Thalassemia Pada Kehamilan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HASIL KEHAMILAN PADA PASIEN DENGAN β-THALASSEMIA INTERMEDIA PADA DUA PUSAT PERAWATAN TERSIER, DI BEIRUT DAN MILAN Anwar H. Nassar, Mohammed Naja, Claudia Cesaretti, Bruno Eprassi, Maria Domenica Cappellini and Ali Taher



Thalasemia adalah kelainan darah yang diturunkan yang ditandai dengan kadar hemoglobin yang kurang dan sel-sel darah merah yang lebih sedikit dari biasanya. Hemoglobin adalah zat dalam sel darah merah yang membawa oksigen. β-thalassemia juga merupakan akibat dari terganggunya sintesis globin. Defek yang khas berupa gangguan pada produksi rantai β-globin dan bukan pada rantai α-globin. Patologi molekuler bagi produksi yang mengalami cacat/defek tersebut tampak kompleks. Kazazian dan Boehaem (1988) mengemukakan 51 mutasi titik pada gen β-globin. Sebagian besar merupakan substitusi nukleotida yang tunggal yang menghasilkan defek transkripsi, translasi, splicing atau modifikasi RNA atau bentuk-bentuk hemoglobin yang sangat tidak stabil. Kluster αγβ terletak pada kromosom 11. Defisiensi pada sintesis rantai globin memberikan 2 konsekuensi yang penting: 1) penurunan kecepatan produksi hemoglobin dan 2) kalau tidak terdapat ketidakseimbangan rantai globin, presipitasi rantai globin yang berlebihan akan merusak membran sel sehingga terjadi hemolisis yang serius. Defek dasar ini menimbulkan panorama patologi yang menandai βthalassemia homozygous (β-thalassemia mayor atau anemia Cooley). Pada β-thalassemia heterozygous, gambaran hipokromia, mikrositosis dan anemia yang ringan hingga sedang terjadi tanpa hemolisis intensif yang menandai keadaan homozygous. Pada kasus thalasemia mayor yang khas, bayi tampak sehat pada saat lahir tetapi dengan menurunnya kadar hemoglobin F, bayi tersebut kemudian mengalami anemia berat dan tidak dapat hidup terus. Bayi-bayi perempuan yang berhasil hidup sampai melewati usia kanak-kanak biasanya menjadi wanita yang steril. 1



Pada β-thalassemia minor, hemoglobin A2 (yang terdiri atas 2 rantai α dan 2 rantai δ) akan meningkat lebih dari 3,5% dan hemoglobin F (2 rantai α globin dan 2 rantai γ globin) dapat naik (lebih dari 2%). Sel-sel darah merah tampak hipokromik dan mikrositik tetapi anemia yang terjadi ringan. Konsentrasi hemoglobin secara khas sebesar 8 hingga 10 g/dL pada saat mendekati aterm, bila dibandingkan dengan kadar hemoglobin sebesar 10 hingga 12 g/dL dalam keadaan tidak hamil (Alger dkk., 1979;freedman, 1969; Pritchard, 1962a). Biasanya terjadi peningkatan eritropoesis selama kehamilan seperti halnya pada wanita normal. Untuk β-thalassemia minor selama kehamilan tidak terdapat terapi yang spesifik. Hasil akhir untuk ibu dan janin paling sering memuaskan (Pritchard,1962a; Smith dkk.,1975). Transfuse darah jarang diperlukan kecuali bila terdapat perdarahan. Terapi profilaksis diberikan dengan zat besi dan asam folat yang dosis pemberiannya masing-masing sekitar 30 mg dan 1 mg setiap hari. Setiap penyakit yang mengakibatkan depresi sumsum tulang atau meningkatkan penghancuran eritrosit sewajarnya akan memperberat keadaan anemia. Dengan demikian, adanya penyakit infeksi harus segera dikenali dan diobati. Anemia yang ringan, kalau tidak didiagnosis dengan benar, dapat menyebabkan pengobatan yang berlebihan. Khususnya dengan pemberian zat besi secara parenteral dan kadang-kadang pula transfuse darah. Tentu saja terdapat potensi bagi janin untuk sudah mewarisi problem serius β-thalassemia mayor ataupun hemoglobinopati sel sabit. Penegakan diagnosis prenatal penyakit β-thalassemia mungkin memerlukan teknik pemeriksaan yang sulit dan hanya berhasil baik pada 80% kasus saja. Teknik tersebut mencakup kombinasi pemeriksaan analisis terhadap enzim endonuklease restriksi yang spesifik untuk lokasinya, ikatan polimorfisme fragmen restriksi dan pelacak oligonukleotida (Old dkk., 1986). Istilah β-thalassemia intermedia secara umum telah dipakai pada kondisi klinis individu yang penyakitnya tidak seserius seperti pada β-thalassemia mayor, namun jelas lebih berat daripada kondisi klinis β-thalassemia minor Weatherall dkk. (1981) menemukan bahwa sedikitnya pada sebagian individu semacam itu, penghilangan gen α globin tunggal, secara menguntungkan mengubah β-thalassemia homozygous berat yang tergantung pada terapi transfuse menjadi thalasemia intermedia yang jauh lebih ringan.



2



Ada hubungan antara thalassemia dan kehamilan bahwa penyakit ini merupakan kondisi yang diwariskan. Orang tua baik yang memiliki penyakit atau karier bisa menurunkan thalassemia ke anak mereka. Pasangan yang prihatin tentang thalassemia dan hamil dapat menjalani tes genetik atau menggunakan fertilisasi in vitro untuk meminimalkan kemungkinan memiliki bayi dengan thalassemia. Pasien β-thalassemia intermedia (TI) dapat muncul dengan penyakit klinis yang parah pada 2-6 tahun atau tetap asimptomatik sampai usia dewasa. Mereka menderita dari anemia ringan (hemoglobin (Hb) antara 7-10 g / dL), dan biasanya tidak ketergantungan terhadap transfusi. Kehamilan pada wanita ini, apakah spontan atau melalui bantuan teknologi reproduksi, merupakan tantangan bagi dokter yang merawat. Literatur dibatasi oleh kelangkaan studi tentang TI dan kehamilan. Peneliti melaporkan hasil kehamilan perempuan TI dalam dua pusat perawatan tersier, Kronis Care Center, Hazmieh, Lebanon dan Hereditary Anemia Pusat, Milan, Italia selama periode 15 tahun. Selama kehamilan, pasien di kedua pusat ini memiliki kunjungan antenatal yang reguler dimana tingkat Hb dinilai setiap dua minggu, serum ferritin setiap empat minggu, dan evaluasi ultrasonografi untuk melihat pertumbuhan janin setiap empat minggu mulai pada minggu ke 2426. Di Italia, transfusi yang diberikan untuk Hb 20 minggu (n = 66), persalinan prematur dan IUGR yang dicatat masing-masing adalah 31,8% dan 24,2% (Tabel 2). Pada kehamilan dengan IUGR, kelahiran dengan section caesaria (CS) adalah 87,5% pada usia kehamilan = 5,7 ± 3,4 minggu dan berat lahir = 2.067 ± 530 gram. Dua wanita (Italia) 3



berkembang menjadi anemia hemolitik alloimun berat. Satu berkembang menjadi gagal jantung pada usia kehamilan 35 minggu dan dilakukan section caesaria (CS). Yang lainnya dilakukan section caesaria (CS) untuk IUGR dan monitor jantung janin yang tidak meyakinkan dan dijadwalkan untuk splenektomi postpartum. Memburuknya anemia alloimun juga didapatkan pada 2 wanita di Lebanon yang diperlukan splenektomi dalam waktu delapan minggu postpartum. Transfusi yang diperlukan pada 35/44 wanita selama kehamilan (79,5%), dengan 27,3% membutuhkan transfusi selama kehamilan untuk pertama kalinya. Rata-rata kadar terendah Hb adalah 6,7 ± 2,0 g/dL di Lebanon dan 8,3 ± 1,2 g / dL di Italia, p