dimaksud bukan hanya di kelas saja, melainkan juga di luar kelas karena peserta didik dapat melakukan pembelajaran dimana pun dan kapan pun dengan mengakses google classroom secara online. Google Classroom adalah suatu learning management system yang dapat digunakan untuk menyediakan bahan ajar, tes yang terintegrasi penilaian. Berbeda dengan media pembelajaran yang lain keunggulan media google class room adalah masalah efektifitas dan efisiensi dalam pembelajaran. Untuk memulai menggunakan google class room kita terlebih dahulu masuk dalam akun google dan kemudian mencari produk google tersebut. setelah masuk pada akun google classroom kita dihadapapkan pada tiga menu utama yaitu stream /aliran, classwork/aktifitas siswa dan people. Stream adalah fasilitas google class yang dapat digunakan untuk membuat pengumunan, mendiskusikan gagasan atau melihat aliran tugas,materi,quiz dari topik-topik yang diajarkan guru. Classwork dapat digunakan guru untuk membuat soal tes, pretes, quiz,menggunggah materi dan mengadakan refleksi. Pada menu people guru dapat mengundang siswa dengan menggunakan kode akses yang telah tersedia pada



bilah people, sedangkan untuk mengundang guru lain sebagai kolaborator cukup dengan mengundang guru melalui email masing-masing. Materi yang diunggah pada bilah classwork dapat berupa file word, excel, powerpoint, pdf maupun video. Hal ini dilakukan guru untuk mengakomodasi adalanya berbedaan terhadap kecepakan berpikir, latar belakang pengetahuan awal , dan perbedaan pada learning style peserta didik. sebagai media pembelajaran google classroom telah terbukti dapat menunjang keberhasilan belajar mengajar karena dapat dipadukan dengan model atau metode apapun. Cara mengakses google classroom yang paling mudah adalah lewat playstore kita ketikkan google classroom , download aplikasinya , buka dan instal di handphone masing-masing. bentuk tampilan yang muncul di HP adalah persegi warna hijau dengan tulisan google class room. B. Pendiri Google Classroom



Gambar 1.2 Logo Google Classroom (Sumber : https://id.wikipedia.org) Perusahaan Google secara resmi diluncurkan pada tahun 1998 oleh Larry Page dan Sergey Brin untuk memasarkan Google Search, yang telah menjadi mesin pencari berbasis web yang paling banyak digunakan. Larry Page dan Sergey Brin, mahasiswa di Stanford University di California, mengembangkan algoritma pencarian pada awalnya dikenal sebagai “BackRub” pada tahun 1996. Mesin pencari segera terbukti berhasil dan perusahaan yang berkembang bergerak beberapa kali, akhirnya menetap di Mountain View pada tahun 2003. Ini menandai fase pertumbuhan yang cepat,



dengan perusahaan melakukan penawaran umum perdana pada tahun 2004 dan dengan cepat menjadi salah satu perusahaan media terbesar di dunia. Produk dan Fitur yang Disediakan oleh Google Misal Mesin pencari Google, alias Google Search, sudah bukan lagi satu-satunya produk yang ada. Seiring dengan perkembangan Google, jenis produk dan fitur yang ditawarkan pun semakin bervariasi. Contohnya dalam bidang pendidikan Google Classroom. Google Classroom merupakan sebuah aplikasi yang memungkinkan terciptanya ruang kelas di dunia maya. Selain itu, google classroom bisa menjadi sarana distribusi tugas, submit tugas bahkan menilai tugas-tugas yang dikumpulkan (Herman, 2014). Dengan demikian, aplikasi ini dapat membantu memudahkan guru dan siswa dalam melaksanakan proses belajar dengan lebih mendalam. Hal ini disebabkan karena baik siswa maupun guru dapat mengumpulkan tugas, mendistribusikan tugas, menilai tugas di rumah atau dimanapun tanpa terikat batas waktu atau jam pelajaran. Google classroom sesungguhnya dirancang untuk mempermudah interaksi guru dan siswa dalam dunia maya. Aplikasi ini memberikan kesempatan kepada para guru untuk mengeksplorasi gagasan keilmuan yang dimilikinya kepada siswa. Guru memliki keleluasaan waktu untuk membagikan kajian keilmuan dan memberikan tugas mandiri kepada siswa.selain itu, guru juga dapat membuka ruang diskusi bagi para siswa secara online. Namun demikian, terdapat syarat mutlak dalam mengaplikasikan google classroom yaitu membutuhkan akses internet yang mumpuni. Aplikasi google classroom dapat digunakan oleh siapa saja yang tergabung dengan kelas tersebut. C. Komponen atau Fitur Google Classroom 1.



Sebagai Pengajar Google Classroom adalah serangkaian tools produktivitas gratis dari Google



meliputi Gmail, Drive, dan Docs, tersedia untuk pengguna Google Apps for Education. Classroom dirancang untuk membantu guru atau pengajar membuat dan mengumpulkan tugas tanpa menggunakan kertas, termasuk fitur untuk menghemat waktu Guru seperti kemampuan untuk membuat salinan Google Docs



secara otomatis bagi setiap siswa. Classroom juga dapat membuat folder Drive untuk setiap tugas dan setiap siswa, agar semuanya tetap teratur. a. Berdiskusi Sejak Classroom diluncurkan tahun lalu Guru dapat menggunakan Class Stream untuk memfasilitasi siswa berdebat, Q&A (Question & Ask) dan berdiskusi. Sekarang, guru dapat melakukan hal tersebut dengan cara yang lebih kolaboratif. Guru dapat mengirim pertanyaan ke kelas dan memungkinkan siswa untuk berdiskusi dengan menanggapi jawaban masingmasing . Misalnya, guru bisa posting video dan meminta siswa untuk menjawab pertanyaan tentang hal itu, atau memposting artikel dan meminta mereka untuk menulis sebuah paragraf berupa rangkuman atau intisari dari sebuah artikel.



Gambar 1.3 Fitur Google Documents (Sumber : https://chromplex.com) b. Posting Ulang Sekarang Classroom memiliki kemampuan untuk dapat memposting ulang tugas yang telah digunakan, mungkin tugas minggu lalu atau bahkan tahun lalu. Guru dapat menyalinnya kemudian mengubahnya untuk dapat digunakan lagi.



Gambar 1.3 Fitur Q&A (Sumber : https://chromplex.com)



c. Integrasi Google Calendar Salah satu fitur terbesar yang diupdate adalah integrasi Google Calendar. Setiap tugas dengan tanggal jatuh tempo akan secara otomatis ditambahkan ke kalender kelas Anda dan terus up to date agar siswa dapat mengetahui kapan tugas tersebut mesti diselesaikan.



Gambar 1.3 Fitur Google Calender (Sumber : https://chromplex.com)



2. Sebagai Peserta atau Murid Ada empat hal menarik yang saya temukan ada di layanan ini sebagai peserta/murid, diantaranya:



a. Fitur Your Work Fitur ini dapat melihat tugas-tugas yang perlu kita kerjakan dari setiap sesi kelas yang kita ikuti. Dengan dilengkapi fitu filter assigned, return with grade, and missing, kita bisa mengevaluasi progress tugas kita dengan lebih mudah. Jadi, kita tidak perlu mengetahui tugas via notifikasi di email, namun bisa langsung cek tugas beserta statusnya di fitur ini. b. Class Drive Folder Fitur ini memudahkan kita untuk menyimpan tugas-tugas dalam tiap sesi materinya. Tidak perlu repot lagi untuk menyimpan di komputer dengan folder terpisah atau di cloud lain untuk share, cukup satu drive dan terintegrasi dengan pengajar. c. Google Calendar Melalui fitur ini, kita dapat mengakses jadwal kelas yang kita ikuti, maupun jadwal sesi dari seluruh kelas. Jadi, jika kita ingin mengikuti cross-session di kelas lain, agendanya dapat kita akses di sini. Kita tidak perlu melakukan penjadwalan manual, karena sudah diset oleh pengampu kelas. d. Dashboard Topic Fitur ini memungkinkan guru untuk membuat topik-topik tertentu pada kelas agar pertanyaan peserta dapat ditanya-jawabkan langsung di topik tersebut. Di kelas matrikulasi ini, beberapa topic yang di-up adalah 1) Cemilan (pembelajaran ringan) 2) Challenge (tantangan setiap minggu-nya yang harus dilewati dengan baik oleh peserta) 3) Jobdesc (peran-peran yang ada pada setiap sesi kelas) 4) Kalender Akademik (jadwal pembelajaran kelas) 5) Kontrak Belajar (kesepakatan kelas terkait peraturan yang diikuti oleh fasilitator, maupun peserta) 6) Materi (materi dari setiap sesi) 7) NHW 8) NHW Trial



9) Pengumuman 10) Resume 11) Review 12) Teknis Pengumpulan NHW D. Cara Menggunakan Google Classroom 1. Akses google classromm di browser ataupun anda dapat men download aplikas google classroom di play store. Lalu pada bagian kanan pojok atas terdapat tanda “+” lalu pilih buat kelas.



Gambar 1.4 Membuat Kelas (Sumber : https://classroom.google.com) 2. Lalu isi form identitas kelas dan mata pelajaran yang di ajarkan.



Gambar 1.5 Deskripsi Kelas (Sumber : https://classroom.google.com)



3. Lalu akan muncul tampilan pertama dari google classroom, yang berisi menu untuk mengelola kelas.



Gambar 1.6 Dashboard Kelas (Sumber : https://classroom.google.com) 4. Lalu pada tugas kelas, anda dapat membuat tugas dan pertanyaan mengurutkan tugas dll.



Gambar 1.7 Menu Tugas Kelas (Sumber : https://classroom.google.com) 5. Pada bagian anggota, anda dapat melihat semua anggota kelas yaitu siswa yang di ajar pada mata pelajaran yang di ajarkan.



Gambar 1.8 Anggota Kelas (Sumber : https://classroom.google.com) 6. Lalu pada bagian nilai, anda dapat memberikan penilaian pada siswa yang diajar.



Gambar 1.9 Penilaian Kelas (Sumber : https://classroom.google.com) 7. Lalu pada di pojok kiri terdapat menu yang dapat mengakses kelas.



Gambar 1.10 Menu Akses Kelas (Sumber : https://classroom.google.com)



E. Kelebihan dan Kekeurangan Google Classroom 1. Kelebihan Google Classroom Memang belum ada penelitian yang membandingkan antara output hasil pembelajaran menggunakan media Google Classroom dengan grup media social lainnya. Namun, selama saya terlibat sebagai peserta dan beberapa kali mengadakan seminar online menggunakan beberapa media social merasa masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Dari sisi manajemen kelas, Google Classroom lebih rapi dibanding media social lain. Di Google Classroom ada menu ‘Classwork’ yang akan mengelompokkan file unggahan menjadi dua: file Materi dan file Tugas. Ketika menu ini diklik, maka kita akan disajikan daftar materi dan daftar tugas yang ada di kelas. Uniknya daftar ini bisa terdiri dari beberapa file yang dikelompokkan dalam satu atau beberapa kategori. Misalnya nih kita bikin kategori: Materi Pengenalan WordPress. Dalam satu kategori ini kita bisa isi dengan beberapa file materi. Sehingga tidak bercampur dengan file materi dari kategori yang berbeda. Hal ini memudahkan identifikasi peserta kelas untuk mengetahui ada berapa materi yang harus dikuasai pada kategori kelas yang diikuti. Sehingga ketika ada siswa susulan, dia dengan mudah menyesuaikan dan tidak harus kehilangan materi yang sudah disampaikan oleh pengajar. Dalam Google Classroom ada menu ‘To-Do’ yang merupakan daftar tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Ketika sang pengajar memberikan tugas, maka otomatis siswa akan mudah menemukan tugas itu di menu ‘ToDo’. Bahkan penugasan yang diberikan bisa diatur batas akhir pengumpulannya. Bagi siswa akan secara otomatis mendapatkan remainder melalui email ketika tugas ini diunggah oleh pengajar, ketika sehari menjelang deadline, dan saat masa penugasan berakhir. Jadi sebagai pengajar tak perlu repot mengingatkan siswa terkait tugas yang diberikan. Bagi siswa yang tidak mengerjakan tugas tepat waktu, maka ada catatan pada file penugasannya. Ketika siswa tersebut klik menu ‘To-Do’



dia akan tahu apakah dia telah menyelesaikan tugas yang diberikan atau tidak. Pada pengaturan kelas di Google Classroom disediakan tiga pilihan: a) Siswa dapat melakukan posting dan komentar. b) Siswa hanya dapat melakukan komentar. c) Hanya pengajar yang dapat melakukan posting dan komentar. Dalam hal ini Google Classroom memberikan kewanangan penuh kepada pengajar untuk mengendalikan kelas. Ketika ingin menyampaikan materi dalam bentuk ceramah saja, bisa dengan mengatur ke mode 3. Namun, jika ingin kelas berlangsung aktif dan lebih banyak interaksi diskusi, maka bisa diatur ke mode nomor 1. Google Classroom terintegrasi dengan Google Drive sebagai penyimpanan file yang dipakai dalam kelas. Jadi ketika pengajar mengunggah materi atau tugas, maka otomatis file materi dan tugas ini tersimpan di google drive kita. Jadi tidak perlu khawatir dan takut kehilangan materi yang sudah kita sampaikan di kelas. Bahkan file-file tersebut sudah ditata rapi dalam folder-folder sesuai kategori di drive kita. Tidak ada iklan yang muncul di laman Google Classroom sebagaimana di laman media social. Sehingga baik pengajar maupun siswa bisa focus dalam kegiatan belajar mengajar. Begitu juga saat kita mengakses Google Classroom melalui aplikasi android atau iOS yang kita download di store. Sebenarnya



masih



banyak



lagi



kelebihan-kelebihan



yang



menjadikan Google Classroom lebih baik dibanding media social lain. Terutama dari kegunaannya dalam kegiatan pembelajaran. 2. Kekurangan Google Classroom Di balik keunggulan fitur-fitur yang disediakan oleh Google Classroom, tentu juga ada berbagai kekurangan yang masih dirasakan oleh pengguna sebagai kekurangan aplikasi ini. Meskipun demikian kami yakin perusahaan Google akan terus menyempurnakan sistemnya agar menjadi yang terbaik. Beberapa kekurangan Google Classroom antara lain:



a) Hanya bisa diakses menggunakan akun google. Sebenarnya sama dengan media social lain, mereka harus log in menggunakan akun yang dibuat di media social tersebut. Namun, di media social biasanya untuk sign in bisa memakai akun email dari platform manapun. Sehingga memungkinkan untuk menerima akses pengguna dari kalangan tak terbatas. Sedangkan Google Classroom hanya bisa diakses oleh pemilik akun google. Hal ini sebagai syarat mutlak untuk bisa menikmati fitur-fitur yang ada di dalamnya. Sebenarnya sih wajar saja, karena memang Google Classroom ini milik google, tapi risikonya memang hanya bisa diakses oleh kalangan terbatas. Yaitu yang memiliki akun google saja. Sepertinya google memang ingin menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna dengan menerapkan berbagai system pembatasan akses pengguna. Tentu bagi sebagian besar orang akan senang dengan hal ini, namun bagi sebagian yang lain bisa saja menganggap hal ini sebagai pembatasan buat dirinya untuk bisa menikmati layanan google. b) Tidak ada tombol ‘Share’ untuk berbagi kegiatan kelas dengan orang lain. Jika kita sedang menggunakan Google Classroom jangan harap bisa seenaknya share kegiatan kelas yang sedang berlangsung. Karena di Google Classroom tidak disediakan tombol ‘Share’ sebagaimana yang biasa kita temukan di media social. Jadi tidak bisa merekomendasikan orang lain untuk join kelas melalui klik link referral yang di share. Jadi ketika seseorang ingin join kelas di Google Classroom, dia harus menginformasikan alamat email aktif kepada admin kelas. Kemudian akan di-invite oleh admin melalui menu yang ada di aplikasi Google Classroom. Hal inilah yang kadang membuat susah admin mendapatkan siswa dalam jumlah banyak. Namun, dengan sistem seperti ini justru bisa meminimalkan jumlah siswa yang tidak



serius belajar di kelas. Karena hanya pemilik akun google yang masih aktif saja yang bisa di-invite. c) Tidak ada tombol ‘Like’ atau indicator yang menunjukkan jumlah audiens yang sudah membaca atau menyukai materi yang dibagikan di kelas. Melihat fungsinya, sepertinya Google Classroom memang dibuat untuk hal yang lebih serius. Berbeda dengan media social yang fungsinya sekadar untuk berinteraksi dengan pengguna lainnya. Sehingga tidak semua fitur yang sering kita temui di media social ada di Google Classroom. Iya, focus interaksi antar pengguna Google Classroom adalah kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu beberapa tombol yang ada di media social mungkin ada beberapa yang dianggap tidak begitu penting di Google Classroom. Sehingga ketika tombol itu tidak disediakan pun tidak masalah. Atau bisa jadi ketika tombol-tombol itu disediakan di Google Classroom justru akan membuat kegiatan belajarnya tidak optimal.



Sumber :



Erdiawan, Anna. 2016. Fitur Baru Google Classroom Untuk Guru dan Murid (Di akses pada 22 September 2019 https://chromplex.com). Hardiyana. Andri. 2015. Implementasi Google Classroom Sebagai Alternatif Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Di Sekolah. (Di akses pada 22 September 2019 https://docplayer.info/47455341). Millatana,Maria. 2018. Media Pembelajaran Google Classroom. (Di akses pada 22 September 2019 https://www.kompasiana.com). Riri. 2018. Google Classroom- Review empat fitur menarik permudah proses belajar online. (Di akses pada 22 September 2019 https://heyririe. wordpress.com ). Salamadian. 2018. PENDIRI GOOGLE : Sejarah, Perkembangan, Fitur dan Logo Google. (Di akses pada 22 Spetember 2019 https://salamadian.com/sejarahpendiri-google). Seno. 2018. Google Classroom: Kelas Online Praktis dan Ekonomis. (Di akses Pada 22 September 2019). Wikipedia. 2019. Google Classroom. (Di akses pada 22 September 2019 https:// id.wikipedia.org/wiki/). Yeskel, Zach. 2014. More Teaching, Less tech-ing : Google Classroom Launches Today (Di akses 22 September 2019 https://cloud.googleblog.com). Yudhoyono. Agus. 2019. Tentang Google Adalah. (Di akses pada 22 September 2019 https://www.dilut.com).