Tugas 1 AGT [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Tugas Analisis Geoteknik Terapan 1



Disusun Oleh: Muhammad Ridwan Karliman NPM: 2017410199 Kelas: B



Dosen : Aswin Lim, Ph.D. Asisten Dosen : Aflizal Arafianto, S.T., M.T.



FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN Jalan Ciumbuleuit No. 94, Hegarmanah, Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40141



SOAL



Jawaban Soal 1 A. DOS Program



Langkah-Langkah 1. Set satuan unit menjadi satuan SI (Standard International) pada opsi Unit System. 2. Set bentuk pondasi menjadi square (kotak) pada opsi Footing Shape. 3. Masukan dimensi pondasi, dalam hal ini adalah lebar pondasi pada opsi (Footing Width) dan kedalaman pondasi pada opsi (Footing Depth) dalam satuan meter. Masukan dengan nilai positif berapapun misal 3 meter (diakhir diatur sesuai beban izin yang dapat dipikul), sedangkan masukan nilai 2 meter untuk kedalaman pondasi sesuai nilai yang tertera pada soal. 4. Masukan nilai faktor inklinasi dasar pondasi pada opsi Base Inclination sebesar nol derajat, serta masukan juga faktor inklinasi tanah dasar pada opsi Ground Inclination sebesar nol derajat. 5. Masukan nilai parameter tanah diantaranya; kohesi tanah (c) = 0 kPa pada opsi soil cohesion, sudut geser dalam tanah (Ø) = 30° pada opsi Soil Friction Angle. 6. Masukan nilai berat isi tanah (ꝩ) = 16,5 Kn/cu pada opsi Soil Unit Weight, serta masukan nilai kedalaman muka air tanah Dw = 20 meter pada opsi Depth to Groundwater (Catatan: Nilai 20



meter ini dimasukan karena menganggap muka air sangat jauh dari dasar pondasi sehingga seolah-olah tidak ada muka air tanah yang menyebabkan tidak terjadi pengaruh pondasi). 7. Masukan nilai Faktor keamanan (FK) = 4 pada opsi Factor of Safety, sesuai dengan yang telah ditentukan pada soal 1. Maka, di sebelah kanan layer program (dibawah Result) akan keluar nilai Allowable Bearing Capacity (kPa) dan Allowable Column Load (kN). 8. Lihat pada opsi Allowable Column Load (kN) pada berbagai metode (Terzaghi, Mayyerhoff, Brinch Hansen), lalu pilih metode yang akan digunakan untuk mendesain dimensi pondasi. Apabila metode yang dipilih masih memiliki nilai yang lebih kecil dari Q all pada soal, maka perbesar dimensi pondasi hingga terpenuhi. Dalam kasus ini, saya memilih menggunakan metode Brinch Hansen, dengan nilai Allowable Column Load =3494 KN dan nilai lebar pondasi (BxB) = 3,3x3,3 meter yang mana sudah melebihi Vertical Gross Allowable Load, Qall = 3330 kN. Pada dimensi yang saya pilih, Allowable Column Load pada metode Terzaghi tidak mencukupi,, tetapi saya memakai metode Brinch Hansen karena Faktor keamanan (FK) sudah cukup besar, yaitu FK=4 sehingga saya cukup optimis memakai metode Brinch Hansen. Hasil: Lebar pondasi



= B x B (Metode yang digunakan Brinch Hansen) = 3,3 m x 3,3 m Allowable Column Load =3494 KN > Qall= 3330 (OK!)



B. Excell



Langkah – Langkah 1. Set satuan unit pada opsi Units of Measurement menjadi SI 2. Isikan opsi Foundation Information;



3. Isikan opsi Soil Information







-



Shape (bentuk pondasi)



= SQ (square)



-



B (lebar pondasi)



= 3,3 meter



-



D (Kedalaman pondasi



= 2 meter



C (Kohesi)



= 0 Kpa



-



Ø (Sudut geser dalam)



= 30°



-



ꝩ (berat isi tanah)



= 16,5 kN/m^3



-



Dw (Jarak M.A.T. ke dasar pondasi = 20 m



; -



Catatan: Nilai 20 meter ini dimasukan karena menganggap muka air sangat jauh dari dasar pondasi sehingga seolah-olah tidak ada muka air tanah yang menyebabkan tidak terjadi pengaruh pondasi



4. Isikan opsi Factor of safety (Faktor keamanan) dengan nilai 4 Maka, disebelah kanan layer akan muncul Bearing Capacity dan Allowable Column Load dengan metode Terzaghi dan Vesic. Saya disini memilih metode Vesic, (Allowable Column Load = 4060 kN > Qall = 3330 kN). Pada metode Terzaghi, Allowable Column Load yang dihasilkan adalah sebesar 3210 kN < Qall = 3330 kN. Namun saya memilih metode vesic sehingga dimensi pondasi aman. saya memilih metode vesic disini karena menurut saya FK yang dipakai sudah cukup besar (FK = 4). Hasil: Lebar pondasi = B x B (Metode yang digunakan Vesic) = 3,3 meter x 3,3 meter Allowable Column Load = 4060 kN > Qall= 3330 (OK!)



Jawaban Soal 2 A. DOS Program



Langkah-Langkah 1. Set satuan unit menjadi satuan SI (Standard International) pada opsi Unit System. 2. Set bentuk pondasi menjadi Rectangular (persegi) pada opsi Footing Shape. 3. Masukan dimensi pondasi, dalam hal ini adalah panjang pondasi = 2 meter pada opsi Footing Length, lebar pondasi = 1 meter pada opsi Footing Width, dan kedalaman pondasi = 1 meter pada opsi Footing Depth. 4. Masukan nilai faktor inklinasi dasar pondasi = 0° pada opsi Base Inclination, serta masukan juga faktor inklinasi tanah dasar = 0° pada opsi Ground Inclination. 5. Masukan nilai parameter tanah diantaranya; kohesi tanah (c) = 72 Kpa pada opsi soil cohesion, sudut geser dalam tanah (Ø) = 20° pada opsi Soil Friction Angle. 6. Masukan nilai berat isi tanah (ꝩ) = 17 Kn/cu pada opsi Soil Unit Weight, serta masukan nilai kedalaman muka air tanah Dw = 20 meter pada opsi Depth to Groundwater (Catatan: Nilai 20 meter ini dimasukan karena menganggap muka air sangat jauh dari dasar pondasi sehingga seolah-olah tidak ada muka air tanah yang menyebabkan tidak terjadi pengaruh pondasi). 7. Masukan nilai Faktor keamanan (FK) = 4 pada opsi Factor of Safety,



Maka, di sebelah kanan layer program (dibawah Result) akan keluar nilai Allowable Bearing Capacity (Kpa) dan Allowable Column Load (kN). 8. Lihat pada opsi Allowable Bearing Capacity (kN) pada berbagai metode (Terzaghi, Mayyerhoff, Brinch Hansen). Maka untuk mencari Ultimate Bearing Capacity adalah dengan mengalikan Allowable Bearing Capacity Gross/Brutto dengan nilai Faktor keamanan Hasil: Ultimate Bearing Capacity - Metode Terzaghi



= (Tidak ada)



- Metode Mayyerhoff



= 4 x 455 = 1820 kPa



- Metode Brinch Hansen



= 4 x 458 = 1832 kPa



* Catatan: Ultimate Bearing Capacity metode Terzaghi tidak dirumuskan dalam DOS maupun Excel sehingga tidak ada output pada metode Terzaghi * Catatan: Allowable Bearing Capacity yang digunakan merupaka yang Brutto/Gross, karena tanah diurug kembali setelah pondasi selesai di konstruksi.



B. Excell



Langkah-Langkah 1. Set satuan unit pada opsi Units of Measurement menjadi SI 2. Isikan opsi Foundation Information;



3. Isikan opsi Soil Information







-



Shape (bentuk pondasi)



= RE (rectangular)



-



B (lebar pondasi)



= 1 meter



-



L (panjang pondasi)



= 2 meter



-



D (kedalaman pondasi)



= 1 meter



C (kohesi)



= 72 kPa



-



Ø (sudut geser dalam)



= 20°



-



ꝩ (berat isi tanah)



= 17 kN/m^3



-



Dw (jarak M.A.T. ke dasar pondasi = 20 m



; -



Catatan: Nilai 20 meter ini dimasukan karena menganggap muka air sangat jauh dari dasar pondasi sehingga seolah-olah tidak ada muka air tanah yang menyebabkan tidak terjadi pengaruh pondasi



4. Isikan opsi Factor of safety (Faktor keamanan) dengan nilai 4 Maka, disebelah kanan layer akan muncul Ultimate Bearing Capacity (Qult) dengan metode Terzaghi dan Vesic. Hasil: Ultimate Bearing Capacity - Metode Terzaghi



= (tidak diketahui)



- Metode Vesic



= 2024 kPa



* Catatan: Ultimate Bearing Capacity metode Terzaghi tidak dirumuskan dalam DOS maupun Excel sehingga tidak ada output pada metode Terzaghi.



Jawaban Soal 3 Excell



Langkah-Langkah



1. Masukan Nilai Input :



- Units (satuan)



= SI (Standard International)



- shape (bentuk pondasi)



= CO/ continuos (pondasi menerus)



- B (lebar pondasi)



= 1.2 meter



- D (kedalaman pondasi)



= 0,5 meter



- P (beban yg dipikul pond)



= 65 kN/m



- Dw (kedalaman M.A.T)



= 2,5 meter



- R (rigidity)



= 0,85 (karena pondasi menerus perfectly rigid)



2. Masukan nilai Cc/(1+e) = 0,13; Cr/(1+e) = 0,04; ϭm = 300 kPa; ꝩ = 18 kN/m^3, pada lapis 1 (kedalaman 2,5 meter) seperti gambar diatas. 3. Masukan nilai Cc/(1+e) = 0,13; Cr/(1+e) = 0,04; ϭm = 10 kPa; ꝩ = 17,8 kN/m^3, pada lapis 2 (kedalaman 6 meter) seperti gambar di bawah ini.



4. Masukan nilai Cc/(1+e) = 0,15; Cr/(1+e) = 0,05; ϭm = 400 kPa; ꝩ = 19 kN/m^3, pada lapis 3 (kedalaman 9 meter) seperti gambar di bawah ini.



5. Lalu nilai total settlement akan muncul dibagian atas kanan sebesar 47,32 mm seperti gambar dibawah ini.



Nilai settlement tersebut melebihi nilai settlement izin, yaitu sebesar 25 mm. Maka, dimensi pondasi perlu diperbesar.